• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA LAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA LAWANG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH TERAPI SEFT (

SPIRITUAL EMOTIONAL

FREEDOM TECHNIQUE

) TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI

DI PANTI WERDHA LAWANG

SKRIPSI

Oleh:

ORIS PRATITA

NIM. 07060004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

PENGARUH TERAPI SEFT (

SPIRITUAL EMOTIONAL

FREEDOM TECHNIQUE

) TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI

DI PANTI WERDHA LAWANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S. Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

ORIS PRATITA

NIM. 07060004

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA LANSIA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA LAWANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

ORIS PRATITA

NIM. 07060004

Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 20 Juni 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. DR. Sujono, M. Kes Faqih Ruhyanuddin, S. Kep. Ns

NIP. UMM. 131.8770.94 NIP. UMM. 11203090391 Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Ririn Harini, S.Kep.,Ns

(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

PADA LANSIA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA LAWANG

SKRIPSI

Disusun Oleh:

ORIS PRATITA

NIM. 07060004

Skripsi ini Telah di Ujikan

Tanggal 2 Juli 2011

Penguji I, Penguji II,

Prof. DR. Sujono, M. Kes Faqih Ruhyanuddin, S. Kep.Ns

NIP. UMM. 131.8770.94 NIP. UMM. 112.0309.0391

Penguji III, Penguji IV,

Sunardi, S. Kep. Ns Nurul Aini, M. Kep

NIP.UMM.112.0508.0425 NIP.UMM.112.0501.0419

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Oris Pratita NIM : 07060004

Program Studi : Program Studi Ilmu keperawatan FIKES UMM

Judul skripsi : Pengaruh Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Werdha Lawang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juli 2011

Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

LEMBAR MOTTO

Carilah ilmu sampai di negeri cina

(H.R. Ibnu Adi dan Baihaqi)

Ilmu tanpa agama akan menjadikan kita buta sedangkan

agama tanpa ilmu akan

menjadikan kita lumpuh

(Albert Einsten)

Kupersembahkan ilmuku seperti lilin yang rela hancur demi

menerangi

orang lain

(7)

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Kurangkai kata, kubaca makna, kutuang dalam alinea,

kubingkai dalam tujuh bab jumlahnya, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima,

orangtua, calon suami

dan calon mertua pun bahagia”

Karya kecil ini ku persembahkan untuk :

ALLAH S.W.T,

Robbil’alamin

dan

Muhammad utusan ALLAH

sebagai si-Penyempurna akhlaq.

Bapak (Suyanto) Mama (Norlina)

tercinta yang senantiasa memberi do’a

dan dukungan

dalam setiap langkah Ayis…

Adikku (Hanis Putriana & Jihan Oktaviani) yang telah memberi

semangatdan warna dalam hidup Ayis….

Yang Tersayang Adi Wimantoro yang selalu ada untuk oris menyuport

dan mendoakan oris...

Sahabat-Sahabatku (Zery,Ari,Ana,Dinah,Eka)..

Tim Jejak Petualang (Angger,Ali,Fandy,Ana,Aisyah)..

Teman-Teman PSIK 07..

Teman-Teman KKN 04..

Oris ucapkan terima kasih atas

support kalian dan semangat kalian, kebersamaan kita takkan lekang oleh

waktu dan selalu akan ku rindukan...

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah AWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Werdha Lawang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S. Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada:

1. Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,

2. Ririn Harini, S. Kep, Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatann fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,

3. Prof. DR. Sujono, M. Kes selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Faqih Ruhyanuddin, S. Kep. Ns selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan menginspirasi penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.

5. Bapak Endy Fatah Joesoef dan Istri yang telah membantu penelitian saya dengan terapi SEFT kepada lansia.

6. Panti Werdha Griya Asih dan Panti Werdha Pangesti yang telah memberi izin dan membantu saya dalam pelaksanaan penelitian.

7. Dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, atas Ilmu dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

8. Bapak Suyanto dan Mama Nurlina yang selalu mencurahkan kasih sayang dan

mendoakan serta selalu memberi semangat Ayis dari lahir sampai sekarang “menjadi sarjana” dan saudara-saudara tercinta segala dukungan serta doa-doanya dalam menempuh perkuliahan ini.

