• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. Nurlaila, SS., MSas. Universitas Gunadarma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dr. Nurlaila, SS., MSas. Universitas Gunadarma"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PENERJEMAHAN 1

Dr. Nurlaila, SS., MSas.

(2)

2 MODUL PENERJEMAHAN 1

DAFTAR ISI

BAB 1 3 BAB 2 8 BAB 3 12 BAB 4 15 BAB 5 24 BAB 6 29 BAB 7 40 BAB 8 45 BAB 9 51

(3)

MODUL PENERJEMAHAN 1 3

BAB 1

Definisi Penerjemahan

Untuk memulai mata kuliah ini, mari memahami terlebih dahulu bidang yang akan kita pelajari. Dengan demikian akan mempermudah pemelajar untuk mengikuti materi dan praktek yang diberikan. Selain itu, dengan wawasan yang luas, pemelajar akan selalu dapat memosisikan bidang ilmu yang dipelajari di kelas untuk diaplikasikan dalam praktek kehidupan di masyarakat dan di pekerjaan.

Gambar 1. Penerjemahan dan Terjemahan

Sebagaimana ditunjukkan Gambar 1 di atas, penerjemahan merupakan suatu proses mengalihbahasakan Teks Sumber (TSU) ke dalam Teks Sasaran (TSA). TSU merupakan suatu teks dalam suatu bahasa sedangkan TSA merupakan hasil terjemahan di dalam suatu bahasa lain. Sementara itu, terjemahan merupakan hasil proses penerjemahan. Dengan kata lain, terjemahan merupakan TSA, hasil terjemahan TSU. Setelah membaca penjelasan tersebut, diharapkan pemelajar menggunakan istilah yang benar dan tidak menyamakan kedua istilah tersebut.

Untuk memahami lebih dalam, ada baiknya kita mengenal awal mula bidang ini. Bidang penerjemahan pertamakali dipopulerkan oleh bapak penerjemahan, Eugene Alfred Nida (Chan, 2015, p. 23). Jika kita telusuri diberbagai tulisan ilmiah dan buku baik yang ditulis oleh Nida maupun oleh pengikutnya, buku pertama yang beliau tulis adalah toward a science of translating (1964), diikuti oleh buku dan tulisan lainnya seperti the theory and practice of translation (1968) dan context in translating (2001).

(4)

4 MODUL PENERJEMAHAN 1

Gambar 2. Bapak Penerjemahan, Eugene A Nida

Munculnya bidang ilmu penerjemahan ini diawali dengan kebutuhan untuk menerjemahkan kitab. Bermula dari itu, Nida mempelajari, meneliti dan menemukan solusi untuk menghasilkan padanan yang paling mendekati di dalam Bahasa Sasaran (BSA). Beliau menuangkan hasil pemikirannya itu ke dalam teori-teori yang dituliskan dalam buku maupun tulisan ilmiah yang hingga kini dapat dibaca oleh pemelajar bidang penerjemahan. Beliau menyatakan bahwa:

translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source-language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style”. Sumber: Nida (1982: 12)

Melalui kutipan tersebut, beliau menjelaskan bahwa penerjemah dapat menghasilkan TSA yang paling dekat maknanya, kemudian bentuknya dengan TSU. Makna dan bentuk tidak mungkin dapat dipertahankan secara utuh. Ahli lain, Dubois ( dalam Bell, 1991), menyatakan bahwa penerjemahan adalah:

“…the expression in another language (or the target language) of what has been expressed in another source language, preserving semantic and stylistic equivalence.” Sumber: Dubois dalam Bell (1991: 5)

Pernyataan Dubois (dalam Bell, 1991), dapat dikatakan sama dengan pernyataan Nida (1982). Larson (1998) menyatakan bahwa:

(5)

MODUL PENERJEMAHAN 1 5 …translation consists of transferring the meaning of the source language into the receptor language… It is meaning which is being transferred and must be held constant. Only the form changes”. Sumber: Larson (1998: 3)

Di dalam pernyataanya, Larson (1998) mengungkapkan bahwa hal yang harus diprioritaskan untuk dipertahankan adalah makna, sedangkan bentuk dapat berubah. Salah satunya adalah saat menerjemahkan idiom. Seringkali, idiom TSU tidak memiliki padanan idiom yang sama bentuknya di dalam BSA atau bahkan tidak diungkapkan dalam bentuk idiom di dalam BSA. Salah satu contohnya adalah a piece of cake yang berarti ‘mudah sekali’. Ungkapan ‘mudah sekali’ tidak memiliki bentuk idiom di dalam Bahasa Indonesia.

Zhang Jing-hao (dalam Nida, 2001, p. 1) mengungkapkan tiga prinsip dalam penerjemahan: “…first, faithful equivalence in meaning, second, expressive clarity of

form, and third, attractive elegance that makes a text a pleasure to read”. Dengan teori ini, penerjemah memiliki tiga tugas yakni menghasilkan terjemahan yang sepadan maknanya, menyampaikan TSU dalam bentuk yang jelas, dan menghasilkan TSU yang menarik untuk dibaca.

Pendapat bahwa makna dan bentuk tidak mungkin dapat selalu dipertahankan sekaligus saat menerjemahkan juga ditekankan kembali oleh Nida (2001, p. 2):

for professional translators what counts is the effective transfer of the meaning because that is precisely what clients want and need. Their concern is not the formal

features but the content of the text.” Sumber: Nida (2001: 2) Beliau kembali menekankan:

What clients need and generally demand is first and foremost accuracy. If a translated text can also be easy to read, this is indeed a plus factor, and if it can be culturally appropriate, the translation is obviously a success”. Sumber: Nida (2001: 3)

Dengan demikian, jelaslah bahwa saat menerjemahkan, kita harus mempertahankan makna terlebih dahulu, menghasilkan terjemahan yang mudah dipahami, serta sesuai dengan budaya sasaran. Lalu, bagaimana saat menerjemahkan lagu? Jika mempertahankan maknanya pasti bentuknya berubah: seperti, ketukannya ataupun rimanya sehingga tidak dapat dinyanyikan dengan ketukan yang sama dan dengan keindahan pemilihan kata yang sama, lalu apakah teori di atas tidak berlaku untuk lagu atau puisi? Tentu saja berlaku. Makna lagu atau puisi tidak mungkin kita ubah di dalam TSA kan? Misalnya, lagu tentang putus cinta. Apakah akan kita terjemahkan

(6)

6 MODUL PENERJEMAHAN 1

menjadi lagu percintaan yang bahagia? Contoh lainnya, puisi tentang kasih sayang ibu. Apakah akan kita terjemahkan menjadi puisi tentang kasih sayang ayah?

Untuk menghasilkan terjemahan sebagaimana teori yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya, kita memerlukan ideologi, metode dan teknik penerjemahan. Tidak bisa hanya dengan mengandalkan menerjemahkan kata-per-kata. Bahkan, Newmark (1988) menyatakan bahwa menerjemahkan secara kata-per-kata tidak akan menghasilkan terjemahan final. Penerjemahan secara demikian hanya digunakan untuk proses pra-penerjemahan. Salah satu contohnya, saat penerjemah kesulitan memahami bagian TSU, penerjemah akan mencoba mengartikan kata-per-kata terlebih dahulu untuk memahami artinya.

TUGAS PERTEMUAN 1

Petunjuk: Terjemahkan TSU berikut ke dalam bahasa Inggris. Terdapat dua jenis teks; puisi berima dan teks ilmiah. Contoh terjemahan teks 1 disediakan untuk dipelajari. Saat menerjemahkan, perhatikan manakah yang harus kalian pertahankan? Makna, bentuk atau keduanya.

TSU TSA

Teks 1: Roses are red Violets are blue Sugar is sweet And so are you

Contoh terjemahan Teks 1: Mawar merah

Melati putih

Senyummu merekah Manis sekali

Teks 2:

FORMULASI DAN UJI AKTIFITAS TEA BAG DAUN SALAM KOJA (Murraya koenigii) SEBAGAI

(7)

MODUL PENERJEMAHAN 1 7 ANTIDIABETES, ANTIHIPERTENSI

DAN ANTIHIPERLIPIDEMIA

Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan mengkonsumsi teh dalam kesehariannya. Sediaan teh kantung (tea bag) ini memanfaatkan daun salam Koja yang oleh masyarakat Aceh sering dipakai sebagai penyedap kari dan gulai. Infusa daun salam Koja terbukti memiliki efektivitas sebagai antihipertensi dan antidiabetes. Pemberian infusa daun salam Koja dengan dosis 400mg/kg BB, 800mg/kg BB dan 1600mg/kg BB selama 30 hari pada hewan coba, 25 ekor tikus putih jantan dan 25 ekor tikus putih betina. tidak menimbulkan kematian, keracunan maupun kerusakan organ-organ penting. Meskipun demikian, teh kantung daun salam Koja ini masih memerlukan tahap pengembangan selanjutnya untuk melihat kerusakan yang terjadi dalam waktu yang lama.

(8)

8 MODUL PENERJEMAHAN 1

BAB 2

Jenis Penerjemahan

Setelah mengenal sejarah bidang penerjemahan serta definisinya. Kini, kita pelajari berbagai jenis penerjemahan. Jenis penerjemahan ini penting untuk kita kenal, agar sewaktu-waktu mendapatkan pekerjaan penerjemahan kita menguasai terjemahan yang diinginkan klien. Jakobson (dalam Munday, 2008, p. 5), menjelaskan bahwa ada tiga jenis penerjemahan yakni intralingual, interlingual dan intersemiotic.

Gambar 3. Jenis Penerjemahan Menurut Jakobson

Intralingual dilakukan untuk menerjemahkan satu teks dalam bahasa A ke dalam bentuk lain di dalam bahasa A (bahasa yang sama). Salah satu contoh praktek penerjemahan interlingual adalah saat penutur menjelaskan kembali tuturannya dengan bentuk yang dipahami oleh mitra tutur. Sementara itu, interlingual dilakukan untuk menerjemahkan suatu teks dalam bahasa A ke dalam bahasa B. Praktek penerjemahan ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari saat suatu tuturan di terjemahkan ke dalam bahasa lain.

Berbeda dengan intralingual dan interlingual yang menerjemahkan tuturan verbal ke verbal dan non verbal ke non verbal, intersemiotic dilakukan untuk mengalihkan bahasa verbal ke dalam bahasa isyarat atau sebaliknya. Salah satu contoh praktek penerjemahan intersemiotic dapat kita jumpai pada acara berita yang menampilkan terjemahan bahasa isyarat pada kotak di salah satu bagian layar. Ahli lain, Nord (2005, p. 5) menyatakan bahwa penerjemahan dikategorikan ke dalam dua jenis yakni lisan dan tulisan.

(9)

MODUL PENERJEMAHAN 1 9 Gambar 4. Jenis Penerjemahan Menurut Nord (2005)

Penerjemahan lisan sebagaimana pada Gambar A dilakukan untuk menerjemahkan tuturan lisan BSU dan menyampaikannya secara lisan ke dalam BSA saat berkomunikasi. Sementara itu, penerjemahan tulisan, sebagaimana pada Gambar B, dilakukan untuk menerjemahkan teks dalam media tulis BSU ke dalam BSA pada media yang sama.

Gambar 5. Interpreter Gambar 6. Translator

Ahli lain, Gottlieb (2005), menyatakan bahwa jenis penerjemahan meliputi

isosemiotic translation dan diasemiotic translation. Isosemiotic translation adalah penerjemahan teks tulis ke dalam teks tulis atau teks lisan ke dalam teks lisan. Dengan kata lain, jenis penerjemahan tersebut digunakan untuk menerjemahkan satu media ke dalam media yang sama. Sementara itu, diasemiotic translation adalah penerjemahan teks tulis ke dalam teks lisan atau teks lisan ke dalam teks tulis. Penerjemahan yang demikian merupakan penerjemahan satu media ke dalam media yang berbeda.

(10)

10 MODUL PENERJEMAHAN 1

Gambar 7. Jenis Penerjemahan Menurut Gottlieb (2005)

Berbagai klasifikasi tersebut di atas, bukan untuk menyalahkan dan membenarkan satu teori dengan teori yang lain. Bukan berarti klasifikasi Gottlieb (2005) benar dan teori Nord (2005) atau Jakobson (dalam Munday, 2008) salah. Banyakya informasi tersebut hanya untuk menambah wawasan pemelajar penerjemahan mengenai teori-teori yang telah dikemukakan oleh ahli penerjemahan. Semua klasifikasi tersebut benar.

TUGAS PERTEMUAN 2

Petunjuk: Gunakanlah TSU berikut untuk berlatih menerjemahkan bersama teman kalian. Pertama, mahasiswa 1 membacakan judul, paragraf 1 dan 2 dalam bahasa Indonesia. Berilah jeda setiap membaca satu frasa dan mahasiswa 2 mulai menerjemahkan secara lisan ke dalam bahasa Inggris saat jeda dimulai. Kedua, mahasiswa 2 membaca paragraf 3 dan 4 menggunakan bahasa Inggris. Setelah itu, isilah kolom TSA dengan hasil terjemahan TSU.

TSU TSA

No talks on a bailout for Jiwasraya, audit agency says

The Supreme Audit Agency (BPK) has said that they did not discuss a bailout or a state capital injection to solve state-owned insurer PT Asuransi

Jiwasraya's problems and save it from bankruptcy.

(11)

MODUL PENERJEMAHAN 1 11 BPK Head Agung Firman Sampurna said

on Wednesday that the discussion on Jiwasraya’s future did not reach a discussion on a bailout.

“We never ever said there should be a capital injection [to solve Jiwasraya case]. What the AGO [Attorney

General’s Office] and BPK are doing is protecting the rights of Jiwasraya policyholders,” said Agung, as quoted by Kontan.co.id.

The State-Owned Enterprises (SOE) Ministry previously stressed that a capital injection into Jiwasraya would be a last resort in the government's effort to rescue the ailing insurance company as the ministry and the House of

Representatives were discussing several scenarios to save the insurer from bankruptcy and help it pay its policyholders’ claims.

Jiwasraya has been in the spotlight following its failure to pay its customers’ matured policies, worth trillions of rupiah due to investment mismanagement, prompting the AGO to launch a

corruption investigation. The AGO has named five suspects and detained all of them.

BPK claimed it had found out the total amount of losses suffered by the state from the case but would make an official report next week.

“We are currently having an intense communication with our colleagues at the AGO,” Agung said. “We will announce the results next Monday.”

(12)

12 MODUL PENERJEMAHAN 1

BAB 3

Proses Penerjemahan

Baik disadari maupun tidak, menerjemahkan TSU memerlukan tahapan hingga dapat menghasilkan TSA. Bagi individu yang memiliki kemampuan bahasa yang sangat baik, mungkin tahapan tersebut dapat dilalui dengan mudah sehingga dapat menghasilkan TSA dengan cepat. Namun, sebagian individu lain memerlukan waktu untuk melalui tahapan tersebut sehingga proses penerjemahan memerlukan waktu yang lebih panjang. Selain dua golongan individu tersebut, ada juga individu yang memiliki ketertarikan pada bidang lain selain bidang penerjemahan. Golongan tersebut biasanya menyerahkan tugas penerjemahan kepada penerjemah atau menggunakan mesin penerjemah yang belum tentu proses penerjemahannya serinci manusia.

Proses penerjemahan, tidak hanya diperuntukkan HT (human translator, penerjemah yang tidak menggunakan software untuk membantu proses penerjemahan) saja, namun penerjemah yang menggunakan berbagai jenis software juga wajib mengikuti tahapan proses penerjemahan agar dapat menghasilkan terjemahan yang berkualitas. Bahkan, pada pengembangan awal HT, proses penerjemahan ini juga diprogramkan dalam MT (machine translator).

Gambar 8. Proses Penerjemahan, Sumber: Nida (1982: 33)

Gambar 8 merupakan alur proses penerjemahan yang berisi tahapan yang harus dilakukan oleh penerjemah untuk menerjemahkan Teks Sumber (TSU) ke dalam Teks Sasaran (TSA). Seluruh tahapan proses penerjemahan penting sehingga tidak boleh dilewatkan satupun.

(13)

MODUL PENERJEMAHAN 1 13 Tahapan ini dimulai dari titik ‘A (Source)’ yang menunjukkan TSU yang akan diterjemahkan. Saat mendapatkan TSU ini, tugas penerjemah adalah menentukan ideologi penerjemahan yakni apakah penerjemah akan mengahasilkan TSA yang cenderung terasa keasingannya ataukah penerjemah akan menghasilkan TSA yang cenderung terasa seperti karya lokal. Penentuan ideology ini bukan semata-mata sesuai keinginan penerjemah, namun ditentukan oleh tiga factor yakni ekonomi, politik dan budaya (Venuti). Penjelasan lebih lanjut mengenai ideology akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Untuk sementara, secara umum yang penerjemah lakukan saat mendapatkan TSU (pada tahapan A Source) adalah menentukan ideology. Bagaimana dengan praktek penerjemahan kalian di kelas-kelas sebelumnya? Apakah kalian menentukan ideology sebelum menerjemahkan?

