TENSES
VERB / KATA KERJA DALAM TATA BAHASA BELANDA LENGKAP
A. Present Tense
Oleh karena tidak adanya padanan bentuk kala atau waktu dalam bahasa Indonesia, maka untuk menjelaskan bagian kala ini, akan digunakan bahasa Inggris sebagai pembanding. Kata kerja present tense dibentuk dengan menambahkan akhiran personal yang sesuai pada akar kata kerja tersebut. Untuk menemukan akar sebuah kata kerja, hilangkan akhiran infinitif –en (atau, jarang ditemukan, akhiran -n). Akar kata kerja zingen (to sing / menyanyi) adalah zing-, untuk kata kerja doen (to do / melakukan) adalah doe-. Harus diperhatikan bahwa kata kerja selalu dicantumkan dalam kamus dan buku tata bahasa di bawah bentuk aslinya. Akhiran untuk present tense adalah: -tuntuk orang kedua dan ketiga tunggal dan bentuk u, dan –en untuk semua bentuk jamak. Orang pertama tunggal serupa dengan bentuk akar kata kerja tersebut:
Inggris
Indonesia
Ik
Zing
Doe
I sing, do
Saya bernyanyi
Jij
Zingt
Doet
You sing, do
Kamu bernyanyi
Hij
Zingt
Doet
He sings, does Ia bernyanyi
U
Zingt
Doet
You sing, do
Kamu bernyanyi
Wij
Zingen Doe
n
We sing, do
Kami bernyanyi
Julli
e
Zingen Doe
n
You sing, do
Kamu bernyanyi
Zij
zingen Doe
n
They sing, do
Mereka bernyanyi
Sesuai dengan aturan ejaan umum (lihat bagian Ejaan), perubahan ejaan berikut ini harus dibuat ketika menulis akar kata kerja:
1. Apabila akar vokal infinitif panjang dan dalam suku kata terbuka, maka vokal tersebut harus digandakan saat akhiran infinitifnya dihilangkan. Contoh maken (to make / membuat) mempunyai akar maak-, horen (to hear / mendengar) mempunyai akar hoor-.
Ketika akhiran jamak pada –en ditambahkan pada akar kata, ia berubah lagi menjadi suku kata terbuka dan ditulis dengan satu vokal: ik maak (I make / saya membuat), wij maken(we make / kami membuat), ik hoor (I hear / saya dengar), wij horen (we hear / kami dengar).
ketertutupan akar suku kata tersebut: ik zit (I sit / saya duduk), wij zitten (we sit / kami duduk), ik leg (I lay / aku meletakkan), wij leggen (we lay / kami meletakkan).
3. Apabila konsonan akhir infinitif adalah v atau z, mereka diubah menjadi ƒ dan s untuk menghasilkan bentuk akar: beven (to tremble / bergetar) mempunyai akar beef-; reizent (to travel / bepergian) mempunyai akar reis-. Sebelum akhiran jamak –en, ƒ dan s menjadi v dan z: ik beef (I tremble / aku bergetar), wij heven (we tremble / kami bergetar), ik reis (I travel / aku bepergian), wij reizen (we travel / kami bepergian).
Ik
Maak
Kus
Reis
I make, kiss, travel
Jij
Maakt
Kust
Reist
You make, kiss, travel
Hij
Maakt
Kust
Reist
He makes, kisses, travels
U
Maakt
Kust
Reist
You make, kiss, travel
Wij
Maake
n
Kussen Reizen We make, kiss, travel
Jullie Maake
n
Kussen Reizen You make, kiss, travel
zij
Maake
n
Kussen Reizen They make, kiss, travel
Para pembelajar harus memperhatikan dengan seksama poin-poin berikut ini ketika menggunakan present tense:
1. Bentuk u- sopan selalu menggunakan akhiran –t, baik itu merujuk pada satu orang atau lebih: u komt (you come / kamu datang), tunggal atau jamak tergantung konteksnya.
2. Ketika kata ganti jij (je) mengikuti kata kerjanya, akhiran –t pada kata kerja itu dibuang: jij zingt (you sing / kamu menyanyi), zing je? (are you singing? / apakah kamu menyanyi?).
3. Beberapa kata kerja dengan akar berakhiran –d, khususnya snijden (to cut / memotong),houden (to hold / memegang), dan rijden (to ride / mengendarai) sering dihilangkan akhiran –d-nya untuk orang pertama tunggal: ik snij (I cut / aku memotong), ik hou (I hold / aku memegang), ik rij (I ride / aku mengendarai). Untuk orang kedua tunggal, kata kerja tersebut dengan teratur menghilangkan akhiran –dt ketika kata ganti subjek mengikutinya: snij je?(are you cutting? / apakah kamu memotong?), hou je? (are you holding? / apakah kamu memegang?), rij je? (are you riding? / apakah kamu mengendarai?)
4. Sesuai dengan aturan umum pengejaan, kata kerja dengan akar kata berakhiran –t tidak ditambahi akhiran –t pada orang kedua dan ketiga tunggal: laten (to let / membiarkan), ik laat (I let / aku membiarkan), jij laat (you let / kamu membiarkan), hij laat (he lets / ia membiarkan).
5. Kata kerja komen mengubah panjang vokalnya dari pendek untuk bentuk tunggal menjadi panjang untuk jamak. Ketidak-beraturan pengejaan digambarkan dalam ejaan: ik kom, wij komen.
Kata kerja hebben (to have / mempunyai) dan zijn (dalam bahasa Inggris dikenal dengan to be) tidak beraturan jika dipakai dalam bentuk kalimat present tense.
Ik
Heb
Ben
I have, am
Jij
Hebt
Bent
You have, are
Hij
Heeft
Is
He has, is
U
Hebt
Bent
You have, are
Wij
Hebben
Zijn
We have, are
Jullie
Hebben
Zijn
You have, are
Zij
Hebben
Zijn
They have, are
Ketika jij (je) mengikuti kata kerja-kata kerja itu, akhiran –t dibuang: heb je? (do you have? / apakah kamu punya?), ben je? (are you? / apakah kamu?). Bentuk u heeft dan u is juga bisa dipakai pada posisi u hebt (you have / kamu mempunyai) dan u bent (you are), tetapi mereka tidak lazim dipakai. Zullen, kata kerja lain yang tidak teratur pada kala present, akan dibahas nanti.
C. Bentuk Progresif
Tidak terdapat bentuk kalimat present tense dalam bahasa Belanda untuk dibandingkan dengan bentuk kalimat progresif bahasa Inggris (I am singing, he is playing, they are running) atau penegasan (I do sing, he does play, they do run). Jadi, ik zing, tergantung pada konteksnya, berarti “I sing”, “I am singing”, atau “I do sing”. Bentuk progresif dalam bahasa Inggris difokuskan pada aktifitas yang sedang berlangsung. Untuk menandakan tindakan yang sedang berlangsung, bahasa Belanda sering menggunakan (sesuai dengan situasi) kata kerja liggen (to lie / berbaring), lopen (to run atau walk / berlari atau berjalan), staan (to stand / berdiri), atau zitten (to sit / duduk) diikuti dengan te dan infinitif:
Hij ligt te slapen.
He is sleeping
Ia sedang tidur (yaitu, ia
merebahkan diri dan tertidur dalam
posisi itu)
Zij staan te pratten.
They are talking
Mereka sedang berbicara (yaitu,
mereka berdiri dan berbicara
sambil berdiri).
Wij zitten te lezen.
We are reading
Kami sedang membaca (yaitu,
kami duduk dan kami juga
membaca sambil duduk).
Bahasa Belanda tidak mempunyai bentuk kata kerja atau kombinasi bentuk kata kerja untuk menerjemahkan penegasan bahasa Inggris. Biasanya kata keterangan digunakan untuk mengubah arti kata kerja atau untuk memberikan penegasan kepadanya.
D. Bentuk Perintah
umumnya berfungsi sebagai bentuk perintah, baik untuk tunggal maupun jamak. Tidak ada tambahan akhiran:
Luisteren (to listen / mendengar)
Luister goed
Listen carefully!
Dengarkan
baik-baik!
Wachten (to wait / menunggu)
Wacht op ons!
Wait for us!
Tunggu kami!
Nemen (to take / mengambil)
Neem dit boek! Take this book!
Ambil buku ini!
Dalam bentuk sopan baik tunggal maupun jamak, akhiran –t ditambahkan pada bentuk akar dan diikuti kata ganti u dibelakangnya. Penambahan kata ganti cenderung memperhalus perintah dan membuatnya tidak terlalu kasar:
Lezen (to read)
Leest u wat langzamer!
Read more slowly!
Bacalah lebih pelan!
Blijven (to remain)
Blijft u met ons!
Stay with us!
Tinggallah bersama kami!
E. Simple Past Tense
1. Bahasa Inggris dan Belanda adalah bahasa yang berkaitan dan berbagi sejarah, dan tidak ada lagi bukti yang lebih jelas terlihat selain pada formasi ragam kala untuk kata kerjanya. Seperti bahasa Inggris, kata kerja bahasa Belanda terbagi menjadi dua kelas utama, yang biasanya disebut lemah dan kuat. Kata kerja kuat dalam kedua bahasa mengalami perubahan vokal internal pada past tense. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I drive--I drove”, “I sing--I sang”. Kata kerja lemah dalam bahasa Inggris dan Belanda menandakan past tense dengan menambahkan akhiran. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I play—I played”, “I called--I called”. Untuk membentuk past tense dari kata kerja bahasa Belanda, tambahkanlah akhiran –te (-de) pada akar kata untuk semua orang tunggal, dan – ten (-den) untuk semua orang jamak. Ketika akar kata kerja berakhir dengan p, t, k, ƒ, s atau ch, tambahkan akhiran –te / -ten; untuk semua kasus lain gunakan –de / -den.
Hakken (to chop/memotong) akar kata:
hak
-Ik (jij, hij, u)
hak
te
I (you, he , you)
Chopped
Wij (jullie, zij)
hak
ten
We (you, they)
Chopped
Praten (to talk) akar kata:
praat-Ik (jij, hij, u)
Praat
te
I (you, he, you)
Talked
Wij (jullie, zij)
Praat
ten
We (you, they)
Talked
Trouwen (to marry) akar kata:
trouw-Ik (jij, hij, u)
Trouw
de
I (you, he, you)
Married
Trouw
den
We (you, they)
Married
Delen (to divide) akar kata:
deel-Ik (jij, hij, u)
Deelde
I (you, he, you)
Divided
Perhatikan bahwa kata kerja dengan huruf v atau z sebagai konsonan akhirnya (sebelum akhiran – enpada infinitifnya) mengubah akhiran itu menjadi ƒ dan s pada bentuk akar dan kemudian ditambahi akhiran –de dan –den:
Geloven (to believe / mempercayai) akar kata:
geloof-Ik (jij, hij, u)
Geloof
de
I (you, he, you)
Believed
Wij (jullie, zij)
Geloof
den
We (you, they)
Believed
Reizen (to travel / bepergian) akar kata:
reis-Ik (jij, hij, u)
Reis
de
I (you, he, you)
Traveled
Wij (jullie, zij)
Reis
den
We (you, they)
Traveled
2. Kebalikan dari kata kerja lemah, kata kerja kuat menggunakan perubahan vokal internal untuk menunjukkan past tense. Akar kata baru hasil perubahan vokal berfungsi sebagai kala past tense untuk semua orang tunggal. Bentuk jamak menggunakan akhiran –en:
Bitjen (to bite / menggigit)
Ik (jij, hij, u)
Beet
I (you, he, you)
Bit
Wij (jullie, zij)
Beeten
We (you, they)
Bit
Drinken (to drink / minum)
Ik (jij, hij, u)
Dronk
I (you, he, you)
Drank
Wij (jullie, zij)
Dronken
We (you, they)
Drank
Gieten (to pour / menuang)
Ik (jij, hij, u)
Goot
I (you, he, you)
Poured
Wij (jullie, zij)
Gotten
We (you, they)
Poured
Menurut sejarah, kata kerja kuat termasuk dalam salah satu dari tujuh kelas, masing-masing kelas mempunyai perubahan vokal internal. Dalam bahasa Belanda modern kelas-kelas itu masih bisa dikenali, walaupun kekuatan analogi dan pengkelasan telah menyebabkan banyak perubahan. Pembelajar pemula disarankan mempelajari perubahan vokal untuk setiap kaat kerja secara individu daripada mencoba mempelajari kelas-kelas kata kerja kuat modern (dengan beberapa sub-klas mereka).
