• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW OF SUSTAINABLE PUBLIC TRANSPORTAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVIEW OF SUSTAINABLE PUBLIC TRANSPORTAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN SISTIM TRANSPORTASI UMUM

YANG BERKELANJUTAN

(REVIEW OF SUSTAINABLE PUBLIC TRANSPORTATION SYSTEM)

Yulia Setiani

Civil Department

Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru Jln. Dirgantara no.4 Arengka Raya,

Pekanbaru, Riau Telp.(0761) 61815 yuliasetiani@gmail.com

Abstract

The need to plan for sustainable public transportation system is an important concern recently. Almost all cities in the world be up against to global warming problem. The transport sector alone, accounts for 24.1% of CO2 emissions worldwide. While at the same time urban populations are exploding and the climate enveloping the world’s cities is deteriorating. It is time to execute sustainable public transportation system to accommodate all the problem facing. Sustainable transportation system in common including the three dimensions of sustainability including : economic, social, and environmental. Sustainable solutions should be economically viable, socially equitable and ethically responsible, and consistent with the long-term ecological balance of the natural environment. This paper try to review all aspect in sustainable public transportation system. It is include definition, key issues, guideline principle and also explain some benefit from the implementation of sustainable public transportation system in some area or city.

Key Words: sustainable, public transportation, key issues, benefit, principles

PENDAHULUAN

“Sustainable” atau dalam bahasa Indonesia biasa diterjemahkan dengan kata “berkelanjutan”, saat ini telah menjadi suatu isu yang sangat penting. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana perkembangan populasi dan perekonomian yang meningkat dengan sangat pesat berubah menjadi suatu hal yang sangat mengkhawatirkan dan menyebabkan penurunan yang amat progresif bagi sumber daya alam pada masa ini dan tentu saja berpengaruh untuk masa yang akan datang. Sustainability berhubungan dengan kualitas hidup sebuah komunitas, apakah itu menyangkut perekonomian, sosial dan sistim lingkungan hidup yang membuat komunitas tersebut bisa mendapatkan kehidupan yang sehat, produktif, hidup yang berguna dan bermakna bagi semua masyarakat untuk masa kini dan akan datang. Dapat dilihat bagaimana kualitas hidup masyarakat telah mengalami perubahan yang cepat dalam masa 2 atau 3 dekade ini. Oleh sebab itu faktor “sustainability” sangat penting untuk dipertimbangkan dalam setiap level pengambilan keputusan, baik ditingkat lokal, regional , nasional dan global.

(2)

kepada definisi yang secara luas banyak digunakan yang diambil dari United Nation Word Commission on Environment and Development (UNWCED,1987) atau biasa disebut juga

Brundtland Report,sustainable development adalah :

development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs.

Sejak isu pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas internasional pada era 1980-an dan 1990 an, infrastructure sustainability berkembang menjadi bahan kajian yang penting bagi para praktisi, peneliti dan kalangan akademisi. Sistem transportasi yang berkelanjutan mencakup pemahaman terhadap sistem transportasi itu sendiri, kebijakan/peraturan serta teknologi yang digunakan. Semua bertujuan untuk menciptakan perpindahan barang dan jasa yang efisien, pengangkutan serta sistim pengiriman yang berkelanjutan. United States Department of Transportation (Federal) menyatakan misi mereka terhadap pembangunan berkelanjutan di bidang transportasi adalah : Melayani negara (the United States) dengan menjamin hal hal berikut: kecepatan, keselamatan, efisiensi, kemudahan akses dan kenyamanan sistim transportasi, yang memenuhi semua kepentingan nasional dan meningkatkan kualitas hidup warga negara Amerika, untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang (http://www.dot.gov/mission.htm)

SUSTAINABLE TRANSPORTATION

Transportasi memegang peranan penting dalam pembangunan berkelanjutan. Ketika pembangunan transportasi beberapa masa yang lalu telah menyebabkan perubahan penggunaan lahan dan juga efek negatif terhadap lingkungan hidup, sistim transportasi masa kini mempunyai efek yang lebih menyeluruh dan bisa menimbulkan konsekwensi yang merugikan untuk jangka panjang. Contohnya, sistim jalur lewat air yang saling terkoneksi (interconnected waterway systems) telah merusak populasi ikan, dan perluasan jalur kereta api di arah barat Amerika Serikat, hampir menyebabkan kepunahan bison amerika pada abad ke sembilan belas. Bagaimanapun juga, pengaruh negatif dari sistim transportasi yang ber-orientasi kendaraan bermesin pada sumber daya tanah, air dan udara pada akhirnya menimbulkan efek yang sangat besar dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap sustainability mencakup begitu luas aspek dan isu yang ditimbulkannya.