(9)

ix

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan dan Panti Werdha Griya Asih dan Panti Werdha Pangesti. Amin....

(10)

x

Therapeutic Effect SEFT (

Spiritual Emotional Freedom Technique

)

Against Decrease Blood Pressure In Elderly Hypertension in Elderly

Institution Lawang

Oris Pratita1, Prof. Sujono, M. Kes2, Faqih Ruhyanuddin, S. Kep. Ns3

ABSTRACT

Background: The period of aging is the last period of human development, where a person has decreased physical and social functioning naturally. Structural and functional changes in the peripheral vascular system result to the aging process causes changes in blood pressure in the elderly. Hypertension is a problem in the elderly because it is often discovered and became a major factor of stroke, heart trouble, and coronary heart disease. One way of treating hypertension is through therapeutic methods of psychotherapy with Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) that the emphasis on belief in God Almighty, quick and simple fix of The Major Energy meridians to neutralize the physical and emotional problems as a cause of increased blood pressure. The study was conducted to determine the effect of therapy SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) to decrease blood pressure in elderly hypertensive.

Methods: This research is correlational experiment with using the case control method that examines the relationship between variables. The research was conducted in May 2011 in Panti Institution Pangesti and Griya Asih, Lawang. Subjects were elderly (n = 30) taken by the method of Probability Sampling with a total of Cluster Sampling techniques. From analysis was performed using SPSS computerized system 16.00 by t-test of dependent and independent tests.

Results: From the results of SPSS 16.00 analysis found 9 people (60%) who experienced below average hypertension (borderline), 3 (20%) who experienced hypertension definitife and 3 people (20%) who had mild hypertension. With a mean decrease in blood pressure after treatment at systolic SEFT obtained mean values of 17 and diastolic mean values obtained 7. Whereas in the control group obtained a mean value with mean systolic 151 and diastolic values with mean 87. There SEFT therapeutic effect on blood pressure reduction in elderly hypertensive t-test using the test with a value dependent systolic and diastolic respectively with a p-value = 0.000 (p <0.05). While the independent t-test values obtained for the treatment-control systolic with p value = 0.023 (p <0.05) means that there are differences in blood pressure values and the diastolic value for treatment-control with a p-value = 0.863 (p <0, 05) means that there is no difference in blood pressure.

Conclusion: There is influence between the hypertension using SEFT therapy in the elderly. With the average reduction in systolic blood pressure by 17 mmHg, while diastolic blood pressure obtained on average decreased by 10 mmHg.

Keywords: Hypertension,SEFT Therapy, Elderly

1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Malang

2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang

3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

(11)

xi

Pengaruh Terapi SEFT (

Spiritual Emotional Freedom Technique

)

Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti

Werdha Lawang

Oris Pratita1, Prof. Sujono, M. Kes2, Faqih Ruhyanuddin, S. Kep. Ns3

INTISARI

Latar belakang: Masa lanjut usia merupakan masa terakhir perkembangan manusia, dimana seseorang mengalami penurunan fungsi fisik dan sosial secara alami. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer akibat proses menua menyebabkan perubahan tekanan darah pada usia lanjut. Hipertensi menjadi masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung, dan penyakit jantung koroner. Salah satu cara menangani hipertensi adalah melalui psikoterapi dengan metode terapi Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) yang dengan penekanan pada keyakinan kepada Tuhan YME, secara cepat dan sederhana memperbaiki The Major Energy Meridians untuk menetralisir permasalahan fisik dan emosi sebagai penyebab meningkatnya tekanan darah. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan korelasional menggunakan metode case control yang meneliti hubungan antara variabel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011 di Panti Werdha Pangesti dan Griya Asih, Lawang. Subyek penelitian adalah lansia (n=30) diambil dengan metode Probability Sampling dengan teknik total Cluster Sampling. Analisis data dilakukan menggunakan sistem komputerisasi SPSS 16.00 dengan uji t-tes dependen dan independent.

Hasil: Dari hasil analisis SPSS 16.00 ditemukan 9 orang (60%) yang mengalami hipertensi dibawah rata-rata (borderline), 3 orang (20%) yang mengalami hipertensi definitife dan 3 orang (20%) yang mengalami hipertensi ringan. Dengan rerata penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi SEFT pada sistolik didapatkan nilai mean 17 dan diastolik didapatkan nilai mean 7. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan rerata nilai sistolik dengan mean 151 dan nilai diastolik dengan mean 87. Terdapat pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah lansia hipertensi menggunakan uji t-tes dependen dengan nilai sistolik dan diastolik masing-masing dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Sedangkan pada uji t-test independent didapatkan nilai sistolik untuk perlakuan-kontrol dengan nilai p=0,023 (p<0,05) artinya ada perbedaan nilai tekanan darah dan pada nilai diastolik untuk perlakuan-kontrol dengan nilai p=0,863 (p<0,05) artinya tidak ada perbedaan tekanan darah.

Kesimpulan: Ada pengaruh antara hipertensi mengunakan terapi SEFT pada lansia. Dengan rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 17 mmHg sedangkan pada tekanan darah diastolik didapatkan rerata penurunan sebesar 10 mmHg.

Kata kunci: Hipertensi,terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique), lansia

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Muhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN. ... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... v

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRACK ... x

INTISARI ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Peneliti ... 6

1.4.2 Bagi Praktisi Keperawatan ... 6

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan ... 6

1.4.4 Bagi Peneliti Lain ... 7

1.4.5 Bagi Lansia ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

1.6 Batasan Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 SEFT (Spritual Emotional Freedom Technique) ... 9

2.1.1 Manfaat SEFT ... 10

2.1.2 Teknik SEFT ... 11

(13)

xiii

2.2.1 Definisi Hipertensi ... 16

2.3 Klasifikasi Hipertensi ... 17

2.3.1 Tekanan Darah Diklasifikasikan berdasarkan pada Pengukuran Rata-Rata Dua kali Pengukuran (Pre-test dan Post-test)... 17

2.3.2 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Penyebabnya ... 18

2.3.3 Klasifikasi Hipertensi pada Usia Lanjut ... 19

2.4 Faktor Resiko Hipertensi ... 20

2.4.1 Patofisiologi ... 24

2.4.2 Pengukuran Tekanan Darah ... 25

2.4.3 Gejala ... 26

2.4.4 Komplikasi ... 26

2.4.5 Penatalaksanaan ... 28

2.5 Konsep Lansia... 30

2.5.1 Definisi Lansia ... 30

2.5.2 Batasan-batasan Usia Lanjut ... 31

2.5.3 Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Usia Lanjut ... 31

2.5.3.1 Perubahan Fisik ... 31

2.5.3.2 Perubahan-perubahan Mental/Psikologis ... 34

2.5.3.3 Perubahan Spiritual ... 35

2.5.4 Penyakit yang Sering dijumpai pada Usia Lanjut ... 35

2.6 Manfaat SEFT Sebagai Pengobatan ... 36

2.6.1 Kurangi orang gila dengan SEFT ... 36

2.6.2 Terapi SEFT untuk Tahanan ... 37

2.6.3 The Science of Energy Psychology... ... 37

2.6.4 Foto-foto terapi SEFT ... 39

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 39

3.1 Kerangka Konsep ... 39

3.2 Hipotesis ... 40

BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 41

4.1 DesainPenelitian ... 41

4.2 Kerangka Penelitian ... 42

(14)

xiv

4.3.1 Variabel Independen ... 43

4.3.2 Variabel Dependen ... 44

4.4 Definisi Operasional ... 45

4.5 Desain Sampling ... 45

4.5.1 Populasi ... 45

4.5.2 Sampel ... 45

4.5.2.1 Kriteria Inklusi.. ... 45

4.5.2.2 Kriteria Eksklusi ... 46

4.5.3 Teknik Sampling ... 46

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 46

4.7 Pengumpulan dan Analisa Data ... 46

4.7.1 Pengumpulan Data ... 46

4.7.2 Analisa Data ... 48

4.7.2.1 Univariat ... 48

4.7.2.2 Bivariat ... 48

4.8 EtikaPenelitian ... 48

4.8.1 Lembar persetujuan penelitian (Informed Consent) ... 48

4.8.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 49

4.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 50

5.1 Karakteristik Sampel ... 50

5.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin, dan Usia ... 50

5.1.2 Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 51

51.3 Berdasarkan Status Pernikahan dan Keturunan ... 52

5.1.4 Distribusi Tekanan Darah pada Kelompok Kasus Lansia di Panti Werdha Lawang ... 52

51.5 Distribusi Tekanan Darah pada Kelompok Kontrol Lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang ... 54

51.6 Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Kelompok Kontrol dan Kasus pada Lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang ... 55

