• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Sistem Dinamik untuk Menganali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemodelan Sistem Dinamik untuk Menganali"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini populasi Rusa kian menurun dengan berbagai alasan, diantaranya terganggunya habitat Rusa sehingga berkurangnya pakan hijau bagi Rusa, tumbuhnya anakan jati, penyebaran dan sifat aleopati gulma, serta keberadaan yang hanya terdapat pada suatu daerah. Menurut Primack dkk., (1998) kepunahan biasanya terjadi karena sebagian satwa endemik, hanya hidup pada satu atau beberapa pulau dan hanya terdiri atas satu atau beberapa populasi lokal.

Penyebab turunnya populasi Rusa yang lain adalah akibat perburuan. Perburuan Rusa kian marak terjadi baik secara legal maupun ilegal. Maka dari itu diperlukan usaha konservasi dan sebelumnya dilakukan konservasi untuk diketahui informasi mengenai laju penuruan akibat perburuan.

Salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang cepat terutama yang berbasis pada model sistem dinamik dapat dilakukan dengan memanfaatkan Software STELLA. Model ini dapat mensimulasikan perubahan yang terjadi dan hasilnya dapat ditampilkan dalam suatu hasil analisis berupa grafis dan tabulasi.

Sebagai Mahasiswa Rekayasa Kehutanan informasi mengenai perubahan kondisi alam yang dinamis merupakan suatu kehaRusan untuk dipelajari dan dipraktekkan. Untuk itu dilaksanakan praktikum pemodelan sistem dinamik untuk menganalisis pertumbuhan dan hasil hutan, misalnya dengan menentukan sisa Rusa setelah dilakukan perburuan selama 250 hari.

1.2 Tujuan

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Sistem

Sistem adalah kumpulan komponen yang menjadi pusat perhatian dan berperan sebagai penyusun dunia nyata yang dipertimbangkan dan berhubungan satu sama lain yang dirancang berdasarkan konsep yang dikembangkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sistem berdasarkan pendekatannya dapat dibedakan menjadin sistem analisis dan juga sistem dinamik (Susanti, 2009).

a) Sistem analisis, memiliki fokus pada satu bagian saja dimana hubungan sebab dan akibat terbentuk secara linear, dengan kesimpulan akhir terpecahkan.

b) Sistem dinamik, memiliki fokus dibanyak bagian, dimana hubungan sebab dan akibat membentuk hubungan yang sirkular dan kesimpulan akhir tidak terpecahkan tetapi memiliki konteks yang relevan.

2.2Model Sistem dan Pemodelan

Model adalah contoh sederhana dari sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Menurut Hawking (1993) model berperan penting dalam pengembangan teori karena berfungsi sebagai konsep dasar yang menata rangkaian aturan yang digunakan untuk menggambarkan sistem.

(3)

akhir dari upaya ini adalah perangkat lunak yang dirancang untuk penerapan langsung.

2.3Model Dinamis

Model dinamis merupakan model yang dapat dikembangkan untuk menunjukkan perubahan over time permintaan dan pasokan. Model ini juga merefleksikan perubahan melalui simulasi ataupun berdasarkan waktu real dan menghitung komponen secara konstan dengan memasukkan beberapa alternatif tindakan yang akan datang (McGarney dan Hannon 2004).

Karakteristik persoalan yang dapat dimodelkan menggunakan metodologi dinamika sistem adalah diantaranya:

a) Mempunyai sifat dinamis (berubah terhadap waktu)

b) Struktur fenomenanya mengandung paling sedikit satu struktur umpan-balik (feedback structure).

Model dinamika sistem dibentuk karena adanya hubungan sebab-akibat (causal) yang mempengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar dua struktur, maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada sejumlah struktur, hingga membentuk umpan-balik (causal loop).

Causal loop yaitu pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat (causal relationship) ke dalam bahasa gambar tertentu. Bahasa gambar dibuat dalam bentuk panah yang saling terkait, sehingga membentuk sebuah diagram simpal (causal loop), dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat. Berikut simbol diagram menurut Forrester (1961) yang perlu disimak sebagai langkah awal dalam pengembangan model terdapat pada gambar 2. 1 dibawah ini

(4)

Representasi aktivitas dalam suatu lingkar umpan-balik, digunakan dua jenis variabel utama yang disebut sebagai stok dan aliran (level and rate atau dikenal juga dengan sebutan Stock and flow). Stok menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam kerekayasaan (engineering) stok sistem lebih dikenal sebagai state variable system. Stok merupakan akumulasi di dalam sistem. Persamaan suatu variabel rate merupakan suatu struktur kebijaksanaan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan dibuat berdasarkan kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Aliran adalah satu-satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi stok.

