• Tidak ada hasil yang ditemukan

Besaran Fisika dan Satuannya (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Besaran Fisika dan Satuannya (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI POKOK

USAHA DAN ENERGI

I. Standar Kompetensi

Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik

III. Indikator Hasil Belajar

Siswa dapat :

1. Memahami pengertian usaha

2. Menentukan usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya pada suatu benda 3. Memahami teorema usaha-energi kinetik

4. Menentukan usaha total atau perubahan energi kinetik benda atau kelajuan benda menggunakan teorema usaha-energi kinetik

5. Memahami pengertian gaya konservatif dan gaya tak konservatif

6. Memahami hubungan antara usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan perubahan energi potensial benda

7. Menentukan usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif atau perubahan energi potensial benda 8. Memahami teorema usaha-energi mekanik

9. Menentukan usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif atau perubahan energi mekanik benda 10.Memahami pengertian Daya

11.Menentukan daya

12.Mengetahui riwayat fisikawan yang berkaitan dengan pokok bahasan usaha dan energi

IV. Materi Pembelajaran

1. Pengertian usaha

2. Teorema usaha-energi kinetik

3. Gaya konservatif dan gaya tak konservatif

4. Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan perubahan energi potensial 5. Teorema usaha-energi mekanik

(2)

1. Usaha atau kerja (Work) 1.1 Pengertian Usaha atau Kerja

Apabila anda mendorong sebuah buku yang terletak di atas permukaan meja hingga buku bergerak maka anda melakukan usaha pada buku tersebut. Jika sebuah benda jatuh ke permukaan bumi karena ditarik oleh gaya gravitasi bumi maka gaya gravitasi bumi melakukan usaha pada benda tersebut. Sebaliknya, apabila anda mendorong sebuah benda sekuat tenaga hingga bermandikan keringat tetapi jika benda itu tidak bergerak maka anda tidak melakukan usaha pada benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, orang lain mengatakan bahwa anda telah melakukan usaha atau kerja keras mendorong benda tersebut namun menurut ilmu fisika, anda tidak melakukan usaha pada benda tersebut karena benda tidak mengalami perpindahan.

Usaha pada sebuah benda bisa dilakukan oleh gaya konstan (besar dan arah gaya selalu tetap) atau gaya tidak konstan (besar dan arah gaya selalu berubah-ubah). Contoh gaya yang besar dan arahnya konstan adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda ketika benda berada di dekat permukaan bumi. Ketika sebuah benda jatuh bebas di dekat permukaan bumi, besar dan arah percepatan jatuh bebas benda konstan karena besar dan arah gaya gravitasi yang mempercepat benda tersebut konstan. Sebaliknya contoh gaya yang besarnya tidak konstan (arah gaya konstan) adalah gaya pegas. Jika anda meregangkan pegas... semakin anda meregangkan pegas, semakin keras anda menariknya, sehingga besar gaya yang dikerjakan pada pegas tidak konstan seiring meregangnya pegas. Contoh lain adalah ketika sebuah roket meluncur ke ruang angkasa atau kembali ke permukaan bumi. Ketika roket sedang meluncur, besar gaya gravitasi yang bekerja pada roket berubah dengan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak dari pusat bumi.

1.1.1 Usaha Oleh Gaya Konstan

Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya konstan pada sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya atau komponen gaya yang searah dengan perpindahan benda. Tinjau sebuah benda pada permukaan bidang datar kasar yang mengalami perpindahan ke kanan akibat adanya gaya dorong (F).

Gambar 1

(Atas) Arah perpindahan benda sama dengan arah gaya F. (Bawah) Arah perpindahan benda sama dengan arah komponen gaya F pada horisontal (F cos ).

Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong (F) : W = (F)(s)(cos ) = F s (cos 0) = F s (1)

W = F s

Usaha yang dilakukan oleh komponen gaya F pada arah horisontal (F cos ) :

W = (F cos )(s)(cos 0) = (F cos )(s)(1)

W = F s cos

Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis (fk) :

W = (fk)(s)(cos 180) = (fk)(s)(-1)

W = - (fk)(s)

Usaha yang dilakukan oleh gaya normal (N) : W = (N)(s)(cos 90) = (N)(s)(0) = 0

Usaha yang dilakukan oleh berat (w) : W = (w)(s)(cos 90) = (w)(s)(0) = 0

Keterangan : W = usaha atau kerja, s = besar perpindahan, = sudut yang dibentuk oleh gaya

(3)

Gambar 2

(a) Benda jatuh bebas. Berat searah dengan perpindahan (b) Benda bergerak vertikal ke atas. Berat berlawanan arah dengan perpindahan.

Pada contoh sebelumnya, usaha yang dilakukan oleh gaya berat (w) bernilai nol karena arah berat tegak lurus dengan arah perpindahan benda. Perlu diketahui bahwa kerja yang dilakukan oleh berat tidak bernilai nol jika arah berat sama atau berlawanan dengan arah perpindahan benda.

Usaha yang dilakukan oleh gaya berat (w) pada benda yang jatuh bebas pada gambar a adalah :

W = F s (cos ) = w h (cos 0) = w h (1) = w h = m g h

Usaha yang dilakukan oleh gaya berat (w) pada benda yang bergerak vertikal ke atas pada gambar b adalah :

W = F s (cos ) = w h (cos 180) = w h (-1) = - w h = - m g h

Keterangan :

w = berat (Newton), h = ketinggian (meter), m = massa (kg), g = percepatan gravitasi (meter per sekon kuadrat)

Berdasarkan penjelasan sebelumnya bisa disimpulkan beberapa hal berikut : Pertama, jika benda tidak mengalami perpindahan maka gaya yang bekerja pada benda tersebut tidak melakukan usaha. Jika s = 0 maka W = 0; Kedua, jika sebuah gaya membentuk sudut tertentu terhadap perpindahan benda maka hanya komponen gaya yang searah dengan perpindahan benda saja yang melakukan usaha pada benda tersebut; Ketiga, gaya yang arahnya tegak lurus dengan perpindahan benda tidak melakukan usaha pada benda tersebut. Jika gaya tegak lurus dengan perpindahan benda maka sudut yang terbentuk adalah 90o. Cos 90 = 0; Keempat, kerja bisa bernilai positif atau negatif. Jika gaya searah dengan perpindahan benda sehingga sudut yang terbentuk 0o maka gaya melakukan kerja positif pada benda tersebut. Sebaliknya jika gaya berlawanan arah dengan perpindahan sehingga sudut yang terbentuk 180o maka gaya melakukan kerja negatif pada benda tersebut.

Gambar 3

Grafik gaya (F) – perpindahan (s). Usaha sama dengan luasan yang diarsir

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan pada sebuah benda selama benda mengalami perpindahan sama dengan luas luasan yang diarsir dalam grafik gaya (F) – posisi (s).

Lambang usaha adalah W (huruf besar), sebaliknya lambang berat adalah w (huruf kecil). Satuan sistem internasional usaha adalah Newton meter (N m). Nama lain dari Newton meter adalah Joule, disingkat J. Dinamakan demikian untuk menghormati fisikawan abad ke-19 berkebangsaan Inggris bernama James Prescott Joule.

Contoh soal 1 : Usaha oleh gaya konstan

Sebuah benda diam di atas permukaan lantai licin. Pada benda tersebut dikerjakkan gaya sebesar 10 N membentuk sudut 30o terhadap permukaan lantai. Jika benda bergerak sejauh 1 meter, berapa usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada benda ?

Pembahasan :

Diketahui : F = 10 N, s = 1 meter Ditanya : Usaha (W)

W = (F)(s)(cos 30o) = (10 N)(1 m)(½ ) = 5 N m

Contoh soal 2 : Usaha oleh gaya konstan

Buah kelapa bermassa 0,2 kg jatuh bebas dari ketinggian 10 meter di atas permukaan tanah. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, berapa usaha yang dilakukan oleh gaya berat pada buah kelapa ?

