• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embrace The Tourism With Enchanting Maimoon Palace

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Embrace The Tourism With Enchanting Maimoon Palace"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EMBRACE THE TOURISM WITH ENCHANTING

MAIMOON PALACE

SKRIPSI

OLEH

RICKY

100406056

DEPARTEMEN ARSITEKTUR USU

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

EMBRACE THE TOURISM WITH ENCHANTING

MAIMOON PALACE

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

RICKY

100406056

DEPARTEMEN ARSITEKTUR USU

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

(3)

v

PERNYATAAN

EMBRACE THE TOURISM WITH ENCHANTING MAIMOON PALACE

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, ...

(...)

(4)

vi

Judul Skripsi : EMBRACE THE TOURISM WITH ENCHANTING MAIMOON

PALACE

Nama Mahasiswa : Ricky

Nomor Pokok : 100406056

Departemen : Arsitektur

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Ir. Nurlisa Ginting, M. Sc, Ph.D

Tanggal Lulus:

Koordinator Skripsi,

Ir. Bauni Hamid, M.Des, Ph.D

Ketua Program Studi,

Ir. Vinky Rahman, M.T.

(5)

vii

Telah diuji pada

Tanggal: 14 Juli 2014

________________________________________________________________________

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Ir. Nurlisa Ginting, M. Sc, Ph.D

Anggota Komisi Penguji : 1. Henry Iskandar Ong, S.T., M.T. IAI

2. Ir. Morida Siagian, M.U.R.P. Ph.D

(6)

viii

KATA PENGANTAR

Perancang bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat an karunia-Nya dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Perancang ingin menyampaikan penghargaan dan terima-kasih kepada:

1.Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu

memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi dan telah membimbing dalam proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6.

2.Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des, Ph.D selaku Dosen Koordinator Skripsi yang

telah mengarahkan dan membimbing dalam penulisan skripsi.

3.Bapak Henry Iskandar Ong, S.T., M.T, IAI selaku Profesional Arsitek yang telah

membimbing dalam proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6.

4.Ibu Ir. Morida Siagian, M.U.R.P., Ph.D. dan Ibu Beny O. Y. Marpaung S.T.,

M.T., Ph.D selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi dan proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6.

5.Bapak Tengku Moharsyah, selaku sekretaris umum yayasan Sultan Ma'moen Al

Rasyid, yang telah memberikan izin dalam kegiatan survey di dalam komplek Istana Maimun dan menjadi narasumber dari pihak Istana Maimun

6.Keluarga kesultanan yaitu 33 kepala keluarga yang telah bersedia memberikan

data untuk penulisan skripsi ini.

7.Ke dua orang tua yaitu Bapak Rany Susanto dan Ibu Lisa Amelia yang telah

memberikan semangat, dorongan dan bantuan untuk menyelesaikan studi dan skripsi di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

8.Teman-teman mahasiswa khususnya Daniel, Christofher, Albert dan Yenny yang

telah memberikan dukungan dan membantu dalam menyelesaikan studi dan skripsi di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Perancang menyadari bahwa penyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga perancang sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, perancang berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat besar bagi semua pihak.

Medan, Juli 2014 Perancang,

Ricky

(7)
(8)

x

DAFTAR TABEL

No Judul Hal.

1.1 Data pengunjung ke objek wisata kota Medan ... 8

4.1 Rata-rata nilai okupansi ... 27

4.2 Tipe kamar butik hotel ... 28

4.2 Tipe unit apartemen ... 30

(9)

xi

2.8 Kondisi kediaman dan akses menuju kediaman keluarga sultan ... 15

2.9 Kondisi Sungai Deli pada bagian belakang lokasi istana... 15

2.10 Lokasi yang disewakan oleh pihak Istana Maimun ... 16

2.11 Bangunan Istana Himeji... 17

3.1 Tampak hotel butik Sala Rattanakosin ... 20

3.2 Pemandangan bangunan bersejarah dari kamar tidur hotel ... 21

3.3 Salah satu fasilitas hotel yang menjual pemandangan ... 21

3.4 Salah satu penyelesaian interior oleh Onion Architect ... 22

3.5 Pintu masuk hotel ... 22

3.6 Material dinding berupa semen ekspose ... 23

3.7 Pemanfaatan void untuk mengurangi energi listrik pada siang hari ... 23

3.8 Apartemen Neo Bankside ... 24

(10)

