BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANGI.2. TUJUAN
1. Membuka lapangan pekerjaan. 2. Mencari keuntungan atau laba.
3. Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang sudah cukup terkenal. 4. Mencapai target penjualan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. RINGKASAN EKSEKUTIFHari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan saat yang ditunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat berkumpul dan bersillaturahmi dengan keluarga dan kerabatnya di hari kemenangan tersebut.
Agar suasana makin meriah, masyarakat biasanya menyuguhkan aneka makanan nan lezat untuk dinikmati bersama-sama. Selain pasangan ketupat dan opor ayam, salah satu menu khas lebaran adalah kue kering. Seperti sudah menjadi sebuah budaya, pemilik rumah biasanya menyajikan aneka jenis kue kering di ruang tamu. Kudapan renyah dan gurih tersebut ditata dan dimasukkan kedalam aneka bentuk toples dengan tampilan menggugah selera, siapapun pasti tak sabar untuk mencicipinya. Tingginya kebutuhan masyarakat akan kue kering dimanfaatkan sebagai peluang bisnis oleh beberapa pelaku usaha. Mereka menawarkan aneka kue kering nan lezat antara lain nastar, kastengel, putri salju, kue coklat, lidah kucing, dll.
Bukan itu saja, mereka juga menyediakan paket-paket hantaran atau parsel yang pas diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja. Meski terminal bisnis musiman, pelaku mampu bersaing dipasaran dan mendapatkan keuntungan yang sesuai.
1.1. Konsep Bisnis
Seiring kebutuhan konsumen dalam mengonsumsi kue kering, usaha kue kering ini memunculkan produk yang lebih inovatif, fariatif, kreatif, dan berbeda dari produk yang biasanya.
1.2. Misi Perusahaan
- Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan kue kering pada saat tertentu, bukan hanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran saja.
- Mengembangkan dan menjalin hubungan kerja sama dengan sesame mitra bisnis.
1.3. Produk
Usaha yang dirintis adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner, karakteristik produk yang dihasilkan adalah jenis-jenis kue yang dapat digunakan saat Ramadhan dan Lebaran atau sehari-hari, acara resmi/tidak resmi, ataupun acara lainnya. Produk yang ditawarkan memiliki berbagai variasi bentuk kue dan bentuk toples yang menarik, sehingga menarik perhatian pembeli. Macam-macam kue kering antara lain putri salju, nastar, kue coklat, kastengel, kue cococrunch, triangle chocolate, cronflakes coklat warna-warni, lidah kucing, kue sagu keju, kue kacang, kue kelapa, dll.
1.4. Persaingan
Persaingan kue kering pada saat bulan Ramadahan dan Lebaran sangat ketat. Namun, Kue Kering Handayani hasil produk rumahan, persaingannya tidak sangat ketat.
1.5. Traget dan Ukuran Pasar
Target pasar produk kue kering ini khususnya adalah masyarakat Sukabumi dan rekan-rekan kantor pemilik produk kue kering ini, dan tetangga sekitar rumah. Namun secara umum, tidak ada batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat dinikmati oleh semua kalangan diberbagai usia.
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam kalangan.
1.6. Strategi Pemasaran
Pengembangan Produk
Dalam proses pengembangan produk, kue kering Handayani akan lebih banyak memproduksi aneka kue kering, tidak hanya kue kering tetapi kue basah atau macam-macam makanan ringan untuk dipesan dan digunakan untuk acara arisan Ibu-Ibu, acara resmi atau tidak resmi, atau acara lainnya. Kue-kue tersebut ditata dan dimasukan ke dalam kotak atau toples yang menarik sehingga menarik perhatian pembeli.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Untuk saat ini target wilayah pemasaran sekitar rumah produksi. Jika nanti ada uang lebih ingin membeli sebuah ruko dan membangun usaha seperti rumah makan dan juga menjual aneka-aneka kue.
Kegiatan Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
Strategi Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan kami tuju, dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak masyarakat yang menikmati produk yang kami tawarkan dan menyukainya sehingga pada akhirnya mereka menjadi loyal, setelah itu kami dapat menyesuaikan harga untuk pendapatan kedepannya sesuai yang diharapkan.
1.7. Tim Manajemen
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
1.8. Keuangan
II.2. DESKRIPSI BISNIS 2.1. Identitas Perusahaan
Data Perusahaan
Nama Perusahaan : Kue Kering Handayani Bidang Usaha : Kuliner (makanan ringan) Jenis Produk : Kue Kering dan Kue Basah
Alamat : Komp. BBPBAT Jl. Selabintana No. 37 Kota Sukabumi
Nomor Telepon : 0266-219007
Bentuk Badan Hukum: Badan Usaha Perseorangan
Data Pemilik
Nama : Dra. Murtiati (Ibu Titik) Jabatan : Owner
Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 5 September 1959
Alamat Rumah : Komp. BBPBAT Jl. Selabintana No.37 Kota
Membuat suatu produk makanan ringan seperti kue kering dan kue basah yang lebih inovatif, kreatif, dan berbeda dari produk yang biasanya.
Misi
1. Membuat bentuk-bentuk kue yang inovatif yang disesuaikan dengan selera konsumen.
2. Untuk melayani masyarakat dalam hal kebutuhan kue kering pada saat tertentu, bukan hanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran saja.
2.3. Gambaran Sekilas Tentang Produk
Usaha yang dirintis adalah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner, karakteristik produk yang dihasilkan adalah jenis-jenis kue yang dapat digunakan saat Ramadhan dan Lebaran atau sehari-hari, acara resmi/tidak resmi, ataupun acara lainnya. Produk yang ditawarkan memiliki berbagai variasi bentuk kue dan bentuk toples yang menarik, sehingga menarik perhatian pembeli. Macam-macam kue kering antara lain putri salju, nastar, kue coklat, kue cococrunch, triangle chocolate, cronflakes coklat warna-warni, lidah kucing, kue sagu keju, kue kacang, kue kelapa, dll.
2.4. Perkembangan Sampai Saat Ini
Untuk kue-kue selain kue kering perkembangan sampai saat ini masih seperti biasanya, memproduksi secukupnya dan jika ada yang memesan untuk kebutuhan tertentu. Untuk kue kering biasanya selalu ada yang memesan disaat bulan Ramadhan dan Lebaran, jadi disaat bulan suci tersebut kami selalu memproduksi kue kering sesuai pesanan konsumen/pelanggan.
2.5. Status Hukum dan Kepemilikan
Bisnis ini berbentuk badan hukum perorangan, dimana belum dijadikan hak milik. Karena sifatnya yang produksi rumahan, serta hak kepemilikan dipegang oleh orang pribadi.
II.3. STRATEGI PEMASARAN
3.1. Trend dan Pertumbuhan Industri
keuntungan yang besar. Sehingga modal yang dikeluar dapat kembali dengan cepat. Untuk proses produksi tidak terlalu sulit.
Kue basah dan kue kering ini juga dapat menunda lapar ketika kita tidak sempat untuk sarapan, maupun makan siang. Selain memperoleh keuntungan yang besar, usaha ini juga mempunyai beberapa resiko yang dapat merugikan pemiliknya. Misalnya kita memproduksi kue basah dan kue kering sekitar ± 1000 buah kue dalam satu hari. Namun kenyataannya yang terjual hanya 800 buah kue. Hal ini dikarenakan banyaknya persaingan dari berbagai usaha-usaha kue basah lainnya. Selain itu kue-kue basah dan kering ini hanya bertahan dalam satu hari saja dan satu minggu. Jika kita menjual kue keesokan harinya, akan memberikan rasa yang berbeda dan tidak enak. Ini merupakan salah satu kerugian dari usaha kue basah ini. Bukan hanya itu kita juga harus menyesuaikan lidah masyarakat dengan kue yang kita produksi. Kita juga harus mensurvei jenis kue basah apa yang banyak diminati oleh masyarakat. Dan kita harus menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang menikmati jajanan yang kita produksi.
3.2. Gambaran Pasar
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
3.3. Ukuran dan Trend Pasar
Dari beragam rasa kue kering, masyarakat Indonesia lebih menyukai kue yang bercitra rasa asin, seperti kastengel, kue sagu keju dan kue kacang. Bagi anak-anak kecil, kebanyakan mereka menyukai kue yang becitra rasa manis, seperti putri salju, kue coklat cococrunch dan kue coklat. Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam kalangan.
3.4. Peluang Strategis
Sehingga usaha ini dapat membantu mereka untuk menikmati konsumsi yang sehat, murah, dan berkualitas.
Penggunaan warna yang lebih fariatif membuat kue ini lebih menarik dari kue kering pada umumnya. Hal ini juga menjadi salah satu peluang pasar, dimana kue kering disini memiliki berbagai keunikan tersendiri yang berbeda dengan kue kering yang ada di took-toko.
3.5. Target Pasar
Target pasar produk kue kering ini khususnya adalah masyarakat Sukabumi dan rekan-rekan kantor pemilik produk kue kering ini, dan tetangga sekitar rumah. Namun secara umum, tidak ada batasan konsumen produk ini, karena produk ini dapat dinikmati oleh semua kalangan diberbagai usia.
Semua kalangan dari segala usia bisa menikmati produk ini. Selain itu, harga yang terjangkau juga membuat produk ini dapat dinikmati oleh berbagai macam kalangan.
Menawarkan produk kue kering yang diproduksi pada rekan kantor ataupun tetangga sekitar rumah. Biasanya mereka akan lebih senang jika ditawari dengan cara memesan, sehingga mereka tidak perlu tenaga dan waktu untuk mencari kue kering di supermarket ataupun toko – toko roti.
3.6. Karakteristik Pasar
Kondisi pasar saat ini cukup baik. Sebab banyak pula pesaing yang memasarkan produk.
II.4. ANALISIS PERSAINGAN 4.1. Pesaing
4.2. Analisa SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Dalam membuat usaha kue kering ini, yang menjadi daya tariknya adalah: a. Bentukan kue, bentukan kue yang tidak seperti kue-kue biasanya membuat kue
ini lebih menarik pembeli dengan bentukannya yang lebih mengarah pada bangunan-bangunan ataupun bentuk lain yang cukup mengesankan. Sehingga menarik minat pembeli.
b. Bahan dasar yang dibuat dengan lembut menjadi satu poin paling menarik dari usaha kue kering ini.
c. Bahan kue kering dan kue basah biasanya memiliki harga yang cukup mahal pada toko kue kering lain. Tetapi kami menyediakan kue dengan harga terjangkau oleh kalangan manapun. Ini merupakan salah satu kekuatan utama yang dapat menarik minat konsumen.
d. Menjaga kehigienisan, kue kering dan kue basah yang diprouksi tidak menggunakan pengawet buatan. Sehingga aman dikonsumsi segala usia. Hal ini tentunya untuk menjaga kualitas makanan dan kuantitas konsumen yang membeli produk kue kering dan kue basah.
2. Weakness (Kelemahan)
Kesempatan yang dapat menghambat kemampuan usaha, masalah utamanya adalah modal. Modal merupakan komponen utama dalam pembentukan usaha. Untuk memiliki kualitas yang baik, modal yang dimiliki harus mencukupi, sehingga modal utama yang digunakan cukup besar.
Pengadaan tempat juga menjadi salah satu penghambat usaha. Tempat yang dimiliki haruslah strategis. Sedangkan saat ini, tempat yang strategis memiliki harga yang cukup mahal. Sehingga cukup menjadi pertimbangan jika akan menetap disuatu tempat untuk membuka usaha ini.
3. Opportunity (Peluang)
mengonsumsi makanan ringan. Sehingga usaha ini dapat membantu mereka untuk menikmati konsumsi yang sehat, murah, dan berkualitas.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman dunia usaha yang ada dalam menjalani usaha kue kering ini adalah: a. Persaingan yang kuat dengn toko kue kering lainnya. Karena pada masa
sekarang ini, banyak toko kue kering yang menjamur diseluruh kota. Hal ini dapat diatasi oleh kekhasan kue kering yang dimiliki dan peningkatan kualitas yang lebih baik.
b. Menarik konsumen yang datang juga merupakan hal yang sulit jika sudah terjadi persaingan yang ketat. Hal ini mengharuskan usaha marketing yang mampu menarik konsumen untuk datang dan membeli.
II.5. RENCANA DESIGN DAN PENGEMBANGAN 5.1. Tujuan Usaha Jangka Panjang
Kue akan dipasarkan di distribusikan ke kios-kios atau toko-toko tempat penjualan kue. Jika sudah berhasil kami akan melakukan pendistribusian ke minimarket.
5.2. Strategi
Pengembangan Produk
Dalam proses pengembangan produk, kue kering Bu Titik akan lebih banyak memproduksi aneka kue kering, tidak hanya kue kering tetapi kue basah atau macam-macam makanan ringan untuk dipesan dan digunakan untuk acara arisan Ibu-Ibu, acara resmi atau tidak resmi, atau acara lainnya. Kue-kue tersebut ditata dan dimasukan ke dalam kotak atau toples yang menarik sehingga menarik perhatian pembeli.
Pengembangan Wilayah Pemasaran
Kegiatan Promosi
Promosi yang dilakukan untuk memasarkan produk ini dengan menggunakan menawarkan melalui sms, sosial media bbm, dan mulut ke mulut.
Strategi Penetapan Harga
Harga yang kami tawarkan disesuai kan dengan target yang akan kami tuju, dengan menetapkan harga yang terjangkau diharapkan banyak masyarakat yang menikmati produk yang kami tawarkan dan menyukainya sehingga pada akhirnya mereka menjadi loyal, setelah itu kami dapat menyesuaikan harga untuk pendapatan kedepannya sesuai yang diharapkan.
II.6. RENCANA OPERASI DAN MANAJEMEN 6.1. Fasilitas
Alat yang diperlukan dalam proses pembuatan parcel dan kue adalah : toples, pita jepang, solatip, baskom, oven, Loyang, cetakan, mixer, wajan, sutil, mangkok, parutan, pisau, gunting, sodet, sendok, kuas, dan kompor.
6.2. Proses Produksi
Proses produksi hanya dijelaskan produk yang paling diminati oleh pembeli.
1. Kue Nastar
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Masukkan 6 butir telur, 2 sendok room butter, dan 1 kantong gula tepung ke dalam baskom pertama lalu di aduk menggunakan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, dan 2 sendok susu bubuk ke dalam baskom kedua. Aduk rata menggunakan sendok. d. Untuk selai nanas: Kupas kulit nanas, cuci dengan air mengalir. Lalu
parut nanas, masak parutan nanas bersama gula merah hingga matang. Angkat.
f. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh permukaan kue dengan kuning telur.
g. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¾ 30 menit. h. Angkat dinginkan lalu masukkan ke dalam toples.
2. Kue Putri Salju
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukan 2 sendok room butter dan 2 sachet mentega pada baskom pertama. Aduk rata menggunakan mixer.
c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, dan 2 sendok susu bubuk pada baskom kedua. Aduk rata menggunakan sendok.
d. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan. Ulangi lagi sampai adonan habis.
e. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh permukaan kue dengan kuning telur.
f. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¡¾ 30 menit. g. Angkat dinginkan lalu taburi kue yang telah matang dengan gula tepung,
masukkan ke dalam toples.
3. Kue Kacang
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masak 1 sachet mentega hingga mencair. Lalu masukkan ke dalam baskom, campurkan 1 kg tepung terigu, 1 kg gula pasir, 1 kg kacang tanah yang telah di sangrai lalu ditumbuk kasar, dan 2 gelas minyak goreng. Aduk rata.
4. Kue Keju/Kastengel
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukkan 6 butir telur, 2 sachet mentega, 2 sendok room butter, 1 kantong gula tepung ke dalam baskom pertama. Aduk dengan mixer. c. Masukkan 1 kg tepung terigu, 2 sendok tepung maizena, 2 sendok susu
bubuk pada baskom ketiga. Aduk rata.
d. Ambil sedikit campuran dari baskom pertama begitu juga campuran dari baskom kedua. Letakkan pada baskom ketiga. Aduk rata hingga menjadi sebuah adonan yang bagus. Bentuk adonan sesuai keinginan dan taburi dengan keju yang telah diparut. Ulangi lagi sampai adonan habis.
e. Letakkan pada loyang yang telah dilumuri mentega untuk menghindari kelengketan pada saat kue matang. Susun rata. Kemudian olesi seluruh permukaan kue dengan kuning telur.
f. Masukkan loyang ke dalam oven bersuhu 2000C selama ¾ 30 menit. g. Angkat dinginkan lalu masukkan ke dalam toples.
5. Kue Coklat
a. Masukkan gula tepung, mentega, dan kuning telur. Kocok sampai adonan mengembang dan naik.
b. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan coklat bubuk sambil adonan terus diaduk sampai rata.
c. Setelah semua bahan tercampur rata, masukkan chocolate chips secukupnya sesuai selera.
d. Bentuk adonan pipih-piih sampai adonan habis dan ditata dalam Loyang. e. Panggang dengan suhu 150C dalam oven sampai kue mengembang dan
terlihat matang.
6. Kue Bolu Kukus Bahan-bahan
Tepung terigu protein sedang 250 gram Gula Pasir 250 gram Telur Ayam 2 butir Cake emulsifier/SP 2 sendok teh
Garam ¼ sendok the
Sprite 200 ml
Vanili ½ sendok teh
Cara Membuat:
1. Siapkan semua bahan, campur terigu, telur, gula, sprite, SP, garam dan vanili. Kocok dengan mixer dengan kecepatan tinggi, sampai mengembang dan mengental. Kemudian adonan dibagi menjadi 4 warna yaitu merah, hijau, putih dan biru.
2. Tuang adonan secara berselang seling dalam cetakan. Misalnya bagian bawah warna putih, kemudian tuang di tengahnya adonan merah, kemudian tuang di tengah adonan merah yaitu adonan putih. Lama mengukus 10-15 menit.
3. Mekarlah sudah adonan yang sudah matang.
4. Bolu kukus dinyatakan berhasil dapat dilihat di cup nya. Kalau cup nya menciut (mengecil seolah tertarik ke dalam), berarti gagal. Yang benar adalah seperti gambar di atas. Cup bolu kukusnya tetap seperti semula sebelum dikukus.
BAHAN KULIT BAHAN VLA
Garam halus 1/2 sdm Garam halus 1/2 sdt Mentega atau margarine 125 gram Susu cair 250 ml Telur ayam 5 butir Gula pasir 60 gram
Air bersih 250 ml Rum 2 sdt
Tepung terigu 150 gram Kuning telur ayam 2 butir Baking powder 1/4 sdt Tepung terigu 2 sdm
Tepung maizena 4 sdm Mentega atau margarine 1 sdm Vanili bubuk 1/2 sdt
Cara Membuat Kue Sus:
a. Masak air bersama garam dan mentega sampai mendidih, tambahkan tepung terigu sambil diaduk-aduk hingga rata. Lalu angkat.
b. Tambahkan telur dan baking powder satu persatu sambil diaduk-aduk hingga rata.
c. Siapkan plastik berbentuk segitiga dan masukkan adonan kue sus kedalam plastic tersebut, kemudian beri lobang ujungnya
d. Siapkan cetakan kue sus dan semprotkan adonan kue sus yg didalam plastik tadi kedalam cetakan yang di olesi dengan mentega.
e. Masukkan kue sus ke oven hingga matang dan mengembang, lalu angkat dan tiriskan.
f. Kemudian iris bagian tengah kue sus tersebut dan isilah dengan vla, rapatkan kembali dan siap disajikan.
Cara Membuat Vla:
a. Masak susu bersama dengan tepung terigu, tepung maizena, garam dan gula pasir hingga mendidih dan agak mengental. Sambil
diaduk-aduk lalu angkat.
b. Tambahkan kuning telur, mentega, vanilla dan rum. aduk rata, lalu sisihkan.
8. Kue Basah Cenil Bahan-bahan
Tepung kanji 400 gram larutkan dg 60 ml air
Garam 1 sdt
Daun pandan, potong-potong 8 – 10 lembar Kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang ½ butir
Gula 6 sdm
Pewarna makanan Warna hijau, merah, kuning
Cara Membuat:
a. Didihkan air dan garam di atas api sedang. Masukkan larutan tepung kanji sambil diaduk hingga adonan mengental, angkat.
b. Aduk terus hingga adonan mengental rata dan agak dingin, campurkan sisa tepung kanji sedikit demi sedikit ke dalamnya. Uleni hingga rata, lalu bagi adonan menjadi 3 bagian dan masing2nya diberi warna.
c. Ambil 1 sdm adonan setiap warna lalu rekatkan menjadi satu, gulung bentuk panjang sebesar kelingking lalu potong-potong.
d. Masak air dan daun pandan hingga mendidih. Kecilkan api lalu tutup panci, masak hingga aroma pandan meresap. Buang daun pandan, masukkan adonan yang sudah dipotong-potong, masak hingga mengapung (kurang lebih 5 menit), angkat.
e. Gulingkan ke dalam kelapa parut yang sudah dicampur garam, hidangkan dengan taburan gula pasir.
9. Kue Basah Nagasari Bahan-bahan
Tepung beras 300 gr
Gula Pasir 3 sdm
Garam 2 sdt
Daun pisang untuk membungkus, potong-potong Secukupnya
Cara Membuat:
a. Campur tepung beras dengan setengah liter santan, lalu aduk hingga tercampur rata. Sisihkan.
b. Masak sisa santan dengan daun pandan, gula serta garam lalu aduk dan masak hingga mendidih.
c. Campurkan adonan tepung beras dengan adonan santan, lalu aduk hingga tercampur rata dan adonan menjadi kalis.
d. Ambil satu sendok adonan yang diletakkan diatas daun pisang lalu masukkan potongan pisang, kemudian bungkus adonan dengan daun hingga tertutup semua bagian. Lakukan cara tersebut hingga adonan habis.
e. Kukus adonan yang telah terbungkus daun pisang dan tunggu hingga matang. f. Setelah terlihat matang, angkat dan kue nagasari pun siap untuk dihidangkan.
6.3. Tim Manajemen
Tim manajemen terdiri dari Ibu Titik sebagai pemilik dari usaha ini, dengan beberapa orang bantuan, yaitu anaknya sendiri bernama Wuri Handayani dan Wuri Hamumpuni, teman baiknya bernama Sri Hastuti biasa dipanggil Ibu Tuti, dan beberapa anak magang dari tempat kerja Ibu Titik yang bisa membantunya.
II.7. ANALISIS RENCANA KEUANGAN
1. Modal Awal
BAHAN BAKU BAHAN TABURAN
Terigu 4 Kg Rp 40.000,00 Kacang Tanah 1
2Kg Rp 8.000,00
Vanili Rp 6.000,00 Chocochips Rp 6.500,00 Blue Band Rp 10.000,00 Chcocrunch
bungkus besar
Rp 60.000,00
Baking Powder Rp 6.500,00 Kelapa Kering Rp 12.500,00 Tepung Maizena Rp 5.500,00 Nanas 2 buah Rp 35.000,00 Wijen Rp 5.000,00 JUMLAH Rp 135.000,00 Rp 247.000,00
2.
Peralatan yang
mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 2.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Biaya penyusutan per tahun = (Rp 7.000.000,00 – Rp 2.000,00)/4 = Rp 1.748.500,00 per tahun atau sama dengan Rp 145.791,00 per bulan.
3. Perkiraan penjualan per bulan Asumsi per hari terjual 20 kotak kue × Rp 40.000,00 × 30 hari = Rp 24.000.000,00
- Biaya-biaya: Peralatan Biaya Penyusutan peralatan Rp 145.791,00
- Bahan baku (Rp 135.000,00 × 30 hari) Rp 4.050.000,00
- Bahan taburan (Rp 247.000,00 x 30 hari) Rp 7.410.000,00
- Upah pegawai (3 orang) Rp 1.500.000,00
- Listrik, air, dan gas Rp 300.000,00 Jumlah Rp 13.405.791,00
4. Price Rp 200.000,00
Laba bersih per bulan Penjualan – biaya-biaya – price = laba bersih Rp 24.000.000,00 – Rp 13.405.791 – Rp 200.000,00 = Rp. 10.394.209,00
5. Perkiraan modal kembali (Pay Back Periode) Modal awal ÷ Laba bersih per bulan = jangka waktu modal kembali (bulan) Rp 7.000.000,00 ÷ Rp
PERALATAN ALAT PRODUKSI
10.394.209,00 = ± 0.67 bulan. Jadi modal akan kembali secepatnya, kurang lebih 20 hari.
BAB III
PENUTUP
III.1. KesimpulanDengan berjalannya proses pembuatan kue ini dan sampai menghasilkan kue kering menjadikan bermacam –macam kue yang dapat di jual dan melakukan transaksi terhadap penjual dan pembeli. Hal ini tentu saja telah membuktikan bahwa berbisnis dapat kita lakukan atau kita produksi di mana saja dan dengan berbisnis seperti ini kita juga dapat membuka peluang usah bagi masyarakat untuk berwirausaha.
III.2. Saran