• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 561 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UKM SEBAGAI SARANA PERDAGANGAN BATIK DENGAN E-MARKETPLACE DI PEKALONGAN Muhammad Rizky Akbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 561 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UKM SEBAGAI SARANA PERDAGANGAN BATIK DENGAN E-MARKETPLACE DI PEKALONGAN Muhammad Rizky Akbar"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UKM SEBAGAI SARANA

PERDAGANGAN BATIK DENGAN E-MARKETPLACE DI

PEKALONGAN

Muhammad Rizky Akbar1), Sarana1), Agus Suwondo1)

1

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedarto, S.H., Tembalang Kota Semarang 50275

E-mail: sarpolines@gmail.com

Abstract

International Batik Center (IBC) is a shopping center that handles more than 200 SMEs batik in Pekalongan. IBC provides facilities for convenience and batik craftsmen archipelago to have equal opportunities in marketing their products to customers. All types of transactions and records entrepreneurs in the IBC is still done manually. This research is a part of a research which greater to design and bulid an information system that can be a solution for all businesses that are in the International Batik Center with system design Electronic Marketplace and Point of Sales Systems. Focus in the research is only prefer to information system for SME which is sub system of E-Marketplace. The design methodology used in this study is ICONIX Process. The purpose of this study resulted in the design and web application E-Marketplace for information system that can support SME to get online transaction and it can be sync with Point of Sales Application. With the system E-Marketplace is expected to SMEs as sellers will have many benefits compared to conventional market, including the increased track new sales, ease in selling goods, the sale can be done anytime and anywhere in Indonesia.

Keyword: E-Marketplace, Information System for SME, ICONIX

Abstrak

International Batik Center (IBC) merupakan pusat perbelanjaan yang menangani lebih dari 200 UKM batik yang ada di Kota Pekalongan. IBC memberikan fasilitas dan kemudahan bagi para pengrajin batik nusantara untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memasarkan produknya kepada pelanggan. Segala jenis transaksi dan pencatatan yang dilakukan pelaku usaha di dalam IBC masih dilakukan secara manual. Penelitian ini merupakan bagian dari cakupan penelitian yang lebih besar yang bertujuan merancang dan membangun suatu sistem informasi yang dapat menjadi solusi bagi seluruh pelaku usaha yang berada di International Batik Center dengan perancangan sistem Electronic Marketplace dan Sistem Point of Sales, fokus dalam penelitian ini hanya mengacu pada sistem informasi UKM sebagai sub sistem dari E-Marketplace. Metodologi Perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ICONIX Process. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan suatu rancangan dan aplikasi berbasis web E-Marketplace khususnya sistem informasi UKM yang dapat mendukung UKM dalam bertransaksi online dan dapat disinkronkan dengan aplikasi point of sales. Dengan adanya sistem E-Marketplace ini diharapkan UKM sebagai penjual akan memperoleh banyak manfaat dibandingkan dengan pasar konvensional, di antaranya adalah bertambahnya jalur penjualan baru, kemudahan dalam menjual barang secara online, penjualan dapat dilakukan kapan dan dimana saja di Indonesia, dan dapat mendokumentasikan transaksinya secara real time.

(2)

PENDAHULUAN

Penggunaan teknologi informasi khususnya internet saat ini mulai dikembangkan oleh para pelaku bisnis di sektor industri Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Seiring dengan kemudahan akses internet, peralihan perdagangan konvensional menjadi perdagangan secara elektronik mempunyai peluang besar untuk dimanfaatkan sebagai media untuk memperluas area pemasaran. Pada tahun 2013 nilai pasar e-commerce di Indonesia mencapai US$ 8 miliar atau setara dengan Rp 94,5 triliun dan diprediksi akan mengalami kenaikan tiga kali lipat menjadi US$ 25 miliar yang setara dengan Rp 295 triliun di tahun 2016 (JPPN, 2015). Potensi tersebut sejalan dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30 persen dari total penduduk di Indonesia. Kajian lebih lanjut yang dilakukan oleh yStat (2015:3) menyebutkan bahwa e-marketplace mendominasi dalam persaingan e-commerce di Indonesia.

