INHERITANCE FOR THE FUTURE
SKRIPSI
OLEH
YENNY
100406048
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
INHERITANCE FOR THE FUTURE
SKRIPSI
OLEH
YENNY
100406048
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
INHERITANCE FOR THE FUTURE
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
YENNY
100406048
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
INHERITANCE FOR THE FUTURE
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 14 Juli 2014
v
Judul Skripsi : INHERITANCE FOR THE FUTURE
Nama Mahasiswa : YENNY
Nomor Pokok : 100406048
Departemen : Arsitektur
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
(Ir. Bauni Hamid, M.Des.)
Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,
(Ir. Bauni Hamid, M.Des.) (Ir. N. Vinky Rachman, MT.)
Telah diuji pada
Tanggal: 14 Juli 2014
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir. Bauni Hamid, M.Des.
Anggota Komisi Penguji : Wahyuni Zahrah, ST., MS.
vii
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Penghargaan dan terima kasih juga ingin penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, motivasi dan waktu beliau dalam penulisan skripsi ini.
2. Ibu Wahyuni Zahrah, ST., MS. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Hajar Suwantoro, ST., MT. selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. sebagai Dosen Pembimbing mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 6 yang telah memberikan pengarahan untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini.
4. Kedua orangtua serta saudara-saudara penulis yang tercinta, yang selalu memberikan motivasi, semangat dan bantuan untuk menyelesaikan studi dan skripsi ini.
5. Teman-teman dan rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan motivasi serta dorongan selama studi dan penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi terhadap pembaca.
Medan, 14 Juli 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
ABSTRAK ... xiv
PROLOGUE: A RIVER RUNS THROUGH IT ... 1
BAB I. THE REALITY ... 4
BAB II. TIME TO FIX THE CURRENT STATE ... 14
BAB III. PRELUDE TOWARDS THE REVIVAL OF ‘PARIJS VAN SOEMATRA’ ... 32
BAB IV. STEPS TO ACHIEVING THAT DREAM ... 40
BAB V. TRIAL AND REVISE ... 50
BAB VI. “READY, AIM FAR AWAY!” ... 64
BAB VII. PLEASING COMBINATIONS ... 76
BAB VIII. KESIMPULAN ... 86
EPILOGUE: A PERFECT HARMONY ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 90
LAMPIRAN ... 93
Lampiran 1. Laporan Pemrograman Hotel Butik ... 93
Lampiran 2. Laporan Pemrograman Apartemen ... 111
ix
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
1.1 Kesawan di masa 1930-an ... 4
1.2 Perubahan jalur aliran Sungai Deli ... 6
1.3 Lokasi tapak pembangunan ... 7
1.4 Kondisi Sungai Deli akibat abrasi ... 10
1.5 Lahan sewa tempat parkir bus Trophy Tour ... 10
1.6 Tampak atas Capella hotel, Singapore ... 12
1.7 Site Plan Capella Hotel, Singapore ... 12
1.8 Capella hotel, Singapore, dalam konstruksi ... 12
1.9 Perspektif eksterior Capella hotel, Singapore ... 12
1.10 Peta dan foto udara New Capital Quay, Greenwich ... 13
1.11 Jenis-jenis tower New Capital Quay, Greenwich ... 13
1.12 New Capital Quay, Greewich, dalam konstruksi ... 13
1.13 Perspektif eksterior New Capital Quay, Greenwich ... 13
2.1 Rumah tinggal keluarga kesultanan tanpa penjagaan ... 17
2.2 Kondisi Sungai Deli yang sangat memprihatinkan ... 18
2.3 Kondisi sistem pembuangan di lingkungan rumah tinggal keluarga kesultanan ... 18
2.4 Area parkir pengunjung Istana Maimun ... 18
2.5 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lingkungan Istana Maimun ... 19
2.6 Draft Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan untuk Kawasan Maimun... 20
2.7 Bukti pengaruh kebudayaan negara lain pada bangunan Istana Maimun ... 21
2.8 Hasil analisa kondisi eksisting tapak proyek ... 23
