DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN Gedung Karya Lantai 10, Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta – 10110 Telp. (021) 3506160
Kata Pengantar
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja N omor: 43/ K-JK/ SKPSTRL/ IV/ 2009 tanggal 30 April
2009 antara Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pengembangan Sistem Transportasi
Ramah Lingkungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan
dengan PT. Andhika Angkayasa Konsultan untuk pekerjaan “ Perencanaan Teknis Dampak
Lalu Lintas Pembangunan Pusat Kegiatan Pada Ruas Jalan N asional Di W ilayah Perkotaan”
menyampaikan Laporan Akhir sebanyak 15 (lima belas) eksemplar pekerjaan tersebut.
Laporan ini merupakan Laporan Akhir yang harus diserahkan oleh Konsultan dalam
melaksanakan pekerjaaan ini. Laporan Akhir antara lain berisikan: pendahuluan, rumusan
dan analisis dampak lalu lintas, naskah akademis analisis dampak lalu lintas, pedoman
teknis analisis dampak lalu lintas.
Demikian Laporan Akhir ini disusun dengan harapan menjadi panduan dalam pelaksanaan
pekerjaan “ Perencanaan Teknis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pusat Kegiatan Pada
Ruas Jalan N asional Di W ilayah Perkotaan” .
Jakarta, Oktober 2009
Daftar Isi
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
DAFTAR ISI
2.1 Rumusan Dan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pada Pusat Kegiatan
Di Perkotaan Kota Semarang .……….…….. 2-1
2.1.1 Analisis Peruntukkan Kaw asan Pusat Kegiatan
Kali Banteng Semarang ...………... 2-4
2.1.2 Analisis Terhadap Jaringan Jalan Di Sekitar Pusat Kegiatan
Kaw asan Kali Banteng ... 2-6
2.1.3 Analisis Prasarana Dan Fasilitas Lalu Lintas Kaw asan
Kali Banteng ....………... 2-8
2.1.4 Analisis Volume Lalu Lintas Jalan N asional Kaw asan
Kali Banteng ... 2-10
2.1.5 Analsis Kecepatan Kendaraan Pada Jalan N asional
Kaw asan Kali Banteng... 2-13
2.1.6 Analsis Okupansi Kendaraan Pada Jalan N asional
Kaw asan Kali Banteng ... 2-14 2.1.7 Analisis Parkir Kendaraan Di Jalan N asional Kaw asan
Kali Banteng... 2-15
2.1.8 Analisis Antrian Kendaraan Pada Ruas Jalan N asional
Kaw asan Kali Banteng ... 2-16 2.1.9 Analisis Terhadap Pengaturan Lalu Lintas Jalan N asional
Kaw asan Kali Banteng... 2-18
2.1.10 Analisis Terhadap Hasil Waw ancara Pengguna Jalan
N asional Kaw asan Kali Banteng ...……….. 2-18 2.2 Rumusan Dan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas Pada Pusat Kegiatan
Di Perkotaan Kota Surakarta... 2-21
2.2.1 Analisis Peruntukkan Lahan Kaw asan Sekitar Pasar Gede ... 2-24 2.2.2 Analisis Terhadap Jaringan Jalan Di Sekitar Pasar Gede ... 2-25
2.2.3 Analisis Prasarana Dan Fasilitas Jalan Sekitar Pasar Gede …..… 2-26
Daftar Isi
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
2.2.5 Analisis Kecepatan Kendaraan Di Pasar Gede ... 2-29
2.2.6 Analisis Okupansi Kendaraan Di Pasar Gede ... 2-30 2.2.7 Analisis Tempat Parkir Di Kaw asan Pasar Gede ... 2-31
2.2.8 Analisis Antrian Kendaraan Di Pusat Kegiatan Pasar Gede ... 2-32
2.2.9 Analisis Pengaturan Lalu Lintas Di Pasar Gede …... 2-33
2.2.10 Analisis Hasil Waw ancara Dengan Pengguna Jalan ……… 2-34 2.3 Rekomendasi Penanganan M anajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas
Di Pusat Kegiatan Pada Ruas Jalan N asional ………. 2-36
2.3.1 Rekomendasi Penanganan M anajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Pusat Kegiatan Pada Ruas Jalan N asional
Di Kota Semarang ..………. 2-36
2.3.2 Rekomendasi Penanganan M anajemen Dan Rekayasa
Lalu Lintas Di Pusat Kegiatan Pada Ruas Jalan N asional
Di Kota Surakarta ...……….. 2-39
BAB III N ASKAH AKADEM IS AN ALISIS DAM PAK LALU LIN TAS
3.1 N askah Akademis ………. 3-1
1. Latar Belakang ………... 3-2
2. Kedudukan Andalalin Pra Pembangunan Dengan Perizinan IM B ... 3-4
3. Kedudukan Andalalin Pasca Pembangunan ... 3-9
4. M aksud dan Tujuan Andalalin ... 3-9 5. Andalalin Diperlukan ... 3-11
6. Penyusunan Studi Andalalin ... 3-12
7. Sertifikasi ... 3-14 8. Instansi Yang Terlibat ... 3-14
9. Pelimpahan Kew enangan... 3-16
10. Kriteria Jenis Dan Tipe Bangunan Yang Wajib Dilakukan Andalalin 3-17
11. Format Andalalin ... 3-23 12. Tahapan Andalalin ... 3-25
13. Kriteria Penilaian Syarat Kelulusan Hasil Studi Andalalin ... 3-39
14. Pembinaan dan Pengaw asan ... 3-40
15. Sanksi Administrasi ... 3-41 16. Penyidikan Andalalin ... 3-41
BAB IV DRAFT N ASKAH RAN CAN GAN PERATURAN PEM ERIN TAH AN ALISIS DAM PAK LALU LIN TAS
Daftar Isi
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
BAB V PEDOM AN TEKN IS AN ALISIS DAM PAK LALU LIN TAS
2.1 Jenis Peruntukan Lahan Yang Perlu Andalalin ... 5-3
2.2 Kriteria Perlunya Studi Andalalin ... 5-3
2.3 Syarat Kelulusan Hasil Studi Andalalin ... 5-6 BAB III
PROSEDUR TEKN IK AN ALISIS DAM PAK LALU LIN TAS ... 5-7
3.1 Pengembangan M etodologi ... 5-8
3.2 Analisis Kondisi Saat Ini ... 5-8 3.3. Lalu Lintas Dasar ... 5-10
3.4 Bangkitan Lalu Lintas ... 5-10
3.4.1 Batasan-batasan... 5-10 3.4.2 M enghitung Volume Lalu Lintas ... 5-11
3.5 Distribusi Lalu Lintas ... 5-12
3.6 Pemilihan M oda ... 5-13
3.7 Pembebanan Lalu Lintas ... 5-13 3.8 Analisis Kondisi Yang Akan Datang ... 5-14
3.9 Analisis M itigasi ... 5-15
3.10 Akses Lingkungan, Sirkulasi Dan Parkir... 5-16
3.11 Kaji Ulang Dan Perijinan ... 5-17 BAB IV 4.3 Analisis Kondisi Akan Datang Tanpa Pengembangan... 5-19
4.4 Bangkitan Lalu Lintas ... 5-20
Daftar Isi
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
4.6 Pembebanan Perjalanan... 5-20
4.7 Analisis Kondisi M endatang Dengan Pengembangan ... 5-20 4.8 Rekomendasi Perbaikan ... 5-21
4.9 Kesimpulan ... 5-21
BAB V
PEDOM AN DOKUM EN M AN AJEM EN DAN REKAYASA LALU
LIN TAS ... 5-22
i. Daftar Isi... 5-22
ii. Daftar Tabel ……… 5-22
iii. Daftar Gambar ……… 5-22
5.1 Pengantar ………. 5-22
5.2 Ruang Lingkup Dokumen M anajemen Dan Rekayasa Lalu
Lintas ……… 5-22 BAB VI
PEDOM AN PROSEDUR PEN GAJUAN DAN PEN ILAIAN DOKUM EN
AN ALISIS DAM PAK LALU LIN TAS ... 5-24
6.1 Kualifikasi Penyusun Studi Andalalin ... 5-24 6.2 Kualifikasi Penilai Studi Andalalin ... 5-24
6.3 Etika Studi Andalalin ... 5-24
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
1.1
LATAR BELAKAN G
Dari hasil pembahasan Laporan Akhir Sementara yang telah dilaksanakan beberapa w aktu
yang lalu, maka diperoleh masukan-masukan penting dari Tim Teknis maupun dari pihak yang terkait terutama yang sangat terkait dengan Rumusan dan hasil Analisis serta Penyusunan
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Analisis Dampak Lalu Lintas. Penyempurnaan
tersebut akan dilakukan pada saat penyusunan Laporan Akhir berikut ini.
Sebagaimana rencana kerja dan diagram pelaksanaan kegiatan yang telah diusulkan pada aw al
kegiatan, maka pada Laporan Akhir ini akan dihasilkan beberapa hal analisa dan pembahasan
yang akan menjadi landasan dari keluaran dari kegiatan ini. Beberapa hal penting yang disampaikan dalam Laporan Akhir yang mendukung hasil keluaran dari kegiatan ini
diantaranya, adalah :
Rumusan dan Hasil Analisa Dampak Lalu Lintas Pada Pusat Kegiatan Perkotaan yaitu Kota Semarang di kaw asan Kali Banteng dan Kota Surakarta di kaw asan Pasar Gede.
Rekomendasi penanganan dampak lalu lintas sebagai hasil kajian dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada kedua lokasi pusat kegiatan di atas.
Naskah Akademis sebagai landasan guna menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Analisis Dampak Lalu Lintas. Naskah Akademis tersebut berdasarkan pemikiran ideal dan berlandaskan Undang-Undang No. 22 tahun 2009 yang baru yaitu tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
Konsep dari Draft Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Analisis Dampak Lalu Lintas, terutama untuk jalan nasional.
Draft dari Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas sebagai pelengkap dari Draft Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Analisis Dampak Lalu Lintas.
Dalam diagram rencana kerja dan sesuai dengan kerangka acuan kerja, maka Laporan Akhir
tersebut telah menuju keluaran sebagaimana yang ditugaskan dalam kegiatan ini.
BAB 1
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
TAHAP
3. Penentuan Sasaran 4. Penetapan M etode
Survey
5. Penyusunan Format Pendataan
LATAR BELAKAN G & STUDI AWAL
TAHAP INVENTARISASI & IDENTIFIKASI
¾ Inventarisasi Pusat Kegiatan
¾ Jaringan Jalan Kaw asan
¾ Antrian & Tundaan
¾ Kecepatan Pada Jalan N asional
¾ Waw ancara Pengguna Jalan N asional KOORDIN ASI IN STAN SI
SETEM PAT
¾ Andalalin Dalam Negeri
¾ Andalalin Luar Negeri
¾ Peraturan Perundangan
¾ Keterkaitan dengan Bidang-urusan lainnya IN VEN TARISASI DATA
TAHAP ANALISIS/ PERHITUNGAN
1. Peraturan Perundangan Tentang Lalin & Jalan 2. Fungsi Jalan N asional 3. RTRW & Tata Guna
Lahan
4. Partisipasi Sw asta
Aspek Kualitatif & Kualitatif Sistem
REVIEW
¾Kapan Diperlukan
¾Kew ajiban Andalalin
¾Kedudukan & Kelembagaan
¾Penyusun & Keahlian
¾Kriteria M inimal
¾Tahapan dan Prosedur
¾Rekomendasi & Pengaw asan
¾Lain-lain berpengaruh AN ALISIS KON SEP
KELUARAN
1. Pendekatan Top-dow n 2. Pendekatan Bottom-up
PEN DEKATAN
TAHAPPERUMUSAN & PENYUSUNAN
¾ Konsep Andalalin dan Naskah Akademis
¾ Tahapan dan Prosedur Andalalin.
¾ Program Aksi M anajemen & Rekayasa Lalu lintas Yang Dapat Diaplikasikan
Draft PP Andalalin
N askah Akademis
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Sebagaimana diketahui bersama bahw a keberadaan jalan menjadi kunci dari perkembangan
suatu w ilayah atau kota. Keberadaan jalan akhirnya diklasifikasikan berdasarkan hirarki sebagaimana tingkatan fungsi dan pelayanan sifat jalan tersebut. Kota-kota akan selalu
mempunyai jalan yang menghubungkan antara kota satu dengan kota lain yang terdekat
secara administrasi. Jalan nasional umumnya merupakan jalan utama yang menghubungkan
antara kota satu dengan kota lainnya serta menghubungkan antar w ilayah propinsi dengan propinsi lain.
Fungsi jalan utama antara lain bertujuan untuk memperlancar pergerakan arus manusia dan barang sehingga dapat mendukung aktivitas ekonomi secara nasional. Dengan demikian, maka
keberadaan jalan nasional seharusnya hambatan-hambatan yang terjadi sangat minimal. Hal
tersebut mengartikan bahw a pada jalan nasional persimpangan-persimpangan yang terjadi
seharusnya diminimalkan, mengingat bukaan atau persimpangan jalan nasional dengan jalan lain akan dapat menimbulkan hambatan arus lalu lintas pada jalan nasional. Oleh karenanya
pada jalan nasional haruslah dilakukan penataan dan pengaw asan serta pengendalian
terhadap perkembangan suatu w ilayah dalam suatu kota dalam rangka mengantisipasi
perkembangan kegiatan dan aktivitas masyarakat.
Seiring dengan berjalannya w aktu, perkembangan kota dan tata guna lahan selalu
berkembang dan berubah mengikuti kebutuhan dan kebijakan pembuat keputusan, baik di
lingkungan pemerintahan daerah maupun Pemerintah Pusat. Salah satu perkembangan dari tataguna lahan di perkotaan adalah adanya perubahan peruntukan kaw asan yang berubah
menjadi pusat-pusat kegiatan. Baik pusat kegiatan yang bersifat jasa komersial maupun pusat
kegiatan yang bersifat pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan suatu pusat kegiatan primer dalam w ilayah perkotaan akan dapat merubah struktur ruang kota pada kaw asan
pembangunan pusat kegiatan dilaksanakan.
Perubahan struktur ruang kota akan berpengaruh kepada pola pergerakan yang pada akhirnya akan membebani jaringan jalan yang ada di suatu w ilayah. Pembangunan pusat kegiatan dan
pengembangan kaw asan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional dan akan didominasi oleh
kegiatan dan jasa tertentu yang sudah pasti akan menimbulkan tarifan pergerakan baru yang
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
1.2 M AKSUD
DAN
TUJUAN
M aksud
Sebagaimana dinyatakan dalam Kerangka Acuan Kerja bahw a kegiatan perencanaan teknik
dampak lalu lintas pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional di w ilayah perkotaan ini dimaksudkan untuk menciptakan kelancaran lalu lintas jalan nasional di
kaw asan perkotaan, dimana terdapat/ dibangun pusat-pusat kegiatan yang dapat
menimbulkan kemacetan lalu lintas, melalui kegiatan rekayasa dan manajemen lalu lintas.
Tujuan
Sedangkan tujuan dari kegiatan tersebut adalah ;
1. M engevaluasi pembangunan pusat-pusat kegiatan yang beraktivitas tinggi dan
menimbulkan bangkitan perjalanan yang membebani jalan disekitarnya pada kaw asan
jalan nasional perkotaan.
2. M emberikan rumusan kerangka pikir dan konsep dasar analisis dampak lalu lintas pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional.
3. M elakukan analisis tingkat pelayanan (level of service), kepadatan lalu lintas, dan
klasifikasi jenis kendaraan yang melintas pada ruas jalan nasional pada kaw asan
pembangunan pusat kegiatan.
4. M encari solusi terbaik dalam penanggulangan masalah transportasi perkotaan, terutama
untuk mengatasi permasalahan dibidang lalu lintas dengan dibangunnya berbagai pusat
kegiatan di ruas jalan nasional.
5. M eningkatkan kelancaran aktivitas dan ekonomi masyarakat perkotaan.
6. M enyusun rekomendasi peningkatan kualitas pelayanan jalan nasional dan peningkatan
kelancaran lalu lintas internal maupun eksternal (lalu lintas menerus), baik berupa
penataan akses jalan, area parkir, penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas, penataan angkutan umum sebagai dampak pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan
nasional.
7. M emberikan masukan dan pembinaan teknis penanganan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada jalan sekitar pusat kegiatan terpilih pada kaw asan jalan nasional perkotaan.
1.3 SASARAN
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Teknis Dampak Lalu lintas Pembangunan Pusat Kegiatan pada ruas Jalan N asional di
Wilayah Perkotaan adalah :
" Sasaran lokasi adalah jalan nasional di perkotaan yang terdapat pembangunan pusat
kegiatan dan menjadi orientasi aktifitas masyarakat di w ilayah tersebut, yaitu Kota Semarang dan Surakarta.
" Sasaran analisis dampak lalu lintas adalah mempertahankan kualitas pelayanan jalan
nasional sejalan dengan pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional di
w ilayah perkotaan.
" Sasaran sistem manajemen rekayasa lalu lintas adalah untuk memberikan acuan kepada
pemerintah daerah untuk memperhatikan keberadaan dan kualitas jalan nasional dengan
mengendalikan dan melibatkan pengusaha yang membangun pusat kegiatan pada ruas
jalan nasional di w ilayahnya.
1.4 LIN GKUP
KEGIATAN
Lingkup kegiatan Perencanaan Teknis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pusat Kegiatan
Pada Ruas Jalan N asional di Wilayah Perkotaan, adalah :
1. M onitoring dan inventarisasi pusat-pusat kegiatan yang beraktivitas tinggi pada kaw asan
pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional di w ilayah perkotaan pada jalan
nasional di pantai Utara Jaw a.
2. Inventarisasi jaringan jalan disekitar pembangunan pusat kegiatan di ruas jalan nasional yang menimbulkan bangkitan perjalanan yang sangat tinggi dan membebani jalan
disekitarnya, terindikasi menimbulkan kemacetan lalu lintas.
3. Inventarisasi prasarana dan fasilitas pendukung lalu lintas yang ada pada jalan kaw asan pembangunan pusat kegiatan. M elakukan survei bangkitan lalu lintas pada
pembangunan pusat kegiatan.
4. M elakukan survei volume lalu lintas pada kaw asan pembangunan pusat kegiatan di ruas
jalan nasional.
5. M elakukan survei kecepatan kendaraan pada kaw asan pembangunan pusat kegiatan di
ruas jalan nasional.
6. M elakukan Survei Road Side Interview sebelum masuk jalan nasional yang dilakukan
ditempat pemberhentian (terbatas).
7. M elakukan survei antrian, tundaan di persimpangan.
8. M elakukan analisis dan evaluasi dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh pembangunan
pusat-pusat kegiatan.
9. Penyusunan konsep peningkatan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Secara garis besar lingkup kegiatan ini dapat dikelompokkan dalam kegiatan :
a. Identifikasi dan Inventarisasi Data
Pada tahap ini dilakukan, antara lain :
1. M onitoring dan inventarisasi pusat-pusat kegiatan yang beraktivitas tinggi pada kaw asan pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional di w ilayah perkotaan pada jalan
nasional di pantai utara Jaw a.
2. Inventarisasi jaringan jalan disekitar pembangunan pusat kegiatan di ruas jalan nasional
yang menimbulkan bangkitan perjalanan yang sangat tinggi dan membebani jalan disekitarnya, terindikasi menimbulkan kemacetan lalu lintas.
3. Inventarisasi prasarana dan fasilitas pendukung lalu lintas yang ada pada jalan kaw asan
pembangunan pusat kegiatan. M elakukan survei bangkitan lalu lintas pada pembangunan pusat kegiatan.
4. M elakukan survei volume lalu lintas pada kaw asan pembangunan pusat kegiatan di ruas
jalan nasional.
5. M elakukan survei kecepatan kendaraan pada kaw asan pembangunan pusat kegiatan di ruas jalan nasional.
6. M elakukan Survei Road Side Interview sebelum masuk jalan nasional yang dilakukan
ditempat pemberhentian (terbatas).
7. M elakukan survei antrian, tundaan di persimpangan.
b. Kajian dan Analisis
Dalam kegiatan ini antara lain dilakukan dengan mengkaji sistem transportasi eksisting yang
ada di jalan nasional dan pusat-pusat kegiatan yang terdapat di jalan nasional. Pusat-pusat kegiatan tersebut dapat berupa pusat kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa perkantoran
maupun pusat kegiatan pemerintahan daerah. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut
dari pengumpulan data yang telah terinventarisir pada tahap identifikasi dan inventarisasi
sebelumnya. Kajian-kajian dilakukan terhadap faktor-faktor yang terkait dan mempengaruhi dalam perencanaan teknis dampak lalu lintas pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan
nasional di w ilayah perkotaan.
c. Perumusan dan Penyusunan
Perumusan dan penyusunan ini meliputi penyusunan konsep peningkatan manajemen dan
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Skema hubungan antara maksud, tujuan dan sasaran, sebagai berikut :
M AKSUD
Menciptakan kelancaran lalu lintas di kawasan perkotaan dimana terdapat pusat kegiatan yang menimbulkan kemacetan dengan rekayasa & manajemen lalu lintas
TUJUAN
Mengevaluasi, menganalisis, merumuskan rekomendasi untuk kelancaran lalu lintas pada jalan nasional.
KOM PON EN
Jaringan Lalu lintas
Kendaraan
Ruas Jalan
Persimpangan Jalan
Operasional
SASARAN :
" Sasaran lokasi adalah jalan nasional di perkotaan yang terdapat pembangunan pusat kegiatan dan menjadi orientasi aktifitas masyarakat di wilayah tersebut, di Kota Semarang dan Surakarta.
" Sasaran analisis dampak lalu lintas adalah mempertahankan kualitas jalan nasional sejalan dengan pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional di wilayah perkotaan.
" Sasaran sistem manajemen untuk menempatkan fungsi jalan nasional sebagaimana mestinya.
KELUARAN - HASIL YAN G DIHARAPKAN
¾ Draft PP Analisis Dampak Lalu lintas di Jalan Nasional
¾ Naskah Akademis Draft Peraturan Pemerintah tentang Analsis Dampak Lalu Lintas di Jalan Nasional.
¾ Rekomendasi teknis peningkatan, penataan manajemen dan rekayasa lalu lintas selama dan pasca pembangunan pusat kegiatan pada ruas jalan nasional di perkotaan.
¾ Rekomendasi strategi penanganan masalah yang ditimbulkan oleh pergerakan lalu lintas kendaraan di jalan nasional, termasuk pengaturan lalu lintas kendaraan, penataan parkir kendaraan pada kawasan pembangunan pusat kegiatan
¾ Program aksi manajemen & rekayasa lalu lintas yang dapat diaplikasikan di kws pusat kegiatan pada ruas jalan nasional
GAM BAR : SKEM A HUBUN GAN MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Lingkup kegiatan tugas Konsultan dalam KAK dapat dilihat pada gambar di baw ah ini :
SATUAN KERJA
PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI
RAMAH LINGKUNGAN PENUGASAN SESUAI
KERANGKA ACUAN KERJA
IDNETIFIKASI &INVENTARISASI
M onitoring pusat kegiatan di perkotaan
Inventarisasi prasarana dan fasilitas di sekitar pusat kegiatan
Jaringan jalan di sekitar pusat kegiatan perkotaan
HASIL –KELUARAN
Draft PP Andalalin di jalan nasional.
N askah Akademis Draft Peraturan Pemerintah tentang Analsis Dampak Lalu Lintas di Jalan N asional..
Rekomendasi teknis penataan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta upaya meminimalkan titik konflik akses jalan nasional dengan gambar teknis
Rekomendasi strategi penanganan masalah yang ditimbulkan pergerakan kendaraan.
Program aksi manajemen dan rekayasa yang dapat di aplikasikan di pusat kegiatan.
SURVEY & OBSERVASI
Survei volume lalu lintas jalan kaw asan pusat kegiatan perkotaan.
Survei antrian, tundaan pada jalan nasional sekitar pusat kegiatan perkotaan.
Survei kecepatan laju kendaraan pada ruas jalan nasional di kaw asan pusat kegiatan perkotaan.
Survey w aw ancara pengguna jalan di sekitar kaw asan pusat kegiatan perkotaan (survey road side interview )
KAJIAN &ANALISIS
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
1.5 KELUARAN
Sebagaimana dinyatakan dalam Kerangka Acuan Kerja bahw a keluaran dari kegiatan ini,
adalah :
a. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Indikator keluaran adalah tersusunnya manual/ pedoman teknis tentang Analisis Dampak
Lalu Lintas di Jalan N asional dan aksi peningkatan manajemen rekayasa lalu lintas pada ruas jalan nasional pada pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan.
b. Keluaran (kuantitatif)
1. Draft Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Analisis Dampak Lalu Lintas.
2. N askah Akademis Peraturan Pemerintah tentang Analisis Dampak Lalu Lintas di Jalan N asional.
3. Analisis dan evaluasi dampak lalu lintas eksisting, selama dan pasca pembangunan pada pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan.
4. Rekomendasi kebijakan penataan lalu lintas dan angkutan pada kaw asan pembangunan pusat kegiatan di ruas jalan nasional.
5. Rekomendasi strategi penanganan masalah yang ditimbulkan oleh pergerakan lalu lintas kendaraan di jalan nasional termasuk pengaturan lalu lintas kendaraan, penataan parkir
kendaraan pada pembangunan pusat kegiatan.
6. Rekomendasi teknis peningkatan, penataan manajemen dan rekayasa lalu lintas selama dan pasca pembangunan pusat kegiatan, termasuk upaya meminimalkan titik konflik antara jalan akses dengan jalan nasional.
7. Program aksi manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dapat diaplikasikan untuk peningkatan kelancaran lalu lintas pada ruas jalan nasional di kaw asan pembangunan
pusat kegiatan.
Berdasarkan kerangka acuan kerja dan diagram rencana kerja yang telah disusun, maka pada
Laporan Akhir ini disusun materi yang merupakan proses untuk menuju hasil keluaran sebagaimana yang telah ditentukan.
Dalam Laporan Akhir ini akan disajikan dalam pembahasan bab per bab yang dinyatakan
sebagaimana konsep penulisan pada Laporan Akhir ini. Secara ringkas materi penulisan
dalam Laporan Akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang menyampaikan paparan tentang pelaksanaan kegiatan yang
telah dilakukan dan diselenggarakan sehingga tersusunnya laporan tersebut
Bab 1 – Pendahuluan
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Bab II : Berisi pembahasan tentang rumusan dan analisa dampak lalu lintas di pusat
kegiatan pada dua kota lokasi kegiatan yaitu Kota Semarang dan Kota Surakarta. Disamping itu juga akan disampaikan rekomendasi penanganan yang
dihasilkan dalam rangka meminimalkan dampak negatif dari keberadaan pusat
kegiatan yang telah ada.
Bab III : Berisi tentang pembahasan dari naskah akademis yang merupakan landasan
untuk penyusunan draft rancangan peraturan pemerintah tentang analisis
dampak lalu lintas.
Bab IV : Berisi tentang Draft Analisis Dampak Lalu Lintas sebagaimana hasil dari kajian
pembahasan naskah akademis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Bab V : Berisi tentang Pedoman Teknis dari Analisis Dampak Lalu Lintas. Pedoman
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
4.1 RAN CAN GAN PERATURAN PEM ERIN TAH TEN TAN G AN ALISIS DAM PAK
LALU LIN TAS
Setelah melaksanakan kajian terhadap peraturan sebagaimana yang telah dilakukan pada
kegiatan sebelumnya serta melakukan kajian pembahasan terhadap naskah akademis dan
utamanya dengan mengacu kepada induk Undang-Undang N o. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka dapat dilakukan langkah untuk menyusun Draft Rancangan
Peraturan Pemerintah tentang analisis dampak lalu lintas. Dalam analisis dampak lalu lintas
tersebut akan diatur bagian-bagian pokok utama yang penting saja, sedangkan untuk hal-hal yang lebih detail serta pengaturan lainnya masih diperlukan lagi tambahan peraturan lagi
berupa peraturan menteri atau surat keputusan.
Untuk lebih menyempurnakan lagi Draft Rancangan Peraturan Pemerintah tentang analisis dampak lalu lintas tersebut, diperlukan suatu seminar atau diskusi maupun FGD khusus
membahas ini. Sebagai hasil dari kajian dan pembahasan naskah akademis untuk menyusun
Draft Rancangan Peraturan Pemerintah tersebut, maka substansi, isi dari Draft Rancangan
Peraturan Pemerintah tentang analisis dampak lalu lintas tersebut dapat disampaikan sebagaimana bagian dan pasal-pasal di baw ah ini :
Ketentuan Umum
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah adalah Pemerintah Republik Indonesia,
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Provinsi dan/ atau Pemerintah Kabupaten/ Kota,
3. Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) adalah suatu hasil kajian yang menilai tentang efek-efek yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu pembangunan
pusat kegiatan dan/ atau pengembangan kaw asan baru pada suatu ruas jalan terhadap
jaringan transportasi di sekitarnya,
BAB 4
D
RAFT
N
ASKAH
R
ANCANGAN
P
ERATURAN
P
EMERINTAH
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
4. Studi Andalalin adalah studi yang meliputi kajian terhadap jaringan jalan di bagian dalam kaw asan sampai dengan jalan di sekitar kaw asan pusat kegiatan dan atau pengembangan kaw asan baru yang terpengaruh dan merupakan akses jalan dari dan
menuju kaw asan tersebut,
5. Dampak Lalu Lintas adalah dampak yang mengakibatkan perubahan tingkat pelayanan jalan menjadi lebih rendah disebabkan bangkitan dan/ atau tarikan perjalanan suatu kegiatan pembangunan dan/ atau pengoperasian kaw asan pada unsur-unsur jaringan
transportasi jalan,
6. Bangkitan Lalu Lintas adalah jumlah kendaraan masuk/ keluar rata-rata per hari atau selama jam puncak, yang dibangkitkan oleh adanya pembangunan pusat kegiatan baru
dan/ atau pengembangan kaw asan baru.
7. Kapasitas didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang melew ati segmen ruas tertentu atau lajur tertentu selama periode w aktu tertentu dalam kondisi jalan dan lalu lintas yang umum,
8. Dokumen M anajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah dokumen yang menguraikan bentuk-bentuk pemecahan permasalahan lalu lintas yang diakibatkan keberadaan
pembangunan pusat kegiatan dan/ atau pengembangan kaw asan baru,
9. Tingkat Pelayanan Jalan adalah kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan, 10. AM DAL adalah analisis mengenai dampak lingkungan,
11. Kaw asan adalah ruang kegiatan sebagai kaw asan budi daya sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang N omor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
12. Ijin M endirikan Bangunan (IM B) adalah suatu surat persetujuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah terhadap suatu bangunan sebelum pelaksanaan pembangunan. 13. M enteri adalah M enteri Perhubungan Republik Indonesia.
14. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi di w ilayah Republik Indonesia
15. Bupati/ Walikota adalah Kepala Daerah Kabupaten/ Kota di w ilayah Republik Indonesia. 16.
M aksud dan Tujuan
Pasal 2
1). M aksud dari dilakukan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (AN DALALIN ) adalah untuk
dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh suatu kaw asan pengembangan
terhadap lalu lintas di sekitarnya.
2). Tujuan dilakukannya AN DALALIN adalah untuk :
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
b. M enentukan bentuk peningkatan/ perbaikan yang diperlukan untuk
mengakomodasikan perubahan yang terjadi akibat pengembangan baru;
c. M enyelaraskan keputusan-keputusan mengenai tata guna lahan dengan kondisi lalu
lintas, jumlah dan lokasi akses, serta alternatif peningkatan/ perbaikan;
d. M engidentifikasi masalah-masalah yang dapat mempengaruhi putusan pengembang
dalam meneruskan proyek yang diusulkan;
e. Sebagai alat pengaw asan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen dan
rekayasa lalu lintas;
f. M enjadi alat pengendali bagi Pemerintah untuk mengevaluasi dampak lalu lintas dari suatu pembangunan.
Kedudukan Andalalin
Pasal 3
Analisis dampak lalu lintas dilakukan :
1). Terhadap perubahan peruntukkan lahan dari rencana tata ruang yang sudah ada.
2). Pada saat akan dilaksanakan pembangunan pusat kegiatan baru dan/ atau pengembangan
kaw asan.
3). Pada saat dilaksanakan pembangunan dalam rangka peningkatan sistem transportasi di
suatu w ilayah akibat adanya perkembangan kaw asan.
4). Pada saat kajian terhadap bangkitan dan distribusi lalu lintas di suatu w ilayah.
Pasal 4
1). Setiap pemohon Ijin M endirikan Bangunan (IM B) untuk bangunan dengan kriteria yang
ditetapkan, terlebih dahulu w ajib melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas.
2). Ijin M endirikan Bangunan (IM B) dapat disetujui setelah persetujuan Analisis Dampak
Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas disetujui oleh instansi yang berw enang.
Kelembagaan Andalalin
Pasal 5
1). Yang berw enang untuk menilai dan memberikan persetujuan Analisis Dampak Lalu Lintas adalah sesuai dengan lokasi suatu pusat kegiatan atau kaw asan pada satu ruas jalan.
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
a. M enteri, untuk pusat kegiatan dan/ atau kaw asan yang lokasinya berada pada ruas
Jalan N asional;
b. Gubernur, untuk pusat kegiatan dan/ atau kaw asan yang lokasinya berada pada ruas
Jalan Provinsi;
c. Bupati/ Walikota, untuk pusat kegiatan dan/ atau kaw asan yang lokasinya berada
pada ruas Jalan Kabupaten/ Kota dan/ atau jalan dengan klasifikasi di baw ahnya. 3). M enteri dapat melimpahkan kew enangannya kepada Gubernur selaku w akil Pemerintah
di Daerah.
4). Gubernur dapat melimpahkan sebagian kew enangannya kepada Bupati/ Walikota selaku Kepala Daerah setempat.
5). Pelimpahan kew enangan sebagaimana dimaksud ayat (3) dan ayat (4) di atas ditetapkan
dalam Keputusan M enteri.
Pasal 6
M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota memberikan persetujuan terhadap hasil studi
Analisis Dampak Lalu Lintas setelah mendapat hasil penilaian dari Tim Penilai Analisis Dampak Lalu Lintas.
Pasal 7
1). Tim Penilai Analisis Dampak Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6,
sekurang-kurangnya terdiri dari instansi yang menangani urusan :
a. Bidang Perhubungan atau Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
b. Bidang Pekerjaan Umum atau Prasarana dan Sarana. (PU)
c. Bidang Pengaw asan Pelaksanaan dari Kepolisian Republik Indonesia. (POLRI)
2). Instansi yang menangani urusan bidang Perhubungan atau Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan sebagai Koordinator dari Forum Analisis Dampak Lalu Lintas.
3). M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota dapat melibatkan instansi lain diluar instansi
sebagaimana ayat (1) sebagai anggota Tim Penilai Analisis Dampak Lalu Lintas dengan
pertimbangan tertentu.
Kew ajiban Andalalin
Pasal 8
1). Setiap rencana perubahan tata ruang w ilayah dan peruntukkan atau tata guna tanah di
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
2). Studi Andalalin dalam rangka penetapan perubahan rencana tata ruang maupun
peruntukkan, tata guna tanah, menjadi tanggung jaw ab Pemerintah Daerah yang menetapkan perubahan rencana tata ruang w ilayah.
3). Studi Andalalin dalam rangka pembangunan pusat kegiatan maupun pengembangan
kaw asan dan/ atau pengoperasian kaw asan, menjadi tanggung jaw ab pengembang atau
pemrakarsa pelaku pembangunan.
Penyusun Andalalin
Pasal 9
Studi Andalalin harus disusun konsultan profesional dan disupervisi oleh tenaga profesional
dengan tingkat pelatihan dan pengalaman yang memadai di bidang manajemen dan
rekayasa lalu lintas dan perencanaan transportasi dan mendapat persetujuan dari Instansi yang berw enang di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal 10
1). Kualifikasi tenaga ahli yang menyusun studi Andalalin sekurang-kurangnya ;
a. Sarjana di bidang Teknik.
b. Telah mendapatkan pelatihan dan lulus dalam pelatihan penyusunan Andalalin yang diselenggarakan oleh instansi berw enang di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
c. Telah terdaftar dalam daftar tenaga ahli di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas dan perencanaan transportasi pada instansi berw enang di bidang lalu lintas dan
angkutan jalan.
d. M emiliki sertifikasi keahlian bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas dan perencanaan transportasi.
2). Ketentuan pelatihan dan sertifikasi keahlian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), akan
diatur dalam Keputusan M enteri.
3). Dalam hal belum ada ketentuan tentang sertifikasi keahlian sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), maka selambat-lambatnya 3 tahun dari peraturan ini ditetapkan harus
sudah diberlakukan sertifikasi keahlian bagi tenaga ahli penyusun Andalalin.
Kriteria Ukuran M inimal Andalalin.
Pasal 11
1). Kew ajiban melakukan studi Andalalin tergantung pada bangkitan lalu lintas yang
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
besarnya tingkat bengkitan lalu lintas tersebut ditentukan oleh jenis dan besaran
peruntukkan lahan.
2). Ukuran minimal pembangunan pusat kegiatan maupun pengembangan kaw asan dan
peruntukkan lahan yang berada pada ruas jalan nasional, yang w ajib melakukan studi
Andalalin adalah sebagi berikut :
N o. Jenis Peruntukkan Ukuran M inimal
1. Perumahan dan Permukiman
a. Perumahan sederhana 150 unit
Perumahan menengah-atas 50 unit
b. Rumah susun sederhana 100 unit
Apartemen 50 unit
c. Ruko Luas Lantai keseluruhan
2000m2
2. Perdagangan dan Jasa
a. Pusat perbelanjaan/ ritail 1000 m2 luas lantai bangunan
b. Hotel/ penginapan 50 kamar/ rooms
Hotel dengan tempat pertemuan Wajib ada andalalin
c. Restaurant 100 tempat duduk
d. Rumah sakit 50 tempat tidur
e. Klinik berobat 10 ruang praktek dokter
3. Industri dan pergudangan 2500 m
2 luas lantai
bangunan
4. Perkantoran 1000 m2 luas lantai bangunan
5. Pendidikan
a. Sekolah/ universitas 500 sisw a
b. Lembaga kursus Bangunan dengan 50
sisw a/ w aktu
6. Fasilitas transportasi
a. Terminal/ pool kendaraan Wajib
b. Bandara/ pelabuhan/ stasiun Wajib
c. Bengkel kendaraan bermotor 2000 m
2 luas lantai
bangunan
d. SPBU w ajib
7. Bangunan lainnya :
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
N o. Jenis Peruntukkan Ukuran M inimal
jam padat dan atau menimbulkan rata-rata 750 perjalanan baru
setiap harinya.
3). Untuk ukuran minimal pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan dan
peruntukkan lahan yang berada pada ruas jalan provinsi dan atau jalan kabupaten,
dapat menggunakan ukuran minimal sebagaimana ayat (2).
4) Untuk menghindari gangguan lalu lintas pada ruas jalan nasional, pusat kegiatan yang
berada di ruas jalan nasional dengan pelayanan bersifat lokal atau regional tidak
diijinkan mempunyai akses jalan langsung ke ruas jalan nasional.
Format Andalalin
Pasal 12
Studi Andalalin disampaikan dalam format tulisan yang singkat dan jelas dengan
menggunakan tabel, diagram atau gambar yang berisi kajian yang terdiri dari : a. Analisis pengembangan kaw asan;
b. Analisis kondisi saat ini; c. Lalu lintas dasar;
d. Bangkitan perjalanan dengan adanya pengembangan; e. Distribusi perjalanan;
f. Pilihan moda; g. Pembebanan;
h. Analisis kondisi yang akan datang; i. Analsis mitigasi;
j. Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak;
k. Tanggung jaw ab Pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam penanganan dampak;
l. Rencana pemantauan dan evaluasi.
Pasal 13
1). Analisis pengembangan kaw asan dan metodologi, meliputi : a. Definisi kaw asan yang akan dikembangkan;
b. Asumsi-asumsi umum untuk Bangkitan Lalu Lintas, Distribusi Perjalanan, Pemilihan
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
d. Karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun kondisi yang akan
datang;
e. Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis, terutama untuk
pembangunan kaw asan yang bertahap;
f. Periode analisis;
g. Kebutuhan pengumpulan data lalu lintas;
h. Data demografi eksisting dan masa mendatang, serta tingkat pertumbuhannya;
i. Penggunaan dan pemilihan model untuk ramalan perjalanan;
j. Sumber data untuk memperoleh bangkitan lalu lintas;
k. Koefisien penyesuaian data LHR (sehubungan dengan hari libur, dan hari raya);
l. M etodologi Distribusi Lalu Lintas, Pembebanan Lalu Lintas, dan Pemilihan M oda;
m. Kebutuhan M anajemen Akses;
n. Kebutuhan dan ketersediaan ruang parkir.
2). Analisis Kondisi saat ini meliputi :
a. Karakteristik kaw asan yang akan dikembangkan : Karakter tata guna lahan berkaitan
dengan spesifikasi peruntukan lahan yang diusulkan.
b. Data sistem transportasi eksisting, meliputi karakteristik fisik dan karakteristik fungsi
sistem transportasi, seperti jaringan transportasi, pelayanan angkutan, fasilitas pejalan
kaki dan pesepeda, peningkatan transportasi yang direncanakan, pengendalian lalu
lintas.
c. Data Permintaan Angkutan Eksisting; meliputi data historis volume lalu lintas,
volume gerakan membelok, data penumpang angkutan umum, pejalan kaki,
pesepeda, dan sebagainya.
d. Data Demografi dan Guna Lahan : meliputi data guna lahan eksisting, dan rencana
masa mendatang, data sosioekonomi dan prediksi ke depan, rencana komprehensif
yang diperlukan.
e. Data historis lalu lintas yang digunakan sebagai lalu lintas dasar untuk menetapkan pengaruh dan kaw asan baru terhadap jalan-jalan di sekitarnya.
3). Lalu lintas dasar, meliputi :
Data lalu lintas dasar yang digunakan untuk memperkirakan kondisi lalu lintas mendatang, baik untuk kondisi tanpa maupun dengan adanya pembangunan pusat
kegiatan atau pengembangan kaw asan.
4). Bangkitan perjalanan dengan adanya pembangunan atau pengembangan, meliputi : a. Analisis Bangkitan lalu lintas bergantung pada karakter dan intensitas dari tata guna
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
b. Lalu lintas yang dibangkitkan oleh pengembangan kaw asan harus dihitung dari
beberapa sumber sebagai berikut:
i. Dari Instansi Transportasi setempat untuk jenis kaw asan serupa dan mengasumsi
bahw a kaw asan yang akan dibangun akan membangkitkan jumlah perjalanan
yang relatif sama.
ii. Dari kaw asan serupa dari daerah lain. iii. Dari referensi atau manual yang tersedia.
5). Distribusi perjalanan, meliputi :
a. Analisis distribusi lalu lintas diperlukan untuk menganalisis karakteristik lalu lintas antara yang dikembangkan dengan w ilayah sekitarnya.
b. Penghitungan Analisis Distribusi lalu lintas menggunakan metode, sebagai berikut: i. M etode M anual
M etode Analogi; menggunakan basis data lalu lintas eksisting yang dikumpulkan dari guna lahan sejenis.
Studi Asal Tujuan menggunakan basis survai asal tujuan terdahulu;
M etoda manual dari metoda gravity : model ini menggunakan perjalanan antara zona i dan zona j adalah sebanding dengan jumlah perjalanan yang
dibangkitkan oleh i, dan jumlah perjalanan yang ditarik ke j, dan berbanding
terbalik dengan dengan jumlah perjalanan dari zona i ke zona. ii. M etode Pemodelan
Keluaran dari model dapat dipakai sebagai pembanding dan koreksi bagi
perhitungan distribusi manual.
6) Pilihan moda, meliputi :
Analisis Pemilihan M oda Transportasi dalam andalalin merupakan suatu proses untuk
mengestimasi jumlah perjalanan antar zona yang diperkirakan akan menggunakan moda
selain kendaraan pribadi.
7). Pembebanan, meliputi :
a. Analisis Pembebanan lalu lintas adalah dasar yang digunakan dalam mengestimasi
apakah jaringan jalan dapat menampung tambahan lalu lintas yang dibangkitkan oleh kaw asan baru tersebut.
b. Analisis pembebanan lalu lintas harus juga menggambarkan pergerakan membelok
menuju tiap-tiap pintu masuk dan keluar kaw asan.
8). Analisis kondisi yang akan datang, meliputi :
a. Analisis Kondisi Lalu Lintas yang akan datang meliputi analisis untuk kondisi tanpa
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
b. Analisis Kondisi yang akan datang diperlukan untuk menentukan dampak dari lalu
lintas yang dibangkitkan terhadap unjuk kerja sistem transportasi.
c. Amalsis Kondisi yang akan datang w ajib menilai bangkitan lalu lintas yang dievaluasi
untuk menentukan apakah dampaknya signifikan dan/ atau merugikan.
d. Bangkitan lalu lintas yang signifikan ditentukan dengan mempertimbangkan
persentase lalu lintas di jalan yang dibangkitkan selama jam puncak yang berkaitan dengan kapasitas maksimum jalan.
e. Pembangunan Kaw asan pengembangan dikatakan mempunyai dampak yang
merugikan bila :
i. Bila jalan mengalami penurunan nilai v/ c ratio di baw ah nilai yang direncanakan.
ii. Bila jalan terkena dampak secara signifikan, dan tidak dapat ditingkatkan karena
kondisi fisik, kebijakan yang berlaku, dan masalah lingkungan.
Iii, Bila jalan terkena dampak secara signifikan, dan pada saat ini nilai v/ c ratio sudah di baw ah nilai yang diisyaratkan, tetapi jalan itu dalam 5 tahun belum masuk
dalam program peningkatan pemerintah daerah.
9). Analsis mitigasi, meliputi :
a. Analisis mitigasi dapat berupa peningktan kapasitas dan / atau pegurangan
permintaan lalu lintas.
b. Bila hasil analisis mengindikasikan bahw a sistem transportasi akan beroperasi pada
tingkat pelayanan yang memadai, maka tidak perlu dilakukan peningkatan.
c. Bila pengembangan kaw asan menghasilkan tingkat pelayanan yang rendah, maka
peningkatan/ perbaikan perlu dilakukan.
10). Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak, meliputi :
a. Alternatif untuk melakukan peningkatan/ perbaikan sebagai rekomendasi harus
mempertimbangkan tahapan pembangunan kaw asan dan kebutuhan dana.
b. Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak untuk melakukan peningkatan/ perbaikan, meliputi :
i. Pembangunan fasilitas baru;
ii. Penambahan jumlah lajur;
iii. Penerapan strategi manajemen sistem transportasi; iv. M anajemen akses;
v. Penerapan manajemen permintaan angkutan;
vi. Perubahan site plan atau tata guna lahan. vii. Keselamatan lalu lintas.
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
ketersediaan lahan parkir kendaraan yang memperhatikan kelancaran dan
keselamatan lalu lintas.
11). Tanggung jaw ab Pemerintah dan pengembang atau pemrakarsa dalam penanganan
dampak, meliputi :
a. Bagian penanganan/ perbaikan pelayanan jaringan jalan disekitar rencana pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan yang menjadi
tanggungjaw ab Pemerintah dan/ atau Pemerintah Daerah;
b. Bagian penanganan/ perbaikan pelayanan jaringan jalan disekitar rencana
pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan yang menjadi tanggung jaw ab pengembang atau pemrakarsa pembangunan pusat kegiatan atau
pengembangan kaw asan.
c. Pernyataan kesanggupan pengembang atau pemrakarsa pembangunan terhadap perbaikan/ peningkatan pelayanan jeringan jalan sebagaimana dimaksud huruf b.
d. Jadw al pembangunan dari rencana implementasi penanganan dampak.
12). Rencana pemantauan dan evaluasi, berisi program, rencana dan jadw al dari rencana implementasi penanganan dampak sejalan dengan progres pembangunan pusat kegiatan
atau pengembangan kaw asan.
Persetujuan Andalalin
Pasal 14
1). Dokumen Andalalin harus dibahas terlebih dahulu oleh Instansi terkait sebelum mendapat pengesahan dari M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota.
2). Pembahasan terhadap studi Andalalin yang diajukan, dilakukan oleh Forum Andalalin
yang telah ditunjuk oleh M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota.
3). Forum Andalalin dapat memberikan arahan dan perbaikan untuk penyempurnaan studi Andalalin yang diajukan oleh pengembang atau pemrakarsa pembangunan pusat
kegiatan atau pengembangan kaw asan.
4). Pengembang atau pemrakarsa pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan w ajib memperbaiki atau menyempurnakan studi Andalalin sebagaimana
diarahkan oleh Forum Andalalin.
5). Studi Andalalin yang telah dinilai layak oleh Forum Andalalin dalam rapat pembahasan
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Kriteria Penilaian Andalalin
Pasal 15
1). Penilaian terhadap hasil Andalalin dilakukan oleh Forum Andalalin.
2). Penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi: a. Kondisi kaw asan/ lokasi;
b. Konsep pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan/ lokasi;
c. Kondisi kinerja lalu lintas dan peramalannya, dan;
d. Rencana manajemen dan rekayasa lalu lintas dalam konteks sistem transportasi daerah setempat.
Pasal 16
Dalam penilaian hasil studi Andalalin, akan dinilai lulus apabila diyakini, bahw a :
a. Perbaikan atau peningkatan yang diusulkan akan menghasilkan tingkat pelayanan
jaringan jalan sekitar pusat kegiatan atau kaw asan, serendah-rendahnya sama dengan tingkat pelayanan sebelum adanya pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan
kaw asan baru.
b. Adanya pernyataan kesanggupan untuk mengimplementasikan semua bentuk
peningkatan atau perbaikan yang diperlukan.
Pembinaan
Pasal 17
1). Untuk menjamin agar penyelenggaraan Penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas sesuai
dengan maksud dan tujuan penyelenggaraannya, perlu dilakukan Pembinaan.
2). Pembinaan terhadap pelaksanaan studi Andalalin dilakukan oleh M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota sesuai dengan lokasi rencana pusat kegiatan
atau pengembangan kaw asan berada pada suatu ruas jalan.
2). Dalam melaksanakan tugas pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Pengendalian dan evaluasi
Pasal 18
1). M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota berw enang untuk melakukan pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana implementasi penanganan/ perbaikan pelayanan jaringan jalan di sekitar rencana pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan.
2). Dalam melaksanakan kew enangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota dapat menunjuk instansi di baw ahnya untuk
melaksanakan tugasnya.
Pasal 19
1). Dalam hal pengembang atau pemrakarsa pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan lalai dalam melaksanakan tanggungjaw abnya sebagaimana
Pasal 13 ayat (11), maka M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota atau instansi yang
ditunjuk, dapat memberikan teguran secara tertulis sebagai peringatan.
2) Peringatan dapat disampaikan melalui peringatan pertama, peringatan kedua dan
peringatan ketiga, apabila setelah 15 hari tidak ada tanggapan dari pengembang atau
pemrakarsa pembangunan.
3). Apabila 30 hari setelah peringatan ke-3 disampaikan pengembang tidak ada tanggapan, maka M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota atau instansi yang ditunjuk, dapat
memberikan sanksi.
Sanksi
Pasal 20
1). M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota berw enang untuk memberikan sanksi dalam hal pengembang atau pemrakarsa pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan
kaw asan melanggar kew ajiban apabila tidak mengimplementasikan perbaikan atau
peningkatan pelayanan jaringan jalan disekitar rencana pembangunan.
2). Sanksi yang diberikan dapat berupa sanksi administrasi maupun sanksi denda.
3). Sanksi administrasi berupa pencabutan persetujuan studi Andalalin dan Ijin M endirikan
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Penyidikan
Pasal 21
1). Penyidik dari Kepolisian yang dibantu Penyidik Pegaw ai N egeri Sipil di lingkungan
Departemen/ Pemerintah Daerah sesuai yang ditetapkan M enteri/ Gubernur/ Bupati atau Walikota, berw enang melakukan penyidikan terhadap pelanggaran terhadap Peraturan
ini.
2). Penyidik dari Pegaw ai N egeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1), berw enang dalam
hal:
a. M elakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan
tindak pidana;
b. M elakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana;
c. M eminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan hukum sehubungan
dengan perbuatan tindak pidana;
d. M elakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana;
e. M elakukan pemeriksaan ditempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti,
pembukuan, catatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan
dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti perkara tindak pidana; f. M eminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana.
3). Penyidik dari Pejabat Pegaw ai N egeri Sipil memberitahukan dimulainya penyidikan dan
hasil penyidikannya kepada Penyidik Pejabat Polisi N egara Republik Indonesia.
4). Penyidik dari Pejabat Pegaw ai N egeri Sipil menyampaikan hasil penyidikan kepada
Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi N egara Republik Indonesia.
Penyidikan
Pasal 22
1). M asyarakat dapat berperan serta dalam Analisis Dampak Lalu Lintas (AN DALALIN ) 2) M asyarakat berhak menyampaikan saran terhadap peningkatan atau perbaikan jeringan
jalan di sekitar pusat kegiatan atau pengembangan kaw asan terkait Analisis Dampak Lalu
Lintas.
3) Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah perlu mempertimbangkan pendapat masyarakat atau organisasi terkait, atas peningkatan atau perbaikan jeringan jalan di
Bab 4 – Draft Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Peralihan
Pasal 23
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka peraturan/ ketentuan yang telah diterbitkan
sebelumnya yang isinya bertentangan dan/ atau telah diatur dalam Peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Penutup
Pasal 24
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini akan diatur dalam Keputusan M enteri
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
5.1
PEDOMAN TEKNIS
BAB I
DESKRIPSI 1.1 MAKSUD
Maksud dari pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah untuk dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh suatu kawasan pengembangan terhadap lalu lintas di sekitarnya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dilakukannya ANDALALIN adalah untuk:
♦ Memprediksi dampak yang ditimbulkan suatu pembangunan kawasan;
♦ Menentukan bentuk peningkatan/perbaikan yang diperlukan untuk mengakomodasikan perubahan yang terjadi akibat pengembangan baru;
♦ Menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai tata guna lahan dengan kondisi lalu lintas, jumlah dan lokasi akses, serta alternatif peningkatan/perbaikan;
♦ Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat mempengaruhi putusan pengembang dalam meneruskan proyek yang diusulkan;
♦ Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
1.3 RUANG LINGKUP
Pedoman Analisis Dampak Lalu Lintas meliputi:
♦ Dasar-dasar dan asumsi yang digunakan dalam melakukan studi ANDALALIN; ♦ Prosedur pelaksanaan studi ANDALALIN; serta
♦ Format muatan minimal yang diperlukan dalam dokumen ANDALALIN.
BAB 5
P
EDOMAN
T
EKNIS
A
NALISIS
D
AMPAK
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
1.4 PENGERTIAN
a. Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah suatu studi khusus yang menilai efek-efek yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan oleh suatu pengembangan kawasan terhadap jaringan transportasi di sekitarnya.1
b. Studi ANDALALIN Terbatas adalah studi yang meliputi kajian terhadap sirkulasi lalu lintas di bagian dalam kawasan sampai dengan jalan sekeliling kawasan yang dikembangkan, yang merupakan jalan akses ke kawasan tersebut.
c. Studi ANDALALIN adalah studi yang meliputi kajian terhadap jaringan jalan yang terpengaruh oleh pengembangan kawasan, sejauh radius tertentu.
d. Bangkitan Lalu Lintas adalah jumlah kendaraan masuk/keluar rata-rata perhari atau selama jam puncak, yang dibangkitkan oleh pengembangan kawasan.
e. Kapasitas didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang melewati segmen ruas tertentu atau lajur tertentu selama periode waktu tertentu dalam kondisi jalan dan lalu lintas yang umum.
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
BAB II
DASAR PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS 2.1 JENIS PERUNTUKAN LAHAN YANG PERLU ANDALALIN
Beberapa jenis guna lahan/kawasan yang dalam proses pembangunannya perlu terlebih dahulu dilakukan studi ANDALALIN, meliputi, antara lain :
a. Permukiman; b. Apartemen;
c. Pusat perkantoran dan/atau perdagangan; d. Pusat perkantoran/pemerintahan;
e. Pusat perbelanjaan;
f. Toko swalayan/Supermarket; g. Hotel;
h. Rumah Sakit; i. Universitas/sekolah; j. Kawasan Industri; k. Restaurant; l. Terminal;
m. Pelabuhan/Bandara; n. Stadion;
o. Tempat Ibadah
2.2 KRITERIA PERLUNYA STUDI ANDALALIN
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Tabel 2.1: Ukuran minimal peruntukan lahan yang wajib melakukan Andalalin2
Peruntukan Lahan Ukuran minimal kawasan yang wajib Andalalin
Permukiman 50 unit Apartemen 50 unit Perkantoran 1.000 m2 Luas Lantai Bangunan
Pusat Perbelanjaan 500 m2 Luas Lantai Bangunan
Hotel/ Motel/ Penginapan
50 kamar
Rumah Sakit 50 tempat tidur Klinik bersama 10 ruang praktek dokter Sekolah/ universitas. 500 siswa
Tempat kursus. Bangunan dengan kapasitas 50 siswa/ waktu Industri/ pergudangan 2.500 m2 Luas Lantai Bangunan
Restaurant 100 tempat duduk Tempat pertemuan/
Tempat hiburan/ pusat olah raga
Kapasitas 100 tamu/ 100 tempat duduk
Terminal/ pool
2000 m2 luas lantai bangunan
Drive-through bank/ restaurant/ pencucian mobil
Wajib
Selain ukuran minimal kawasan, penetapan wajib tidaknya suatu studi analisis dampak lalu lintas dilakukan atas suatu proyek pembangunan tergantung pada jenis studi ANDALALIN yang akan dilakukan.
Studi ANDALALIN Terbatas.
Diwajibkan bagi semua rencana kawasan pengembangan yang memenuhi ukuran minimal sebagaimana Tabel 2.1, khususnya untuk menilai apakah:
2Batasan ini sangat dipengaruhi oleh situasi kondisi masyarakat setempat seperti: Tingkat pendapatan perkapita, Tingkat
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
• lalu lintas yang akan dibangkitkankan oleh proyek pembangunan mengakibatkan tingkat pelayanan persimpangan dan ruas jalan, di sekeliling kawasan, menjadi lebih rendah dari tingkat pelayanan rencana;
• desain proyek dapat menampung parkir yang memadai atau sirkulasi untuk menampung lalu lintas mencukupi;
• peningkatan lalu lintas atau desain jalan, telah memenuhi menyangkut aspek keselamatan;
• proyek telah menyediakan fasilitas akses angkutan umum, pejalan kaki atau pesepeda yang memadai.
Studi ANDALALIN
Diwajibkan bagi setiap rencana pengembangan kawasan yang memenuhi ukuran minimal sebagaimana Tabel 2.1 dan merupakan pengembangan baru dari Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) sebelumnya.
Untuk menentukan kawasan kajian bagi studi ANDALALIN, harus mempertimbangkan karakteristik pengembangan dalam hubungannya dengan jumlah lalu lintas pada sistem jaringan jalan. Seberapa besar pengaruh pengembangan dimaksud terhadap wilayah sekitar ditentukan oleh faktor-faktor sebagaimana dalam Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 : Faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan kawasan yang berpengaruh.
Peruntukan Lahan Faktor yang dipertimbangkan Data yang diperlukan Pusat
Perbelanjaan
a. pengembangan daerah komersial sejenis yang saling bersaing;
b. Waktu perjalanan; umumnya maksimum 20 menit. maksimum 30 menit atau 15 -20 km
Distribusi penduduk
Permukiman Waktu perjalanan; umumnya diasumsikan maksimum 30 menit
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Sumber : Traffic Impact Analysis, Froda Greenberg with Jim Hecimovich, American Planning Association, Planning Advisory Service, Report Number 387.
Wilayah yang berpengaruh dapat diperluas bila terjadi penurunan tingkat pelayanan yang berarti dan/atau sesuai kondisi dan kebutuhan tiap-tiap daerah.
2.3 SYARAT KELULUSAN HASIL STUDI ANDALALIN
Dalam penilaian hasil studi ANDALALIN, harus diyakini bahwa:
a. Perbaikan/peningkatan yang diusulkankan akan menghasilkan tingkat pelayanan jaringan jalan sekitar serendah-rendahnya sama dengan tingkat pelayanan sebelum adanya pembangunan kawasan baru;
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
BAB III
PROSEDUR TEKNIK ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
Prosedur teknik analisis dampak lalu lintas (ANDALALIN) dapat dilihat dalam bagan alir berikut, dimana proses dibagi dalam sebelas tahap, dimulai dari pengembangan metodologi sampai dengan dikeluarkannya ijin.
Pengembangan Metodologi
Analisis Kondisi Saat Ini
Lalu Lintas Dasar
Bangkitan Lalu Lintas
Distribusi Lalu Lintas
Pemilihan Moda
Pembebanan Lalu Lintas
Analisis Kondisi yang Akan Datang
Analisis Mitigasi
Kaji Ulang dan Perijinan Akses Lingkungan, Sirkulasi, dan
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
3.1 PENGEMBANGAN METODOLOGI
Tahap ini dimulai saat Pengembang menghubungi Pemerintah Daerah dan Instansi terkait untuk membahas usulan pengembangan kawasan. Dalam tahap ini ditetapkan batas minimal analisis yang harus dilakukan serta menyepakati item-item yang harus dipertimbangkan dalam melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN), antara lain meliputi:
• Definisi kawasan yang akan dikembangkan;
• Asumsi-asumsi umum untuk Bangkitan Lalu Lintas, Distribusi, Pemilihan Moda, Pembebanan, Tingkat Pelayanan dan Manajemen Akses yang diperlukan;
• Batasan Wilayah Kajian berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati;
• Karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun kondisi yang akan datang;
• Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis, terutama untuk pembangunan kawasan yang bertahap;
• Periode analisis;
• Kebutuhan pengumpulan data lalu lintas;
• Data demografi eksisting dan masa mendatang, serta tingkat pertumbuhannya; • Penggunaan dan pemilihan model untuk ramalan perjalanan;
• Sumber data untuk memperoleh bangkitan lalu lintas;
• Koefisien penyesuaian data LHR (sehubungan dengan hari libur, hari raya); • Metodologi untuk Distribusi Lalu Lintas, Pembebanan Lalu Lintas, dan Pemilihan
Moda;
• Kebutuhan manajemen akses;
• Kebutuhan dan ketersediaan ruang parkir.
3.2 ANALISIS KONDISI SAAT INI
Langkah pertama dalam proses ini adalah melaksanakan pengumpulan data, dan dilanjutkan dengan analisis kondisi eksisting.
Pengumpulan data:
Secara umum, data yang diperlukan untuk Wilayah Kajian adalah sebagai berikut:
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
Tabel 3.1: Satuan dasar untuk mengukur intensitas tata guna lahan.
Satuan untuk bangkitan lalu lintas Peruntukan Lahan
Lebih disukai Alternatif
Pusat Perbelanjaan 100 LB* 100 LT** Perdagangan Eceran 100 LB 100 LT Permukiman Per unit tempat tinggal - Perkantoran Per pegawai/pekerja 100 LT Industri Per pegawai/pekerja 100 LT Rumah Sakit Per tempat tidur 100 LT
Hotel Per kamar - Restaurant Per tempat duduk 100 LT
Bank 100 LT - Perpustakaan 100 LT -
Tempat Pertemuan Per tempat duduk -
* Per 100 m2 luas bangunan yang disewakan
** Per 100 m2 luas lantai bangunan
• Data sistem transportasi eksisting: meliputi karakteristik fisik dan karakteristik fungsi sistem transportasi, seperti jaringan transportasi, pelayanan angkutan, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, peningkatan transportasi yang direncanakan, pengendalian lalu lintas.
• Data Permintaan Angkutan Eksisting: meliputi data historis volume lalu lintas, volume gerakan membelok, data penumpang angkutan umum, pejalan kaki, pesepeda, dan sebagainya.
• Data Demografi dan Guna Lahan: meliputi data guna lahan eksisting dan rencana masa mendatang, data sosioekonomi dan prediksi ke depan, rencana komprehensif yang diperlukan.
Analisis operasional
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
3.3 LALU LINTAS DASAR
Pembangunan suatu kawasan atau bangunan baru akan berdampak langsung terhadap lalu lintas disekitar kawasan tersebut. Untuk itu diperlukan data historis lalu lintas yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan pengaruh dari kawasan baru terhadap jalan-jalan disekitarnya.
Pada tahapan ini lalu lintas untuk kondisi mendatang harus dihitung, baik untuk kondisi tanpa adanya “pembangunan kawasan” maupun dengan “pembangunan kawasan”.
3.4 BANGKITAN LALU LINTAS
Tingkat bangkitan lalu lintas bergantung pada karakter dan intensitas dari tata guna lahan.
Ada 3 (tiga) opsi untuk menghitung lalu lintas yang dibangkitkan oleh pengembangan kawasan:
a. Dari instansi transportasi setempat untuk jenis kawasan serupa dan mengasumsi bahwa kawasan yang akan dibangun akan membangkitkan jumlah perjalanan yang relatif sama.
b. Dari kawasan serupa dari daerah lain. c. Dari referensi atau manual yang tersedia.
Untuk tiap-tiap guna lahan terdapat beberapa variable bebas untuk menghitung bangkitan lalu lintas. Misalnya untuk perumahan, terdapat 4 (empat) variable bebas untuk menghitung jumlah perjalanan:
- perjalanan per orang; - perjalanan per kendaraan; - perjalanan per tempat tinggal;
- perjalanan per m2 luas lantai bangunan.
Sedangkan untuk rumah sakit terdapat 3 (tiga) variable bebas, seperti: - perjalanan per pegawai;
- perjalanan per tempat tidur;
- perjalanan per 100 m2 luas lantai bangunan.
3.4.1 Batasan-batasan
Beberapa batasan yang perlu diperhatikan dalam menetapkan nilai tingkat bangkitan lalu lintas:
Bab 5 – Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas
PT. ANDHIKA ANGKAYASA KONSULTAN DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
b. Untuk guna lahan Sekolah/Perguruan Tinggi/Tempat kursus, tingkat bangkitan “pejalan kaki” harus mendapat perhatian khusus;
c. Tingkat bangkitan lalu lintas dapat didasarkan pada sejumlah studi;
d. Adanya variasi dalam tingkat bangkitan lalu lintas. Variasi tersebut dapat bergantung pada:
- bagian negara dimana pembangkit lalu lintas dimaksud berlokasi;
- apakah kawasan pembangkit lalu lintas dimaksud berlokasi dalam wilayah metropolitan atau non-metropolitan;
- apakah kawasan pembangkit lalu lintas terletak di pusat kota atau di pinggir kota.
Variasi harian maupun musiman juga ada. Bangkitan lalu lintas untuk pusat perbelanjaan akan lebih tinggi pada hari Sabtu dibandingkan dari Rabu. Demikian juga pada musim menjelang hari raya.
e. Tingkat bangkitan lalu lintas menunjukkan perjalanan yang masuk dan keluar kawasan pengembangan;
f. Bila dua kawasan pengembangan terletak saling berseberangan, terdapat bangkitan lalu lintas milik bersama sebesar kurang lebih 10%. Untuk menghitung bangkitan lalu lintas ini dapat diasumsikan bahwa sekitar 10% dari lalu lintas masuk dan 10% dari lalu lintas keluar dari pembangkit yang lebih kecil merupakan bangkitan lalu lintas milik bersama.
3.4.2 Menghitung Volume Lalu Lintas
Selain menghitung bangkitan lalu lintas perlu pula dihitung: a. volume lalu lintas existing pada jalan-jalan sekitar pembangkit;
b. volume lalu lintas yang diharapkan akan dibangkitkan pada jam-jam puncak; c. volume lalu lintas dan ratio antara perjalanan yang masuk dan yang keluar
lokasi/kawasan pembangkit. 1. Menghitung Lalu Lintas Eksisting
Umumnya ANDALALIN dilakukan beberapa tahun (idealnya 5 tahun) sebelum tahun rencana operasi. Untuk itu perlu diketahui kondisi jalan sekitar kawasan saat ini apakah masih dapat menampung lalu lintas yang ada. Perhitungan lalu lintas existing dilakukan antara lain dengan menghitung volume lalu lintas pada ruas jalan dan persimpangan sekitar lokasi.
2. Estimasi Lalu Lintas Jam Puncak