Beberapa kata kerja kuat menunjukkan sedikit ketidakteraturan pada past tense dalam jumlah perubahan vokal akar kata dari pendek untuk bentuk tunggal ke panjang untuk bentuk jamak:
Eaten (to eat / makan)
Ik (jij, hij, u)
At (
a
pendek)
I (you, he, you)
Ate
Wij (jullie, zij)
Aten (
a
panjang)
We (you, they)
Ate
Breken (to break / merusak)
Ik (jij, hij, u)
Brak (
a
pendek)
I (you, he, you)
Broke
Wij (jullie, zij)
Braken (
a
pendek)
We (you, they)
Broke
dipelajari secara terpisah untuk setiap kata kerja tak beraturan. Kata kerja tak beraturan tidak mempunyai akhiran pada bentuk tunggal dalam kala lampau; untuk bentuk jamak ditambahkan akhiran -en untuk setiap orang. Perhatikan kata kerja tak beraturan berikut ini:
Gaan (to go / pergi)
Ik (jij, hij, u)
Ging
I (you, he, you)
Went
Wij (jullie, zij)
Gingen
We (you, they)
Went
Weten (to know / tahu)
Ik (jij, hij, u)
Wist
I (you, he, you)
Knew
Wij (jullie, zij)
Wisten
We (you, they)
Knew
Denken (to think / berpikir)
Ik (jij, hij, u)
Dacht
I (you, he, you)
Thought
Wij (jullie, zij)
Dachten
We (you, they)
Thought
Kata kerja hebben dan zijn keduanya tidak beraturan pada past tense:
Ik (jij, hij, u)
Had
Was
I (you, he, you) had, was / were
Wij (jullie, zij)
Hadden
Waren
We (you, they) had, were
Harus ditekankan bahwa para pembelajar tidak bisa mengatakan bahwa suatu kata kerja itu kuat, lemah, atau tak beraturan hanya dengan melihat bentuk akar katanya. Tata bahasa dan kamus akan mengindikasikan apakah sebuah kata kerja itu kuat atau tak beraturan.
F. Present Perfect Tense
Present perfect tense adalah gabungan kala dalam bahasa Belanda, sama seperti dalam bahasa Inggris. Perhatikan contoh bahasa Inggris “I have thought”, “he has gone”, “we have seen”. Dalam bahasa Belanda present perfect tense terdiri dari satu kata kerja aktif – present tense dari hebben atau zijn – dan satu kata kerja pasif: yaitu past participle
[1]
. Kita akan membahas past participle terlebih dulu.1) Past Participle
Kata kerja lemah, kuat dan tak beraturan membentuk past participle mereka masing-masing dengan cara yang berbeda:
1. Kata kerja lemah ditambahi awalan ge- dan akhiran pada akar kata, baik itu –t atau –d.Akhiran –t diaplikasikan ketika akar kata berakhir dengan p, t, k, ƒ (kecuali untukƒ yang berasal dari z infinitif), atau ch (lihat aturan formasi past tense untuk kata kerja lemah); untuk semua kasus lain akhirannya adalah –d:
Leven (to live / tinggal)
Akar kata : leef-
Past part.: geleefd
Leiden (to lead / memimpin)
Akar kata : leid-
Past part.: geleid
Niezen (to sneeze / bersin)
Akar kata : nies-
Past part.: geniesd
2. Kata kerja kuat juga ditambahi awalan ge-, meskipun sering mengalami perubahan pada vokal akarnya dan semuanya mempunyai akhiran –en:
Krijgen (to get, receive / mendapatkan)
Past part.: gekregen
Bieden (to offer / menawarkan)
Past part.: geboden
Sluiten (to close / menutup)
Past part.: gesloten
Zingen (to sing / menyanyi)
Past part.: gezongen
Stelen (to steal / mencuri)
Past part.: gestolen
Lezen (to read / membaca)
Past part.: gelezen
Lopen (to walk / berjalan)
Past part.: gelopen
Dragen (to carry / membawa)
Past part.: gedragen
3. Kata kerja tak beraturan juga ditambahi awalan ge- pada past participle-nya. Sebagai tambahan, mereka juga mengalami perubahan vokal atau konsonan pada akar katanya. Beberapa kata kerja tersebut menggunakan –t (-d) sebagai akhiran mereka, sedangkan yang lain menggunakan –en:
Brengen (to bring / membawa)
Past part.: gebracht
Doen (to do / melakukan)
Past part.: gedaan
Vriezen (to freeze / membeku)
Past part.: gevroven
4. Past participle hebben dan zijn secara berurutan adalah gehad dan geweest.
5. Terdapat pengecualian penting untuk aturan penempatan awalan ge- pada past participle kata kerja lemah, kuat dan tak beraturan. Tidak ada kata kerja, apapun kelasnya, yang ditambahi awalan ge- jika sudah mempunyai awalan tergabung (tak bertekanan). Awalan tergabung tersebut adalah: be-, er-, ge-, her-, ont-, dan ver-:
Bedoelen [lemah] (to mean, intend / bermaksud)
Past part.: bedoeld
Ontmoeten [lemah] (to meet / menemui)
Past part.: ontmoet
Ervaren [kuat] (to learn, find out / mengetahui)
Past part.: ervaren
Vermijden [kuat] (to avoid / menghindari)
Past part.: vermeden
Bedenken [tak beraturan] (to consider / mempertimbangkan)
Past part.: bedacht
Herkennen [tak beraturan] (to recognize / mengenali)
Past part.: herkend
6. Jika, di sisi lain, kata kerja mempunyai awalan terpisah (bertekanan), seperti aan-, door-, atau op- (di antara banyak awalan lainnya), participle -ge- dimasukkan di antara awalan dan akar kata kerja tersebut:
Doorbrengen [tak beraturan] (to pass, spend / menghabiskan)
Past part.: doorgebracht
Opbellen [lemah] (to call up / memanggil)
Past part.: opgebeld[2]
2) Membentuk Present Perfect
Seperti dijelaskan di atas, present perfect tense menggunakan satu kata kerja aktif, yaitu bentuk present tense dari hebben atau zijn. Kebanyakan kata kerja membutuhkan kata kerja aktif vebben, yang digunakan dengan:
1. Semua kata kerja transitif (kata kerja transitif adalah yang menggunakan objek langsung):
Ik heb hem gezien.
I have seen him.
Aku telah melihatnya.
Hij heeft zijn vriend geholpen. He has helped his friend.
Ia telah membantu
temannya.
Heb je een auto gekoht?
Have you bought a car?
Apakah kamu telah
membeli sebuah mobil?
2. Kata kerja intransitif (yaitu, kata kerja yang tidak menggunakan objek langsung), ketika tidak
mengekspresikan perubahan lokasi atau keadaan:
Hij heeft lang geslapen.
He has slept a long time.
Ia telah tidur lama sekali.
Ik heb in Den Haag
They have laughed heartily.
Mereka telah tertawa
dengan sesungguh hati.
Beberapa kata kerja menggunakan zijn untuk present tense dalam situasi ini, sedangkan lainnya selalu menggunakannya.
1. Ketika sebuah kata kerja intransitif menggambarkan perubahan lokasi atau kondisi, ia
membutuhkan kata kerja aktif
zijn
:
De trein is vertrokken.
menggunakan
zijn
ketika gerakan diarahkan ke suatu tujuan; sedangkan
hebben
digunakan ketika
kata kerja tersebut mengekspresikan gerakan sebagai aktifitas tidak langsung:
Hij heeft een tijd gewandeld.
He walked for a while.
Ia berjalan-jalan sebentar
(aktifitas).
TAPI
: Hij is naar de stad
gewandeld.
Ik heb nooit gevlogen.
I have never flown.
Saya belum pernah terbang
(aktifitas).
TAPI
: Ik ben naar Amsterdam
gevlogen.
I flew to Amsterdam.
Saya terbang ke Amsterdam
(tujuan).
3.
Pengecualian terhadap aturan untuk
hebben
dan
zijn
adalah dua kata kerja
blijven
(to remain /
tinggal) dan
zijn
(to be / menjadi). Kedua kata kerja tersebut, kebalikan dari yang kita duga,
membutuhkan kata kerja aktif
zijn
:
Ik ben thuis gebleven.
I remained at home.
Saya tetap tinggal di rumah.
Hij is er nooit geweest.
He has never been there.
Dia belum pernah ke sana.
4. Kata kerja
vergeten
(to forget / lupa) memberikan kasus menarik tentang
distribusi
hebben
dan
zijn
. Ketika
vergeten
berarti “melupakan” dalam arti seseorang tidak lagi
tahu akan sesuatu, kata kerja aktifnya adalah
zijn
; tetapi ketika
vergeten
menyatakan kelalaian,
kata kerja aktifnya adalah
hebben
:
Ik ben zijn naam vergeten.
I have forgotten his name
(I no longer know).
Aku lupa nama orang itu
(aku tidak lagi tahu).
Ik heb mijn boek vergeten.
I have forgotten my book.
Aku melupakan bukuku
(kelalaian).
3) Present Perfect: Urutan Kata dan Penggunaannya.
Oleh karena hebben dan zijn berfungsi sebagai kata kerja aktif dalam konstruksi present perfect, mereka menempati posisi kata kerja dalam kalimat. Bentuk kata kerja pasif, past participle, umumnya ditempatkan paling akhir dalam kalimat atau klausa.
Tipe I, urutan 1:
Wij hebben hem vaak gezien.
We have often seen him
Kami
telah
sering
melihatnya.
Tipe I, urutan 2:
Gisteren ben ik in Delft geweest.
Yesterday I was in Delft.
Kemarin aku berada di Delft.
Tipe II:
Heeft hij de auto al verkocht?
Has he sold the car already?
Apakah ia telah menjual
mobilnya?
Tipe III:
Ik weet niet of hij al aangekomen is.
I do not know if he has arrived yet.
Aku tidak tahu apakah ia
telah datang.
Untuk menyatakan tindakan yang dimulai pada masa lampau dan berlanjut ke masa kini, bahasa Inggris menggunakan bentuk progresif dari present perfect tense. Perhatikan contoh “I have been living here for years” (aku telah bertahun-tahun tinggal di sini), “He has been teaching in New York since 1970” (Ia telah mengajar di New York sejak tahun 1970). Untuk kalimat tipe ini bahasa Belanda menggunakan present tense, hampir selalu ditemani baik oleh kata sifat al (already / telah) atau frase preposisi yang diawali oleh sinds (since / sejak).
Ik woon al twee jaar in Edam I have been living in Edam
bersangkutan. Zijn digunakan oleh kata kerja yang sama dengan yang menggunakannya pada present perfect tense. Past perfect tense bahasa Belanda digunakan dengan cara yang sama dalam bahasa Inggris, yaitu, merujuk pada tindakan lampau yang terjadi sebelum beberapa tindakan lampau lainnya:Zij had de boeken niet
gevonden.
She had not found the book.
Ia belum menemukan buku
itu.
Wij hadden in Leiden
gestudeerd.
We had studied in Leiden.
Kami telah belajar di Leiden.
Nadat wij haar broer bezocht
hadden, gingen wij naar de
stad.
After we had visited her
brother, we went downtown.
Setelah kami mengunjungi
saudaranya, kami pergi ke
kota.
H. Future Tense
Bahasa Inggris dan bahasa Belanda membentuk future tense mereka dengan cara yang sama. Bahasa Inggris menggunakan kata kerja aktif “shall” atau “will” dan infinitif, sedangkan bahasa Belanda menggunakan bentuk present tense kata kerja aktif zullen dengan infinitif. Bentuk-bentuk zullen antara lain:
Ik
Zal
Wij
Zullen
Jij
Zult (zal)
Jullie
Zullen
Hij
Zal
Zij
Zullen
u
zult
Perhatikan bahwa jij zal lebih jarang ditemukan daripada jij zult; dalam inversi (pembalikan) huruf –t pada zult dihilangkan: jij zult menjadi zul je?
Wij zullen met de auto gaan.
We will go by car.
Kita akan pergi naik mobil.
Zal hij hier op ons wachten?
Will he wait for us here?
Apakah ia akan menunggu
kita di sini?
De reis zal twee uur duren.
The trip will last two hours.
Perjalanan ini akan
berlangsung selama dua jam.
Wat zal me nu overkomen?
What will happen to me
know?
Apa yang akan terjadi
padaku sekarang?
1. Dalam bahasa Inggris future tense kadang digunakan untuk menyatakan present probability. Sebagai contoh, seseorang mungkin akan merespon dering telepon dengan “That will be John (itu mungkin John),” atau ketukan di pintu dengan “That will be my father (itu mungkin ayahku)”. Future tense bahasa Belanda bisa juga menyatakan present probability. Ketika ia melakukannya, kata keterangan wel biasanya ditambahkan dalam kalimat.
Zij zullen het wel weten.
They probably know it.
Mereka mungkin mengetahuinya.
2. Cukup lazim dalam bahasa Belanda menggunakan bentuk present tense untuk menyatakan tindakan yang akan dilakukan, khususnya ketika jelas terlihat dari konteks bahwa suatu kalimat merujuk ke masa depan. (Perhatikan contoh bahasa Inggris “We are leaving for the beach tomorrow / kita akan pergi ke pantai besok”):
Hoe lang blijft hij in
Nederland?
How long will he stay in the
Nederland?
Sangat sering kalimat tipe ini mempunyai sebuah kata keterangan atau frase preposisi yang merujuk ke waktu yang akan datang.
3. Kalimat tipe “We are going dancing / kita akan menari” dan “He is going to help us / ia akan membantu kita” difokuskan pada awal tindakan di masa yang akan datang. Bahasa Belanda mempunyai konstruksi sejalan dengan itu, yang menggunakan gaan sebagai kata kerja aktif dengan infinitif pendamping.
Hij gaat een brief schrijven.
He is going to write a letter.
Ia akan menulis surat.
Wij gaan morgen zwemmen.
We are going to swim
tomorrow.
Kita akan pergi berenang
besok.
I. Future Perfect Tense
akan melihatnya” “They will have gone home by then / mereka telah pulang nanti pada saat itu”. Dalam bahasa Belanda, kata kerja zullen digabungkan dengan dua bentuk kata kerja pasif: past participle kata kerja yang bersangkutan, ditambah dengan infinitif hebben atau zijn(zijn untuk kata kerja yang menggunakannya pada present perfect dan past perfect):
Hij zaal de krant gelezen
kondisional telah banyak menggantikan subjunctive (bentuk pengandaian), yang masih tersisa sedikit jejaknya. Dalam konstruksi kondisional kata kerja aktifnya adalah bentuk past tense zullen:Ik (jij, hij)
Zou
U
Zou (dt)
Wij (jullie, zij)
Zouden
Kondisional terjadi hanya pada dua kala atau bingkai waktu: present, yang kadang mempunyai rujukan masa datang, dan lampau.
Present conditional terdiri dari kata kerja aktif zou / zouden dan infinitif relevan:
Hij zou graag thuis blijven.
He would like to (
OR: would
gladly) stay home.
Ik zou dat huis niet gekocht
hebben.
I would not have bought that
home.
Aku tidak akan pernah
membeli rumah itu.
Hij zou graag thuis gebleven
zijn.
Pada bentuk aktif, subjek kalimat adalah yang melakukan tindakan: “He sees her / ia melihatnya”, “The man bought a new house / orang itu telah membeli sebuah rumah baru”. Dalam bentuk pasif, subjek kalimat adalah penerima tindakan “He is seen by her / ia terlihat olehnya”, “A new house was bought by the man / sebuah rumah baru telah dibeli oleh orang itu”. Dalam konstruksi pasif, pelaku tindakan asli sering dinyatakan dalam frase berpreposisi yang ditunjukkan oleh “by” dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa Inggris, bentuk pasif dibentuk dengan menggunakan kata kerja aktif “to be” dan past participle: “He is seen; he was seen; he will be seen, he has been seen” dan lain-lain. Bahasa Belanda menggunakan satu dari tiga kata kerja aktif: worden (to become / untuk menjadi) untuk bentuk present dan past tense; zullen untuk bentuk future dan future tense; dan zijn untuk present perfect dan past perfect. Kata kerja aktif tersebut dikombinasikan dengan bentuk pasif untuk
She is seen by her father.
Dia terlihat oleh ayahnya.
Zij worden door ons
geholpen.
They are being helped by
us.
Mereka tertolong oleh kami.
2.
Past passive
terdiri dari past tense worden dan past participle kata kerja bersangkutan. Bentuk
past tense tunggal
worden
adalah werd sedangkan bentuk jamaknya
werden
.
Het geld werd betaald.
The money was paid.
Uangnya telah dibayarkan.
Zij welden door hem
bersangkutan dan kata kerja pasif
worden
:
Het huis zal gebouwd
worden.
The house will be built.
Rumah itu akan dibangun.
De liederen zullen gezongen
worden.
The song will be sung.
Lagu itu akan dinyanyikan.
4.
Future perfect passive
menggabungkan bentuk present tense
zullen
dengan past participle kata
kerja bersangkutan dan bentuk pasif
zijn
:
Het huis zal gebouwd zijn.
The house will have been
5.
Present perfect passive
terdiri dari bentuk present tense
zullen
dan past participle kata kerja
bersangkutan:
Het brood is gebakken.
The bread has been baked.
(
OR: The bread is baked)
De brieven zijn geschreven.
The letters have been
Sebagai alternatif terjemahan untuk kedua kalimat yang dicontohkan, konstruksi
zijn
dengan
past participle dari sebuah kata kerja transitif mempunyai dua kemungkinan arti: (1) menyatakan
konstruksi pasif asli yang mempunyai penjelasan tentang suatu tindakan, seperti pada “The bread
has been baked”, atau (2) menyatakan bentuk pasif nyata yang menggambarkan suatu keadaan,
seperti pada “the bread is baked”. Pada kasus kedua, kata sifat
al
(already) akan mengsisi arti
sebuah kalimat. Perbedaan arti antara pasif asli dan nyata dapat dilihat lebih lanjut pada dua
kalimat bahasa Inggris “The door was closed / pintunya tertutup” yang bisa berarti baik itu
seseorang telah menutupnya (tindakan) atau bahwa pintu itu dalam keadaan tertutup, dengan kata
lain, seseorang telah menutup pintu itu sebelumya (keadaan), dan “The door was being closed /
pintunya telah ditutup” yang hanya menyatakan tindakan, bukan keadaan.
6.
Past perfect passive
terdiri dari bentuk past tense
zijn
(tunggal: was, jamak: waren) dan past
participle kata kerja bersangkutan:
aktif, ditambah dengan past participle dan
worden
:
Als het oven heet was, zou
het koek gebakken worden.
Als ik hier geweest was, zou
het raam niet gebroken zijn.
If I had been here, the
window would not have
been broken.
Jika aku berada di sini tadi,
jendela inin tidak akan
pecah.
Penutur dan penulis Belanda sering menemukan bahwa bentuk pasif aneh dan mengganggu.
Sebuah cara yang lazim untuk menghindari bentuk pasif adalah menggunakan konstruksi aktif
dengan
men
(satu) sebagai subjek.
Me
n adalah kata ganti indefinit yang dapat diterjemahkan ke
dalam banyak kata seperti “one (seseorang)”, “you (kamu)”, “they (mereka)”, atau “people
(orang-orang)”. Contoh berikut ini menunjukkan konstruksi pasif dengan ekuivalen bentuk
aktifnya (perhatikan bahwa
men
selalu menggunakan kata kerja tunggal):
Hij wordt geholpen. / Men
helpt hem.
He is being helped.
Dia ditolong.
gevonden. / Men heeft de
sleutels pas gisteren
gevonden.
yesterday.
ditemukan kemarin.
Walaupun konstruksi pasif secara umum dan secara logika terlarang untuk kata kerja transitif,
beberapa konstruksi
impersonal pasif
dapat dibentuk baik dengan kata kerja transitif atau
Er wordt in onze scholen te
veel gerookt.
There is too much smoking
in our school.
Terlalu banyak orang yang
merokok di sekolah kami.
Perhatikan bahwa kalimat tipe ini tidak bisa diterjemahkan secara harfiah: “There is sung and
danced”, dan lain-lain.
L. Kunnen, Moeten, Mogen, dan Wilken
Kata kerja Kunnen, Moeten, Mogen, dan Wilken berhak mendapatkan perhatian khusus. Mereka sering berfungsi sebagai kata kerja aktif namun tidak menjelaskan tindakan. Kata kerja tersebut lebih merujuk ke aspek, cara atau modus tindakan yang ditunjukkan oleh kata kerja pasif yang menemaninya. Dalam kalimat bahasa Inggris “I want to go home”dan “I must see him” kata kerja aktifnya adalah “want” dan “must”; tindakan sebenarnya, bagaimanapun, diekspresikan melalui kata kerja pasif “go” and “see”. Baik bahasa Belanda maupun Inggris terdapat beberapa kata kerja yang disebut “modal”, yaitu kata kerja yang tidak menjelaskan tindakan, tetapi berfungsi sebagai kata kerja aktif. Dalam bahasa Belanda, kata kerja tersebut adalah kunnen, moeten, mogen, dan willen, dan bentuknya tak beraturan.
Kunnen (to be able, can / bisa)
PRESENT:
Ik kan, jij kunt (kan), hij kan, u kunt,
wij (jullie, zij) kunnen
PAST:
Ik (jij, hij, u) kon
Wij (jullie, zij) konden
Ik kan (kon) mijn hoed niet vinden.
I can’t (couldn’t) find my hat.
Aku tidak bisa menemukan topiku.
Ik kan (kon) mijn hoed niet vinden.
We can’t (couldn’t) stay here any
longer.
Kita tidak bisa tinggal lebih lama lagi
di sini.
Moeten (to have to, be obliged to, must / harus)
PRESENT:
Ik (jij, hij, u) moet
PAST
:
Ik (jij, hij, u) moest
Wij (jullie, zij) moisten
Ik moet (moest) vaak Nederlands
spreken.
Often I must (had to) speak Dutch.
Seringkali aku harus berbicara
bahasa Belanda.
Zij moeten (moesten) alleen komen.
They have to (had to) come alone.
Mereka harus datang sendiri.
Mogen (to be allowed to, may / diijinkan)
PRESENT:
Ik (jij, hij, u) mag
Kita bisa (dulu diijinkan) tinggal di
rumahnya.
Perhatikan bahwa mogen kadang menyatakan kemungkinan, bukan ijin:
Dat mag waar zijn. That may be true. Itu mungkin saja benar.
Willen (to want/ingin)
PRESENT:
Ik wil, jij wilt (wil), hij wil, u wilt
Wij (jullie, zij) willen
PAST
:
Ik (jij, hij, u) wilde (
ATAU: wou)
Wij (jullie, zij) wilden
Hij wil (wilde) Engels leren.
He wants (wanted) to kearn English.
Ia ingin belajar bahasa Belanda.
Zij willen (wilden) melk kopen.
They want (wanted) to buy milk.
Mereka ingin membeli susu.
Infinitif yang sering menemani kunnen, moeten, mogen, atau willen dihilangkan ketika artinya sudah jelas dari konteks kalimatnya. Hal ini terutama terjadi pada kata kerja “going / pergi” atau “to do / melakukan”:
Waar wil je nou heen?
Where do you want
to go
now?
Ke mana kamu mau pergi sekarang?
Ik moet al morgen weg.
I must
leave
tomorrow.
Aku harus pergi besok.
Hij mag niet naar school.
He is not permitted
to go
to school.
Ia itidak diijinkan pergi ke sekolah.
Ik kan het niet.
I can’t
do
it.
Aku tidak bisa melakukannya.
Wij zullen de tentoonstelling
kombinasi ini menghasilkan konstruksi infinitif ganda[3]
:Ik heb (had) het mogen doen. I was (had been) allowed to
do it.
We were not (had not been)
able to understand her.
