• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Analisis Desain Seleksi Implementasi Pemeliharaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perencanaan Analisis Desain Seleksi Implementasi Pemeliharaan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM LIFE

CYCLE

Pengembangan sistem merupakan penyusunan sistem baru untuk

menggantikan sistem lama secara keseluruhan maupun hanya memperbaikinya saja.

Sedangkan Siklus hidup pengembangan sistem (System Development

Life Cycle) merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan oleh

pengembang sistem dalam menghasilkan sistem yang dapat diandalkan.

Tahapan kegiatan tersebut antara lain mencakup: perencanaan sistem, analisis sistem, desain sistem, seleksi sistem, implementasi sistem dan

pemeliharaan sistem (ditunjukkan oleh gambar 3.1).

(2)

Gambar 3.1 Pengembangan sistem Life Cycle

Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) sebenarnya merupakan salah

satu metode yang digunakan pada pengembangan sistem selain metode

prototyping dan metode application software (membeli software aplikasi yang sudah jadi).

Namun, pada dasarnya setiap metode pengembangan sistem memiliki

tujuan yang sama, dan dilakukan karena :

Terdapat permasalahan (problem) pada sistem yang lama. Contoh:

Tidak efisiennya operasi, ada pihak yang mengakses sistem dan mengacak-ngacaknya.

Untuk meraih kesempatan (Oppurtunies). Contoh: memanfaatkan

peluang-peluang pasar.

Ada instruksi-instruksi (directives). Contoh: peraturan pemerintah

Namun, kegiatan pengembangan sistem juga dilakukan dengan

alasan-alasan lainnya seperti:

Mengikuti perkembangan teknologi. Contoh: Mengganti software

sistem yang digunakan dengan software baru yang lebih update.

Perencanaan

Analisis

Desain

Seleksi Implementasi

(3)

Dengan alasan meminimalisir pengeluaran dana untuk sistem,

untuk mengurangi ukuran sistem yang terlalu besar atau bisa juga

dalam hal kecepatan pengaksesan.

Adanya keinginan user untuk mengupdate sistem. Contoh: user

program menginginkan adanya penambahan atau pengurangan properti pada sistem.

Dari keterangan diatas, tentu anda sudah dapat menyimpulkan bahwa

pengembangan sistem diadakan demi melakukan peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat berupa:

Performance yaitu peningkatan terhadap kinerja.

Information yaitu peningkatan terhadap informasi.

Economy yaitu peningkatan terhadap manfaat dan keuntungan.

Control yaitu peningkatan terhadap pengendalian.

Efficiency yaitu peningkatan terhadap efisiensi operasi.

Service yaitu peningkatan terhadap pelayanan.

Namun, dalam mengembangkan sistem, juga sering ditemukan kegagalan. Apa saja yang menjadi penyebab kegagalan tersebut?berikut

penjelasannya:

Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem.

Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan

pemakai.

Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan anilisis biaya.

Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.

Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi yang tidak sesuai.

(4)

Tidak tercapainya implementasi yang direncanakan.

3.1 Perencanaan Sistem

Kegiatan perencanaan sistem menjadi hal yang paling penting serta

menentukan dalam pengembangan sistem informasi. Karena

perencanaan sistem ini mencakup identifikasi sistem dan subsistem, estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja serta dana yang

dibutuhkan dalam pengembangan sistem.

Perencanaan sistem bahkan membutuhkan perancangan jadwal kerja

pengembangan sistem. Untuk melakukan perancangan jadwal kerja tersebut, anda dapat menggunakan metode perencanaan sistem seperti:

Gantt chart, network diagram, PERT maupun CPM.

Sumber: http://asp.syncfusion.com/Windows/demos/ui/chart/Chart%20Types/Gantt%20Chart/Sample. aspx

Gambar 3.2 Gantt chart

Tujuan Perencanaan sistem sendiri, adalah sebagai berikut :

(5)

Memanfaatkan sumberdaya secara tepat pada target subsistem

yang paling membutuhkan.

Menghindari dan meminimalkan duplikasi dan hasil yang sia-sia.