Pembahasan :

(4)

Ditanya : Usaha (W) oleh gaya gaya berat (w)

W = F s = w h = m g h = (0,2 kg)(10 m/s2)(10 m) = 20 kg m2/s2 = 20 N m = 20 Joule

1.1.2 Usaha Oleh Gaya Tidak Konstan

Salah satu contoh gaya tidak konstan adalah gaya pegas. Besar gaya pegas selalu berubah karenanya usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda tidak bisa dihitung menggunakan rumus usaha oleh gaya konstan (W = F s cos ). Apabila pegas diregangkan, ketika pegas semakin regang,

gaya tarik yang yang diperlukan untuk meregangkan pegas juga semakin besar. Demikian juga sebaliknya jika pegas ditekan, ketika pegas semakin rapat, gaya dorong yang diperlukan juga semakin besar. Selama pegas ditekan atau diregangkan, gaya pegas berubah dari 0 (x = 0) hingga maksimum (F = k x) maka gaya pegas dihitung menggunakan rata-rata. Besar gaya rata-rata adalah :

Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda adalah :

Keterangan : W = Usaha (Joule), x = = simpangan pegas (meter), F = gaya pegas (Newton)

Contoh soal 3 : Usaha oleh gaya tidak konstan

Sebuah pegas digantungi beban bermassa 1 kg sehingga pegas mengalami pertambahan panjang sebesar 2 cm. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2, tentukan (a) konstanta pegas (b) usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada beban

Pembahasan :

Diketahui : m = 1 kg, g = 10 m/s2, x = = 2 cm = 0,02 m (a) Konstanta pegas

(b) Usaha oleh gaya pegas pada beban

W = - ½ k x2 = - ½ (500 N/m)(0,02 m)2 = - (250 N/m)(0,0004 m2) = - 0,1 Joule

Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada beban bernilai negatif karena arah gaya pegas berlawanan dengan arah perpindahan beban (arah gaya pegas ke atas, beban berpindah ke bawah)

1.2 Usaha Total atau Usaha Oleh Gaya Total

Apabila hanya ada sebuah gaya yang bekerja pada suatu benda selama benda mengalami perpindahan maka usaha yang dilakukan oleh gaya total sama dengan usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut. Misalnya ketika sebuah benda jatuh bebas di mana hambatan udara diabaikan maka pada satu-satunya gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi. Dalam hal ini, gaya total yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi (lihat gambar 2).

Wtotal = Wgravitasi

Jika terdapat beberapa gaya yang bekerja pada suatu benda selama benda mengalami perpindahan maka usaha yang dilakukan oleh gaya total sama dengan jumlah usaha yang dilakukan oleh semua gaya yang bekerja pada benda tersebut (lihat gambar 1).

Wtotal = W1 + W2 + W3 + W4

Usaha yang dilakukan oleh gaya total pada suatu benda juga bisa dihitung dengan terlebih dahulu mencari besar gaya total lalu mengalikannya dengan besar perpindahan.

Contoh soal 4 : Usaha total

(5)

Pembahasan :

Gambar 4

(Contoh soal 4) Gaya dorong (F) melakukan usaha positif, gaya gesek kinetis (fk) melakukan usaha negatif

Diketahui : F = 20 N, fk = 2 N, s = 1 m

W1 = F s = (20 N)(1 m) = 20 Nm = 20 Joule

W2 = fk s = - (2 N)(1 m) = - 2 Nm = - 2 Joule

Usaha total atau usaha yang dilakukan oleh gaya total Wtotal = W1 – W2 = 20 J – 2 J = 18 J

2. Teorema Usaha-Energi Kinetik

Jika terdapat gaya total yang bekerja pada suatu benda maka benda mengalami percepatan (benda mengalami perpindahan). Ketika mengalami percepatan, kelajuan benda berubah. Bisa dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya total mempunyai keterkaitan dengan kelajuan awal dan kelajuan akhir benda.

