• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Hasil Belajar Subtema Keragaman Budaya Bangsaku Siswa Kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Hasil Belajar Subtema Keragaman Budaya Bangsaku Siswa Kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga S"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

21 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Pre-Experimental Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:109).

Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen.

3.1.2 Desain Eksperimen

Jenis desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis One-Group-Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan akan dibandingkan

dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Adapun desain penelitian disajikan melalui tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Desain Penelitian One-Group-Pretest-Posttest Design

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2

Sumber: Sugiyono (2010:111)

Keterangan :

(2)

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga langkah, antara lain yaitu memberikan pretetst untuk mengukur variabel terikat sebelum diberikan perlakuan, memberikan perlakuan kepada subjek penelitian yaitu yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah diberikan perlakuan.

Uji normalitas berguna untuk menentukan analisis data yang akan digunakan, yaitu menganalisis data nilai pretest dan nilai posttest. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari masing-masing variabel. hal ini diperjelas kembali oleh Prayitno (2010: 58), bahwa penyebaran data berdistribusi normal apabila signifikansi > 0,05 dan dikatakan berdistribusi tidak normal apabila signifikansi < 0,05. Kemudian subjek eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Posttest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar masing-masing kelompok, kemudian dianalisis dan digunakan untuk menyusun laporan, terkait penarikan kesimpulan hasil penelitian.

3.2 VariabelPenelitian

Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalahmodel pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

(3)

kepada siswa bahwa harus mencari/mencocokan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimal waktu yang berikan kepada siswa. Misalnya, kartu yang bertuliskan provinsi DKI Jakarta akan berkumpul dengan kartu yang bertuliskan suku Betawi, kerak telor, ondel-ondel yang sesuai dengan ciri khasnya; guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika siswa sudah menemukan pasangan kartu yang cocok, siswa melaporkan kepada guru dan mencatat hasil laporannya; saat waktu sudah habis, maka siswa yang belum mendapatkan pasangan diminta untuk berkumpul sendiri; guru memanggil satu pasangan untuk presentasi dan siswa lain memberikan tanggapan. Hasil diskusi dari setiap kelompok dijelaskan kembali didepan kelas diikuti dengan pertanyaan dan tanggapan yang ajukan oleh kelompok lain; guru memberikan konfirmasi/penegasan tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang melakukan presentasi. Kelompok yang telah berhasil mencocokan dan mempresentasikan kartu soal dan jawabannya dengan benar diberi penghargaan; guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. hasil belajar adalah hasil akhir yang telah dicapai dari kegiatan belajar untuk mengetahui keberhasilan seseorang dalam penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan terhadap pelajaran yang dicapai setelah mengalami proses belajar.Hasil belajar dalam penelitian ini mengukur aspek pengetahuan yang diukur dengan menggunakan tes pilihan ganda.

3.3 SubjekPenelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 4B SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada subtema Keragaman Budaya Bangsaku. Jumlah siswa kelas

(4)

3.4 TeknikdanInstrumenPengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Tes

Tes yang diberikan sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan perlakuan yaitu pretest dan tes yang diberikan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan perlakuan yaitu posttest. Tes yang digunakan adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda. Dalam hal ini siswa yang menjawab benar diberi skor 1 dan siswa yang menjawab salah diberi skor 0. Jumlah soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda untuk soal pretest dan 20 soal pilihan ganda untuk soal posttest.

2) Observasi

Menurut Sudjana (2008:84) observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat digunakan untuk mengukur dan menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu belajar. Lembar observasi yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran yang didesain dalam kisi-kisi instrumen observasi yang terlampir.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 1) Tes Tertulis

(5)

benar, yang lainnya adalah pengecoh. Tes ini juga dikatakan objektif karena mengarah ke satu jawaban benar. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan tes yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal, seperti:1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.

(6)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Validitas Pretest dan Posttest Subtema Keragaman Budaya Bangsaku

KompetensiIn

Bahasa Indonesia 3.1.1Mengide ntifikasipeng

IPA 3.6.1Menggol

ongkancara

IPS 3.2.1Mengide

ntifikasisika

(Sumber: Dikembangkan dari Buku Siswa Kelas 4 Tema 1 Kurikulum 2013) 2) Lembar Observasi

(7)
(8)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

KegiatanPemb

elajaran Aspek yang diamati

Kegiatan Awal

1. Guru mempersiapkanruang, alatperaga, dan media pembelajaran

2. Guru mempersiapkansiswauntukdudukrapi di tempatmasing-masing mintasiswamembukabukuTematiktema 1 subtema 1 tentangKeragamanBudayaBangsaku

7. Guru mengajaksiswamenyanyilagu “Dari

SabangSampaiMerauke”

8. Guru menyampaikantujuanpembelajaran

KegiatanInti

Mengamati

9. Guru membagikanteksbacaan “PawaiBudaya” kepadasetiapsiswa 10.Guru meminta siswa membaca teks “Pawai Budaya” secara

bergantian dengan teman.