2.10 Hasil analisa kondisi eksisting lingkungan Istana Maimun ... 25
2.11 Hasil analisa fasad bangunan sekitar ... 26
2.12 Hasil analisa sirkulasi kendaraan ... 27
2.13 Hasil analisa kenyamanan dan keamanan di lingkungan Istana Maimun ... 28
2.14 Hasil analisa teknik finishing tapak & sistem pembuangan dan drainase ... 29
2.15 Hasil analisa pedestrian ... 30
3.1 Skema proses pengembangan tema dan konsep ... 32
3.2 Kondisi Gedung kerapatan Kesultanan Deli pada masa pemerintahan Kolonial Belanda ... 35
3.3 Kondisi Gedung Kerapatan Kesultanan Deli saat ini ... 36
3.4 Skema perencanaan perancangan berdasarkan penabaran tema ... 36
3.5 Kesawan di masa 1920-an (repro koleksi Dr. Phil Ichwan Azhari) ... 38
3.6 Gapura Cina di Kesawan selama perayaan ulang tahun pemerintahan Ratu Wilhelmina ... 38
4.1 Konsep rancangan pendekatan tropis ... 44
4.2 Denah skematik bangunan Istana Maimun ... 45
4.3 Tampak banguna Istana Maimun ... 46
4.4 Tradisi dan budaya Melayu ... 49
5.1 Sketsa konsep orientasi bangunan ... 51
5.2 Skenario akses sirkulasi kendaraan ... 52
5.3 Revisi rancangan sirkulasi kendaraan ... 53
5.4 Rancangan skematik ruang dalam Lt.1 hotel butik ... 54
5.5 Rancangan skematik ruang dalam Lt.2 hotel butik ... 55
5.6 Rancangan skematik ruang dalam Lt.3 hotel butik ... 55
xi
5.8 Denah Lt. 4-6 ... 56
5.9 Denah Lt.7 ... 56
5.10 Denah tipikal Lt. 8-10 ... 57
5.11 Denah Lt.11 ... 57
5.12 Rancangan skematik ruang dalam Lt.1 apartemen ... 59
5.13 Revisi rancangan skematik ruang dalam Lt.1 apartemen ... 59
5.14 Rancangan skematik ruang dalam Lt.2 apartemen ... 60
5.15 Rancangan skematik ruang dalam Lt.3-4 apartemen ... 61
5.16 Rancangan skematik ruang dalam Lt.5-9 apartemen ... 61
5.17 Rancangan skematik ruang dalam Lt.10 apartemen ... 62
5.18 Rancangan skematik ruang dalam Lt.11 apartemen ... 62
5.19 Rancangan skematik ruang dalam Lt.12 apartemen ... 62
6.1 Tampak depan rancangan hotel butik ... 64
6.2 Perspektif hotel butik ... 65
6.3 Tampak depan rancangan Apartemen ... 65
6.4 Istana Kerajaan Sultan Deli Pertama ... 66
6.5 Revisi tampak depan hotel butik ... 67
6.6 Bentuk jendela dan ventilasi ... 67
6.7 Dinding dengan bentuk arc ... 67
6.8 Dinding dengan bentuk arc ... 68
6.9 Ventilasi pada bangunan ... 68
6.10 Hubungan lansekap antar bangunan ... 68
6.11 Peta skematik ‘Parijs Van Sumatra’ ... 70
6.12 Hasil revisi pertama tampak depan hotel butik ... 71
6.14 Tampak depan rancangan hotel butik ... 73
6.15 Tampak samping rancangan hotel butik ... 73
6.16 Tampak depan rancangan apartemen ... 73
6.17 Tampak samping rancangan apartemen ... 73
6.18 Hubungan elevasi bangunan Istana Maimun dengan hotel butik dan
apartemen ... 74
6.19 Ilustrasi A ... 74
6.20 Ilustrasi B ... 74
6.21 Skyline ... 75
7.1 Skema 3D sistem struktur bangunan apartemen ... 76
7.2 Skema 3D sistem struktur bangunan hotel butik ... 76
7.3 Skema 3D sistem utilitas bangunan apartemen dan hotel butik ... 77
7.4 Skema 3D sistem elektrikal bangunan apartemen dan hotel butik ... 78
7.5 Skema 3D sistem kebakaran bangunan apartemen dan hotel butik ... 78
7.6 Konsep sistem kebakaran bangunan apartemen ... 79
7.7 Konsep sistem kebakaran bangunan hotel butik ... 79
7.8 Potongan bangunan apartemen dan butik hotel ... 79
7.9 Potongan prinsip bangunan apartemen dan butik hotel ... 80
7.10 Potongan detail bangunan apartemn dan butik hotel ... 80
7.11 Poster 1 ... 81
7.12 Poster 2 ... 81
7.13 Poster 3 ... 82
xiii
7.15 Poster 5 ... 82
7.16 Poster 6 ... 82
7.17 Poster 7 ... 83
7.18 Poster 8 ... 83
7.19 Poster 9 ... 83
7.20 Poster 10 ... 83
7.21 Poster 11 ... 84
7.22 Detail kamar suite (Hotel) ... 84
7.23 Ground plan ... 85
ABSTRAK
Lokasi tapak proyek pembangunan hotel butik dan apartemen terletak di bantaran Sungai Deli dan berada pada salah satu situs bersejarah Kota Medan yaitu Istana Maimun.
Konsep proyek perancangan menggunakan tema utama “Urban Heritage Tourism”
dikombinasikan dengan “Riverfront Architecture” yaitu dengan mengubah modal budaya menjadi modal ekonomi serta bentuk pengembangan pembangunan wajah kota berorientasi kearah muka sungai. Selain bertujuan sebagai tempat pariwisata, dan sarana pendidikan, perancangan proyek ini juga berfungsi sebagai sarana pelestarian dari
kekayaan budaya Kota Medan. Penerapan tema “Inheritance for the Future” berasal dari
julukan ‘Parijs Van Sumatra’ yang merupakan dasar pemikiran penulis dalam mengembangkan tema dan konsep sesuai dengan konteks kasus proyek.
Dengan menggunakan warisan budaya sebagai acuan untuk perancangan bangunan baru sehingga warisan bersejarah untuk saat ini akan tetap menjadi identitas untuk pengembangan pembangunan masa selanjutnya. Upaya memunculkan kembali sebutan
‘Parijs Van Sumatra’ adalah dengan membangkitkan kembali identitas kawasan dengan
mempertahankan keberadaan bangunan bersejarah yaitu Istana Maimun dan Sungai Deli
agar tercipta “Distintion sense of place” yang menunjukkan identitas kawasan tersebut.
Melalui pendekatan arsitektur kontekstual, penulis menerapkan gaya arsitektur Melayu Kolonial dengan tujuan agar tercipta keharmonisan antar bangunan-bangunan baru dengan Istana Maimun beserta lingkungan sekitarnya.
Kata kunci: identitas, kontekstual, pariwisata, heritage, ‘Parijs Van Sumatra’
The development, which consists of boutique hotel and apartment development, are located at the Deli riverside and in adjacent to one of the historical building in Medan city
- Istana Maimun. The theme for the project is “Urban Heritage Tourism” and “Riverfront
Architecture”, which the idea is about transforming our heritage asset into economical advantage and at the same time introducing the new face of development that oriented at the river bank. In addition to vacation destination and educational means, the development would hope to conserve our Medan culture and heritage. The notion
“Inheritance for the Future”, which originated from the phrase “Parijs Van Sumatra” is
the basic idea of the writer in developing and expanding the theme and concept for this project.
The writer adopts culture and heritage as the base design of this project with hope that it will become the identity for the concept architectural design for the next surrounding
development in future. By developing based on the phrase ‘Parijs Van Sumatra’, the
writer hopes that it will rebuild the identity of the area and create the “Distinction sense of
place” which will create sense of belonging for the people. The writer adopts Malay
Colonial architectural design style with the purpose to create the balance and integration between new development with Istana Maimun and surroundings.
1
PROLOGUEA RIVER RUNS THROUGH IT
Air merupakan salah satu elemen yang berperan sangat penting dalam kehidupan
manusia, juga dikenal sebagai simbol kemurnian, keabadian dan penyembuhan. Peran air
tidak dapat dilepaskan dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam wujud apapun air
mempunyai karakter dan potensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Salah satu
kumpulan aliran air alami yang dapat ditemui di konteks perkotaan adalah sungai. Sungai
adalah tempat lahirnya peradaban. Sungai sangat berpotensi untuk menyediakan sumber
air yang dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan dan menunjang meningkatkan nilai pembangunan suatu daerah.