xii

3.9 Skyline apartemen terhadap kota ... 25

5.1 Analogi tema arsitektur yang digunakan ... 33

5.2 Penzoningan pada tapak... 33

5.3 Ide atau konsep bentuk dasar bangunan... 34

5.4 Menganalogikan lilin sebagai Istana Maimun... 34

5.5 Blockplan ... 35

5.6 Pola pedestrian ... 36

5.7 Orientasi jalur pedestrian dari Mesjid Raya dan Kolam Sri Deli ... 36

5.8 Konsep sistem struktur bangunan ... 37

5.9 Blok massa bangunan ... 38

5.10 Pembagian bentuk bangunan hotel dan apartemen ... 39

(11)

xiii

5.30 Ilustrasi trus pada bangunan yang digunakan sebagai pengaku ... 54

5.31 Potongan bangunan hotel butik ... 55

(12)
(13)

xv

6.33 Potongan prinsip apartemen ... 84

6.34 Core hotel butik ... 85

6.35 Core apartemen ... 85

7.1 Interior Istana Maimun ... 87

7.2 Maket bangunan ... 87

(14)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal.

1. Tabel luas ruangan bangunan hotel... 96

2. Tabel luas ruangan bangunan apartemen ... 98

3. Fortopolio perancangan arsitektur 6 ... 99

4. Fortopolio perancangan arsitektur 6 ... 100

5. Fortopolio perancangan arsitektur 6 ... 101

6. Fortopolio perancangan arsitektur 6 ... 102

7. Fortopolio perancangan arsitektur 6 ... 103

8. Fortopolio perancangan arsitektur 6 ... 104

(15)

xvii

ABSTRAK

Penerapan Riverfront Architecture yang tidak boleh dilupakan meskipun dalam lokasi perancangan posisi sungai berada pada bagian belakang bangunan, tampak belakang bangunan maupun landscape yang menghadap ke sungai harus saling mendukung.

Riverfront Architecture akan diterapkan pada lokasi Istana Maimun sebagai bangunan

preservasi kota Medan sebagai tujuan wisata dengan penambahan fasilitas bangunan hotel butik dan apartemen. Penyelesaian dalam perancangan bangunan menggunakan aristektur metafora dengan analogi "merangkul", perancang menganalogikan hotel dan apartemen sebagai "tangan" yang melindungi Istana Maimun. Karena tujuan utama dari pembangunan menurut perancang adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan turis agar Istana Maimun lebih dikenal lagi.

Kondisi dan pengelolaan disekitar lokasi Istana Maimun yang kurang diperhatikan sehingga secara visual pengujung merasa kurang nyaman. Pada bagian belakang Istana Maimun terdapat kediaman keluarga Kesultanan Deli yang turun-temurun menempati lokasi tersebut. Kondisi terkini Sungai Deli yang kurang diperhatikan oleh pihak Istana Maimun dan pemerintah kota Medan, menjadikan Sungai Deli menjadi kotor dan kumuh.

Pasar yang diperuntukkan untuk bangunan hotel dan apartemen adalah masyarakat menengah. Hal ini dikarenakan, turis yang datang ke Istana Maimun berasal dari semua kalangan. Bangunan hotel butik (bintang 4) memiliki 100 kamar dengan 4 tipe kamar hotel dan bangunan apartemen memiliki 259 unit dengan 3 tipe kamar, untuk ketinggian bangunan hotel butik dan apartemen yang akan dirancang memiliki ketinggian maksimum 45 meter berdasarkan KKOP Polonia. Sistem struktur yang digunakan untuk penyelesaian perancang bangunan hotel butik dan apartemen adalah sistem struktur baja dan pada bagian kantilever bangunan menggunakan truss sebagai pengaku yang akan ditopang oleh kolom utama.

Istana Maimun sebagai bangunan preservasi yang direncanakan akan menambah fasilitas hotel butik dan apartemen untuk lebih menarik minat pengunjung serta meningkatkan angka kunjungan per tahun. Penyelesaian arsitektur yang digunakan adalah arsitektur metafora, dengan analogi "Embrace (merangkul)". Diharapkan dengan penyelesaian arsitektur yang digunakan oleh perancang, dapat membangkitkan minat turis-turis untuk kembali mengunjungi bangunan Istana Maimun. Karena terdapat sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Kata kunci: Riverfront Architecture, Istana Maimun, Merangkul, Hotel Butik dan Apartemen.

(16)

xviii

ABSTRACT

The implementation of Riverfront Architecture should not be forgotten although in this project the river position is at the back of the building, the back view of the building or landscape oriented design to the river should be mutually supportive. Riverfront Architecture will be applied to the location of the Maimoon Palace as a preservated building in Medan city as a tourist destination with the addition of a boutique hotel and apartments. The completion of this building design uses metaphor architecture by the analogy "embracing", designer analogizes the hotels and apartments as "hands" that protects the Maimoon Palace. Since the designer primary purpose of the development is to increase the number of tourists and a better known Maimoon Palace.

