NAMA :YULIZA FITRIANTI
KONSENTRASI : TATA KELOLA PEMILU
Contoh Fenomena Politik : Resuffle Kabinet Jokowi Jilid II
Jokowi merombak jajaran kabinetnya pada 27 Juli 2016, Resuffle Kabinet ini adalah yang ke-2 setelah sebelumnya Jokowi meresuffle 6 menteri di tahun ke-2015.
Dalam Konsepsi Ilmu Politik Resuffle Kabinet ini bisa dilihat dari sisi Politic as the art goverment (seni memerintah) dan Politic as Power (kekuasaan). Dalam hal ini bisa dijelaskan bahwa :
1. Dari sisi Politic as the art government (seni memerintah)
Bagaimana Jokowi membuat keputusan untuk mengganti menteri-menteri nya dalam rangka meningkatkan kinerja nya agar lebih baik dan memuluskan sejumlah kebijakan di parlemen. Jokowi sebagai Kepala Negara memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengendalikan pemerintahan nya agar kinerja nya lebih baik.
Telepas apakah seni memerintah Jokowi baik atau tidak, atau apakah ada kepentingan dari parpol, keputusan jokowi mengganti menterinya adalah seni memerintah dan mengendalikan pemerintahan yang di pimpinnya.
2. Dari sisi Politic as Power (kekuasaan)
Karena kekuasaan itu terbatas dan jumlah menteri juga terbatas, di sinilah peran kekuasaan bermain dalam reshuffle kabinet. Dilihat dari sisi Presiden sebagai Kepala Negara, beliau dengan power nya bebas mengganti menteri-menterinya yang dianggap kurang baik kinerjanya untuk pelaksanaan kebijakan-kebijakan Negara selanjutnya. Seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara Ikatan HIPMI Indonesia (ISHI) di Hotel Raffles Jakarta Selatan bahwa menteri-menteri yang baru harus bisa mendongkrak Peringkat Kemudahan Berusaha (bagi Pengusaha) di Indonesia yang masih sangat jauh dari Singapura dan Malaysia. Presiden menggunakan power nya dan mengancam akan mengganti menteri jika tidak bisa memperbaiki kinerja.