• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Risiko Operasional mesin dan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Risiko Operasional mesin dan (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengertian

 Basel II mendefinisikan risiko

operasional sebagai risiko kerugian yang disebabkan leh kegagalan atau ketidakcukupan (tidak memadainya) proses internal, manusia dan sistem atau dari kejadian eksternal.

 Risiko ini memberikan dampak pada

seluruh bisnis perusahaan karena

(3)

Ruang Lingkup Manajemen

Operasional

 Ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi

risiko operasional : 1. Proses Internal 2. Sistem

3. People (karyawan/pegawai) 4. Risiko Eksternal

 Contoh Bank telah mengetahui bahwa melatih

(4)

Risiko proses internal

Risiko yg berhubungan dengan kegagalan proses dan prosedur bank.

Kejadian proses internal meliputi :

Dokumentasi  tidak layak/tidak cukup Lemahnya pengawasan kontrol

Kesalahan pemasaran/penjualan Pencucian uang

Laporan yang tidak terungkap Kesalahan transaksi

(5)

Risiko Sistem

Yaitu risiko yang berhubungan dengan penggunaan teknologi dan sistem.

Contoh :

Kesalahan memasukkan data Kesalahan pemrograman

Gangguan pelayanan

Menggunakan teknologi baru yang belum teruji Sistem yang tidak sesuai

(6)

Risiko Eksternal

 Yaitu risiko yang berhubungan dengan

kejadian yang terjadi diluar kontrol.

 Kejadian risiko eksternal merupakan

kejadian low frequency and high impact. Contoh :

 Perampokan skala besar  Serangan teroris

 Bencana alam

(banjir/gempa/kebakaran)

(7)

Risiko Manusia

Risiko yang berhubungan dengan

karyawan, kejadiannya bisa disengaja atau tidak.

Contoh :

Perputaran karyawan yang tinggi

Perselisihan karyawan

(8)

Macam-Macam Risiko Operasional

Basel II membagi risiko operasional dalam 7 hal, yaitu :

1. Internal Fraud, yaitu penyimpangan yang dilakukan

sekurang-kurangnya 1 orang dalam (internal). Contoh : Kasus pembobolan uang senilai 2 Miliar oleh karyawan BNI

2. Eksternal Fraud, yaitu penyimpangan yang

dilakukan oleh pihak luar. Contoh : Perampokan/pembobolan ATM BCA

3. Employment Practice and Working Safety, yaitu

(9)

4. Asset Damage, yaitu kerugian yang dialami oleh asset berharga perusahaan akibat bencana alam, banjir, gempa, kebakaran dll

5. System Failure, yaitu kegagalan yang terjadi pada sistem komputerisasi bisa hardware/software. Contoh : komputer terserang virus, kasus Y2K pada awal tahun 2000

6. Process Failure, yaitu kerugian yang berkaitan dengan tata kerja

(10)

Proses Manajemen Risiko

Operasional

1. Risk Identification (Identifikasi Risiko)

2. Risk Measurement (Mengukur risiko

bukan calculation)

3. Risk Monitor (Pemetaan Risiko)

(11)

Risk Identification (Identifikasi Risiko)

 Mengidentifikasi risiko  sesuai dengan

macam-macam yang terdapat dalam ketentuan Basel II

 Analisis pihak yang berkepentingan

(pemegang saham, kreditur, pemasok, karyawan, pemerintah dll)  untuk

mengetahui sebab terjadinya risiko, misalnya pencetus terjadinya eksternal float adalah

(12)

Risk Measurement

Pada dasarnya pengukuran risiko

mengacu pada 2 faktor utama, yaitu :

A. Kuantitas risiko  berapa banyak nilai (eksposur) yang rentan terkena risiko

B. Kualitas risiko  terkait dengan kemungkinan risiko tsb muncul

(13)

Risk Monitor (Pemetaan

Risiko)

 Perusahaan tidak perlu menakuti semua

risiko. Perusahaan hanya perlu memberikan prioritas terhadap risiko2 tertentu  hal ini disebabkan karena keterbatasan dana dan SDM  karena tidak semua risiko memberikan dampak negatif pada perusahaan.

 Selama biaya pengelolaan risiko lebih rendah

(14)

Risk Control (Pengendalian

Risiko)

 Monitor dan pengendalian risiko penting

untuk dilakukan karena manajemen harus memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan risiko sesuai dengan rencana

 Manajemen juga memastikan model

(15)

Pengukuran Risiko Operasional

 Pengukuran risiko operasional bisa

dilakukan dengan menggunakan 2 pendekatan, yaitu :

A. Standard Method (Basel II)  Digunakan khusus untuk bank

(16)

Standard Method

Bank pada umumnya hanya diperkenankan

memilih salah satu dari medel standar yang ada.

Berikut ini adalah metode2 yg terdapat dalam

standard method, yaitu :

A. Basic Indicator Approach (BIA) B. Standarized Approach (SA)

C. Alternative Standar Approach (ASA)

(17)

Advanced Measurement Method

(AMA)

Beberapa metode AMA, yaitu :

 Loss Distribution Approach (LDA)

i) Actuarial Method

ii) Agregation Method  Monte Carlo Simulation

 Internal Measurement Approach (IMA)

 Score Brand Approach (SBA)  Bayesian Approach (BAP)

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran Risiko Operasional Bank XXX dengan Metode Teori Nilai Ekstrim Pengukuran nilai risiko operasional dengan menggunakan data kerugian aktual Bank XXX tahun 2009 yang

CICO Resort menerapkan manajemen risiko operasional sebelum wabah Covid-19 dari risiko sumber daya manusia aset yang penting bagi perusahaan, risiko kegagalan

5 UU No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.. Kebijakan dan strategi risiko operasional harus mempertimbangkan dampaknya terhadap permodalan dengan memperhatikan

Investasi dan risiko keuangan adalah faktor eksternal dari risiko operasional. Risiko investasi yang mana bisa ditimbul akibat transkasi yang menggunakan akad

Adapun peristiwa atau kejadian yang dapat menjadi risiko operasional Departemen logistik seperti risiko kurangnya atau keterlambatan pasokan bahan baku, risiko

Adapun peristiwa atau kejadian yang dapat menjadi risiko operasional Departemen logistik seperti risiko kurangnya atau keterlambatan pasokan bahan baku, risiko

1 Maret 2023 Selaras dengan definisi yang dikemukakan oleh Bank Indonesia BI bahwa risiko operasional dapat diartikan dengan risiko dari akibat ketidak cukupan atau tidak terlaksanya

Pengukuran risiko apa yang akan menjadi faktor penyebab munculnya risiko operasional dan risiko turunan yang muncul akibat adanya risiko operasional yang dilakukan dengan metode