• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENAKAN SANKSI ATAS TINDAKAN TIDAK BE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENGENAKAN SANKSI ATAS TINDAKAN TIDAK BE (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENAKAN SANKSI ATAS TINDAKAN TIDAK BENAR DARI PETUGAS PAJAK

Petugas pajak tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana,

berdasarkan pasal 36 ayat (5)UU KUP, apabila dalam melaksanakan tugasnya didasarkan ppada etikat baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pegawai pajak dalam melaksanakan tugasnya dianggap berdasarkan itikad baik apabila pegawai pajak tersebut dalam melaksanakan tugasnya tidak untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri , keluarga, kelompok, dan/atau tidankan lain yang berindikasi korupsi,kolusi , dan/atau nepotisme. Namun, apabila petugas pajak dalam tugasnya melakukan tindakan yang tidak benar dapat dikenakan sanksi. Adapun tindakan yang tidak benar tersebut diantaranya adalah :

1. Menetapkan pajak tidak sesuai UU 2. Bertindak diluar kewangannya

Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak di luar kewenangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dapat diadukan ke unit internal Departemen Keuangan yang berwenang melakukan pemeriksaan dan investigasi dan apabila terbukti melakukannya dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3 )

Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan pengancaman kepada Wajib Pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

(4 )

(2)

(5 )

Pegawai pajak tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana, apabila dalam melaksanakan tugasnya didasarkan pada iktikad baik dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Penjelasan Pasal 36A

Ayat (1)

Dalam rangka mengamankan penerimaan negara dan meningkatkan profesionalisme pegawai pajak dalam melaksanakan ketentuan undang-undang perpajakan, terhadap pegawai pajak yang dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak yang tidak sesuai dengan undang-undang sehingga mengakibatkan kerugian pada pendapatan Negara dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat (2)

Ayat ini mengatur pelanggaran yang dilakukan pegawai pajak, misalnya apabila pegawai pajak melakukan pelanggaran di bidang kepegawaian, pegawai pajak dapat diadukan karena telah melanggar peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian. Apabila pegawai pajak dianggap melakukan tindak pidana, pegawai pajak dapat diadukan karena telah melakukan tindak pidana. Demikian juga, apabila pegawai pajak melakukan tindak pidana korupsi, pegawai pajak dapat diadukan karena melakukan tindak pidana korupsi.

Dalam keadaan demikian, Wajib Pajak dapat mengadukan pelanggaran yang dilakukan pegawai pajak tersebut kepada unit internal Departemen Keuangan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Pegawai pajak dalam melaksanakan tugasnya dianggap berdasarkan iktikad baik apabila pegawai pajak tersebut dalam melaksanakan tugasnya tidak untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri, keluarga, kelompok, dan/atau tindakan lain yang berindikasi korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme.

(3)

Dalam rangka mengamankan penerimaan negara dan meningkatkan profesionelisme pegawai pajak dalam melaksanakan ketentuan dalam UU perpajakan, kepada pegawai pajak yang sengaja menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai dengan UU sehingga mengakibatkan kerugian pada pendapatan negara, dikenai sanksi dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

SANKSI MENETAPKAN PAJAK TIDAK SESUAI DENGAN UU

Pegawai pajak yang karena kelalaiannya atau dengan sengaja menghitung atau menetapkan pajak tidak sesuai dengan ketentuan UU perpajakan sesuai dengan Pasal 36 ayat (1) UU KUP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan.

BERTINDAK DILUAR KEWENANGAN

Pelanggaran yang dilakukan pegawai pajak, misalnya apabila pegawai pajak melakukan pelanggaran dibidang kepegawaian , pegawai pajak dapat diadukan karena telah melanggar peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian. Apabila pegawai pajak dianggap melakukan tindakan pidana, pegawai pajak dapat diadukan karena telah melakukan tindak pidana. Demikian juga, apabila pegawai pejak melakukan tindak pidana korupsi, pegawai pajak dapat diadukan karena melakukan tindak pidana korupsi. Dalam keadaan demikian, wajib pajak dapat mengadukan pelanggaran yang dilakukan pegawai pajak tersebut kepada unit internal department keuangan

SANKSI BERTINDAK DILUAR KEWENANGANNYA

Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya dengan sengaja bertindak diluar kewenangannya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat diadukan keunit internal Department Keuangan yang berwenang melakukan keuangan melakukan pemerikasaan dan investigasi dan apabila terbukti melakukannya sesuai Pasal 36 A ayat (2) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

MELAKUKAN PEMERASAN DAN MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasya terbukti melakukan pemerasan dan pengancaman kepada wajib pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara

melawan hukum dapat dikenakan sanksi pidana.

(4)

dimaksud dalam pasal 12 UU No 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dan perubahannya

Bunyi Pasal 12 UU No 31 Tahun 1999

Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 419, Pasal 420, Pasal 423, Pasal 425, atau Pasal 435 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana

penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

SANKSI PIDANA KEPADA PETUGAS PAJAK YANG MELAKUKAN PEMERASAN

Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan pengancaman kepada wajib pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara

melawan hukum sesuai pasal 36 A ayat (3) UU KUP diancam dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 368 kitab UU Hukum pidana

Pasal 368 ayat (1) KUHP

Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasanuntuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun

SANKSI PIDANA BAGI PETUGAS PAJAK YANG MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI

Sesuai pasal 36 A ayat (4) UU KUP bahwa ancaman pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 UU No 31 Tahun 1999 tentang pemeberantasan tindak pidana korupsi dan perubahannya, diberikan kepada petugas pajak yang menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum, yang antara lain dengan menyalahgunakan kekuasaanya untuk :

1. Memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu 2. Membayar atau menerima pembayaran

Referensi

Dokumen terkait

Acuan untuk melaksanakan pembelajaran menulis berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA. Standar kompetensi menulis di SMA, yaitu mengungkapkan

❖ Maka, sebagai orang Islam, masyarakat Melayu berpegang kepada konsep tauhid iaitu mengEsakan Allah s.w.t tanpa menyamakan Dia dengan sesuatu yang lain dan hanya Allah s.w.t

Dalam skala nasional, sistem hukum Indonesia mengantisi-pasinya dengan upaya unifikasi, sekalipun pada saat yang sama diferensiasi kadang-kadang dipaksakan, yakni sistem

Di Pontianak musik keroncong kurang populer di kalangan anak muda dan banyak dimainkan oleh orang tua.Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) pendeskripsian

Dia menyuruh Hosea untuk pergi dan mengawini seorang pelacur (esheth zeuunim), karena seluruh negeri telah "bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN." 25

Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rangkaian kegiatan dalam proses penganggaran yang dimulai pada saat anggaran negara mulai disusun sampai dengan