• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN KULIT DENGAN KEJADIAN MILIARIA PADA BAYI USIA 1- 12 BULAN DI DESA SUMURAGUNG KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO Novita Widya Ningrum, Ihda Mauliyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN KULIT DENGAN KEJADIAN MILIARIA PADA BAYI USIA 1- 12 BULAN DI DESA SUMURAGUNG KECAMATAN SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO Novita Widya Ningrum, Ihda Mauliyah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SURYA 16 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 DESA SUMURAGUNG KECAMATAN SUMBERREJO

KABUPATEN BOJONEGORO

Novita Widya Ningrum, Ihda Mauliyah

…………...………. …… …… . ABSTRAK…… … .... ..………. …… …… . .…

Salah satu penyakit kulit pada bayi adalah miliaria yang merupakan gangguan umum dari kelenjar keringat eccrine yang sering terjadi dalam kondisi hawa panas yang tinggi. Miliaria disebabkan oleh penyumbatan saluran keringat, yang menyebabkan kebocoran eccrine keringat ke dalam epidermis atau dermis. Masalah dalam penelitian ini adalah masih banyak bayi yang mengalami penyakit kulit yang disebabkan perawatan kulit yang salah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi.

Desain yang digunakan, analitic corelational dengan pendekatan cross sectional. Besar Populasi adalah 30 Semua ibu dan bayi usia 1 – 12 bulan dan sampel yang diambil 28 ibu dan bayi usia 1-12 bulan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Setelah data terkumpul ditabulasi dan dianalisa dengan menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian menunjukan hampir sebagian ibu memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan kulit dan sebagian besar mengalami miliaria, sedangkan hasil uji statistik diperoleh hasil dengan tingkat signifikan p=0,001<0,05 menunjukkan ada hubungan pengetahuan ibu tentang perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi usia 1-12 bulan

Untuk mencegah terjadinya penyakit kulit di harapkan pengetahuan ibu dapat ditingkatkan dengan memperbanyak mencari informasi tentang perawatan kulit sehingga dapat mengerti dan mencegah terjadinya miliaria.

Kata kunci :Pengetahuan Perawatan kulit, kejadian miliaria

PENDAHULUAN. …… . … … .

Penyakit kulit merupakan salah satu masalah yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini apalagi di daerah tropis seperti Indonesia, selain menyerang orang dewasa penyakit ini juga sering terjadi pada anak-anak atau balita. Penaganan pada orang dewasa seringkali lebih mudah dilakukan karena orang dewasa telah dapat mengetahui apa yang harus di hindari setelah mendapatkan penjelasan dari dokter atau petugas kesehatan lainnya , selain itu orang dewasa telah dapat dilibatkan dalam proses keperawatan sangat berbeda dengan balita yang memerlukan bantuan dan sepenuhnya masih tergantung kepada orang tuanya, begitu juga dalam proses perawatan penyakit kulit yang dialami oleh balita yang keberhasilannya sangat di pengaruhi oleh kedisiplinan orang

tuanya dan pemahamannya tentang hal-hal yang harus dihindari untuk mempercepat proses peyembuhannya (Dewi: 2010).

Salah satu penyakit kulit pada bayi adalah miliaria yang merupakan gangguan umum dari kelenjar keringat eccrine yang sering terjadi dalam kondisi hawa panas yang tinggi. Miliaria disebabkan oleh penyumbatan saluran keringat, yang menyebabkan kebocoran eccrine keringat ke dalam epidermis

atau dermis.

(2)

SURYA 17 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 dari 1,3% pada bayi baru lahir serta sebuah

survei pasien anak-anak di Timur Laut India menunjukkan kejadian miliaria sebesar 1,6%

Fakta menyebutkan, hampir 90 % bayi di Indonesia pernah mengalami masalah kulit. Salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh bayi adalah miliaria atau biang keringat. Salah satu penyebabnya ialah terbatasnya pengetahuan dan informasi mengenai kurang tepatnya perawatan kulit bayi. Fungsi pada kulit bayi belum sempurna. Kulit bayi lebih lembut dibandingkan kulit dewasa. Perbedaan lainnya, kulit bayi lebih tipis, ikatan antar sel lebih longgar, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak relative lebih sedikit. Salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh bayi adalah miliaria atau keringat buntet. (Eva, 2011)

Berdasarkan survey awal di BPS.Ny.Sulastri, SST pada tanggal 15 Desember 2011. Di desa Sumuragung, kecamatan Sumberrejo terhadap 15 orang ibu yang memiliki bayi didapatkan 9 (60%) bayi yang mengalami bintik-bintik merah pada kulit,bayi rewel dan menangis saat tubuhnya berkeringat serta timbul gelembung berisi cairan pada kulit. Dari penjabaran diatas bahwasannya masih banyak bayi yang mengalami penyakit kulit yang disebabkan perawatan kulit yang salah di Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

Beberapa faktor yang menyebabkan miliaria antara lain adalah: Terbatasnya pengetahuan mengenai kurang tepatnya perawatan kulit bayi. Dengan informasi yang kurang tentang perawatan kulit pada bayi, dapat menyebabkan ibu salah dalam merawat kulit (Eva, 2011).

Udara yang panas dan lembab, dalam cuaca panas tubuh bayi lebih sering berkeringat sehingga pada saat cuaca panas lebih baik bayi diberikan pakaian sedikit mungkin dan pilihlah bahan yang mudah menyerap keringat dan nyaman digunakan. Sehingga tubuh bayi tetap kering tidak lembab. Setelah menderita sakit panas, tubuh bayi akan mengeluarkan keringat yang berlebih, dan saat bayi terkena demam keringat keluar terus menerus namun keringat tidak bisa keluar sehingga terjadi penyumbatan pada kelenjar keringat. Ventilasi udara yang kurang baik, ventilasi yang kurang bisa menyebabkan

sirkulasi udara yang tidak sehat sehingga terjadi ganguan udara yang panas didalam rumah, dan bisa mempengaruhi suhu badan bayi menjadi panas serta mudah sekali berkeringat. Jadi usahakan didalam rumah udara bisa mengalir dengan bebas.(FKUI, 2001),

Dampak dari Penyakit ini adalah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman khususnya pada bayi yang dikarenakan oleh iritasi kulit yang bila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan gangguan pada kulit bayi yang lebih parah dan nantinya dapat berpengaruh pada segi kesehatan ataupun menimbulkan gangguan kosmetik saat bayi telah beranjak dewasa. (Dewi, 2010)

Penyakit miliaria dapat dicegah dan disembuhkan, oleh karena itu Konseling Informasi Edukasi (KIE) yang cukup harus di berikan pada ibu-ibu yang memiliki anak atau bayi yang menderita miliaria melalui kegiatan posyandu, agar tidak menyepelekan penyakit ini (Dewi, 2010).

Keadaan kulit merupakan cermin kesehatan tubuh seseorang. Untuk menjaga kesehatan kulit ini, diperlukan perawatan rutin sejak usia dini. Telah dibuktikan bahwa sentuhan ibu akan sangat berpengaruh pada perkembangan fisik dan mental seorang anak. Sebenarnya pengobatan khusus tidak diperlukan pada bayi yang terkena biang keringat, cukup dengan pencegahan dan perawatan kulit yang benar. Bila biang keringat berupa gelembung kecil tidak disertai kemerahan , kering dan tanpa keluhan dapat diberi bedak setelah mandi. Bila kelainan kulit membasah tidak boleh ditaburi bedak, karena akan membentuk gumpalan yang memperparah sumbatan kelenjar sehingga menjadi tempat pertumbuhan kuman. Bila keluhan sangat gatal dapat diatasi dengan pemberian antibiotik (Paulette, 2007)

(3)

SURYA 18 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 sesering mungkin dibasuh dengan

menggunakan handuk (lap) basah, kemudian dikeringkan dengan handuk atau kain yang lembut. Setelah itu dapat diberikan bedak tabur.

METODE PENELITIAN.… … .

Dalam penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasinya pada penelitian ini adalah : Semua ibu dan bayi usia 1 – 12 bulan di desa sumuragung Kec. Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, pada bulan Desember 2011 dengan jumlah responden 30 responden, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 28 ibu dan bayi.

HASIL

.PENELITIAN

1. Data Umum

1) Distribusi usia

Tabel 1 Distribusi Usia Ibu Bayi Di Desa Sumurragung Kecamatan Sumberejo Kab Bojonegoro Agustus Tahun 2012.

Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa hampir sebagian (42,9%) ibu berumur 21-31 tahun dan sebagian kecil (10,7%) berumur 41- 50 tahun .

2) Distribusi pekerjaan

Tabel 2 Distribusi Pekerjaan Ibu Bayi Di Desa Sumurragung Kecamatan Sumberrejo Kab Bojonegoro Bulan Agustus Tahun 2012.

No. Pekerjaan f (%)

Bedasarkan tabel 2 diatas menunjukkan hampir sebagian (42,9%) pekerjaan ibu Kabupaten Bojonegoro Agustus Tahun 2012.

Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hampir sebagian (39,3%) ibu berpendididkan SLTA dan sebagian kecil (10,7%) berpendidikan SD.

4) Distribusi Usia Bayi

Tabel 4 Distribusi Usia Bayi Di Desa

Sumurragung Kecamatan Sumberejo Kabupaten Bojonegoro Agustus Tahun 2012.

No. Usia Bayi Frekuensi Prosentase

(%)

Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa hampir sebagian (35,7%) bayi berumur 9 - 12 bulan dan sebagian kecil (14,3%).bayi berumur 0-3 bulan.

2. Data Khusus

1) Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan

Kulit

Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Kulit Di Desa Sumurragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro Bulan Agustus Tahun 2012.

(4)

SURYA 19 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 dan sebagian kecil (25%) memiliki

pengetahuan cukup tentang perawatan kulit.

2) Kejadian Miliaria

Tabel 6 Distribusi Kejadian miliaria Di Desa Sumurragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro Bulan Agustus Tahun 2012.

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa sebagian besar (60,7%) mengalami miliaria.

3) Hubungan pengetahuan ibu tentang

perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi usia 1 – 12 bulan di

Desa Sumurragung Kecamatan

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Tabel 7 Tabulasi silang pengetahuan

ibu tentang perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi usia 1- 12 bulan di Desa Sumurragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro tahun 2012

Penge tahuan

Kejadian Miliaria Jum

lah menunjukan bahwa sebagian besar (88,9%) ibu yang mempunyai pengetahuan baik tidak mengalami miliaria dan sebagian kecil (11,1%) yang mengalami miliaria. Sedangkan dari ibu yang berpengetahuan cukup sebagian besar (85,7%) mengalami miliaria dan sebagian kecil (14,5) tidak mengalami miliaria dan dari ibu yang berpengetahuan kurang sebagian besar (60,7%) mengalami miliaria dan sebagian kecil (39,3%) tidak mengalami miliaria.

Berdasarkan tabel 7 diatas, dapat diketahui bahwa hasil uji chi square didapatkan 4 sel (66,7%) yang nilai harapannya krang dari 5, sehingga uji tersebut tidak memenuhi syarat, maka harus diuji lagi menggunakan uji statistik koefisien

kontingensi didapatkan X =13,692 df = 2 p value = 0,001, dimana nilai p < 0,05 sehingga H1 diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi.

PEMBAHASAN .… .…

1. Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan

Kulit Di Desa Sumurragung Kecamatan

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2012.

