i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
berkah dan rahmadNya sehingga kegiatan Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik
ke-4 yang bertemakan “Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet dan Plastik
Mendukung Daya Saing Industri” dapat diselenggarakan dengan baik dan lancar
pada tanggal 28 Oktober 2015.
Tujuan diselenggarakan Seminar Nasional adalah untuk mengkomunikasikan
hasil litbang bidang kulit, karet dan plastik kepada para peneliti, praktisi dan
pengguna. Kesempatan ini dapat digunakan sebagai forum saling tukar menukar
informasi, ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengembangan potensi para peneliti
serta meningkatkan jejaring kerjasama antar institusi, lembaga litbang, perguruan
tinggi dan industri, sehingga akan terjalin komunikasi ilmiah yang efektif dan efisien.
Dengan telah terselenggaranya Seminar Nasional tersebut maka disusunlah
Prosiding yang bertujuan untuk mempercepat pemasyarakatan hasil-hasil litbang
kepada industri, perguruan tinggi, lembaga litbang dan masyarakat luas. Prosiding
ini menampilkan 23 makalah hasil seleksi dari Tim Editor yang mencakup bidang
kulit, karet, plastik dan pencemaran. Makalah berasal dari berbagai lembaga litbang
dan perguruan tinggi. Selain itu, prosiding juga memuat hasil diskusi selama
kegiatan Seminar Nasional berlangsung.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselenggaranya Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik ke-4 yang
bertemakan “Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet dan Plastik Mendukung
Daya Saing Industri” tahun 2015 ini. Harapan kami, semoga prosiding ini dapat
bermanfaat bagi industri, perguruan tinggi, lembaga litbang dan masyarakat luas.
Yogyakarta, 30 November 2015
Kepala BBKKP,
iii SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Disampaikan pada
SEMINAR NASIONAL KULIT, KARET DAN PLASTIK KE-4 Yogyakarta, 28 Oktober 2015
Yth. Para Pejabat di lingkungan Dinas/Perguruan Tinggi atau yang mewakili;
Yth. Para Kepala Balai Besar dan Baristand Industri atau yang mewakili;
Yth. Akademisi, Para Peneliti/Perekayasa
Yth. Para Pelaku Usaha dan Asosiasi Industri Kulit, Karet dan Plastik;
Para Peserta Seminar dan Undangan yang berbahagia.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas izin-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul di Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik, Yogyakarta untuk mengikuti acara Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-3 dengan tema “Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet dan Plastik
Mendukung Daya Saing Industri”.
Saya menyambut baik atas diselenggarakannya seminar ini sebagai kesempatan yang tepat untuk saling berbagi, bersinergi dan berkomunikasi antara berbagai pemangku kepentingan terutama di bidang litbang kulit, karet dan plastik dalam meningkatkan daya saing sektor industri secara berkelanjutan.
Hadirin yang saya hormati,
bangsa-iv
bangsa lain di dunia dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang
ekonomi dan teknologi.
Pada level ASEAN, peringkat Indonesia ini masih kalah dengan tiga negara
tetangga, yaitu Singapura yang berada di peringkat 2, Malaysia di peringkat 20, dan Thailand yang berada di peringkat ke-31. Namun demikian, posisi Indonesia ini masih mengungguli Filipina yang berada di peringkat 52, Vietnam di peringkat 68,
Laos di peringkat 93, Kamboja di peringkat 95, dan Myanmar di peringkat 134.
Dua pilar penting dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi adalah daya saing inovasi dan kesiapan teknologi. Tingkat inovasi Indonesia dipandang
cukup baik (posisi 31 dari 144 negara), namun kesiapan teknologi Indonesia masih tertinggal (posisi 77).
Hal ini mencerminkan bahwa banyak riset telah dilakukan lembaga litbang, namun kebanyakan hasilnya masih berujung pada laporan dan publikasi. Sementara teknologi yang dihasilkan belum siap untuk digunakan oleh penggunanya, diantaranya industri.
Selain itu, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian bahwa salah satu tujuan diselenggarakan Perindustrian adalah mewujudkan industri yag mandiri, berdaya saing dan maju. Disamping itu disebutkan pula bahwa pembangunan industri harus dilakukan dengan memperhatian rantai nilai (value chain) di mana perusahaan industri mampu mengubah input (bahan baku) menjadi output (barang jadi) yang memiliki nilai tambah bagi pelanggan/konsumen.
Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah berkewajiban memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan cara penguasaan iptek, peningkatan kompetensi SDM para penelitinya dan lembaga penelitiannya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
v
(16%). Namun tingkat produktivitas hanya berkisar 1,5 – 2,0 ton per hektar per
tahun, sedangkan kebun karet Thailand bisa mencapai di atas 3 ton per hektar. Tingkat penyerapan karet alam untuk industri dalam negeri sangat terbatas,
dimana utuk konsumsi domestik, sekitar 55 % diserap oleh industri ban. Sisanya oleh industri vulkanisir, industri alas kaki, industri perangkat dari karet dan industri barang jadi dari lateks.
Permasalahan yang dihadapi oleh industri karet antara lain : (1) Ragam produk barang jadi karet masih sangat terbatas
(2) Sebagian besar dikuasai oleh produk berbasis karet remah (crumb rubber)
(3) Tingkat perkembangan industri hilir karet atau industri barang jadi karet selain/di luar industri ban selama ini masih belum tinggi.
(4) Industri barang jadi karet di luar ban umumnya dalam skala kecil atau menengah.
Sementara untuk industri plastik, dewasa ini kebutuhan komoditi plastik di Indonesia sangatlah tinggi. Hampir seluruh industri dalam negeri membutuhkan bahan baku plastik. Tahun 2015 ini kebutuhan bahan baku industri plastik dan barang dari plastik mencapai 4,28 juta ton. Pengguna terbesarnya adalah industri makanan dan FMCG (Fast moving consumer goods) yang mencapai 60 persen. "Sementara pemenuhan plastik dari dalam negeri hanya mencapai 2,5 juta ton," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan nilai impor plastik dan barang dari plastik mengalami peningkatan sebesar 1,89% pada kuartal pertama 2014 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya, atau sejumlah US$ 1 830,2 juta. Nilai tersebut berperan terhadap total impor nonmigas Januari hingga Maret 2014 sebesar 5,68%. Sedangkan peningkatan ini juga ditandai oleh meningkatnya nilai impor dari bulan Februari 2014 sebesar 5,11 % atau senilai US$30,3 juta.
vi
Demikian pula untuk industri kulit, saat ini terkendala dengan minimnya bahan
baku, dimana kebutuhan akan bahan baku kulit sangat tinggi, sementara pasokan dari dalam negeri masih belum mencukupi sehingga terpaksa mengimpor dari
negara lain. Selain itu kelangkaan bahan baku dikarenakan sejumlah regulasi dari pemerintah, seperti:
1. Keputusan Presiden No. 40/1997 yang menyatakan bahwa kulit mentah hanya bisa diimpor dari negara-negara yang bebas penyakit hewan menular yang masuk dalam daftar A dari Office International des Epizootis (OIE);
2. Undang-undang (UU) No. 6/1992 yang mewajibkan setiap impor komoditi hewan untuk wajib menjalani pemeriksaan; dan
3. Peraturan Pemerintah No. 82/2000 Pasal 30 tentang Karantina Hewan, yang memberikan kewenangan untuk menolak apabila hewan berasal dari negara atau area yang dilarang.
Saudara-Saudara yang saya hormati,
Melihat tantangan dan potensi yang dihadapi oleh industri kulit, karet dan plastik di atas, BPPI khususnya Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik memiliki peran yang sangat strategis dalam menjawab peluang dan tantangan dalam pengembangan industri kulit, karet dan plastik dalam rangka mendukung hilirisasi industri, sekaligus dituntut agar dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian dalam pengembangan industri substitusi impor dalam rangka mengurangi impor bahan baku dan barang modal.
Selain itu, lembaga litbang terutama Balai Besar dan Baristand Industri di lingkungan BPPI diharapkan dapat memberikan kontribusinya yang signifikan dan memiliki komitmen yang lebih kuat terutama dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan :
- Pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri.
- Penyediaan solusi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia industri.
- Revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi/percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa.
- Peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan HKI.
vii
terhadap berbagai permasalahan litbang yang dihadapi. Perlu juga dibangun kolaborasi dan sinergi litbang/joint research untuk menghasilkan produk-produk litbang yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi pengembangan industri nasional,
tidak sekedar untuk menghabiskan anggaran DIPA dan mengejar angka kredit. Selain itu juga perlu mendorong aplikasi/komersialisasi hasil-hasil litbang BBKKP secara berkelanjutan dan terus dikaji kelayakannya, baik secara teknis maupun
ekonomis, agar bisa diterapkan pada industri, sehingga pada gilirannya dapat mendorong industri nasional untuk lebih siap berkompetisi dalam pasar global.
Hadirin yang saya homati,
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Pembicara/Narasumber, Undangan, Panitia dan seluruh pihak yang terkait dengan terselenggaranya Seminar ini.
Akhir kata, kepada seluruh peserta, saya mengucapkan selamat mengikuti Seminar. Semoga dengan kegiatan ini menghasilkan pemikiran konstruktif yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya guna meningkatkan daya saing industri, terjalin kerjasama yang baik di antara institusi litbang dan pemangku kepentingan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan industri nasional dalam rangka mendukung pengembangan Industri Kulit, Karet dan Plastik.
Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-4 Tahun 2015 dengan Tema “Penelitian dan Pengembangan Kulit, Karet dan Plastik Mendukung Daya Saing Industri” saya nyatakan secara resmi dibuka.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kepala BPPI,
ix DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Sambutan Kepala BPKIMI iii
Daftar Isi ix
Peran Penelitian Dalam Pengembangan Industri Kulit Nasional
Yuny Erwanto
1 - 10
Pengembangan Material Thermoplastic Vulcanizate Berbasis Karet
Alam
Bahruddin
11 - 24
Penelitian Dan Pengembangan Plastik Ramah Lingkungan Di
Indonesia
Pengaruh Nano Seng Oksida Terhadap Biodegradasi
Bionanokomposit
Siti Agustina
45-58
Hidrolisis Asam Dan Enzimatis Selulosa Kulit Buah Kakao Untuk
Bahan Baku Bioplastik: Fermentasi Asam Laktat
Rambat, Nurul Hidayat Aprilita, Bambang Rusdiarso
59-60
Pengaruh Arang Cangkang Sawit Sebagai Bahan Pengisi (Filler)
Terhadap Sifat-Sifat Fisik Kompon Karet
Zainal Abidin Nasution
61-74
Pengaruh Penggunaan Adsorben Terhadap Kandungan Amonia (NH3–
N) Pada Limbah Cair Industri Karet RSS
Nursamsi Sarengat, Ike Setyorini, Prayitno
75-84
x
Pengaruh Sistem Vulkanisasi dan Carbon Black terhadap Sifat
Mekanik dan Swelling Campuran EPDM
Hesty Eka Mayasari, Arum Yuniari
Kualitas dan Morfologi Kulit Batik Samak Krom Dan Samak Kombinasi
Krom-Syntan
Sri Sutyasmi, Emilia Kasmujiastuti, Rihastiwi Setya Murti
87-98
Penelitian Pembuatan Sepatu Untuk Cacat Kaki Hallux Valgus
Prayitno, Sri Waskito, Harjoko, Arum Yuniari
99-113
Studi Termogravimetri Kinetika Dekomposisi Poliester Tidak Jenuh
Dengan Bahan Pengisi Kaolin dan Serbuk Gergaji
Muhammad Sholeh, Sugihartono, Supraptiningsih
115-124
Kajian Potensi Pencemaran Industri Pada Lingkungan Perairan
Di Daerah Istimewa Yogyakarta
Nursamsi Sarenga, Arum Yuniari, Ike Setyorini, Suyatini
125-155
Pengaruh Karet Rss/Butadiena Dan Carbon Black Dalam Pembuatan
Kompon Telapak Ban Motor Vulkanisir
Ike Setyorin, Herminiwati, Muhammad Sholeh
157-165
Blends of Acrilonitril Butadiena-rubber (NBR)/ Poly(vynilchloride)(PVC):
The Use of Maleated Anhydride Castor Oil (MACO) Based Plasticizer
Indiah Ratna Dewi, Ihda Novia Indrajati, Ike Setyorini
167-167
Kajian Penentuan Kadar Karet Kering Pada Pengolahan Karet Sheet
Ikha Rasti Julia Sari dan Januar Arif Fatkhurahman
169-180
Zeolite-Filled Natural Rubber Latex For Gamma Rays Radiation
Shielding Application
Ihda Novia Indrajati, Indiah Ratna Dewi, Dolly Gusrizal, Ahmad Roisus
Syifa
181-196
Simulasi Pengukuran Suhu Dan Kecepatan Pada Open Mill
W.P. Arsitika , D. Irwanto
197-211
Combination Of Tingi (Ceriops Tagal Perr) Tannin And Alum As
Tanning Agent For Lining Leather
Titik P. Widowati, Emiliana Kasmudjiastuti, and Sri Sutyasmi
xi
Exploring Industry Forces on the Stingray Leather Industry in Rembang
Iwan Fajar Pahlawan, Sukardi, Yandra Arkeman
227-227
Kajian Penerapan Ekolabel Pada Produk Industri Kulit Di Indonesia
Noor Maryam Setyadewi, Titik Purwati Widowati
229-244
Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Menentukan Prioritas Pilihan Produktivitas hijau di IKM Penyamakan Kulit
Yogyakarta
Dwi Ningsih, Ono Suparno, and Suprihatin
245-259
Pre-Treatment Limbah Cair Penyamakan Kulit Dengan Teknologi Proses Anaerob
Sartamtomo dan Nur Zen
261-275