PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SASANA
TRESNA WERDHA JELAMBAR JAKARTA BARAT Nur Fitriah1, Yudha Anggit Jiwantoro2
1Mahasiswa STIKes Pertamedika 2Dosen STIKes Pertamedika
ABSTRAK
Senam lansia sangat baik bagi penderita hipertensi karena dapat meningkatkan kesehatan pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat. Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengukur tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer, stetoskop
dan lembar observasi. Serta menggunakan video senam lansia. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment. Sampel dalam penelitian ini 30 lansia. Metode pengambilan sampel Total Sampling. Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah pre sistol distol sebesar 0,600 dan penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi diperoleh post sistol diastol sebesar 0,667. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Paired Sampel t-test diperoleh nilai p value 0,000 (p
value < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh senam lansia terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sasana Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat. Saran dari penelitian ini diharapkan dalam penanganan lansia yang mengalami hipertensi dengan pemberian intervensi senam lansia.
Kata Kunci : Lansia, Senam Lansia, Hipertensi Daftar Pustaka : 44 (Tahun 2007-2015)
PENDAHULUAN
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul di Negara berkembang seperti Indonesia. Seseorang dikatakan hipertensi dan berisiko mengalami hipertensi apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran, nilai tekanan darah tetap tinggi. Nilai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg
atau diastolik ≥ 90 mmHg (Yunita, 2014).
Menurut World Health Organization
sedangkan di daerah Asia Pasifik, prevalensi kejadiannya berkisar antara 5-47% pada pria dan 7-38% pada wanita.
Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Riset Kesehatan Dasar mendapatkan prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun keatas. di Indonesia cukup tinggi mencapai 26,5% dengan penduduk yang mengetahui dirinya menderita hipertensi hanya 7,2% dan yang minum obat anti hipertensi hanya 9,4%. (Riskesdas, 2013). DKI Jakarta yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia memiliki angka prevalensi hipertensi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 28,8%. Menurut kabupaten/kota, prevalensi hipertensi tertinggi di temukan di Jakarta pusat (12,6%) dengan prevalensi tertinggi terdapat pada kelompok usia lanjut. (Riskesdas Indonesia, 2007).
Menurut WHO batas tekanan darah yang normal adalah 140/90 mmHg. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi yaitu jenis kelamin, keturunan, merokok, obesitas, stress, alkohol, kurang olahraga dan usia (Tilong, 2014). Komplikasi hipertensi yang timbul yaitu : Tekanan darah yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak (stroke). stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Olahraga seperti senam lansia yang teratur sangat dianjurkan untuk mencegah lansia terkena penyakit kronis seperti peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Persentase penduduk lansia yang melakukan kegiatan olahraga di daerah perkotaan sebesar 12,90% jauh lebih tinggi daripada penduduk lansia di pedesaan yaitu sebesar 2,63% (Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010).
menit. Gerakan senam lansia meliputi pemanasan, dan pendinginan. (Handayani, 2013). Hasil penelitian Ferdinand (2008) dengan judul pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre eksperiment
dengan One-group pre-post test
design. didapatkan jumlah sampel 30
orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total populasi. Hasil uji normalitas menunjukkan data tidak berdistribusi nomal sehingga tidak memenuhi uji T berpasangan dan digunakan uji alternatif yaitu uji wilcoxon. Didapatkan nilai p value yaitu 0,023 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di PSTW Budi Sejahtera Martapura.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 14 November 2017 di Panti Sasana Tresna Wredha Jelambar Jakarta Barat. peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah secara langsung 10 lansia yang mengalami hipertensi, tekanan darah antara 140/90 mmHg, sampai
180/100 mmHg. Berdasarkan wawancara di dapatkan jumlah lansia yang mengalami hipertensi sebanyak 10 orang. Dengan prevalensi kejadian 3 orang mengalami hipertensi ringan, 2 orang yang mengalami hipertensi normal, jika 5 orang yang mengalami hipertensi berat. Dari 10 lansia beberapa lansia mengatakan merasa gelisah, susah tidur, mudah marah dan tersinggung. Hasil wawancara dengan petugas panti, dampak serius dari hipertensi pada lansia adalah terkena stroke, Lansia tersebut akan di berikan obat rutin cantropril atau amlodipin dari dokter. Dan berdasarkan hasil wawancara dengan petugas panti, lansia di Panti Sasana Tresna Wredha Jelambar Jakarta Barat yang memiliki riwayat hipertensi sebanyak 30 orang.
METODE PENELITIAN
Desain rancangan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
one group pretest posttest without control.
menjadikan seluruh populasi menderita hipertensi yaitu sebanyak 30 orang. Dengan kriteria inklusi lansia dapat berjalan tanpa membutuhkan alat bantu. Lansia bersedia menjadi responden dan mengikuti prosedur penelitian sampai tahap akhir penelitian.