Usaha yang dilakukan pada suatu benda oleh gaya total konstan :

Hukum II Newton menyatakan bahwa jika terdapat gaya total yang bekerja pada suatu benda maka benda mengalami percepatan

Wtotal = (m a) s

Apabila gaya total konstan maka percepatan yang dialami oleh benda juga konstan. Karenanya kita bisa menggantikan percepatan (a) dan perpindahan (s) dengan persamaan gerak lurus berubah beraturan.

Masukkan persamaan glbb ke dalam persamaan usaha :

Wtotal = ½ m (vt – vo)(vt + vo)

(a + b)(a – b) = a2 – b2

Wtotal = ½ mvt2 – ½ mvo2 atau W = ½ m(vt2 – vo2)

Wtotal = EKt - EKo

Wtotal =

Keterangan : EKt = energi kinetik akhir, EKo = energi kinetik awal, m = massa, vt = kelajuan akhir, vo =

kelajuan awal

Persamaan ini adalah teorema usaha-energi kinetik. Teorema usaha-energi kinetik memberitahu kita bahwa usaha total atau usaha yang dilakukan oleh gaya total pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik benda. Teorema usaha-energi kinetik juga memberitahu kita bahwa energi kinetik benda sama dengan usaha total yang dibutuhkan untuk mempercepat benda dari keadaan diam hingga bergerak dengan kelajuan tertentu atau sebaliknya.

Contoh soal 5 : Teorema usaha - energi kinetik

Sebuah mobil bermassa 1000 kg bergerak dari keadaan diam. Sesaat kemudian kelajuannya menjadi 10 m/s. Berapa usaha total yang dilakukan oleh mesin mobil tersebut ?

Pembahasan :

Diketahui : m = 1000 kg, vo = kelajuan awal = 0 m/s (pada mulanya mobil diam), vt = kelajuan akhir = 10

m/s

Ditanya : Usaha total

Wtotal = = ½ m(vt2 – vo2)

(6)

3. Gaya Konservatif dan Gaya Tak Konservatif 3.1 Gaya Konservatif

3.1.1 Gaya Berat (w)

Gambar 5

Sebuah benda bergerak vertikal ke atas. Kerja yang dilakukan oleh gaya berat ketika benda kembali ke posisi semula sama dengan nol.

Tinjau sebuah benda yang bergerak vertikal ke atas hingga mencapai ketinggian maksimum lalu bergerak ke bawah menuju posisinya semula. Ketika bergerak vertikal ke atas sejauh h, gaya berat berlawanan arah dengan perpindahan benda. Karena berlawanan arah dengan perpindahan maka gaya berat melakukan usaha negatif pada benda.

W = w h (cos 180o) = - w h = - m g h

Setelah mencapai ketinggian maksimum, benda bergerak ke bawah menuju posisinya semula sejauh h. Ketika bergerak ke bawah, gaya berat searah dengan perpindahan benda. Karena searah dengan perpindahan maka gaya berat melakukan usaha positif.

W = w h (cos 0o) = w h = m g h

Massa benda (m), percepatan gravitasi (g) dan ketinggian benda (h) sama karenanya usaha yang dilakukan oleh gaya berat ketika benda mulai bergerak vertikal ke atas hingga kembali ke posisinya semula sama dengan nol.

W = m g h – m g h = 0

3.1.2 Gaya Pegas

Gambar 6

Kerja yang dilakukan oleh gaya pegas ketika benda kembali ke posisi semula sama dengan nol.

Tinjau sebuah pegas yang diletakkan horisontal. Jika ujung kanan pegas didorong atau ditekan ke kiri maka pegas juga memberikan gaya dorong ke kanan. Anda bisa membuktikan hal ini dengan menekan pegas. Misalnya pada ujung kanan pegas ditempatkan sebuah benda lalu benda tersebut ditekan ke kiri. Setelah pegas menyimpang sejauh , singkirkan tangan dari

benda dan pegas. Pada saat tangan tidak lagi menyentuh pegas, maka pegas mendorong benda kembali ke kanan.

