• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords: Kosa Kata, Find Words Game Pendahuluan - MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI FINDING WORDS GAME SISWA KELAS DELAPAN DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keywords: Kosa Kata, Find Words Game Pendahuluan - MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI FINDING WORDS GAME SISWA KELAS DELAPAN DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG TAHUN AKADEMIK 2015/2016"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

Galuh Dwi Purwasih, Meningkatkan Penguasaan Kosakata… 13

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI FINDING WORDS GAME SISWA KELAS DELAPAN DI SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Galuh Dwi Purwasih galuhdewipurwasih@gmail.com

Abstract

This study design using Action Research (PTK), so the researchers are using Actional hypothesis. The hypothesis of this study can be stated as follows: "If the Word Game Finding applied to the eighth graders, makaakan improve their vocabulary mastery at SMPN 1 Sumbergempol academic year 2015/2016.

The procedure of this study consists of five steps, preliminary studies, planning the action, observing the action, carrying out the action, and reflect the action. This research was conducted in two cycles to evaluate the ability of students' vocabulary mastery. Data collected from: observation, field notes, interviews, questionnaires, and vocabulary test. Observation and field notes describe the process of implementation of the find word games. Interviews and questionnaires were used to evaluate the response of the students about the find method of word games to improve their mastery of vocabulary. vocabulary test is required to evaluate the ability of students' vocabulary.

This research was conducted in SMP Negeri 1 Sumbergempol. The subjects of this study were 38 students from the eighth grade E. success of 85% among all members of the students in the classroom. And the average value was 75. The results showed that the application of the method of word find games can improve students' ability Vocabulaary. This increase is marked by the increasing success of the class vocabulary test administered at the end of each cycle. In a preliminary test, there are 10% of 38 students in the class passed the test. In the first cycle, there was 50% of 38 students in the graduating class vocabulary test cycle I. In the second cycle, there are 90% of the students passed the test cycle vocabulary II. The results of the student questionnaire showed that students eager to follow the activities and they are keen to use the find words gamek method for increasing vocabulary through word finding game. This means that the find method of word games can improve students' vocabulary mastery in the eighth year, and there are points that can be inferred from this study.

Keywords: Kosa Kata, Find Words Game

Pendahuluan

Belajar adalah salah satu kegiatan utama siswa di kelas. Di bidang pembelajaran bahasa, ditemukan bahwa efektivitas penggunaan strategi pembelajaran memberikan dukungan yang besar terhadap keberhasilan pembelajaran. Brown (2001) menegaskan bahwa penguasaan dari bahasa kedua akan suskestergantung pada "investasi" pembelajar waktu, upaya, dan perhatian

terhadap bahasa target oleh pribadi pelajar itu sendiri dalam bentuk strategi untuk memahami dan memproduksi bahasa.

(2)

14 Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2 Oktober 2016 13~23

atau melatih kemampuan mereka lebih baik. Ini berarti bahwa dengan menguasai kosakata, peserta didik akan mampu menghasilkan begitu banyak kalimat dengan mudah baik dalam satu lisan atau tertulis. Tidak mungkin bagi peserta didik untuk melakukan bahasa Inggris mereka dengan baik jika kosakata mereka sangat sedikit. Mereka akan menemukan kesulitan dalam mengekspresikan atau menguasai keterampilan bahasa mereka karena memiliki kosakata terbatas.1

Dalam belajar bahasa asing, kosa kata memainkan peran penting. Ini adalah salah satu elemen yang menghubungkan empat keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis semua saling berkaitan. Dalam rangka untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa asing, siswa harus memperoleh jumlah kata yang memadai dan harus tahu bagaimana menggunakannya secara akurat. Meskipun siswa menyadari pentingnya kosakata ketika belajar bahasa, sebagian besar siswa belajar kosa kata secara pasif karena beberapa faktor. Pertama, mereka menganggap penjelasan guru tentang pengertian atau definisi, pengucapan, ejaan dan fungsi gramatikal terasa membosankan. Dalam skenario kasus pembelajaran Bahasa, pembelajar tidak terhubung saat pembelajaran kosakata melainkan hanya mendengarkan guru mereka. Kedua, siswa hanya memikirkan belajar kosakata dengan mengetahui makna utama dari kata-kata baru.