Sebagai rule agar pengembangan system menjadi konsisten.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan proses atau tahapan yang digunakan dalam

memahami sistem yang telah ada. Namun analisis sistem dapat juga

diartikan sebagai sebuah teknik mempelajari, meneliti, menemukan kelemahan-kelemahan dan memecahkan masalah pada sebuah sistem

yang lama.

Proses memahami sistem ini juga dianggap sebagai pendekatan

terhadap sistem yang berhubungan secara langsung dengan metodelogi pengembangan sistem seperti: Structured Analysis system, Information

Engineering, Object-Oriented Analysis, Accelerated Analysis,

Requirements Discovery, Bussiness Process Reengineering, dll.

Tujuan analisis sistem sendiri adalah sebagai berikut:

Memperoleh pemahaman aspek operasional sistem.

Menetapkan hubungan kerja dengan pemakai sistem.

Mengumpulkan data untuk perancangan sistem.

Mengidentifikasikan masalah khusus yang membutuhkan perhatian pada saat dilakukan perancangan selanjutnya.

Sebagai problem solving yang mengasumsikan sistem lama tidak

berfungsi sesuai kebutuhan dan memerlukan perbaikan untuk

dapat digunakan dengan baik.

(6)

Dalam melakukan kegiatan analisis sistem, anda tidak diperbolehkan

membuat argument sistem berdasarkan kesimpulan yang anda ambil

sendiri tanpa melakukan pengumpulan fakta. Pengumpulan fakta-lah yang seharusnya menjadi dasar anda dalam melakukan analisis sistem

yang berguna pada perancangan sistem. Karena analisis sistem

bertujuan untuk menentukan apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan sistem informasi yang berjalan. Lalu bagaimana teknik yang

dapat anda lakukan dalam pengumpulan fakta?berikut penjelasannya:

Melakukan wawancara, kuesioner, observasi pada pelaku-pelaku

yang terlibat dalam sistem yang lama.

Telaah dokumen-dokumen pendukung sistem.

Mencari informasi luar dalam mendukung perancangan nantinya.

Analisis sistem yang juga dapat diartikan sebagai proses memahami

sistem yang ada dengan menganalisis aspek-aspek seperti berikut ini:

3.2.1 Jabatan dan uraian tugas (business users)

Jabatan dan uraian tugas (business users) merupakan personal atau

pelaku yang menjalankan bisnis seperti: staff, manager, directur, dll.

Tujuan analisis jabatan ini adalah untuk mempelajari jabatan-jabatan

yang berkaitan dengan sistem yang dikembangkan. Analisis jabatan dan

uraian tugas ini dilakukan dengan pengecekan secara langsung apakah

pembagian tugas telah benar dilaksanakan dan ditujukan sebagai

internal control, dan cara menangkap masalah dalam prosedur dan

pembagian kerja. Ini dapat digunakan pula ketika membuat hak akses

(7)

3.2.2 Proses bisnis (business process)

Proses bisnis (business process) menggambarkan rangkaian tugas yang

harus diselesaikan menurut aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan

hasil. Analisis ini mencakup:

Proses pencatatan yaitu gambaran tahapan kegiatan/pekerjaan

dalam suatu sistem.

Bukti transaksi dan dokumen pencatatan.

Bukti transaksi yaitu dokumen asli yang diterbitkan atau diterima

perusahaan sebagai bukti telah terjadinya suatu transaksi keuangan

contoh: faktur penjualan, kwitansi, dll.

Sedangkan Dokumen pencatatan merupakan dokumen intern

perusahaan yang berfungsi mengesahkan bukti transaksi.

Laporan dan metode pengkodean.

Laporan perlu dianalisis untuk mengetahui jenis-jenis laporan yang

ada, apakah sudah sesuai dengan prinsip sistem informasi

manajemen yang mensyaratkan informasi yang tepat dan waktu

yang tepat pula.

Analisis Metode pengkodean dilakukan untuk mengetahui apakah

perusahaan atau organisasi tersebut telah menggunakan

pengkodean dalam pencatatan. Jika memang sudah, yang perlu

dianalisis berikutnya adalah keefisienan pemakaian kode selama ini.

