MAKALAH
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
“STRUKTUR ORGANISASI DAN POLA TATA KELOLA DI PUSKESMAS”
Dosen :
PATRIA ASDA, Skep,Ns, M.PH
Oleh :
1. RUMI GUNAWAN 2. RANI TRIYANA N. 3. MATERDA IBA 4. SAMUEL D.T 5. MEITRI DESI L. 6. SHERLY RAMBU L. 7. WILHELMINA KEDHI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya lah sehingga laporan yang membahas tentang
“Struktur Organisasi dan Pola Tata Kelola” dapat selesai tepat pada waktunya sebagai
salah satu tugas dari mata kuliah KEPEIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS.
.Penulis menyadari laporan Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas ini
masih jauh dari harapan pembaca yang mana di dalamnya masih terdapat berbagai
kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dalam laporan
berikutnya dapat diperbaiki serta ditingkatkan kualitasnya.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kepemimpinan dan
manajemen puskesmas ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 19 Oktober 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUS adalah Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
di lingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/ jasa yang dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisien dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan
status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD
pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas
berupa keleluasan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam menyajikan
layanan kesehatan yang menjadi hak Peserta program Jaminan Kesehatan.
Sementara itu, menteri/ pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas
kebijakan layanan yang hendak dihasilkan. Perubahan ini penting dalam rangka
proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya
yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat seperti UPT Puskesmas. Dengan demikian, UPT Puskesmas dapat
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efisiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan
manajemen keuangan sector publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan Badan Layanan
Umum. Untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD), ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu
persyaratan substantive, teknis dan administrative. Sebagai tahap awal menuju
PPK-BLUD, salah satu persyaratan administratif yang harus dimiliki oleh UPT
Puskesmas yaitu adanya Pola Tata Kelola.
B. Tujuan
1. Mengetahui struktur organisasi di puskesmas
2. Mengetahui tugas pokok dan fungsi di puskesmas
3. Mengetahui pola tata kelola di puskesmas
4. Mengetahui tujuan penerapan pola tata kelola
C. Rumusan masalah
1. Apa struktur organisasi di puskesmas ?
2. Apa tugas pokok dan fungsi di puskesmas ?
3. Apa pola tata kelola di puskesmas ?
D. Manfaat
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi,
fungsi, tujuan, struktur, pola tata kelola Puskesmas, serta mengetahui
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain
itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan
kesehatan di lingkup Puskesmas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang
untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan struktur organisasi merupakan
suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada
suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Salah satu bentuk organisasi yaitu organisasi fungsional. Organisasi
fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi
yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja
tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini
pemimpin berhak memerintahkan kepada para tenaga kerja / para karyawannya,
selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja
diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya.
Kekurangan Organisasi Fungsional, yaitu :Tidak adanya satu kesatuan
perintah antara atasan yang satu dengan atasan lainnya dalam memerintahkan
suatu tugas sehingga menyebabkan bawahan mengalami kesulitan dalam
B. Bentuk Organisasi Fungsional di Puskesmas 1. Pengertian Puskesmas
a. Menurut DEPARTEMEN KESEHATAN RI 1987 :
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang secara
profesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang
menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu.
b. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 1991 :
Organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu
dalam bentuk usaha kesehatan pokok.
2. Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi pokok Puskesmas yaitu :
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di
3. Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Puskesmas merupaka unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan
dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara
menyelurug dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi
aspek-aspek : promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan
untuk menjalan misi Puskesmas, antara lain:
a. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehata, dengan dua cara : (1) Quality of
care, yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter, perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh
organisasi profesi. (2) Quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi
sarana kesehatan (Puskesmas).
c. Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
d. Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
e. Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat
desa (PKMD).
4. Struktur Organisasi Puskesmas
Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari :
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Pokia Upaya Kesehatan Masyarakat
d. Pokia Upaya Pelayanan Kesehatan
e. Pokia Upayan Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Pengorganisasian Puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang
Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit
fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program
kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi :
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
c. Kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana
d. Perbaikan gizi
e. Pemberantasan penyakit menular
f. Pengobatan.
Sesuai dengan misi dan strategi diatas, Puskesmas dapat
mengembangkan program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi
dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah
kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko
tinggi (high-risk group) : seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll.
(community health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas
kesehatan lain.
5. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kepala Dinas kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang kesehatan serta
pengelolaan Kesekretariatan Dinas. Dalam melaksanakan tugasnya.
Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
1) Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang selaras
dengan Visi dan Misi Kabupaten.
2) Membuat program kerja untuk mencapai tujuan jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka pendek.
3) Mengkoordinir kegiatan sekretariat dan mengawasi pekerjaan
bawahannya yang berada dalam lingkungan dinasnya.
4) Melakukan koordinasi vertical dan horizontal dengan instansi terkait
baik pusat maupun daerah.
b. Sekretariat Dinas
Sekretariat Dinas mempunyai tugas melaksanakan administrasi
umum, pengolahan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hubungan
masyarakat dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi
bidang.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Dinas
1) Pengelolaan surat menyurat, kearsipan/ dokumentasi, hukum,
kehumasan dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan.
2) Penyiapan data, informasi, hubungan masyarakat serta pelaksanaan
inventaris rumah tangga kantor dan pembinaan urusan umum.
3) Pengelolaan dan pengadaan barang-barang dan peralatan kantor.
4) Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian dan Keuangan.
5) Melaksanakan hubungan kerja dengan satuan kerja lain yang terkait
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya.
6) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Sekretariat Dinas terdiri atas :
1) Sub bagian umum dan perlengkapan
2) Sub bagian kepegawaian
3) Sub bagian keuangan
Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretariat
Dinas, dengan tugas masing-masing sebagai berikut :
1) Sub bagian umum dan perlengkapan
a) Membantu Sekretaris Dinas di bidang urusan umum dan
perlengkapan
b) Mengkoordinir tugas administrasi dan perlengkapan agar berjalan
c) Membuat perencanaan tentang pengadaan, pemeliharaan dan
penghapusan barang/ alat perlengkapan kantor.
d) Menghimpun, menelaah dan menyampaikan Peraturan
Perundang-undangan yang berhubungan dengan kesehatan,
kerumahtanggaan, perlengkapan dan lain-lain.
e) Melaksanakan tata usaha dan pengendalian kearsipan.
f) Melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler.
g) Melaksanakan pengamanan, ketertiban dan kebersihan
lingkungan.
2) Sub bagian kepegawaian
a) Membantu Sekretariat Dinas dalam hal tugas kepegawaian.
b) Mengkoordinir tugas kepegawaian agar berjalan dengan baik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Membuat perencanaan tentang formasi (kebutuhan) pegawai.
d) Melaksanakan tata usaha kepegawaian dan pembuatan data
kepegawaian.
e) Melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan
kepegawaian.
f) Melaksanakan pendidikan pelatihan teknis dan pelatihan fungsional
tenaga puskesmas dan jaringannya.
3) Sub bagian keuangan
b) Mengkoordinir tugas keuangan agar berjalan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
c) Melakukan tata usaha keuangan, pertanggung-jawaban anggaran
d) Melaksanakan urusan pajak
e) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian serta pengawasan
terhadap para bendaharawan
f) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan pada UPTD
Puskesmas dan Gudang Farmasi
g) Melaksanakan pengelolaan administrasi pendapatan (retribusi, dan
lain-lain)
h) Melaksanakan ususlan permintaan anggaran (rutin, gaji, program
dan lain-lain)
c. Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan
Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang pengembangan
Sistem Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pengembangan Sistem
Kesehatan menyelenggarakan fungsi sebagai :
1) Pengumpulan dan pengelolaan data di bidang kesehatan
2) Penyiapan bahan penyusunan Rencana dan Program bidang
kesehatan
3) Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian
4) Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan program dan membuat
laporan tahunan
5) Pembinaan dan pengendalian kompetensi profesi bidang kesehatan
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas
Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan terdiri atas 3 seksi dan
masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan
Sistem Kesehatan, dengan tugas masing-masing sebagai berikut :
1) Seksi perencanaan dan pengendalian program, mempunyai tugas :
a) Menyusun rencana dan program kerja Dinas Kesehatan serta
memantau pelaksanaannya
b) Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang
tugasnya
c) Melaksanakan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait,
menghimpun,merekapitulasi dan menyusun bahan-bahan untuk
penyusunan program Dinas Kesehatan
d) Menghimpun, merekapitulasi dan menyusun rencana kerja tahunan
dan triwulan Dinas Kesehatan
e) Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program di bidang
kesehatan
f) Melaksanakan sinkronasi program pembangunan kesehatan dari
g) Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan pertemuan untuk
mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang)
h) Menghimpun, menyiapkan dan menyusun pembangunan
proyek-proyek dan mengamati pelaksanaannya
i) Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang
kesehatan
2) Seksi pengolahan data dan informasi kesehatan, mempunyai tugas :
a) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian kesehatan dalam
rangka pembinaan program kesehatan
b) Menghimpun kebutuhan/ topik penelitian kesehatan dari bidang
dan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
c) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan program
kesehatan melalui koordinasi pelaksanaan penelitian kesehatan
d) Menyiapkan rancangan usulan penelitian dari topik yang terpilih ke
Dinas Kesehatan Provinsi
e) Menghimpun dan merekapitulasi laporan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
f) Menghimpun, merekapitulasi dan analisa profil puskesmas dan
menyusun serta menyajikan profil Dinas Kesehatan
g) Menyusun dan mengirim laporan tahuan ke Dinas Kesehatan
Provinsi
3) Seksi akreditasi dan kompetensi profesi, mempunyai tugas :
b) Memberikan rekomendasi izin di bidang kesehatan, sarana
kesehatan, usaha farmasi, makanan dan minuman
c) Memberikan sertifikasi kepada instansi yang melaksanakan
seminar dan simposium
d) Melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan medik dasar dam
spesialistik dalam rangka akreditasi
d. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang
pemberantasan dan pencegahan penyakit. Melaksanakan tugas bidang
pencegahan dan pemberantasan penyakit menyelenggarakan fungsi :
1) Perencanaan kegiatan penelitian dan laboratorium terhadap
kemungkinan terjadinya wabah penyakit, kesehatan haji dan
kesehatan transmigrasi
2) Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pemberantasan
penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang
3) Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pencegahan penyakit
dan imunisasi
4) Pengumpulan bahan penyelenggaraan penanggulangan bantuan
kesehatan
5) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
Bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit terdiri atas tiga
seksi dan masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dnegan tugas masing-masing
sebagai berikut :
1) Seksi pengamatan penyakit, mempunyai tugas sebagai :
a) Penanggulangan dan pengendalian penyakit potensial wabah/
kejadian luar biasa
b) Pengamatan penyakit menular dan tidak menular
c) Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian kesehatan
transmigrasi
d) Melaksanakan rencana program kerja seksi pengamatan penyakit
serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan sesuai bidang tugasnya
e) Mengumpulkan data dan membuat rencana penelitian tentang
kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah
tertentu
f) Mengolah data dan membuat rencana penelitian tentang
kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah
tertentu
g) Mengolah daya dan membuat laporan tentang hasil penelitian yang
telah dilaksanakan
i) Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas seksi
pengamatan penyakit
j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang
tugasnya
2) Seksi imunisasi dan pencegahan penyakit, mempunyai tugas sebagai :
a) Pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi
b) Perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan sarana dan
prasarana termasuk obat/ vaksin penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)
c) Menyusun rencana dan program kerja seksi imunisasi dan
pencegahan penyakit serta mengolah bahan untuk melaksanakan
kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya
d) Melaksanakan tugas vaksinasi bagi masyarakat bila kemungkinan
terjadi wabah penyakit menular
e) Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi
f) Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan
sarana dan prasarana termasuk obat/ vaksin penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I)
g) Mengumpulkan bahan monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi
rutin dan incidental pada puskesmas, posyandu, unit pelaksana
kesehatan lainnya serta menganalisis hasil penelitian penyakit dan
memberikan imunisasi
i) Melaksanakan pemeriksaan dan penanggulangan upaya
kesehatan haji
j) Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas seksi
imunisasi dan pencegahan penyakit
k) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3) Seksi pemberantasan penyakit menular dan penyakit bersumber
binatang, mempunyai tugas sebagai :
a) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya
pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit
bersumber binatang
b) Merencanakan, mengadakan dan medistribusikan sarana dan
prasarana termasuk kebutuhan obat penyakit menular langsung
dan penyakit bersumber binatang
c) Melaksanakan pengumpulan bahan penyelenggaraan
pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit
bersumber binatang serta menyebarluaskan informasi cara
penanggulangannya
d) Menyusun rencana dan program kerja seksi pemberantasan
penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang, serta
mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
e) Melakukan kegiatan pengawasan pada suatu daerah tertentu yang
menunjukkan gejala-gejala penyakit menular
f) Menyebarkan informasi tentang cara-cara pemberantasan penyakit
menular langsung dan penyakit bersumber binatang
g) Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi dengan unit kerja lain
untuk kelancaran tugas pemberantasan penyakit menular langsung
dan penyakit bersumber binatang
h) Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaraya
pemberatasan vector
i) Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya
pemberantasan dan pencegahan serta penanggulangan penyakit
menular langsung dan penyakit bersumber binatang
j) Melaksanakan tugas laun yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya
e. Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas bidang pelayanan
kesehatan masyarakat menyelenggarakan fungsi :
1) Melaksanakan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
2) Pembinaan/ pengendalian teknis upaya kesehatan keluarga,
3) Pembinaan/ pengendalian teknis upaya jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
4) Pembinaan/ pengendalian teknik upaya kesehatan gizi masyarakat
5) Pemberian bimbingan perencanaan, pengadaan dan pengelolaan obat
sektor publik termasuk pencatatan pelaporan
6) Melaksanakan monitoring dan pengendalian ketersediaan obat di
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan sarana kesehatan
lainnya
7) Pemberian bimbingan teknis dan oembinaan sarana produksi, industri
makanan rumah tangga dan industry perorangan obat tradisional
8) Pelaksanaan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan Makanan
(BTM)
9) Pengorganisasian pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
obat narkotika, dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol, dan bahan
berbahaya lainnya
10) Penyuluhan dan pemasyarakatan obat esensial generik serta tanaman
obat keluarga
11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Bidang pelayanan kesehatan masyarakat terdiri atas 3 seksi dan
masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bidang Pelayanan Kesehatan
1) Seksi kesehatan keluarga, rujukan dan sistem pembiayaan kesehatan
masyarakat, mempunyai tugas sebagai :
a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan
koordinasi seksi kesehatan keluarga, rujukan dan sistem
pembiayaan kesehatan masyarakat
b) Menyusun rencana dan program kerja seksi kesehatan keluarga,
rujukan dan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat serta
mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai
dengan bidang tugasnya
c) Melaksanakan pembinaan pengendalian teknis standar pelayanan
pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan
Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat
Keliling (Pusling) dan Pelayanan Kesehatan Dasar Swasta baik
administratif maupun teknis medis
d) Melaksanakan sistem pelaporan Puskesmas, sistem pelayanan
kesehatan dasar swasta serta mengusulkan alternatif tindakan
koreksi bila ada penyimpangan standar
e) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan
khusus yaitu kesehatan gigi dan mulut, mata, jiwa, olahraga,
kesehatan kerja dan laboratorium
f) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pemeriksaan
berencana melalui Puskesmas, Rumah Sakit dan unit layanan
kesehatan lainnya
g) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas,
Pustu, Rumah Sakit dan layanan kesehatan lainnya dalam hal
pemeliharaan pengobatan terhadap anak yang menderita penyakit
menular
h) Menyelenggarakan dan membina serta mengkoordinasi kegiatan
peningkatan upaya kesehatan usia lanjut
i) Mengelola program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Audit Maternal
Perinatal dan pembinaan bidan di desa
j) Pelaksanaan pembinaan/ pengendalian teknis sistem kesehatan
rujukan pelayanan kesehatan rumah sakit
k) Melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi Program
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat termasuk Asuransi
Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan Asuransi Kesehatan
Masyarakat Miskin
l) Melakukan pembinaan terhadap Badan Penyelenggara Kesehatan
dan Dokter Keluarga
m) Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas seksi
kesehatan keluarga, rujukan dan sistem pembiayaan kesehatan
masyarakat
a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan
koordinasi seksi gizi masyarakat
b) Menyusun rencana dan program kerja seksi gizi masyarakat serta
mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai
dengan bidang tugasnya
c) Memberikan penyuluhan, melakukan bimbingan teknis dan
monitoring Status Gizi Masyarakat
d) Melakukan penelitian dan pengembangan Program Pembinaan
Gizi Masyarakat
e) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka
pelaksanaan tugas Program Gizi Masyarakat
f) Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi
Gizi Masyarakat
3) Seksi farmasi, makanan dan minuman, mempunyai tugas :
