PENGARUH METODE BRAINSTORMING GROUPTERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PERILAKU TERPUJI DI KELAS XI SMA NEGERI 8 PONTIANAK
Oleh
ELIN B. SOMANTRI
Dosen Fakultas Agama Islam UM Pontianak
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran masih sangat rendah. Tujuan penelitian secara umum adalah mengetahui tentang: Pengaruh Metodebrainstorming group Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Perilaku Terpuji di Kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentukquasi experiment dengan pendekatan kuantitatif. Tempat penelitian di SMA Negeri 8 Pontianak dengan jumlah sampel untuk masing-masing kelas 32 untuk kelas XI BI dan 27 untuk kelas XI BIII dengan teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik komunikasi langsung, teknik non partisipan, dan teknik dokumentasi dengan alat pengumpul data berupa angket, pedoman tes dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah normalitas data, rumuspresentasedan uji regresi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: 1) Aktivitas belajar siswa kelas eksprimen (XI BIII) sebelum diterapkan metode Brainstorming Group mencapai nilai 48,14 dengan kategori kurang tinggi, 2) Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Brainstorming Group pada siswa kelas XI Negeri 8 Pontianak sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan, 2) Aktivitas belajar siswa untuk kelas control (XI BI) setelah diterapkan metode ceramah mencapai nilai 74,05 dengan kategori tinggi dan aktivitas belajar siswa kelas eksprimen (XI BIII) setelah diterapkan metodeBrainstorming Groupmencapai nilai 85,15 dengan kategori sangat tinggi dan 3) Pegaruh penggunaan metode Brainstorming Group terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PAI kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak, ditunjukkan dengan Nilai t
hitung> t tabel (2.222 > 2,000) maka Ho ditolak. Oleh karena nilai thitung > t tabel(2.222 >
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi antara dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pendidikan dan pembelajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar dengan tujuan yang sistematis, terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan peserta didik. Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar/siswa dalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh para siswa. Disinilah saat munculnya peran seorang guru yang bertugas menyediakan bahan pelajaran dan yang mengolah serta mencernanya adalah para siswa sesuai dengan bakat, kemampuan, dan latar belakang masing-masing siswa.
Menurut R. Ibrahim (2003:27), aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan peranan siswa sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Namun ketika siswa pasif atau hanya menerima informasi dari pendidik, ada kecederungan untuk cepat melupakan informasi yang telah diterimanya. Menurut Syaiful Sagala (2008:61), setiap pembelajaran harus menuntut aktivitas belajar siswanya yang tinggi, karena aktivitas belajar sangat berguna untuk: 1) Meningkatkan asimilasi dan akomodasi kognitif atau ilmu yang diajarkan dalam pencapaian pengetahuan. 2) Menimbulkan feedback dalam pembentukan keterampilan. 3. Mendorong terjadinya direct performance dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai.
Pendidikan Agama Islam yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain Pendidikan Islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian muslim. kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses pembelajaran pendidikan agama. Diantaranya : 1) Kondisi pembelajaran pendidikan agama. 2) Metode pembelajaran pendidikan agama 3) Aktivitas pembelajaran pendidikan agama
Aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI secara fisik, mental maupun emosional sangat diperlukan agar siswa dapat dengan mudah menyerap informasi yang disampaikan dan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang bernilai dan bermanfaat sehingga pada akhirnya dapat mencapai sejumlah kemampuan-kemampuan yang diharapakan dapat dimiliki peserta didik. Kemampuan-kemampuan yang diharapakan dapat dimiliki peserta didik dalam pembelajaran seperti:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar
untuk berpikir logis dan kritis, inquri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.