Beberapa hal yang dapat melengkapi variable Stock dan aliran, dalam memodelkan dinamika sistem dikenal juga variable lain berupa auxilary, konstanta (constant) dan tundaan (delay). Auxilary merupakan variabel yang bisa berubah seiring dengan waktu, perubahannya dapat disebabkan atas hubungan-hubungan sebab-akibat yang terjadi antara variabel dalam model atau pun akibat variabel dari luar secara independen. Konstanta merupakan variabel dengan nilai tetap yang tidak berubah sepanjang waktu, sedangkan tundaan adalah variabel waktu pada perilaku perubahan yang tidak serta-merta (tertunda) atas proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan antar struktur hingga mempengaruhi perilaku model.

2.4STELLA

STELLA adalah perangkat lunak untuk pemodelan berbasis “flow-chart”. STELLA merupakan bahasa pemrograman jenis interpreter berbasis grafis. Di dalam program STELLA ada tiga jenjang (layering) untuk mempermudah pengelolaan model, terutama untuk model yang sangat kompleks. Hal ini sangat bermanfaat baik untuk pembuat program model maupun untuk pengguna model tersebut. Ketiga jenjang tersebut adalah:

a. High-Level Mapping Layer, yakni jenjang antar-muka bagi pengguna (users interface). Pada jenjang ini pengguna model dapat bekerja, seperti mengisi parameter model dan melihat tampilan keluaran.

b. Model Construction Layer. Jenjang ini adalah tempat model berbasis

(5)

c. Equation Layer. Pada jenjang ini dapat dilihat persamaan-persamaan matematika yang digunakan dalam model.

Dibawah ini tabel dengan ikon menu paling sering digunakan pada program STELLA

Tabel 2. 1 Simbol dan Fungsi Ikon pada STELLA

No Simbol Fungsi

1 Fungsinya untuk menyimpan informasi berupa nilai suatu parameter yang masuk ke dalamnya.

2 Menghubungkan elemen-elemen dari suatu model.

3 Menambah atau mengurangi Stock. Arah anak panah menunjukkan arah aliran tersebut.

4

(6)

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi

Praktikum pemodelan sistem dinamik untuk menentukan sisa Rusa setelah perburuan sealama 250 hari dilaksanakan pada Rabu, 29 Maret 2017 pukul 13. 00 sampai dengan 15. 30 WIB bertempat di Gedung Labtek V Kehutanan Kampus ITB Jatinangor.

3.2 Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

Laptop Software STELLA

Terminal Modul Praktikum Pemodelan Sistem

Dinamik until Menganalisis Pertumbuhan dan Hasil Hutan

3.3 Cara Kerja

a) Pembuatan diagram alir

Dipilih jendela Map kemudian diklik pada menu Stock dan ditahan drag sampai ke lembar kerja lalu Stock tersebut di rename menjadi “Hasil Tradisional”. Setelah itu dipilih menu Flow dan ditahan drag ke lembar kerja dengan menghubungkannya ke Stock lalu direname menjadi “Laju Berburu Tradisional”. Kemudian dibuat konstanta dengan dengan memilih menu Converter dan diklik pada lembar kerja dengan posisi diluar proses yang tadi. Konstanta diberi nama

“Angka Laju Buruan Tradisional”. Dari Hasil Tradisional ke Laju Berburu Tradisional kemudian dari Angka Laju Buruan Tradisional ke Laju Berburu Tradisional dibuat hubungan menggunakan Action connector.

Diklik pada menu Stock dan ditahan drag sampai ke lembar kerja lalu

Stock tersebut di renamemenjadi “Hasil Senapan”. Setelah itu dipilih menu Flow

(7)

Buruan Senapan ke Laju Berburu Senapan dibuat hubungan menggunakan Action connector.

Dipilih menu Converter lalu didrag ke lembar kerja, dibuat sebanyak lima buah dan direname masing-masing dengan nama “Populasi Rusa”, “Fraksi

Buruan”, “Rusa Buruan”, “Hasil Total Tertunda”, dan “Hasil Total”.

“Populasi Rusa” berperan sebagai bilangan konstan dan yang lainnya sebagi

auxilary.

Digunakan action connector dari Populasi Rusa ke Rusa Buruan dan ke Fraksi Buruan. Dari Rusa Buruan ke Fraksi Buruan, dari Hasil Total Tertunda ke Fraksi Buruan dan dari Hasil Total ke Hasil Total Tertunda.