5.2 Analisis Data ... 56

(15)

xv

5.2.2 Uji Hipotesis Peneltian ... 57

5.2.2.1 Tekanan darah (Sistolik dan Diastolik) pada Lansia , Sebelum dan Sesudah Dilakukan SEFT ... 57

5.2.2.2 Perbandingan Tekanan darah (Sistolik dan Diastolik) pada Lansia, Antara kelompok Perlakuan dan Kontrol ... 58

BAB VI PEMBAHASAN ... 59

6.1 Interpretasi Hasil ... 59

6.1.1 Karakteristik Responden ... 59

6.1.2 Penurunan Tekanan Darah Setelah Dilakukan Terapi SEFT ... 59

6.1.3 Terapi SEFT Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik-Diastolik pada Lansia Hipertensi di Panti Werdha Griya Asih Lawang ... 59

6.1.4 Perbedaan Tekanan Darah Sistolik-Diastolik pada kelompok kontrol pada Lansia Hipertensi di Panti Werdha Pangesti Lawang ... 61

6.1.5 Pengaruh Terapi SEFT Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Panti Werdha Lawang ... 62

6.1.6 Perbandingan Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Panti Werdha Lawang Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Kasus ... 63

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 64

6.3 Implikasi Keperawatan ... 64

BAB VII PENUTUP ... 66

7.1 Kesimpulan ... 66

7.2 Saran ... 67

7.2.1 Bagi Keperawatan ... 67

7.2.2 Bagi Panti Werdha Pelayanan Lanjut Usia ... 67

7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 67

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan SEFT dengan Akupuntur dan Akupresur ... 9

Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII ... 17

Tabel 2.3 Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi menurut WHO (World Health Organization) ... 18

Tabel 2.4 Komplikasi Hipertensi ... 27

Tabel 4.1 Definisi operasional ... 44

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Usia pada Lansia ... 50

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasrakan Status Pernikahan dan Keturunan pada Lansia ... 52

Tabel 5.3 Distribusi Tekanan Darah Berdasarkan klasifikasi Kelompok Kasus Lansia ... 53

Tabel 5.4 Distribusi Tekanan Darah Berdasarkan Sistolik dan Diastolik Pre-Post Kelompok Kasus Lansia ... 53

Tabel 5.5 Distribusi Tekanan Darah Berdasarkan Kelompok Kotrol Lansia ... 54

Tabel 5.6 Distribusi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Pengukuran 1 dan 2 pada Kelompok Kontrol Lansia ... 54

Tabel 5.7 Rerata Mean, Median, dan Standar Deviasi Penurunan Tekanan Sistolik dan Diastolik Setelah Dilakukan Terapi SEFT pada Lansia ... 55

Tabel 5.8 Rerata Mean, Median, dan Standar Deviasi Penurunan Tekanan Sistolik dan Diastolik pada kelompok kontrol pada Lansia ... 55

Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Kelompok Perlakuan ... 56

Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Kelompok Kontrol ... 56

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto-FotoTerapi SEFT ... 38

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 39

Gambar 4.1 Desain Penelitian ... 42

Gambar 4.2 KerangkaPenelitian ... 43

Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia ... 51

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 LembaranPermohonanMenjadiResponden ... 71

Lampiran 2 LembaranPersetujuanMenjadiResponden ... 72

Lampiran 3 Surat Studi Pendahuluan Melakukan Penelitian Panti Griya Asih Lawang ... 73

Lampiran 4 Surat Studi Pendahuluan Melakukan Penelitian Panti Pangesti Lawang ... 74

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Panti Pangesti Lawang ... 75

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Panti Griya Asih Lawang ... 76