11. Guru mengarahkansiswa menemukangagasanutamadangagasanpendukungdalamtiapparagr afdariteksbacaan

12.Guru menampilkan video tentangberbagaialatmusikdaerahdancaramenghasilkanbunyialatm

14.Guru memberikan pengertian tentang sikap terhadap keragaman

Mengasosiasi/ Mengolah

informasi

15.Guru memberikaninstruksipembentukankelompokkepadasiswa

16.Guru membentuksiswamenjadi 2 kelompok, kelompok A sebagaisoaldankelompok B sebagaijawaban

19.Guru

memintamasing-masingkelompokmendiskusikanpasangansoal-jawaban

(9)

21. Guru memintakelompoksiswasecarabergantianmengomunikasikanhasildisk usikelompoknyadidepankelas

Mengomunikas ikan

21.Guru

memberikankonfirmasiterhadapkebenarandankecocokansoaldanja wabansiswa

22.Guru bersamasiswamenyimpulkanmateri yang barudipelajari

23.Guru memberikansoal Posttest

24.Guru memberikanpenguatankepadasiswauntukbelajarlagi di rumah

Kegiatan Akhir

25.Guru bersamasiswamenutuppelajarandengandoa

26.Guru memberikansalampadasiswa

(Sumber: Dikembangkan dari Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match)

(10)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

KegiatanPembela

jaran Aspek yang diamati

Kegiatan Awal

1. Siswa duduk rapi ditempat masing-masing

2. Siswa mengucap salam

3. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran

4. Siswa menyanyi lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”

KegiatanInti

Mengamati

5. Setiap siswa menerima teks “Pawai Budaya”

6. Siswa membaca teks secara bergantian dengan teman

7. Siswa

10.Siswa mendengarkan instruksi pembentukan kelompok

Mengasosiasi/ Mengolah

informasi

11.Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A sebagai soal dan kelompok B sebagai jawaban.

12.Siswa menerima kartu sesuai dengan kelompok soal dan kelompok jawaban

13.Siswa mencari pasangan kelompok soal dan kelompok jawaban sesuai dengan waktu yang disediakan

Mengumpulkan data

14.Masing-masing kelompok mendiskusikan pasangan soal-jawaban

15.Siswa berdiskusi tentang sikap saling menghargai dalam keragaman

Mengomunikasik an

16.Kelompok siswa secara bergantian mengomunikasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas

17.Siswa diberi konfirmasi terhadap kebenaran dan kecocokan soal dan jawaban siswa

18.Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

Kegiatan Akhir

19.Siswamenutuppelajarandengandoa

(11)

(Sumber: Dikembangkan dari Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match)

Berdasarkan tabel 3.4 diketahui bahwa setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match menunjukan setiap kriteria pembelajaran tematik dengan 5M yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang bermakna.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan paired sampel t-test untuk menguji signifikansi perbedaan mean antara pretest dan

posttest, analisis yang digunakan adalah uji t-test. Data yang terkumpul dari hasil terakhir pretest dan posttest dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji-t yang dilakukan dengan bantuan SPSS ver 24.0 for Windows. Sebelum melakukan uji t dipastikan subjek penelitian berdistribusi normal, sebelum itu maka instrumen penelitian perlu untuk di uji validitas dan reliabilitasnya.

3.5.1 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian.

3.5.1.1Uji Validitas Butir Soal Pretest dan Posttest

Instrumen yang akan diberikan kepada responden harus diuji terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen valid dan reliabel atau tidak. Sugiyono (2006:135), menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Indeks validitas butir soal menggunakan nilai-nilai r Product Moment dianggap valid jika taraf signifikan 5% memenuhi koefisien Corrected Item To Total Correlation ≥ 0,374.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 24.0 for Windows. Uji validitas instrumen dalam penelitian pretest ini diuji cobakan pada

(12)

Hasil pengujian 40 butir soal validitas pretest dan posttest disajikan melalui tabel 3.5pada halaman berikutnya.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pretest dan posttest

Indikator

menghasilkanbunyi. 8, 9, 11, 12, 14, 22, 26, budaya, etnisdan agama sebagaiidentitasbangsa

(13)

yang valid baik prettest maupun posttest dapat digunakan dalam penelitian untuk mengukur hasil belajar siswa.