Digunakan action connector untuk menghubungkan hasil tradisionnal dan hasil senapan ke hasil total. Dari Fraksi Buruan ke Laju Berburu Senapan, dari Angka Laju Buruan Senapan ke Laju Berburu Senapan dan dari Hasil Senapan ke Laju Berburu Senapan.

Gambar 3. 1 Pembuatan Diagram Alir (Sumber: Data Pribadi)

Dibuat batasan proses menggunakan menu Sector Frame menjadi tiga Sub Sector kemudian direname

Sub Sector pertama : Berburu Tradisional

Sub Sector kedua : Populasi Rusa dan Hasil Buruan

(8)

Gambar 3. 2 Pemberian Sector Frame (Sumber: Data Pribadi) b) Mendefinisikan Variabel

Dipilih jendela Model. Hasil Tradisional didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable dan dimasukkan angka 20 pada kolom definition, dan unit of measurenya dirubah menjadi “Ekor” dan pada documentationditulis “Jumlah Rusa Hasil Buruan Secara Tradisional”

Hasil Senapan didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable dan dimasukkan angka 10 pada kolom definition, dan unit of measurenya dirubah menjadi “Ekor” dan pada documentation ditulis “Jumlah

Rusa Hasil Buruan Secara Senapan”

Laju Berburu Tradisional didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable lalu pada kolom linked variable diklik “Hasil tradisional” dan klik “*” lalu klik “Fraksi Buruan” dan klik “*” lalu klik “Angka Laju Buruan Tradisional”.

Laju Berburu Senapan didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable lalu pada kolom linked variable diklik “Hasil

Senapan” dan klik “*” lalu klik “Fraksi Buruan” dan klik “*” lalu klik “Angka Laju Buruan Senapan”.

Angka Laju Buruan Tradisional didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable dan dimasukkan angka 0. 01 pada kolom

(9)

documentation ditulis “Suatu bilangan tak bersatuan yang menunjukkan

kemampuan pemburu tradisional memburu Rusa dalam satu hari berburu”.

Angka Laju Buruan Senapan didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul kotak Define Variable dan dimasukkan angka 0. 03 pada kolom

definition, dan unit of measurenya dirubah menjadi “tak bersatuan/hari” dan pada documentation ditulis “Suatu bilangan tak bersatuan yang menunjukkan kemampuan pemburu modern dengan senapan memburu Rusa dalam satu hari berburu”.

Diklik dua kali pada hasil total kemudian didefinisikan dengan mengklik

linked variable dipilih “Hasil Tradisional” klik “+” dan klik “Hasil Senapan”. Diklik dua kali pada Populasi Rusa kemudian didefinisikan sebanyak 1000 dan

unit of measurenya dirubah menjadi “Ekor”. Diklik dua kali pada Fraksi Buruan kemudian didefinisikan dengan mengklik linked variable dipilih “Rusa Buruan”

klik “/” dan klik “Populasi Rusa”.

Diklik Hasil Total Tertunda didefinisikan dengan mengklik dua kali sampai muncul Define Variable lalu pada bagian functions dipilih menu DELAYMTRlalu pada kotak definisi dimasukkan “Hasil total, 10, 3”

Gambar 3. 3 Cara Mendefinisikan Hasil Total Tertunda (Sumber : Data Pribadi)

c) Seluruh persamaan dicek dengan mengklik jendela Equation

d) Simulasi dijalankan dengan pembuatan tabel dan grafik. Diklik menu

Table lalu diklik dua kali. Dipilih variabel “Hasil Tradisional”, “Hasil

(10)

Run specs kemudian mengisi From menjadi 0 dan To menjadi 250 dengan DT = 1 lalu klik unit timenya menjadi Days. Lalu tekan ctrl+r. Sedangkan untuk pembuatan grafik diklik menu Graph Pad dengan variable yang sama lalu ditekan ctrl+r.

