• Tidak ada hasil yang ditemukan

Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

APA ITU DIFTERI ?

Difteri

adalah

infeksi

yang disebabkan oleh

bakteri

Corynebacterium

diphtheriae.

Difteri

ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah

menyebabkan ribuan

kematian, dan masih mewabah di

daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari

penyakit ini menderita kelumpuhan

otot - otot

tertentu dan

kerusakan permanen pada

jantung

dan

ginjal.

Anak-anak

yang

(3)

ETIOLOGI

Spesies

Corynebacterium

adalah bakteriofag

lisogenik membawa

gennya yang mengode

untuk produksi

endotoksin yang

memberikan

kemungkinan penghasil

difteria terhadap

strain C.diphteriae.

Basil difteria mempunyai

sifat :

1. Membentuk

pseudomembran yang

sukar diangkat, mudah

berdarah, dan berwarna

putih keabu

abuan.

2. Mengeluarkan

eksotoksin yang sangat

ganas dan dapat

(4)

PATOFISIOLOGI

Corynebacterium diphtheriae masuk ke saluran

pernapasan.

Menempel pada lapisan superficial lesi kulit atau mukosa

pernapasan.

Membentuk pseudomembran dan melepaskan eksotoksin

polipepida dan menginduksi reaksi radang lokal

Kelenjar getah bening membengkak dan mengandung toksin.

Terjadi nekrosis jaringan lokal

(5)
(6)

PENYEBARAN

Udara seperti air ludah, bauk atau bersin membawa serta

kuman difteri.

Eksudat dari lesi kulit yang terinfeksi.

Benda, makanan dan minuman yang terkontaminasi.

(7)

PENCEGAHAN DIFTERI

Isolasi

penderita

Pencegahan

terhadap

kontak

(8)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Schick Test

(9)

MANIFESTASI KLINIS UMUM

Membentuk tonsil pada

lokasi yang terkena

difteri

Radang lokal

Demam kurang dari

(10)

MANIFESTASI KLINIS

Difteri Hidung

Pilek ringan tanpa atau disertai gejala sisemik

Sekret hidung

Tampak membran putih pada daerah septum nasi.

Defteri Tonsil

Faring

Nyeri tenggorokan.

Demam 38,5˚C

Nadi cepat, tampak lemas

(11)

Difteri Laring

Stridor yang progresif

Suara parau dan batuk kering

Demam tinggi, lemah, sianosis, pembengkakan

kelenjar leher.

Difteri Kulit

Dermatosis yang mendasari

Luka goresan, luka bakar atau impetigo yang telah terkonaminasi sekunder.

Nyeri, sakit, eritema, dan eksudat khas

Difteri

Vulvovaginal,

Konjungtiva, &

Telinga

Ulserasi

Pembentukan membran dan perdarahan

(12)

PENATALAKSANAAN

Pemberian Anti Difteri serum (ADS)

Pemberian Antibiotik

Kortikosteroid

Terapi Oksigen

Penanganan pada Fase Konvalesens

(13)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas

ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makanan

Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan

(14)

INTERVENSI

No

Diagnosa

keperawatan

Tujuan

Intervensi

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif

berhubungan dengan obstruksi Jalan napas

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan bersihan jalan nafas efektif, dengan kriteria hasil : 1. Frekuensi pernafasan normal

(20-24x/menit)

2. Suara nafas tambahan tidak ada 3. Batuk tidak ada

1. Observasi suau nafas, frekuensi, dan kedalaman nafas

2. Isirahakan klien

3. berikan pasien posisi fowler atau semi fowler

4. Ajarkan cara batuk efektif 5. Kolaborasi dengan tim medis

(15)

No

Diagnosa

keperawatan

Tujuan

Intervensi

2 ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

penurunan asupan makanan

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2X24 jam, diharapkan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi, dengan kriteria hasil :

1. Asupan kalori sepenuhnya adekuat 2. Serum albumin tidak menyimpang

dari rentang normal 3. Tugor kulit elastic 4. BB ideal sesuai TB

5. Nafsu makan meningkat

1. Berikan kalori sesuai kebutuhan nutrisi

2. Monitor berat badan klien sesuai secara rutin

3. Monitor tugor kulit & Membran mukosa

4. Monitor kalori dan intake nutrisi

5. monitor nilai albumin

(16)

No

Diagnosa

keperawatan

Tujuan

Intervensi

4 Hipertermi berhubungan dengan penyakit

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan suhu badan Klein ada dalam rentang normal, dengan kriteria hasil : 1. Peningkatan suhu kulit dalam rentang

normal

2. Badan klien sudah tidak hangat lagi 3. Warna kulit klien normal, yaitu tidak

kemerahan

1. Pantau suhu dan tanda

– tanda vital lainnya 2. Monitor warna kulit

dan suhu

3. Dorong konsumsi cairan

(17)

No

Diagnosa

keperawatan

Tujuan

Intervensi

3 Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber

pengetahuan

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x60 menit, Diharapkan klien dan keluarga dapat memahami dengan penyakitnya, dengan kriteria hasil :

1. Klien dan keluarga menyatakan paham tentang penyakit yang dideritanya, kondisi prognosis dan program pengobatan

2. Klien dan keluarga mampu melakukan prosedur yang dijelaskan dengan benar 3. Klien dan keluarga mampu menjelaskan

kembali apa yang telah dijelaskan oleh perawat atau tim kesehatan lainnya

1. Kaji penkes yang akan diberikan pada klien dan keluarga.

2. Sediakan sumber informasi yang tepat dengan kondisi klien

3. Jelaskan klien dan keluarga tentang gejala, pengobatan, proses

penyakit, cara pencegahan, tentang penyakit yang dialami Klein

(18)

