• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Reborn of Indo-oriental Stories

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "The Reborn of Indo-oriental Stories"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

THE REBORN OF INDO-ORIENTAL STORIES

SKRIPSI

OLEH

HAFIZUL HAQUE HADIWIDJOJO

110406127

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(2)

THE REBORN OF INDO-ORIENTAL STORIES

SKRIPSI

OLEH

HAFIZUL HAQUE HADIWIDJOJO

110406127

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

(SHP2A)

Nama : Hafizul Haque Hadiwidjojo

NIM : 110406127

Judul Proyek Tugas Akhir : The Reborn of Indo-oriental Stories

Tema : Arsitektur Eklektik Kontekstual

Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini saya mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan

No. Status Pengumpulan Waktu Laporan

(4)

THE REBORN OF INDO-ORIENTAL STORIES

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Oleh

HAFIZUL HAQUE HADIWIDJOJO

110406127

(5)

2015

PERNYATAAN

THE REBORN OF INDO-ORIENTAL STORIES

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 2015

(6)

Judul Skripsi : THE REBORN OF INDO-ORIENTAL STORIES Nama Mahasiswa : Hafizul Haque Hadiwidjojo

Nomor Pokok : 110406127 Departemen : Arsitektur

Koordinator Skripsi,

Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 196606221997021001

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. N Vinky Rahman, MT NIP. 196606221997021001 Menyetujui

Dosen Pembimbing,

(7)

Tanggal Lulus: Telah diuji pada: Tanggal: 14 Juli 2015

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Ir. Nurlisa Ginting, MSc., Ph.D Anggota Komisi Penguji : 1. Ir. Tavip Kurniadi Mustafa, IAI

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Perancang mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya karena atas izinNya perancang dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Perancang ingin menyampaikan penghargaan dan terima-kasih kepada:

1. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberikan banyak waktunya untuk membantu dan membimbing dalam penulisan skripsi dan telah membimbing dan mengarahkan proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6. 2. Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des, Ph.D dan Ibu Hilma Tamiami F, ST.,

MSc., Ph.D selaku selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan proses Perancangan Arsitektur 6 dan skripsi. 3. Bapak Ir. Tavip Kurniadi Mustafa, IAI selaku Arsitek Profesional yang

telah membimbing dalam proses perancangan mata kuliah Perancangan Arsitektur 6.

4. Kedua orang tua saya; Papa yang telah mendahului kami dan Mama yang selalu memberi semangat setiap harinya dalam masa pengerjaan tugas-tugas dari awal kuliah hingga masa skripsi.

5. Abang saya, Habibur Rahman, yang selalu memberikan dukungannya agar tetap bersemangat dalam menjalani kuliah, dan Kak Srihestri Parwaningrum atas pemberian buku-bukunya yang luar biasa untuk referensi selama kuliah.

(10)

7. Teman-teman mahasiswa khususnya Kevin Widjaja, Dani Fadila, Habib Wiyandra, Debby Anastasya, Bagus Wicaksono, Meyer Daniel, Muhammad Irham, dan Dimas Agung yang selalu memberi pertolongan dan dukungan yang luar biasa dalam mengerjakan skripsi.

8. Teman-teman Saya di starbucks; Astrini Aslam, Putri Rubiana Hadiatika, Putri Artha, Rahmad Syaputra, Sylvia Anggita Hasibuan dan segenap partner starbucks yang selalu memberi motivasi dan sering menemani saya dalam mengerjakan tugas-tugas saya.

9. Teman-teman satu bimbingan Saya, Lina, Gina, Christy, Octa, Dana, Yoga, Taufik, Dana dan Amelia yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

Perancang menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga perancang mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, perancang berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat besar bagi semua pihak.

Medan, Juli 2015 Perancang,

(11)

ABSTRAK

Kawasan Labuhan Deli, Medan, menyimpan banyak potensi sejarah dan budaya. Saat ini potensi-potensi tersebut masih tersimpan bahkan hampir terabaikan. Peninggalan-peninggalan bangunan bersejarah yaitu Vihara, Deretan Ruko Cina, Masjid Al-Oesmani, dan tanah bekas Istana Deli, memiliki potensi yang besar jika dikembangkan untuk kepentingan pariwisata dan pendapatan daerah. Saat ini, potensi-potensi tersebut masih terabaikan. Revitalisasi berupa perencanaan kota yang baik perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi-potensi bangunan bersejarah tersebut. Selain bangunan bersejarah, pada kawasan Labuhan Deli juga terdapat Sungai Deli yang dulunya merupakan sarana transportasi masyarakat setempat. Secara budaya, kawasan Labuhan Deli dihuni oleh tiga etnis yaitu Melayu, Arab, dan Tionghoa yang saling berpengaruh. Perencanaan kawasan ini kemudian diberi nama Labuhan Heritage Town dengan konsep “Urban Heritage Tourism”