3.5.1.2Uji ReliabilitasButir Soal Pretest dan Posttest

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha croncbrach. Dalam penelitian ini menggunakan pedoman koefisien reliabilitas

menurut Wardani, Slameto, dan Winanto (2012:346) secara rinci disajikan melalui tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.6

Kriteria Indeks Reliabilitas

No Indeks Reliabilitas Kriteria

1. 0,81-1,00 Sangat Reliabel

2. 0,61-0,80 Reliabel

3. 0,41-0,60 Cukup Reliabel 4. 0,21-0,40 Agak Reliabel 5. < 0,20 Kurang Reliabel Sumber: Wardani, Slameto, dan Winanto (2012:346)

Hasil perhitungan reliabilitas soal pretest menggunakan SPSS 24.0 for Windows disajikan dalam tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7

Uji Coba Hasil ReliabilitasSoal Pretest Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,916 20

Sumber: Hasil Olahan dari SPSS

Berdasarkan hasil uji coba 20 item soal pretest diperoleh Cronbach's

Alphasebesar0,916berdasarkankriteriadiatasmenyatakanbahwa item

soalsangatreliabeldandapatditerima.Hasil perhitungan reliabilitas soal posttest menggunakan SPSS 24.0 for Windows disajikan dalam tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8

Uji Coba Hasil Reliabilitas Soal Posttest Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,909 20

(14)

Berdasarkan hasil uji coba 20 item soal posttest diperolehCronbach's

Alphasebesar0,909berdasarkankriteriadiatasmenyatakanbahwa item

soalsangatreliabeldandapatditerima.

3.5.2 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest dan Posttest

Tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik yang menjawab benar suatu butir soal (Slameto,2001). Semakin tinggi tingkat kesukaran soal, berarti soal semakin mudah, begitupun sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran soal, berarti soal semakin sukar. Tingkat kesukaran butir soal ditunjukan oleh peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang ditunjukan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P), dapat dihitung dengan rumus:

Dimana:

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar N = jumlah peserta didik

P= jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik; atau

P = proporsi peserta didik yang menjawab benar

Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00–1,00 (Aiken, 1994). Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tingkat kesukaran yang disajikan pada tabel 3.9berikut ini.

Tabel 3.9

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.25 Sukar

0.26- 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Mudah Sumber: Wardani, Slameto, dan Winanto (2012:339)

(15)

Tabel 3.10

Frekuensi Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest Indeks Kesukaran frekuensi (f) Nomor Item

Soal pilihan ganda

Sukar -

-Sedang 17 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19

Mudah 3 3, 12, 20

Berdasarkan tabel 3.10 hasil taraf kesukaran pretest untuk soal pilihan ganda 20 soal yang valid terdapat 3 soal dengan kategori mudah dan17 soal dengan kategori sedang. Berdasarkan rentang nilai tingkat kesukaran soal, hasil pengukuran tingkat kesukaran soal posttest secara rinci disajikan pada tabel 3.11berikut ini.

Tabel 3.11

Frekuensi Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest Indeks Kesukaran frekuensi (f) Nomor Item

Soal pilihan ganda

Sukar 1 17

Sedang 13 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 20 Mudah 6 1, 2, 7, 10, 13, 18

Gambar

tabel 3.2 pada halaman berikutnya.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Validitas Pretest dan Posttest
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
tabel 3.4pada halaman berikutnya.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang dapat diambil dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan perhitungan untuk menentukan nilai kebutuhan air tanaman berdasarkan data iklim

Pengaruh kepercayaan Terhadap Niat Beli Kosmetik Maybelline Disurabaya variabel kepercayaan menjadi variabel kedua, berdasarkan uji t yang telah di lakukan oleh

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika &#34; nilai diskriminannya kurang dari 0 (D &lt; 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner &#34;. b) Determinan, yang

Penyimpangan yang dilakukan oleh para mahasiswa dengan keikutsertaan mereka dalam permainan judi online, dapat terjadi karena terdapat sesuatu yang membuat mereka tertarik

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, menunjukkan bahwa penerapan model pem- belajaran kooperatif tipe CIRC ( Cooperative

Pada akhir pengajaran dan pembelajaran setiap bidang dalam Pendidikan Islam Sekolah Rendah, murid akan dipastikan dapat mencapai beberapa standard penguasaan yang telah

Zapin berkembang pesat menjadi ikon di beberapa daerah, tidak hanya.. Kegiatan Pembelajaran 2: Menguraikan keunikan gerak tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari..

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji