• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-72412-0-6

Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul

Sulistiyawati dan Tusfiyatul Aimmah

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh multimedia interaktif terhadap motivasi dan hasil belajar biologi pada aspek kognitif siswa kelas VIII Semester I di SMP Ali Maksum pada materi sistem pernafasan pada manusia. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (Quasy experiment) dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul tahun ajaram 2014-2015. Dari populasi tersebut diambil sampel yaitu siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII C sebagai kelas kontrol, teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk hasil belajar siswa, dan angket untuk motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis menggunakan uji Mann Whitney U Testuntuk data motivasibelajardanuji t (Independent Sample t-Test (2-Tailed)) untuk analisis hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan rata-rata motivasi belajar dan hasil belajar biologi siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, ditunjukkan dengan nilai p<0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif berpengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar biologi siswa.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, motivasi Belajar, Hasil Belajar, Sistem Pernafasan Manusia

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan melalui proses bimbingan, latihan, dan pengajaran yang bertujuan untuk mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku (Mulyasana, 2012:4). Pendidikan di sekolah harus dilaksanakan sebaik mungkin agar proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung efektif. Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh guru dengan tujuan mendidik siswa (Djamarah & Zain, 2010:37).

Kelemahan ceramah menurut Djamarah & Zain (2010:109) adalah hanya memberikan porsi belajar bagi siswa yang bertipe auditori saja, sehingga siswa menjadi pasif dan cenderung cepat bosan terhadap pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Ceramah juga menjadikan informasi yang disampaikan oleh guru kurang melekat pada ingatan siswa, dan pembelajaran menjadi monoton (Zaini, dkk., 2004:93).

(2)

ketuntasan minimal (KKM) biologi yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata nilai siswa kelas VIII untuk materi sistem pernafasan hanya 57.

SMP Ali Maksum merupakan salah satu sekolah berbasis pondok pesantren yang tidak hanya mempelajari mata pelajaran umum seperti pada sekolah biasa tetapi juga mempelajari ilmu agama dan banyak kegiatan keagamaan di dalamnya. Para siswa yang belum dapat menyesuaikan diri dengan kegiatan pesantren belum dapat mengatur waktunya dengan baik. Padatnya kegiatan siswa berpengaruh pada aktivitas belajar.

Berdasarkan kondisi di atas, maka upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Media pembelajaran yang digunakan di SMP Ali Maksum Krapyak adalah power point (PPT) yang dikembangkan sendiri oleh guru, LKS sekolah, dan alat peraga. Penggunaan media pembelajaran tersebut memiliki beberapa kendala dalam proses pembelajaran. Media PPT menurut guru biologi membuat siswa hanya tertarik melihat ke gambar yang ditampilkan tanpa melihat kepada isi materi yang disajikan. Penggunaan LKS menurut siswa tidak menarik karena terlalu banyak bacaan dan gambar yang disajikan tidak berwarna. Jumlah alat peraga yang digunakan di SMP Ali Maksum pun terbatas sehingga penggunaannya dalam pembelajaran kurang maksimal.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti berinisiatif untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Multimedia Interaktif terhadap Motivasi dan Hasil Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Ali Maksum, Krapyak, Bantul”.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Ali Maksum Krapyak Bantul Yogyakarta pada tanggal 24 September - 8 Oktober 2014 pada siswa kelas VIII semester gasal tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen. Pada desain

quasi eksperimen ini, kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010: 114). Hal ini disebabkan karena subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa. Desain penelitian ini menggunakan pretest dan postest control group design untuk hasil belajar pada aspek kognitif (Syaifuddin, 1999: 117-118).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Ali Maksum tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas eksperimen (kelas yang diberi perlakuan menggunakan multimedia interaktif sistem pernafasan manusia), dan kelas kontrol (kelas yang diberikan perlakuan metode demostrasi). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan penerapan Multimedia interaktif dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol.