yang berfokus di sektor pariwisata Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Labuhan Deli yang terletak di bagian Utara Kota Medan memiliki aksesibiltas yang cukup mudah karena dilengkapi dengan jalan raya, jalur kereta api dan jalan tol berhubungan langsung dengan pusat Kota Medan. Sebagai destinasi pariwisata, kawasan perencanaan Labuhan Heritage Town memerlukan fasilitas hotel untuk menampung wisatawan yang menginap. Pada masterplan Labuhan Heritage Town, area yang dipergunakan untuk perencanaan Hotel adalah area di pinggir Sungai Deli, sehingga hotel dirancang untuk

berorientasi terhadap sungai. Judul untuk perancangan hotel ini adalah “The

Reborn of Indo-Oriental Stories” yang artinya kembalinya kisah-kisah Indo-China (Peranakan). Kawasan Labuhan Deli dulunya bukan hanya pusat aktifitas kerajaan Deli, namun juga kawasan perdagangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya banyak bangunan-bangunan komersil dengan suasana asimilasi indo-china (peranakan) bahkan rumah Tjong A Fie (seorang pedagang dari China yang berpengaruh pada aktifitas perdagangan Kota Medan) di kawasan ini. Namun saat ini nilai-nilai dari sejarah dan arsitektur peranakan di kawasan Labuhan Deli seakan ditinggalkan. Oleh karena itu, kisah-kisah kejayaan dan pengaruh budaya peranakan di kawasan ini harus dibangkitkan kembali. Dengan menerapkan tema arsitektur eklektik kontekstual dengan fungsi hotel butik resort, rancangan hotel yang baru akan mengembalikan nilai-nilai peranakan tersebut dan berbaur dengan lingkungan sekitarnya, baik secara sosial maupun visual.

(12)

ABSTRACT

The District of Labuhan Deli, Medan, is keeping plenty of cultural and historical potentials. Nowadays, these potentials are still kept hidden and even almost forgotten. Historical buildings such as Buddhist Temple, shophouses, Masjid Al-Oesmani, and the remainings of Istana Deli, contain a huge potential in the develompments of tourism and regional income. Presently, they are remained forgotten. Revitalization in the form of good urban planning is needed to maximize these potentials. Besides historical buildings, in Labuhan Deli, there is Deli River which was functioned as transportation facility for local people. Culturally, Labuhan Deli is occupied by three ethnics such as Melayu, Arab and Tionghoa, which mutually affect each other. The planing of this district then named as Labuhan Heritage Town in the concept of “Urban Heritage Tourism” which focuses in the sector of tourism in North Sumatera, specifically Medan City. Labuhan Deli, which is located in the north of Medan City, can be reached conveniently because it is linked to main roadway, railway and highway which are directly connected to the heart of Medan City. As a tourism destination, Labuhan Heritage Town requires hotel facility to accommodate those staying visitors. In the masterplan of Labuhan Heritage Town, the occupied area for hotel islocated along the sides of Deli River, so the hotel is designed to be riverside-oriented. The title is The Reborn of Indo-Oriental Stories which means to return the values of Indo-oriental cultures. Labuhan Deli was once not only the mainland of Deli Kingdom, but also the mainland for economic activities. This is proven by the standing relics of commercial buildings in the atmosphere of indo-chinese assimilations and a house owned by Tjong A Fie (a trader from China who had great influences in the economic developments of Medan) in this area. But these days the value of indo-oriental architecture in Labuhan Deli is somewhat left behind. Therefore, the glory stories and the influences of oriental culture in this area, need to be returned. By applying the contextual eclectic architecture theme and functioned as a boutique resort hotel, the new design will return those indo-oriental values and collaborate with its surroundings, both socially and visually.