3.2.3 Ketentuan/aturan yang ada (business rules)

Aturan merupakan batasan/ketentuan yang dapat menjaga

integritas/keabsahan data perusahaan untuk menjamin sistem dapat

(8)

Komponen business rules yang perlu dianalisis adalah sebagai berikut:

Keamanan data. Anda perlu menganalisis pihak mana saja yang

boleh mengakses data keuangan perusahaan, data gaji pegawai,

dsb. Analisis ini bermanfaat untuk mendesain autentifikasi akses

terhadap fasilitas dalam aplikasi yang akan dikembangkan.

Validasi data. Anda perlu mengalisis mengenai ukuran dan tipe

data sistem.

3.2.4 Masalah dan mencari solusinya (business

problems and solution)

Business problem and solution biasa disebut dengan identifikasi

kebutuhan. Kegiatan ini memiliki tiga tahapan dalam menganalisisnya,

yaitu:

Identifikasi masalah. Sebuah analisis problem hendaknya melihat

dari 3 aspek berikut ini :

- Problems: masalah atau situasi yang tidak diharapkan terjadi dan membuat organisasi tidak dapat sepenuhnya mencapai

tujuannya.

- Oppurtunity: Kesempatan untuk memperbaiki performance organisasi.

- Directive: keperluan-keperluan baru yang dituntut oleh manajemen, pemerintah atau factor eksternal lain.

Untuk melihat masalah-masalah yang terjadi pada perusahaan

dapat anda analisis dengan pendekatan PIECES.

PIECES merupakan pendekatan yang berupa kerangka atau kategori

permasalahan yang terjadi pada sebuah perusahaan/organisasi.

(9)

Performance : Memperbaiki performance kerja

Information : Memperbaiki Informasi dan data

Economics : Memperbaiki ekonomi, pengontrolan

pengeluaran, dan Meningkatkan keuntungan

Control : Memperbaiki pengontrolan dan keamanan.

Efficiency : Memperbaiki efisiensi sumber daya manusia

dan proses yang berlangsung.

Service : Memperbaiki Pelayanan terhadap pelanggan,

supplier, karyawan dan partner.

Identifikasi penyebab masalah

Setelah masalah teridentifikasi, saatnya anda mencari penyebab

masalah tersebut bias terjadi. Dalam mengidentifikasi penyebab

masalah tersebut, anda dapat menggunakan berbagai tools,

contohnya: fish bone.

Sumber gambar: http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/

(10)

Fish bone atau cause-and-effect diagram atau Ishikawa Diagram

merupakan sebuah alat atau kerangka berbentuk ikan yang

menjabarkan sebuah masalah dan penyebabnya yang dibagi

menjadi penyebab utama dan sub-penyebab pada sebuah sistem.

Diagram ini membantu anda dalam menemukan akar

permasalahan. Permasalahan tersebut, biasanya mengarah kepada

tujuh masalah utama, yaitu:

- Metode (Methods)

- Mesin (Machinery)

- Manajemen (Managemen)

- Material (Materials)

- Sumber Daya Manusia (Man Powers)

- Lingkungan (Environtment)

- Pengukuran (Measurement)

Sedangkan jika dibagi pada jenis industrinya, masalah utama pada

fishbone terbagi atas 3 jenis:

Kategori 6M pada industri manufaktur

- Machine (mesin atau teknologi)

- Method (metode atau proses)

- Material (materi)

- Man power/mind power (tenaga kerja dan pikiran)

- Measurement (pengukuran atau inspeksi)

- Milieu/mother nature (lingkungan)

(11)

- Product (produk/jasa)

- Price (harga)

- Place (tempat)

- Promotion (promosi/liburan)

- People (orang)

- Process (proses)

- Physical Evidence (bukti fisik)

- Productivity & Quality (produktivitas dan kualitas)

Kategori 5S pada industry jasa

- Surroundings (lingkungan)

- Suppliers (pemasok)

- Systems (sistem)

- Skills (keterampilan)

- Safety (Keselamatan)

Penyelesaian masalah

Setelah masalah dan penyebabnya teridentifikasi maka langkah

selanjutnya adalah menentukan alternatif solusi atau apa

sebenarnya yang menjadi kebutuhan perusahaan terkait dengan

sistem informasi.

Kebutuhan bisnis sendiri berarti uraian yang jelas tentang keperluan

dan keinginan untuk sebuah sistem informasi yang terbagi menjadi

2 macam, yaitu:

Functional Requirement: fungsi atau fitur yang harus ada

(12)

diterima oleh pemakai. Functional requirement dibagi menjadi

beberapa kelompok seperti berikut:

- User Interface Requirements: kebutuhan pengguna sistem akan input-output yang didukung sistem informasi.

- Processing Requirements: spesifikasi kebutuhan pemrosesan yang diperlukan untuk melakukan semua aktivitas yang

terlibat dalam transformasi input menjadi output.

- Storage Requirements: pengorganisasian, isi dan ukuran basis data dan prosedur untuk perawatannya.

- Control Requirements: isu terkait dengan akurasi, validitas, keselamatan, keamanan dan adaptasi.

Non Functional Requirement: uraian fitur, karakteristik dan

atribut sistem yang membatasi usulan solusi.

3.2.5 Perlengkapan (business tools)

Bussiness Tools merupakan peralatan maupun perlengkapan yang

digunakan pada organisasi maupun perusahaan. Dalam business tools,

yang perlu anda analisis adalah mengenai tool-tool yang membantu

setiap kegiatan apakah perlu dilakukan upsizing (peningkatan) ataukah

downsizing (penurunan).

Analisis ini hendaknya bias memberi gambaran mengenai kelebihan dan

kekurangan sistem lama juga dapat mengusulkan tools baru beserta

kekurangan dan kelebihannya pula.

3.2.6 Rencana perusahaan (business plans).

Analisis rencana perusahaan diperlukan dalam melihat adakah rencana

atau arahan perusahaan untuk kedepannya. Dalam menganalisis

(13)

kondisi sekarang dalam menyelesaikan masalah saat ini juga melihat

kedepan dalam mengatasi permasalahan mendatang. Untuk itu

identifikasilah business plans perusahaan baik dalam jangka pendek,

menengah maupun jangka panjang.

Setelah sampai pada tahap ini, seorang analyst sistem hendaknya

menyusun semua laporan hasil analisis sistem. Laporan ini berguna

untuk melihat kelayakan pekerjaan yang dapat dilihat dari aspek berikut

ini:

Kelayakan Teknis : Kelayakan perangkat keras dan lunak.

Kelayakan Ekonomi : Keuntungan ekonomi, efisiensi yang diperoleh.

Kelayakan Operasi : Berkaitan dengan prosedur operasi dan orang

yang menjalankan operasi.

Kelayakan Jadwal : Berkaitan dengan deadline pekerjaan dan target

pekerjaan.

Lalu, apa saja isi dari laporan hasil analisis sistem tersebut? Berikut

penjelasannya:

1. Alasan, batasan dan asumsi dalam analisis

2. Deskripsi sistem yang mencakup:

a. Business user

b. Analisis jabatan

c. Proses bisnis

d. Aliran proses bisnis

e. Ketentuan/aturan yang ada

(14)

g. Rencana perusahaan

3. Deskripsi masalah dan alternatif solusi/rekomendasi (kebutuhan

sistem)

4. Proyeksi kebutuhan sumber daya da biaya yang diharapkan

termasuk kelayakan menuju desain sistem

5. Batasan-batasan yang dapat menghambat pengembangan sistem

atau pengoperasian sistem pada saat implementasi.

6. Informasi mengenai sistem lain yang harus berhubungan dengan

sistem yang akan dikembangkan.

7. Hasil akhir analisis sistem (keputusan):

a. Apa saja sistem yang harus dihentikan

b. Apa saja sistem yang dijalankan setelah menunggu beberapa

saat.

c. Apa saja yang perlu dilakukan modifikasi sistem

d. Apa saja sistem yang dapat dilanjutkan dengan suatu syarat

e. Apa saja sistem yang dapat dilanjutkan tanpa syarat

3.3 Desain/Perancangan Sistem

Desain Sistem merupakan tahapan dalam membentuk sistem baru

berdasarkan hasil analisis sistem. Desain sistem berkosentrasi pada bagaimana sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase

analisis.