Lampiran 7 Cara Pengukuran Tekanan Darah ... 77

Lampiran 8 Lembaran SOP ... 78

Lampiran 9 Tabel Data Lansia ... 80

Lampiran 10 Data Responden Untuk Mean,Median,SD ... 83

Lampiran 11 Uji T-Test Dependen (Paired T-Test) ... 89

Lampiran 12 Uji T-Tes Independent (Independent T-Test) ... 91

Lampiran 13 Uji Normalitas ... 92

Lampiran 14 Data Penurunan Tekanan Darah Untuk Mean,Median,SD ... 93

Lampiran 15 Lembar Bimbingan Skripsi ... 95

(19)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Ambyfirul.2009.http://imyoot.blogspot.com/2009/11/hubungan-antara pengetahuan-dan-sikap.html. Diakes tanggal 21 Maret 2011.

Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Gray, Huon H, dkk. 2008. Kepribadian: Teori Klasik an Riset Modern. Jakata : Erlangga. Gray, Huon H, dkk. 2005. Lecture Notes : Kardiologi edisi keempat alih bahasa Agoes,

Azwar dkk. Jakarta : Erlangga.

Hidayat, AAA. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.

Kompas.29 mei 2008.Puskesmas Dirancang Santun Lansia. (http://nasional.kompas.com. diakses pada tanggal 1 Desember 2010.

Mashamid.2009. http://archive.kaskus.us/thread/2800107. Diakses tanggal 24 Maret 2011.

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta : Salemba Medika. Nugroho,Wahyudi. 2002. Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S.2005. Metodelogi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Qklinis.2004.http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1078805826,57204,. Diakses tanggal 19 Mei 2011.

Rilantono, Lily dkk. 1996. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Rohaendi.2008. http://rohaendi.blogspot.com/. Diakses tanggal 18 Maret 2011 Setiadi.2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Smeltzer, S-Brenda G, Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah alih bahasa Kuncara, Y dkk. Jakarta : EGC.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta.

Surya Karya. 10 februari 2010. Tahun 2050 Jumlah Lansia di Indonesia Capai 50 Juta.http://bataviase.co.id. diakses pada tanggal 1 Desember 2010.

(20)

xx

Zainuddin, Ahmad Faiz. 2006. For Healing + Success Happiness + Greatness. Jakarta : Afzan Publishing.

Zieshila.2010. Psikologi Anak. http://zieshila.wordpress.com. diakses tanggal 3 oktober 2010.

_____(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-bayutripam-5354-2-babiba-u.pdf. Diakses pada tanggal 1 Desember 2010).

Arsdiani. 2006. http://eprints.undip.ac.id/20415/1/Arsdiani.pdf diakses pada tanggal 15 juni 2011.

Saraswati.2011.http://eprints.umm.ac.id/2031/1/Terapi_SEFT_untuk_Menurunkan_Ti ngkat_Stres_Pada_Lansia_Penderita_Hipertensi.pdf. Diakses pada tanggal 21 maret 2011

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan jumlah lansia terjadi akibat dari meningkatnya umur harapan hidup manusia yang merupakan dampak positif dari keberhasilan pembangunan nasional, khususnya di bidang kesehatan. Jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 2,1 juta, usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta (9,77%) (http:// digilib. unimus.ac.id/ files /disk1/108/ jtptunimus –gdl -bayutripam-535 4-2-babiba-u.pdf diakses pada tanggal 1 Desember 2010). Pada tahun 2010, proporsi penduduk lansia di Indonesia telah mencapai di atas 9,77 persen, yaitu diperkirakan menjadi 23.992.553 orang (http://bataviase.co.id/node/ 90416 diakses pada tanggal 1 Desember 2010).

(22)

kejadian aterosklerosis (Smeltzer,2002). Laporan dari studi penyakit jantung Framinghan oleh Siburian (2004) baru-baru ini menunjukkan bahwa 90% usia pertengahan ke atas dan lansia mengalami hipertensi di dalam sisa hidupnya.

Hipertensi menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Jumlah kasus hipertensi meningkat dengan sangat signifikan dari tahun ke tahun. Diperkirakan pada tahun 2025 di negara berkembang terjadi peningkatan kasus hipertensi sekitar 80% dari 639 juta kasus di tahun 2000 menjadi 1,15. Prediksi ini berdasarkan angka penderita hipertensi dan pertambahan penduduk saat ini (Armilawaty dkk., 2007). Hipertensi menjadi masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama stroke, payah jantung, dan penyakit jantung koroner (Nugroho, 2000). Meski bukan menjadi jenis penyakit terbanyak yang diderita masyarakat, namun Kota Malang masuk klasifikasi rawan penyakit hipertensi atau darah tinggi. Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Malang sepuluh peringkat penyakit terbanyak di Kota Malang, hipertensi menempati urutan ketiga dengan jumlah penderita mencapai puluhan ribu orang.

Hasil studi pendahuluan peneliti pada 21 Mei 2011 di Rumah Asuh Anak dan Lansia Griya Asih Lawang diperoleh hasil bahwa jumlah lansia terdiri dari 24 dengan keseluruhan adalah wanita, dan Panti Werdha Pangesti Lawang terdapat 74 lansia, 34 laki-laki dan 44 perempuan dengan rata-rata umur ± 70 tahun..

(23)

akupuntur dan akupresur, ketiganya berusaha merangsang titik-titik kunci di sepanjang 12 jalur energi (energi meridian) tubuh yang sangat berpengaruh pada kesehatan.

SEFT berguna untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik, emosi, pikiran, sikap, motivasi, perilaku, dan peak performance secara cepat, mudah & universal. SEFT bekerja dengan mengaktifkan jalur-jalur meridian tubuh dengan cara ketukan ringan (tapping) di 9 atau 18 titik meridian tubuh, sambil pikiran dan hati kita konsentrasi pada tempat dan rasa sakit dan disertai dengan berdoa. SEFT juga dipakai untuk masalah psikologis seperti takut yang berlebihan (phobia), trauma, depresi, cemas, kecanduan rokok, stress, tekanan darah tinggi, mudah marah atau sedih, gugup menjelang ujian atau presentasi, kesulitan belajar, tidak percaya diri, dan beragam masalah-masalah emosi lainnya (Zainuddin, 2008).

SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) ini adalah suatu metode membuat diri penderita bisa menerima persoalan yang menganggu stabilitas emosinya, semisal marah, jengkel, tertekan, sedih, dan lain-lain. Ketika penderita bisa berdamai dengan situasi yang mengganggu emosinya, maka penyakit-penyakit fisik akan hilang dengan sendirinya. Orang-orang yang sering dilanda emosi banyak dihinggapi penyakit. Selain penyakit mental seperti stres dan depresi, mereka juga dijangkiti penyakit fisik yang cukup berat seperti hipertensi, alergi, maag, migrain, dll.

(24)

infeksi. Hal ini berarti juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju penyakit non infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab kematian di Indoensia.

Pengobatan hipertensi selama ini didasarkan pada penyebabnya. Penanganan hipertensi meliputi kombinasi pemberian obat, pengaturan diet, dan olahraga. Penderita pun perlu mengontrol tekanan darahnya secara rutin. Dalam langkah terapi optimal hipertensi (HOT), terdapat terapi tunggal dan kombinasi. Ternyata, dalam penelitian yang dilakukan PT Boehringer Ingelheim (PBI), untuk monoterapi dengan pengobatan tunggal, hanya efektif untuk mengontrol tekanan dengan hasil mencapai 40 persen sampai 50 persen pasien.

Berdasarkan uraian di atas telah banyak cara pengobatan dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan kontrol tekanan darah. Terapi dilakukan dengan menggunakan obat. Namun, terapi tersebut menimbulkan pengaruh yang bebeda pada tiap orang. Oleh karenanya penanganan hipertensi menggunakan terapi farmakologik memiliki efek samping yang dapat membahayakan terhadap kesehatan karena kemunduran kondisi fisik lansia. SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) merupakan terapi yang cepat pelaksanaanya, serta aman, efektif dilakukan pada lansia. Terapi SEFT dapat dilakukan kapan saja, siapa saja, oleh karena itu peneliti

(25)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti menemukan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada lansia di Panti Werdha Lawang.