(3)

ISBN: 978-602-72412-0-6

kemudian dilakukan secara acak dan diperoleh hasil kelas ekperimen adalah VIII A dan kelas kontrol adalah VIII C.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran multimedia interaktif sistem pernafasan manusia. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dan hasil belajar siswa. Instrumen penelitian terdiri dari : Silabuas dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Silabus yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penjabaran dari standar kompetensi untuk kelas VIII SMP semester 2 yaitu siswa mampu menganalisis sistem pernafasan manusia, organ pernafasan, kapasitas paru-paru serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi. RPP dibuat sendiri oleh peneliti dan sebelum digunakan dikonsultasikan terebih dahulu pada dosen pembimbing dan guru biologi di sekolah yang bersangkutan.

Data yang dikumpulkan meliputi hasil tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pretest dan posttest untuk mengukur hasil belajar. Angket digunakan dalam penelitian ini untuk menjaring motivasi belajar. Daftar pernyataan dalam angket penelitian ini berbentuk tertutup, yaitu alternative jawaban telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti (Noor, 2012:139). Dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen daftar nilai ulangan semester ganjil siswa kelas SMP Ali Maksum, Krapyak, Bantul.

Analisis data yang dilakukan terdiri dari Uji Prasyarat Analisis, Uji Normalitas, Uji Homogenitas kemudian dilanjutkan dengan Uji Hipotesis. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogrov – Smirnov dengan bantuan paket program SPSS. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Levene’s test dengan bantuan SPSS. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : data memiliki variansi homogen, H1 : data tidak memiliki variansi homogen,

proses pengambilan keputusan dapat menggunakan nilai signifikansi. Apabila nilai sig. > α (0,05), maka H0 ditolak. Artinya data dikatakan memiliki variansi yang homogen (Santoso, 2002:39).

Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menguji variabel motivasi belajar dan hasil belajar (kognitif). Hipotesis yang digunakan:

Ho : Data tidak terdistribusi normal, H1 : Data terdistribusi normal,

proses pengambilan keputusan dapat menggunakan nilai signifikansi. Apabila nilai sig. >

α

(0,05), maka Ho ditolak. Artinya data dapat dikatakan berdistribusi normal (Noor, 2012:176-179). Uji hipotesis untuk data motivasi belajar, menggunakan uji statistik Mann-Whitney U Test. Uji hipotesis motivasi belajar menggunakan uji Mann Whitney U satu pihak (1-tailed). Dalam hal ini digunakan uji Mann Whitney U pihak kanan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : μ1≤ μ2 : rata-rata kelas eksperimen sama dengan rata-rata kelas kontrol, H1 : μ1 > μ2: rata-rata kelas eksperimen berbeda dengan rata-rata kelas kontrol,

(4)

nilai sig.(2-tailed), maka nilai sig.(1-tailed) dapat dihitung dengan membagi dua nilai sig.(2-tailed) yang tertera pada output SPSS (Suyatno, 2009:145).

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal, jika nilai sig. > 0,05.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Pretest, Posttest dan Gain Skor

Tes Kelas n Mean SD Uji K-S p Sebaran

Pre-test Kontrol 18 36,67 8,044 0,830 0,496 Normal Eksperimen 19 39,21 10,835 1,003 0,267 Normal Post-test Kontrol 18 57,22 16,290 0,523 0,947 Normal Eksperimen 19 71,74 10,159 0,664 0,770 Normal Gainskor Kontrol 18 15,83 16,019 0,907 0,384 Normal Eksperimen 19 31,47 16,564 0,722 0,674 Normal

Berdasarkan tabel hasil pengujian data normalitas data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sig. > 0,05. Dengan demikian data pretest dan

posttest dapat dikatakan terdistribusi normal.

B.Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari sampel yang mempunyai variansi homogen atau tidak.

Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Pretest, Postest dan Gain Score

Tes Kelas n Mean SD Uji F p Sebaran

Pre-test Kontrol 18 36,67 8,044

0,092 0,763 Homogen Eksperimen 19 39,21 10,835

Post-test Kontrol 18 57,22 16,290

2,433 0,128 Homogen Eksperimen 19 71,74 10,159

Gainskor Kontrol 18 15,83 16,019

0,230 0,634 Homogen Eksperimen 19 31,47 16,564

Berdasarkan tabel hasil pengujian homogenitas data pretest menunjukkan nilai sig.

(5)

ISBN: 978-602-72412-0-6 C.Uji Hipotesis

1. Motivasi Belajar

Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji perbedan dua sampel independen dengan uji Mann Whitney U

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen mempunyai rata-rata rank yang lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dengan uji Mann Whitney U dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. Hasil Uji Motivasi Belajar

Berdasarkan tabel 4, menunjukkan bahwa kelas kontrol menggunakan model pembelajaran demostrasi mempunyai rata-rata motivasi sebesar 72,07, rata-rata rank sebesar 9,69 dan jumlah rank sebesar 126,00. Sedangkan kelas eksperimen dengan metode pembelajaran ekspositori dengan bantuan multimedia interaktif mempunyai rata-rata motivasi 80,15, rata-rata-rata-rata rank 17,31 dan jumlah rank sebesar 225,00. Hasil pengujian memperoleh nilai statistic Mann Whitney U sebesar 35,000 dengan p>0,011 (<0,05) berarti H0 ditolak sehingga di nyatakan motivasi belajar kelas kontrol dengan motivasi belajar kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang berbeda dari perlakuan metode ekspositori dengan bantuan multimedia interaktif pada kelas eksperimen dan metode demontrasi pada kelas kontrol terhadap motivasi belajar.

2. Hasil Belajar

(6)

Tabel 5. Perhitungan Pretest kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas N Mean St. dev Selisih

Mean T Df P keterangan

Kontrol 18 36,67 8,044

2,544 0,807 35 0,425 H0 diterima, mean sama Eksperimen 19 39,21 10,835

Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6. Hasil Perhitungan Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas N Mean St. dev P keterangan

Kontrol 18 57,22 16,290 0,002 H0 ditolak, mean berbeda

Eksperimen 19 71,74 10,159

Tabel 6 menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,002. Karena nilai p < α (0,05), maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Artinya, terdapat pengaruh signifikan pada metode ekspositori dengan bantuan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada proses pembelajaran biologi materi sistem pernafasan siswa kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul.

Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukkkan bahwa ada perbedaan antara motivasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai p<0,05. Sehingga H0 di tolak, artinya motivasi belajar siswa di kelas kontrol tidak sama dengan motivasi belajar siswa dikelas eksperimen. Dengan demikian terdapat pengaruh terhadap perlakuan menggunakan multimedia interaktif terhadap motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran Biologi materi sistem pernafasan siswa kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul.

Hasil temuan tersebut sejalan dengan hasil penelitian Wahyudin, 2010, bahwa multimedia interaktif dapat memotivasi siswa untuk berfikir kritis serta mampu memperkaya pengalaman-pengalaman belajar. Motivasi belajar pada dasarnya tergantung pada masing-masing individu dan lingkungannya. Peningkatan motivasi belajar siswa yang terjadi dikarenakan adanya perbedaan kemampuan, kecerdasan, karakter, dan dapat dipengaruhi oleh rangsangan dari luar yang mampu menumbuhkan dorongan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru pada siswa.

(7)

ISBN: 978-602-72412-0-6

siswa karena media ini berbeda dengan media yang biasa digunakan pada siswa. Media yang biasa digunakan siswa seperti buku, dan power-point dirasa membosankan dan kurang menarik, sehingga motivasi belajar siswa kurang meningkat (Padmo, 2004).

Dengan multimedia interaktif ini, siswa dapat lebih aktif dan pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, karena multimedia ini dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya dan mendapat keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut.

1. Hasil belajar

Berdasarkan tabel 10 hasil posttest menunjukkan kelas kontrol mempunyai rata-rata sebesar 57,22 dan kelas eksperimen mempunyai rata-rata sebesar 71,73. Dengan demikian hasil analisis menunjukkan nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Selanjutnya nilai posttest di uji dengan Independent Sample t-Test (2-tailed) dengan hasil nilai sug. 0,002. Nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan signifikan hasil posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

Dengan demikian terdapat pengruh yang signifikan pada penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada proses pembelajaran biologi materi sistem pernafasan manusia kelas VIII SMP Ali Maksum Krapyak Bantul. Hasil ini didukung dengan persentase ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu sebesar 63,12% sebanyak 12 siswa, sedangkan kelas kontrol sebesar 27,78 sebanyak 5 siswa.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Suniati, 2013 bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif dapat menurunkan miskonsepsi siswa, menjadikan siswa berpikir kritis serta mampu memperkaya pengalaman-pengalaman belajarnya, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Miskonsepsi ini dapat timbul jika penyampaian materi tidak dapat diterima secara optimal oleh siswa. Merujuk pada latar belakang penelitian ini, diketahui bahwa materi sistem pernafasan manusia merupakan materi yang cukup sulit dan dianggap sebagai materi yang abstrak, karena materi ini merupakan materi yang menjelaskan suatu proses dan sistem yang terjadi dalam tubuh manusia yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata.

Hasil belajar dikelas eksperimen yang lebih tinggi daripada kelas kontrol dapat disebabkan adanya ketertarikan siswa dalam belajar yang diperoleh dari penggunaan multimedia interaktif. Dengan penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran maka proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi karena siswa dapat mempelajari dirumah, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan (Munadi, 2008).

(8)

multimedia interkatif, karena dalam multimedia ini telah dimuat video proses pernafasan serta materi berupa teks, gambar dan charta, sehingga siswa dapat belajar secara maksimal. Multimedia ini juga mengutamakan keaktifan siswa dalam berinteraksi dalam penggunaan media sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.

Dengan metode demonstrasi peningkatan hasil belajar yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Hal ini disebabkan oleh penyampaian materi yang tidak dapat ditangkap oleh siswa secara maksimal, meskipun sudah menggunakan alat peraga. Siswa masih harus membayangkan bagaimana proses bernafas dan pertukaran gas itu berlangsung, karena alat peraga yang digunakan kurang sempurna dan kurang mewakili materi.

Jika siswa memiliki motivasi yang tinggi, maka siswa akan semakin terapacu dalam belajar, dan pada akhirnya akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, (Djamarah, 2010:148). Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, dan faktor dari luar diri siswa atau faktor lingkungan.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

A.Penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif berpengaruh meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas VIII Semester I di SMP Ali Maksum pada materi sistem pernafasan pada manusia.

B. Penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif berpengaruh meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII Semester I di SMP Ali Maksum pada materi sistem.

V. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B., & Zain, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Padmo, Dewi. 2004. Peningkatan Kualitas Belajar Mealui Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Mulyasa, 2013, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya, Bandung. Noor, Juliansyah, 2012, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Edisi

Pertama), Kencana Prenada Group, Jakarta.

Santoso, R. E. B. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Jurnal Kependidikan.

Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Ed.1, Cet.II. Jakarta: raja Grafindo Persada

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: MasmediaBuanaPustaka.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung : Alfbeta.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Pretest, Posttest dan Gain Skor
Tabel 3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa
Tabel 5. Perhitungan Pretest kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

AULA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SULAWESI TENGAH Jln.. Dewi

B.III.1 Pengadaan Alat Peraga Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Kota Sungai Penuh (30 Sekolah) 1 Paket Kecamatan Sungai Penuh 293.868.000 Luncuran DAK 2011 3.a.4

[r]

Tujuan penelitian disini adalah saya ingin mengetahui sebagaimana pentingnya laporan arus kas di suatu perusahaan lalu bagimana pula kinerja keuangan dalam suatu perusahaan itu

Perbata, Wildan Karim Angga. Analisis P erencanaan Strategik Mutu Sekolah P ada Sekolah Menengah P ertama Negeri Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia,

KESATU : Berdasarkan Keputusan Kepala Daerah tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2011-2016 di Lingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu. Pengetahuan

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 maka Rencana