Manfaat desain sistem sendiri, adalah memberikan gambaran rancang

bangun (blue print) yang lengkap, sebagai penuntun (guideline) bagi

(15)

Pemodelan sistem

Pemodelan sistem adalah diagram rancangan sistem baru. Dalam membuat pemodelan sistem, anda dapat menggunakan jenis-jenis

pemodelan seperti: DFD, IDEF0, ERD, UML, dll (akan dibahas pada bab

4). Sedangkan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

- Penyusunan diagram arus data

- Penyusunan kamus data: menjelaskan file dan struktur data mengenai model yang digambarkan dalam pemodelan sistem.

Desain Basis Data

Desain basisdata mencakup model basis data dan teknik implementasi

basisdata. Kegiatan yang dicakup oleh desain basisdata adalah Desain logika/model basisdata yang mencakup desain tabel, penjelasan tabel

dan field, desain fisik tabel dan relasi antar tabel.

Desain Aplikasi

Desain aplikasi mencakup desain form-form ditambah penjelasan, dan

desain menu aplikasi.

Desain perangkat keras/jaringan

Menguraikan desain perangkat keras/jaringan yang akan

diimplementasikan.

Desain jabatan/deskripsi pengguna

Menguraikan tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan aplikasi.

3.4 Seleksi Sistem

Seleksi sistem dilakukan secara bersamaan dengan evaluasi sistem yang

merupakan proses dimana nilai sistem, biaya dan keuntungan dibandingkan. Proses ini merupakan pengoptimasian yang melihat

(16)

user. Pada tahap ini jugalah saatnya memilih perangkat keras dan

perangkat lunak yang kompatibel untuk sistem. Untuk itu, dibutuhkan

langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem seperti berikut ini:

Memilih penyedia teknologi yang dikelompokkan menjadi: perangkat keras umum, perangkat keras yang spesifik untuk sistem,

perangkat lunak yang umum, perangkat lunak yang khusus untuk

sistem.

Meminta proposal dari penyedia teknologi. Proposal ini digunakan sebagai dasar penilaian untuk penyedia teknologi yang paling tepat

baik dari segi ekonomi maupun kualitas.

Menyaring penyedia teknologi (Benchmark). Menyeleksi beberapa

penyedia teknologi yang tepat dengan kebutuhan perusahaan.

Mengevaluasi penyedia teknologi. Merangking dan menunjau

kembali penyedia teknologi, agar mendapatkan hasil terbaik.

Setelah sistem selesai diseleksi, lalu anda sudah saatnya melakukan

evaluasi sistem dan evaluasi biaya serta pendapatan.

3.4.1 Evaluasi Sistem

Keputusan dalam mengubah sistem baru, tentu membutuhkan banyak

pertimbangan yang matang. Hingga sistem selesai dirancang-pun, tetap

saja dibutuhkan evaluasi sistem. Lalu apa saja sumber evaluasi sistem

tersebut?berikut penjelasannya:

Nilai sistem : diukur dengan TELOS (feasibility factor), PDM

(Strategic factor) dan MURRE (design factor)

Analisa biaya dan keuntungan : mengukur biaya dan keuntungan

(17)

Faktor kelayakan TELOS mengukur bahwa sistem yang diusulkan harus

layak dan memenuhi criteria kelayakan sebagai berikut:

Technical : Sistem yang diusulkan, dapat dikembangkan

dan diimplementasikan menggunakan teknologi yang ada atau jika

teknologi baru dibutuhkan.

Economic : Dana tersedia untuk mendukung biaya yang

diestimasikan dari sistem yang diusulkan.

Legal : Jika sistem yang dibuat bermasalah, maka

perusahaan dapat melepaskan kewajiban hukumnya.

Operational : Prosedur yang ada dan kemampuan personal

yang cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau

perlu adanya tambahan prosedur dan kemampuan.

Schedule : Sistem yang diusulkan harus beroperasi dalam

kerangka waktu yang dapat diterima.

