• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

85

BAB IV

USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA

ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA

4.1 Prosedur Uji Kelayakan Bus AKAP

Prosedur uji kelayakan bus AKAP ataupun kendaraan bermotor lain akan mengikutsertakan pihak swasta yang posisinya sebagai partner bagi DISHUB. Pihak swasta yang dimaksud adalah bengkel-bengkel yang telah diberi izin dan telah diakreditasi oleh pemerintah.

Dengan adanya sistem seperti ini, kualitas perbaikan bus ataupun kendaraan bermotor yang akan mengikuti uji kelayakan utama dan gagal sewaktu mengikuti uji kelayakan utama, akan terjamin. Setelah bus ataupun kendaraan bermotor lain diperbaiki, pihak bengkel swasta akan memberi tanda bukti bahwa kendaraan yang bersangkutan telah diperbaiki.

Adapun mekanisme atau run down prosedur yang diusulkan adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Maksimal tiga minggu sebelum masa berlaku uji kelayakan bus akan habis, bus tersebut harus sudah diperbaiki atau diperiksa dibengkel teknik yang telah diberi akreditasi oleh pemerintah.

2. Setelah diperiksa atau diperbaiki oleh bengkel teknik, bus tersebut diberi sertifikat atau tanda telah diperiksa atau diperbaiki. Kemudian, dua minggu sebelum masa berlaku uji kelayakan habis, bus sudah harus diuji kelayakannya. Pada saat akan menguji kelayakan bus tersebut, pemilik atau pemohon harus membawa bukti bahwa bus tersebut telah diperiksa dan diperbaiki oleh bengkel teknik yang telah diakreditasi. Kemudian, bus tersebut diinspeksi oleh DISHUB setempat. Jika ditemukan kegagalan pada item pengujian, bus harus diperbaiki lagi ke bengkel teknik yang telah diakreditasi tetapi jika bus dinyatakan lulus dari pengujian, maka bus tersebut akan diberi sertifikat lulus uji oleh DISHUB setempat. Kemudian

(2)

86

setiap enam bulan berikutnya bus harus mengukiti uji kelayakan sampai bus mencapai masa phase-off.

Gambar 4.1 Usulan prosedur uji kelayakan

4.2 Panduan Teknis Pengujian Bus AKAP

Parameter pengujian pada uji kelayakan bus harus mengikuti ketentuan legalisasi PP no 44 tahun1993, yaitu;

1. Peralatan

2. Sistem penerangan 3. Sistem kemudi 4. As dan suspensi 5. Ban dan pelek 6. Rangka dan bodi

(3)

87 7. Sistem rem

8. Mesin/transmisi 9. Lain-lain

Namun, semua parameter pengujian di atas dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat kefatalan yang bisa diakibatkan jika terjadi kegagalan, yaitu;

a. Parameter Primary Test 1. Sistem rem 2. Sistem kemudi 3. Ban dan roda b. Parameter Secondary Test

1. Peralatan

2. Sistem penerangan 3. As dan suspensi 4. Rangka dan bodi 5. Mesin atau transmisi 6. Lain-lain

Parameter primary test merupakan parameter yang jika mengalami kegagalan pada saat bus beroperasi akan mengakibatkan peluang penumpang tewas sangat besar. Hal ini harus dihindari dengan cara mewajibkan parameter uji (sistem rem, sistem kemudi, ban dan roda) harus lulus mutlak (zero tolerance).

Parameter secondary test merupakan parameter yang jika mengalami kegagalan pada saat bus beroperasi mengakibatkan peluang penumpang tewas sangat kecil. Sehingga pada saat pengujian, parameter ini tidak terlalu ditekankan lulus mutlak.