Tahapan selanjutnya adalah ‘analisis’. Pada tahap ini, penerjemah membaca seluruh TSU dari awal hingga akhir, menandai kata yang sulit termasuk kata idiomatis, mengetahui jenis teks, serta memahami isi, tujuan dan alur informasi TSU. Menerjemahkan secara langsung tiap kata yang dibaca tanpa membaca TSU secara keseluruhan terlebih dahulu tidaklah benar. Jika hal tersebut dilakukan, tidak heran jika penerjemah menemui banyak kata, frasa serta bagian teks yang membingungkan yang tidak dapat dipahami artinya. Penerjemah harus membaca TSU secara keseluruhan terlebih dahulu agar memahami apa isi keseluruhan TSU tersebut. Dengan demikian, penerjemah akan memiliki wawasan yang terbuka untuk menerjemahkanya dengan menggunakan berbagai metode dan teknik. Berikut adalah contoh hasil terjemahan yang melewatkan tahapan analisis:

Hasil tahapan analisis adalah ‘X’. X inilah yang akan dialihbahasakan pada tahap ‘Transfer’ ke Bahasa Sasaran (BSA) menjadi ‘Y’. Pada tahap transfer, penerjemah dapat menggunakan metode dan teknik penerjemahan dari berbagai ahli. Tahapan ini mudah bagi sebagain individu yang memiliki kemampuan alih bahasa yang baik dan tidak mudah bagi sebagian individu lain yang masih mengandalkan kamus untuk mencari padanan. Hal pentingnya adalah kamus merupakan teman wajib yang perlu dimiliki dan diandalkan oleh penerjemah. Jadi, tidak masalah jika penerjemah mengandalkan kamus.

Y merupakan hasil terjemahan yang masih perlu diperiksa dan diperbaiki pada tahap ‘Restructure’. Jadi, setelah melakukan tahap transfer bukan berarti pekerjaan

(14)

14 MODUL PENERJEMAHAN 1

hasil akhir ‘B (Receptor)’. Berikut adalah contoh penerjemahan yang tidak melalui tahap restructure:

TUGAS PERTEMUAN 3

Petunjuk: Terjemahkan TSU berikut ke dalam TSA bahasa Inggris dengan mengikuti tahapan proses penerjemahan.

TSU TSA

Govt to sell Jiwasraya assets, including Jakarta mall, to pay back creditors

The State-Owned Enterprises (SEO) Ministry plans to sell State-owned insurer PT Asuransi Jiwasraya’s assets, including a shopping mall and a collection of mutual funds in an effort to pay clients’ claims.

The ministry’s spokesperson Arya Sinulingga said it would start selling the assets once the Jiwasraya taskforce in the legislature agreed to the plan.

“We are going to make an insurance holding company, and it can buy

Jiwasraya’s office so that the assets stay within SOEs,” he said on Thursday as reported by kompas.com.

Cilandak Town Square (Citos), a shopping mall in South Jakarta, is also going to be offered for sale. Arya said that the mall would be sold for between Rp 2 trillion (US$136.2 million) and Rp 3 trillion but that no bidders had yet

appeared.

(15)

MODUL PENERJEMAHAN 1 15

BAB 4

Kesulitan Dalam Penerjemahan Dan Solusinya: Tingkat Kata

Pada saat melakukan analisis (lihat kembali gambar proses penerjemahan), dalam rangka memahami dan mendapatkan pesan TSU, terdapat kemungkinan bagi penerjemah untuk menemui kesulitan. Baker (2018) mengungkapkan bahwa terdapat 6 kesulitan yang dihadapi penerjemah yang akan muncul dalam pencarian padanan pada tataran: 1. Kata 2. Di atas kata 3. Gramatika 4. Teks 5. Pragmatik 6. Semiotik

Masing-masing kesulitan di atas, beserta solusinya, akan dibahas pada satu pertemuan.

Kesulitan Pada Tingkat Kata

Kata merupakan sekumpulan huruf yang dapat berdiri sendiri dan memiliki arti. Salah satu contohnya adalah kata active. Kumpulan huruf tersebut, memiliki makna meskipun tidak disertai atau ditambah dengan huruf atau kumpulan huruf lain. Satu kata tersebut, disusun oleh dua morfim yakni satu morfim bebas act dan satu morfim terikat ive. Morfim bebas juga dapat disebut kata karena dapat memiliki arti meskipun tidak ditambah huruf atau kata lain. Active dan act, keduanya, memili arti. Sementara itu, morfim terikat baru dapat memiliki arti setelah ditambaha atau digabungkan dengan huruf atau kata lain. Pada contoh ini, morfim ive tidak memiliki arti, namun memiliki fungsi sebagai pembentuk ajektiva.

Saat menerjemahkan suatu kata, penerjemah memiliki kemungkinan untuk menemui kesulitan. Bukan hanya disebabkan permasalahan penguasaan kosa kata saja, kompetensi bahasa memang sangat menentukan suksesnya proses penerjemahan.

(16)

16 MODUL PENERJEMAHAN 1

Penerjemah harus memahami bahwa suatu kata dapat memiliki 4 jenis makna meliputi propositional meaning, expressive meaning, presupposed meaning dan

evoked meaning.

Propositional meaning merupakan makna ideal suatu kata. Misalnya, kata ‘topi’

akan ideal jika diartikan sebagai penutup kepala dan tidak ideal jika diartikan sebagai alas kaki. Contoh lainnya adalah ‘kemeja’ yang akan ideal jika diartikan sebagai busana yang digunakan pada tubuh bagian atas dan tidak ideal jika diartikan sebagai busana yang digunakan pada tubuh bagian bawah. Oleh karena itu, makna ini dapat dinilai benar atau salah.

Expressive meaning merupakan makna yang tidak dapat dinilai benar atau salah karena memiliki muatan emosi. Salah satu contohnya adalah kata ‘rumah’. Beberapa penerjemah akan bingung apakah menerjemahkannya menjadi ‘home’ atau‘house’. Keduanya benar, hanya perbedaannya terletak pada ekspresi terhadap rumah. Jika rumah tersebut merupakan tempat yang sangat nyaman, menyenangkan, menenangkan dan membuat penutur betah serta bahagia maka ‘home’ dapat digunakan. Namun, jika ingin netral dapat menggunakan ‘house’.

Presupposed meaning adalah makna yang dapat kita terka melalui kata lain yang muncul sebelum atau sesudahnya. Sebagai contoh:

Untuk menghindari Virus Corona, masyarakat dihimbau agar tetap di dalam rumah, menghindari keramaian, sering mencuci tangan, tidak mengusap wajah dengan tangan dan mengucek karena virus dapat masuk melalui mukosa.

Jika tidak teliti, kalimat di atas seakan-akan lengkap. Namun, perhatikan kata ‘mengucek’ pada akhir kalimat. Seharusnya ‘mengucek’ diikuti oleh kata benda. Tapi, kata benda setelah kata ‘mengucek’ hilang. Tugas penerjemah adalah mencari kata benda tersebut agar informasi utuh. Caranya dengan menerka kata benda yang hilang melalui kata yang muncul sebelum atau sesudahnya.

mengucek …. karena virus dapat masuk melalui mukosa

Sebelum kata benda yang hilang tersebut ada kata ‘mengucek’ dan sesudahnya ada

karena virus dapat masuk melalui mukosa’. Kata yang dapat bersanding dengan mengucek di antaranya adalah ‘baju’ dan ‘mata’. Namun, ‘tidak mengucek baju’ tidak sesuai dengan pencegahan Virus Corona pada teks di atas. Yang benar adalah ‘tidak mengucek mata’. Apalagi, pada bagian akhir kalimat terdapat kata ‘mukosa’.

(17)

MODUL PENERJEMAHAN 1 17

Evoked Meaning adalah makna kata yang muncul berdasarkan dialek dan register. Dialek merupakan ragam bahasa yang digunakan masyarakat tergantung pada komunitas tertentu. Sementara itu, register adalah ragam bahasa yang digunakan masyarakat tergantung pada situasi tertentu.

Dialek diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok:

1. Geographical yakni dialek berdasarkan letak geografis atau lokasi tempat tinggal penutur. Contohnya adalah dialek Inggris British dan American yang terlihat pada kata lift dan elevator.

2. Temporal yakni dialek berdasarkan usia penutur atau masa waktu tertentu. Contohnya adalah kata verily dan really.

3. Social yakni dialek berdasarkan kelas sosial penutur, seperti perfume dan scent. Sementara itu, register diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok:

1. Field yakni penggunaan bahasa berdasarkan bidang atau tempat tertentu. Contohnya adalah bahasa yang digunakan pemain sepak bola dan komentator sepak bola. Tentu saja keduanya menggunakan kata yang berbeda bukan?

2. Tenor yakni penggunaan bahasa berdasarkan hubungan penutur dan mitra tutur. Sebagai contoh, ketika seorang anak bicara pada orang tua, ia akan menggunakan kata ‘saya’ dan dengan ragam yang lebih formal. Sementara itu, ketika bicara pada teman sebaya, mereka dapat menggunakan kata ‘aku’ atau ‘gue’ dengan ragam yang lebih informal.

3. Mode yakni pemilihan bahasa berdasarkan media yang digunakan. Salah satu contohnya adalah pesan. Ketika kita mengirim pesan menggunakan email, pastinya pesan ditulis secara lengkap, formal dan mengikuti format surat mulai kepala surat hingga bagian salam. Namun, jika mengirim pesan menggunakan pesan singkat, tentu saja tidak perlu dengan format selengkap surat. Bahkan, pengirim juga dimungkinkan untuk menggunakan singkatan.

Selain pada permasalahan di atas, Baker (2008) menyatakan bahwa terdapat 11 kesulitan pada tingkat kata, meliputi:

1. Culture specific concepts

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi kata bermuatan budaya, Newmark (1988, p. 97) mengkategorikan kata bermuatan budaya sebagai berikut:

(18)

18 MODUL PENERJEMAHAN 1

Flora, fauna, winds, plains, hills: 'honeysuckle', 'downs', 'sirocco', *rundra\ 'pampas', tabuleiros (low plateau), 'plateau', selva (tropical rain forest), 'savanna', paddy field*

(2) Material culture (artefacts)

(a) Food: 'zabaglione', 'sake', Kaiserschmarren

(b) Clothes: 'anorak', kanga (Africa), sarong (South Seas), dhoti (India) (c) Houses and towns: kampong, bourg, bourgade, 'chalet', 'low-rise', 'tower' (d) Transport: 'bike*, 'rickshaw', 'Moulton', cabriolet

(3) Social culture - work and leisure, condotttere, biwa, sithar, raga, 'reggae', 'rock' (4) Organisations, customs, activities, procedures, concepts

(a) Political and administrative

(b) Religious: dharma, karma? 'temple' (c) Artistic

(5) Gestures and habits

'Cock a snook','spitting‘

Berdasarkan kutipan tersebut, suatu kata dapat sulit diterjemahkan jika merupakan konsep budaya yang tidak universal. Terdapat budaya yang universal dan yang spesifik. Budaya yang universal merupakan budaya yang dimiliki dan dikenal oleh bangsa dunia secara umum salah satu contohnya adalah kendaraan ‘kereta’, ‘pesawat’, ‘kapal’, dan ‘mobil’ yang dapat dengan mudah kita cari padanannya di kamus berbagai bahasa. Namun bagaimana dengan ‘tumpeng’, ‘seserahan’, ‘sorogan’, dan ‘kenduri’. Tentunya, belum tentu ditemui padanan satu kata TSU dengan satu kata BSA untuk permasalahan kata budaya spesifik ini.

Salah satu contohnya, padanan kata ‘mobil’ di dalam bahasa Inggris adalah ‘car’. Keduanya sama-sama satu kata dan merujuk pada benda yang sama. Untuk satu kata ‘seserahan’ yang di dalam bahasa Inggris tidak dikenal, penerjemah memerlukan cara untuk menyampaikannya di dalam bahasa Inggris, seperti mendeskripsikannya menjadi a ceremony held by the bride family to welcome the groom family to present things (eg: body care products, clothes, money, gold, and other things) requested by the bride as a sign of bond.

Bahkan, kata ‘kenduri’ yang di dalam bahasa Inggris memiliki padanan ‘feast’ tidak dapat dimaknai sama persis. Persamaan keduanya adalah bahwa keduanya merupakan kegiatan jamuan makan. Perbedaanya, ‘kenduri’ merupakan jamuan untuk memperingati peristiwa, memohon berkat, dan kegiatan sejenisnya. Menu makanan

(19)

MODUL PENERJEMAHAN 1 19 dan jumlahnya pun tidak perlu mewah dan banyak. Biasanya makanan yang disajikan adalah makanan tradisional dan dengan tata cara yang tradisional juga. Sementara itu, kesan tradisional yang didapat di Indonesia itu belum tentu ada pada ‘feast’.

2. The source language concept is not lexicalized in the target text language

Suatu kata juga dapat menyebabkan kesulitan jika kata TSU tersebut dapat dipahami di dalam BSU namun tidak memiliki padanan di dalam BSA. Salah satu contohnya adalah kata ‘savory’ yang berarti makanan dengan rasa dan aroma yang enak yang asin dan pedas serta tanpa rasa manis. Di dalam bahasa Indonesia, makanan demikian dikenal. Apalagi, Indonesia kaya akan berbagai jenis masakan. Namun, kata apa yang sepadan dengan ‘savory’? Apakah enak, lezat, gurih, atau sedap? Sepertinya kata tersebut belum mewakili kata ‘savory’.

3. The source language word is semantically complex

Suatu kata dapat menyebabkan kesulitan karena di dalam BSU saja maknanya tidak sederhana. Apalagi jika kata tersebut harus diterjemahkan ke dalam BSA. Kata ‘kunduran’ di dalam bahasa Jawa dapat dideskripsikan sebagai keaadaan saat benda A yang berdiri di belakang B terkena (dapat ringan, dapat pula berat) benda B yang berjalan mundur tanpa disengaja. Kejadian tersebut seperti saat A berada di belakang mobil, lalu mobil tersebut mundur tanpa sengaja. A dapat celaka karena mobil tersebut.

4. The source and target languages make different distinctions in meaning

Baker (2008, p. 22) memberikan satu contoh untuk permasalahan ini saat penerjemah menerjemahkan kata ‘kehujanan’ dan hujan-hujanan’ dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris atau sebaliknya. Di dalam bahasa Indonesia, kehujanan berarti terkena hujan atau berada di luar tempat berteduh saat hujan turun tanpa mengetahui hujan akan turun. Sementara itu, hujan-hujanan berarti dengan sengaja berada di luar tempat berteduh saat turun hujan padahal telah mengetahui bahwa hujan turun. Di dalam bahasa Inggris terdapat kata ‘going out in the rain’. Menurut Baker (2008, p. 22) penerjemah akan bingung untuk memilih padanan yang tepat untuk kata tersebut.

(20)

20 MODUL PENERJEMAHAN 1

5. The target language lacks a superordinate (a general term)

Suatu kata di dalam BSU, dengan bentuk kata umum, tidak selalu memiliki padanan di dalam BSA. Salah satu contohnya adalah kata ‘rice’ di dalam bahasa Inggris yang merupakan bentuk umum. Kata tersebut dapat merujuk pada beras atau nasi. Sementara itu, bentuk umum tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, harus menggunakan bentuk khusus agar dapat dipahami dengan baik. Sebagai contohnya adalah ‘I am eating rice’. Apakah kalimat tersebut akan diterjemahkan ‘saya sedang makan nasi’ atau ‘sedang makan beras’. Tentu saja lazimnya ‘saya sedang makan nasi’. Namun, bisa saja si penutur memang benar-benar makan beras. Beberapa orang sengaja memakan beras mentah untuk menghilangkan bau amis setelah makan ikan atau sengaja karena memiliki gangguan makan.

6. The target language lacks a specific term

Sama halnya dengan poin 5 di atas, suatu kata di dalam BSU, dengan bentuk kata khusus, juga tidak selalu memiliki padanan kata khusus di dalam BSA. Contohnya adalah kata ‘beras’ dan ‘nasi’ di dalam bahasa Indonesia yang tidak memiliki kata khusus di dalam bahasa Inggris sebagaimana dijelaskan pada poin 5 di atas.

7. Differences in physical or interpersonal perspective

Beberapa kata memiliki arti yang sama namun digunakan secara berbeda tergantung pada tempatnya (physical perspective). Contohnya adalah penggunaan kata come dan go serta arrive dan depart. Kata ‘berangkat’ pada ‘dia berangkat ke

sekolah’ dengan ‘kereta berangkat pukul 8 pm’ pasti akan berbeda. Pada kalimat yang pertama, kata berangkat sepadan dengan ‘go’ sedangkan pada kalimat kedua sepadan dengan ‘depart’.

Selain itu, beberapa kata juga memiliki arti yang sama namun digunakan secara berbeda tergantung pada mitra tuturnya. Di dalam bahasa Indonesia terdapat kata saya, aku, gue dan banyak pilihan kata lainnya. Kata ‘saya’ merupakan pilihan kata yang formal sedangkan ‘gue’ merupakan kata yang tidak formal. Kata ‘saya’ biasa digunakan saat bicara dengan orang yang lebih tua atau lebih tinggi status sosialnya. Sementara itu, kata ‘gue’ biasa digunakan saat bicara dengan teman yang sangat akrab. Di dalam bahasa Inggris, baik berbicara pada orang tua maupun teman akrab, padanan kata tersebut hanyalah satu varian yakni ‘I’.