E-marketplace merupakan salah satu pengembangan commerce dimana e-marketplace menjadi media perantara yang mempertemukan antara penjual dan pembeli (Sirot Naovarat dan Panitharn Juntongjin (2015:41). E-Marketplace memungkinkan pembeli untuk menemukan berbagai jenis barang dan jasa yang ditawarkan dari berbagai penjual yang berbeda. Selain itu e-marketplace menyediakan fasilitas bertransaksi yang aman dan mudah bagi penjual maupun pembeli.

Basis aplikasi yang pada umumnya digunakan dalam E-Marketplace adalah web, aplikasi berbasis web memungkinkan pengguna aplikasi untuk bertransaksi dengan E-Marketplace tanpa harus mengunduh aplikasi tersebut secara langsung, Pengguna cukup menyediakan aplikasi browser untuk mengakses internet dan menuliskan alamat URL E-Marketplace yang dituju. Selain itu aplikasi berbasis web dapat diakses dengan mudah oleh pengguna dengan menggunakan komputer dan Mobile Phone.

Sebagai ikon pusat perbelanjaan batik di Kota Pekalongan yang melayani perdagangan secara grosir dan eceran, International Batik Center (IBC) mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan perdagangan konvensialnya ke arah perdagangan secara elektronik. IBC terletak di Jl. A. Yani No. 573 Wiradesa, Jalur Pantura, Pekalongan, Jawa Tengah. IBC memfasilitasi serta memberikan kemudahan bagi para pengrajin batik nusantara untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam memasarkan serta memperkenalkan masing-masing produknya kepada pelanggan dalam suatu area perdagangan terpadu. Saat ini jumlah UKM yang tergabung di International Batik Center yakni 200 UKM.

(3)

Adapun fokus dalam penelitian ini hanya pada sistem informasi untuk UKM yang merupakan sub sistem dari E-Marketplace, sistem yang dikembangkan ditujukan untuk UKM selaku penjual agar dapat digunakan untuk bertransaksi dengan pelanggan melalui dunia maya sehingga diharapkan sistem tersebut memberi dampak perluasan pasar penjualan batik tanpa batas wilayah dan waktu. Selain itu sistem yang dikembangkan harus dapat dilakukan sinkronisasi data dengan sistem Point of Sales, proses integrasi dari kedua sistem tersebut dilakukan dengan memanfaatkan model Representation State Transfer (REST).

Perbedaan rancangan sistem ini dengan sistem – sistem e-marketplace yang sudah ada seperti Tokopedia, Lazada, Zalora, BukaLapak dan sebagainya, yakni pada penyediaan sistem point of sales bagi para penjual yang secara langsung dapat memperbaharui data offline dengan database e-marketplace. Penelitian ini secara praktis bermanfaat untuk UKM, dimana hasil perancangan sistem infornasi ini diharapkan dapat membantu memasarkan produk mereka sehingga dapat meningkatkan hasil penjualan barang dagangannya dan membantu mengangkat batik ke dunia global.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ICONOX Process. ICONIX Process dinilai merupakan metode yang paling tepat untuk digunakan karena di dalam ICONIX Process terdapat analisis kehandalan (Robustness Analysis) yang berfungsi untuk menemukan objek – objek baru yang sebelumnya tidak teridentifikasi. ICONIX Process adalah suatu proses yang menjelaskan secara spesifik langkah – langkah dalam mengerjakan suatu projek (Doug Rosenberg, 2007:23). ICONIX Process adalah metode pengembangan perangkat lunak yang berorientasi pada arsitektur. Metode ICONIX Process berada di antara Rational Unified Process (RUP) dan Extreme Programing (XP). ICONIX process dikendalikan oleh use case seperti halnya RUP, namun tanpa banyak tambahan untuk pentabelan. ICONIX process juga sangat sedikit prosesnya dan ketat seperti halnya XP, namun tidak mengabaikan analisis dan desain seperti pada XP. Proses ini membuat penggunaan UML menjadi efisien karena tetap terfokus pada requirement.

Tujuan dari ICONIX Process yaitu mewujudkan Use Case yang sebelumnya sudah disusun menjadi kode, Mursanto dan Yulianta (2008:120) memberikan kesimpulan dalam penelitiannya bahwa ICONIX Process menawarkan metodologi singkat namun lengkap untuk membangun perangkat lunak termasuk aplikasi berbasis web. Terdapat empat tahapan utama yang harus dilakukan secara berurutan untuk mengimplementasikan ICONIX Process yakni sebagai berikut. Requirement Analysis

Requirement Analysis merupakan tahapan – tahapan yang dilakukan untuk mendefinsikan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, tahapan – tahapan yang utama antara lain Functional Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan Fungsional), Domain Modelling, Story Board the User Interface, dan Use Case Modelling.