1.2.2 Bagaimana pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada lansia di Panti Werdha Lawang.

1.2.3 Bagaimana perbandingan pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada lansia di Panti Werdha Lawang.

1.2.4 Bagaimana perbandingan pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada lansia di Panti Werdha Lawang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi di Panti Werdha Lawang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dilakukan SEFT pada lansia hipertensi di Panti Werdha Lawang.

(26)

1.3.2.3 Mengidentifikasi pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan SEFT dalam menurunkan tekanan darah Distolik pada lansia hipertensi di Panti Werdha Lawang.

1.3.2.4 Mengidentifikasi pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah Sistolik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada lansia hipertensi di Panti Werdha Lawang.

1.3.2.5 Mengidentifikasi pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tekanan darah Diastolik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada lansia hipertensi di Panti Werdha Lawang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Bagi peneliti penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta peneliti dapat mengaplikasikan teori yang didapat serta mencari sinergi antar teori dan kenyataan dilapangan tentang pengaruh terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan tekanan darah pada Lansia Hipertensi.

1.4.2 Bagi Praktisi Keperawatan

Penelitian ini dapat digunakan oleh perawat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) terhadap penurunan tekanan darah pada Lansia Hipertensi. 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

(27)

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai alat untuk melanjutkan penelitian yang lain secara berkesinambungan terhadap permasalahan Hipertensi pada lansia.

1.4.5 Bagi Lansia

Untuk meningkatkan kualitas kesehatan dengan cara menerapkan kepribadian yang adaptif terhadap stress sehari-hari sehingga tidak menimbulkan peningkatan tekanan darah pada Lansia Hipertensi.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Menurut penelitian Saraswati (2011) terdapat hubungan yaitu terapi SEFT efektif untuk menurunkan tingkat stress pada lansia penderita hipertensi. Karena uji t hasil post test kedua kelompok didapatkan hasil yang signifikan, dan yang membedakan keduanya hanyalah ada dan tidaknya perlakuan.Http://eprints.umm.ac.id/2031/1/Terapi_SEFT_untuk_Menurun kan_Tingkat_Stres_Pada_Lansia_Penderita_Hipertensi.pdf. Di akses pada tanggal 21 Maret 2011.

(28)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain adalah penelitian ini menggunakan terapi SEFT yang dipadukan dengan teknik spiritual merupakan terapi yang cepat pelaksanaanya, serta aman, efektif dilakukan pada lansia. Terapi SEFT dapat dilakukan kapan saja dan siapa saja. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan lansia yang berada di Panti Werdha Lawang sebagai subjek penelitian.

1.6 Batasan penelitian

Gambar

Gambar 2.1
Tabel Data Lansia  .....................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk membuat suatu aplikasi berupa pemetaan lokasi-lokasi ATM (Automated Teller Machine) Bank Mandiri yang terdapat di

Kelima komponen tersebut adalah Assurance (berhubungan dengan sikap percaya diri), Relevance (berhubungan dengan kehidupan siswa), Interest (berhubungan dengan

Abdul Wahab Chasbullah Hidup dan Perjuangannya, (Surabaya: PT Duta Aksara Mulia, Cet.. Fase keempat adalah perjuangan menuju independensi. Usaha-usaha yang dilakukan

Selanjutnya, komunikasi yang dilakukan Balai Taman Nasional Taman Tes- so Nilo dalam melakukan konservasi dan perlindungan hutan dapat ditinjau dari tiga pola komunikasi, yaitu

dilakukan terhadap hasil produksi beberapa jenis ikan pelagis yang didaratkan seperti layang (Decapterus russeli), selar (Selaroides leptolepis), tongkol (Auxis thazard), dan

Melalui kutipan tersebut, beliau menjelaskan bahwa penerjemah dapat menghasilkan TSA yang paling dekat maknanya, kemudian bentuknya dengan TSU. Makna dan bentuk tidak

Menurut Chen &amp; Volpe (1998 : 110) terdapat empat dimensi literasi keuangan, yaitu : (1) Pengetahuan tentang keuangan mencakup pengetahuan keuangan pribadi