• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN PO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN PO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN AKHIR SEMESTER

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI DAN POLA KOSUMSI AUDIENS

“KORAN”

DISUSUN OLEH :

RAHMATIA M 1423013114

KELAS B

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Media cetak seperti Koran, majalah dan juga buku mulai jelas munculnya dan dapat digunakann oleh masyarakat luas pada abad ke 19. Media tersebut mewakili bentuk baru dari komunikasi tidak hanya pola interaksi di dalam komunitas dan masyarakat tetapi juga pada pandangan psikologis.

America Charles Horton Cooley menyatakan, ada beberapa factor yang membuat media baru lebih efisien daripada proses-proses komunikasi pada msyarakat sebelumnya. Media baru tersebut lebih efektif sebagaimana yang dia katakan sebagai : 1) Expressiveness : membawa perluasan gagasan dan perasaan. 2) permanent of record : mengatasi waktu 3) swiffness : mengatasi ruang. 4) diffusion : jalan masuk ke kelas-kelas yang ada dalam masyarakat. (William L.Rivers-Jay W.Jensen, Theodore Peterson 2004:59)

Di Indonesia keberadaan surat kabar ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman orde lama serta jaman orde baru. Surat kabar sebagai media massa pada masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alay mencerdaskan anak rakyat Indonesia. Surat kabar mempunyai 4 fungsi yakni : informasi, edukasi, hiburan dan persuasive. Namun diantara keempat fungsi tersebut yang lebih menonjol ialah informasi.

Surat kabar mempunyai 5 karakteristik yakni publisitas, periodesitas, universalitas, aktualitas, dan juga terdokumentasikan. Untuk menyerao isi surat kabar, pembaca dituntut untuk bisa membaca serta memiliki kemampuan intelektualitas tertentu.

(3)

Suara Merdeka (Jawa Tengah), Waspada (Sumut), Bali Pos (Bali). Surat kabar local diantaranya adalah Bandung Post (bandung-Jabar), Pos Kota (Jakarta), Kedaulatan Rakyat (Jogjakarta). ( Drs.Elvinaro Ardianto, M.si & Dra Lukiati Komala Erdinaya M,si : 107)

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pola kosumsi teknologi komunikasi audiens? 2. Apakah terjadi adiksi disana ? mengapa ?

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI 1.2 TEORI

 STIMULUS ORGANISM RESPONSE

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, efeksi dan konasi.

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O) c. Efek (Response, R)

Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.

(5)

Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable penting, yaitu :

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan

Sumber: Effendy, (2003, p.255)

Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya. Maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. (Effendy, 2003: 254-255)

 TEORI USES AND GRATIFICATION

Teori Uses and gratification merupakan bagian dari studi tentang efek media (McQuail, 1994). Teori ini berasumsi bahwa orang secara aktif mencari media tertentu dan muatan (isi) untuk menghasilkan kepuasan (hasil). Pengguna aktif karena mereka mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk mencapai tujuan komunikasi. Pengguna media

Organisme: - Perhatian - Pengertian - Penerimaan Stimulus

(6)

berusaha untuk mencari sumber yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, pengguna media mempunyai pilihan alternatif media dan konten media untuk memuaskan kebutuhannya (Cantril, 1942).

Dalam teori uses and gratifications ditekankan bahwa pengguna aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. pengguna mempunyai kebebasan bagaimana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sangat bergantung pada tersedia atau tidaknya media dan kemudahan memanfaatkannya. Kita bisa memahami interaksi orang dengan media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification). Khalayak aktif memilih media karena masing-masing pengguna berbeda tingkat pemanfaatan medianya (Blumler, 1979: 265).

Pada dasarnya terdapat lima asumsi dari teori uses and gratification yang dikemukakan oleh Katz, Blumler, dan Gurevitch, yaitu:

1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.

2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak.

3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.

4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut.

5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.

(7)

BAB III DESKRIPSI DATA Pernyataan :

1. apakah anda berlangganan koran ? 2. seberapa sering anda membaca koran ? 3. berita apa yang selalu and abaca ?

4. apa yang membuat anda memilih koran sebagai media informasi? 5. berapa kali anda membaca koran dalam sehari ?

6. apa yang terjadi apabila anda tidak membaca koran dalam sehari ? 7. apakah anda memilih alternative lain apabila tidak ada koran ? 8. apakah baik bagi anda apabila ketinggalan informasi ?

9. dimana anda biasa membaca koran ?  Nama : yuli

Umur : 23 tahun

Pekerjaan : bantu ibu berjualan pecel Pendidikan terakhir : SMA

1. bapak yang berlangganan 2. setiap hari

3. berita masakan

4. karna sudah tersedia dirumah 5. tidak setiap hari, hanya ada waktu 6. ketinggalan berita

7. nonton berita di televise 8. tidak baik

9. dirumah  Nama : feby

(8)

Pendidikan terakhir : SMA 1. orang tua yang berlangganan

2. lumayan sering, sebelum pulang kerja 3.ekonomi finansial

4.berita di koran lebih akurat, lengkap 5. sekali sehari

6. ketinggalan beberapa informasi 7. ya, melalui internet dan media social

8. buruk, karena kalau ketinggalan informasi dapat mengurangi wawasan saya 9. dikantor atau dirumah

 Nama : Aditya Umur : 23

Pekerjaan : pegawai indomar Pendidikan terakhir : SMA 1. ya, jawa pos

2. sebelum kerja 3. metropolis, sport 4. udah langganan lama 5. 5 kali paling banyak

6. ada yang hilang, biasanya update bola. Hilang informasi 7. lewat handphone, situs web

8. tergantung informasi, apabila sport akan sangat kehilangan. 9. diwarung, dirumah

4. supaya tidak buta pengetahuan 5. sering

6. rasanya seperti orang haus 7. televise, atau bulletin

8. kurang baik, tertutup untuk pengetahuan 9. dirumah

4. lebih enak, bisa diulang-ulang 5. tidak terhitung

(9)

7. televisi

8. tidak baik, mengurangi pengetahuan yang terjadi setiap hari 9. dirumah

 Nama : Rachmad Umur : 50 tahun Pekerjaan : Swasta

Tingkat pendidikan : magister 1. ya, jawa pos dan kompas 2. sering

3. ekonomi dan bisnis

4. kompas : actual dan terpecaya, jawa pos : kurs pasar 5. 2 kali sehari

6. yang pasti ketinggalan berita 7. internet, detik.com, kompas news 8. buruk, karna kita ketinggalan informasi 9. dirumah

 Nama : yuda Umur : 50 tahun Pekerjaan : PNS

Tingkat Pendidikan : Sarjana 1. ya, jawa pos

2. setiap hari 3. semua berita 4. akurat, detail 5. satu kali

6. kurang mendapatkan berita yang lagi gencar 7. media televise

8. tidak baik, karna koran media yang sangat dekat dengan kita 9. dirumah

 Nama : teto Umur : 23 tahun

Pekerjaan : Wartawan & designer Tingkat pendidikan : Sarjana 1. ya, kompas dan jawa pos 2. setiap pagi

3. tergantung, ekonomi dan bisnis 4. karena praktis dan murah 5. 2kali

6. tidak terjadi apa-apa, Karena ada internet 7. media elektronik

8. tidak baik, kebutuhan profesi yang harus updet 9. dikamar mandi

(10)

Umur : 19 tahun Pekerjaan : mahasiswa Tingkat Pendidikan : SMA 1. orang tua, jawa pos

2. liburan sering, di Surabaya jarang 3. headline yang lagi booming, deteksi, tips

4. koran berbeda, lebih lengkap, lebih jelas, dapat dibaca berulang-ulang 5. sehari sekali

6. berasa tertinggal berita, rasanya aneh 7. ya, cari berita di portal online

8. jangan, karena sumber informasi 9. dirumah, dirumah temen, perpustakaan.  Nama : Fia

Umur : 22

Pekerjaan : Freelancer Tingkat Pendidikan : Sarjana 1. orang tua

7. portal berita, berita artis

8. kurang baik, sukanya yang updet-updet 9. dirumah, ruang tunggu

BAB IV ANALISIS

1. Bagaimana pola kosumsi teknologi audiens ?

(11)

Dalam hal ini menurut teori uses and gratification, audiens telah memenuhi kebutuhannya dalam memilih media yang paling baik, dan audiens memilih koran sebagai media yang menurut mereka baik. Audiens sadar akan penggunaan media koran sebagai sumber informasi namun audiens juga memilih alternative lain yakni televise sebagai media lain yang dapat memuaskan kebutuhannya. Setiap audiens bebas memilih media mana yang akan menjadi sumber berita dan pemahamannya terhadap informasi yang diberikan.

Terdapat 5 asumsi yang dikemukakan oleh katz, Blumber, dan Gurevitch yakni : 1. khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan

10 dari 10 audiens mempunyai tujuan yang sama dalam mengkosumsi media Koran yakni tidak ingin tertinggal berita atau informasi yang tersedia.

2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media teertentu pada anggota khalayak.

10 dari 10 audiens yang diteliti telah berinisitif dalam menghunungkan kepuasan dengan kebutuhannya. Dengan menggunakan media lain seperti televise atau portal berita sebagai sumber informasi kedua apabila tidak sempat membaca koran.

3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.

Media cetak dan elektronik telah berkompetisi dalam menarik perhatian audiens, namun audiens telah aktif dan berinisiatif dalam pemanfaatan media media tersebut.

4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut.

7 dari 10 audiens yang diteliti sadar akan penggunaan koran sebagai media informasi. Audiens menjawab memilih koran dan biasa membaca di bagian-bagian berita tertentu yang menurut audiens berita tersebut lebih akurat.

5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak. Audiens yang diteliti dapat memilah nilai-nilai berita yang tersedia.

(12)

koran, hal tersebut menunjukkan bahwa audiens selektif dalam memilih berita yang telah disajikan.

2. Apakah terjadi Adiksi? Mengapa?

Teori ketergantungan mempekirakan bahwa audiens bergantung pada informasi media untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan mencapai tujuan tertentu. Terdapat dua factor yang dapat menentukan akan seberapa ketergantungannya audiens pada media menurut Ball-Rokeach dan Defleur.

(13)

 Sumber ketergantungan yang kedua ialah stabilitas social. Ketika perubahan social dan konflik meningkat. Institusi, keyakinan, dan kegiatan yang sudah terbentuk mulai ditentang, mendorong adanya penilaian ulang dan mungkin pilihan-pilihan yang baru yang terkait dengan kosumsi media. ( Little John 2009 : 428)

9 dari 10 audies yang diteliti mengatakan bahwa mereka akan mengalami keadaan yang buruk apabila tidak mengkosumsi media koran selama sehari. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan bagi audiens karena audiens menganggap media koran sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.

Selain itu yang dapat menyebabkan audiens menjadi ketergantungan terhadap media koran ialah informasi yang telah disediakan. Terdapat beberapa pengertian tentang informasi 1) seseorang yang membaca atau mendengar berita di media. 2) menyamakan dengan ilmu pengetahuan. 3) data dan angka-angka hasil penelitian. 4) isu yang tidak diketahui kebenarannya. Menurut teori informasi, pengertian informasi sangat dekat dengan entropi dalam ilmu pasti, yaitu ukuran tingkat “keacakan” dalam suatu situasi. (Little John, 1999:46). Oleh karena itu,informasi menurut teori informasi adalah sejumlah ketidakpastian yang dapat diukur dengann memakai sejumlah alternative pilihan yang tersedia.

Koran mempunyai 5 karakteristik yakni

 Publisitas : penyebaran pada public atau khalayak ( Effendy, pada Karlinah, dalam Karlinah, dkk 1999).

 Perioderitas : menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan atau dwi mingguan

 Universalitasnya : menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia.

(14)

 Terdokumentasikan : dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping.

Untuk menyerap surat kabar, pembaca dituntut untuk bisa membaca serta memiliki kemampuan intelektualitas tertentu.

Dapat disimpulkan audiens mengkosumsi koran karena karakteristinya yang bersifat publisitas, perioderitas universalitas, aktualitas dan juga terdokumentasikan. Namun beberapa audiens menunjukkan bahwa mereka mengkosumsi koran lebih menonjol pada aktualitasnya dan juga univesalitas nya. Terlebih lagi koran mempunyai karakteristik universalitas yang memuat beraneka ragam berita atau informasi. Namun terdapat audiens yang memilih koran dan biasa membaca dibagian tips dan masakan, satu lagi audiens yang selalu melihat berita di rubric sport demi memenuhi kebutuhannya.

2 dari 10 audiens mengkosumsi koran lebih dari satu, yakni kompas dan juga jawa pos. berita yang dimuat di koran kompas mempunyai Bahasa yang sangat berat, dan tidak semua orang dapat mengerti informasi yang telah disampaikan. Sedangkan jawa pos mempunyai gaya penulisan yang ringan dan semua orang dapat memahaminya, segmentasi yang di sasarkan oleh jawa pos ialah menengah ke atas, wajar apabila banyak audiens yang berlangganan koran tersebut. Tidak hanya jawa pos surya juga mempunyai gaya penulisan yang ringan dan mudah dipahami oleh pembaca, dan harganya pun juga sangat murah. (observasi peneliti)

3. Mengapa memilih teknologi komunikasi tersebut ?

Pers adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi pers berati fungsi jurnalistik. Pada zaman modern sekarang ini,, jurnalistik tidak hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-apek lain untuk isi surat kabar. Karena itu fungsinya, bukan lagi menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu.

(15)

Menyiarkan informasi adalah fungsi surat kabar yang pertama dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini

 Fungsi mendidik

Fungsi kedua dari surat kabar ialah mendidik. Sebagai sarana pendidikan massa, surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya.

 Fungsi menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat di surat kabar untuk mengimbangi berita-berita berat dan artikela-artikel yang berbobot.

 Fungsi mempengaruhi

Yakni fungsi mempengaruhi yang menyebabkan surat kabar memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.

3 dari 10 audiens menjawab memilih koran karena koran lebih lengkap, artinya setiap koran mempunyai 4 fungsi tersebut. Yakni fungsi menyiarkan informasi, mendidik, menghibur, dan juga mempengaruhi. 3 dari 10 audiens ini melihat koran sebagai sumber segala informasi, memandang koran sebagai alat yang dapat menambah wawasan audiens. Audiens tidak perlu lagi membuka media lain untuk mendapatkan informasi. Hanya dengan satu koran audiens dapat mengetahui berita yang telah tersaji setiap harinya secara rutin.

(16)

Dari penyataan diatas tentang pers bebas bertanggung jawab, para wartawan di Indonesia dituntut untuk mempertanggung jawabkan setiap berita yang akan di publish. Karena hal itulah mengapa berita yang dimuat di koran sangat akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

McQuail, Dennis. 2009. Mass Communication Theory. London : Stage Publication, Ltd

Blumler, J. G. (1979). The role of theory in uses and gratifications studies. Communication Research, 6, 9–36

McQuail, D. (1994). The rise of media of mass communication. In D. McQuail (Ed.), Mass communica-tion theory: An introduction (pp. 1–29). London: Sage.

Windahl, S. (1981). Uses and gratifications at the crossroads.Mass Communication Review Yearbook,2,174–185.

(17)

Katz, E., Blumler, J., & Gurevitch, M. (1974). Utilization of mass communication by the individual. In J.

Blumler & E. Katz (Eds.), The uses of mass communication: Current perspectives on gratifications Research (pp.19–34). Beverly Hills, CA: Sage.

Fiske, John. (1996) Introduction To Communication Studies, 2nd ed. London : Routledge Moerdijati Sri. 2012 Pengantar Ilmu Komunikasi. Surabaya : PT Revka Petra Media

Rivers, Peterson, Jensen 2004 Media Massa & Masyarakat Modern 2nd ed. Jakarta: Prenada Media

Gambar

Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan material Wajib Pajak PPh Badan setelah dilakukan analisis menggunakan software SPSS version 17.0 diperoleh hasil

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Oleh karena galur Obs-1653/Ps] clan Obs-1656/Ps] mempunyai produksi tinggi, tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1 clan 2 dan agak tahan biotipe 3 serta tahan

Pembelajaran yang dilakukan perlu melatihkan keterampilan-keterampilan sains sehingga peserta didik terbiasa melakukan hal-halyang berhubungan dengan kegiatan seperti:

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan

ƒ Diagenesis ketiga terjadi dalam lingkungan fresh water phreatic, yang ditandai oleh pelarutan butiran, matriks dan semen yang membentuk porositas vuggy dan moldic; pelarutan

Sebaliknya jika seseorang mempunyai nilai body image yang rendah, yakni mempunyai sebuah persepsi yang kurang baik akan bentuk dan ukuran tubuh mereka, cemas tentang