Ketika benda bergerak ke kiri, arah gerakan atau arah perpindahan benda berlawanan dengan arah gaya pegas. Karena berlawanan arah maka gaya pegas melakukan usaha negatif.

W = - ½ k ( )2

Ketika benda bergerak ke kanan, arah gerakan atau arah perpindahan benda sama dengan arah gaya pegas. Karena searah maka gaya pegas melakukan usaha positif.

W = ½ k ( )2

Pegas yang digunakan sama sehingga konstanta pegas (k) sama. Simpangan pegas ( ) juga sama.

Karenanya usaha yang dilakukan oleh gaya berat ketika benda mulai bergerak ke kiri sejauh lalu

kembali ke kanan sejauh sama dengan nol.

W = ½ k ( )2 - ½ k ( )2 = 0

Usaha yang dilakukan oleh gaya berat dan gaya pegas selama benda mulai bergerak dari posisi awal hingga benda kembali lagi ke posisi awal sama dengan nol. Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awal sama dengan nol maka gaya tersebut dijuluki gaya konservatif. Jadi gaya pegas dan gaya berat merupakan contoh gaya konservatif.

3.2 Gaya Tak Konservatif

Tinjau sebuah benda yang didorong ke kanan lalu didorong lagi ke kiri. Ketika bergerak atau berpindah ke kanan, arah perpindahan benda sama dengan arah gaya dorong (F) dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis (fk). Karena searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada

(7)

Gambar 7

Ketika benda berpindah ke kanan, gaya dorong (F) melakukan usaha positif, sedangkan gaya gesek kinetis (fk) melakukan usaha negatif pada benda. Ketika benda

berpindah ke kiri, gaya dorong (F) melakukan usaha positif, sedangkan gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif.

W = F s

Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada benda.

W = - fk s

Ketika benda bergerak atau berpindah ke kiri, arah perpindahan benda sama dengan arah gaya dorong dan berlawanan arah dengan gaya gesek kinetis. Karena searah dengan perpindahan maka gaya dorong melakukan usaha positif pada benda. W = F s

Sebaliknya gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif pada benda. W = - fk s

Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek pada benda ketika benda mulai bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awal adalah :

W = 2 F s W = -2 fk s

Usaha yang dilakukan oleh gaya dorong dan gaya gesek kinetis selama benda mulai bergerak dari posisi awal hingga benda kembali lagi ke posisi awalnya tidak sama dengan nol. Apabila usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya ketika benda mulai bergerak dari posisi awal hingga kembali lagi ke posisi awalnya tidak sama dengan nol maka gaya tersebut dijuluki gaya tak konservatif. Jadi gaya dorong dan gaya gesek kinetis merupakan contoh gaya tak konservatif.

4. Usaha Oleh Gaya Konservatif dan Energi Potensial

Tinjau benda yang bergerak vertikal ke atas lalu kembali ke posisinya semula setelah mencapai ketinggian maksimum (lihat gambar 4). Ketika benda bergerak vertikal ke atas, gaya berat melakukan kerja negatif pada benda. Selama bergerak vertikal ke atas, ketinggian benda bertambah karenanya energi potensial gravitasi benda juga bertambah. Bisa disimpulkan bahwa usaha negatif yang dilakukan oleh gaya berat sama dengan pertambahan energi potensial (EP) gravitasi benda.

W = - m g h

W = - m g (h2 – h1) = - (EP2 – EP1) = -

Ketika benda bergerak vertikal ke bawah, gaya gravitasi melakukan usaha positif pada benda. Selama bergerak vertikal ke bawah, ketinggian benda berkurang sehingga energi potensial gravitasi benda berkurang. Bisa disimpulkan bahwa usaha positif yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda sama dengan pengurangan energi potensial gravitasi benda.