Kami
tidak
bisa
memahaminya.
Jika kunnen, moeten, mogen, atau willen berada dalam present atau past perfect tense tanpa infinitif lain, maka mereka menggunakan bentuk past participle pasif. Past participle kata kerja tersebut secara berurutan adalah gekund, gemoeten, gemoogd, dan gewild:
Wij hebben (hadden) het
arti penting dan penggunaannya, dua di antaranya akan dibahas di sini.1.
Arti dasar
laten
adalah “to let, allow” (mengijinkan). Dalam arti ini,
laten
sering
mengindikasikan saran dari penutur:
Laten wij even kijken.
Let’s just take a look.
Mari kita melihat-lihat.
Laten wij nu dit lied zingen.
Let us sing this song now.
Mari kita menyanyikan lagu
ini sekarang.
Perhatikan bahwa bahasa Belanda menggunakan bentuk kata ganti subjek (wij “we / kita”) dan
bukan bentuk objek seperti dalam bahasa Inggris (“let us… / mari kita…”).
2.
Laten
juga berarti “
to cause
(menyebabkan),
have done
(telah melakukan)” dan untuk arti ini,
fungsi gramatikal
laten
sama seperti kata kerja modal yang telah dibahas:
Ik heb mijn auto laten
repareren.
I have had my car repaired.
Aku telah memperbaiki
mobilku.
Ik had mijn auto laten
repaerren.
I had had my car repaired.
Mobilku telah selesai
diperbaiki.
repareren.
mobilku.
Berhati-hatilah agar tidak kebingungan dengan contoh di bawah ini:
Ik laat mijn auto repareren.
I have my car repaired [by
someone else].
Mobilku telah diperbaiki
[oleh orang lain].
Ik heb mijn auto gerepareerd. I have repaired my car [by
myself].
Aku telah memperbaiki
mobilku [olehku sendiri].
Ik liet mijn auto repareren.
I had my car repaired.
Mobilku telah selsesai
diperbaiki.
Ik had mijn auto gerepareerd. I had repaired my car.
Aku telah memperbaiki
mobilku.
N. Kata Kerja Berawalan
Awalan kata tergabung (tak bertekanan) telah dibahas sebelumnya pada bab ini dalam hal pembentukan past participle. Awalan tergabung tetap melekat pada sebuah kata kerja pada bentuk aktif maupun pasifnya.Bagaimanapun, masih terdapat kelas awalan kata lain, yaitu awalan kata terpisah (bertekanan), yang bisa menempati beberapa posisi dalam sebuah kalimat. Beberapa contoh awalan kata terpisah yang sering ditemukan adalah: aan-, aƒ-, in-, na-, op-, dan uit-.
Awalan, baik itu tergabung maupun terpisah, mengubah arti kata kerja tempat mereka melekat. Seringkali kita dapat melihat arti awalan-terpisah sebuah kata kerja dari bagian komponennya: brengen (to bring / membawa), mebreengen (to bring along / membawa serta); staan (to stand / berdiri), opstaan (to stand up / berdiri). Meskipun begitu, beberapa kata kerja awalan terpisah tidak bisa dengan mudah dipahami hanya dari komponennya: stellen (to put, place / meletakkan), uitstellen (to postpone / menunda), geven (to give / memberi), uitgeven (to publish / mengumumkan). Arti awalan kata kerja tergabung biasanya tidak begitu jelas dilihat dari komponennya: denken (to think / berpikir), verdenken (to suspect / mencurigai), keren (to turn / memutar), bekeren (to convert / mengubah).
Perhatikan bahwa dalam kamus, kata kerja dengan awalan selalu berada di bawah awalan mereka. Awalan tergabung tetap melekat pada kata kerjanya ketika kata kerja tersebut hadir dalam bentuk pasif (infinitif atau past participle), atau ketika bentuk aktif kata kerja tersebut berada di akhir kalimat atau klausa (urutan kata tipe III). Normalnya, bentuk kata kerja aktif menempati posisi kedua dalam kalimat dan awalan terpisahnya berada di atau dekat akhir kalimat. Perhatikan beberapa kalimat di bawah ini yang menggunakan kata kerja opbellen (to call up / memanggil):
Ik bel hem nu op
I’ll call him up now.
Aku akan memanggilnya
sekarang.
Bel je hem morgen op.
Will you call him tomorrow?
Maukah
kamu
memanggilnya besok?
Pada dua contoh berikut, perhatikan bahwa awalan op- terpisah dari bentuk infinitif bellen. Pengecualian terhadap aturan umum ini terjadi: (1) ketika, pada golongan kata jenis III, bentuk aktif kata kerja modal berada di antara awalan dan kata kerjanya pada akhir kalimat atau klausa; dan (2) ketika, dalam konstruksi maksud dengan om…te “(in order) to / untuk”, awalan dan infinitif dipisahkan oleh te:
Ik weet dat ik hem morgen
op moet bellen.
I know that I must call him
tomorrow.
bahwa bahasa Belanda lebih banyak menggunakan konstruksi refleksif dibandingkan dengan bahasa Inggris. Pada kalimat berikut ini perhatikan bahwa bahasa Belanda membutuhkan kata ganti objek refleksif sedangkan bahasa Inggris tidak:Wassen (to wash / mencuci)
Hij wast zich.
He gets washed (he washes himself).
Ia membasuh dirinya sendiri.
Scheren (to shave).
Ik scheer me.
I shave.
Aku bercukur.
Aankleden (to dress / berpakaian)
Zij kleden zich aan.
They get dressed (they dress).
Mereka berpakaian.
Dalam bahasa Inggris bisa dimengerti bahwa subjek melakukan tindakan untuk dirinya sendiri; dalam bahasa Belanda hal ini harus diekspresikan melalui kata ganti refleksif. Pada kalimat bahasa Belanda di atas, penghilangan kata ganti refleksif akan menyebabkan kalimat tidak lengkap secara gramatikal dan berpotensi ambigu.
Terdapat beberapa kata kerja dalam bahasa Belanda yang digunakan semata-mata (walaupun tidak eksklusif) untuk konstruksi refleksif yang ekuivalen bahasa Inggrisnya tidak refleksif
[4]
:Zich verheugen
Ik verheug me op zaterdag.
(to be glad, look forward / menantikan)
I look forward to Saturday.
Aku menantikan hari Sabtu.
Zich verbazen (to be surprised / terkejut)
Hij verbaast zich erover.
He is surprised about it.
Ia terkejut akan hal itu.
Zich hasten (to hurry / bergegas)
Wij moeten ons hasten.
Terakhir, yaitu kategori kata kerja refleksif murni, yang hanya bisa digunakan secara refleksif. Mungkin satu-satunya kata kerja refleksif eksklusif yang lazim digunakan adalah zich vergissen “to make a mistake / membuat kesalahan”.
Ik vergis me.
I am mistaken.
Aku telah berbuat salah.
Jij vergist je.
You are mistaken.
Kamu telah berbuat salah.
Wij vergissen ons.
We are mistaken.
Kita telah berbuat salah.
P. Kata Kerja Impersonal
Kata kerja impersonal menunjukkan aksi dengan agen tak tentu dan digunakan pada orang ketiga tunggal. Kita telah mencatat bahwa penggunaan kata kerja impersonal dalam bentuk pasif (missal: er wordt gezongen “there is singing / di sana ada orang menyanyi”). Sebagai tambahan, seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda menggunakan kata kerja impersonal untuk menggambarkan fenomena alam:
Het regent.
It is raining.
Sekarang turun hujan.
Het sneeuwt.
It is snowing.
Cuaca sedang bersalju.
Het hagelt.
It is hailing.
Hujan es sedang turun.
Het waait.
It (the wind) is blowing.
Angin sedang berhembus.
Pada beberapa kasus, konstruksi impersonal bahasa Belanda tidak mempunyai ekuivalen impersonal bahasa Inggris:
Het spijt me dat…
I am sorry [
LITERALLY: it
causes me regret] that…
Aku menyesal [
HARFIAH: hal
itu membuatku menyesal]
bahwa…
Apa yang menjadi subjek bahasa Inggris digambarkan di sini sebagai objek dalam bahasa Belanda, sedangkan subjek bahasa Belanda adalah bentuk impersonal het (it / itu).
[1]Bentuk dasar kata kerja yang dapat digunakan oleh semua kala disebut “bagian dasar”. Bagian dasar kata kerja bahasa Belanda adalah infinitif, simple past, dan past participle. Dalam kasus kata kerja lemah seseorang hanya perlu mengetahui bentuk infinitif suatu kata kerja untuk mendapatkan semua bentuk lain kata kerja tersebut; untuk kata kerja kuat dan tak beraturan, bagaimanapun, sangat penting untuk mengetahui ketiga bagian dasar. Dan juga, sebagai contoh, bagian dasar kata kerja krijgen (to get, receive / mendapatkan) adalah: krijgen (infinitif), kreeg (past), gekregen (past participle).
Bagian dasar itu sendiri tidak cukup untuk mempelajari bentuk present tense tak beraturan beberapa kata kerja (zijn, hebben, dll). Bentuk present tak beraturan ini ditempatkan pada tempat yang sesuai dalam tata bahasa bentuk present.
[2]Karena suku kata terakhir opgebeld tertutup tanpa it (lihat bagian Ejaan), huruf l kedua menjadi berlebihan sehingga disingkirkan.
[3]Pada perfect tense, konstruksi infinitif ganda ini juga digunakan dengan laten, dan sebagai tambahan, dengan lopen, staan, zitten, dll untuk menyatakan arti progresif:
repareren.
repaired.
Zij heeft de hele dag zitten
schrijven.
She has been writing all day.
Ia telah menulis seharian
penuh.
RANGKUMAN
Zijn (to
be) Present Past Past Particip le Ik Ben Was
gewee st Jij/u Bent Was
Hij/zij Is Was
Wij Zijn Waren jullie Zijn Waren zij zijn Waren
Hebben
(to have) Present Past Past Particip le Ik Heb Had
gehad Jij/u Hebt Had
Hij/zij Heeft Had
Wij Hebben Hadden jullie Hebben Hadden zij hebben hadden
Willen
(to want) Present Past Past Partici ple Ik Wil Wilde/ wou
gewild Jij/u Wilt Wilde/ wou
Hij/zij Wilt Wilde/ wou
Wij Willen Wilden/ wouden jullie Willen Wilden/ wouden zij willen Wilden/ wouden
Moeten
(to must) Present Past Past Participl e
gemoet en Wij moeten Moesten
Gaan (to
go to) Present Past Past Particip le Ik Ga Ging
gegaan Jij/u Gaat Ging
Hij/zij Gaat Ging
Wij Gaan Gingen jullie Gaan Gingen zij Gaan gingen
Komen (to come)
Present Past Past Particip le Ik Kom Kwam
gekom en Jij/u Komt Kwam
Hij/zij Komt Kwam
Wij Komen Kwamen jullie Komen Kwamen zij komen kwamen
Lezen
(to read) Present Past Past Particip le Ik Lees Las
geleze n Jij/u Leest Las
Hij/zij Leest Las
Wij Lezen Lazen jullie Lezen Lazen zij lezen lazen
Eten (to
eat) Present Past Past Particip le Ik Eet At
gegete n Jij/u Eet At
Hij/zij Eet At
The rules for conjugating dutch verbs in Present Tense!
1. Full verb: verb + en
example: zingen (to sing), dansen (to dance), rijden (to ride/to drive)
2. I-form: verb – en
example:
- Ik zing (I sing) - Ik dans (I dance) - Ik rijd ( I ride/ I drive)
3. You/He/She-form: verb + t
example:
- Jij zingt (you sing) - Jij danst (you dance) - Jij rijdt (you ride/ you drive)
- Hij zingt (he sings) - Hij danst (he dances) - Hij rijdt (he rides/ he drives)
- Zij zingt (she sings) - Zij danst (she dances) - Zij rijdt (she rides/ she drives)
4. We/You (group of people)/They-form: full verb (verb + en)
exemple:
- Wij zingen (we sing) - wij dansen (we dance) - wij rijden
(we drive)
- Jullie zingen (you sing) - jullie dansen (you dance) - jullie rijden (you drive)