(21)

MODUL PENERJEMAHAN 1 21 8. Differences in expressive meaning

Beberapa kata dapat memiliki maka proporsional yang sama (lihat halaman: ), namun memiliki makna ekspresif yang berbeda. Salah satu contohnya adalah home

dan house di dalam bahasa Inggris. Keduanya merujuk pada suatu tempat tinggal. Perbedaanya, home merupakan tempat tinggal yang membuat penutur nyaman sedangkan house merupakan tempat tinggal yang tidak memiliki nilai lebih bagi penutur selain sebagai tempat berlindung. Di dalam bahasa Indonesia, kedua istilah memiliki satu padanan terdekat yakni ‘rumah’.

9. Differences in form

Pembentukan kata di dalam suatu bahasa mungkin tidak sama dengan bahasa lain. Sebagai contoh, di dalam bahasa Inggris, kata yang berakhiran ‘-er’ menunjukkan orang yang dikenai pekerjaan, sedangkan kata yang berakhiran ‘-ee’ adalah orang yang mempekerjakan. Contohnya adalah kata employ- employee-employer,serta train-trainee-trainer. Di dalam bahasa Indonesia padanan kata tersebut adalah ‘mempekerjakan-pemberi kerja-pekerja’ serta ‘melatih-pelatih-orang yang dilatih’. Tentu saja pembentukan kata seperti pada penambahan ‘ee’ atau ‘er’ di dalam bahasa Inggris tidak dapat dilakukan di dalam bahasa Indonesia.

10. Differences in frequency and puspose of using specific forms

Suatu kata di dalam BSU bisa jadi memiliki padanan makna dan bentuk di dalam BSA, namun tingkat keseringan penggunaanya berbeda. Salah satu contohnya terlihat pada penerjemahan kalimat ‘dia besar kepala’. Di dalam bahasa Inggris terdapat beberapa kemungkinan untuk menerjemahkannya ‘his nose is in the air’ atau ‘he has a big head’. Saat menerjemahkan, penerjemah harus memilih padanan mana yang paling sering digunakan, agar pembaca lebih akrab dengan istilah tersebut.

11. The use of loan words in the source text Je veux ton amour

Et je veux ta revanche J'veux ton amour I don't wanna be friends

(22)

22 MODUL PENERJEMAHAN 1

Lirik di atas merupakan bagian dari lirik lagu berjudul ‘bad romance’ yang dinyanyikan oleh Lady Gaga. Lagu bahasa Inggris tersebut ditulis dengan menyisipkan dua baris bahasa perancis. Baker (2008, 00. 21-26) menyatakan bahwa penggunaan kata pinjaman tersebut berfungsi untuk menambah kesan mewah suatu teks. Namun, hal itu justru menyulitkan penerjemah untuk menerjemahkan teks dengan kesan yang sama di dalam BSA. Juga mungkin, penerjemah kesulitan karena tidak memiliki kompetensi pada bahasa yang dipinjam di dalam BSU tersebut. Seperti contoh di atas, jika penerjemah tahu arti baris dengan bahasa perancis, kira-kira jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, bahasa apa yang harus disisipkan sehingga menghasilkan kesan yang sama?

Terdapat 8 solusi untuk mengatasi 11 kesulitan pada tingkat kata, meliputi: 1. Translation by a more general word

2. Translation by a more neutral/less expressive word 3. Translation by cultural substitution

4. Translation using a loan word or loan word plus explanation 5. Translation by paraphrase using a related word

6. Translation by paraphrase using unrelated words 7. Translation by omission

8. Translation by illustration

TUGAS PERTEMUAN 4

Terjemahkan TSU berikut. Silakan menggunakan bantuan CAT atau MT seperti wordfast atau google translate, DENGAN CATATAN! Jangan copy paste. Edit atau sunting hasil yang kalian dapat dari CAT/MT. Lakukan sesuai gambar proses penerjemahan. Hanya copy paste, dianggap tidak mengerjakan. Tandai dengan blok kata yang menyulitkan lalu tuliskan jenisnya (lihat 11 kesulitan pencarian padanan pada tingkat kata) dan jelaskan pada bagian deksripsi. Kerjakan seperti contoh.

(23)

MODUL PENERJEMAHAN 1 23

TSU TSA Deskripsi

Coronavirus did not originate in Wuhan seafood market, Chinese scientists say

The novel coronavirus that has claimed the lives of more than 2,400 people did not originate at a seafood market in the central China city of Wuhan as was first thought, according to a new study by a team of Chinese scientists.

The severe acute respiratory

syndrome coronavirus 2

(SARS-CoV-2) was instead imported from elsewhere,

said researchers from

Xishuangbanna Tropical

Botanical Garden under the

Chinese Academy of

Sciences and the Chinese Institute for Brain Research. The team, led by Dr Yu

Wenbin, sequenced the

genomic data of 93 SARS-CoV-2 samples provided by 12 countries in a bid to track down the source of the infection and understand how it spreads.

What they found was that while the virus had spread rapidly within the Huanan Seafood Wholesale Market in Wuhan, there had also been two major population expansions on December 8 and January 6.

Virus Corona tidak berasal dari pasar ikan Wuhan, kata peneliti Tiongkok

Kata seafood pada seafood market merupakan kata bermuatan budaya. Meskipun menjual berbagai macam hasil laut, di Indonesia, pasar semacam ini disebut pasar ikan. Teknik yang digunakan adalah menerjemahkan dengan kata yang lebih spesifik. Ikan merupakan kata khusus dari

seafood (makanan/hidangan laut).

Kata Chinese merupakan kata bermuatan budaya. Secara harfiah, kata ini memiliki padanan Cina dalam bahasa Indonesia. Namun, kata Cina dianggap memiliki konotasi negatif sehingga melalui Kepres nomor 12 tahun 2014, di Indonesia, penggunaan kata Cina diganti menjadi Tiongkok (untuk Negara) dan Tionghoa (untuk orang Tiongkok). Teknik yang digunakan adalah substitusi budaya karena tiap tiap Negara memiliki

penyebutan yang berbeda-beda.

(24)

24 MODUL PENERJEMAHAN 1

BAB 5

Kesulitan Dalam Penerjemahan Dan Solusinya: Tingkat Kata

Pada pertemuan sebelumnya, kesulitan yang dibahas adalah kesulitan penerjemah saat menerjemahkan tiap-tiap kata TSU ke dalam TSA. Pada pertemuan ini, kesulitan yang di bahas adalah pada tiap-tiap “lexical patterning” TSU ke dalam

TSA. Lexical patterning ini mencakup kolokasi dan ungkapan idiomatis.

KOLOKASI

Kolokasi merupakan sanding kata atau gabungan satu kata dengan kata lain seperti pada kata “deliver” yang dapat bersanding dengan kata letter, speech, news, blow, verdict dan baby :

deliver a letter, deliver a speech, deliver a news, deliver a blow, deliver a verdict,

deliver a baby

Atau kata “dry” yang dapat bersanding dengan kata cow, bread, wine, sound, voice, country, book, dan humour:

dry cow, dry bread, dry wine, dry sound, dry voice, dry country, dry book

Yang menjadi masalah adalah kolokasi dalam BSU seringkali memiliki padanan dengan kata yang berbeda di dalam BSA. Misalnya kata black coffe jika diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia adalah kopi hitam. Ya, memang sebagian masyarakat menyebut kopi hitam dan sebagian lainnya menyebut kopi pahit. Tapi, padanan manakah yang benar?

Menurut collinsdictionary, dan kamus monolingual bahasa Inggris lain, black coffe merujuk pada kopi yang diseduh tanpa tambahan apapun termasuk perasa, krim, gula maupun susu. Sementara itu, kopi hitam yang digunakan oleh masyarakat merujuk pada dua hal yakni kopi yang diseduh hanya dengan air dan tambahan gula serta kopi yang diseduh tanpa menggunakan tambahan apapun termasuk gula.

Sayangnya, istilah “kopi hitam” yang sering digunakan sebagian masyarakat tidak dimuat KBBI. Di KBBI istilah kopi yang diseduh tanpa tambahan apapun termasuk perasa, krim, gula maupun susu disebut “kopi pahit”.

(25)

MODUL PENERJEMAHAN 1 25 Lalu bagaimana dengan white coffe? Apakah sebagian masyarakat yang menggunakan istilah kopi hitam juga menggunakan istilah kopi putih?

Cari jawabannya masing-masing, akan saya tanya saat pertemuan di kelas!