Sedangkan dalam mengukur faktor strategi pada sistem yang diusulkan,

dapat menggunakan PDM. Berikut perinciannya:

Productivity : Pengukuran jumlah output yang dihasilkan

input. Tujuannya untuk mengurangi biaya tambahan yang tidak

bernilai. Kegiatan yang dilakukan adalah:

- Memerinci komunikasi antara kantor/organisasi dan operasinya melalui sumber dan jaringan bersama

- Merancang interface user yang mudah digunakan dan berarti.

- Mengotomasi proses transaksi dan tugas

Diferentiation : Pengukuran seberapa baik sebuah

(18)

berbeda sama sekali dengan perusahaan saingan. Kegiatan yang

dilakukan adalah:

- Mengotomasi dan memperbaiki rancang produk dan proses produksi, untuk memberikan produk dan jasa yang lebih murah

dan modern kepada pelanggan.

- Menyiapkan akses yang baik terhadap data yang berhubungan dengan produk dan jasa.

- Menambah kecepatan respon terhadap kebutuhan dan permintaan pelanggan.

- Menghasilkan status informasi yang baik terhadap produk dan jasa.

- Memperluas informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Management : Pengukuran seberapa baik sistem informasi

menyediakan informasi untuk membantu manajer dalam

perencanaan, pengontrolan dan pengambilan keputusan. Kegiatan

yang dilakukan adalah:

- Melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.

- Bersaing dengan para kompatitor.

- Inovatif

- Mengurangi konflik

- Beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi di pasar.

Untuk mengukur faktor design sendiri dapat menggunakan MURRE.

(19)

Maintainability (Perawatan) yang mencakup:

- Membuat kamus data standar

- Menggunakan bahasa pemrograman standar

- Menginstall arsitektur komputer standar

- Menggunakan perancangan secara modul

- Menyiapkan dokumentasi yang komperehensif, jelas dan terpadu.

Usability (Kegunaan) yang mencakup:

Reusability (Nilai guna kembali)

Realiability (Keandalan)

Extendability (Cakupan yang luas)

3.4.2 Evaluasi biaya dan keuntungan sistem

Tujuan utama dari perancangan sistem adalah mencoba untuk

mengoptimumkan perancangan. Perancang harus dapat membuat biaya

sejumlah kebutuhan sistem yang sesuai dengan keinginan user.

Biaya merupakan sesuatu yang berhubungan dengan pengeluaran

modal awal dalam mengembangkan dan mengimplementasikan sistem.

Dalam mengembangkan dan mengimplementasikan sistem dibutuhkan

biaya yang berulang selama proses berlangsung. Berikut adalah biaya

berulang tersebut:

Biaya pengembangan dan implementasi sistem:

Biaya pengembangan sistem: perencanaan sistem, analisa dan

fungsi perancangan yang dibuat oleh profesionalis sistem.

(20)

Biaya pemrograman

Biaya training

Biaya testing biaya konversi

Sedangkan biaya operasi dan pemeliharaan yang diperlukan setelah

sistem diimplementasikan adalah sebagai berikut:

Biaya staf

Biaya persediaan

Biaya pemeliharaan hardware

Biaya pemeliharaan software

Biaya operasional

Keuntungan merupakan semua hal yang menambah pendapatan

perusahaan. Keuntungan juga bisa diasumsikan sebagai total penjualan

yang dikurangi dengan total biaya perusahaan. Keuntungan dibagi

menjadi 2 jenis, yaitu:

Tangible benefit (keuntungan nyata, masuk akal) contoh

pendapatan perusahaan yang dikurangi biaya atau pengeluaran.

Intangible benefit (sulit diukur) misalnya pengurangan karyawan

dalam pengefektifan kerja dan biaya gaji.

Setelah mengetahui sedikit penjelasan mengenai biaya dan keuntungan.

