KONSEP-KONSEP DASAR
KONSEP-KONSEP DASAR
DALAM IKN
DALAM IKN
Konsep IKN
Perspektif etimologis :
IKN merupakan terjemahan
“civic”
atau
civicus
(latin) atau
citizen
(inggris) yg bermakna :
a.
Warga negara
b.
Penduduk dari suatu kota
c.
Sesama warga negara, penduduk, dan
orang setanah air
Perspektif terminologis :
1.Dimond (1970) : IKN sbg studi yg
berhubungan dg tugas-tugas pemerintah dan
hak-hak kewajiban WN
2.Eksiklopedi politik dan pembangunan
pancasila (1988) : IKN sbg studi yg mengkaji
WN dari perspektif HTN yaitu WN dilihat dari
siapa yg menjadi WN, hak dan kewajibannya,
cara memperoleh dan hilangnya
Konsep Warga
Negara
Warga Negara
Peserta aktif dalam
kegiatan bernegara
Siap memerintah dan diperintah
Who has the right to live in a
Konsep
Kewarganegaraan
Kewarga-negaraan
Status keanggotaan institusi negara
Ide
kewarga-negaraan
Prinsip warga
negara sebagai
subjek politik
Konstruksi legal
Posisi netral
Partisipasi dalam
komunitas publik
Amelioration (upaya pencegahan) Self-sufficiency (pemenuhan diri)Hermeneutik
Keseimbanga n kepentingan negara dan wargaLiberal
Otoriter
Hak dasar
Konsep Ilmu Kewarganegaraan
IKN
Cab.ILMU POLITIK
“hak dan kewajiban
WN”
HUKUM
TATA
NEGARA
DEMOKRASI
POLITIK
Demokrasi
Ekonomi
Demokrasi
Sosial
YURIDIS
FORMAL
Sosio-Politik
Hak, kewajiban, tanggungjawab, dan peranan warga negarabaik di bid.spritual, sosial, ekonomi, yuridis, kultural sesuai
pembukaan UUD 45 dan UUD 45
ISI DEMOKRASI POLITIK : 1.Teori demokrasi politik
2.Konstitusi negara 3.Sistem politik 4.Pemilihan umum
5.Lembaga decision maker 6.Presiden
7.Lembaga yudikatif dan legislatif
8.Output dan sistem politik 9.Kemakmuran umum dan pertahanan negara
TUJUAN IKN
Ruang lingkup kajian IKN
(Soemantri, 1976)
1. Teori demokrasi politik
2. Konstitusi negara
3. Sistem politik
4. Pemilihan umum
5. Lembaga decision maker
6. Presiden
7. Lembaga yudikatif dan legislatif
8. Output dan sistem politik
9. Kemakmuran umum dan pertahanan negara
Ruang lingkup kajian IKN
(Ahmad Sanusi, 1972)
Cakupan IKN meliputi kedudukan dan peranan warga Negara dalam menjalankan hak dan
Sasaran ilmu
kewarganegaraan (IKN)
OBJEK MATERIA (Bahan Yg
Dikaji)
1. Demokrasi politik
2. Demokrasi ekonomi
3. Demokrasi social
Pendekatan IKN
Pendekatan legalistik (perundang-undangan)
Pendekatan sosio-politik
Hubungan civics dengan ilmu
politik dan pendidikan
kewarganegaraan
Politik= Politics=Polis=Negara
kota=city state.
Ilmu Politik=political science, mengkaji :
1. Type of regimes
= masalah yang
timbul dalam pemerintahan=sesuai
tipe pemerintahan (demokrasi,
autokrasi, monarkhi, oligarkhi)
3. The concept of pluralism = menjembatani keanekaragaman
Hub civics dg PKn
Dari sisi
subtansi civics
: demokrasi politik,
yang menyangkut : konteks ide demokrasi,
konstitusi negara, input sistem politik, partai
politik dan kelompok penekan, pemilihan umum,
lembaga-lembaga
pengambil
keputusan,presiden sebagai kepala negara,
lembaga yudikatif, output dari sistem demokrasi
politik, kesejahteraan umum dan pertahanan
negara, perubahan sosial dan demokrasi politik.
Civic
education
:
pendidikan
Civic sebagai ilmu
Ciri ilmu= apa? – ontologi, bagaimana? Epistemologi, untuk apa? Aksiologi.
Civics= ilmu= karena memiliki objek kajian,
Objektif= bebas prasangka=menjauhi
subyektiftas.