(4)

88 4.2.1 Peralatan Tabel 4.1 Peralatan Pengujian Parameter Metode Kriteria Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

1. Peralatan 1.01 Visual 1.Keberadaan nomor chasis

Nomor Chasis 2.Nomor chasis sama dengan yang tercantum

        dalam buku STNK 

3.Keaslian nomor chasis

1.02 Visual 1.Plat nomor masih dalam masa berlakunya

Plat Nomor 2.Mudah dibaca

3.Terpasang dengan baik (tidak salah letak)

1.03 Informasi Visual 1.Kelengkapan informasi

Penting Kendaraan 2.Tulisan informasi terbaca dengan jelas

1.04 Visual 1.Penghapus kaca lengkap secara struktural

Penghapus Kaca

Depan 2.Penghapus kaca bekerja dengan baik

1.05 Audio 1.Jenis bunyi klakson yang sesuai dengan

Klakson dan ketentuan

Pengukuran 2.Frekuensi bunyi klakson sesuai dengan

(5)

89 Table 4.1 Peralatan Pengujian Parameter Metode Kriteria Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

1.Peralatan 1.06 Visual 1.Kaca spion ada dan lengkap

Kaca Spion dan 2.Struktur penopang kaca spion cukup kaku (rigid)

Pengukuran

3.Posisi kaca spion memungkinkan

pengemudi melihat dengan jelas ke arah

belakang (sesuai dengan ketentuan)

1.07 Visual 1.Tidak ada alat-alat tambahan yang mengurangi

Pandangan ke Depan pandangan pengemudi

1.08 Visual 1.Semua kaca yang dipakai sesuai dengan

     

Kaca dan ketentuan

Penahan Sinar 2.Tidak ada retakan atau kelunturan pada

     

kaca depan yang berpotensi mengurangi

bidang pandang bagi pengemudi

3.Tidak ada sisa pecahan kaca pada jendela

     

samping dan belakang

4.Tidak ada bagian konstruksi lain yang

     

terbuka karena tidak adanya kaca jendela

5.Keberadaan tabir/penahan sinar matahari

     

dan berfungsi

6.Tabir matahari tidak menghalangi

     

(6)

90 Table 4.1 Peralatan Pengujian Parameter Metode Kriteria Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

1.Peralatan 1.09 Visual 1.Berfungsi secara konsisten      

Alat-alat Pengendali dan 2.Letak dan posisi setting sesuai dengan

     

Pengujian kondisi awal kendaraan

1.10 Visual 1.Semua lampu indikator (sorotan utama,

     

Lampu Indikasi isyarat membelok, isyarat bahaya,lampu

kabut) dapat berfungsi secara baik dan tidak

salah warna

1.11 Visual 1.Keberadaan speedometer      

Speedometer

dan

2.Speedometer bekerja atau berfungsi dengan

baik      

Pengukuran 3.Speedometer mudah dilihat dari tempat

     

pengemudi dan harus diterangi

1.12 Visual 1.Keberadaan perlengkapan minimum      

Perlengkapan 2.Semua perlengkapan minimum masih

     

berfungsi

3.Posisi pemasangan yang benar dan

     

(7)

91 Keterangan:

• Nomor chasis dapat berubah akibat adanya perbaikan misalnya pengelasan dan pengetukan

• Penghapus kaca depan dapat bekerja dengan baik tergantung pada 1. Kerataan bidang kerja

2. Kualitas karet

3. Tekanan wiper yang cukup pada bidang kerja • Frekuensi bunyi klakson sesuai dengan ketentuan ,yaitu;

1. Dapat didengar dengan jelas pada jarak 60 m dari sumber bunyi 2. Level kebisingan 90 – 118 dB

• Syarat /ketentuan tentang bidang pandang pada kaca spion 1. Kaca spion dalam

Gambar 4.2 Bidang pandang kaca spion dalam

2. Kaca spion luar

(8)

92

• Alat-alat pengendali berfungsi secara konsisten jika tidak ada retak, pecah, berkarat atau kendor. Alat-alat pengendali minimum harus diuji sebanyak tiga kali

• Letak atau posisi setting sesuai dengan kondisi awal kendaraan. Akibat salah letak, yaitu;

