• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHASA EVOLUSI SOSIAL DAN KONFLIK SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHASA EVOLUSI SOSIAL DAN KONFLIK SOSIAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAHASA, EVOLUSI SOSIAL DAN

KONFLIK SOSIAL

Oleh

Handoko, S.S, M.Hum

Universitas Dharma Andalas

Bahasa adalah fenomena sosial yang memiliki fungsi utama sebagai instrumen

komunikasi interpersonal. Sebagai bagian dari proses sosial, bahasa sangat

rentan perubahan seiring dengan berubahnya tatanan sosial. Para ahli

sosiolinguistik telah membuktikan bahwa variasi linguistik dan perubahan bahasa

bergantung pada tatanan sosial. Mereka juga menunjukan bahwa proses

perubahan bahasa merefleksikan adanya perubahan tatanan sosial.

Seiring dengan bertambahnya populasi manusia, tatanan kehidupan yang

awalnya sederhana berkembang menjadi tatanan yang lebih kompleks. Berbagai

kepentingan dan dimensi sosial berbaur dan saling berinteraksi satu sama lain.

Tidak jarang interaksi multidimensi ini menimbulkan berbagai konflik baik konflik

horizontal (konflik antar masyarakat) ataupun konflik vertikal (konflik antara

masyarakat dan penguasa).

Klasifikasi Perubahan Tatanan Sosial

Dalam kajian antropologi sosial, istilah ‘perubahan sosial’ atau ‘evolusi sosial’

mengacu kepada pengelompokan oleh organisasi masyarakat. Perubahan atau

evolusi adalah sesuatu yang dinamis yang melibatkan rentetan proses yang

panjang. Service (1971) menyatakan bahwa perubahan tatanan sosial (social evolution) dapat di kelompokkan menjadi beberapa tahap, yaitu:

(2)

2 Kelempok merupakan bentuk terkecil dari tatanan sosial. Kelompok

masyarakat biasanya terdiri dari 25 orang dan memiliki hubungan

kekerabatan. Kelompok-kelompok masyarakat ini sangat bergantung

kepada alam. Sistem politik dan ekonomi kelompok masyarakat ini adalah

sistem egaliter dimana tidak ada strata sosial dan tidak ada pembagian

kerja. Kelompok seperti ini memberlakukan sistem kekeluargaan

sehingga konflik antar anggota kelompok tidak begitu sering ditemukan.

Kelompok-kelompok seperti ini memiliki mobilitas yang tinggi sehingga

cendrung hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain.

2. Kesukuan (Tribes)

Suku adalah bentuk yang lebih besar dari kelompok masyarakat.

Peningkatan populasi menyebabkan peningkatan eksploitasi terhadap

alam. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan sistem pengerjaan

lahan yang baik sehingga dapat menetap di daerah tertentu. Tiap-tiap

suku biasanya harus mampu mempertahankan lahannya, sehingga

konflik biasanya acap kali terjadi.

3. Kepemimpinan (Chiefdom)

Peningkatan jumlah populasi dan eksploitasi terhadap alam memerlukan

pengelolaan yang lebih teratur. Dari fase inilah munculnya strata sosial,

seperti kelas bangsawan dan rakyat biasa, pembagian kelas berdasarkan

kekayaan dan pekerjaan. Konflik-konflik yang muncul berkaitan dengan

pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan.

4. Pemerintahan (States)

Pemerintahan adalah bentuk yang lebih besar dari kepemimpinan. Untuk

(3)

3 pengelolaan sumberdaya alam diperlukan sistem birokrasi. Tatana sosial

seperti ini melibatkan masyarakat multi etnis dan multi bahasa.

Konflik-konfli yang muncul sering kali berhubungan dengan perbedaan

kepentingan, ras, etnis, agama, dan politik.

Kelompok Suku Kepemimpinan Pemerintahan

Populasi Sekitar 25

Stratifikasi Egaliter Egaliter Strata Pembagian

kompleks

Pembagian

kerja

Tidak ada Tidak ada Terbagi Kompleks

Birokrasi Tidak ada Tidak ada 1-2 tingkat Bertingkat

(multilevel)

Perubahan bahasa adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dalam tatanan sosial.

Bertambahnya jumlah manusia mempengaruhi pola interaksi masyarakat.

Bahasa sebagai instrumen komunikasi juga tidak luput dari perubahan tersebut.

Interaksi dan kontak bahasa memunculkan bentu-bentuk dan variasi linguistik

baru. Pengelompokkan perubahan bahasa dimulai dari pemisahan bahasa, dan

(4)

4 1. Pemisahan bahasa

Pemisahan bahasa didefenisikan sebagai kemunculan bentuk bahasa

yang berbeda yang dituturkan oleh dua penutur yang berbeda yang tidak

pernah ada sebelumnya. Fenomena ini memunculkan variasi-variasi

kebahasaan yang menunjukan pembagian-pembagian bentuk

kebahasaan.

2. Interferensi Bahasa

Weinreich (1968) menyatakan bahwa interferensi adalah kemunculan

persamaan antara dua bahasa dimana persamaan tersebut belum ada

sebelumnya. Dengan kata lain adanya pengaruh satu bahasa terhadap

bahasa lain yang diakibatkan oleh interaksi dan kontak bahasa. Pengaruh

ini meliputi

a. Peminjaman bentuk bahasa (bentuk fonetis dan makna)

b. Percampuran (baik tata bahasa saja ataupun makna saja)

Percampuran (Convergence) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adopsi tata bahasa baik betuk maupun makna.

Sebagai contoh, adalah adaptasi bunyi /r/ uvular di beberapa daerah

di Eropa barat adalah pengaruh dari Perancis (Trudgill 1983:56-59).

c. Kontak bahasa

(1) Pidgin

(2) Kreol

(3) Bahasa campuran yang stabill.

Perubahan Bahasa dan Konflik Sosial

Seiring denga bertambahnya populasi masyarakat, tatanan sosial

(5)

5 hidup yang kompleks. Sistem sosial tidak hanya melibatkan satu atau dua

kelompok masyarakat dengan latar belakang etnis dan kepentingan saja, namun

terdiri dari berbagai masyarakat multi etnis, multi bahasa, dan multi kepentingan.

Interaksi dan kontak sosial masyarakat multi bahasa dan multi budaya ini tidak

jarang menimbulkan konflik sosial. Masalah-masalah sosial seperti kemiskinan,

kriminalitas, dan masalah kejiwaan muncul sebagai akibat dari tatanan sosial

yang sangat kompleks.

Konflik-konflik sosial muncul karena adanya perbedaan psikologis dan

pemahaman sosial suatu masyarakat/kelompok masyarakat tertentu dengan

masyarakat/kelompok masyarakat lainnya. Hal ini juga diperparang dengan

adanya perbedaan-perbedaan kepentingan antar masyarakat. Misalnya

perbedaan kepentingan antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat, yang

menimbulkan konflik vertikal dan horizontal.

Kajian kebahasaan, khususnya kajian wacana, sering dijadikan sebagai

instrumen untuk menganalisa konflik-konflik dan masalah sosial.

Wacana-wacana sosial dapat dideteksi karena secara sistematis suatu idea, opini,

konsep, dan pandangan hidup dibentuk dalam suatu konteks tertentu sehiungga

mempengaruhi cara berfikir dan bertindak.

Menurut Foucault (2001) konflik-konflik sosial tidak terlepas dari hubungan antara

pengetahuan dan kekuasaan. Kuasa menurutnya tidak dimiliki tetapi dipraktikkan

dalam suatu ruang lingkup dimana ada banyak posisi yang secara strategis

berkaitan satu sama lain. Selain itu praktek sosial masyarakat tidak dapat

dipisahkan dari ideologi, baik ideologi individu atupun ideologi masyarakat.

Teori ideologi menekankan bahwa semua teks dan semua makna mempunyai

(6)

6 konteks sosial. Kerja ideologi sebagaimana yang dinyatakan oleh John Fiske

selalu mendukung status quo, dimana kelompok yang mempunyai kekuasaan lebih besar menyebarkan gagasan dan pesannya.

Skema konflik sosial

Sebagai contoh, kasus demonstrasi buruh berakhir dengan bentrokan yang

dimuat di media. Karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu, maka

seringkali bahasa digunakan sebagai instrumen untuk mendominasi dan

memarjinalkan suatu kelompok lain. Sehingga tidak heran jika masyarakat

berpendapat bahwa aksi buruh merugikan perekonomian dan merusak fasilitas,

sedangkan perusahaan menciptakan ekonomi yang kondusif dan

menguntungkan banyak pihak.

Buruh Pengusaha

Anarkis Korban tindakan anarkis

Berbuat kekerasan Korban tindakan kekerasan,

mengalami kerugian

Menolak jalan damai Menawarkan kompromi, kekeluargaan

Menghalalkan segala cara Sesuai aturan

Menciptakan kekacauan dan kerugian

ekonomi

Berjasa dalam perekonomian regional

dan nasional. - Ideologi

- Kognitif Psikologi - Kognitif sosial - Pengetahuan

Konflik sosial

(7)

7 Studi kritis terhadap konflik-konflik sosial tidak bisa dilepaskan dari analisa

kebahasaa, khususnya wacana. Berbagai konflik yang muncul pada masa

sekarang ini tidaklah muncul begitu saja sebagai raksi masyarakat terhadap

alam, namun lebih dipengaruhi oleh gesekan-gesekan kepentingan antar satu

kelompok dengan kelompok lain, antar masyarakat, dengan pemerintah, ataupun

antar pemerintah.

Referensi:

Fairclough, N. (2003) Analysing Discourse – Textual analysis for social research. Oxon, UK: Routledge

______, N. (2001) Language and Power 2nd ed. Harlow, UK: Longman

______, N. (1993) Discourse and Social Change. Malden MA, USA: Blackwell Publishing Ltd

Fiske, John. (2002). Introduction to Communication Studies. New York: Rouledge.

Labov, William (1970) "The Study of language in its social context", in: Language and social context, Giglioli, P., ed., New York, 283-307.

Service, Elman R. 1971. Primitive social organization: an evolutionary perspective (2ndedition). New York: Random House.

Service, Elman R. 1975. Origins of the state and civilization: the process of cultural evolution. New York: W. W. Norton.

Trudgill, Peter. 1983. On dialect: social and geographic perspectives. New York: New York: University Press.

Weinreich, Uriel. 1968. Languages in contact: findings and problems. The Hague: Mouton.

Referensi

Dokumen terkait

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT.

Siswa dalam kelas yang terpilih akan diberikan kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui prakonsepsi tentang konten zat aditif makanan dan konteks SSI yang berkaitan

RMS error of the manipulator obtained by comparing software simulation data and the results of neuro-fuzzy method shows quite small values on the X, Y and Z axis, which are less than

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Bapak Wayan Agus Mirada selaku Kepala Satuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka.PLP) pada hari selasa tanggal 1 oktober 2013

Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Kran Putar Tetap

For example, instead of opening a file and performing various combinations of seek() , read() , and write() calls, you can simply map the file and access the data using

Guru Bimbingan dan Konseling disana mengatakan jika anak didik kita ada yang memiliki Perilaku asertif yang rendah, Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan:

For information, the Investment Agreement is an initial agreement between the parties to implement the Proposed Transaction, and therefore more detailed