(13)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

PROLOG ... 1

BAB I FORGOTTEN STORIES ... 3

BAB II SEARCH OF RESEMBLANCE ... 13

BAB III THE GLOWING PAGE... 32

BAB IV ASSIGNING DIRECTIONS ... 45

BAB V THE MEDLEY OF HERE AND THERE... 56

BAB VII A PICTURESQUE BEQUEST ... 100

BAB VIII THE LIMITLESS STORY ... 103

EPILOG ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Taiji, symbol Yin dan Yang. ... 4

Gambar 1.2: Kota Labuhan Saat Menjadi Ibukota Kerajaan Deli ... 7

Gambar 1.3: Pelabuhan Lama Kota Labuhan Deli ... 8

Gambar 1.4: Rumah Kontrolir I Belanda di Labuhan Deli (1865) ... 9

Gambar 1.5: Master Plan Urban Design Guideline Kawasan Kajian ... 12

Gambar 2.1: Noosa Pacific Boutique Resort ... 17

Gambar 2.2: Muara Sungai Noosa ... 18

Gambar 2.3: Suasana Amenitas Noosa Pacific ... 19

Gambar 2.4: Safira Riverfront Resort ... 20

Gambar 2.5: Safira Poolside Bar ... 21

Gambar 2.6: Safira Poolside Restaurant ... 21

Gambar 2.7: Interior Kamar Hotel ... 21

Gambar 2.8: Pho Hoi Riverside Resort ... 22

Gambar 2.9: Lobby Pho Hoi ... 23

Gambar 2.10: Interior Kamar Pho Hoi ... 23

Gambar 2.11: Gerbang Petaling Street... 25

Gambar 2.12: Ruko di Petaling Street... 26

Gambar 2.13: Suasana Petaling Street ... 26

Gambar 2.14: Detail Blockplan Kawasan Kajian ... 28

Gambar 2.15 Zoning Berdasarkan Fungsi pada Blockplan ... 29

Gambar 2.16 Zoning Berdasarkan Keintiman pada Area Hotel ... 30

Gambar 2.17 Zoning Berdasarkan Fungsi pada Area Hotel ... 31

Gambar 3.1: Kawasan Kajian yang Akan Dirancang ... 32

Gambar 3.2: Masjid Al-Oesmani ... 33

Gambar 3.3: Rumah Melayu di Belakang Masjid Al-Oesmani ... 34

Gambar 3.4: Sekolah, Tempat dulu Berdirinya Istana ... 34

Gambar 3.5: Perumahan Penduduk ... 35

Gambar 3.6: Sungai Deli ... 36

Gambar 3.7: Vihara Siu Sian Kong... 37

(15)

Gambar 3.10:Aksesibilitas dari/ke Labuhan Deli ... 39

Gambar 3.11: Aktivitas Publik di Kawasan Kajian ... 41

Gambar 3.12: Skenario Destinasi Wisatawan Sumatera Utara ... 42

Gambar 3.13: Area Cakupan Perancangan ... 44

Gambar 5.1 (kiri) dan Gambar 5.2 (kanan) Rumah Tjong A Fie di Medan ... 56

Gambar 5.3 Batik dan Kebaya ... 58

Gambar 5.4 Lontong Cap Go Meh ... 59

Gambar 5.5 Sup Asam Laksa ... 59

Gambar 5.6: Konsep Courtyard Pada Rumah Etnis Tiongkok ... 60

Gambar 5.8 Kisi-kisi Garis Horizontal ... 62

Gambar 5.7 Jendela Khas Peranakan ... 62

Gambar 5.12: Warna Hijau Tua Pada Eksterior... 63

Gambar 5.11: Perumahan Rapat ... 63

Gambar 5.10: Penggunaan Warna-warna Natural ... 63

Gambar 5.9: Warna Hijau Tua Pada Eksterior... 63

Gambar 5.13 Denah Groundplan Kawasan Hotel ... 70

Gambar 5.14 Penerapan Konsep Courtyard Pada Perancangan ... 70

Gambar 5.15 Penerapan Konsep Courtyard Pada Tiap Cottage ... 71

Gambar 5.16 Adanya Selasar Yang Menghubungkan Cottage ... 71

Gambar 5.17 Unsur Warna Khas Peranakan Pada Cottage ... 72

Gambar 5.18 “The Deli Replica” ... 74

Gambar 5.19 Suasana Riverside ... 74

Gambar 5.20 Zoning Pada Ground Plan ... 75

Gambar 5.21 Denah Lantai Dasar Hotel ... 76

Gambar 5.22 Area Cottage ... 78

Gambar 5.23 Denah Cottage ... 79

Gambar 5.24 Area Kuning Menunjukkan Area Cottage Presidential ... 80

Gambar 5.25 Denah Cottage Presidential ... 80

Gambar 5.26 Lantai Dua Hotel ... 81

Gambar 5.27 Denah Tipikal Lantai Tiga dan Empat Hotel ... 82

Gambar 5.28 Denah Semi Basement Hotel... 83

Gambar 5.29 Denah Semi Basement Restoran ... 84

(16)