W = m g h

W = m g (h1 – h2) = m g h1 – m g h2 = - (m g h2 – m g h1) = - (EP2 – EP1) = -

Tinjau benda yang ditekan ke kiri bersama-sama dengan ujung pegas (lihat gambar 3). Ketika benda bergerak ke kiri, gaya pegas melakukan kerja negatif pada benda. Selama benda bergerak ke kiri, simpangan pegas bertambah karenanya energi potensial pegas juga bertambah. Bisa disimpulkan bahwa kerja negatif yang dilakukan oleh pegas sama dengan pertambahan energi potensial pegas. Ketika benda bergerak ke kanan, gaya pegas melakukan kerja positif pada benda. Selama bergerak ke kanan, simpangan pegas berkurang sehingga energi potensial pegas berkurang. Bisa disimpulkan bahwa usaha positif yang dilakukan oleh pegas pada benda sama dengan pengurangan energi potensial pegas.

Berdasarkan ulasan di atas bisa dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama dengan perubahan energi potensial benda. Jika gaya konservatif melakukan usaha positif maka energi potensial berkurang, sebaliknya jika gaya konservatif melakukan usaha negatif maka energi potensial bertambah. Jadi usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama dengan negatif perubahan energi potensial.

(8)

Contoh soal 6 : Usaha oleh gaya konservatif dan energi potensial

Sebuah benda massa 1 kg berada pada ketinggian 5 meter di atas permukaan bumi. Percepatan gravitasi = 10 m/s2. (a) Usaha yang dilakukan oleh gaya berat selama benda mengalami perpindahan menuju ketinggian 10 meter dari permukaan bumi (b) Usaha untuk memindahkan benda tersebut menuju ketinggian 10 meter (c) Perubahan energi potensial gravitasi benda selama bergerak menuju ketinggian 10 meter

Pembahasan :

Diketahui : m = 1 kg, g = 10 m/s2, = 10 m – 5 m = 5 m (a) Usaha oleh gaya berat

W = - m g = - (1 kg)(10 m/s2)(5 m) = - 50 Joule

Gaya berat melakukan usaha negatif karena arah gaya berat berlawanan dengan arah perpindahan benda (arah gaya berat ke bawah, arah perpindahan benda ke atas).

(b) Usaha oleh gaya angkat

Agar benda bisa diangkat maka gaya angkat minimal harus sama dengan gaya berat. W = w h = m g = (1 kg)(10 m/s2)(5 m) = 50 Joule

Usaha yang dilakukan oleh gaya angkat bernilai positif karena arah gaya sama dengan arah perpindahan (arah gaya angkat ke atas, arah perpindahan ke atas)

(c) Perubahan energi potensial = m g = 50 Joule

Energi potensial gravitasi benda bertambah 50 Joule

5. Teorema Usaha-Energi Mekanik

Teorema usaha-energi kinetik menyatakan bahwa usaha total atau usaha yang dilakukan oleh gaya total sama dengan perubahan energi kinetik.

Wtotal = = EKt - EKo = ½ m(vt2 – vo2)

Terdapat dua jenis gaya, yakni gaya konservatif dan gaya tak konservatif. Dengan demikian, usaha total bisa dianggap terdiri dari usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif.

Wc + Wnc =

Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama dengan negatif perubahan energi potensial : Wc = -

- + Wnc =

Wnc = +

Wnc =

Persamaan di atas menyatakan kerja yang dilakukan oleh gaya non konservatif pada sebuah benda sama dengan perubahan energi mekanik benda tersebut. Energi mekanik = energi potensial + energi kinetik. Energi potensial bisa berupa energi potensial gravitasi atau energi potensial elastis.

Contoh soal 7 : Teorema usaha – energi mekanik

Sebuah kotak bermassa 2 kg pada mulanya bergerak dengan laju 10 m/s. Beberapa saat kemudian kotak berhenti. Koofisien gesekan kinetis antara balok dan lantai = 0,2. Besar percepatan gravitasi = 10 m/s2. Berapa besar perpindahan kotak ?

Pembahasan :

Gambar 8

(Contoh soal 7) Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis menyebabkan energi kinetik kotak berkurang.