Berdasarkan tabel 5 menunjukan hampir sebagian memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan kulit dan sebagian kecil memiliki pengetahuan cukup. Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki dan begitu pula sebaliknya. Dan dari fakta tersebut sebagian ibu mempunyai pengetahuan kurang, hal ini bisa dipengaruhi oleh pendidikan ibu yang sebagian berpendidikan SLTA sehingga ibu masih kurang menerima informasi sehingga mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai perawatan kulit. Selain pendidikan, pengetahuan bisa dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi dimana jika ibu dengan pendidikan tinggi tetapi tidak mempunyai pengalaman dan informasi tentang penanganan dan pencegahan miliaria maka pengetahuan ibu tentang perawatan kulit kurang, sebaiknya jika responden dengan pendidikan rendah tetapi mempunyai pengalaman dan informasi seperti pernah menerima informasi penanganan dan pencegahan miliaria maka pengetahuan ibu tentang perawatan kulit semakin tinggi

(5)

SURYA 20 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 sikap seseorang terhadap penerimaan infomasi

dan nilai–nilai yang baru diperkenalkan. Selain dari faktor pendidikan dan pengalaman, fenomena tersebut juga didukung dari hasil penelitian bahwa hampir sebagian ibu berada pada rentan umur 21 – 31 tahun. Menurut Monks. F.J (2002) pembagian masa dewasa ada 3 yaitu masa dewasa dini dimulai dari usia 18 – 40 tahun, masa dewasa madya dimulai dari usia 40 – 60 tahun dan masa dewasa lanjut dimulai dari 60 sampai kematian. Masa dewasa ini merupakan masa periode dini terhadap pola kehidupan baru dan harapan sosial baru. Ciri- ciri yang menonjol pada usia dewasa dini adalah masa pengaturan usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketergantungan emosional, masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa ketergantungan nilai dan masa penyesuaian diri.

Usia juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan, keadaan yang mempengaruhi seorang ibu yang berpengetahuan baik dalam penelitian ini dengan usia 21- 31 tahun. Dengan usia yang matang seorang ibu akan lebih kreatif dalam memperoleh informasi tentang perawatan kulit pada bayi usia 1 – 12 bulan, hal ini tergantung dari kreatifitas ibu- ibu bagaimana caranya memperoleh pengetahuan.

Selain faktor usia, pekerjaan juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hampir sebagian ibu bekerja sebagai petani. Jika dilihat dari sisi pekerjaan dikatakan bahwa manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk berkembang dan berubah. Orang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih baik dan berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman. (Eko,2007). Meskipun pekerjaan hampir sebagian ibu petani dimana waktu yang ada banyak digunakan disawah tetapi pengetahuannya sudah tergolong cukup. Semua ini bisa disebabkan karena media elektronik, keadaan yang demikian juga menambah informasi yang mereka dapatkan khususnya tentang perawatan kulit pada bayi.

2. Kejadian Miliaria Pada Bayi Usia 1 - 12

Bulan Di Desa Sumurragung Kecamatan

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2012.

Tabel 6 menunjukan bahwa sebagian besar mengalami miliaria. Menurut Nagiga dan Ni Wayan (2009) faktor yang mempengaruhi miliaria adalah Udara yang panas dan lembab serta setelah bayi atau anak menderita demam. Menurut Maulana Mirza Ketika berkeringat,kulit anak jangan langsung diberi bedak. Basuhlah dulu dengan lap basah, baru kemudian dikeringkan. Setelah kering, oleskan bedak tipis-tipis saja. Kalau anda terlalu banyak membedakinya hingga terlalu tebal, dikhawatirkan bedak tersebut malah menyumbat pori-pori kulit (Maulana Mirza,2009).

Pendapat diatas sesuai dengan keadaan ibu di Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, dimana keadaan di Desa Sumuragung pada bulan Agustus udara panas dan menyebabkan bayi terlalu banyak berkeringat, karena kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan kulit bayi sehingga kebanyakan ibu memberikan bedak yang tebal pada bayinya untuk mengurangi keringat tetapi hal itu yang mengakibatkan terjadinya miliaria.

