• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter II Pengaruh Kadar Mangan dan Besi terhadap Turbidity pada Air Baku, Air Reservoir, dan Air Konsumen menggunakan metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter II Pengaruh Kadar Mangan dan Besi terhadap Turbidity pada Air Baku, Air Reservoir, dan Air Konsumen menggunakan metode"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air

Air merupakan kebutuhan dasar manusia, air dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidup. Semakin banyak jumlah penduduk, pemanfaatan sumber daya air semakin meningkat. Ekplotasi sumber-sumber air yang berlebihan dengan tidak diimbang dengan perawatan terhadap sumber air akan mengakibatkan kelangkaan air. Ditambah lagi ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, melakukan penebangan pohon tanpa memperdulikan penghijauannya, pembangunan betonisasi yang mengurangi resapan air tanah, pembuangan sampah dan limbah industri ke sungai-sungai, akibatnya dewasa ini sumber air baku air bersih menjadi sangat langka (Rifai, 2007).

Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua mahluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi. Air juga merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim dipermukaan bumi untuk kebutuhan manusia (Indarto, 2010).

(2)

Susunan molekul air sangat sederhana. Dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. H-O-H atau ditulis dengan rumus molekul H2O. Air juga punya sifat yang unik yang memungkinkan berperan sebagai material yang universal. Salah satu sifat khusus air adalah sangat mudah berubah wujud. Air dapat dijumpai di planet bumi dalam tiga bentuk, yaitu padat, cair dan gas (Indarto, 2010).

Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air, maka akan mengakibatkan kematian. Sebagai contoh : penderita penyakit kolera (Sutrisno, 1996)

2.2 Sumber Sumber Air 2.2.1 Air Laut

Air laut merupakan bagian terbesar dari muka bumi, sebagai terminal dari sungai, dan memiliki kadar garam yang tinggi dibandingkan dengan air daratan. Selain itu, air bukan hanya merupakan komponen terbesar dari pembentukan awan, melainkan juga lingkungan terbesar dari makhluk hidup bergantung pada air (Sitepoe, 1997).

(3)

2.2.2 Es

Pada negara yang memiliki empat musim setiap tahun dijumpai musim salju sehingga permukaan bumi ditutupi oleh es atau terjadi hujan salju. Sebaliknya, es banyak dibuat untuk keperluan rumah tangga atau keperluan industri lain (Sitepoe, 1997).

2.2.3 Air Sungai

Air sungai merupakan aliran yang berasal dari mata air yang kadang-kadang bercampur dengan limbah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan serta limbah lainnya, termasuk campuran dari air hujan. Air sungai dipergunakan sebagai air irigasi, untuk industri, dan langsung dipakai sebagai keperluan rumah tangga atau dapat juga diolah terlebih dahulu, sebelum digunakan sebaai air untuk rumah tangga (Sitepoe, 1997).

Sebagian besar air hujan yang turun kepermukaan tanah, mengalir ketempat-tempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya barat, akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan. Menurut undang-undang persungaian mengenai air sungai adalah suatu daerah yang terdapat di dalamnya air yang mengalir secara terus menerus (Suyono, 1994).

(4)

2.2.4 Mata Air

Mata air merupakan air tanah yang muncul ke permukaan bumi. Biasanya mata air langsung dipergunakan sebagai air minum atau air keperluan rumah tangga, atau sebagai sumber pembuatan air minum berupa reservoir atau dalam jumlah kecil-kecilan. Dibeberapa tempat mata air dipergunakan sebagai sumber air bagi kota-kota yang disimpan dalam reservoir (Sitepoe, 1997).

2.2.5 Air Tanah

Air tanah didapatkan melalui pengolahan. Air tanah dapat dipergunakan langsung sebagai air minum, keperluan rumah tangga lainnya, dan sebagai air idustri. Air tanah dapat dibedakan menjadi air celah dan air lapisan (Sitepoe, 1997).

2.2.6 Air Hujan

Air hujan dapat dipergunakan sebagai air irigasi pada sawah tadah, dapat pula dipergunakan sebagai ar rumah tangga dengan cara menampung air hujan dan dipergunakan saat kekurangan air. Diperkirakan 40% dari air yang jatuh didaerah yang banyak tumbuh-tumbuhan akan menjadi aliran sungai, sedangkan sisanya ditahan didalam tanah atau oleh tumbuh-tumbuhan sebagai persediaan air. Jadi, tumbuh-tumbuhan merupakan faktor yang menentukan keseimbangan air didaratan (Sitepoe, 1997).

2.3 Penggolongan Air

2.3.1 Penggolongan air menurut Peraturan Presiden No. 2 /1990 :

(5)

Golongan B : Air yang digunakan sebagai air baku air minum.

Golongan C : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.

Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat

dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri dan pembangkittenaga listrik (Rivai, 2007).

2.3.2 Penggolongan air menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/90 :

a. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang dan air pemandian umum.

b. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

c. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

d. Air kolam renang adalah air didalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.

(6)

2.3 Persyaratan Air Minum

Menjamin bahwa suatu sistem penyediaan air minum adalah aman, higenis, dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat menginfeksi para pemakai air maka haruslah terpenuhi suatu persyaratan kualitasnya (Joko, 2010).

Air minum adalah, air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum. Sedangkan KEPMENKES RI No 17 / MENKES / VII / 2002, mengartikan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Standar kualitas air minum yang digunakan diatur oleh Pemerintah melalui PERMENKES No 416 / MENKES / PER / IX / 1990 antara lain :

a. Tidak berbau dan tidak berasa

b. Kekeruhan tidak lebih dari skala 5 NTU c. pH antara 6,5-8,5

d. Besi sebagai Fe 0,3 mg / lt e. Mangan sebagai Mn 0,1 mg / lt

f. Zat organik sebagai KMnO4 10 mg / lt

g. Bebas bakteri indikator penyakit yang disebarkan

(7)

a. Persyaratan Fisika

Air tidak boleh bewarna, tidak boleh berasa, tidak boleh berbau, suhu air hendaknya di bawah sela udara (sejuk± 25ºC), air harus jernih (

b. Persyaratan Bakteriologis

Parameter persyaratan bakteriologis adalah jumlah maksimum E. Coli atau Fecal Coli dan total bakteri coliform per 100 ml sampel. Persyaratan

tersebut harus dipenuhi oleh air minum, air yang masuk system distribusi, dan air pada sistem distribusi.

c. Persyaratan Kimiawi

Air minum tidak boleh mengandung racun, zat – zat mineral atau zat – zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan ( Joko, 2010).

2.4 Pencemaran Air

(8)

dimasukkannya makluk hidup, zat energi dan komponen lain ke dalam air dan udara atau berubahnya tatanan atau komposisi air dan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara dan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (Kristanto, 2002).

Demi pemenuhan kebutuhan air bersih, dicari sumber-sumber air untuk diolah.Salah satunya sumber air dari air permukaan (sungai).Sebelum air permukaan dijadikan sumber pengolahan air bersih, terlebih dulu air diperiksa secara fisika dan kimia untuk mengetahui kualitas dan kuantitas air tersebut.Selanjutnya dapat ditentukan metode pengolahan dan perencanaan instalasi pengolahan yang tepat (Rivai, 2007).

2.5 Logam besi

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan bumi. Pada air permukaan jarang ditemui kadar besi lebih besar dari 1 mg/L, tetapi di dalam air tanah kadar besi menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang terpenting di dalam tubuh. Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan menghantarkan ke jaringan tubuh (Nainggolan, 2011).

(9)

Hal ini disebabkan karena daya pengikat klor (DPC) selain digunakan untuk mengikat zat organik, juga digunakan untuk mengikat besi, akibatnya sisa klor menjadi lebih sedikit dan hal ini memerlukan desinfektan yang lebih banyak pada proses pengolahan air. Dalam air minum kadar maksimum besi yaitu 0,3 mg/l, sedangkan untuk nilai ambang rasa pada kadar 2mg/l. Besi dalam tubuh dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin namun dalam dosis yang berlebihan dapat merusak dinding halus.

Besi merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26.Bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2. Fe memiliki berat atom 55,845 g/mol, titik leleh 1.5380C, dan titik didih 2.8610 C. Fe menempati urutan sepuluh besar sebagai unsur bumi. Fe menyusun 5 – 5,6% dari kerak bumi dan menyusun 35% dari masa bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi.Konsentrasi tertinggi terdapat pada lapisan terluar kerak bumi.Beberapa tempat di bumi bisa mengandung Fe mencapai 70% (Widowati, 2008).

Pada umumnya besi yang ada dalam air dapat bersifat : a. Terlarut sebagai Fe2+ (Fero) atau Fe3+ (Feri)

b. Tersuspensi sebagai butir koloidal ( diameter < 1 µm ) atau lebih besar c. Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik

(seperti tanah liat) (Kusnaedi, 2006).

(10)

pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan menghantarkannya ke jaringan tubuh (Susilawati, 2011).

Didalam air minum dijumpai valensi 2 atau 3. Dalam air minum pernah dijumpai kadar zat besi mencapai 1mg/l yang berasal dari air tanah, padahal normalnya didalam air minum kira-kira dibawah 0,3mg/l. Pada pH tertentu zat besi akan mengalami perubahan sehingga air minum akan terasa tidak enak dan warna air juga berubah konsumsi zat besi lebih banyak melalui makanan dibandingkan melalui minuman. Zat besi berfungsi sebagai komponen hemoglobin, enzim cytochrome dan enzim oksidasi- reduksi (Sitepoe, 1997)

Untuk memenuhi syarat kadar besi pada air yang telah di tetapkan permenkes maka di perlukan suatu proses kimia. proses pengolahan cara kimia adalah menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam limbah. Menggunakan bahan kimia membutuhkan perkiraan dari sudut biaya mengingat dari antara bahan tersebut harganya sangat mahal. Oleh karena itu diperlukan koagulan bahan kimia yang sangat efektif dalam penurunan kadar besi yang melampaui batas yang telah ditetapkan (Ginting, 1992)

2.6 Logam Mangan

(11)

anak-anak, dan lupus erythematous. Jarang dijumpai adanya keracunan mangan dari air minum (Sitepoe, 1997)

Pada kadar tertentu Mn dalam air minum akan mengakibatkan korosi pipa penyalur air dan terjadi persipitasi yang hitam sebagai tempat perkembangbiakan bakteri sehingga air lebih keruh berwarna dan perubahan rasa (Sitepoe, 1997)

Mangan dalam air bersifat terlarut, biasanya membentuk MnO2. Kadar

mangan dalam air maksimum yang diperbolehkan adalah 0,1 mg/l. Adanya mangan yang berlebihan dapatmenyebabkan flek pada benda-benda putih oleh deposit MnO2, menimbulkan rasa dan menyebabkan warna (ungu/hitam) pada air

minum, serta bersifat toksik (Joko, 2010). 2.7 Kekeruhan (Turbidity)

(12)

2.8 Metode Spektrofotometri

Analisis dengan sistem ini cara kerjanya berdasarkan atas pengukuran energi cahaya yang diserap oleh larutan dalan suatu suspensi. Dalam sistem kolorimetri ini, sinar alamiah (putih) digunakan sebagai sumber cahaya dan medianya adalah suatu media berwarna. Larutan standar diukur dan dibandingkan dengan larutan blanko, sedangkan larutan sampel diukur berdasarkan larutan standar menurut besarnya absorben (Khopkar, 1990).

Menurut buku panduan Hach Company (2004), spektrophotometer DR 2400 adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis kandungan nutrien di dalam air. Beberapa petunjuk yang mengatakan bahwa dalam penggunaannya jangan menempatkan botol yang lebih panas dari 100 ° C (212 ° F) ke salah satu adapter sel sampel dan jangan dalam kondisi basah harus dalam konsisi kering. Mengaktifkan Power On dan Off Hidupkan alat dan mematikan. Pertama kali instrumen dihidupkan, layar pemilihan bahasa akan muncul. Pilih bahasa, lalu tekan OK. Pada setiap berhasil instrumen power-up, kalibrasi panjang gelombang akan dilakukan secara otomatis, dan kemudian Menu Utama akan muncul.

a. Dengan instrumen off, tekan tombol Power dan terus ke bawah sampai layar pemilihan bahasa muncul.

b. Pilih bahasa, lalu tekan OK. Layar menu akan muncul dalam bahasa yang dipilih.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 8 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor

Pada perangkat ini dilengkapi IC Mikrokontroler yang difungsikan untuk menerima data yang dikirim pada port serial dan dilanjutkan pengiriman data tersebut ke perangkat tujuan yang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan

Dalam Laporan BPK Nomor 46 A/LHP/XVIII.JATIM/05/2012 tanggal 28 Mei 2012, BPK menyatakan opini, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan

Dengan melihat hasil yang di dapat setelah melakukan pengujian sistem dengan menggunakan 3 buah perangkat lunak, maka dapat disimpulkan bahwa prosesor Intel Pentium-4 masih lebih

berbagai indikator, skor terendah adalah pada indikator: Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok dengan

[r]

[r]