IMPLEMENTASI

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

implementasi

1 17-09-2018 08:00 WIB

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas

1. Mengobservasi suatu nafas, frekuensi, dan kedalaman nafas

2. Mengistirahatkan klien

3. Memberikan pasien posisi fowler atau semi fowler

4. Mengajarkan cara batuk efektif pada klien 5. Kolaborasi dengan tim medis tentang

pemberian O₂

2 18-09-2018 08:00 WIB

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas

1. Mengobservasi suatu nafas, frekuensi, dan kedalaman nafas

2. Mengistirahatkan klien

(19)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

Implementasi

1 17-09-2018 09:00 WIB

ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makanan

1. Memberikan kalori sesuai kebutuhan nutrisi 2. Memonitor berat badan klien sesuai secara

rutin

3. Memonitor tugor kulit & Membran mukosa 4. Memonitor kalori dan intake nutrisi

5. Memonitor nilai albumin

6. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan klien

2 18-09-2018 09:00 WIB

ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makanan

1. Memberikan kalori sesuai kebutuhan nutrisi 2. Memonitor berat badan klien sesuai secara

rutin

3. Memonitor tugor kulit & Membran mukosa 4. Memonitor kalori dan intake nutrisi

(20)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

implementasi

1 17-09-2018 10:00

Hipertermi berhubungan dengan penyakit

1. Memantau suhu dan tanda – tanda vital lainnya

2. Memonitor warna kulit dan suhu 3. Mendorong konsumsi cairan

4. Mengkolaborasikan dengan dokter

pemberian oba antipiretik secara oral atau IV

2 18-09-2018 10:00

Hipertermi berhubungan dengan penyakit

1. Memantau suhu dan tanda – tanda vital lainnya

(21)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

Implementasi

1 17-09-2018 11:00 WIB

Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan

1. Mengkaji penkes yang akan diberikan pada klien dan keluarga.

2. Menyediakan sumber informasi yang tepat dengan kondisi klien

3. Menjelaskan klien dan keluarga tentang gejala, pengobatan, proses penyakit, cara pencegahan, tentang penyakit yang dialami Klein

(22)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

Evaluasi

1 17-09-2018 08:40

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas

S = Klien dan keluarga mengatakan sesak napas pasien mulai berkurang

O = TTV

- TD : 120/80 mmHg - N : 80x/mnt

- S : 38,0⁰C - R : 26x/mnt

A = Masalah teratasi sebagian P = Intervensi dilanjutkan 2 18-09-2018

08:40

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi Jalan napas

S = Klien dan keluarga mengatakan sesak napas pasien sudah hilang

O = TTV

- TD : 120/80 mmHg - N : 80x/mnt

- S : 38,0⁰C - R : 22x/mnt

A = Masalah sudah teratasi P = Intervensi dihentikan

(23)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

Evaluasi

1 17-09-2018 09:40

ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makanan

S = Klien dan keluarga mengatakan pasien memiliki keinginan untuk makan

O = Pasien menghabsikan makanan sebanyak ½ porsi

A = masalah sudah teratasi sebagian P = Intervensi dilanjutkan

2 18-09-2018 09:40

ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makanan

S = Klien dan keluarga mengatakan napsu makan pasien sudah kembali normal

O = pasien menghabiskan makanan sebanyak 1 porsi

(24)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

Evaluasi

1 17-09-2018 10:30

Hipertermi berhubungan dengan penyakit

S = Klien dan keluarga mengatakan demam sudah mulai berkurang

O = TTV

- TD : 120/80 - N : 80x/mnt - S : 37,8⁰C - R : 22x/mnt

A = masalah sudah teratasi sebagian P = intervensi dilanjutkan

2 18-09-2018 10:30

Hipertermi berhubungan dengan penyakit

S = Klien dan keluarga mengatakan pasien sudah tidak demam

O = TTV

- TD : 120/80 mmHg - N : 80x/mnt

- S : 37,5⁰C - R : 22x/mnt

(25)

No Tanggal/Jam

Diagnosa keperawatan

Evaluasi

1 17-09-2018 11 : 40

Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan

S = Klien dan keluarga mengatakan sekarang mengerti tentang penyakit yang dialami anaknya

O = keluarga pasien sudah mulai mengerti dengan apa yang sudah dijelaskan

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Ketika jalur dari supply pressure tertutup dan pada pitot pressure memiliki tekanan yang kecil atau dengan kata lain pesawat sedang terbang dengan kecepatan rendah maka

2,5 Duramater adalah lapisan meningen yang paling kuat dan tidak lentur yang terdiri dari dua lapisan pada saat melapisi otak dan satu lapisan saat

Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan, hasil analisis data, dan pembahasan masalah dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan

Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya. Bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Garra Rufa Care terhadap Perubahan Tingkat Stres Lansia dengan

Pencampuran asam salisilat serbuk dengan methanol terlebih dahulu dilakukan untuk melarutkan asam salisilat, lalu ditambahkan 8ml H 2 SO 4 pekat kedalam labu alas datar

Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. Lobus atau segmen tersebut tersusun teratur seperti suatu

Diantaranya ialah dengan memperbetulkan dan memperkasakan pengetahuan umat Islam tentang Tasawwur Islam, memperkasakan ketakwaan dan keimanan umat