Oleh karena itu, mereka mengabaikan semua fungsi lain dari kata-kata. Ketiga, siswa biasanya hanya memperoleh kosakata baru melalui kata-kata baru dalam buku pelajaran mereka

1 H. Douglas Brown,. 2001. Teaching by Principle: An Interactive Approach to Language Pedagogy, 2nd Ed. New York: Addison Wesley

Longman, Inc. hal 208

atau ketika diberikan oleh guru selama pelajaran kelas. Misalnya, peserta didik menemukan banyak kata-kata baru dalam teks dan kemudian meminta guru untuk menjelaskan makna dan penggunaan. Sebagainya, banyak pelajar tidak ingin mengambil risiko dalam menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Siswa dapat mengenali sebuah kata dalam bentuk tertulis atau lisan dan berpikir bahwa mereka sudah "tahu kata", tetapi mereka mungkin tidak dapat menggunakan kata yang benar dalam konteks yang berbeda atau mengucapkannya dengan benar.

Oleh karena itu, perlu strategi untuk membantu siswa belajar bahasa, terutama kosakata menjadi lebih menarik dan layak dilakukan. Guru juga perlu menciptakan metode atau kegiatan yang dapat merangsang siswa untuk aktif, tidak pasif belajar dengan hati. Salah satu kegiatan belajar mengajar kosakata yang diyakini menjadi cara terbaik belajar mengajar kosakata adalah melalui permainan. Permainan membantu dan mendorong

banyak peserta didik untuk

(3)

Galuh Dwi Purwasih, Meningkatkan Penguasaan Kosakata… 15

permainan kosakata, adalah penting bahwa permainan yang cocok dipilih. Selain itu, perhatian guru, kreativitas dan kemampuan yang diperlukan. Dengan melihat keuntungan menggunakan game-game ini, peneliti mencoba menerapkan permainan untuk mengajar bahasa Inggris di UPTD SMPN 1 Sumbergempol Tulungagung. Peneliti menggunakan "find word game" sebagai salah satu kegiatan untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengetahui penggunaan "find word game" dalam belajarkosa kata. peneliti akan menyelidiki bagaimana menerapkan "find word game" untuk mencari tahu alasan di balik penggunaan permainan dan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi guru dan siswa pada penggunaan permainan.2

Metode Penelitian

Karena data termasuk dalam penelitian ini adalah dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif, maka analisis data dilakukan dengan cara yang berbeda. Data yang dikumpulkan melalui lembar observasi, catatan lapangan, dan kuesioner dianalisis secara kualitatif. Data yang diperoleh dibandingkan dari sudut pandang yang berbeda oleh peneliti dan guru kolaboratif untuk mendapatkan pembicara yang baik dari pelaksanaan dan

efek dari tindakan. Dengan

membandingkan data yang diperoleh dari instrumen multi- (observasi, catatan lapangan, dan angket), pembenaran yang tepat diharapkan diperoleh. Sementara itu, data dari skor kosakata siswa adalah analisis kualitatif.

Temuan dari Studi Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang tes akademik dan ujian yang dilakukan oleh para peneliti

2 Ersoz (2000) Ay the Internet TESL Journal,

Vol. VI, No. 6, June 2000 hal 116

dalam persiapan untuk tinggal lebih lama, lebih kompleks, atau lebih penting. terdiri dari Menemukan dari wawancara, menemukan dari pre-test, menemukan dari siklus 1, menemukan dari tes, menemukan dari pengamatan, dan Refleksi Siklus Pertama.

Temuan dari Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada sebelum menerapkan metode ini. Wawancara itu dilakukan dalam bahasa Indonesia, yang merupakan peneliti dan bahasa pertama responden. Penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan responden untuk mengekspresikan apa yang ia tahu dan merasa tentang kondisi teaching and learning English subject?

Do you ever use variation method to teach and learn Englishsubject? Hmmm, Yes. Sometimes, I ask them to make a group to discussion.

What method do you use in

teaching and learning

vocabulary?

Sometime I give a game What games you usualy give? Not so much, just as a substitute

for the atmosphere

What is your purpose using this method in teaching and learning vocabulary ability?

mmmmm….I think, it’s simple and interesting because this method can improve the students vocabulary

(4)

16 Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2 Oktober 2016 13~23

Dari kutipan di atas, guru menggunakan beberapa metode untuk pengajaran dan pembelajaran vocabularuy dalam kegiatan kelas tapi ia tidak menjelaskan lebih detail tentang tujuan metode, sehingga metode ini tidak bisa meningkatkan penguasaan kosakata. Dan siswa merespon rendah karena mereka miskin memiliki ide-ide dan mereka terlalu malu dan takut untuk mengambil bagian dalam percakapan sehari-hari.

Temuan dari Pre-test

Langkah pertama yang telah dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan tahap penelitian tindakan kelas adalah penelitian pendahuluan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya dalam proses belajar mengajar terutama dalam kosa kata. Sebagai hasil dari studi awal, ditemukan bahwa siswa memiliki beberapa kesulitan dalam belajar kosa kata seperti siswa miskin memiliki ide dan mereka terlalu malu dan juga takut untuk mengambil bagian dalam percakapan sehari-hari.

Penelitian pendahuluan dilakukan pada pelajaran pertama Jumat 3 Mei 2016 pada 07.00-07.40 Dari penelitian pendahuluan, peneliti tahu bahwa siswa di kelas VIII-E di SMP Negeri 1 Sumbergempol pada tahun akademik 2015/2016 memiliki masalah dalam kosa kata, di kasus meningkatkan ini kosakata penggunaan penguasaan menemukan kata-kata permainan. Banyak siswa mendapat skor rendah daripada melewati skor grade (KKM), skor kelas lulus dari Inggris di SMP Negeri 1 Sumbergempol adalah 75. Karena siswa adalah motivasi kurang mengikuti proses belajar mengajar kosakata. Dan mereka memiliki kemampuan yang buruk dalam kosa kata. Peneliti memberi pre test sebelum diimplementasikan kata menemukan permainan sebagai metode dalam proses belajar mengajar kosakata.

Dalam pra-tes, peneliti tidak langsung digunakan Find Word Game, tapi untuk mengetahui berapa banyak kosa katasiswa, peneliti meminta siswa untuk

membuat daftar nama dan

mengklasifikasikan hewan ke hewan termasuk carnivora, Herbivora, atau Omnivora. Peneliti membuka kelas dengan salam kepada siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan juga memotivasi para siswa untuk mengikuti peneliti dan proses belajar serius. Peneliti memulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan tentang materi untuk merangsang siswa. Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk membuat daftar nama dan mengklasifikasikan hewan ke hewan termasuk carnivora, Herbivora, atau Omnivora, ini dimaksudkan untuk memungkinkan peneliti dapat mengetahui

seberapa jauh lebih siswa

kosakata.Sebelum menutup kelas, guru bertanya kesulitan siswa selama mengajar dan proses belajar, para siswa bisa meminta kesulitan mereka untuk researche tersebut. Penguatan dengan memberikan kesimpulan tentang materi juga dilakukan oleh peneliti kepada siswa. Kemudian, peneliti meitutup kelas dengan berdoa dan mengucapkan selamat tinggal kepada siswa.

Data dari nilai tes kosakata siswa dalam studi pendahuluan menunjukkan, siswa lulus 5 siswa dan mereka gagal 33 siswa. Grafik menunjukkan data pre-test:

Grafik 1: Awal Uji Skor

Grafik dari uji pendahuluan siswa

0 5 10 15 20

20-40 50-70 80-100

Siswa

(5)

Galuh Dwi Purwasih, Meningkatkan Penguasaan Kosakata… 17

Data dari nilai tes kosakata siswa yang mereka punya dalam studi pendahuluan menunjukkan bahwa skor kosakata dari banyak siswa di bawah kriteria keberhasilan. Hanya ada 5 siswa mendapat skor yang baik, itu lebih tinggi dari kriteria keberhasilan, dan ada 33students mendapat skor yang buruk. Temuan dari Siklus 1

Pada siklus pertama, peneliti memiliki dua pertemuan bahwa setiap pertemuan memiliki temuan yang berbeda, yaitu:

Langkah pertama dalam setiap siklus berencana. Langkah ini diharapkan peneliti untuk mengajar kosakata lebih mudah dan siswa merasa menikmati dan juga mereka akan menghasilkan kosakata yang baik menemukan kata-kata permainan. Ketika skor siswa tidak cukup dibandingkan dengan kriteria keberhasilan yang baik, itu akan dilanjutkan pada siklus II. Segala sesuatu yang diperlukan dalam setiap siklus disusun oleh peneliti di tahap ini, suka jadwal mengajar, merancang rencana pelajaran, menyiapkan metode, sistem penilaian, dan mempersiapkan kriteria keberhasilan.3

Pertemuan saya diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, yang pada pelajaran kelima Selasa 7 Mei 2016 pukul 10,00-10,40, Peneliti membuka kelas dengan salam kepada siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan juga memotivasi siswa mengikuti peneliti dan belajar proses serius. Peneliti memulai pelajaran dengan memberikan pertanyaan tentang materi untuk merangsang siswa. peneliti meminta para siswa tentang apa yang mereka ketahui tentang permainan dan sekitar Cari kata permainan. Dari jawaban siswa peneliti tahu bahwa beberapa dari mereka telah memahami tentang permainan kata-kata

3 Gnoinska, A. 1998. Teaching Vocabulary in

color. The Elementary School hal 215

menemukan, tetapi mereka tidak bisa menyebutkan fungsi, fitur linguistik, dan langkah-langkah retorika kata-kata menemukan permainan. Kemudian, peneliti menjelaskan tentang menemukan kata-kata permainan mereka. Peneliti juga mengatakan kepada mereka tentang fitur linguistik, dan langkah-langkah retorika kata-kata menemukan permainan.

Setelah itu, peneliti menunjukkan menemukan kata-kata permainan sebagai contoh, dalam hal ini guru memberikan permainan kata-kata menemukan. Dalam pertemuan I siklus pertama, peneliti diberikan teks siswa menemukan kata-kata permainan sebagai metode, dan peneliti memberikan satu klue untuk melakukan menemukan kata-kata permainan, petunjuk adalah tentang hewan.

Sebelum menutup kelas, guru bertanya kesulitan siswa selama mengajar dan proses belajar, para siswa bisa meminta kesulitan mereka untuk researche tersebut. Penguatan dengan memberikan kesimpulan tentang materi juga dilakukan oleh researche kepada siswa. Kemudian, peneliti menutup kelas dengan berdoa dan mengucapkan selamat tinggal kepada siswa.

Temuan dari uji

Data dari nilai tes kosakata siswa dalam studi pendahuluan menunjukkan, siswa lulus 8 siswa dan gagal 30 siswa. Grafik menunjukkan data pertemuan 1 siklus 1:

Grafuk 2:Pertemuan siswa 1 siklus 1 tes

Grafik dari test siswa pertemuan 1 siklus 1 tes

0 5 10 15 20

20=50 60-70 80-100

Siswa

(6)

18 Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2 Oktober 2016 13~23

Data dari nilai tes kosakata siswa yang mereka punya dalam studi meet 1 menunjukkan bahwa skor kosakata dari banyak siswa di bawah kriteria keberhasilan. Hanya ada 9 siswa mendapat skor yang baik, itu lebih tinggi dari kriteria keberhasilan, dan ada 19 siswa mendapat skor yang buruk. Kemudian, administrasi pertemuan II pada pelajaran pertama Rabu 8 Mei 2016 di 07.00-08.30 Rapat II peneliti memberikan petunjuk untukpermainan kata-kata find word game, petunjuk adalah tentang hewan, dan pertemuan II adalah post test dari siklus pertama.

Guru membuka kelas dengan salam kepada siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan memotivasi siswa untuk mengikuti proses pengajaran dan pembelajaran serius. Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk meninjau pertemuan sebelumnya. Misalnya, apakah Anda masih ingat kosa kata dalam menemukan kata-kata permainan sementara pertemuan pertama ? Itu untuk mengetahui apakah siswa masih ingat pelajaran sebelumnya atau tidak. Selanjutnya, researchergive yang menemukan tes kata permainan dan menjelaskan petunjuk. Kebanyakan dari mereka memiliki masalah melakukan hal itu. Peneliti mengatakan kepada mereka, tingkat pertanyaan yang lebih sulit, tetapi sebagian besar jawaban yang sama seperti pada pertemuan pertama, tetapi ada kosakata tambahan.

Dalam pertemuan ini, peneliti membantu siswa untuk memahami permainan Find kata. Setelah 45 menit berlalu, peneliti mengajak siswa untuk membahas uji ini, dengan menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah ditulis ternyata masih banyak siswa yang kurang kosakata, itu diketahui dari banyak siswa yang bisa tidak melakukan tes tersebut. Setelah peneliti tahu banyak siswa memiliki kosakata yang rendah,

maka, peneliti mengajak siswa untuk mendiskusikan jawaban yang benar dari tes dan memberi translete bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan metode, ditujukan agar siswa dapat mengetahui dan meningkatkan kosakata nya. Karena tujuan dari penelitian ini dengan menggunakan find word game siswa akan senang belajar bahasa Inggris dan dapat menambah dan meningkatkan kosa katanya. Pada akhir pertemuan II, guru meminta siswa yang mendapat kesulitan selama proses belajar mengajar untuk meminta terutama guru memberi kesempatan kepada siswa yang mendapat kesulitan.

Temuan dari uji

Data dari nilai tes siswa pada siklus 1 ditunjukkan, ada 10 siswa% lulus. Grafik menunjukkan data pre-test:

Grafik 2: Skor Post Test 1 Siswa

Grafik post test 1 Siswa

Berdasarkan hasil post test pada siklus ini, para siswa skor membaik. Ada 26 siswa mendapat skor kurang dari kriteria keberhasilan, dan 12 students berlalu. Ini berarti bahwa siklus ini tidak berhasil, karena target kriteria keberhasilan adalah 85% di antara seluruh anggota VIII kelas E yang dijadikan sampel penelitian ini. Karena tidak berhasil, sehingga peneliti terus dalam siklus berikutnya.

Dan hasil dari siswa kegiatan menunjukkan bahwa siswa partisipasi dalam proses belajar mengajar

0 5 10 15 20

Si

sw

a

(7)

Galuh Dwi Purwasih, Meningkatkan Penguasaan Kosakata… 19

mengungkapkan bahwa mereka

menunjukkan partisipasi mereka dengan mengikuti belajar mengajar serius. Jadi, mereka bisa melakukan menemukan tes kata permainan dengan baik dan benar.4

Temuan dari observasi

Dalam penelitian ini, peneliti juga

mengambil pengamatan dalam

pengumpulan data. Data yang diperoleh dari pengamatan yang digunakan untuk menemukan informasi tentang kondisi kelas dan merespon siswa tentang metode ini. Selain itu, beberapa data dari wawancara akan disimpulkan pada bagian berikut dengan cara peneliti disiapkan mengajar kata-kata menemukan permainan.

Refleksi Siklus Pertama

Refleksi dilakukan untuk mencerminkan hasil observasi find word game dan evaluasi uji di setiap siklus. Sebelum peneliti membuat keputusan apakah akan menghentikan penelitian atau untuk melanjutkan siklus berikutnya, ia perlu untuk mencerminkan. Refleksi dianalisis mengajar utama menyimpulkan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan dari siklus pertama. Hasil dari data yang dianalisis akan cocok dengan kriteria keberhasilan dari siklus 1. Ada 20 siswa yang gagal tes. Ini berarti bahwa penelitian tersebut tidak berhasil, karena target keberhasilan dalam penelitian ini adalah 85% di antara seluruh anggota kelas VIII E. Para siswa dapat melakukan menemukan tes kata permainan dengan baik dan correctly.And siswa sangat antusias dan menunjukkan peningkatan kosakata. Ini menjadi sebagai alasan mengapa bagi peneliti dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

4 Hornby Sydney Albert, 2005. Oxford

Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford University Press, hal 96

Rencana Revisi untuk Siklus 2

Siklus kedua adalah proses untuk meningkatkan siklus pertama. Ada dua pertemuan menyebabkan siswa masih kurang mampu mencapai waktu yang ditetapkan targetson dalam memenuhi 1 sehingga peneliti mengatakan kepada mereka untuk terus dalam pertemuan II.

Hasil tindakan pada siklus 1 sudah menunjukkan bahwa menemukan kata-kata permainan bisa meningkatkan kemampuan kosakata siswa tetapi ada beberapa kata yang beberapa siswa tidak tahu sebelumnya. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan bahan sederhana dan rinci maka sebelum dan siswa membawa kamus mudah memahami tes sehingga mereka yang masih memiliki skor lebih rendah dari KKM bisa dipahami. Secara umum, rencana pelajaran dari siklus II adalah serupa dari siklus I. Pada siklus ini peneliti dimaksudkan untuk memberikan materi secara rinci sehingga siswa dapat memperkaya pengetahuan mereka.

Administrasi bertemu saya on Fifth pelajaran Tuesday 4 Juni 2016 di 10,00-10,45 Guru membuka kelas dengan salam kepada siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan memotivasi siswa untuk mengikuti proses pengajaran dan pembelajaran serius.5 Kemudian, guru ulasan pelajaran

sebelumnya dan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi untuk mengingat siswa tentang materi yang diberikan dan siswa menjawab pertanyaan secara lisan.

Selanjutnya, guru menunjukkan teks menemukan kata-kata permainan, dalam bagian ini peneliti memberi petunjuk tentang guru profession.The terus pelajaran untuk merangsang siswa Karena

5 Donald Ary,. Lucy Cheser Jacobs,.

(8)

20 Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2 Oktober 2016 13~23

petunjuk ini dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan tidak terlalu sulit. Dia diperkuat materi dengan memberikan kesimpulan tentang materi. Kemudian, dia menutup kelas dengan mengatakan selamat tinggal pada siswa.

Temuan dari Uji

Data dari nilai tes kosakata siswa dalam studi pendahuluan menunjukkan, siswa lulus 13 siswa dan mereka gagal 25 siswa. Grafik menunjukkan data meet 1 siklus 2:

Grafik 2: Skor uji siswadi pertemuan 1 siklus 2

Grafik skor siswa pertemuan 1 siklus 2 Data dari nilai tes kosakata siswa yang mereka punya dalam studi meet 1 menunjukkan bahwa skor kosakata dari banyak siswa di bawah kriteria keberhasilan. Hanya ada 10 siswa mendapat skor yang baik, itu lebih tinggi dari kriteria keberhasilan, dan ada 28 siswa mendapat skor yang buruk.

Pertemuan II diadministrasikan pada Pelajaran Pertama Jumat 7 Juni 2016 di 07.00-08.30 pertemuan II diadministrasikan untuk melanjutkan siklus sebelumnya. Pertama, guru membuka kelas seperti biasa oleh ucapan kepada siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan memotivasi siswa untuk mengikuti proses pengajaran dan pembelajaran serius.

Kemudian, guru meminta mereka beberapa pertanyaan terkait materi sebelumnya dalam rangka untuk merangsang siswa. Selanjutnya, guru

mengatakan kepada mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebagai post test pada siklus kedua. Sebelum memberikan post test Guru disebut siswa satu per satu untuk menghafal kosa kata yang ada dalam find word game yang telah diberikan dalam tes di depan sebelumnya kelas. Setelah peneliti yang memberikan find word game, dan kali ini memberikan peneliti find word game tentang hewan dan profesi, mengapa para peneliti mengambil tema ini? Karena peneliti ingin mengetahui keberhasilan atau kegagalan penggunaan methodof Cari kata permainan untuk meningkatkan kosakata mulai dari pre-test sampai post-test 2. Setelah selesai, guru mengucapkan selamat tinggal siswa sebagai penutupan.

Temuan dari Uji

Data dari nilai tes kosakata siswa pada siklus 2 ditunjukkan, ada 90 siswa% lulus. Grafik menunjukkan data post-test: Grafik 3: Skor uji Post test 2

Grafik dari post test 2

Berdasarkan grafik di atas, post test siklus II menunjukkan bahwa ada setiap peningkatan keterampilan berbicara siswa. Bahkan, ada 5 siswa yang gagal, dan 33 siswa lulus.

Selama pelaksanaan, pengamatan juga dilakukan untuk mengumpulkan data tentang guru dan kegiatan siswa. Berdasarkan pengamatan aktivitas guru, guru dapat menerapkan metode dalam belajar mengajar kosa kata sangat baik didasarkan pada perencanaan disiapkan.

0 5 10 15 20

20-40 50-70 80-100

Siswa

Skor Siswa

0 5 10 15 20 25

60-70 75-85 90-100

Siswa

(9)

Galuh Dwi Purwasih, Meningkatkan Penguasaan Kosakata… 21

Dan berdasarkan pengamatan dari kegiatan siswa, ditemukan bahwa ada hasil yang baik. Para siswa yang lebih menarik dengan pelajaran dan mereka bisa berbicara dalam kegiatan sehari-hari, mereka mendengarkan penjelasan guru dengan hati-hati, dan para siswa melakukan kegiatan yang guru memerintahkan. Oleh pengamatan di atas, siklus kedua menunjukkan bahwa siswa tampak lebih serius dan aktif bergabung proses pengajaran dan pembelajaran.

Temuan dari observasi

Dalam penelitian ini, peneliti juga

mengambil pengamatan dalam

pengumpulan data. Data yang diperoleh dari pengamatan yang digunakan untuk mencari informasi tentang kondisi kelas dan merespon siswa tentang metode ini dan juga bagaimana peneliti menerapkan metode find word game dalam proses belajar mengajar kemampuan kosakata.

Temuan dari Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada siswa terdiri dari satu pertanyaan dengan lima macam jawaban. Pertanyaannya adalah "Apa Pendapat Anda tentang Metode Find Word Game yang digunakan untuk review kosakata kemampuan meningkatkan?". Penjelasan dari setiap jawaban adalah sebagai berikut:

1. Jawaban nomor 1 "Menarik / TidakMenarik"

Ada 34 siswa menjawab "Menarik". Persentase itu sebagai berikut:

% S = 34 / 38X 100% = 89,47%

persentase menunjukkan 89,47%, itu berarti bahwa sebagian besar siswa berpikir bahwa belajar kosakata melalui Find Kata permainan adalah metode yang menarik.

2. Jawaban nomor 2 "Suka / Tidak Suka" Ada 32 siswa menjawab "Suka". Persentase itu sebagai berikut:

% S = 32 / 38X 100% = 84,21%

persentase menunjukkan 84,21%, itu berarti bahwa sebagian besar siswa ingin belajar kosa kata melalui metode find kata permainan.

3. Jawaban nomor 3 "Baik / Buruk"

Ada 36 siswa menjawab "Baik". Persentase itu sebagai berikut:

% S = 36 / 38X 100% = 94,73%

persentase menunjukkan 94,73%, itu berarti bahwa metode cross talk adalah metode yang baik untuk mengajar dan belajar kemampuan kosakata.

4. Jawaban nomor 4 "Menyenangkan / Membosankan"

Ada 35 siswa menjawab

"Menyenangkan". Persentase itu sebagai berikut:

% S = 35 / 38X 100% = 92,10%

persentase menunjukkan 92,10%, itu berarti bahwa sebagian besar siswa berpikir bahwa belajar kosakata melalui cross talk bahagia.

5. Jawaban nomor 5 "Mudah / Sulit"

Ada 20 siswa menjawab "Mudah". Persentase itu sebagai berikut:

% S = 20 / 38X 100% = 52,63%

persentase menunjukkan 56,25%, itu berarti bahwa sebagian besar siswa berpikir bahwa belajar kosakata melalui percakapan silang itu mudah.

Refleksi Siklus Kedua

(10)

22 Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2 Oktober 2016 13~23

siswa diizinkan untuk gagal dalam

penelitian ini.

Peningkatan kemampuan kosakata siswadengan menggunakan Find word game yang ditunjukkan oleh penelitian ini berhasil, dan siswa kemampuan kosakata dapat ditingkatkan.

Menurut pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ada signifikan meningkatkan kemampuan kelas delapan siswa dalam penguasaan kosakata menggunakan find words game di SMP Negeri 1 Sumbergempol. Peningkatkan keterampilan siswa menunjukkan bahwa menggunakan Find Word Game dalam dua siklus efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata.

Diskusi

Dari data penelitian pendahuluan, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa kemampuan penguasaan kosakata siswa meningkat. Dalam penelitian pendahuluan, ada 33 siswa tidak bisa mencapai passing grade, dan 5 siswa mendapat skor yang baik. Kemudian pada siklus I, ada 26 siswa tidak bisa mencapai passing grade, dan 12 siswa lulus. Dan pada siklus II, mengungkapkan bahwa ada 3 siswa tidak bisa mencapai passing grade, dan 35 siswa mencapai kelulusan. Jadi, hipotesis adalah untuk meningkatkan motivasi siswa keterampilan berbicara dalam teks naratif.6

Grafik 4: Skor siswa dalam penelitian awal, siklus 1, siklus 2

6 H. Douglas Brown,. 2001. Teaching by

Principle: An Interactive Approach to Language Pedagogy, 2nd Ed. New York: Addison Wesley

Longman, Inc. hal 201

Grafik rata-rata skor kemampuan penguasaan kosakata siswa di pembelajaran awal, siklus 1, siklus 2

Berdasarkan penjelasan kesimpulan di atas, metode find word game bisa meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata dalam siswa tahun kedelapan, dan ada poin yang dapat disimpulkan dari penelitian ini. Pertama menerapkan find word game bisa mengaktifkan skill empat bahasa sekaligus. Kedua, metode dalam find word game menghasilkan hidup, menarik dan menyenangkan Inggris. Ketiga, menemukan metode kata permainan dapat mengaktifkan siswa dan juga guru pada saat yang sama sejak guru bahasa Inggris harus membimbing dan mengawasi siswa saat mereka melakukan metode ini.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa cara terbaik untuk menemukan kata-kata permainan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata. Pertama, guru memberikan tema yang berbeda di setiap Cari Kata Permainan. Kedua, guru menggabungkan tema yang berbeda dalam tes terakhir. Ketiga, guru meminta siswa untuk maju ke depan di depan kelas dan guru memberi pertanyaan tentang kosakata yang pernah diberikan dalam kata

materi menemukan permainan

sebelumnya.

25-35 40-55 60-70 75-85 100

90-Pre Test 3 18 12 5

Post Test 1 3 6 22 5 2

Post Test 2 0 0 5 20 13

(11)

Galuh Dwi Purwasih, Meningkatkan Penguasaan Kosakata… 23

BIBLIOGRAPHY

Albert Sydney Hornby, 2005. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford University Press,

Ary, Donald.Cheser Jacobs, Lucy. Razavieh, Asghar. 1985. Introduction to Research in Education. New York: United States of America

Brown, H. Douglas. 2001. Teaching by Principle: An Interactive Approach to

Language Pedagogy, 2nd Ed. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Ersoz (2000) Aydan Ersoz the Internet

TESL Journal, Vol. VI, No. 6, June 2000

http://iteslj.org/Lessons/Ersoz-Games.html/

Gnoinska, A. 1998. Teaching Vocabulary in color. The Elementary School Journal, 103(3).

Gambar

Grafik 1: Awal Uji Skor
Grafik 2:  Skor Post Test 1 Siswa
Grafik 2: Skor uji siswadi pertemuan 1
Grafik rata-rata skor kemampuan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan formal orang tua dan intesitas komunikasi dalam keluarga terhadap kepribadian

Salah satu metode untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah logam berat adalah dengan metode fitoremediasi, dimana metode fitoremediasi

Pada struktur flat slab cara untuk memperbesar tahanan pelat terhadap punching shear adalah dengan penggunaan drop panel , tulangan geser, atau memperbesar

Pada masa Umar, pendapatan yang diterima di baitul maal dibagi menjadi 4 yaitu : Pertama, Zakat dan Ushr, diperolah dari kaum Muslim dan di distribusikan kepada 8

Sistem informasi ini merupakan suatu program perangkat lunak yang dibuat oleh penulis untuk mempermudah proses pendaftaran beasiswa bagi siswa yang ingin mendaftarkan dirinya

Berdasarkan hasil analisis ekonomi sosial untuk menilai kelayakan penerapan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik UASB dan DHS di Wilayah Kecamatan Bogor Utara, maka

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena Rahmat dan Karunia-NYA penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM

Katalis CaO dari cangkang telur ayam dapat memenuhi semua persyaratan katalis heterogen di atas, dan untuk meninjau hasil reaksi transesterifikasi minyak ikan maka