Sistematis= menghubungkan secara logis
dari berbagai bagian atau unsur yang satu
sama lain berkaitan secara fungsional
Eksperimental= kesimpulan dari penelitian
Memperluas pengetahuan= temuan baru
Metode= pendekatan terhadap
keseluruhan dunia empiris/ nyata yang
dapat dikenal manusia melalui
Sejarah CIVIC di AS dan
perkembangannya di
Indonesia
Secara historis, mata pelajaran civics untuk pertama kalinya diperkenalkan di USA pada pertengahan
tahun 1880-an (Budimansyah, 2008: 2)
ketika sebagian besar orang-orang
berimigrasi ke Amerika Serikat yang
berasal dari benua Eropa seperti
Perancis, Inggris, Jerman, Belanda, Italia,
Spanyol, Portugis dan lainnya, dimana
anak-anak
mereka
memiliki
Perkembangan civics di
indonesia
Sebelum proklamasi kemerdekaan
Rech en Plich
(Bambang Daroeso, 1986: 8-9)
Masa sesudah
kemerdekaan
Kewarganegaraan (1957),
Isi pelajaran
kewarganegaraan adalah membahas cara
memperoleh
dan
kehilangan
kewarganegaraan.
Civics (1961)
Isi civics banyak membahas
tentang sejarah kebangkitan nasional .
Uud, pidato-pidato politik kenegaraan yang
terutama diarahkan untuk
“nation and
character building”
Bangsa Indonesia
Pendidikan Kewargaan Negara (1968),
Diberlakukannya kurikulum 1975, PKn pada prinsipnya merupakan unsur dari PMP. Lahirnya UU no.2 Tahun 1989 tentang SPN (Sistem Pendidikan Nasional).
menunjuk pasal 39 ayat 2, yang menentukan bahwa PKn bersama dengan pendidikan Pancasila dan
Pendidikan Agama harus di muat dalam kurikulum semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan maka PKn
akan mengalami perkembangan lagi. Menurut ali emran (1976: 4) isi PKn meliputi :
Untuk SD : pengetahuan Kewargaan negara, sejarah
Indonesia, ilmu Bumi.
Untuk SMP : Sejarah kebangsaan, kejadian setelah
kemerdekaan, UUD 1945, Pancasila, Ketetapan MPRs.
Untuk SMA : Uraian pasal-pasal dari UUD 1945 yang
Tahun 1970 PKn difusikan ke dalam mata pelajaran IPS Tahun 1972, dalam seminar di Tawangmangu Surakarta, menetapkan istlah ilmu kewargaan Negara (IKN) sebagai pengganti CIVICS, dan pendidikan Kewargaan Negara (PKn) sebagai istilah civic Education. Dengan demikian, IKN lebih bersifat teoritis dan PKn lebih bersifat praktis antara keduanya merupakan kesatuan tak terpisahkan, karna perkembangan PKn sangat tergantung pada perkembangan IKN.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Menurut Kurikulum 1994
Kualifkasi Individu Warga
Negara
Sebagai makhluk individu
Sebagai makhluk social dan politik
Perkembangan PKn pada masa
transisi demokrasi
PKn orde baru lebih lebih ditentukan faktor
kepentingan untuk membangun negara (state
Building) ketimbang untuk membangun bangsa
(Nation Building).
1. Kemerosotan nilai estetika dan moral para
penyelenggara negara yang sudah kehilangan
semangat pengabdian, pengorbanan kejujuran dan keikhlasan.
2. Hukum lebih merupakan alat kekuasaan dari pada alat
keadiland an kebenaran.
3. Fandalisme, paternalisme dan absolutisme
4. Posisi dan peran ABRI lebih merupakan alat kekuasaan
Era reformasi
Dalam era reformasi, tantangan PPKn semakin
berat. P4 dipermasalahkan substansinya, karena tidak memberikan gambaran yang tepat tentang nilai Pancasila sebagai satu kesatuan. Dengan adanya perubahan UU No. 2 tahun 1989 yang diubah dengan UU No. 2 tahun 2003 tidak dieksplisitkan lagi nama pendidikan Pancasila, sehingga tinggal Pendidikan Kewarganegaraan. Begitu pula kurikulum 2004 memperkenalkan
istilah Pengganti PPKn
dengan kewarganegaraan / pendidikan
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN
WARGANEGARA
Hak : Kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yg semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu, dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yg pada prinsipnya dapat di tuntut secara paksa olehnya
Siapakah warga negara
Peserta aktif dalam
kegiatan bernegara
Siap memerintah dan diperintah
Who has the right to live in a
country because he or she was born
there/has been legally accepted as a
permanent resident
Warga Negara menurut
UUD
Pasal 26 ayat 1 UUD 1945 :
yang menjadi warga Negara ialah orang-orang
Hak dan kewajiban Warga
negara
Bidang politik
Bidang sipil
Ekonomi
HAK SIPIL DAN POLITIK
HAK SIPIL DAN POLITIK
1. Hak sipil terkait dengan "physical integrity rights“
(ex. hak
hidup dan dilindungi dari penyiksaan) dan hak
atas “prosedur hukum yang adil” (ex. hak atas
peradilan yang jujur, praduga tidak bersalah,
dan hak untuk diwakili secara hukum).
Hak politikLanjutan…
2. Hak sipol dibagi dua:
Non derogable
rights
(yaitu hak-hak yang bersifat
absolute dan tidak boleh dikurangi
pemenuhannya oleh negara negara
pihak
dalam keadaan darurat sekalipun, antara
lain hak atas hidup; hak bebas dari
penyiksaan; hak bebas dari perbudakan;
hak atas kebebasan berpikir, keyakinan
dan agama. dan
derogable rights
…lanjutan
Non DR meliputi;
rights to life
,
rights to be free
from torture and inhuman treatment
, hak tahanan
untuk diperlakukan secara manusiawi,
rights to be
free from slavery
; hak atas pengakuan yang sama
di hadapan hukum; hak atas kebebasan berpikir,
keyakinan dan agama; hak untuk bebas dari
pemidanaan yang berlaku surut
DR
(ada
ancaman/situasi darurat
dan
tidak diterapkan
secara diskriminatif
, alasan: 1. menjaga kemananan atau
ketertiban umum; 2. menjaga kesehatan atau moralitas
umum; 3. menjaga hak dan kebebasan orang lain),
meliputi:
HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
HAK
ASASI
MANUSIA
BAB XA. HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945
membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan, hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
(Pasal 28B) **
mengembangkan diri, mendapat pendidikan, memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya, memajukan diri secara kolektif
(Pasal 28C) **
kebebasan memeluk agama, meyakini kepercayaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat (Pasal 28E) **
berkomunikasi, memperoleh, mencari, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi,
(Pasal 28F) **
pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam pemerintahan, berhak atas status kewarganegaraan
(Pasal 28D) **
hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat guna mencapai persamaan dan keadilan
(Pasal 28H) **
perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah (Pasal 28I) **
berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan UU
(Pasal 28J) **
untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupan
(Pasal 28A) **
perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, harta benda, dan rasa aman serta untuk bebas dari penyiksaan
(Pasal 28G) **
CARA MEMPEROLEH
DAN KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN
Pengantar
Pasal 26 ayat 1 UUD 1945 :
yang menjadi warga Negara ialah orang-orang
ASAS
KEWARGANEGARAAN
Asas pendoman dasar bagi suatu Negara utk menentukan siapakah yg akan menjadi WN. Asas-asas kewarganegaraan :
1.Ius Soli Dimana tempat dilahirkan
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat di mana ia dilahirkan.
Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. Asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika
2. Ius Sanguinis Siapa yg melahirkan/darah keturunan
Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan. Jadi, yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanya berada dan dilahirkan.
PROBLEM KEWARGANEGARAAN
APATRIDE
: sama sekali tidak mempunyai status
kewarganegaraan,
yaitu
bila
seseorang
yg
berkewarganegaraan dari suatu Negara yg menerapkan
system ius soli melahirkan anaknya di suatu Negara yang
menerapkan system ius sanguinis, maka anak tersebut
tidak lagi dianggap sbg warganegara dari kedua orang
tuanganya, dan juga tidak dianggap sebagai warga Negara
dari Negara dimana dilahirkan.
WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TTG
KEWARGANEGARAAN
Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangan atau berdasarkan
perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum
Undang-undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang Ayah dan Ibu Warga
Negara Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu warga negara asing.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing
dan ibu Warga Negara Indonesia.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara
asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia.
•
Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
•
Anak yang baru lahir yang ditemukan di Wilayah Negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
•
Anak yang lahir di Wilayah Negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
•
Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah
dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak
tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan.
•
Anak dari seorang ayah atau. ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
•
Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 (delapan betas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh
ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara
Indonesia.
ASAS KEWARGANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA
Asas Ius Sanguinis
(
law of the blood
) adalah asas
yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara
tempat kelahiran.
Asas Ius Soli
(
law of the soil
) adalah asas yang
menentukan
kewarganegaraan
seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang
diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang
Asas Kewarganegaraan Tunggal
adalah asas
yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
Asas
Kewarganegaraan
Ganda
Terbatas
Peran penting status
kewarganegaraan seseorang
Warga Negara sebagai salah satu
unsur penting terbentuknya Negara
Dalam perspektif hokum perdata
internasional dan hokum public
menyatakan hokum yg berlaku bagi
seorang warga Negara mengenai
status, hak dan kewenangannya
berlaku dan melekat padanya
Lanjutan..
Dalam perspektif hokum public, status
kewarganegaraan seseorang memperjelas
konsekuensi yg nyata dalam kehidupan public. Bagi WNA tidak boleh ikut campur dalam urusan
Cara memperoleh
kewarganegaraan
6 syarat untuk memperoleh status
kewarganegaraan seseorang yaitu :
1.
Karena kelahiran
2.
Karena permohonan
3.
Karena pengangkatan (ex :
pemberian status kewarganegaraan
bg anak org asing yg diangkat oleh
orang tua angkatnya)
5. Karena perkawinan
6. Karena turut ayah dan ibunya
PROSES PEWARGANEGARAAN
INDONESIA
PROSES PEWARGANEGARAAN DAPAT MELALUI :
Permohonan
.
Permohonan Pewarganegaraan menurut UU No 12 Tahun 2006 dapat diajukan oleh
pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin.
2.
Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah
negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima ) tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 (sepuluh puluh) tahun tidak berturut-turut.
3.
Sehat jasmani dan rohani.
4.
Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5.
Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih.
6.
Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
7.
Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
Pernyataan Menjadi Warga Negara Indonesia
Pernyataan dilakukan oleh Warga negara asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia di hadapan Pejabat
Pernyataan dilakukan apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut- turut.
Diberikan Kewarganegaraan Indonesia
Orang asing yang telah berjasa kepada Negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR.
Penetapan Pengadilan
Anak warga negara asing yang belum berusia 5 (lima) tahun yang diangkat secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh Warga Negara Indonesia
Dengan Sendirinya Menjadi Warga Negara Indonesia
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
1.
Memperoleh Kewarganegaraan Lain Atas Kemauannya Sendiri.
2.
Tidak Menolak Atau Tidak Melepaskan Kewarganegaraan Lain.
3.
Dinyatakan Hilang Kewarganegaraannya Oleh Presiden Atas
Permohonan-nya Sendiri, Yang Bersangkutan Sudah Berusia 18
(Delapan Betas) Tahun Atau Sudah Kawin, Bertempat Tinggal Di
Luar Negeri.
4.
Masuk Dalam Dinas Tentara Asing Tanpa Izin Terlebih Dahulu Dari
Presiden.
6.
Secara Sukarela Mengangkat Sumpah Atau
Menyatakan Janji Setia Kepada Negara Asing
Atau Bagian Dari Negara Asing Tersebut
7.
Tidak Diwajibkan Tetapi Turut Serta Dalam
Pemilihan
Sesuatu
Yang
Bersifat
Ketatanegaraan Untuk Suatu Negara Asing
CIVIC SEBAGAI
LABORATORIUM DEMOKRASI
Civic
merupakan mata pelajaran
yang
memfokuskan
pada
MUATAN KONSEPTUAL
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan 55
DOMAIN
KAJIAN
ILMIAH
DOMAIN
SOSIAL-KULTURAL
DOMAIN
KURIKULER
SMART &
SMART &
GOOD
GOOD
CITIZENSHIP
56
SASARAN PEMBELAJARAN PKN
Perbandingan PKN
11/ 07 /1 8 co py rig ht s_ Ik m al.d oc Pendidikan kewarganegaraan Akademik Kurikuler Sosial kultural
Dibedakan atas 3 dimensi program
Interdisipliner
Multidisipliner
Ipoleksosbudhankam contoh Pendekatan Ilmu politik
Demokrasi politik Disiplin ilmu pendukung
Civics Ilmu hukum Ilmu HTN Ilmu pendidikan Ilmu kenegaraan psikologi IPS Disiplin pendukung utama
Displin ilmu sosial lain
Bagian kajian
Mengkaji Hubungan
Negara Warga Negara Warga Negara
Demokrasi Pancasila
Nilai
pemerintahan Prilaku bernegara Sebagai
sistem Konstitusi UUD’45
Dasar negara (pancasila)
Berlandaskan Warga negara yang baik Tujuan Masyarakat madani Civics intelligence Civics responsibilty Civics participation Intelektual Emosional Spritual Sosial Lokal Nasional Global Membangun dan mengembangkan Tingkat
PETA KONSEP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Jurnal Civicus, Vol I. No. 5 Juni 2005)
Tujuan PKN
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isukewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
PKN Sebagai Pendidikan
Demokrasi
Zamroni (2001) dalam bukunya Pendidikan untuk