Panduan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dan Modul pengembangan sikap
entrepreneurship
RPP ini dibuat untuk melengkapi judul
penelitian
“UPAYA PENGEMBANGAN SIKAP
ENTREPRENEURSHIP
MELALUI
MATA PELAJARAN PKn
”1. Latar Belakang
Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, berkewajiban menetapkan berbagai peraturan tentangstandar penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar nasional pendidikan yang dimaksud meliputi: (1) standar isi, (2) standar kompetensi lulusan, (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS).
2. Maksud dan Tujuan
tentang berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik, baik yang bersifat kompetensi inti maupun kompetensi mata pelajaran. Bagi guru pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD), baik dalam tuntutan kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional, berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran secara memadai.
Oleh karena itu, disamping sebagai implementasi dari Permendiknas nomor 25 tahun 2006 antara lain disebutkan bahwa melaksanakan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan prosedur pelaksanaan pembelajaran, guru dipandang perlu menyusun panduan RPP sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam pengembangan RPP.
Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Perencanaan pembelajaran PKn ini dikembangkan melalui sikap entrepreneurship disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sekolah.
Susunan RPP dibuat secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara aktif, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang ( PAIKEM ) memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
3. Sasaran
( RPP ) yang bercirikan entrepreneurship sebagai usaha menanamkan jiwa dan sifat kewirausahaan kepada siswa yaitu sikap untuk mau berpikir kreatif, inovatif, positif, menggerakan hati nurani untuk lebih proaktif, properubahan, mendorong keingintahuan, ulet, gigih, berani mengambil resiko, kerja keras, percaya diri dan memiliki prakarsa (keberanian moral) yang diselenggarakan sesuai dengan keadaan , potensi, dan kebutuhan sekolah, serta kondisi siswa.
4. Mekanisme Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bercirikanentrepreneursebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum melalui sikap entrepreneurship.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar. g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting
artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu. h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi
pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).
i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran melalui sikap entrepreneurship. minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.
Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
b. mencerminkan ciri khas sikap entrepreneurship dalam pegembangan kemampuan mata pelajaran;
c. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia
d. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal.
e. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
5. Prosedur Penyusunan
Guru merancang RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan jadwal di satuan pendidikan.
Komponen RPP meliputi:
a. satuan pendidikan, b. mata pelajaran c. kelas
d. materi pokok/topic e. semester,
f. alokasi waktu
I. Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
II. Kompetensi dasar,
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
III. Indikator pencapaian kompetensi,
Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
IV. Tujuan pembelajaran,
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
VI. Alokasi waktu,
Meliputi perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan. Alokasi waktu perlu diperhatikan pada tahap penyusunan silabus maupun RPP untuk memperkirakan jumlah jam tatap muka yang diperlukan pada setiap pokok bahasan.
VII. Kegiatan pembelajaran : a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskanperhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b.Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
VIII. metode pembelajaran,
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
XI. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
X. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
XI. Lampiran-lampiran
6. Penutup
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN Jomblang 04
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : VI (Enam)
Materi Pokok / Topik : Sejarah dan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
Semester : I (Satu)
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit.
RPP no : 1
I. Standar Kompetensi
1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
II. Kompetensi Dasar
1.1.Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
III. Indikator
1. Menyebutkan peran para tokoh perumus Pancasila.
2. Menghargai nilai juang para tokoh dalam proses perumusan Pancasila.
3. Meneladani nilai juang para tokoh dalam perumusan Pancasila melalui sikapentrepreneurship.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran diharapkan peserta didik mampu: 1. Menceritakan nilai perjuangan para tokoh dalam proses
perumusan Pancasila.
2. Menyebutkan sikap entrepreneurship para tokoh pejuang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara. 3. Memberikan contoh cara menghargai perjuangan para tokoh
4. Membiasakan berperilaku seperti para tokoh dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara melalui sikap entrepreneurship.
V. Materi Pembelajaran
1. sejarah Pancasila sebagai dasar negara 2. proses rancangan perumusan Pancasila
3. proses penetapan dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 4. nilai-nilai sila dari Pancasila
Nilai Kewirausahaan : Berpikir kreatif, mandiri, tanggung jawab, dan kerja keras.
Materi pendidikan kewirausahaan proses perumusan Pancasila
Simaklah bacaan di bawah ini!