Tentu anda ingin mengetahui bagaimana cara menghitung biaya dan

keuntungan bukan?untuk melakukan kegiatan tersebut terdapat dua

metode yaitu NPV dan PVI. Berikut penjelasannya:

Metode NPV (Net Present Value)

Metode NPV merupakan model yang memperhitungkan pola cash flow

(21)

berdasarkan discount rate tertentu. Jumlah uang yang akan diterima

dimasa datang tidak akan sama dengan jumlah uang yang berada

ditangan anda sekarang. Karena uang sekarang merupakan investasi

untuk penghasilan mendatang. Dengan demikian, perbedaan nilai uang

dipengaruhi oleh waktu. Perbedaan nilai uang juga ditentukan oleh

tinggi rendahnya tingkat bunga (discount rate=DR) yang diperhitungkan.

Berikut adalah cara perhitungan NPV:

PV dari proses : tahun

ke-1: Rp. X DR = Rp

Ke-2: Rp. X DR = Rp

Ke-3: Rp. X DR = Rp

+

Total PV = Rp

Investasi bersih = Rp

+

NPV = Rp

Metode PVI (Present Value Index)

PVI sering disebut dengan rasio biaya keuntungan (B/C ratio) atau

profitability index. Berikut adalah cara menghitung PVI:

PVI = Total PV

Investasi bersih

Kriteria yang dipakai dalam menerima suatu investasi adalah “Diterima

(22)

Contoh:

Pada perancangan sistem yang umum dipakai adalah sistem A. Investasi

awal sistem tersebut adalah Rp1.000.000, sedang sistem B adalah

Rp800.000, dan C adalah Rp900.000. Diketahui discount ratenya adalah

10%. Sistem tersebut diperkirakan akan berjalan selama 5 tahun.

Estimasi dari net cash inflownya adalah Rp350.000, Rp370.000,

Rp250.000, Rp200.000, Rp200.000.

Maka perhitungan NPVnya adalah:

Tahun PV 10%

dari Rp1

Netcash inflow PV dari netcash

inflow

1 0.909 Rp350.000 Rp318.150

2 0.826 Rp370.000 Rp305.620

3 0.751 Rp250.000 Rp187.750

4 0.683 Rp200.000 Rp136.600

5 0.621 Rp200.000 Rp124.200

Total Rp1.370.000 Rp1.072.320

Investasi Awal Rp1.000.000

NPV Rp72.320

Sedangkan perhitungan PVI-nya adalah sebagai berikut:

Sistem A Sistem B Sistem C

Total PV dati net cash

flow

(23)

Investasi Rp1.000.000 Rp800.000 Rp900.000

NPV Rp72.320 Rp64.000 Rp36.000

PVI 1.07 1.08 1.04

Kesimpulan:

Jika dilihat dari NPV-nya, sistem A memberikan keuntungan lebih besar

dibandingkan dengan sistem B dan C. Namun jika dilihat dari PVI-nya,

sistem B memiliki nilai tertinggi.

3.5 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem telah disetujui dan siap dioperasikan. Implementasi

sistem sendiri, berisi pengkoordinasian dan penjadwalan tugas-tugas

yang akan dijalankan pada saat implementasi sistem dilakukan. Lalu apa saja kegiatan yang dicakup implementasi sistem, berikut penjelasannya:

Penyiapan hardware dan jaringan

Penyiapan software

Pemilihan dan pelatihan karyawan

Pengujian program dan prosedur

Pembuatan dokumentasi

Konversi data

Lalu ketika melakukan implementasi sistem terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan, yaitu:

(24)

Pelatihan yang dilakukan untuk pihak penguna sistem sekaligus

sosialisasi sistem.

Testing penerimaan

Pada saat proses implementasi sistem, tidaklah mungkin dilakukan

tanpa hambatan dan tanggapan terutama dari karyawan. Sistem yang

baru tentu saja akan dipakai oleh karyawan, sehingga anda akan mendapatkan tanggapan atau reaksi yang dimaksud dengan testing

penerimaan. Reaksi tersebut akan berupa berikut ini:

Ketakutan atau kecurigaan bahwa sistem yang baru akan membuat

mereka sulit dan menyebabkan terjadinya banyak kesalahan.

Penolakan terhadap sistem baru karena terbiasa dengan sistem

lama.

Namun ada juga yang akan setuju dan antusias dengan sistem yang

baru.