Namun pada kenyataannya, aktivitas siswa dalam pembelajaran masih sangat rendah. Berdasarkan data hasil obsevasi yang telah dilakukan pada siswa kelas XI BII SMA Negri 8 Pontianak yang berjumlah 30 orang saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dapat diketahui bahwa untuk aktivitas atau keterlibatan siswa yaitu (a) siswa yang membaca materi yang diajarkan hanya sebanyak 7 orang, (b) siswa yang menulis hal-hal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan hanya sebanyak 6 orang, (c) siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru dan temannya berdiskusi dengan sungguh-sungguh hanya 5 orang, (d) siswa yang menyimak materi yang diajarkan hanya 4 orang, (e) siswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan, (f) siswa yang menjawab pertanyaan hanya sebanyak 5 orang, (g) siswa yang memberikan pendapat yang maju kedepan menuliskan ide/pendapat di papan tulis hanya sebanyak 8, (h) dan siswa yang menyimpulkan materi hanya 2 orang.
Berkaitan dengan hal ini, seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang penting dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Guru harus mampu melakukan memancing dan mendorong siswa dalam mengikuti pembelajaran secara efektif. Guru juga harus mampu memahami peserta didik dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik. Kegiatan belajar bukan lagi kegiatan yang menarik, menantang, dan menuntut partisipasi aktif dari peserta didiknya tetapi telah
menjadi sesuatu yang rutin, monoton, dan membosankan.
Menurut Yunsirno (2010:84), untuk pembelajaran yang baik tentunya kita perlu mengubah paradigma bahwa belajar itu hanya sekedar menuangkan informasi ke pikiran siswa yang mengaktivitaskan daya serap atau daya ingat yang minimal dan tidak langgeng. Oleh karena itu, perlu ada terobosan belajar dengan menggunakan metode yang inovatif dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran PAI. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan tindakan yang diperkirakan mampu menstimulasi aktivitas belajar siswa. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menggunaan metode Brainstorming Groupdalam pembelajaran PAI.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah penelitian tentang “Pengaruh Metode Brainstorming Group Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Perilaku Terpuji Di Kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak.”
B. METODE PENELITIAN
Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006:160) menyatakan ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu prosedur/cara ilmiah yang digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif.
Bentuk penelitian ini adalah eksprimen. Wiersman (dalam Emzir, 2009:63) menyatakan bahwa: ”Eksprimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksprimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Sedangkan Hadari Nawawi (2005:67) menyatakan metode eksprimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih dengan mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Tujuan metode penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat penggunaan metode Brainstorming Group terhadap aktivitas belajar siswa dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksprimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
Bentuk penelitian ini termasuk penelitian eksprimen semu karena penelitian ini tidak mungkin mengontrol dan memanipulasi semua variable yang relevan. Rancangan eksprimen semu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group de. Adapun pola yang digunakan menurut Hamid Darmadi (2011:182) sebagai berikut:
Sumber Data: Darmadi, 2011:182.
Keterangan:
X : Adatreatment
- : Tidak menerima
treatment
Y1 : NilaiPretest
Y2 :NilaiPostest
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Margono (2005:105), penelitian kuntitatif adalah “Suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”.
C. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan perhitungan dari hasil observasi awal tentang aktivitas belajar siswa kelas XI sebelum diterapkan metode Brainstorming Group mencapai nilai 61,5. Jika diinterpretasikan dengan tabel distribusi frekuensi maka aktivitas belajar siswa berada pada kategori cukup tinggi. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa kelas XI BI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong cukup tinggi.
diinterpretasikan dengan tabel distribusi frekuensi maka aktivitas belajar siswa berada pada kategori kurang tinggi. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa kelas XI BIII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong kurang tinggi.
D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pembahasan di atas, dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa sebelum
menggunakan metode
Brainstorming Group dalam pembelajaran PAI kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak, untuk kelas control (XI BI) mencapai nilai 61,5 dengan kategori cukup tinggi. Aktivitas belajar siswa kelas eksprimen (XI BIII) mencapai nilai 48,14 dengan kategori tidak tinggi.
2. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Brainstorming Group pada siswa kelas XI Negeri 8 Pontianak sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan. Hal ini terbukti bahwa guru: Membentuk kelompok terdiri
dari 8-12 orang,
mengemukakan masalah materi yang disampaikan, setiap kelompok berdiskusi, memberikan kesempatan kepada siswa menuliskan idenya di papan tulis, berdiskusi sesuai dengan pendapat yang telah dilontarkan, siswa menanggapi terhadap ide yang ditanyakan,
siswa mengumpulkan pendapat, gagasan, atau ide lain, siswa menuliskan ide-ide di papan tulis, ide-ide-ide-ide dibahas secara bersama-sama dan ide-ide yang paling relevan kemudian dievaluasi,
digabungkan, dan
dikembangkan
3. Aktivitas belajar siswa setelah
menggunakan metode
Brainstorming Group dalam pembelajaran PAI kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak, untuk kelas control (XI BI) setelah diterapkan metode ceramah dengan langkah: menjelaskan materi pembelajaran secara umum, memberikan contoh soal tentang materi pembelajaran. memberkan kesempatan bertanya, menggunakan media, dan membimbing siswa mencapai nilai 74,05 dengan kategori tinggi dan aktivitas belajar siswa kelas eksprimen (XI BIII) setelah diterapkan metode Brainstorming Group mencapai nilai 85,15 dengan kategori sangat tinggi.
4. Pegaruh penggunaan metode Brainstorming Group terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PAI kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak, ditunjukkan dengan Nilai t hitung
> t tabel (2.222 > 2,000) maka
Ho ditolak. Oleh karena nilai t
hitung > t tabel (2.222 > 2,000)
Saran
Setelah melaksanakan penelitian dan melihat hasil yang didapatkan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:
1. Kepada para guru diharapkan dapat menerapkan metode Brainstorming Group dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada
materi akhlak, karena dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan terutama tentang penerapan metode pembelajaran yang lain yang dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Asep, Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: multi Press.
Baharuddin, dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Buchari Alma, 2008. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.Bandung: Al-Fabeta.
Emzir, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada
Ghozali, 2005.Analisis Multivariat.Jakarta: Renika Cipta.
Hadari Nawawi, 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : PT. Gajahmada University Press.
Hamid Darmadi, 2011.Metode Penelilitian Pendidikan.Bandung: Al-Fabeta.
Hisyam Zaini, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Jonathan Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Makarao, N. Ramadhani. 2009. Metode Mengajar dalam Bidang Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Margono, 2005.Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyono, 2001.Hakikat Aktivitas.(Online) (http://www.pbs-psam.org, diakses 17 September 2012).
Nana Sudjana, 2002.Proses Penilaian Hasil Belajar.Jakarta: Renika Cipta.
Noor Latifah, 2008.Hakikat Aktivitas Siswa.(Online). (Noor Latifah. http://latifah -04. wordpress.com, diakses 30 Oktober 2010).
Purwadarminta, 1976.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Indeks.
R. Ibrahim, 2003.Perencanaan Pembelajaran.Jakarta: Rajawali Press.
Roestiyah, 2001.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Renika Cipta.
Sofa, 2008. Metode Brainstorming Group. Online. http://www. etd.eprints. ums.ac.id, diakses 18 Mei 2012.
Sambas Ali Muhidin, Maman Abdurrahman, 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian.Jakarta: Pustaka Setia.
Santoso, 2003. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 14. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sardiman, 2010.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjiono, 1997.Pengantar Evaluasi.Jakarta: Renika Cipta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto, 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta.
Sumadi Suryabrata, 2008.Metode Penelitian.Jakarta: Rajawali Press.
Sutrisno Hadi, 1999.Metode Penelitian Research.Jakarta: Renika Cipta.
Sriyono, 2011. Pengertian Aktivitas. (Online) (http://www. media.diknas.go.id, diakses 17 September 2012).
Syahrin Harahap, 2004.Al-Qur’an dan Sekularisasi.Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tri Widodo W Utomo, 2012.http://www. cybermindmap. wordpress.com, diakses 5 Juli 2012.
Tohirin, 2006.Proses Pembelajaran.Jakarta: Renika Cipta.
Yunsirno, 2010.Keajaiban Belajar. Pontianak: Pustaka Jenius publiching.