(6)

SURYA 21 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh

usia bayi, dimana berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa hampir sebagian bayi berumur 9 - 12 bulan dan sebagian kecil bayi berumur 0-3 bulan. Hal ini sesuai dengan pendapat Pasaribu (2007) pada bayi 9-12 bulan mempunyai aktivitas yang banyak yaitu sudah mulai untuk belajar berjalan, duduk dan berdiri tanpa bantuan sehingga produktifitas keringat sangat meningkat, tetapi karena adanya penyumbatan maka keringat tertahan didalam kulit dan menyebabkan terbentuknya benjolan kecil berwarna merah. Kulit bayi berbeda dengan kulit dewasa yang tebal, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antar sel, karena itu kulit bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi dan alergi. Secara srtuktural kulit bayi dan balita belum berkenbang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang

Perawatan Kulit Dengan Kejadian

Miliaria Pada Bayi Usia 1 – 12 Bulan di

Desa Sumuragung Kecamatan

Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro

tahun 2012

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 7 menunjukan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai pengetahuan baik tidak mengalami miliaria dan sebagian kecil yang mengalami miliaria. Sedangkan dari ibu yang berpengetahuan cukup sebagian besar mengalami miliaria dan sebagian kecil tidak mengalami miliaria dan dari ibu yang berpengetahuan kurang sebagian besar mengalami miliaria dan sebagian kecil tidak mengalami miliaria.

Seperti yang kita ketahui pengetahuan sangat berpengaruh penting terhadap tingkah laku seseorang. Sehingga dalam melakukan perawatan kulit sehari- hari kita harus lebih cermat karena kulit bayi sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan disekitarnya. Dengan pengetahuan baik tentang perawatan kulit pada bayi, maka ibu akan lebih hati-hati dan teliti dalam melakukan perawatan sehari – hari bayinyasehingga tidak terjadi miliaria pada bayi. Hal ini senada dengan teori menurut Ismu Suharsomo (2002) bahwa pengetahuan, kesadaran dan kebiasaan orang tua menentukan kesehatan kulit pada bayi karena pada fase perkembangan bayi masih sangat

tergantung pada pemeliharaan dan batuan orang dewasa.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Pendidikan berarti bimbinganyang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai- nilai yang baru diperkenalkan.

Jenis miliaria yang sering muncul pada penelitian ini adalah miliaria kristalina yang bisa disebabkan karena kulit bayi masih sensitif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nelson (2000) ada 3 jenis miliaria yaitu miliaria kristalina yang paling sering muncul pada bayi baru lahir karena imaturitas relative dan patensi terlambat duktus keringat dan kecendrungan bayi dirawat dalam keadaan relatif hangat dan lembab, miliaria rubra yaitu merupakan lesi yang agak dalam ditandai dengan papulovesikel kecil, eritemosa yang dapat memberikan sensasi menusuk, dan miliaria profunda yang disebabkan oleh rupturnya duktus keringat didalam kulit pada tingkat perbatasan dermoepidermis. Untuk mengatasi biang keringat pada bayi dapat dilakukan dengan memandikan bayi secara teratur pada pagi dan sore, menjaga tubuh bayi tetap kering sehingga dapat mencegah kejadian biang keringat pada bayi

KESIMPULAN DAN SARAN.

1. Kesimpulan

Setelah peneliti menganalisa data dan melihat hasil analisa data dari 28 responden ibu yang memiliki bayi usia 1-12 bulan yang diteliti di Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Hampir sebagian ibu memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan kulit pada bayi di Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro tahun 2012.

(7)

SURYA 22 Vol.03, No.XIII, Desember 2012 Kecamatan Sumberrejo Kabupaten

Bojonegoro tahun 2012.

3) Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi usia 1- 12 bulan di Desa Sumuragung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.

2) Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan sekaligus bahan evaluasi bagi mahasiswa STIKES Muhammadiyah Lamongan khisusnya dalam hal pengetahuan ibu tentang perawatan kulit dengan kejadian miliaria pada bayi usia 1 – 12 bulan dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya memberikan penyuluhan dan menambah pengetahuan ibu khususnya di tempat penelitian.

.

. . .DAFTAR PUSTAKA . . .

Aisyah, S , (2005) , Kelainan Kulit Bayi Anda, http://www.sitiaisyah.com. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Anonim, (2010), Ilmu Keperawatan, , http:// Ilmukeperawatan.com. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Bappenas, (2010), Untuk Meningkatkan Pembangunan Suatu Bangsa Diperlukan Critical Mass Di Bidang Pendidikan,

http://www.bappenas.go.id. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Budiarto, E (2004), Metodologi Penelitian Kesehatan, EGC, Jakarta.

Depdikbud, (2003), Kamus besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Dewi, (2010), Miliaria, ,

http://trimutiara.blogspot.com/2010/0 4/miliaria.html. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Djanwardi, A, (2009), Bayi Jangan Cuma

Dilap, Mandiin dong,

http://www.balita- anda.com/fatherhood/712-bayi-

jangan-cuma-dilap-mandiin-dong.html. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Eva (2011), Kenali Kelainan Kulit Bayi Dan Anak,,

http://doktereva.blogspot.com/2011/0

2/kenali-kelainan-kulit-bayi-anak.html. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Elandri, (2010), Hati-Hati Biang Keringat

Menyebabkan Infeksi,

http://hidupsehatdengandocin.blogsp ot.com. Diakses : tanggal 4 April 2012

FKUI (2001), Perawatan Kulit Pada Bayi Dan Balita, FKUI, Jakarta.

FKUI (2007), Penyakit Kulit Dan Kelamin, FKUI, Jakarta.

Kelly, P (2002), Bayi Anda Tahun Pertama, Arcan, Jakarta.

Maulana, M (2009), Seluk Beluk Merawat Bayi Dan Balita, Gara ilmu, Jogjakarta.

Nagiga, Wayan, N (2009), Penyakit Anak Sehari-Hari, PT Elex media komputindo, Jakarta.

Notoadmojo, S (2005), Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka cipta, Jakarta. Notoadmojo, S (2005), Metodologi Penelitian

Kesehatan, Rineka cipta, Jakarta. Notoadmojo, S (2007), Kesehatan Masyarakat

Ilmu Dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam (2008), Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Dan Ilmu Keperawatan, Salemba medika, Jakarta.

Nursalam, Pariani, S (2001), Metodologi Riset Keperawatan, EGC, Jakarta.

Qalbinur, (2010), Masa Dewasa, http:// Qalbinur wordpress.com. Diakses : tanggal 4 April 2012.

Gambar

Tabel 3  Distribusi
Tabel 6  Distribusi Kejadian miliaria

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris dengan menggunakan data sekunder, mengenai pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum,

Paya Bujok Teungoh Paya Bujok Beuramo Simpang Lhee Seuriget Matang Seulimeng Sungai Pauh Kuala Langsa Telaga Tujuh Serambi Indah Sungai Pauh Pusaka Sungai Pauh Tanjong

ditetapkan untuk pembagian manfaat program REDD+ secara adil di antara dan di dalam kelompok pemangku hak dan pemangku kepentingan yang relevan dengan mempertimbangkan manfaat,

Untuk meningkatkan kepribadian muslim mahasiswa, UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan memberikan kegiatan atau program-program sebagai upaya untuk

1) Pangembangan LKS elektronik ditindakake miturut model pangembangan 4-D miturute Thiagarajan, utawa bisa diadhaptasi dadi 4-P yaiku pendefisian (define),

IVONNE CHRISTIATY BUTAR BUTAR 198310132010012003 Penata Tingkat I, III/d UPTD PUSKESMAS KARANG KITRI DINAS KESEHATAN.. 278 IVA

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan ketepatan servis atas siswa yang mengikuti

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening (Studi