The existing condition and management around Maimoon Palace location is less being concerned by management so that it is visually uncomfortable for the visitors. At the back of the Maimoon Palace, there is a Deli Sultanate family residence which has occupied the site hereditary. The current conditions of the Deli River which is less preserved by the Maimoon Palace and the government, results in the dirty and sloppy Deli River.

These hotels and apartments are designated for the middle-economy society. This is because the tourists who come to Maimoon Palace is from a variety of society. The boutique hotel (4star) has 100 rooms with 4 types of hotel rooms and the apartment building has 259 units with 3 types of rooms, the height of boutique hotels and apartment will be designed to occupy a maximum height of 45 meters based on KKOP Polonia. The structural systems used for the boutique hotels and apartment are steel structural system while the cantilever section uses the truss as a stiffener that will be supported by the main column.

The Maimoon Palace as a planned preservated building will add more facilities like a boutique hotel and an apartment to attract more visitors and increase the number of visit annually. The architectural approach is the metaphor architecture, with the "Embrace” analogy. It is expected that with this completion of the architecture used by the designer, can generate the interest for tourists to visit the Maimoon Palace. Because there is something new that has never existed before.

Keywords: Riverfront Architecture, Maimoon Palace, Embracing, Boutique Hotels and Apartments

(17)

1

PROLOG

Kata "merangkul" merupakan kata yang tepat untuk digunakan agar suatu objek wisata

dapat dilirik oleh wisatawan. Saat ini pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan

dalam suatu kota, dimana wisatawan dari berbagai kota maupun negara akan berkunjung

ke suatu kota untuk melihat hal-hal yang menarik seperti berbelanja, berbisnis (membuka

peluang usaha) dan wisatawan juga berkunjung ke tempat-tempat yang memiliki nilai

sejarah yang tinggi sekaligus untuk berjalan-jalan menikmati keindahan kota, daripada

hanya sekedar berjalan-jalan ke suatu kota tanpa berkunjung ke tempat yang memiliki

nilai sejarah.

Menurut Wahab (1992), pariwisata merupakan jenis industri baru yang memiliki

pertumbuhan yang cepat dalam bidang ekonomi dan juga penyediaan lapangan kerja,

penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Pariwisata

sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti

industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.

Di Indonesia, khususnya kota Medan terdapat banyak objek wisata sehingga para

wisatawan dari luar kota maupun mancanegara datang dan berkunjung ke kota Medan.

Untuk kota Medan, terdapat beberapa objek wisata bersejarah yang wajib dikunjungi

ketika berada di kota Medan. Di kota Medan terdapat beberapa objek wisata bersejarah

yang memiliki jumlah pengunjung yang tinngi contohnya seperti Istana Maimun, Mesjid

Raya Medan dan Tjong A Fie. Kunjungan tertinggi untuk objek wisata kota Medan

adalah Istana Maimun, mengapa demikian? Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

(18)

2

Kota Medan tahun 2012, karena Istana Maimun merupakan unggulan pemerintahan kota

Medan dalam bidang pariwisata dan Istana Maimun memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Istana Maimun berdiri sejak tahun 1888 hingga sekarang ini, hal-hal yang menarik minat

para wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini adalah dari cerita tentang Kesultanan

Deli, terbangunnya Mesjid Raya kota Medan, gaya dan langgam bangunan istana, hingga

cerita tentang Meriam Puntung.

Istana Maimun merupakan unggulan pemerintah kota Medan dalam bidang pariwisata,

maka direncanakan akan terdapat penambahan pembangunan fasilitas pendukung didalam

lokasi Istana Maimun agar wisatawan sejarah yang tidak pernah ke kota Medan akan

melirik dan berkunjung sehingga akan lebih meningkatkan jumlah pengunjung ke kota

Medan khususnya Istana Maimun yang akan menjadi pusat perhatian wisatawan.

Wisatawan yang sudah berkunjung dan belum berkunjung ke kota Medan untuk wisata

sejarah tidak jenuh dengan tempat wisata yang sama setiap tahunnya sehingga diharapkan

ketika perencanaan penambahan fasilitas pada lokasi Istana Maimun terealisasikan maka

fasilitas yang dibangun dapat lebih "merangkul" wisatawan yang berkunjung.