KESULITAN DALAM MENERJEMAHKAN KOLOKASI

Contoh pada sub bab sebelumnya menunjukkan bahwa menerjemahkan kolokasi bukan hal yang tidak memerlukan pikiran juga bahwa kolokasi tidak selalu dapat diterjemahkan secara literal. Baker (2018) menyebutkan 5 kesulitan dalam menerjemahkan kolokasi:

1. The engrossing effect of source text patterning

2. Misinterpreting the meaning of a source language collocation 3. The tension between accuracy and naturalness

4. Culture specific collocations

5. Marked colocations in the source text

UNGKAPAN IDIOMATIS

Ungkapan idiomatis ini mencakup idiom dan fixed expressions. Berbeda dengan kolokasi yang susunan katanya dapat diubah seperti deliver a letter dan delivery of a letter, susunan kata pada idiom tidak dapat diubah. Selain itu, makna kolokasi dapat ditelusuri melalui tiap-tiap kata penuyusunnya, idiom tidak demikian. Can you two just burry the hatchet? (burry the hatchet means to become friendly again after disagreement or quarrel). Apakah kita bisa mengubah idiom tersebut menjadi Can you two just put the small axe under the ground?

FIXED EXPRESSION

Sebagaimana idiom, kata dan susunan kata fixed expression tidak dapat diubah seperti ladies and gentlemen, yours sincerely, merry Christmas, many happy returns,

(26)

26 MODUL PENERJEMAHAN 1

KESULITAN DALAM MENERJEMAHKAN IDIOM

Sebagaimana kolokasi, idiom tidak selalu dapat diterjemahkan secara literal. Makna idiom dalam She has a gold heart masih dapat kita telusuri melalui arti perkata karena kebetulan bahasa Indonesia memiliki bentuk idiom yang sama yakni Dia berhati emas. Namun, idiom lainnya seperti Can you two just burry the hatchet,

apakah bisa diterjemahkan menjadi Dapatkah kalian berdua mengubur kapak kecil saja?

Baker (2018) menyebutkan 4 kesulitan dalam menerjemahkan idiom: 1. An idiom or fixed expression may have no equivalent in the target language

2. An idiom or fixed expression may have a similar counterpart in the target language, but its context of use may be different

3. An idiom may be used in the source text in both its literal and idiomatic senses at the same time

4. The very convention of using idioms in written discourse, the context in which they can be used, and their frequency of use may be different in the source and target languages

Baca masing-masing di atas di buku Baker (2018)

Strategies:

1. Using an idiom of similar meaning and form

2. Using an Idiom of similar meaning but dissimilar form 3. Borrowing the source language idiom

4. Translation by paraphrase

5. Translation by omission of a play on idiom 6. Translation by omission of entire idiom

(27)

MODUL PENERJEMAHAN 1 27 TUGAS PERTEMUAN 5

Terjemahkan TSU berikut. Silakan menggunakan bantuan CAT atau MT seperti wordfast atau google translate, DENGAN CATATAN! Jangan copy paste. Edit atau sunting hasil yang kalian dapat dari CAT/MT. Lakukan sesuai gambar proses penerjemahan. Hanya copy paste, dianggap tidak mengerjakan. Tandai dengan blok kata yang menyulitkan lalu tuliskan jenisnya (lihat kesulitan pencarian padanan pada tingkat di atas kata: kolokasi, idiom dan fixed expressions) dan jelaskan pada bagian deksripsi. Kerjakan seperti contoh.

TSU TSA Deskripsi

1. “Oh Larry, I am not ready to present my slides. There are many butterflies in my stomach”.

2. “Mommy, I will be late coming home. It’s raining cats and dogs here”. 3. “You haven’t done

anything this whole day. You are a couch potato” 4. “I wont join this game just to get those hats. They’re a dime a dozen”. 5. “These have made

me sad, don’t add insult to injury”. 6. “Please tell me

Ran, I’m all ears”. 7. “My mother tell

me that I’m all thumbs. I don’t know how to make me better”.

8. “John, stop asking them, you are barking up the wrong tree”. 9. “All my works are

not done, I’m a basket case”. 10. “Billy, just make

your story simple.

1. “Oh Larry, saya tidak siap menyampaikan presentasi saya. Saya demam panggung banget nih.

1. butterflies in my stomach

dalam BSU berarti nervous

atau gugup. Di dalam bahasa Indonesia, bentuk idiomatic gugup adalah demam panggung. Dengan demikian teknik yang digunakan adalah

menerjemahkan idiom TSU ke dalam TSA dengan makna sama, bentuk berbeda.

(28)

28 MODUL PENERJEMAHAN 1 You beat around the bush”.

11. “If you haven’t finished your own works then don’t bite off more than you can chew”. 12. “Shandy, break a

leg! I will wait for a good story from you”.

13. ‘Wow, I get this prize by the seat of your pants”.

14. “well students, lets call it a day”. 15. “Jenny, don’t be a

cold shoulder”. 16. “Mike, clam up

please”

17. “This cake is made from scratch”. 18. “Well meet again

next week Shandy, have a blast”. 19. “Please keep in touch. Your sincerely, Clark”. 20. “ladies and gentlemen, we have arrived in Soekarno Hatta Jakarta”.

21. “Well, I don’t want to hear that dry humor again” 22. “I have to take

medicines twice a day”.

23. “Whishing you many happy returns and happiness for your birthday”

(29)

MODUL PENERJEMAHAN 1 29

BAB 6

Kesepadanan Pada Tingkat Gramatika

Setelah mempelajari penerjemahan pada tingkat kata dan di atas kata (kolokasi, idiom dan fixed expression), di pertemuan ini kita akan bahas penerjemahan pada tingkat yang lebih tinggi yakni tingkat gramatika.

Baker (2018, p. 94) menyatakan bahwa:

“Grammar is the set of rules which determine the way in which units such as words and phrases can be combined in a language and the kond of information which has to be made regularly explicit in utterances”.

Gramatika dapat menjadi masalah dalam penerjemahan karena aturan dalam BSU belum tentu sama di dalam BSA. Contoh mudahnya adalah penanda waktu. - When she offered me to do the homework together, I refused as I had finished my homework.

- I finished my homework

- I finish my homework

- I am finishing my homework

- I have finished my homework

- I will finish my homework

- Dst

Kata yang dicetak tebal tersebut dapat diubah sesuai16 penanda waktu di dalam bahasa Inggris. Bagaimana dengan di dalam bahasa Indonesia? Apa padanan kata-kata yang dicetak tebal tersebut? Baker (2018, pp. 98-122 ) menyebutkan 5 kesulitan dalam tingkat gramatika:

1. Number 2. Gender 3. Person

4. Tense and Aspect 5. Voice

(30)

30 MODUL PENERJEMAHAN 1 Penjelasan:

1. Number

Secara literal, ‘number’ di dalam bahasa Indonesia berarti ‘nomor’, ‘angka’,

‘jumlah’. Pada bahasan ini, ‘number’ berkaitan dengan jumlah benda pada suatu

kalimat (Tunggal / Jamak). Number ini menyulitkan dalam penerjemahan karena tidak semua bahasa memiliki konsep tunggal dan jamak yang sama.

Contoh:

A series of mass protests led by students took place at major cities in Indonesia from 23 September 2019

• School students join rally trends.

• The student finishes his homework by himself.

Bagian yang dicetak tebal menunjukkan nomina baik tunggal maupun jamak sedangkan yang dicetak tebal merupakan kata kerja. Apakah ada hubungan antara nomina tunggal / jamak dengan kata kerja?

Bagaimana dengan terjemahan tiga kalimat tersebut di dalam bahasa Indonesia?

2. Gender

Gender pada bagian ini juga masih berkaitan dengan nomina. Hal yang dapat menyulitkan dalam penerjemahan adalah bahwa belum tentu BSU dan BSA membedakan gender nomina dengan cara yang sama.

Sebagai contoh nomina berikut:

Cow/bull, sow/boar, doe/stag, mare/stallion, she/he

Bagaimana dengan terjemahannya di dalam bahasa Indonesia?

3. Person

Dalam hal ini person merujuk pada pronomina. Sepertinya sih tidak ada masalah dalam menerjemahkan pronomina ya? Namun di dalam Baker (2018) disebutkan beberapa penyebab kesulitan berikut:

a. Bahasa Indonesia memiliki 9 istilah pronomina sedangkan bahasa Inggris hanya punya 7

b. Inclusive / exclusive dimension c. Familiar / non familiar dimension d. Formality / politenes dimension e. Mode of address

(31)

MODUL PENERJEMAHAN 1 31 Sebagai contoh:

a. Mam, we have finished our assignment.

b. Are you ready? We are going to visit grandma.

c. (ucapan anak ke orang tua) Mommy, what are you doing?

Bagaimana dengan terjemahan we, pada a dan b, serta you, pada c, di dalam bahasa Indonesia?

4. Tense and Aspect

Tense and Aspect akan menyulitkan dalam penerjemahan karena tidak semua bahasa mengganti bentuk predikat untuk menyatakan tense and aspect.

Contoh:

 She has been there for 2 hours

They have conducted a research on Indonesian cultures for 10 years  I saw her there. She had been there for 2 hours before leaving.