1. Terhalang pada saat pemakaian

2. Tidak pada daerah jangkauan pengemudi

3. Tidak dapat dikenali lagi karena perubahan posisi dan lambang

• Speedometer berfungsi atau bekerja dengan baik jika speedometer dapat memberikan harga kecepatan yang seakurat mungkin dengan kecepatan sebenarnya dengan toleransi ±15%

(9)

93 4.2.2 Sistem Penerangan

Tabel 4.2 Sistem Penerangan

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

2.Sistem 2.01 Visual 1. Keberadaan lampu jauh

Penerangan Lampu Jauh dan dan 2. Lampu jauh berfungsi dengan baik

Tambahan Lampu Pengukuran 3. Posisi atau letak dan warna lampu jauh sesuai dengan

ketentuan

Jauh

2.02 Visual 1. Keberadaan lampu dekat

Lampu Dekat dan 2. Lampu dekat berfungsi dengan baik

Pengukuran 3. Posisi atau letak dan warna lampu dekat sesuai dengan

ketentuan

2.03

Pengukuran 1. Arah lampu utama harus sesuai dengan ketentuan Arah Lampu Depan

2.04 Visual 1. Keberadaan lampu kabut

Lampu Kabut dan 2. Lampu kabut berfungsi dengan baik

Depan dan

Belakang Pengukuran 3. Posisi atau letak dan warna lampu kabut depan sesuai

(10)

94

Tabel 4.2 Sistem Penerangan

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

2.05 Visual 1.Keberadaan lampu posisi

Lampu Posisi Depan dan 2.Lampu posisi berfungsi dengan baik

dan Belakang Pengukuran 3. Posisi/letak dan warna lampu posisi sesuai dengan

ketentuan

2.06 Visual 1. Keberadaan Lampu rem

Lampu Rem dan 2. Lampu rem berfungsi dengan baik

Pengukuran 3. Posisi/letak dan warna lampu rem sesuai dengan

ketentuan

2.07 Visual 1. Keberadaan lampu pelat nomor

Lampu Pelat dan 2. Lampu pelat nomor berfungsi dengan baik

Nomor Pengukuran 3. Posisi atau letak dan warna lampu sesuai dengan

(11)

95

Tabel 4.2 Sistem Penerangan

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

2.Sistem 2.08 Visual 1. Keberadaan lampu mundur

Penerangan Lampu Mundur dan 2. Lampu mundur berfungsi dengan baik Pengukuran 3. Posisi/letak dan warna sesuai dengan ketentuan

2.10 Visual 1. Keberadaan lampu arah

Lampu Arah dan 2. Lampu arah berfungsi dengan baik

Pengukuran 3. Posisi atau letak dan warna sesuai dengan ketentuan

2.11 Visual 1. Keberadaan reflektor merah

Reflektor Merah dan 2. Reflektor berfungsi dengan baik

(12)

96 Keterangan:

a. Lampu jauh

• Jumlah dua buah (kuning muda atau putih)

• Mampu menerangi 60 m dengan kecepatan 40 km/jam – 100 km/jam pada malam hari cuaca cerah

• Mampu menerangi 100 m dengan kecepatan minimum 100 km/jam pada malam hari cuaca cerah

• Pemasangan lampu pada kendaraan dengan ketinggian tidak lebih dari 1250 mm dari permukaan tanah dan tidak boleh dekat ke sisi bagian terluar kendaraan dibandingkan dengan lampu dekat

b. Lampu dekat

• Jumlah dua buah (putih atau kuning muda)

• Mampu menerangi jarak minimum 40 m pada malam hari cuaca cerah • Pemasangan lampu pada kendaraan tidak lebih dari 1250 mm dari

permuakaan tanah dan tidak boleh melebihi 400 mm dari sisi bagian terluar kendaraan

c. Lampu penunjuk arah

• Jumlah genap (warna kuning tua kelap-kelip)

• Ketinggian tidak lebih dari 1250 mm dari permukaan tanah

d. Lampu rem

• Jumlah dua buah (warna merah tua)

• Mempunyai kekeuatan cahaya lebih dari lampu posisi belakang • Ketinggian tidak lebih dari 1250 mm dari permukaan tanah

e. Lampu posisi depan

(13)

97

• Dapat bersatu dengan lampu utama dekat

• Dapat dilihat dari jarak minimum 300 m pada malam hari cuaca cerah • Ketinggian tidak lebih dari 1250 mm dari permukaan tanah dan tidak

melebihi 400 mm dari sisi terluar kendaraan

f. Lampu posisi belakang

• Jumlah genap (warna merah)

• Dapat dilihat dari jarak 300 m pada malam hari cuaca cerah

• Ketinggian tidak lebih dari 1250 mm dari permukaan tanah dan tidak melebihi 400 mm dari sisi terluar kendaraan

g. Lampu mundur

• Warna putih atau kuning muda

• Ketinggian tidak lebih dari 1250 mm dan hanya menyala ketika penerus daya dalam posisi mundur

h. Lampu penerangan tanda nomor kendaraan

• Lampu harus dapat menerangi pelat nomor kendaraan dan dapat dibaca dengan jarak minimum 50 m pada malam hari cuaca cerah dari belakang

i. Lampu peringatan

• Menggunakan lampu penunjuk arah yang menyala secara bersamaan dengan sinar kelap-kelip

j. Lampu tanda batas

• Jumlah dua buah depan kiri atas dan kanan atas ( warna putih atau kunig muda)

(14)

98 k. Reflektor

• Jumlah genap (warna merah)

• Dipasang pada bagian belakang kendaraan

• Apabila disinari oleh lampu utama kendaraan lain reflektor harus dapat dilihat dengan jarak minimum 100 m pada malam hari cuaca cerah • Pemasangan reflektor tidak lebih dari 400 mm dari sisi terluar

kendaraan

l. Lampu kabut

• Jumlah paling banyak dua buah (warna putih atau kuning)

• Titik tertinggi penyinaran lampu kabut dari bagian terluar sisi samping kendaraan tidak lebih dari 400 mm

m. Arah penyinaran lampu utama dicek dengan menggunakan high light tester yaitu

;

Gambar 4.4 Garis batas cahaya lampu pada high light tester

C = titik pusat, intensitas tertinggi pancaran sorotan utama harus pada titik ini

K = titik kelukan, kelukan pada batas terang dan gelap

Garis 1-1 = garis batas atas dari batas terang gelap sorotan dip simetris jenis eropa

Garis 1-k-2 = garis batas atas dari batas terang/gelap sorotan dip asimetris jenis eropa

Garis 3-3 = garis batas atas dari batas terang/gelap sorotan dip jenis amerika

(15)

99 4.2.3 Sistem Kemudi

Table 4.3 Sistem kemudi

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

3. Sistem 3.01 Visual 1.Roda kemudi dipasang dengan baik pada batang kemudi

Kemudi Roda Kemudi 2.Profil roda kemudi tidak bergerigi

3.02 Pengukuran 1.Speling tidak lebih dari 1/5 dari diameter roda kemudi

Speling pada

Roda Kemudi

3.03

Visual

1.Batang kemudi dipasang dengan baik

Batang Kemudi

3.04 Visual 1.Kotak roda gigi kemudi tidak retak

Roda Gigi

Kemudi 2.Speling tidak berlebihan pada arah radial

3.Flens-flens tidak rusak atau kendor

(16)

100

Table 4.3 Sistem kemudi

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

3. Sistem 3.05 Visual 1.Semua komponen atau lingkage tidak boleh ada perbaikan

Kemudi

Sambungan

Kemudi berupa lasan

2.Komponen atau linkage dipasang dengan aman, tidak retak dan

tidak terpuntir

3.06 Visual

1.Sendi peluru dipasang dengan baik

Penyambungan

Sendi Peluru

3.07 Visual 1.Kondisi integritas struktur power steering dalam keadaan baik

Power steering 2.Power steering berfungsi secara konsisten

3.08 Diagnosa Kaki menguncup (Toe-In):

Slide Slip dengan 1.Tidak lebih dari 5mm/m

slide slip Kaki membuka (Toe-Out):

(17)

101 Keterangan

a. Batang kemudi dipasang dengan baik jika;

Speling roda kemudi tidak berlebihan pada arah aksial dan atau radial • Sendi universal tidak rusak atau aus

Mounting bracket tidak rusak, aus dan terpasang dengan aman • Mur tidak kendor

b. Sambungan/lingkage kemudi, yaitu tie rod, track rod dan steering arm tidak boleh ada perbaikan berupa lasan

c. Sendiri peluru dipasang dengan baik tidak aus, speling tidak berlebihan dan sendi peluru dilengkapi sealing

d. Kondisi integritas struktur power steering dalam keadaan baik jika; • Pompa hidrolis terpasang dengan baik

• Keausan sabuk V masih dalam batas kewajaran

(18)

102 4.2.4 As dan Suspensi

Tabel 4.4 As dan Suspensi

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

4. AS dan 4.01 Visual 1.Melalui alat diagnosa suspensi, kondisi sambungan tidak

Suspensi Suspensi Roda ada yang rusak atau kendor

Depan 2.Tidak ada korosi yang berlebihan

4.02 Visual 1.Melalui alat diagnosa suspensi, kondisi sambungan tidak

Suspensi Roda ada yang rusakatau kendor

Belakang 2.Tidak ada korosi yang berlebihan

4.03 Visual 1.Kondisi sumbu dalam keadaan baik (tidak bengkok dan retak)

Sumbu 2.Perbaikan berupa pengelasan tidak diijinkan

4.04 Visual 1.Baut, baut U dan mur serta pengikat pegas daun dipasang

Pemasangan As dan Audio dengan erat

4.06 Visual 1.Kondisi pegas-pegas masih dalam keadaan yang baik

Pegas 2.Absorber masih berfungsi dengan baik

4.07 Visual dan

1.Bantalan roda berfungsi dengan baik

(19)

103 Keterangan;

a. Kondisi sumbu dalam keadaan baik (tidak bengkok atau retak). Retak yang paling sering terjadi pada dudukan pegas sumbu belakang karena adanya beban yang berat

b. Baut, baut U dan mur serta pengikat pegas daun dipasang dengan erat. Indikasi baut atau pengikat yang dipasang dengan erat bila dipukul akan mengeluarkan bunyi yang nyaring.

c. Kondisi pegas masih dalam keadaan baik jika; • Daun pegas tidak patah

• Dilengkapi dengan penjepit • Daun pegas disusun sejajar

• Susunan daun pegas tidak dimanipulasi • Tidak boleh ada daun pegas tambahan

d. Absorber masih berfungsi dengan baik. Indikasinya akan timbul panas di dinding absorber

e. Bantalan roda berfungsi dengan baik, indikasinya;

• Bantalan roda tidak mengelurkan bunyi ketika roda beroperasi • Bantalan roda ridak berputar dengan lancar

(20)

104 4.2.5 Ban dan Pelek

Tabel 4.5 Ban dan Pelek

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

5.Ban dan 5.01 Visual 1.Ban yang dipakai sesuai dengan standar

Pelek Ukuran dan Jenis 2.Spesifikasi ban harus sama pada sumbu yang sama

5.02 Visual 1.Kondisi struktur ban masih bagus

Keadaan Ban 2. Katup angin masih berfungsi dengan baik

3.Ban vulkanisir tidak boleh dipasang pada

sumbu roda depan

5.03 Visual 1.Kedalaman telapak minimal 1,6 mm merata

Kedalaman dan disetiap titik

Kembang Ban Pengukuran

5.04 Visual 1.Pelek yang dipasang berbeda dengan yang

Ukuran dan Jenis

Pelek tercantum dalam STNK

5.05 Visual 1.Kondisi struktur pelek masih dalam keadaan baik

Keadaaa Pelek 2.Pelek harus dipasang dengan aman

5.06 Visual 1. Mur atau baut roda lengkap dan dipasang

Penguatan Ban dengan kuat

(21)

105 Keterangan:

a. Ban standar merupakan ban yang sesuai dengan ketentuan lembaga MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Spesifikasi ban ter diri dari ;

1. Ukuran 2. Aspek rasio

3. Tipe ban (radial atau cross ply)

b. Kondisi struktur ban masih bagus tidak ada gelembung ataupun sobekan/irisan c. Katup angin berfungsi dengan baik jika tidak bocor, tersumbat dan bengkok

(kecuali sudah didesain bengkok)

d. Kondisi struktur pelek masih dalam keadaan baik jika tidak bengkok ataupun retak

(22)

106 4.2.6 Rangka dan Bodi

Tabel 4.6 Rangka dan Bodi

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

6. Rangka 6.01 Impak 1. Integritas konstruksi chasis masih kuat

dan Bodi Rangka Penopang dan 2. Perubahan chasis sesuai dengan yang tercantum

Visual dalam STNK dan buku uji

6.02 1. Bemper tidak menghalangi atau mengurangi

Batang bemper Visual penglihatan lampu

dan 2. Bemper dan komponennya terpasang kaku

Pengukuran 3. Ukuran bemper sesuai standar dan profilnya tidak

bergerigi/tajam

6.03 Visual 1. Kondisi ban cadangan

Tempat roda 2. Jumlah minimum roda cadangan

cadangan 3. Pemasangan roda cadangan harus kokoh

6.04 Visual 1. Integritas struktur bodi dalam keadaan kokoh

Kondisi Bodi 2.Chasis dan bodi simetris terhadap sumbu memenajangnya

3. Alat-alat pengikat dalam kondisi yang baik (tidak ada

retakan,bengkok atau kendor)

4. Keberadaan engsel dan berfungsi(tidak patah)

5. Tidak ada profil bergerigi yang dapat membahayakan

(23)

107

Tabel 4.6 Rangka dan Bodi

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

6.05 Visual 1. Ruang pengemudi harus menjamin pengemudi melakukan

Ruang pengemudi tugas dengan aman

6.06 Visual 1. Integritas struktur tempat duduk masih baik Tempat duduk dan 2. Jumlah tempat duduk penumpang sesuai dengan

(24)

108 Keterangan:

a. Integritas konstruksi chasis masih kuat. Konstruksi chasis melemah jika; 1. Karat berlebihan

2. Retak dibagian yang sering mendapat tekanan 3. Bengkok

4. Sambungan ( baut, paku keling kendor)

b. Perubahan chasis sesuai dengan yang tercantum di STNK dan buku uji. Perubahan chasis yaitu pemanjangan dan pemendekan

c. Ukuran bemper sesuai dengan ketentuan yaitu 50 cm terhadap bagian terdepan kendaraan dan profil tidak bergerigi

d. Jumlah minimum roda cadangan satu ban untuk setiap kendaraan. Roda cadangan dipasang pada tempat roda cadangan

e. Integritas struktur bodi dalam keadaan kokoh. Integritas bodi melemah jika lantai rusak (berlubang), dinding bodi yang sangat berkarat, batang diagonal yang melemah

f. Jarak dan dimensi tempat duduk harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku • Tempat duduk pengemudi dan penumpang harus terpisah

• Lebar tempat duduk penumpang minimal 400 mm dan simetris terhadap steering wheel

• Tempat duduk pengemudi harus memiliki peralatan pengatur untuk menyesuaikan posisi

(25)

109 4.2.7 Sistem Rem

Tabel 4.7 Sistem rem

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

7.Sistem Rem 7.01 Visual 1.Pedal rem dilapisi pad anti slip

Pedal Rem 2.Pedal rem tidak bengkok, rusak atau patah

3.Speling pedal rem tidak berlebihan

4.Pedal rem tidak kaku dan terhalang ketika dioperasikan

5.Mounting pedal rem kokoh

7.02 Visual 1.Reservoir diisi lebih dari 1/2 volume reservoir

Fluida Rem dan 2.Reservoir dilengkapi tutup

Pengukuran 3.Fluida tidak terkontaminasi

7.03 Visual 1.Pipa tidak bocor, advance corroded dan retak

Selang

Fleksibel 2.Pipa dipasang dengan baik dan tidak bersinggungan

dan Pipa dengan komponen yang bergerak

3.Selang tidak bocor, retak serta tidak menggembung

ketika rem sedang dioperasikan

4.Selang dipasang dengan sangat aman

7.04 Visual 1.Mounting sistem hidrolik kokoh dan aman

Sistem

Hidrolik 2.Sistem hidrolik tidak bocor

(26)

110

Tabel 4.7 Sistem rem

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

7.Sistem Rem 7.05 visual 1.Brake rod, tuas, kabel, sambungan dan pivot tidak

Komponen rusak dan dipasang dengan kokoh dan aman

Mekanik Rem 2.Speling brake rod, tuas, kabel dan shoe tidak

terhalang oleh komponen lain

3.Braket, baut dan pin dipasang dengan aman

4.Liningtidak terkontaminasi oli atau fluida lain

5.Lining dipasang dengan aman

6.Tebal minimum lining tidak lebih dari 1,5 mm

7.Drum tidak rusak dan retak

7.06 Visual 1.Mounting master silinder aman dan kokoh

Master

silinder 2.Master silinder tidak bocor dan rusak

7.07 Visual

1.Servo tidak bocor dan rusak

Servo

7.08 Visual 1.Katup tidak bocor, retak dan rusak

katup 2.Katup dipasang dengan kokoh dan aman

7.09 Visual 1.Tuas tidak melemah karena karat dan patah

Rem Parkir 2.Mounting tuas sangat aman dan kokoh

3.Pergeerakan tuas tidak berlebihan atau terhalangi

oleh komponen lain

(27)

111

Tabel 4.7 Sistem rem

Pengujian

Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

7.Sistem

Rem 7.10 Pengukuran

1.Efisiensi rem utama harus lebih dari 60%

Efisiensi Rem

Utama

7.11 Pengukuran

1.Selisih maksimum rem utama 30%

Perbedaan Efisiensi

Rem Utama

7.12 Pengukuran 1.Selisih maksimum gaya rem pada roda kiri dan

Perbedaan Depan kanan 8%

7.13 Pengukuran 1.Selisih maksimum gaya rem pada roda kiri dan

Perbedaan Belakang kanan 8%

7.14 Pengukuran 1.Selisih maksimum gaya rem pada roda kiri dan

Rem Parkir/Tangan kanan 18%

Keterangan :

(28)

112 4.2.8 Mesin/Transmisi

Tabel 4.8 Mesin/transmisi

Pengujian Parameter Metode

Kriteria

Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

8. Mesin dan 8.01 Visual 1.Struktur penopang mesin(mounting system) dalam keadaan

Transmisi Dudukan mesin baik dan kokoh

2.Fleksibilitas dudukan mesin sesuai dengan standar

8.02 Visual 1.Sistem saluran fluida pada mesin tidak bocor

Kondisi mesin dan 2.Keberadaan tutup saringan minyak dan saringan udara

Pengukuran 3.Daya mesin masih sesuai dengan daya kapasitasnya

8.03 Visual 1.Sendi/bantalan masih berfungsi dengan baik

Transmisi tenaga 2.Poros gardan masih berfungsi dengan baik

8.04 Visual 1.Keberadaan knalpot dan berfungsi dengan baik

Sistem

pembuangan 2.Struktur penopang cukup kaku

8.05 Visual dan

1.Polusi emisi masih dalam standar emisi yang berlaku

(29)