Jika dilihat dari potensi lokasi Istana Maimun yang luas dan jumlah kunjungan yang

meningkat dari tahun ke tahun, fasilitas yang sesuai untuk lebih menarik minat wisatawan

adalah hotel dan apartemen. Fasilitas yang direncanakan bukan tanpa alasan, mengapa

ke-dua fasilitas tersebut yang dipilih untuk menarik minat wisatawan? Tujuan dari

perencanaan ini dikarenakan hotel dan apartemen dapat meningkatkan dan menambah

minat wisatawan untuk berkunjung ke Istana Maimun dan fasilitas ini juga secara tidak

langsung dapat menambah pendapatan dari pihak istana sebagai perbaikan atau renovasi

Istana Maimun.

(19)

3

Pada jam-jam tertentu di Istana Maimun terdapat pertunjukkan musik sehingga terkadang

wisatawan tidak dapat menunggu pada waktu yang telah dijadwalkan oleh pihak istana.

Hal ini dikarenakan, ketika wisatawan berkunjung ke istana, wisatawan tersebut hanya

dapat melihat interior bangunan, pakaian adat yang mengahabiskan waktu kurang dari

satu jam sehingga menurut perancang, Istana Maimun tidak memiliki daya tarik yang

kuat agar wisatawan yang berkunjung dapat menghabiskan waktu yang lama pada lokasi

Istana Maimun.

Musik yang dimainkan merupakan musik melayu yang rutin dimainkan. Diharapkan

ketika kedua fasilitas ini direalisasikan wisatawan dapat menikmati fasilitas hotel seperti

coffee shop atau fasilitas apartemen seperti food court untuk menunggu pertunjukkan

musik dimulai dan para wisatawan dapat mengenal lebih jauh tentang sejarah istana

maimun, budaya melayu, hingga gaya arsitektur dan menikmati keadaan sekitar Istana

Maimun.

Lokasi Istana Maimun yang berbatasan langsung dengan Sungai Deli dapat dijadikan

salah satu potensi untuk lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung selain fasilitas

yang telah disebutkan. Karena pemanfaatan sungai sebagai potensi untuk menarik

wisatawan jarang digunakan di kota Medan, diharapkan dengan perencanaan sungai

sebagai potensi bukan hanya wisatawan yang tertarik untuk berkunjung melainkan

masyarakat sekitar antusias dalam menyambut hal yang baru di kota Medan dan

berkunjung ke Istana Maimun, selain itu penerapan pada lokasi Istana Maimun dengan

menggunakan riverfront architecture dimana perancang merancang tampak bangunan

yang menghadap ke sungai menjadi serasi secara visual antara bangunan dan sungai.

Sebab sungai yang terdapat di kota Medan tidak pernah dijadikan suatu potensi untuk

meningkatkan nilai suatu tempat.

(20)

4

Tema arsitektur yang dipilih untuk fasilitas yang direncanakan mengunakan Arsitektur

Metafora, arsitektur ini merupakan arsitektur yang menggunakan analogi benda atau

suatu subjek sebagai bentuk bangunan. Arsitektur metafora dibagi menjadi 3 bagian yaitu

Tangible Metaphors, Intangible Metaphors dan Combined Metaphors. Analogi atau

subjek yang digunakan untuk perencanaan pada bentuk bangunan ialah kata "Embarce

atau merangkul" dan perencanaan pada bangunan masuk pada bangian Tangible

Metaphors yang dapat dirasakan secara visual. Karena tujuan dari penambahan fasilitas

bangunan pada lokasi Istana Maimun adalah untuk lebih merangkul atau meningkatkan

jumlah kunjungan wisatawan, agar wisatawan tersebut dapat melihat salah satu bangunan

bersejarah kota Medan.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap akidah yang benar (rukun iman), serta mana akhlak yang baik dan yang buruk terhadap diri sendiri, orang lain, dan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Kegiatan Pensertifikatan

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan apilikasi dari ilmu jurnalistik oleh santri Pondok Pesantren AlAmin

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Pengadaan Tanah

Universitas Negeri

Dari ketiga pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian bronkiolitis adalah penyakit infeksi saluran pemafasan yang ditandai oleh

Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan keadaan pada lima tahun sebelumnya, walaupun terjadi penurunan tapi tidak terlalu drastis, yaitu sebesar 79,3% ibu hamil di Indonesia

Kedua, oleh karenanya, pengadaan kapal selam Kelas Chang Bogo dapat dikatakan sebagai upaya Indonesia untuk menghadapi kekuatan kapal selam-kapal selam negara Asia