Gambar 3. 4 Kotak definisi sebelum menjalankan Run

(11)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Sisa Populasi Rusa

Populasi Rusa awal sebanyak 1000 ekor dengan asumsi tidak ada yang lahir maupun mati. Rusa diburu dengan dua metode yaitu metode tradisional dan metode senapan. Kedua metode tersebut memiliki angka laju buruan yang berbeda. Untuk tradisional sebesar 0. 01 dan untuk senapan sebesar 0. 03. Hasil olahan menggunakan Software STELLA menghasilkan Grafik 4. 1 dibawah ini

Grafik 4. 1 Sisa Populasi Rusa (Sumber: Data Pribadi)

Berdasarkan Grafik 4. 1 terbaca bahwa hasil berburu menggunakan cara tradisional menghasilkan lebih banyak Rusa diawal sedangkan pada cara senapan, laju hasil buruannya cenderung lambat. Namun berdasarkan Lampiran 1 diperoleh informasi bahwa pada hari ke 37, hasil berburu menggunakan senapan meningkat lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional.

Mengacu pada Grafik 4. 1, hasil buruan pada hari pertama menggunakan senapan adalah sebanyak 10 ekor dan hasil tradisional sebanyak 20 ekor sedangkan pengaruh waktu tunda mulai efektif setelah 10 hari menyebabkan laju metode tradisional melaju lebih dahulu.

(12)

senapan ditambah hasil tradisional. Meskipun kedua metode memiliki orde 3 tetapi angka laju buruan senapan lebih besar dari angka laju buruan tradisional.

Berdasarkan Lampiran 1 banyaknya Rusa yang dapat diburu dalam waktu 250 hari adalah sebanyak 29 ekor. Hal ini diperoleh dari Populasi Rusa (1000) dikurangi hasil total tertunda. Hasil total tertunda dipengaruhi oleh hasil total (Senapan + Tradisional) yang dihubungkan dengan fungsi delay yang artinya banyak Rusa yang harus ditunda untuk diburu adalah sebanyak 981 ekor.

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Banyaknya Rusa yang tersisa setelah dilakukan perburuan selama 250 hari adalah sebanyak 981 ekor dari populasi awal sebanyak 1000 ekor.

5.2Saran

Sebaiknya pembagian modul dilaksanakan sebelum praktikum, sehingga saat pelaksanaan praktikan tidak terlalu bingung dan ada kesempatan untuk

(14)

Daftar Pustaka

Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor

Forester JW, 1961. Industrial dynamics. John Wiley & Sons, New York. Senge,

P., 1990. The fifth discipline. New York: Doubleday currency

Hawking S, 1993. A brief history of time: From big bang to black holes. Bantam Books, Toronto.

Jones JW, Mishoe JW and Boote KJ, 1987. Introduction to simulation modeling.

FFTC, TB No. 100

McGarney B, Hannon B. 2004. Dynamic modeling for Business Management An Introduction. New York: Springer - Verlag New York Inc.

Noorsaman S. A. dan A. Wahid. 1998. “Pemodelan Industri Minyak Bumi dan

Gas Alam Indonesia dengan Pendekatan Sistem Dinamik”. Jurnal

Teknologi Edisi No. 1/Tahun XII/Maret/1998.

Primack, R. B., Supriatna, J. dan Indrawan, M. 1998. Biologi Konservasi. Ed:Kedua (rev). Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Gambar

gambar 2. 1 dibawah ini
Tabel 2. 1 Simbol dan Fungsi Ikon pada STELLA
Gambar 3. 1 Pembuatan Diagram Alir
Gambar 3. 2 Pemberian Sector Frame
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian masih pada kotak dialog yang sama klik tombol “Add” dan pilih file yang akan ditampilkan.. Klik

Secara umum alur pemodelan dengan menggunakan perspektif system dinamik dapat digambarkan seperti pada bagan dibawah ini:?. Bagan 1 Alur Pemodelan dengan

1. Aktor mengklik kolom data produk pertanian mana saja yang ingin dihapus, kemudian mengklik button Hapus. Sistem menampilkan pesan konfirmasi penghapusan data kepada

Pada skenario ini, parameter model diubah pada kondisi optimis untuk melihat peningkatan market share kartu prabayar Telkomsel 10 tahun kedepan, seperti mengubah parameter

nama kota dan mengosongkan data biaya, lalu langsung mengklik ‘Simpan’ Nama kota (***) biaya kirim (kosong) Ketika di klik “Simpan” sistem akan menolak dan

Variabel ini akhirnya akan mencerminkan proses yang ada pada proses pengelolaan surat di Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, yaitu hasil pemrosesan yang

Salah satu alternatif pemencahan masalah tersebut adalah adanya suatu program komputer yang meniru keahlian beberapa orang tenaga ahli atau pakar (expert), terutama

Hasil dari penelitian ini adalah laju dosis radiasi setelah melewati shielding parafin yang dilapisi aluminium pada kolom termal reaktor Kartini Pusat.. Sains dan