(3)

dibahas lebih lanjut nantinya. Ada beberapa pengertian untuk transportasi berkelanjutan, (Richardson,2000), menyatakan bahwa : Pada prinsipnya, keberlanjutan dari sistim transportasi umum dapat dinilai dari seberapa jauh kontribusinya terhadap kualitas hidup masyarakat, apakah itu dalam penggunaan sumber daya alam dan fisikal dalam masyarakat, untuk menjamin kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan hidup dan pengangkutan (transportasi) mereka, bagaimana dengan faktor-faktor luar lain yang harus diperhitungkan juga, dan bagaimana sebaiknya permintaan masa kini dan masa datang dari berbagai lapisan yang berbeda beda dalam masyarakat dapat terpenuhi dengan memuaskan. Dari definisi sustainable transportation, nampak bahwa tidak ada standard baku bagaimana menciptakan sistim transportasi yang berkelanjutan,karena ini adalah sebuah konsensus yang berkembang dan harus merangkul paling tidak tiga dimensi penting, yaitu : pembangunan ekonomi, pemeliharaan lingkungan, dan pembangunan social (Environment Canada, (2003)

Isu-Isu Penting dalam Sustainable Transportation

Saat ini hampir semua kota besar di dunia termasuk di negara kita tengah menghadapi masalah sistim transportasi umum yang sampai saat ini masih sangat sulit untuk diselesaikan permasalahannya. Beberapa isu penting yang menyangkut sistim transportasi yang berkelanjutan, yang diambil dari Sustainable Transport Action Network (SUSTRAN), 1996. Adapun isu-isu tersebut antara lain :

Access, not mobility. Pengemudi seharusnya bergerak dengan kemudahan akses yang tersedia, untuk memindahkan diri mereka sendiri maupun barang yang dibawanya. Tapi jika di suatu kota hanya berorientasi semata pada mobil pribadi, pergerakan kendaraan cenderung semakin padat. Hal tersebut membuat pengemudi terpaksa harus menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari kemudahan akses untuk mencapai tujuannya.

Moving people, not cars. Kita seharusnya lebih fokus pada usaha “memindahkan” orang dan barang daripada “memindahkan” kendaraan. Di suatu kota yang sangat padat, penggunaan transportasi umum bisa menyimpan ruang dan energi yang sangat berharga dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi, disamping juga mendapatkan kelebihan berupa manfaat kesehatan dimana berkurangnya polusi udara dengan berkurangnya jumlah kendaraan. Tetapi diharapkan pemerintah kota perlu memberikan semacam laluan khususs untuk kendaraan transportasi umum. Jika bis selalu terperangkap dalam kemacetan lalulintas, maka akan timbullah siklus kemacetan yang akan sulit untuk diurai.

(4)

penumpang berjalan menuju stasiun atau perhentian bis (stasiun). Banyak kota di Asia yang padat dengan kendaraan bermotor, kehilangan area untuk berjalan kaki. Contohnya saja di Bangkok, Thailand, hanya 14 % dari total jumlah perjalanan yang dilakukan berjalan kaki atau bersepeda, bandingkan dengan jumlah yang sangat besar yaitu 45 % di kota metropolitan Tokyo.

Stop subsidising private motor vehicles. Banyaknya orang yang mengendarai kendaraan bermotor disebabkan mereka tidak membayar keseluruhan biaya untuk membiayai perjalanan mereka dengan kata lain mereka membayar murah untuk perjalanan mereka dengan kendaraan pribadinya. Hal tersebut bisa diperbaiki dengan dikenakannya biaya jalan (misal : bayar tol) dan pajak kendaraan yang lebih tinggi, dimana uang tersebut bisa diinvestasikan kembali untuk membantu transportasi umum, sarana pejalan kaki dan pengendara sepeda. Dan dengan cara tersebut diharapkan jumlah pengendara kendaraan pribadi bisa berkurang.

Krisis transportasi merupakan masalah yang sangat penting dan mengkhawatirkan dibelahan kota manapun di dunia ini. Kecepatan kendaraan bermotor pada saat-saat jam puncak (peak hours) menjadi sangat menurun bahkan dibawah kecepatan kereta kuda yang popular 80 tahun yang lalu. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor dan polusi udara sangat mengkhawatirkan pengaruhnya pada pembangunan perekonomian dan tentu saja pada lingkungan. Bagaimanapun juga, harus ada penyelesaian untuk masalah ini, bisa dengan membatasi permintaan untuk kendaraan bermotor, tanpa mempengaruhi pembangunan sosial-ekonomi. Kebijaksanaan transportasi masyarakat yang efisien dan sepantasnya atau berprinsip keadilan dapat dicapai dengan memadukan antara penanaman investasi, pemberian insentif dan tentu saja adanya perencanaan dan peraturan yang penuh perhitungan. Hal ini akan mengurangi total jumlah perjalanan dan menumbuhkan keyakinan akan adanya perjalanan yang aman, efisien dan berprinsip memelihara lingkungan yang berkelanjutan

Ada beberapa usulan yang disarankan oleh “UNCHS (HABITAT) Settlement Infrastructure and Environment Programme (SIEP)” untuk mengatasi permintaan akan sarana transportasi, sebagai berikut :

 Mengintegrasikan penggunaan lahan dan perencanaan transportasi untuk mengurangi kebutuhan akan mobilitas

 Membebankan biaya bagi pengguna jalan

 Mendorong adanya kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta dalam penyediaan sarana transportasi masyarakat

 Penyediaan jalur khusus untuk kendaraan umum.

 Mempromosikan berjalan kaki dan bersepeda sebagai alternatif sarana transportasi

(5)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sustainable transportation mencakup beberapa aspek yaitu : akses, masyarakat dan komunitas,kualitas lingkungan dan keberlangsungan ekonomi (OECD International Conference, Vancouver Canada (1996)). Berikut akan diuraikan apa saja yang tercakup dalam aspek-aspek tersebut.

1. Akses. Adanya akses untuk orang, tempat, barang, dan jasa sangat penting untuk sebuah komunitas sosial ekonomi. Transportasi adalah sarana utama, tetapi tidak hanya cukup sarana saja, adanya akses membuat semuanya dapat berjalan lancar.

Prinsip 1. Akses : Masyarakat harus mendapatkan akses untuk mencapai masyarakat lainnya, tempat, barang dan jasa yang diinginkan.

2. Masyarakat dan Komunitas. Sistim transportasi adalah elemen yang sangat penting dari suatu sistim ekonomi yang tangguh, tetapi juga mempunyai sumbangan langsung kepada pembangunan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup.

Prinsip 2.Keadilan : Pemerintah dan institusi yang bertanggung jawab terhadap transportasi harus berusaha untuk menjamin keadilan antar daerah dan antar generasi, memenuhi kebutuhan dasar transportasi untuk semua orang termasuk wanita, warga miskin, masyarakat yang terpencil, dan juga warga berkebutuhan khusus (cacat).

Prinsip 3. Kesehatan dan Keselamatan : Sistim transportasi harus dirancang dan dioperasikan untuk melindungi kesehatan (fisikal, mental dan sosial), dan keselamatan masyarakat, dan tentu saja meningkatkan kualitas hidup dalam masyarakat.

Prinsip 4. Tanggung Jawab Pribadi: Semua individu dalam masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan alam dalam membuat pilihan yang “sustainable” dalam perilaku pribadi dan pola konsumsinya.

Prinsip 5 : Perencanaan yang Menyeluruh : Para pembuat kebijakan transportasi mempunyai tanggungjawab untuk membuat pendekatan yang lebih menyeluruh dalam perencanaan sistim transportasi.

3. Kualitas Lingkungan. Aktivitas manusia bisa melebihi kapasitas batas lingkungan untuk menyerap air, merusak atau merubah secara fisik habitat, dan penggunaan sumber daya alam lebih cepat daripada proses penggantian atau pertumbuhan sumber daya alam itu sendiri. Dukungan harus diberikan untuk mengembangkan sistim transportasi yang dapat mengurangi tekanan fisikal dan biologikal, mempertahankan kapasitas asimilasi dan regenerasi ekosistim, dan menghargai kebutuhan habitat terhadap makhluk lainnya. Prinsip 6: Pencegahan Polusi : Kebutuhan akan transportasi harus dipenuhi tanpa

menimbulkan buangan emisi yang membahayakan kesehatan masyarakat, iklim global, keaneragaman hayati atau keberadaan proses ekologi.

(6)

habitat penting lainnya sertjuga kebutuhan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati

4. Keberlangsungan Ekonomi : Sistim transportasi yang sustainable haruslah merupakan sistim pembiayaan yang efektif dan efisien.

Prinsip 8: Manajemen Pembiayaan yang accountable : Para pengambil kebijakan tentang sistim transportasi harus bekerja dengan efisien dan cepat untuk mencapai manajemen pembiayaan yang baik, yang merefleksikan biaya sosial, ekonomi dan lingkungan yang sebenarnya, dalam rangka meyakinkan pengguna membayar dengan biaya yang cukup adil bagi mereka.

Keuntungan Ekonomi

Setelah menerapkan prinsip-prinsip sistim transportasi yang berkelanjutan, tentu saja diharapkan ada keuntungan yang nyata yang diperoleh. Walaupun sebenarnya keuntungan dari penerapan sistim transportasi yang berkelanjutan ini terkadang tidak disadari bahwa hasilnya dapat dirasakan tidak hanya pada masa sekarang tetapi juga untuk masa yang akan datang. Dari berbagai sumber yang dirangkum pada artikel “Moving The Economy: Economic Opportunities in Sustainable Transportation" An International Conference.1998, Toronto, Canada”, ada beberapa contoh keuntungan dari sisi ekonomi dari sistim transportasi yang berkelanjutan ini.

Data dan faktanya antara lain sebagai berikut :

 Menarik munculnya bisnis baru

Renovasi stasiun kereta api di London, Brussels, Philadelphia dan Washington D.C. menjadi suatu komplek yang terpadu dengan adanya perkantoran, restoran dan pertokoan.

 Meningkatkan penjualan

Konsumen di Toronto menghabiskan biaya lebih dari 56 juta dollar untuk membeli aksesori dan memperbaiki sepeda mereka pada tahun 1991.

 Mendorong perputaran uang secara lokal

Di Los Angeles, setiap 80 sen dari 1 dollar yang dibelanjakan untuk transpotasi umum diputar/dibelanjakan kembali di wilayah tersebut. Sebaliknya, 85 sen dari setiap 1 dolar untuk bensin dibawa keluar wilayah tersebut.

 Merangsang perdagangan kecil/eceran.

Beberapa studi tentang perlunya jalur untuk pejalan kaki (pedestrian) dan lalu lintas yang teratur di Inggris dan Jerman memperlihatkan efek positif, dengan adanya toko didalam daerah pejalan kaki penjualan lebih sukses daripada berjualan di trotoar jalan.

 Menawarkan biaya yang efektif dalam bidang jasa.

Program "Cops on Bikes" menawarkan biaya yang lebih efektif pada pelayanan kepolisian untuk berbagai daerah, dengan biaya yang rendah dan lebih fleksibel dibandingkan bila polisi memakai mobil.

(7)

Di Atlanta, sekitar 70 milyar dollar dihabiskan untuk membangun apartemen, kantor dan sarana lainnya disekitar jalur rapid transit rail. Disekitar Washington D.C. dibangun gedung-gedung baru senilai 3 milyar dollar disekitar jalur pejalan kaki stasiun Metro.

 Meningkatkan produktivitas

 Mengurangi biaya transportasi

 Memungkinkan adanya pembangunan ekonomi

 Mengurangi biaya untuk infrastruktur

 Menciptakan lowongan pekerjaan baru

Sustainable transportation menawarkan kemungkinan untuk peluang pekerjaan yang baru untuk bidang jasa, teknologi tinggi, konstruksi, disain, pabrik, pemeliharaan, pendidikan dan penelitian.

Kondisi Sistem Transportasi di Indonesia

(8)

merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat maupun daerah. Dan tentu saja diperlukan peran aktif masyarakat untuk ikut serta mewujudkan hal tersebut.

KESIMPULAN

Kebutuhan akan sistim transportasi yang berkelanjutan saat ini sudah tidak bisa dihindari lagi. Pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat dengan sangat cepat, terutama dinegara-negara berkembang termasuk di Indonesia, harus segera diantisipasi agar semua kebutuhan akan transportasi dapat tercukupi dengan fasilitas yang layak dan sustainable. Saat ini sarana transportasi umum yang tersedia bisa dikatakan belum memenuhi standar yang seharusnya seperti yang dibahas dalam prinsip-prinsip sustainable transportation

diatas. Pemerintah kita saat ini baru sekedar memenuhi kebutuhan transportasi saja, bagaimana agar masyarakat terlayani pengangkutan orang dan barangnya, belum sampai kepada tahap menuju sistim transportasi yang berkelanjutan. Perlu adanya perencanaan yang menyeluruh mencakup semua aspek yang terkait kepada terwujudnya sistim tersebut, baik ekonomi, sosial dan lingkungan. Diperlukan juga tanggungjawab dari pemerintah bahwa rakyat harus disediakan sarana yang layak dan pantas, sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 dan juga Pancasila, yaitu kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah harus mulai berusaha mewujudkan sistim transportasi yang sustainable, tentu saja dengan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat. Masyarakat pun harus menyadari juga bahwa semua sarana transportasi yang disiapkan pemerintah maupun swasta harus dipelihara dan dijaga, untuk kepentingan bersama. Sistim transportasi yang berkelanjutan ini akan terwujud bila semua aspek penting dapat diimplementasikan, termasuk juga perlunya teknologi, kebijaksanaan pemerintah tentang penggunaan lahan, perekonomian, penggunaan energi, dan lain sebagainya.

REFERENCES

Environment Canada.2003. “Environment signals: Canada’s National Environmental Indicator Series.” Canada.

Moving The Economy. July 9 - 12 1998, Economic Opportunities in Sustainable Transportation. An International Conference Toronto, Canada.

MetroTVnews.com. Menhub: Sistem Transportasi Indonesia Lemah Umum / Kamis, 21 Oktober 2010 04:03 WIB

OECD International Conference, 24-27 March 1996.Vancouver Canada

Richardson, B. 2000. ‘‘Role of motor-vehicle industry in a sustainable transportation system.’’ Transportation Research Record 1702, Transportation Research Board, Washington, D.C., 21–27.

Sustainable Transport Action Network (SUSTRAN), May 1996.

(9)

United Nations Center for Human Settlements (UNCHS).2001. The state of the world’s cities, Kenya.

United Nation Word Commission on Environment and Development (UNWCED). 1987.

Our common future, Oxford University Press, Oxford, U.K.

United States Department of Transportation (USDOT).2003. Performance Rep. No. 2004

Performance Plan,Washington, D.C.(http://

www.dot.gov/PerfPlan2004/index.html).

Referensi

Dokumen terkait

Richard Taylor secara garis besar membagi aliran filsafat kehendak (voluntarisme) menjadi empat bentuk, yaitu; (1) Psychological voluntarism, aliran ini berpendapat

Dari hasil penelitian persentase paling besar dari 4 indikator tersebut yaitu pola perilaku sebesar 64% yang menunjukan bahwa kesadaran politik mayatakat muara kumpeh lebih di

Ketiga : berdasarkan tinjauan ekonomi syariah, manajemen pengembangan usaha Raja Salad dapat dikatakan sesuai dengan syariah, Hal ini dapat dilihat dari apa yang dikerjakan

Menurut penulis pola koordinasi secara pastisipatif yang di bangun oleh pemerintah desa dan lembaga adat sudah terjalin dengan baik adanya tehnik dalam mengambil

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Biaya pada Badan Layanan Umum Daerah

Declare Sub AnalTamanSari Declare Sub AnalPalmerah Declare Sub AnalKebonJeruk Declare Sub AnalJakartaBarat Declare Sub Pemadam_Rawan Declare Sub Polisi_Rawan Declare

Dimana honeyd berfungsi sebagai server bayangan yang mendeteksi dan merekam aktivitas jaringan, snort digunakan sebagai sistem keamanan jaringan yang mendeteksi

Oleh karena itu dilakukan penelitian audit energi di Rumah Sakit Angkatan Laut dr.Ramelan Surabaya dengan tujuan untuk mengetahui profil penggunaan energi, untuk