Gambar 5.32 Tampak Hotel ... 86

Gambar 5.33 Tampak Depan Area Cottage ... 87

Gambar 5.34 Suasana Sepanjang Cottage dan Hotel ... 87

Gambar 5.35 Tampak Restoran... 88

Gambar 6.1 Ground Plan Sebelum Direvisi ... 90

Gambar 6.2 Ground Plan Setelah Direvisi ... 90

Gambar 6.3 Skema Pendistribusian Listrik Pada Hotel ... 92

Gambar 6.4 Skema Pendistribusian Air Pada Hotel ... 93

Gambar 6.5 Aksonometri Sistem Distribusi Air Bersih Pada Hotel dan Cottage . 94 Gambar 6.6 Aksonometri Sistem Distribusi Limbah pada Hotel dan Cottage ... 95

Gambar 6.7 Aksonometri Sistem Transportasi Vertikal Pada Hotel ... 96

Gambar 6.8 Peletakan Sprinkler Pada Bangunan Hotel dan Cottage ... 97

Gambar 6.9 Peletakan Heat Detector dan Smoke Detector pada Bangunan... 98

Gambar 6.10 Sistem Struktur ... 99

Gambar 6.11 Potongan Prinsip Pada Kamar Hotel ... 99

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Jumlah pelancong mancanegara yang datang ke Sumatera Utara dari 3 pintu masuk (Bandara Udara Polonia – Pelabuhan Laut Belawan – Pelabuhan Laut Tanjung Balai Asahan) ... 46

Tabel 4.2: Proyeksi jumlah pelancong mancanegara yang berkunjung ke Medan 47

Tabel 4.3: Rata – rata Lama Menginap Tamu ( Mancanegara + Nusantara ) Pada Hotel /Akomodasi Lainnya Menurut Tahun dan Kelas Hotel di Kota Medan tahun 2005 – 2008 (Hari ) ... 48

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 110

Lampiran 2 ... 111

Lampiran 3 ... 113

Lampiran 4 ... 114

Lampiran 5 ... 115

Lampiran 6 ... 116

Lampiran 7 ... 117

Lampiran 8 ... 118

(19)

PROLOG

Labuhan Deli, merupakan satu aset milik Kota Medan, dengan banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah, saksi dari perkembangan kota Medan. Bangunan-bangunan ini menuntut akan perhatian dan penanganan serius dari kita untuk direvitalisasi dan dilestarikan. Pelestarian, dalam arsitektur perkotaan atau perancangan dan perencanaan kota merupakan salah satu hal penting yang dapat menjadi daya tarik untuk suatu kawasan. Dengan terpeliharanya bangunan-bangunan kuno dan bersejarah, akan memberi kesinambungan yang erat antara masa kini dan masa lalu. Perkembangan kota tidak akan lepas dari kehadiran bangunan-bangunan bersejarah; bangunan-bangunan bernilai heritage. Pelestarian ini perlu dilakukan karena keuntungannya bukan hanya indah secara arsitektural, namun juga akan menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat dan menaikkan pendapatan daerah di kawasan tersebut, bahkan kota Medan. Menurut World Tourism Organization (2001), Salah satu pasar terpenting yang menguntungkan adalah pasar di bidang heritage tourism.

(20)

jalan tol yang langsung menghubungkan Medan Kota dan Medan Belawan justru membuat kawasan Medan Labuhan seolah terlupakan. Padahal banyak sekali potensi-potensi yang dapat dikembangkan di kawasan ini, seperti Sungai Deli, Situs-situs bersejarah dan Stasiun Kereta Api.

Sebagai pemecahan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, adalah mengembangkan kawasan ini. Konsep pengembangan kawasan ini adalah situs pariwisata kota tua yang memadukan aktifitas bisnis, pariwisata dan sarana transportasi, dimana pariwisata adalah yang dominan dan lebih ditonjolkan. Judul

proyek ini adalah “Labuhan Heritage Town”. Dalam masterplan yang diusulkan,

fungsi-fungsi tersebut adalah Hotel Riverfront, Restoran Riverfront, Wisata Religi di Vihara dan Masjid Oesmani, Museum Replika Istana Deli, Taman Kota, Area Komersil dan kuliner, dan Shopping Mall yang terpadu dengan Stasiun Kereta Api, dengan konsep pengembangan Transit Oriented Development (TOD).

Referensi

Dokumen terkait