Diketahui : m = 2 kg, vo = 10 m/s, vt = 0, k = 0,2, w = m g =

(1 kg)(10 m/s2) = 10 kg m/s2 = 10 Newton, Ditanya : besar perpindahan kotak (s) Teorema usaha-energi mekanik : Wnc =

Wnc = +

Ketinggian (h) sama atau tidak ada perubahan ketinggian sehingga tidak ada perubahan energi potensial gravitasi.

Wnc =

(9)

Wnc = - fk s = = - s = - s = - s

Wnc = - (0,2)(2)(10)(s) = - (4)(s)

Gaya gesek kinetis melakukan usaha negatif (arah gaya gesek kinetis berlawanan dengan arah perpindahan benda)

Perubahan energi kinetik :

= ½ m (vt2 – vo2) = ½ (2)(02 - 102) = (0 - 100) = - 100

Perpindahan benda : Wnc =

- (4)(s) = - 100

s = - 100 / - 4 = 25 meter

6. Daya

Daya merupakan laju dilakukannya usaha atau usaha yang dilakukan selama selang waktu tertentu. Secara matematis, daya merupakan perbandingan antara usaha terhadap waktu.

Keterangan : P = daya (Joule/sekon = Watt), W = usaha (Joule), t = selang waku (sekon)

Berdasarkan persamaan ini, dapat disimpulkan bahwa semakin besar laju usaha, semakin besar daya, sebaliknya semakin kecil laju usaha maka semakin kecil daya. Yang dimaksudkan dengan laju usaha adalah seberapa cepat sebuah usaha dilakukan.

Daya merupakan besaran skalar. Satuan sistem internasional daya adalah Joule/detik. Joule/detik = Watt (disingkat W), untuk menghargai James Watt. Satuan sistem Inggris daya adalah 1 pon-kaki/detik. Satuan ini terlalu kecil untuk kebutuhan praktis sehingga digunakan satuan lain yang lebih besar, yakni

dayakuda atau horse power (disingkat hp). 1 dayakuda = 550 pon-kaki/detik = 764 watt = ¾ kilowatt.

Besaran Usaha juga bisa dinyatakan dalam satuan daya x waktu, misalnya kilowatt-jam alias KWH (Kilo watt hour). Satu KWH adalah usaha yang dilakukan dengan laju tetap sebesar 1 Kilo Watt selama satu jam.

Referensi :

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Gambar

Gambar 1 (Atas) Arah perpindahan benda sama dengan arah gaya F.
Gambar 2 (a) Benda jatuh bebas. Berat searah
Gambar 4 (Contoh soal 4) Gaya dorong (F) melakukan usaha positif,
Gambar 7 Ketika benda berpindah ke kanan, gaya dorong (F)

Referensi

Dokumen terkait

Pengecer dan Penjual Langsung untuk diminum ditempat yang akan memperpanjang izinnya harus mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada Bupati paling lambat 30 (tiga

Seluruh kajian dan analisis terhadap pokok-pokok permasalahan tersebut akan Penulis bahas dalam penelitian ini yang berjudul, Penguatan Upaya Penegakan Hukum terhadap

ljma' sukuti, (Sukuti dari segi bahasa artinya diam) yaitu sebagian mujtahid memaparkan pendapat-pendapatnya secara terang dan jelas mengenai suatu hukum suatu peristiwa

Pada umumnya langkah – langkah dalam melakukan struktur beton bertulang dimulai dari permodelan struktur, kemudian dilanjutkan dengan menginputkan beban ke dalam model

Film yang dirilis 15 Agustus 2012 di 8 negara, yakni USA, Hong Kong, Singapore, Taiwan, Jepang, German, Perancis, dan Korea Selatan, serta hak siar yang sudah

1.2 Untuk mengetahui bagaimana kendala ataupun masalah yang dihadapi dalam Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.b. Manfaat

Sering disebut juga antihistamin klasik, adalah senyawa yang dalam kadar rendah dapat menghambat secara bersaing kerja histamine pada jaringan yang mengandung reseptor H1.

Display yang digunakan dalam sistem kali ini menggunakan LCD 2 x 16 , display ini nantinya akan menerima sinyal yang telah di kelola oleh mikrokontroller arduino sesuai