 I asked them to join my research on Indonesia cultures but they refused my offer.

 They said that they had conducted a research on Indonesian cultures for 10 years

Bagian kalimat yang dicetak tebal adalah kata kerja / predikat yang di dalam bahasa Inggris diubah sesuai waktunya. Bagaimana dengan terjemahan kalimat-kalimat pada tersebut di dalam bahasa Indonesia?

5. Voice

Voice ini merujuk pada bentuk kalimat aktif dan pasif. Voice dapat menimbulkan kesulitan karena tidak semua bahasa memiliki struktur aktif dan pasif yang sama.

Contoh:

The class starts at 7.30

(32)

32 MODUL PENERJEMAHAN 1

TUGAS PERTEMUAN 6

Terjemahkan TSU berikut. Silakan menggunakan bantuan CAT atau MT seperti wordfast atau google translate, DENGAN CATATAN! Jangan copy paste. Edit atau sunting hasil yang kalian dapat dari CAT/MT. Lakukan sesuai gambar proses penerjemahan. Hanya copy paste, dianggap tidak mengerjakan. Tandai dengan blok kata yang menyulitkan lalu tuliskan jenisnya (lihat kesulitan pencarian padanan pada tingkat gramatika: number, gender, person, tense and aspect, dan voice) dan jelaskan pada bagian deksripsi. Kerjakan seperti contoh.

TSU TSA Deskripsi

COVID-19 virus can be transmitted in areas with hot and humid climates

From the evidence so far, the COVID-19 virus can be transmitted in ALL AREAS, including areas with hot and humid weather. Regardless of climate, adopt protective measures if you live in, or travel to an area reporting COVID-19. The best way to protect yourself against COVID-19 is by frequently cleaning your hands. By doing this you eliminate viruses that may be on your hands and avoid infection that could occur by then touching your eyes, mouth, and nose.

Exposing yourself to the sun or to temperatures higher than 25C degrees DOES

NOT prevent the

coronavirus disease (COVID-19)

You can catch COVID-19, no matter how sunny or hot the weather is. Countries with hot weather have reported cases of COVID-19. To protect yourself, make sure you clean your hands frequently and thoroughly and avoid touching your eyes, mouth, and nose.

Virus COVID-19

dapat menular di

daerah dengan iklim

panas dan lembab

Struktur pasif can be transmitted

diterjemahkan menjadi aktif dapat

menular. Nomina jamak areas dan climates tidak dituliskan dalam bentuk pengulangan ataupun penambahan kata penanda jamak.

(33)

MODUL PENERJEMAHAN 1 33 You can recover from the

coronavirus disease (COVID-19). Catching the new coronavirus DOES NOT mean you will have it for life.

Most of the people who catch COVID-19 can recover and eliminate the virus from their bodies. If you catch the disease, make sure you treat your symptoms. If you have cough, fever, and difficulty breathing, seek medical care early – but call your health facility by telephone first. Most patients recover thanks to supportive care.

Being able to hold your breath for 10 seconds or more without coughing or feeling discomfort DOES NOT mean you are free from the coronavirus disease (COVID-19) or any other lung disease.

The most common symptoms of COVID-19 are dry cough, tiredness and fever. Some people may develop more severe forms of the disease, such as pneumonia. The best way to confirm if you have the virus producing COVID-19 disease is with a laboratory test. You cannot confirm it with this breathing exercise, which can even be dangerous.

Drinking alcohol does not protect you against COVID-19 and can be dangerous

Frequent or excessive alcohol consumption can increase your

(34)

34 MODUL PENERJEMAHAN 1

risk of health problems.

Download and share graphic Cold weather and snow CANNOT kill the new coronavirus.

There is no reason to believe that cold weather can kill the new coronavirus or other diseases. The normal human body temperature remains around 36.5°C to 37°C, regardless of the external temperature or weather. The most effective way to protect yourself against the new coronavirus is by frequently cleaning your hands with alcohol-based hand rub or washing them with soap and water.

Taking a hot bath does not prevent the new coronavirus disease

Taking a hot bath will not prevent you from catching COVID-19. Your normal body temperature remains around 36.5°C to 37°C, regardless of the temperature of your bath or shower. Actually, taking a hot bath with extremely hot water can be harmful, as it can burn you. The best way to protect yourself against COVID-19 is by frequently cleaning your hands. By doing this you eliminate viruses that may be on your hands and avoid infection that could occur by then touching your eyes, mouth, and nose.

The new coronavirus CANNOT be transmitted through mosquito bites.

(35)

MODUL PENERJEMAHAN 1 35

To date there has been no information nor evidence to suggest that the new coronavirus could be transmitted by mosquitoes. The new coronavirus is a respiratory virus which spreads primarily through droplets generated when an infected person coughs or sneezes, or through droplets of saliva or discharge from the nose. To protect yourself, clean your hands frequently with an alcohol-based hand rub or wash them with soap and water. Also, avoid close contact with anyone who is coughing and sneezing.

Are hand dryers effective in killing the new coronavirus?

No. Hand dryers are not effective in killing the 2019-nCoV. To protect yourself against the new coronavirus, you should frequently clean your hands with an alcohol-based hand rub or wash them with soap and water. Once your hands are cleaned, you should dry them thoroughly by using paper towels or a warm air dryer.

Download and share the graphic

Can an ultraviolet disinfection lamp kill the new coronavirus?

UV lamps should not be used to sterilize hands or other areas of skin as UV radiation can cause skin irritation.

Download and share the graphic

How effective are thermal scanners in detecting people infected with the new

(36)

36 MODUL PENERJEMAHAN 1 coronavirus?

Thermal scanners are effective in detecting people who have developed a fever (i.e. have a higher than normal body temperature) because of infection with the new coronavirus.

However, they cannot detect people who are infected but are not yet sick with fever. This is because it takes between 2 and 10 days before people who are infected become sick and develop a fever.

Download and share the graphic

Can spraying alcohol or chlorine all over your body kill the new coronavirus?

No. Spraying alcohol or chlorine all over your body will not kill viruses that have already entered your body. Spraying such substances can be harmful to clothes or mucous membranes (i.e. eyes, mouth). Be aware that both alcohol and chlorine can be useful to disinfect surfaces, but they need to be used under appropriate recommendations.

Download and share the graphic

Do vaccines against pneumonia protect you against the new coronavirus?

No. Vaccines against pneumonia, such as pneumococcal vaccine and Haemophilus influenza type B (Hib) vaccine, do not provide protection against the new coronavirus.

The virus is so new and different that it needs its own vaccine. Researchers are trying

(37)

MODUL PENERJEMAHAN 1 37

to develop a vaccine against 2019-nCoV, and WHO is supporting their efforts.

Although these vaccines are not effective against 2019-nCoV, vaccination against respiratory illnesses is highly recommended to protect your health.

Download and share the graphic

Can regularly rinsing your nose with saline help prevent infection with the new coronavirus?

No. There is no evidence that regularly rinsing the nose with saline has protected people from infection with the new coronavirus.

There is some limited evidence that regularly rinsing nose with saline can help people recover more quickly from the common cold. However, regularly rinsing the nose has not been shown to prevent respiratory infections.

Download and share the graphic

Can eating garlic help prevent infection with the new coronavirus?

Garlic is a healthy food that may have some antimicrobial properties. However, there is no evidence from the current outbreak that eating garlic has protected people from the new coronavirus.

Download and share the graphic

Does the new coronavirus affect older people, or are younger people also susceptible?

(38)

38 MODUL PENERJEMAHAN 1

infected by the new coronavirus (2019-nCoV). Older people, and people with pre-existing medical conditions (such as asthma, diabetes, heart disease) appear to be more vulnerable to becoming severely ill with the virus.

WHO advises people of all ages to take steps to protect themselves from the virus, for example by following good hand hygiene and good respiratory hygiene.

Download and share the graphic

Are antibiotics effective in preventing and treating the new coronavirus?

No, antibiotics do not work against viruses, only bacteria. The new coronavirus (2019-nCoV) is a virus and, therefore, antibiotics should not be used as a means of prevention or treatment.

However, if you are hospitalized for the 2019-nCoV, you may receive antibiotics because bacterial co-infection is possible.

Download and share the graphic

Are there any specific medicines to prevent or treat the new coronavirus?

To date, there is no specific medicine recommended to prevent or treat the new coronavirus (2019-nCoV). However, those infected with the virus should receive appropriate care to relieve and treat symptoms, and those with severe illness should receive optimized supportive care. Some specific treatments are

(39)

MODUL PENERJEMAHAN 1 39

under investigation, and will be tested through clinical trials. WHO is helping to accelerate research and development efforts with a range or partners.