Dari reaksi tersebut, anda memang akan tertantang untuk mengkomunikasikan mengenai kelebihan sistem tersebut dan

mengadakan pelatihan yang menarik minat mereka atau anda dapat

menggunakan metode perubahan sistem yang pas. Metode perubahan sistem tersebut adalah sebagai berikut:

Perubahan secara langsung, sistem baru diterapkan dan sistem lama langsung dihentikan.

Perubaan secara paralel yaitu sistem baru dijalankan secara

bersama-sama dengan sistem lama. Jika pada penggunaannya

sistem baru tidak ada masalah, maka sistem lama akan dihentikan.

Perubahan secara bertahap. Perubahan sistem lama ke sistem baru

(25)

Perubahan secara moduler. Perubahan dari sistem lama ke sistem

yang baru dilakukan permodul.

Perubahan secara terdistribusi. Perubahan yang mirip dengan

moduler hanya saja perubahannya meliputi berbagai lokasi/cabang.

Setelah implementasi sistem telah selesai dilakukan, maka pekerjaan

yang harus anda lakukan selanjutnya adalah membuat laporan akhir yang berisi:

Hasil implementasi yang dilakukan.

Batas tanggung jawab (garansi).

Pemeliharaan berkelanjutan.

3.6 Pemeliharaan Sistem

Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran dan kesempurnaan sistem

yang telah dioperasikan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan sistem adalah

sebagai berikut:

Pemantauan pengoperasian pada user.

Antisipasi gangguan kecil (bug) pada aplikasi.

Lakukan penyempurnaan.

Antisipasi faktor-faktor luar seperti virus, kerusakan/kehilangan data.

Pemeliharaan sistem yang merupakan siklus terakhir dalam SDLC sendiri,

dilakukan bukan tanpa tujuan. Karena bagaimanapun sistem baru yang

(26)

benar-benar menyelesaikan masalah perusahaan. Adapun tujuan dari

pemeliharaan sistem adalah sebagai berikut:

Untuk memperpanjang usia kegunaan aset dari sistem tersebut.

Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan.

Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana

tersebut.

Lalu apa saja jenis-jenis pemeliharaan yang dilakukan, berikut

penjelasannya:

Pemeliharaan korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang

tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani. Karena

pemeliharaan ini mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.

Pemeliharan adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan

dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi

persyaratan pemakai baru.

Pemeliharaan Perfektif

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau

maintainabilitas (kemampuan untuk memelihara) contoh: mengupgrade code, memperbaiki program.

Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan yang terdiri atas inpeksi periodic dan pemeriksaan

Gambar

Gambar 3.1 Pengembangan sistem Life Cycle
Gambar 3.2 Gantt chart
Gambar 3.3 Contoh fishbone

Referensi

Dokumen terkait

Perkara ini telah disebut oleh Nathan (1922) dalam bancian yang dijalankan di Tanah Melayu pada tahun 1921. “In the real test, that of language, they fail in their claim to

Nilai terprediksi salah (FNV) adalah rasio orang yang mengalami status gizi X, namun model keputusan memutuskan orang- orang tersebut tidak mengalami status gizi X

Penggunaan antiemetik pada penelitian ini termasuk dalam tipe DRP’s pemilihan obat tidak tepat, yaitu pasien mendapatkan obat sesuai dengan indikasi tetapi

Barthes mengungkapkan dalam Sobur (2009:63), bahwa struktur makna meliputi makna denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan makna harfiah atau disebut juga makna

Dalam kasus permasalahan ini penulis mencoba untuk membuat penelitian awal dengan menganalisa beberapa algoritma tentang perbandingan kata ataupun kalimat dengan

Sehingga orang yang menggunakan mekanisme koping adaptif tidak mudah mengalami stres dalam menghadapi stresor yang datang pada dirinya, karena individu yang memiliki

Berdasarkan hasil dari kuesioner yang diberikan, dapat dilihat bahwa tanggapan dari responden cukup positif dengan aplikasi asuransi kendaraan bermotor roda dua yang telah

Sesungguhnya kemenangan dan kesuksesan umat ini dengan mendapat apa yang mereka harapkan, berhasilnya mereka dari segala yang mereka takutkan, dan selamatnya mereka dari segala