Instrumen penelitian menggunakan
Sphygmomanometer dan Stetoskop,
video senam, dan lembar observasi. Pada penelitian ini menggunakan Uji
Paired t-test. uji paired t-test
bertujuan untuk menguji beda mean
dari 2 hasil pengukuran pada kelompok yang sama.
HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Panti Sasana Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat
Variab
el SelisPaired differences T df Sig ih DeviatiStd.
on
Std.Er or Mean Pre
sistol-diastol
.600 .498 .091 6.59 5 2
9 00. 0 Post
sistol-diastol
.833 .379 .069 12.0 42
Berdasarkan tabel 5.5 hasil analisis Pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi diperoleh selisih
pre sistol distol sebesar 0,600 dan tekanan darah pada post sistol diastol sebesar 0,833. Dan didapatkan p value 0,000 (p value < 0,05) dengan kesimpulan Ho ditolak, yaitu terdapat pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini sesuai dengan peneliti Miratina Junita Sundari, Suhadi, Maryati (2014) dengan judul pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di panti wreda usia “bethany” semarang. Tekanan darah sistolik yang paling tinggi adalah hipertensi stage 2 yaitu 3 (21.4%) mengalami penurunan menjadi 2 (14.3%). Tekanan darah sistolik yang paling banyak adalah hipertensi stage 1 yaitu 11 (78.6%) mengalami penurunan menjadi 7 (50.0%). Mengalami penurunan pada tekanan darah pre hipertensi yaitu 5 (35.7%) sesudah senam lansia.
semarang. Tekanan darah diastolik yang paling tinggi adalah hipertensi stage 2 yaitu 1 (7.1%). Tekanan darah diastole yang paling banyak adalah hipertensi stage 1 yaitu 13 (92,9%) mengalami penurunan menjadi pre hipertensi 8 (57.1%). Tekanan darah diastolik yang mengalami penurunan setelah senam lansia adalah pada tekanan darah normal yaitu 6 (42.9%) sesudah di lakukan.
Berdasarkan penelitian di Panti Sasana Tresna Werdaha Jelambar Jakarta Barat menunjukkan selisih pre sistol distol sebesar 0,600 dan tekanan darah pada post sistol diastol sebesar 0,833. Dan didapatkan p value 0,000 (p value < 0,05) dengan kesimpulan Ho ditolak, yaitu terdapat pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan penilitian dari Astari (2014) tentang Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi pada Kelompok Senam lansia di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan, penelitian menunjukkan bahwa senam lansia berpengaruh secara signifikan
terhadap tekanan darah diastolik dengan nilai P (0,000) < 0,05.
SIMPULAN
1. Karateristik responden di Panti Sasana Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat didapatkan mayoritas berusia 60-74 tahun dan berjenis kelamin perempuan. 2. Tekanan darah lansia di Panti
Sasana Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat sebelum melakukan senam mayoritas tinggi.
3. Tekanan darah lansia di Panti Sasana Tresna Werdha Jelambar Jakarta Barat sesudah melakukan senam mayoritas normal.
DAFTAR PUSTAKA
Adib.M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan Stroke. Yogyakarta : Dianloka.
Aisyah, F. N. (2009). Faktor risiko hipertensi pada empat
Kabupaten/Kota dengan
prevalensi hipertensi tertinggi
di Jawa dan Sumatera. Jakarta:
Balitbangkes Depkes RI 2.
Astari, P. D. (2013). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan.
Azizah, L. (2011). Keperawatan
Basha, A. (2009). Hipertensi: Faktor risiko dan penatalaksanaan.
Jakarta: Dian Rakyat.
Centers for Disease Control and Prevention, (2007) U.S. Department of Health and Human Services. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. National Institute of Health.
Corwin, E. J. (2009). Patofisiologi: buku saku Edisi 3. Jakarta : EGC
Dalyoko, D. A. P. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pengendalian hipertensi pada lansia di
Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasl Penelitian.
Jakarta: Trans Infomedia.
Ferdinand K. (2008). Diagnosis and management of hypertension and cardiovascular risk factors in African-American patients.
Journal of Hypertension Research 23(2), 1-8. Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten Semarang.
Semarang: Stikes Ngudi Waluyo.
Hidayat, A.A. (2013). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hopkinson, A. (2011). Risk for in high blood pressure. Blog blood
pressure England.
http://www.minusbloodpressure. com
Jiwantoro, Y. A. (2017). Riset Keperawatan Analisa Data Statistic Menggunakan Spss.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Kaplan. (2006). Kaplan’s Clinical Hypertension, Ninth Edition, Lippincott williams & Wilkins
Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Buletin Jendela Data Dan
Informasi Kesehatan : Jakarta
Kunti. J. (2016). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Dengan Hipertensi Di Posyandu Lanjut Usia Di Desa Wotgaleh
Sukoharjo. Universitas