113 Keterangan:

a. Struktur penopang mesin dalam keadaan baik dan kokoh, jika; 1. Komponennya lengkap

2. Tidak retak 3. Tidak kendor

b. Daya mesin masih sesuai dengan daya kapasitasnya yaitu memiliki perbandingan daya dan berat total kendaraan minimal sebesar 4,5kW/1000kg c. Sendi atau bantalan berfungsi dengan baik

1. Sendi lentur berfungsi dengan baik jika tidak ada retakan dan keausan berlebih

2. Sendi universal berfungsi dengan baik jika tidak ada celah berlebihan akibat aus

d. Poros garden masih berfungsi dengan baik, jika;

1. Poros garden tidak bengkok dan terpuntir retak (dapat dicek melalui putaran ketika mesin jalan)

2. Power train tidak mengalami backlash (pada saat poros berputar akan terdengar bunyi)

e. Keberadaan knlapot dan berfungsi dengan baik. Knalpot berfungsi dengan baik jika;

1. Tidak mengeluarkan bunyi yang berlebihan (90-118 dB) 2. sambungan sistem pembuangan tidak bocor

3. Sistem pembuangan tidak menonjol kebagian luar bodi f. Polusi emisi masih dalam standar emisi yang berlaku, yaitu;

1. Emisi gas buang tidak berwarna hitam dan biru untuk mesin tua 2. Emisi gas buang tidak lebih dari 50% saat mesin beroperasi

(30)

114 4.2.9 Lain-lain Table 4.9 Lain-lain Pengujian Parameter Metode Kriteria Keadaan

Yang Diuji Pengujian Ya Tidak

9.Lain-Lain 9.01 Visual 1. Tangki bahan bakar dalam kondisi bagus dan terpasang kaku

Sistem BahanBakar 2. Saluran bahan bakar tidak bocor

9.02 Visual 1. Sistem listrik atau komponen berfungsi dengan baik

Sistem Listrik 2. Batere terpasang kaku

3. Sekring (pemutus arus) harus sesuai dengan spesifikasi awal

Keterangan;

Gambar

Gambar 4.1 Usulan prosedur uji kelayakan
Gambar 4.2 Bidang pandang kaca spion dalam
Tabel 4.2 Sistem Penerangan
Tabel 4.2 Sistem Penerangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

siklus II, perlu dilakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki rencana dan kegiatan yang telah dilakukan. Langkah-langkah pada siklus III ini pada hakikatnya sama

dengan benar. Ada 66 Orang siswa yang dengan benar dapat menunjukkan contoh bacaan hukum bacaan ra‟ tafkhim dan ada 35 orang siswa yang dengan benar dapat

Penelitian ini juga menemukan bahwa pengalaman auditor berpengaruh positif pada kualitas audit melalui skeptisisme profesional auditor, sedangkan keahlian auditor tidak

Perkembangan pariwisata dan peraturan pemerintah di Kota Makassar yang meningkat, juga kondisi geologis datarannya pesisir pantai menjadikan Kota Makassar cocok

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penyebab pencabutan gigi pada anak di Puskesmas Paniki Bawah adalah karies gigi dengan total 70 gigi dari 122 gigi yang dicabut

Future Accounting System (FASt) adalah perangkat lunak dari sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk memproses data menjadi suatu informasi yang dapat bermanfaat

Hal yang penting pada pemeriksaan dalam bagian leher kasus pencekikan, yaitu :  Perdarahan atau resapan darah. Perdarahan atau resapan darah dapat kita cari pada otot,

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya interaksi antara tingkat minyak ikan lemuru dan suplementasi vitamin E terhadap bobot badan akhir, persentase karkas, dan