Arsitektur muka sungai “Riverfront Architecture” bermula dari pemikiran
seorang “Urban Visioner”, James Rouse berkebangsaan Amerika pada tahun 1970-an
untuk memulihkan Kota Baltimore dari proses permukiman kumuh yang
mengkhawatirkan. Kemudian terciptalah suatu konsep penataan daerah, kawasan, ataupun
kota yang disebut dengan “Waterfront Development”, yang mana hasil pembangunan
memiliki kontak visual dan fisik dengan air. Secara fisik alamnya berada dekat dengan air
dan bentuk pengembangan pembangunan wajah kota yang terjadi berorientasi ke arah
muka sungai yang pertama kali dikembangkan pada akhir 1950 dan awal 1960
(Turnbridge 1993: 290-296).
Pada kasus proyek ini, lokasi tapak pembangunan terletak di bantaran Sungai
Deli dan berada pada salah satu situs bersejarah Kota Medan yaitu Istana Maimun. Istana
Maimun merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli yang terletak di pusat Kota Medan
sesuai dengan fungsinya sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Deli pada masa
Istana Maimun sengaja dibangun berdekatan dengan Sungai Deli yang bermuara
ke Selat Malaka dan merupakan jalur transportasi serta akses perdagangan yang sangat
penting pada saat lintasan sumber ekonomi masyarakat masih berfokus pada transportasi
air. Namun saat ini kondisi situs bersejarah dan juga sungai sangat memprihatinkan. Ini
disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan sungai
yang dimanfaatkan sebagai “daerah belakang”, banyaknya sampah yang mencemari,
sehingga Sungai Deli menjadi dangkal, tidak bisa dilayari kapal dan permukiman di
bantaran Sungai Deli identik dengan kawasan kumuh.
Hal ini sangat disayangkan karena keberadaan Sungai Deli pada kawasan situs
bangunan bersejarah Kota Medan yaitu Istana Maimun sangat berpotensi untuk
memperbaiki serta meningkatkan kualitas hidup lingkungan kota dan masyarakat sekitar,
menambah daya tarik wisatawan, memulihkan alam dan juga menambah area rekreasi di
Kota Medan.
Membangkitkan kembali identitas warisan bersejarah menjadi salah satu dasar
pengembangan konsep perancangan pada kasus proyek ini. Warisan dalam kasus proyek
ini yaitu Istana Maimun yang telah berdiri lama di situs tersebut dan menyatu dengan
lingkungan sekitar, seperti terlahir dari alam dan juga sungai Deli yang terbentuk secara
alami di kawasan tersebut. Warisan tempat, nilai dan bangunan bersejarah harus
dipertahankan, terutama julukan ‘Parijs Van Sumatra’ yang pernah melekat pada Kota Medan. Hal ini disebabkan karena identitas arsitektur Kota Medan yang telah diukir
sejarah sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur
kawasan tertentu sehingga banyak bangunan yang terbentuk tidak mewakili identitas
arsitektur kawasannya.
Penting untuk suatu kota dikenal dan dilindungi, serta disorot tempat – tempat
3
pembangunan yang lebih baik ke depannya, sehingga warisan bersejarah untuk saat ini
akan tetap menjadi warisan sebagai acuan untuk pengembangan pembangunan masa
selanjutnya. Oleh karena itu, tema untuk rancangan dalam konteks ini, adalah
“Inheritance for The Future”.
Lingkungan bangunan bersejarah memiliki nilai estetis dan historis yang harus
dilindungi karena dapat meningkatkan nilai budaya dan ekonomi pada rancangan baru
yang diletakkan di dalamnya, begitu juga bangunan baru yang dirancang dengan baik
akan meningkatkan latar belakang lingkungan bersejarah tersebut. Mempertahankan
identitas kawasan dan menciptakan suasana serta tempat yang berbeda dari tempat
lainnya “Distinction sense of place” yang hanya bisa dinikmati di kawasan ini adalah
tidak dengan hanya mengikuti detil sejarahnya, namun dengan menerapkan roh “spirit”
dan inti “essence" dari situs bersejarah tersebut. Pendekatan yang juga dilakukan untuk
membangkitkan kembali gaya arsitektural yang menunjukkan identitas kawasan tersebut
berupa pendekatan arsitektur tropis yang bersifat kontekstual sehingga mampu