Analysis and Preliminary Design

(4)

Robustness Analysis menjembatani apabila terjadi kekurangan atau kesenjangan pada deskripsi skenario use case sehingga dibuat menjadi lebih baik untuk tahap yang selanjutnya. Untuk sebuah sistem yang komplek, dalam tahap ini sebelum melakukan Robustness Analysis perlu digambarkannya proses bisnis keseluruhan sistem dalam bentuk deployment diagram.

Detailed Design

Detailed Design berisikan tahapan - tahapan perancangan sistem secara rinci dan menyeluruh, hasil rancangan sistem tersebut nantinya yang akan diimplementasikan ke dalam wujud aplikasi. Tahapan – tahapan ini terdiri dari Technical Architecture, Sequence Diagramming, Updated Domain Model, Finalize the Class Model, dan pembuatan Database. Hasil dari rancangan ini yang akan menjadi dasar dalam proses pembuatan perangkat lunak yang dikembangkan.

Adapun gambaran tahapan umum dalam ICONIX Process dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. ICONIX Process

Sumber: Rosenberg, D., & Stephens, M. (2007). Use case driven object modeling with

UML. APress, Berkeley, USA.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Proses Bisnis Sistem Berjalan

International Batik Center dikelola oleh pihak manajemen IBC yang mempunyai kantor pusat satu kompleks dengan pasar IBC. IBC menyediakan tempat jual beli batik bagi para pedagang batik disana. Meskipun IBC merupakan pengelola pasar, namun pihak manajemen IBC tidak terlibat secara langsung terhadap transaksi antara UKM dengan pembeli.

(5)

Walaupun tempat untuk berjualan hanya mempunyai 1 ruko, ada UKM yang telah menyediakan pembayaran dengan kartu debet dan kredit. Dalam hal pembukuan transaksi jual beli, Sebagian manjemen pembukuan dan akuntansi, sebagian besar UKM masih menggunakan sistem manual dalam melakukan pencatatan transaksi bisnisnya.

Model Bisnis dan Sistem yang Dikembangkan

Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model bisnis yang didasarkan pada analisis sistem berjalan, model bisnis tersebut menerapkan sistem informasi berbasis komputer dan mobile, model bisnis tersebut adalah penerapan sistem Point of Sales dan sistem E-Marketplace. Sistem Point of Sales merupakan sistem pendukung dari proses bisnis yang telah berjalan sedangkan sistem E-Marketplace merupakan sistem baru yang belum berjalan pada International Batik Center.

Selain itu model sistem yang dikembangkan merupakan sistem yang saling terintegrasi antara Point of Sales dengan sistem E-Marketplace, integrasi tersebut dikembangkan dengan memanfaatkan web service sebagai alat singkronisasi antara data produk dan data transaksi online.

Gambar 2. Integrasi Data Sistem Point of Sales dengan E-Marketplace

Berikut ini model proses bisnis transaksinya digambarkan dengan menggunakan BPMN (Bussiness Process Modelling Notation).

(6)

Gambar 4. Model Proses Bisnis Transaksi Pemesanan Online

Pada sistem E-Marketplace pihak yang berperan dalam jalannya sistem adalah UKM sebagai pihak penjual dan pengelola International Batik Center sebagai pihak ketiga yang akan menjadi perantara UKM dengan pembeli dalam bertransaksi, transaksi yang dikembangkan dalam E-Marketplace yaitu penjualan online dan pemesanan online.

Perancangan Perangkat Lunak

Mengacu pada rancangan model proses bisnis transaksi E-Marketplace, dapat dilakukan sebuah perancangan sistem informasi UKM berbasis web pada sistem E-Marketplace, adapun hasil rancangannya sebagai berikut.

Requirement Analysis

Tahapan ini diawali dengan tahap Functional Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan Fungsional) dari sistem E-Marketplace. Berdasarkan analisis tersebut dapat diuraikan kebutuhan fungsip fungsional dari sistem yang dikembangkan sebagai berikut.

Tabel 1. Kebutuhan Fungsional Sistem

No. Uraian Kategori

1. Sistem harus menyediakan menu melakukan login untuk pengguna

(user).

Login

2. Sistem harus dapat melakukan manajemen produk dengan aplikasi

E-marketplace maupun hasil singkronisasi dengan aplikasi Point of Sales.

Produk

3. Sistem menyediakan fasilitas pemilihan metode pembayaran dan kurir Metode

Pembayaran

4. Sistem menyediakan halaman untuk konfirmasi pembayaran Konfirmasi

Pembayaran

5. Sistem harus menampilkan penyerahan pembayaran dari IBC Penyerahan

Pembayaran

6. Sistem harus memfasilitasi review pada setiap transaksi yang berhasil. Review

7. Sistem harus menyediakan forum diskusi. Diskusi

8. Sistem harus dapat menampilkan informasi penerimaan barang oleh

customer dan menunggu penyerahan pembayaran dari IBC

Penerimaan Barang

9. Sistem harus dapat menampilkan laporan yang dibutuhkan tiap – tiap

pengguna.

(7)

Functional Requirement Analysis

Rincian kebutuhan fungsional tersebut akan menjadi dasar dalam melakukan tahapan - tahapan selanjutnya.

Metode Pembayaran Penyerahan Pembayaran

Pembayaran

Pembelian Customer Kurir Pemesanan Produk

UKM

Diskusi Customer IBC

User **

*

* * *

Sistem E-Marketplace

Kebijakan E-M Singkronisasi

* *

Gambar 5. Domain Model E-Marketplace

Pada tahapan Domain Modelling dapat ditentukan sejumlah domain objek yang diperoleh dari hasil mengekstrak kata benda yang terdapat pada rincian kebutuhan fungsional, pada Sistem E-Marketplace terdapat domain objek Singkronisasi yang akan menjadi objek penghubung antara sistem E-Marketplace dengan sistem Point of Sales.

(8)

Gambar 6. GUI Sistem E-Marketplace

Gambar 8. GUI Sistem E-Marketplace

Setelah seluruh GUI berhasil dirancang dan sesuai dengan kebutuhan fungsional yang terdapat pada sistem, dilanjutkan ke tahap terakhir dalam Requirement Analysis yaitu Use Case Modelling, GUI yang telah dirancang menjadi dasar dalam menentukan Use Case dari tiap pengguna sistem. Sehingga dapat digambarkan Use Case Diagram sebagai berikut.

E-Marketplace (Sub Sistem Informasi UKM)

UKM

Login Pengaturan Umum

Manajemen Produk

Diskusi

Melayani Pembelian Customer

Melayani Pemesanan Customer

Penerimaan Pembayaran

Lihat Laporan

«uses»

«uses»

«uses»

«uses»

«uses»

«uses» «uses»

Sistem POS

Sinkronisasi Data

(9)

Use Case Diagram pada sistem informasi UKM dan sistem Point of Sales dihubungkan dengan Use Case Singkronisasi Data, berdasarkan diagram tersebut telah ditentukan bahwa singkronisasi secara aktif hanya dapat dilakukan oleh UKM melalui sistem Point of Sales.

Analysis and Preliminary Design

Tahapan ini dilakukan dengan menggunakan Robustness Analysis (Analisa Kehandalan) dengan menganalisis masing – masing skenario use case, baik normal flow maupun alternate flow, sehingga dapat ditentukan skenario use case yang paling tepat dan ditemukan juga domain objek baru. Berikut adalah contoh hasil dari Robustness Analysis dari penelitian untuk use case melayani pembelian customer. Pengguna aplikasi yang berasal dari pihak UKM dapat melayani transaksi pembelian yang berasal dari customer, meliputi mengubah status pembelian menjadi sedang diproses dan mengubah status pembelian menjadi sedang dikirim.

E-Marketplace (Sub Sistem Informasi UKM) FR05

UKM

FR01 Login

FR05 Melayani Pembelian Customer

* *

«uses»

Mengubah Status Pembelian Menjadi Sedang

Diproses «extends»

Mengubah Status Pembelian Menjadi Sedang DIkirim «extends»

Gambar 10. Diagram Use Case Melayani Pembelian Customer

Berdasarkan Use Case diatas dapat dilihat bahwa Melayani Pembelian Customer meliputi aktivitas yang saling berhubungan dan berurutan, yaitu

mengubah status pembelian menjadi “Sedang Diproses” dan “Sedang Dikirim”.

(10)

Tabel 2. Dekripsi Use Case Melayani Pembelian Customer Use Case Name

Melayani Pembelian

Customer

Use Case ID

FR05

Primary Actor

UKM

Normal Flow:

1. Pada halaman Dashboard UKM menekan tombol Pembelian Customer,

2. web akan menampilkan halaman Pembelian Customer yang berisi tabel data pembelian

dari customer untuk UKM yang bersangkutan dengan atribut kode pembelian, nama

pemesan, tanggal, dan status pembelian yang berasal dari database.

3. UKM menekan tombol Lihat Detail pada salah satu data pembelian,

4. Web akan melakukan pengecekan hak akses ke data Pembelian Customer

5. web akan menampilkan halaman Detail Pembelian Customer yang berisi rincian

pembelian kepada UKM yang bersangkutan secara detail yang berasal dari database.

Alternate Flow:

1. Jika UKM mengakses halaman Pembelian Customer tanpa login sebelumnya akan

diteruskan pada halaman Login.

2. Jika akun login UKM bukanlah pemilik dari data pembelian akan diteruskan pada

halaman Pembelian Customer dengan Pesan “Anda tidak memiliki akses”.

Gambar 11. Robusness Diagram Sistem E-Marketplalce: Sistem Informasi UKM

Hasil dari Robustness Analysis tersebut merupakan sebuah rancangan awal yang menjembatani antara analisis terhadap use case dengan perancangan perangkat lunak yang lebih mendetail.

Detailed Design

(11)

Gambar 12. Technical Architecture Sistem E-Marketplace: Sistem Informasi UKM dan Point of Sales

Sesuai dengan perancangan arsitektur teknisnya, metode yang digunakan dalam rangka sinkronisasi adalah dengan memanfaatkan RESTfull sebagai metode Web Service. setelah menentukan rancangan Technical Architecture dilakukan tahap Sequence Diagramming, dengan hasil rancangan sebagai berikut.

Gambar 13. Sequence Diagram Sistem E-Marketplace: Sistem E-Marketplace

(12)

Metode Pembayaran

Penyerahan Pembayaran

Pembayaran Pembelian Customer

Kurir Pemesanan

Produk

UKM

Diskusi

Customer

IBC

User

Sistem E-Marketplace

Kebijakan E-M

Diskusi Umum

Diskusi Produk Detail Pembelian UKM

Detail Pembelian Produk

User Login

Detail Diskusi Umum Detail Diskusi Produk

Kategori Produk Detaul Keranjang Keranjang Beli

Gambar 14. Updated Domain Model Sistem E-Marketplace

Dengan dilakukannya proses Updated Domain Model maka telah ditentukan domain objek apa saja yang dilibatkan pada sistem E-Marketplace termasuk pada sisitem informasi lainnya yang dikembangkan pada penelitian lain yang terkait. Pada tahapan selanjutnya Updated Domain Model yang telah disusun dikonversi menjadi Class Diagram dengan menambahkan atribut dan operasi yang diperlukan, penambahan atribut didasarkan pada rancangan GUI, sedangkan operasi diambil dari setiap event yang terdapat pada rancangan Sequence Diagram, selain itu dilakukan pengembangan terhadap relasi antar class diagram menjadi relasi yang lebih spesifik dan deskriptif.

(13)

-id_metode : String

+detail_pembelian_ukm : Detail Pembelian UKM -pembayaran : Pembayaran

-jenis_diskusi : String = umum -detail_diskusi : Detail Diskusi Umum

Diskusi Umum

-jenis_diskusi : String = produk -id_produk : String -detail_diskusi : Detail Diskusi Produk

Diskusi Produk

-detail_pembelian_produk : Detail Pembelian Produk

Detail Pembelian UKM

(14)

Gambar 16. Rancangan Database Sistem E-Marketplace

Gambar 17. Aplikasi Berbasis Web Sistem E-Marketplace: Sistem Informasi UKM

(15)

Laporan yang dihasilkan dari sistem informasi ini terdiri dari terdapat laporan pembelian customer, pemesanan dan laporan review. Berikut contoh laporan pembelian yang dihasilkan oleh sistem informasi untuk UKM.

Gambar 19. Laporan Pembelian

Sistem telah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode pengujian Black Box Testing dan White Box Testing. Black box testing digunakan untuk melakukan pengujian dengan lingkup hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Berikut ini hasil dari pengujian dengan menggunakan black box testing.

Tabel 3. Unit Test Black Box Testing

Unit Test Butir Uji

Login Melakukan Login

Pengaturan Umum Mengubah profil UKM dan mengubah akun user

Manajemen Produk Menambah, mengubah, dan menghapus data produk

Diskusi Umum Membalas diskusi umum dari customer

Diskusi Produk Membalas diskusi produk dari customer

Pembelian Customer Memproses Pembelian Customer dengan mengubah status

pembelian menjadi sedang diproses dan proses kirim

Pemesanan Melakukan konfirmasi pesanan customer dan memproses pesanan

customer dengan mengubah status pesanan menjadi proses produksi, produksi selesai, dan proses kirim.

Penerimaan Pembayaran

Menampilkan status pembayaran kepada customer dan Mencetak

bukti penerimaan pembayaran Laporan Pembelian

Customer

Menampilkan laporan pembelian berdasarkan status transaksi, tanggal, dan kode produk

Laporan Pemesanan Menampilkan laporan pemesanan berdasarkan status transaksi, dan

tanggal Laporan Penerimaan

Pembayaran

Menampilkan laporan penerimaan pembayaran berdasarkan jenis pembayarannya dan tanggal

Laporan Hasil Review Menampilkan laporan hasil review pelayanan atas transaksi

berdasarkan tanggal

Sinkronisasi Mengunggah Data Produk yang ada di sistem Point of Sales dan

Mengunduh Data Transaksi yang ada di sistem informasi UKM

(16)

Semua elemen diatas telah lolos dari hasil pengujian secara black box. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian secara white box. Pengujian White Box Testing dilakukan untuk menguji apakah proses yang berjalan di dalam sistem telah sesuai dengan detail perancangan dan prosedur yang berlaku. Berikut ini unit test untuk pengujian secara white box.

Tabel 4.Unit Test White Box Testing

Unit Test Kriteria Pengujian pada Sistem E-Marketplace

Laporan Pembelian Customer

Laporan pembelian untuk kategori transaksi berhasil Laporan pembelian untuk kategori transaksi barang diterima Laporan pembelian untuk kategori transaksi sedang dikirim Laporan pembelian untuk kategori transaksi sedang diproses Laporan

Pemesanan

Laporan pembelian untuk kategori transaksi belum dikonfirmasi Laporan pembelian untuk kategori transaksi belum dibayar Laporan pembelian untuk kategori transaksi belum diproses Laporan pembelian untuk kategori transaksi proses produksi Laporan pembelian untuk kategori transaksi sudah dilunasi Laporan pembelian untuk kategori transaksi proses pengiriman Laporan pembelian untuk kategori transaksi barang sudah diterima Laporan pembelian untuk kategori transaksi berhasil

Laporan pembelian untuk kategori transaksi dibatalkan

Dengan menggunakan data transaksi tertentu kemudian daftar unit test diatas dilakukan pengujian dan pembandingan hasil laporan keluaran sistem dengan hasil laporan yang telah dibuat secara manual. Hasil dari pengujian tersebut menentukan bahwa laporan yang dibandingkan mempunyai hasil yang sama, sehingga dapat dinyatakan bahwa secara white box testing sistem informasi untuk UKM telah sesuai dengan detail perancangan dan prosedur yang berlaku.

SIMPULAN

Sistem informasi UKM dikembangkan dengan menggunakan metode ICONIX Process. Hasil dari semua tahap yang telah dilakukan menghasilkan sebuah sistem informasi untuk UKM pada sistem E-Marketplace. Sistem ini dapat membantu UKM dalam melayani pembelian dan pemesanan customer. Untuk memudahkan komunikasi antara customer dan UKM, sistem ini juga didukung dengan adanya fasilitas diskusi bagi kedua belah pihak. Selain itu aplikasi yang dikembangkan dapat melakukan sinkronisasi data dengan aplikasi Point of Sales. Sistem tersebut telah diuji dengan metode Black Box Testing dan White Box Testing. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi untuk UKM secara fungsional dan prosedural telah sesuai dengan perancangan yang dilakukan. Perancangan dan pembangunan sistem ini masih jauh dari sempurna. Sistem yang dirancanng belum dapat memberikan fasilitas kepada UKM untuk melakukan pembatalan transaksi baik itu transaksi pembelian maupun pemesanan. Disamping itu dari segi keamanan transaksi, sistem ini belum begitu mempertimbang ancaman kecurangan dari pihak luar.

(17)

otomatis adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak berwenang. Terkait dengan permasalahan sinkronisasi, kedepan sistem dibuat agar menyediakan sinkronisasi data produk secara real time.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A. 2011. Accounting Information Systems. Mason : Cengage Learning.

I Putu Agus E.P. 2015. E-Commerce, E-Bussiness, dan Mobile Commerce. Bandung: Informatika Bandung.

International Batik Center.”About”. http://www.internationalbatik.com/about.htm (31-12-2015)

JPPN. (2015). “Perkembangan Bisnis E-Commerce Di Indonesia Melesat”.

http://www.jpnn.com/read/2015/04/27/300672/Perkembangan-Bisnis-e-Commerce-di-Indonesia-Melesat. (27 Desember 2015)

Nanehkaran, Yaser Ahangari. 2013. ”An Introduction To Electronic Commerce “.

International Journal Of Scientific & Technology Research.Volume 2.Issue 4. Naovarat, Sirot dan Panitharn Juntongjin. (2015). Factor that affecting success of

E-Marketplace in Thailand. Makalah disampaikan dalam International Conference on Computer Science and Information Systems (ICCSIS-15) Naovarat, Sirot dan Panitharn Juntongjin. 2015. Factor that affecting success of

E-Marketplace in Thailand. Makalah disampaikan dalam International Conference on Computer Science and Information Systems (ICCSIS-15) Niranjanamurthy M, Kavyashree N, Mr S.Jagannath dan DR. Dharmendra

Chahar. (2013).Analysis of E-Commerce and M-Commerce:Advantages, Limitations and Security issues”.International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering. Vol. 2. Issue 6

Niranjanamurthy M, Kavyashree N, Mr. S.Jagannath dan DR. Dharmendra

Chahar. 2013. “Analysis of E-Commerce and M-Commerce:Advantages, Limitations and Security issues”.International Journal of Advanced Research

in Computer and Communication Engineering”. Vol. 2. Issue 6.

P, Mursanto dan Yulianta. (2008). “Pengambangan Aplikasi Web DENGAN ICONIX Process dan UML Studi Kasus : Sistem Manajemen Isi”

Podeswa, Howard. 2010. UML For The IT Business Analyst, Second Edition: A Practical Guide To Requirements Gathering Using The Unified Modeling Language, Boston : Course Technology PTR

R, Doug dan Kendall Scott. 2001. Applying Use Case Driven Object Modeling with UML: An Annotated E-Commerce Example. One Lake Street : Addison Wisley

R, Doug dan Matt Stephens. 2007. Use Case Driven Object Modelin with UML. New York: Kinetic Publishing Services, LLC.

Rosenberg, D., & Stephens, M. (2007). Use case driven object modeling with UML. APress, Berkeley, USA.

S, Edhy dan Khabib Mustofa. 2012. “Kebutuhan Web Service Untuk Singkronsasi Data Antar Sistem Informasi dalam E-Gov di PEMKAB Bantul Yogyakarta”. Jurnal – STMIK Bandung (edisi Mei)

Gambar

Gambar 1. ICONIX Process
Gambar 3. Model Proses Bisnis Transaksi Pembelian Online
Gambar 4. Model Proses Bisnis Transaksi Pemesanan Online
Gambar 5. Domain Model E-Marketplace
+7

Referensi

Dokumen terkait

kuning tersebut dapat dikatakan datanglah cahaya dari Allah atau hidayah bagi umat Islam yang telah diterimannya. Secara aspek psikologis, pemaknaan mengenai janur kuning yang

Perencanaan. Pada perencanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini penliti berusaha memperbaiki pelaksanaan dan proses belajar. Dengan penggunaan media gambar dalam

Root joint adalah sendi awal yang merupakan pusat pergerakan seluruh kerangka (berdasarkan konvensi umum, root joint biasanya ditempatkan di tengah-tengah pinggul kanan dan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kapasitas sumber daya manusia, penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung,

(3) Disintensif yang diberikan Pemerintah Daerah kepada kelurahan atau kepada Pemerintah Daerah lainnya dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan tahunan perusahaan sektor Transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.Metode

membangun hubungan yang positif dengan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antar lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. 3)