Tugas ini di ajukan sebagai salah satu tugas pada matakuliah EKSPOR DAN IMPOR
Kampus ASM BSI Cengkareng Jakarta,25 Desember 2016
Disusun Oleh:
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karna dengan rahmat,karunia sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Dokumen Asuransi BEA DAN CUKAI” dengan baik meskipun ada kekurangan di dalamnya.kami juga menghaturkan terima kasih kepada Bapak Iwan selaku dosen mata kuliah Manajemen ekspor dan impor yang telah memberi tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pentingnya suatu Asuransi dalam proses Ekspor dan Impor.kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna.oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Asuransi berasal dari kata insurance yang artinya pertanggungan. Asuransi merupakan suatu perjanjian antara tertanggung atau nasabah dengan penanggung atau perusahaan asuransi. Pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang setelah tertanggung menyepakati pembayaran uang yang disebut premi. Premi merupakan uang yang dikeluarkan oleh tertanggung sebagai imbalan kepada penanggung.
Secara formal,dalam undang-undang,Asuransi didefinisikan sebagai suatu perjanjian antara dua pihak atau lebih,yang mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,dengan menerima premi asuransi,untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,kerusakan atau keilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan di derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang di dasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Syarat-syarat perjanjian asuransi serta hak dan kewajiban kedua belah pihak tertuang dalam sebuah polis asuransi. Contoh-contoh asuransi di antaranya adalah asuransi jiwa, kecelakaan, kehilangan, kesehatan dan asuransi kebakaran.
Pihak yang menyalurkan risiko disebut sebagai “tertanggung”, ini adalah nasabah atau masyarakat yang melimpahkan atau mentransfer resiko yang akan diterimanya, sedangkan pihak yang menerima risiko disebut sebagai “penanggung” adalah perusahaan asuransi yang menanggung atau mengganti kerugian dari pihak nasabah. Perjanjian antara kedua pihak ini disebut kebijakan. Kebijakan ini merupakan sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. biaya yang dibayar oleh “tertanggung” kepada “penanggung” untuk risiko yang ditanggungnya disebut sebagai “premi”. Besar nilai premi Ini umumnya ditentukan oleh “penanggung” yang terdiri dari dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Fungsi Tujuan Asuransi
Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme
mengalihkan resiko dari satu pihak yaitu tertanggung kepada pihak lain yaitu penanggung. Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak