A.PENGERTIAN KOMUNIKASI, KOMPONEN DAN TUJUAN KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi sudah banyak didefnisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifnisikannyaa Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balika
Gambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan model universal komunikasia Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masaa
2. Komponen Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
PEMAHAMAN KONSEPTUAL :
PENDEKATAN DAN PENGERTIAN,
KERANGKA ANALISIS DAN TEORI
S. Djuarsa Sendjaja, Ph, D.. Drs. Tandiyo Pradekso, M. A. Dr. turnomo RahardjoGangguan
Pesan Umpan balik
Sumber/ enkoder
Penerima/ dekoder
Sumber/ enkoder
Penerima/ dekoder
Umpan balik Pesan
Saluran/ media
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujuda
2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasia Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsunga
Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang laina Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fsik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fsii)a Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan laina Proses komunikasi tidak pernah statisa
b. Sumber-Penerima
Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar)a Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuha Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainyaa
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesana Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman)a Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya)a Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerimaa
c. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding
(encoding)a Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke
menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentua Jadi, kita melakukan enkodinga
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya,
mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding
(decoding)a Dengan menerjemahkan gelombang suara atau
kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadia Jadi, anda melakukan dekodinga
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder)a Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultana Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding)a
d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989)a Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (ionteis) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain)a Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fsik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasia
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilakua Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-haria Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diria
e. Pesan
berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dana tersenyuma Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasia
f. Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesana Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultana Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual)a Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori)a Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil)a
g. Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernyaa Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang laina Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balika Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiria Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiria Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulisa
Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang laina Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balika
h. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesana Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesana Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterimaa
Macam Definsi Contoh menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar
Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkana Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknyaa Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguana
i. Efek Komunikasi
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasia Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensia Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak
intelektual atau kognitifa Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektifa Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
j. Etik dan Kebebasan Memilih
Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sinia Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasia Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskana
komunikasi yang efektifa Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasia Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap oranga Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasia Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektifa
Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiria Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurata Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihana Oleh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnyaa Sebagai contoh, seorang pejabat rekruting perusahaan mungkin saja membesar-besarkan manfaat bekerja di Perusahaan X dan dengan demikian mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil (jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya)a Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa persyaratana Kita mengasumsikan bahwa orang-orang ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebasa Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih orang laina Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6 tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri (memilih menu mereka sendiri, memilih waktu untuk tidur, memilih jenis obat), sehingga harus ada orang lain yang melakukannya untuk merekaa Begitu juga, seseorang yang menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi merekaa
tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian hak mereka untuk menentukan pilihan sendiria Akhirnya, kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiria
Kita tidak bisa membiarkan seorang pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk menikmati kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah merekaa
4. Tujuan Komunikasi
Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sinia Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi merekaa Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidaka Selanjutnya, meskipuna teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datanga (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbita1984)a
a. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang laina Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadia
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kitaa Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang laina Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normala"
Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang laina Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang laina
peristiwa, dan manusia laina Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibelia Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kitaa Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber inia
b. Untuk berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain)a Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang laina Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosiala Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepona Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara andaa Anda berinteraksi dengan mitra kerjaa
c. Untuk meyakinkan
Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kitaa Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produka Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu— bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasia Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerimaa Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang laina Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton flm, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainyaa Daftar ini bisa sangat panjanga Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilakua
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diria Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan flm sebagian besar untuk hiburana Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik)a Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan laina
Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang laina Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utamaa Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia inia Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuana
B. PENDEKATAN / ALIRAN KEILMUAN
Menurut Littlejohan (1996) dalam bukunya ”Theories of Human Communcation ”, secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam tiga (3) kelompok atau aliran pendekatana Ketiga kelompok tersebut adalah pendekatan scientifc (ilmiah-empiris), pendekatan humanitic (humaniora interpretif), serta pendekatan social science (ilmu-ilmu sosial )
1) Pendekatan Scientific ( ilmiah empiris )
Pendekatan scinetifc umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu-ilmu eksakta seperti fsika, biologi, kedokteran, matematika dan lain-laina Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan objektivitasa Objektivitas yang dimaksud adalah objektivitas yang menekankan prinsip standarisasi observasi dan konsistensia Landasan flosofsnya dalah bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan stuktura Secara individual para peneliti boleh jadi berbeda-beda pandangannya satu sama lain tentang bagaimana rupa atau macam dari bentuk dan stuktur tersebuta Namun apabila para peneliti melakukan penelitian terhadap suatu fenomena dengan menggunakan metode yang sama maka akan dihasilkan temuan yang samaa Inilah hakekat objektivitas dalam kotneks standarisasi observasi dan konsistensi
Salah satu metode penelitian yang lazim dilakukan adalah metode ”eksperimen”a Melalui metode ini, si peneliti secara sengaja melakukan suatu percobaan terhadap objek yang ditelitinyaa Tujuan penelitian lazimnya diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya pengaruh atau hubungan sebab aibat di antara dua variabel atau lebih, dengan mengontrol pengaruh dari variabel lainnyaa Prosedur yang umum dilakukan adalah dengan cara memberikan atau mengadakan suatu perlakuan khusus kepada objek yang diteliti serta meneliti dampak atau pengaruhnyaa Sebagai contoh: lima ekor tikus diberi suntikan X, sementara tikus lainnya (yang mempunyai ciri yang sama) tidak, setelah kurun waktu tertentu (misalnya setelah 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan, dan seterusnya ) dibandingkan ada tidaknya perbedaan diantara kedua kelompok lima ekor tikus tersebuta Kalau ternyata ada perbedaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh dari suntikan X tersebuta
2) Pendekatan humanistic ( humaniora-interpretatif)
Apabila aliran scientifc mengutmakan prinsip objektivitas, maka kelompok pendekatan humanistic mengasosiasikan illmu dengan prinsip subjectivitasaperbedaan-perbedaan pokok antara pendekatan humanistic dan scientifk dapat kita lihat pada bagan berikut
no Pandangan
tentang Scientifc Humanistic
1 manusia Manusia dianggap
pasifa Tidak ubahnya dengan benda-benda yang ada di alam ini
Manusia aktif dan
penuh dengan
kreativitas
2 Tujuan ilmu Untuk
menstandarisasikan observasi
Mengutamakan kreativitas individual
3 Ilmu
pengetahua n
Sesuatu yang berada di
luar diri
pengamat/peneliti
Sesuatu yang
berada didalam diri (pemikiran,
interpretasi)
pengamat / peneliti
4 Fokus
5 Hubungan known dan knower
Pemisahan yang tegas Cenderung tidak
memisahkan
6 Upaya
perolehan Konsensus Mengutamakan
interpretasi-interpretasi alternatif
Dalam konteks ilmu-ilmu sosial, salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan adalah ”partisipasi observasi”, melalui metode ini, si peneliti dalam mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan orang-orang yang ditelitinyaa Misalnya bergaul, tinggal di rumah ornag-orang tersebut, seerta ikut serta dalam aktivitas sehari-hari mereka dalam kurun waktu tertentu (1 minggu, 1 bulan dan seterusnya)a Interpretasi atas sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, tidak hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara atau tanya jawab dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar pengamatan langsung dan pengalaman berinteraksi dengan mereka
Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menentukan penggambaran dan uraiannya tentang hal tersebuta Karena sifatnya yang subyektif dan interpretatif,maka pendekatan aliran humanistic ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalan-persoalan yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan pengalaman pribadia
3) Pendekatan Social Science (ilmu-ilmu sosial )
ditelitinyaa Misalnya bergaul, tinggal di rumah orang tersebut, serta ikut dalam aktivitas sehari-hari orang yang ditetlitinya, tidak hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar pengamatan langsung dan pengalaman interaksi dengan merekaa
Dipergunakannya dua pendekatan ”scientifc ” dan :humanistic” yang masing-masing berbeda prinsip ini, adalah karena yang menjadi onjek studi dalam ilmu pengetahuan sosial adalah kehidupan manusiaa Untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan pengamatan yang cermat dan akurata Untuk ini jelas bahwa pengamatan harus dilakukan seobyektif mungkin agar hasilnya dapat berlaku umum umum tidak bersifat khususa Dengan kata lain, para ahli ilmu sosial sepeti halnya ahli ilmu alam harus mampu mencapai kesepakatan atau konsensus mengenai hasil temua ”relatif” dalam arti dibatasi oleh faktor-faktor waktu, situasi dan kondisi tertentua Disamping faktor-faktor objektivitas, ilmu pengetahuan sosial juga mengutamakan faktor penejelasan dan interpretasia Hal ini disebabkan oleh manusia yang jadi objek pengamatan adalah mahluk yang aktif, memiliki daya pikir, berpengetahuan, memegang prinsip dan nilai-nilai tertentu, serta sikap tindakannya dapat berubah sewaktu-waktua Oleh karena itulah maka interpretasi subyektif terhadap kondisi-kondisi spesifk tingkah laku manusia yang menjadi obyek pengamatan juga diperlukan guna menangkap makna dari tingkah laku tersebut
Interpretasi dan penjelasan juga diperlukan karena meskipun berdasarkan ciri-ciri biologis, sosial, atau ciri-ciri lainnya manusia dapat dibagi dalam beberapa katagori-katagori tertentu, tidak berarti bahwa masing-masing baik secara individual maupun kelompok akan mempunyai persamaan dalam hal sikap dan perilakunyaa Misalnya 3 orang ( si A, si B dan si C ) semuanya memiliki beberapa karakteristik individual yang sama yakni semuanya wanita, semuanya bekerja sebagai guru SD dan semuanya berpendidikan tamtan sarjanaa Namun demikian orang tersebut boleh jadi masing-masing akan mempunyai perbedaan satu sama lainnya mengenai sikap dan perilakunya tentang sesuatu hala
metodologis serta teori-teori dan model-model yang dihasilkannyaa Kalangan ilmuwan komunikasi yang mendalami bidang studi speech commnication (komunikasi ujaran) umumnya banyak menerapkan metode aliran pendekatan humanistica Teori-teori yang dihasilkannya pun lazimnya disebut Teori-teori retorikaa Sementara para ahli ilmu komukasi yang meneliti bidang – bidang stui lainnya seperti ilmu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan lain-lain, umumnya banyak menerapkan metode pendekatan scientifka Teori-teori yang dihasilkannya biasanya disebut teori komunikasi (communication theory), namun demikian, pengelompokan semacam ini sekarang tidak jelas lagia Karena dalam prakteknya, kalangan ilmuwan yang mendalami bidang kajian komunikasi ujaran sering pula menerapkan pendekatan scientifc, sementara itu pendekatan-pendekatan humanistic juga banyak diterapkan dalam penelitian tentang masalah-masalah komunikasi antarpribadi, komuniikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan lain-lain
C. PENGERTIAN TENTANG ILMU DAN TEORI DALAM KOMUNIKASI
Terdapat banyak defnisi tentang ilmu yang dirumuskan oleh para ahlia Masing-masing mempunyai penekanan arti yang berbeda satu dengan lainnyaa Beberapa defnisi tentang ilmu antar lain :
” ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum ” ( Nasir, 1989 )
” konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal: adanya rasionalisme, dapat digeneralisasi, dan dapat disistematisasi ( Shaphere, 1974 )
” pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subyektif, dan konsistenti dengan realitas sosial ( Alfred Schutzm 1962 )
” Ilmu tidak hanya merupakan suatu pengetahuan yang terhimpun secara sistematik, tetapi juga merupakan metodelogi” ( Tan, 1964 )
Dari keempat defnisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alat (natural) atau sosial ( kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikira Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri, pertama, ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika, kedua, ilmu harus terorganisasi secara sistematika Ketiga ilmu harus berlaku umuma
1) Pengertian Ilmu Komunikasi
secara umuma Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusiaa Salah satu defnisi yang cukup jelas mengenai ilmu komunikasi diberikan oleh Berger dan Chafe dalam bukunya handbook of Communication Science 1987a Menurutnya, Ilmu komunikasi adalah ”suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang”a
Pengertian ilmu komunikasi yang dijelaskan oleh ”Beerger dan Chafe memberikan 3 (tiga) pokok pikiran, pertama objek pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusiaa Kedua, ilmu komunikasi bersifat ilmiah empiris dalam arti pokok-pokok pokiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk teori) harus yang berlaku umuma Ketiga, ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan, fenomena sosial yang berkatian dengan produks, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambanga
Ilmu komunikasi pada dasarnya adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikana
2) Pengertian Teori dalam Komunikasi
Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut :
Teori adalah abstraksi dari realitas
Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan
defnisi-defnisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis
Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan
aksioma-aksioma dasar yang berkaitan
Teori terdiri dari teorema-teorema yakni
generalisasi-generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris
televisia Kedua, semua reori adalah konstruksi ciptaan individual manusiaa Oleh sebab itu sifatnya relatif, dalam arti tergantung pada cara pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yang diamati, seerta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat dan lingkungan sekiratnya
Jadi secara sederhana dapat diartikan bahwa teori komunikasi pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusiaa Peristiwa yang dimaksud mencakup produksi, porses, dan pengaruh dari sistem-sisstem tanda dan lambang yang terjadi dalam kehidupan manusiaa
3) Penjelasan dalam Teori
Penjelasan dalam teori tidak hanya menyangkut penyebutan nama dan pendefnisian variabel-variabel, tetapi juga mengidentifkasikan kebeeraturan hubungan di antara variabela Menurut Littlejohn (1987), penjelasan dalam teori berdasarkan pada ”prinsip keperluan” yakni suatu penjelasan yang menerangkan variabel-variabel apa yang kemungkinan dieperlukan untuk menghasilkan sesuatua Contoh : Untuk menghasilkan X, barangkali diperlukan adanya Y dan Za
Selanjutnya, Littlejohn menjelaskan bahwa prinsip kepeprluan ini ada tiga macam yaitu 1) causal necessity ( keperluan kasual ) 2) Practical necessity (keperluan praktis), dan 3) logical necessity ( keperluan logis)a Keperluan kasual berdasarkan atas hubungan sebab-akibata Umpamanya, karena ada Y dan Z maka terjadi Xa Keperluan praktis menunjuk pada kondisi hubungan tindakan-konsekuensia Kalua menurut prinsip keperluankausal X terjadi karena Y dan Z, maka menurut prinsip penjelasan keperluan ppraktis Y dan Z memang bertujuan untuk, atau praktis akan menghasilkan Xa Prinsip yang keiga (prinsip keperluan logis) beerdasarkan pada azas konsistensi logisa Artinya Y dan Z secara konsisten dan logis akan selalu menghasilkan Xa
Penjelasan dalam teori juga lebih lanjut dapat dibagi dalam dua katagori : Penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku (person centered) dan penjelasan yang memfokuskan pada situasi (situation centered)a Penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku menunjuk pada faktor-faktor internal yang ada dalam diri seseorang (si pelaku)a Semenetara penjelasan yang memfokuskan pada situasi menunjuk pad faktor-faktor yang ada di luar diri orang tersebut ( faktor eksternal )
Sifat dan tujuan teori, menurut Abraram Kaplan (1964), adalah bukan semata untuk menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga suatu cara untuk melihat fakta, mengorganisasikan serta mempresentasikan fakta tersebuta Suatu teori harus sesuai dengan ciptaan Tuhan, dalam arti dunia yang sesuai dengan ciri yang dimilikinya sendiria Dengan demikian teori yang baik adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyataa Apabila konsep dan penjelasan teori tidak sesuai dengan realitas maka keberlakuannya diragukan dan teori demikian tergolong teori semua
Teori juga mempunyai fungsia Menurut Littlejohn, fungsi teori adalah
Mengorganisasikan dan menyimpulkan
Ini berarti dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara sepotong-sepotonga Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupana Pola-pola dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukana Pengetahuan kita tentang pola-pola dan hubungan-hubungan ini kemudian diorganisasikan dan disimpulkana Hasilnya (berupa teori) akan dapatdipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnyaa
Memfokuskan
Artinya hal-hal atau aspek-aspek dari suatu objek yang diamati harus jelas fokusnyaa Teori pada dasarnya hanya menjelaskan tentang suatu hal,bukan banyak hal
Menjelaskan
Maksudnya adalah bahwa teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinyaa Penjelasan ini tidak hanya berguna untuk memahami pola-pola hubungan hubungan, tetapi juga menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentua
Mengamati
Fungsi ini menunjukkan bahwa teori tidak saja menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati, tetapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinyaa Oleh karena itulah teori yang baik penting karena bisa dijadikan sebagai patokan untuk mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teoria
Membuat prediksi
dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dalak kehodupan di masa sekaranga Fungsi prediksi ini terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti peersuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relation, dan media massa
Heuristik
Aksioma umum menyebutkan bahwa teori yang baik adalah teori yang diciptakan dapat merangsang timbulnya upaya-upaya apenelitian selanjutnyaa Hal ini dapatterjadi apabila konsep-konsep dan penjelasan-penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya
Komunikasi
Menunjukkan bahwa teori sebenarnya tidak menjadi monopoli si penciptanyaa Teori harus dipublikasikan, didiskusikan, dan terbuka terhadap kritikan-kritikana Dengan cara ini maka modifkasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan
Kontrol/mengawasi
Fungsi ini bersifat normatifa Hal ini dikarenakan bahwa asumsi-asumsi teori dapat kemudian berkembang menjadi norma-norma atau nilai-nilai yang dipegang dalam kehidupan sehari-haria Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia
Generatif
Fungsi ini terutama sekali menonjol di kalangan pendukung tradisi/aliran pendekatan interpretatif dan teori kritisa Menurut pandangan teori ini, teori juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kulturasi, serta sarana untuk menciptakan pola dan car kehidupan yang barua
5) Pengembangan Teori
Proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti model pendekatan ekperimental yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alama Menurut pendekatan ini, biasa disebut hypothetic-deductive method
( metoda hipotetis-deduktif), proses pengembangan teori melibatkan empat tahap sebagai berikut :
Testing the hyphotheses ( menguji hipotesis ) Formulating theory ( menformulasikan teori )
Ada beberapa patokan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kesahihan teori antar lain :
Cakupan teoritis (theoritical scope ) yang menjadi
permasalahan pokok disini adalah apakah suatu teori yang dibangun memiliki prinsip ”generality” atau keberlakuuan umum
Kesesuaian ( appropriateness ), yakni apakah isi teori sesuai
dengan pertanyaan-peertanyaan / permasalahan-permasalahan teoritis yang ditelitia
Heuristica Yang dipertanyakan adalah apakah suatu teori
yang diebntuk punya potensi untuk menghasilkan penelitian atau teori-teori lainnya yang berkaitan
Validitas ( validity) atu konsistensi internal dan eksternala
Konsistensis internal mempersoalkan apakah konsep dan penjelasan teori konsisten dengan pengamatana Konsistensi eksternal mempertanyakan apakah teori yang dibentuk didukung oleh teori teori lainnya yang telah ada
Parsimony (kesederhanaan )a Inti pemikirannya adalah bahw
teori yang baik adalah teori yang berisikan penjelasan-penjelasan yang sederhanaa
D. KOMPONEN KONSEPTUAL DAN JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI
Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, defnisi mengenagi komunikasi yang diberikan para ahli pun sangat beragama Masing-masing punya penekanan arti, cakupan,m dan konteksnya yang berbeda sat usama lainnyaa FrankaEaXaDance (1976) seorang sarjana Amerika yang menekuni bidang komunikasi, menginventarisasi 126 defnisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnyaa Dari defnisi-defnisi ini ia menemukan adanya 15 (lema belas) komponen konseptual pokok antara lain :
1a Simbol-simbol / verbal / ujaran
Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal (Hoben, 1954)
2a Pengertian / pemahaman
merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson, 1959)
3a Interaksi / hubungan / proses sosial
Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi (Mead, 1963)
4a Pengurangan rasa ketidakpastian
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, beertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Brandlund, 1964) 5a Proses
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-laian (Berelson dan Steiner, 1964)
6a Pengalihan/penyampaian/pertukaran
Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnyaa Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihana Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersamaa Oleh karena itu komunikasi juga menuntut adanya partisipasi (Ayer, 1955)
7a Menghubungkan / menggabungkan
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Ruesch, 1957) 8a Kebersamaan
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh sesorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959)
9a Saluran/alat/jalur
Komunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran/order, dan lain-lain seperti telegraf, telepon, radio,, kurur, dan lain-lain (American Colledge Dictionary)
10a Replikasi/memori
11a Tanggapan diskriminatif
Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme terhadap suatu stimulus (Stevens, 1950)
12a Stimuli
Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima (Newcomb, 1966)
13a Tujuan / kesengajaan
Komunikasi pada dasarnya, penyampaian yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak peneerima (Miller 1966)
14a Waktu / situasi
Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasi yang lain sesuai pola yang diinginkan (Sondel, 1956)
15a Kekuasaan / kekuatan
Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan (Schacter, 1951)
Kelimabelas komponen diatas merupakan kerangka acuan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menganalisis fenomena peristiwa komunikasia Komponen-komponen tersebut, baik secara tersendiri, secaa gabungan (kombinasi dari beberapa komponen) ataupun secara keseluruhan, dapat dijadikan sebagai fokus perhatian dalam penelitian
E. JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI
Menurut Litlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek pengamatan, secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompoka Kelompok pertama disebut kelompok teori umun (general theory) kelompok kedua adalah kelompok teori-teori kontekstual (contextual theories)
Ada empat jenis teori yang diklasifkaasikan masuk ke dalam kelompok teori-teori umum yaitu
1. Teori fungsional dan struktura
Meskipun pendekatan fungsional dan struktural ini sering kali dikobinasikan, namun masing-masing mempunyai titik penekanan yang berbedaa Pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosiala Pendekatan fungsionalime yang berasal dari biologi, menekankan pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan an mempertahankan sistema Apabila ditelaah kedua pendekatan ini sama-sama mempunyai penekanan yang sama yakni tentng sistem sebagai struktur yang berfungsi
Kedua pendekatan ini mempunyai beberapa persamaan dan karakteristik sebagai berikut
aa Baik pendekatan strukturalisme maupun pendekatan fungsionalisme, dua-duanya sama-sama lebih mementingkan synchrony (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada diachrony (perubahan dalam kurun waktu tertentua)
ba Kedua pendekatan sama-sama mempunyai kecenderungan memusatkan perhatiannya pda akibat-akibat yang tidak diinginkan daripada hasil-hasil yang sesuai tujuana Kalangan sturkturalis tidak mempercayai konsep-konsep subjectivitas dan kesadarana Bagi mereka yang diamati terutama sekali adalah faktor-faktor yang berada di laur kontrol kesadaran manusia
ca Kedua pendekatan sama-sama punya kepercayaan bahwa realitas itu pada dasarnya objectif dan independent (bebas)a Oleh karena itu pengetahuan, menurut pandangan ini, dapat ditentukan melalui metode pengamatan (observasi) empiris yang cermata
da Pendekatan sturkturalisme dan fungsionalime juga sama-sama bersifat dualistik, karena kedua-duanya memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran-pemikiran dan objek-objek yang disimbolkan dalam komunikasia Menurut pandangan ini, dunia ini hadir karena dirinya sendiri, sementara bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang telah ada
ea Kedua pendekatan juga sama-sama memegang prinsip the correspondence theory of truth (teori kebenaran yang sesuai)a Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitasasimbol-simbol harus merepresentasikan sesuatu secara akurat
2. Teori-teori behavioral dan cognitive
hakekat dan cara menemukan pengetahuan jgua sama dengan aliran strukturalis dan fungsionala Perbedaan utama antara aliran behavioral dan kognitif dengan aliran stukturalis dan fungsional hanyalah terletak padafokus pengamatan serta sejarahnyaa Teori-teori strukturalis dan fungsional yang berkembang dari sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya cenderung memusatkan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut stuktur sosial dan budaya, semenara teori-teori behavioral dan kgonitif yang berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu pengatahuan behavioral lainnya, cenderung memusatkan pengamatan padasiri manusia secara individuala Salah satu konsep pemikirannya yang terkenal adalahssentang model ”S-R” (Stimulus - respons) yang menggambarkan proses informasi antara ”stimulus (rangsangan) dan ”respon” (tanggapan)
Teori-teori Behavioral dan cognitif juga mengutamakan variabel analitic (analisis variabel)a Analisis ini pada dasarnya merupakan upaya mengidentifkasikan variebl-variabel kognitif yang diangap penting serta mencari hubungan korelasi diantar variabela Anlisis ini juga menguraikan tentang cara-cara bagaimana varabel-variabel proses kognitif dan informasi menyebutkan atau menghasilkan informasi tertentu
Komunikasi menurut pandangan teori ini, dianggap sebagia manifestasi dari tingkah laku, proses berpikir dan fungsi ”bio-neural” dari individua Oleh karenanya, variabel-variabel penentu yang memegang peranan penting terhadap sarana kognisi seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol dan kesadaran orang tersebuta
3. Teori-teori konvensional dan interaksional
Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol-simbol komunikasiamenurut teori ini, dianggap sebagai alat perekat masyarakata Kelompok teori ini berkembang dari aliran pendekatan ”interaksionisme simbolis , sosiologi dan flsafat bahasa ordinera Bagi kalangan pendukung teori-teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi
Makna menurut pandangan teori ini, tidak merupakan suatu kesatuan obyektif yang ditransfer melalui komunikasi, tetapi muncul dari dan diciptakan oleh interaksia Dengan kata lain, makna merupakan produk dari interaksi
Menurut teori-teori interaksinal dan konvensional, makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksia Oleh karena itu, makna dapat berubah dari wakti ke waktu, dari koneksi ke koneksi,serta dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnyaa Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relatif dan temporer
4. Teori-teori kritis dan interaktif
Gagasan-gagasan teori ini banyak berasal dari berbagai tradisi, seperti sosiologi interpretif, pemikiran Max Weiber , phenomenology dan hermeneutica
Meskipun ada beberapa perbedaan di antara teori-teori yang termasuk dalam kelompok ini, namun terdapat dua karakteristik umuma 1) penekanan terhadap peran subyektiftas yang didasarkan pada pengalaman individuala 2) makna atau ”meaning” merupakan konsep kunci dalam teori-teori inia Pengalaman dipandang sebagai meaning centered atau dasarpemahaman maknaa Dengan memahami makna dari suatu pengalaman, seseorang akan menjadi sadar akan kehidupan dirinyaa Dalam hal ini bahasa menjadi konsep sentral karena bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman manusiaa
Disamping persamaan umun, juga terdapat perbedaan yang mendasar antara teori-teori interpretatif dan teori-teori kritis dalam hal pendekatannyaa Pendekatan teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat perpektif dan keputusan-keputusan absolut tentang fenomena yang adiamati, pengamatan, menurut teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentatif dan relatifa Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan yang absolut prespektif dan juga politis sifatnyaa
Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi secara umum dapat dibagi dalam konteks atau tingkatan sebagai berikut :
a) Intrapersonal Communication
intrapersonal umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan dan interpretasi terhadap suatu simbol-simbol yang ditangkap melalui pancaindera
b) Interpersonal communication
Adalah komunikasi antarperorangan yang bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsunga Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi merupakan contoh-contoh komunikasi antarpribadiateori-teori komunikasi antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat hubungan, percakapan, interaksi dan karakteristik komunikator
c) Group communication
Komunikasi kelompok memfokuskan pembahasannya pda interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecila Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadia Teori-teori komunikasi kelompok antara lain membahas tentang dinamika kelompok, efsiensi dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk komunikasi, serta pembuatan keputusana
d) Organizational communication
Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasia Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal, serta bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompoka Pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut stuktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia , komunikasi dan proses pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi
e) Mass communication
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besara Proses komunikasi massa melibatkan aspek-aspek k omunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi organisasia Teori-teori komunikasi massa umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut strukutr media, hubungan media dan masyarakat, hubungan antara media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak serta hasil komunikasi masa terhadap individu
Dilihat dari metode dan logika terdapat 4 (empat ) perspektif yang mendasari pengembangan teori kommuniaksia Keempat perpektif tersebut adalah
1a Covering Laws theories
Pada dasarnya pemikiran Covering Laws theories berangkat dari prinsip sebab akibat atau hubungan kausala Rumusan umum dari prinsip ini antara lain diceerminkan dalam pernyataan-pernyataan hipotesis yang berbunyi : Jika Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaamaka Baaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Pemikiran covering laws model ini diperkenalkan oleh Draya Menurut Dray penjelasan covering laws theories didasarkan pada dua asasa Pertama, bahwa teori berisikan penjelasan-penjelasan yang berdasarkan pada keberlakuan umum/hukum umuma Kedua, bahwa penjelasan teori berdasarkan analisa keberaturan
Keterbatasan dari perpestif ini antara lain a) keberlakukan prinsip universalitas bersifat relatif, b)a Formula statistik covering laws sulit diterapkan dalam mengamati tingkah laku manusa karena pada dasarnya tingkah laku manusia itu berubah-ubah dan sulit diterkaa C) manusia dalam kehidupannya juga terikat oleh ikatan-ikatan kultur spesifk;d) kehidupan manusia penuh keragaman dan kompleks, e) sifat kehidupan manusia bisa berubah-ubah f) analisa covering laws terlalu didasarkan pada perhitungan-perhtungan statistik yang belum tentu sesua dg realita
2a Rules
Pemikiran rules theori didasarkan prinsip praktis bahwa manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan yang menyangkut kehidupannyaa Umpamanya si A mempunyai suatu maksud tertentu ( Y ) dalam upayanya mencapai Y ini, ia akan aktif dan selektif melakukan tindakan tertentu ( X )
Ciri penting dari rules theori ; 1) aturan (rules) pada dasarnya merefeksikan fungsi-fungsi perilaku dan kognitif yang kompleks dari kehidupan manusiaa 2) aturan menunjukkan sifat-sifat keberaturan yang berbeda dari keberaturan sebab akibat 3a System theories
Kerangka kerja sistempada dasarnya tidak bersifat monolitis, sistem mempunya 3 model yaitu : a) General system theorya b) sybermetics dan c) struktural fuction
4a Symbolic interactions
Kerangka pemikiran symbolic interation berasal dari disiplin sosiologia Terdapat tujuh proposisi umum yang mendasari pemikiran symbolic interactionism
aa Bahwa tingkah laku dan interaksi antar manusia dilakukan melalui peraturan lambar –lambang yang mengandung arti ba Orang menjadi manusiawi setelah berinteraksi dengan
orang-orang lainnya
ca Bahwa masyarakat merupakan himpunan dari orang-orang yang berinteraksi
da Bahwa manusia secara sukarela aktif membentuk tingkah lakunya sendiri
ea Bahwa kesadaran atau proses berpikir seseorang melibatkan proses interaksi dalam dirinya
fa Bahwa manusia membangun tingkah lakunya dalam melakukan tindakan-tindakan
ga Bahwa untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan penelaahan tentang tingkah laku / perbuatan yang tersembunyi
A. Pokok –Pokok Pikiran George Herbert Mead
Menurut Mead orang adalah aktor (pelaku dalam masyarakata Bukan reaktora Sementara social act (tindakan sosial) merupakan payungnyaa Mead juga menuyatakan bahwa tindakan merupakan suatu unit lengkap yang tidak bisa dianalisis menurut bagian-bagiannya secara terpisaha Tindakan sosial mencakup tiga bagian yang saling berkaitan
1a Individual gesture (gerak isyarat awal) dari seorang individu 2a Respon (tanggapan) atas gerak isyarat tersebut dari
individu-individu lainnya, baik secara nyata ataupun tersembunyi 3a Asil dari tindakan yang dipersepsikan oleh kedua belah pihak
Salah satu konsep pokok yang dicetuskan Mead adalah konsep the generalized othera Konsep ini pad ahakekatnya menunjukkan bagaimana seseorang melihat dirinya sebagaimana orang-orang lain melihat dirinya
B. Pokok –Pokok Pikiran Herbert Blumer
Herbert Blumer adalah pencetus istilah ”symbolic interactionism pikiran-pikiran Blumer antara lain
1a Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan pemahaman arti dari sesuatu tersebut
2a Pemahaman arti ini diperoleh melalui interaksi
3a Pemahaman arti ini juga merupakan hasil proses interpretasia Dengan demikian meaning atau arti dalam sesuatau,menurut Blumer , merupakan hasil dari proses internal dan eksternal
Blumer seperti halnya Mead, memandang orang sebagai aktor, bukan reaktora Tindakan atau aksi sosial menurut Blumer merupakan perluasan dari tindakan-tindakan individu dimana masing-masing individu menyesuaikan tindakannya, sehingga hasilnya merupakan gabungana
Dalam pembahasannya Blumer juga mengemukakan aspek-aspek metodologi, kegiatan penyelidikan atau penelitian yang dilakukan umumnya menyangkut enam hal
1a Peneliti harus memiliki kerangka kerja atau model empiris yang jelas hal ini penting karena penelitian tidak bisa dilakukan dalam tingkatan abstraksi yangtidak bisa diukur dalam realita
2a Penelliti harus mempunyai pertanyaan-pertanyaan sebgai kerangka permasalah pokok yang akan dikaji
3a Penelitia harus melakukan pengumpulan data melalui cara-cara yang realistis
4a Peneliti harus mampu menggali pola-pola dan karakteristik-karakteristik hubungan berdasarkan data yang ada
5a Peneliti harus membuat interpretasi atas hasil pengumpulan datanya
6a Peneliti juga mengonseptualisasikan hasil penyelidikannya
C. Pokok –Pokok Pikiran Manford Kuhn
Secara umum pokok pikiran Manfor Kuhnlebih bersifat mikro dan empiris/kuantitatifa Ada 4 hal yang dikemukakan oleh Kuhn : 1a Objek sasaran
2a Rencana tindakan 3a Orientational other 4a Konsep diri