(40)

40 MODUL PENERJEMAHAN 1

BAB 7

KESEPADANAN PADA TINGKAT TEKS: THEMATIC AND

INFORMATION STRUCTURES

Setelah membahas kesulitan saat menerjemahkan tiap-tiap kata TSU ke dalam TSA, tiap-tiap “lexical patterning” TSU ke dalam TSA (kolokasi dan ungkapan idiomatis) dan gramatika, kini kita bahas kesulitan pada tataran yang lebih tinggi, yakni tataran teks.

Kesulitan pada tingkat teks dibagi menjadi dua sub-bab yakni: 1. Thematic and information structures

2. Cohesion

THEMATIC AND INFORMATION STRUCTURES

Kesulitan yang akan kita bahas pada kali ini adalah pencarian padanan struktur informasi dan tematik TSU ke dalam TSA. Tematik berkaitan dengan segmen suatu kalimat yang terdiri atas dua yakni tema dan rema (baca Baker, 2018, halaman 136). Tema adalah what the clause is about, sedangkan rema adalah what the speaker says about the theme.

Contoh:

He believed this

T R

Pada contoh di atas, temanya (T) adalah He, sedangkan remanya adalah believed this

(Pelajari contoh pada Baker, 2018, halaman 137!)

Struktur informasi yang dimaksud di sini adalah susunan informasi atau pesan pada suatu teks. Penulis TSU memilih susunan yang memungkinkan suatu informasi atau pesan mengalir secara alami dan jelas pada konteks tertentu. Lalu, berkaitan dengan struktur informasi dan tematik, apakah kita harus menerjemahkan sesuai dengan struktur TSU tanpa boleh melakukan perubahan?

(41)

MODUL PENERJEMAHAN 1 41 Perhatikan Baker, 2018, halaman 135. Di sana disebutkan bahwa untuk menerjemahkan TSU, susunan dan arus informasi yang jelas memang harus dipertahankan dalam TSA, tapi kadang-kadang penerjemah diperbolehkan untuk melakukan perubahan susunan kata demi menghasilkan efek tertentu, misalnya penekanan.

Contoh:

Yesterday, when I was doing my homework, the thunder boomed.

Pada contoh tersebut, penulis TSU menekankan waktu kejadian yakni yesterday.

Selanjutnya kegiatan yang dilakukan yakni …was doing my homework. Yang terakhir, kejadian yakni the thunder boomed.

Yesterday, when I was doing my homework, the thunder boomed. Jika mengikuti alur informasi maka hasil terjemahan akan seperti berikut: Kemarin, saat saya mengerjakan tugas, petir menggelegar.

Namun, penerjemah juga boleh melakukan perubahan susunan untuk mendapatkan efek tertentu, misalnya menekankan pada kejadian:

Petir menggelegar saat saya mengerjakan tugas kemarin. Atau

Saat saya mengerjakan tugas, kemarin, petir menggelegar.

Dengan kata lain, susunan TSU dipertahankan dalam penerjemahan ke TSA. Namun, kadang, boleh diubah untuk mendapatkan efek tertentu. Asalkan tidak mengurangi, menambahi ataupun mengubah pesan atau informasi.

Strategies:

1. Voice Change (mengubah aktif-pasif atau sebaliknya. Misalnya: the class starts at 7 am  kelas dimulai pukul 7 pagi)

2. Change of verb (menerjemahkan verba dengan sinonimnya atau antonimnya dengan perubahan sintaktik. Misalnya: John sold it to me  Saya membeli ini dari John) 3. Nominalization (bentuk verbal ke nominal. Misalnya: A study was carried out of the

behaviour of…  Penelitian ini merupakan kajian perilaku…)

4. Extraposition (mengubah posisi klausa di dalam kalimat. Contoh pada slide 9) Baca masing-masing di atas di buku Baker (2018)

(42)

42 MODUL PENERJEMAHAN 1

TUGAS PERTEMUAN 7

Terjemahkan TSU berikut. Silakan menggunakan bantuan CAT atau MT seperti wordfast atau google translate, DENGAN CATATAN! Jangan copy paste. Edit atau sunting hasil yang kalian dapat dari CAT/MT. Lakukan sesuai gambar proses penerjemahan. Hanya copy paste, dianggap tidak mengerjakan. Tandai dengan blok teks yang menyulitkan lalu tuliskan jenisnya (terjadi perubahan struktur informasi dan tematik) dan jelaskan pada bagian deksripsi. Kerjakan seperti contoh. (Tidak harus selalu ada yang menyulitkan. Jadi, tandai yang menyulitkan saja)

TSU TSA Deskripsi

Governments in Europe and the US can learn from Hong Kong, which has kept infections and deaths from Covid-19 low without resorting to the socially and economically damaging lockdown that the UK and other countries have imposed, scientists say. Hong Kong, with a population of nearly 7.5 million, had had just 715 confirmed cases of Covid-19 infection, including 94 asymptomatic infections, and four deaths as of March 31, according to a new

studypublished on Friday in the

Lancet.

Early in the pandemic, it was thought to be at significant risk because of travellers arriving from mainland China, but since early February the outbreak has appeared to be under control. The semi-autonomous city took the route that the

World Health Organization recommends and embarked on a rigorous programme of testing everyone with symptoms. Those who tested positive were

quarantined in hospital. All their contacts over recent days were

Peneliti mengatakan bahwa Pemerintah Eropa dan Amerika dapat belajar dari cara Hongkong, dalam mengendalikan infeksi dan kematian yang disebabkan Covid-19 pada angka yang tetap rendah tanpa melakukan

lockdown yang merusak ekonomi dan sosial sebagaimana yang diterapkan Inggris dan negara lain.

Strategi: Extraposition Pada kalimat yang dicetak tebal dan diwarnai merah, dilakukan perubahan posisi klausa. Hal ini dilakukan agar pesan disampaikan di TSA secara alamiah.

(43)

MODUL PENERJEMAHAN 1 43 traced and instructed to

self-isolate. In early March, about 400 outpatients and 600 inpatients were being tested every day.

Strict controls were brought in at the borders. Anyone arriving from mainland China or a country with Covid-19 cases was required to go into

quarantine for 14 days. Holiday camps and new but unoccupied housing estates were turned into quarantine facilities. Schools were closed and people were encouraged to work from home if they were able to.

The UK and other European countries also implemented testing and contact tracing in the early weeks of their own

epidemic. But as the numbers grew, testing and tracing was abandoned in favour of strict lockdown measures to keep people in their homes and prevent them mixing.

But Hong Kong has not had that sort of lockdown. Although people were not required to stay at home, they chose to change their behaviour, says the paper in the Lancet Public Health journal.

In a survey in March, 85% of respondents reported avoiding crowded places, and 99% reported wearing face masks when leaving home, which the authors say is an indication of their concern.

During the Sars outbreak in 2003 that affected Hong Kong severely, causing 299 deaths, 79% of the population wore

(44)

44 MODUL PENERJEMAHAN 1 masks, but only 10% in the swine flu pandemic of 2009. The scientists estimate that the reproductive rate – the average number of people infected by each person who has the virus – has remained at one over the eight weeks from the beginning of February when measures were put in place. That means no acceleration of the epidemic. Prof Benjamin Cowling from the University of Hong Kong, who led the research, said Hong Kong shows how the disease can be kept to a low level without the economic and social damage that European countries and the US are experiencing.

Gambar

Gambar 1. Penerjemahan dan Terjemahan
Gambar 2. Bapak Penerjemahan, Eugene A Nida
Gambar 3. Jenis Penerjemahan Menurut Jakobson
Gambar 5. Interpreter   Gambar 6. Translator
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengaturan jam mengajar ini tidak ada tumpang tindih ( overlapping ) waktu dan tempat (kelas) mengajar bagi seorang guru atau dengan guru lainnya, sehingga setiap guru

Kami akan melakukan hal yang sama tetapi dengan olahraga yang berbeda yaitu bola basket dan data diambil dari rentang tahun yang lebih panjang yaitu 1985 – 2018 sehingga

• Apabila disinari oleh lampu utama kendaraan lain reflektor harus dapat dilihat dengan jarak minimum 100 m pada malam hari cuaca cerah • Pemasangan reflektor tidak lebih dari 400

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Makalah ini bertujuan memaparkan model pengukuran kinerja logistik untuk bencana gempa bumi dan tsunami untuk fase tanggap darurat dan fase pemulihan.Tahapan studi

Dalam Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, tersirat bahwa empat kompetensi guru profesional ini dapat diukur melalui 10 komponen, yaitu: (1)

Bahan yang digunakan yaitu aquades, tanah, kompos, dua jenis tanaman sebagai sumber alelopati (M. hirta) yang dikoleksi dari kebun percobaan Cikabayan IPB, serta tiga

mempertimbangkan aspek integritas sebagai bagian penting dalam konteks akademik, diharapkan akan muncul rasa percaya diri dan harapan yang tinggi terhadap