Wakil Presiden, M Jusuf Kalla berpendapat, generasi muda Indonesia harus bisa mandiri. Sebab, generasi muda merupakan tumpuan bangsa menggapai arah Indonesia yang bermartabat. Bangsa yang bermartabat tidak tergantung dengan bangsa lain. Pemuda harus mandiri guna meningkatkan derajat bangsa,, kemandirian generasi muda harus dimulai dari sikap entrepreneurship. Seorang entrepreneur, pandai melihat peluang dan rajin berinovasi. Selain itu, entrepreneur dapat memanfaatkan teknologi yang terus berkembang. Generasi muda harus yakin atas kemampuannya. Harus percaya diri untuk meningkatkan harkat martabat bangsa (Kompas 24 Nop 2014).
yang kreatif, mau bekerja keras, dan percaya diri untuk penyelenggaraan pemerintahan dapat terarah dan teratur seperti para tokoh pejuang yang telah merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Pengertian dan makna nilai juang apa yang kamu ketahui tentang nilai juang? Perhatikan kutipan kalimat di bawah ini dengan saksama! a) Sebagai generasi muda, kita harus mewarisi nilai-nilai juang yang dilakukan para pendiri negara kita.(Berpikir kreatif) b ) Nilai –nilai perjuangan yang mewarnai bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan diantaranya ialah berani menegakkan kebenaran dan keadilan.( percaya diri) c. Nilai-nilai pergaulan yang dianut bangsa kita berbeda dengan nilai-nilai yang dianut bangsa Amerika. Di setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan untuk menyelenggarakan pemerintahan negara. Bagi negara Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara yang berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara, dan sebagai landasan untuk menyelenggarakan negara,(kerja keras) Pancasila ditafsirkan dalam bentuk aturan yaitu pasal-pasal yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945.
Proses perumusan dasar negara berlangsung pada akhir zaman pendudukan Jepang. Saat kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Jepang membentuk BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Tanggal 1 Juni 1945 yang merupakan persidangan BPUPKI yang pertama kali dan muncul usulan dasar negara.
Salim, dan abikusno Cokrosuyoso.tim ini kemudian disebut sebagai Panitia Sembilan yang diketuai oleh Sukarno.
PPKI-lah yang mengesahkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang rumusannya diambil dari Piagam Jakarta. Di dalam Pembukaan UUD 1945 itu tercantum rumusan Pancasila dasar negara. Pengesahan tanggal 18 Agustus 1945.
VI. Alokasi Waktu 4 x 35 menit
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I ( 2 x 35 menit )
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )
a. Menuliskan judul materi dan menyampaikan tujuan sesuai dengan indikator.
b. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
c. Menggali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi.
1) Apakah dasar negara kita ?
2) Dalam dasar negara kita terdapat berapa sila ? 3) Sebutkan bunyi Pancasila!
d. Menyampaikan masalah kontekstual sesuai dengan materi.
1) Bagaimanakah proses perjuangan perumusan Pancasila sebagai dasar negara ?
2) Bagaimana sikap entrepreurship yang dapat kita teladani dan kita laksanakan untuk nilai-nilai perjuangan dalam merumuskan Pancasila
e. Memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Kegiatan Inti ( 50 menit ) a. Eksplorasi
2) Guru membacakan contoh materi kewirausahaan yang diambil dari harian Kompas 24-11-2014
3) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan guru atau dengan teman kelompoknya tentang cerita dan gambar yang disajikan oleh guru.
b. Elaborasi
1) Siswa melaksanakan dialog terpimpin bagaimana sikap entrepreneuship dari para tokoh perumus pancasila dapat dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
2) Siswa memperagakan para tokoh bagaimana proses persidangan yang dilaksanakan pada waktu merumuskan Pancasila.
3) Berdasarkan sosio drama yang telah diperagakan oleh teman sekelasnya, guru bertanya:
• bagaimana perasaan mereka ketika mendramatisasikankan sidang?
• perbuatan apakah yang bisa dilakukan seorang tokoh ketika menghadapi perbedaan pendapat dalam sidang?
• sikap entrepreneurship apa yang harus dimiliki seseorang ketika mengadakan sidang dan menghadapi perbedaan?
4) Siswa berdiskusi membahas lembar kerja siswa dengan sikapentrepreneurship.
5) Siswa memberikan berbagai jawaban sesuai dengan kemampuan berpikirnya.
6) Guru menyimak penjelasan siswa tentang jawaban dan tanggapan yang diberikan siswa dan menuliskan semua jawaban siswa.
c. Konfirmasi
1) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi secara bergantian.
2) Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok teman yang lain
3) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan
4) Guru menunjukkan power point yang berisi semua jawaban siswa
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Guru melakukan penilaian.
b. Memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
c. Mengadakan perbaikan dan pengayaan d. Memberikan tugas terstruktur.
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan II ( 2 x 35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )
a. Menuliskan judul materi dan menyampaikan tujuan sesuai dengan indikator.
b. Menyanyikan lagu Satu Nusa satu Bangsa
c. Menggali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi.
• Bagaimana sejarah para pejuang dalam merumuskan dasar negara kita ?
• Siapakah tokoh-tokoh penggagas Pancasila? d. Menyampaikan masalah kontekstual sesuai dengan
materi.
• Bagaimanakah proses penetapan dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945
4. Kegiatan Inti ( 50 menit ) a. Eksplorasi
1) Guru menampilkan foto pada waktu sidang BPUPKI dan menjelaskan sikap entrepreneurship perjuangan para tokoh dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.
2) Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan guru atau dengan teman kelompoknya tentang cerita dan gambar yang disajikan oleh guru.
b. Elaborasi
1) Siswa memperagakan para tokoh bagaimana proses ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
2) Berdasarkan sosio drama yang telah diperagakan oleh teman sekelasnya, guru bertanya:
• bagaimana perasaan mereka ketika mendramatisasikankan sidang?
• perbuatan apakah yang bisa dilakukan seorang tokoh ketika menghadapi perbedaan pendapat dalam sidang?
• sikap entrepreneurship apa yang harus dimiliki seseorang ketika mengadakan sidang dan menghadapi perbedaan?
3) Siswa melaksanakan diskusi membahas lembar kerja tentang sikap entrepreneuship dari para tokoh dalam proses ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara. 4) Siswa memberikan berbagai jawaban sesuai dengan
kemampuan berpikirnya.
5) Guru menyimak penjelasan siswa tentang jawaban dan tanggapan yang diberikan siswa dan menuliskan semua jawaban siswa.
c. Konfirmasi
1) Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi secara bergantian.
2) Siswa mencatat hasil diskusi dari kelompok teman yang lain
3) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan
4) Guru menunjukkan power point yang berisi semua jawaban siswa
5. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Guru melakukan penilaian.
b. Memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
c. Mengadakan perbaikan dan pengayaan d. Memberikan tugas terstruktur.
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
VIII. Metode Pembelajaran i.Ceramah
ii.Pengamatan iii.Diskusi iv.Tanya Jawab
v.Bermain Peran vi.Inkuiri
IX.Sumber Bahan dan Media Pembelajaran
1. Sumber Materi : Buku PknBse kelas VI
Buku AB Kewarganegaraan kelas 6 semester 1
Gambar burung Garuda Pancasila Gambar tokoh-tokoh perumus Pancasila
Foto peristiwa proses perumusan Pancasila
Powerpoint materi pembelajaran c. Alat Pembelajaran : LCD, laptop, flashdisk
X. Penilaian nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Menceritakan secara
singkat nilai–nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
Menyebutkan isi Pancasila Memahami nilai tiap-tiap
butir Pancasila
Menyebutkan apa saja peran para tokoh sejarah proses
Mengetahui Kepala Sekolah
Sri Wahyuni, S.Pd
NIP. 19630512 198304 2 006
Semarang, Guru mapel PKn
LIRIK LAGU GARUDA PANCASILA
Garuda Pansasila
Akulah pendukungmu
Pratiot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
LIRIK LAGU SATU NUSA SATU BANGSA
Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita Tanah air pasti jaya untuk selama-lamanya Indonesia pusaka
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 1
Isilah tabel di bawah ini dan sebutkan nama dan peran para tokoh organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara!
Kelompok :
1………..
2………..
3………..
4………..
5...
No Tokoh Peran
1
2
3
4
Nama : ……….
Nomor: ……….
Lembar Tugas Siswa
Pertemuan 2
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !
1. Sebutkan lima asas dasar negara yang diusulkan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945!
2. Bagaimanakah jalannya sidang pada saat proses perumusan Pancasila ?
3. Tindakan apa yang diambil BPUPKI sebelum memasuki masa istirahat dari kegiatan sidang ?
4. Dimanakah rumusan Pancasila yang benar dan sah yang dipergunakan sampai sekarang?
Kunci jawaban
Lembar Kerja siswa
1. Mr Muhammad Yamin berperan dalam penyampaian lima “Azas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”
2. Prof.Dr.Mr. Supomo berperan dalam penyampaian gagasan mengenai dasar negara
3. Ir Sukarno berperan dalam penyampaian lima asas dasar negara yang dikenal dengan Pancasila dan hari lahirnya Pancasila, serta tokoh proklamator Indonesia.
4. Mohammad Hatta yang berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia bersama Ir Sukarno.
5. Dokter K.R.T. Rajiman Wedyodiningrat yang berperan terhadap pembentukan milisi rakyat ( tentara rakyat ) di setiap daerah di Indonesia.
Lembar Tugas Siswa
1. 1)Kebangsaan Indonesia
2)Internasionalisme atau perikemanusiaan 3) Mufakat atau demokrasi
4)Kesejahteraan sosial
5)Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Dalam proses perumusan Pancasila yang diusulkan tidak hanya oleh satu orang, para tokoh bekerja keras menyumbangkan buah pikiran dengan mengedepankan jiwa kebangsaan kemudian diusulkan dan disetujui oleh sidang BPUPKI diberi nama Pancasila.
3. BPUPKI membentuk panitia Sembilan yang beranggotakan 9 orang yang salah satu tugasnya adalah memberikan usulan baik lisan maupun tulisan dalam membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdeka.