• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemecahan masalah dan pendekatan sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemecahan masalah dan pendekatan sistem"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Masalah sering kali muncul dalam kehidupan manusia. Setiap permasalahan tidak akan berhenti sendiri tanpa disertai solusi untuk menyelesaikannya.masalah sering kali terjadi pada komunitas – komunitas baik komunitas kecil maupun komunitas besar. Permasalahan yang kompleks sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya secara tidak langsung menuntut seorang menejer untuk membuat sebuah keputusan. Pada saat ini suatu pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis usaha :-. Persiapan-. Definisi-. Solusi

Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu system dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem – subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefenisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagiansistem menurut suatu urutan tertentu. Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi alternative, mengevaluaasinya, memilh yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.

1. Maksud dan tujuan

Penulisan makalah ini bermaksud membuka pemikiran para mahasiswa untuk lebih tanggap dalam menghadapi sebuah permasalahan dan mampu menyelesaikan permasalah tersebut, dan tentunya tulisan ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa ketika memasuki dunia kerja nantinya.

2. Ruang lingkup

(2)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN

Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi (solusi alternatif dan kendala).

B. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM

1. Usaha Persiapan

Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. Mengenal sistem lingkungan. Mengidentifikasi subsistem perusahaan.

2. Usaha Definisi

Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada dan menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :

a) Mengevaluasi standar.

b) Membandingkan output dengan standar. c) Mengevaluasi manajemen.

d) Mengevaluasi pemroses informasi.

e) Mengevaluasi input dan sumber daya input. f) Mengevaluasi proses.

(3)

a) Pertimbangan alternatif yang layak. b) Mengevaluasi berbagai solusi alternatif. c) Memilih solusi terbaik.

d) Menerapkan solusi.

e) Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

C. FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH Tiga kategori manajer dalam merasakan masalah :

1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.

2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :

a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.

b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.

3. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah (Problem solver):

a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem.

b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

D. PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

1. Pemecahan masalah

(4)

diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.

2. Pendekatan system

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.

a) Mengenali kontroversi b) Menimbang klaim alternatif c) Membentuk penilaian

Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja. Langkah – angkahnya adalah sbb:

a) Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.

b) Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.

c) Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

E. Upaya persiapan

a) Memendang perusahaan sebagai suatu system. Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu sistem.

b) Mengenal sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting. c) Mengidentifikasi subsistem – subsistem perusahaan. Subsistem – subsistem utama

perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.

(5)

Upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Upaya definisi mencakup dua langkah:

a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem ketika manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau slah satu unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi tingkat.

b) Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu. Elemen satu = mengevaluasi standar. Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.

1. Standar harus sah 2. Standar harus realistis 3. Standar harus dimengerti

4. Standar harus terukur

Elemen dua = membandingkan output sistem dengan standar. Setelah manajer puas dengan standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya dengan standar.

Elemen tiga = mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.

Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi. Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.

(6)

Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output. Elemen masalah (dalam hal ini, manajemen) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling pentign dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.

G. Upaya Pemecahan

1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.

2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Semua alternatif harus di evaluasi dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.

3. Memilih solusi terbaik. Perlu memilih satu alternatif yang tampak paling baik.

4. Menerapkan solusi. Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik.

5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif. Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.

H. Menelaah Pendekatan Sistem

Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik adalah upaya persiapan yang harus dilakukan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai. I. Faktor-faktor Pribadi yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah

Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

a) Merasakan masalah. Ada tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem sensing styles) mereka, yaitu :

(7)

2. Pemecah masalah (problem solver). Manajer ini tidak mencari masalah juga dan juga tidak menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.

3. Pencari masalah (problem seeker). Manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.

b) Mengumpulkan informasi. Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka

1. Gaya teratur (preceptive style). Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya. 2. Gaya menerima (receptive style). Manajer jenis ini ingin melihat semuanya,

kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.

c) Menggunakan informasi Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information using style) :

1. Gaya sistematis (systematic style). Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.

2. Gaya intuitif (intuitive style). Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuiakan dengan situas.

J. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM

1. Usaha Persiapan.

a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. b) Mengenal sistem lingkungan.

c) Mengidentifikasi subsistem perusahaan.

(8)

3. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu : a) Mengevaluasi standar.

b) Membandingkan output dengan standar. c) Mengevaluasi manajemen.

d) Mengevaluasi pemroses informasi.

e) Mengevaluasi input dan sumber daya input. f) Mengevaluasi proses.

g) Mengevaluasi sumber daya output. h) Usaha Persiapan

4. Pertimbangan alternatif yang layak. 5. Mengevaluasi berbagai solusi alternatif. 6. Memilih solusi terbaik.

7. Menerapkan solusi.

8. Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.

K. FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH 3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :

1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :

a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.

b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.

(9)

a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem.

b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

L. PEMECAHAN MASALAH

(10)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah Pendekatan Sistem Dalam Memecahkan Masalah Dan Mengambil Keputusan adalah sebagai berikut :

1. Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorangprofesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunyatahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalammemecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu: Mengenali kontroversi, Menimbang klaim alternative, Membentuk penilaian

2. Pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untukmenekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.

3. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajeryakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.

4. Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya merekamempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah,mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.

(11)

Daftar Pustaka:

http://fadli-tn.info/blog/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalah-dan-membuat-keputusan/

http://demson.files.wordpress.com/2009/11/makalah-spk.pdf

http://www.scribd.com/doc/13564609/Makalah-Pengambilan-Keputusan

http://www.scribd.com/doc/21333491/Tugas-Akhir-Teori-Pebgambilan-Keputusan

http://www.slideshare.net/bang_qq/peran-sistem-informasi-manajemen-dalam-pengambilan-keputusan-organisasi

Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, Yogyakarta, 1987. Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1984.

T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE & LMP2M-YKPN, Yogyakarta, 1984.

Referensi

Dokumen terkait

memberikan kenangan selama aku menempuh pendidikan disini.. PENGARUH GAYA BELAJAR DAN PERHATIAN SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Pada langkah ini, para pemecah masalah (siswa) harus dapat menentukan dengan jeli apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Namun yang perlu diingat, kemampuan otak manusia

Secara umum terjadinya perbedaan kemampuan memecahkan masalah dimungkinkan karena dalam pembelajaran kontekstual dengan pendekatan open ended dikembangkan penalaran

Masalah yang tidak terstruktur harus dipecahkan oleh manajer, tetapi masalah yang terstruktur dapat dipecahkan oleh komputer.. Manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk

Pemilihan model pembelajaran (REACT) diharapkan mampu untuk membangkitkan kemampuan pemecahan masalah maematik siswa dalam menemukan cara-cara khusus untuk memecahkan

a) Siswa bisa memecahkan masalah/soal dengan persentase 93,57%, ini berarti penggunaan LKS dalam pembelajaran telah dapat membuat siswa memecahkan masalah/soal

Memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika memerlukan cara atau langkah-langkah untuk memecahkan masalah dan juga harus mengetahui dengan benar permasalahannya

a) Siswa bisa memecahkan masalah/soal dengan persentase 93,57%, ini berarti penggunaan LKS dalam pembelajaran telah dapat membuat siswa memecahkan masalah/soal