a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan
koordinasi Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman
b) Menyusun rencana dan program kerja Seksi Farmasi, Makanan
dan Minuman serta mengolah bahan untuk melaksanakn kegiatan
yang telah sesuai dengan bidang tugasnya
c) Menyusun perencanaan kebutuhan obat serta melaksanakan
pengadaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya
d) Merekapitulasi dan menindaklanjuti laporan mengenai farmasi,
e) Melaksanakan pembinaan, pengendalian serta pengawasan
farmasi, makanan dan minuman dan batra
f) Berkoordinasi dengan Lintas Sektor dan Lintas Program untuk
pelaksanaan upaya pencegahan dan penyuluhan penyalahgunaan
obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rook, alkohol, dan
bahan berbahay lainnya di institusi pendidikan dan masyarakat
g) Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan serta
penggunaan obat di Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan sarana
kesehatan lainnya
h) Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi,
industri, industri makanan rumah tangga dan industry perorangan
obat tradisional
i) Melaksanakan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan
Makanan (BTM)
j) Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi
Farmasi, Makanan dan Minuman
f. Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan
Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di
bidan penyehatan lingkungan dan promosi kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi
1) Pengumpulan dan sistimatis bahan pembinaan penyehatan
lingkungan, makanan dan minuman serta tempat-tempat umum
2) Pengumpulan dan sistimatisasi bahan pembinaan dan pengawasan
kualitas air
3) Pengumpulan dan pengolahan bahan kegiatan pelaksanaan
penyuluhan dan pelayanan medik
4) Penyiapan bahan penyusunan rencana penyuluhan
5) Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan potensi peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan
6) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugasnya
Bidang penyahatan lingkungan dan promosi kesehatan terdiri atas
tiga seksi dan masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang
penyehatan lingkungan dan promosi kesehatan, dengan tugas
masing-masing, sebagai berikut :
1) Seksi penyehatan lingkungan, dan pengawasan tempat-tempat umum/
tempat pengolahan makanan, mempunyai tugas :
a) Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan
untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Menyusun rencana dan program penyehatan air dan lingkungan
c) Melakukan pembinaan dan pengawasan kualitas air dan
lingkungan pemukiman
d) Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan
memberikan saran serta pertimbangan kepada kepala bidang
tentang langkah dan rencana tindak lanjut
e) Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi dengan unit kerja lain
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dnegan bidang
tugasnya
f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan
bidang tugasnya
2) Seksi promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, mempunyai
tugas :
a) Merencanakan, mengadakna dan menyebarluaskan segala bentuk
kegiatan Promosi Kesehatan baik berupa buku, alat peraga,
spanduk, banner, baliho, maupun promosi kesehatan melalui
media elektronik
b) Pengumpulan dan pengolahan bahan kegiatan pelaksanaan
penyuluhan tentang pelayanan medik
c) Penyiapan materi penyuluhan kesehatan dan peningkatan
keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan
d) Melakukan pembinaan pengembangan potensi dan peran serta
masyarakat dalam pemberantasan penyakit, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan
e) Melakukan pembinaan pengembangan perilaku individu, keluarga
dan masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di rumah tangga
f) Mengadakan promosi kesehatan/ penyebarluasan informasi
kepada masyarakat dalam hal penyakit menular, kesehatan
lingkungan, kecelakaan dan ruda paksa, narkoba dan lain-lain
g) Merencanakan, melaksanakan pengadaan alat media promosi
kesehatan
h) Menyusun rencana Program Kerja Seksi Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat dan mengolah bahan untuk
melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan
bidang tugasnya
i) Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi dengan unit kerja lain
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dengan bidang
tugasnya
j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
3) Seksi peran serta masyarakat/ upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat, mempunyai tugas:
a) Menyusun rencana Program Kerja Seksi Peran Serta Masyarakat
mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah
ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Membina/ menjalin kemitraan dalam teknis program Peran Serta
Masyarakat di Bidang Kesehatan bersama kegiatan TNI masuk
desa, Manunggal KB dan instansi terkait
c) Melaksanakan kegiatan seperti Posyandu, Poskesdes,
Poskestren, Pos Obat Desa dan Upaya Kesehatan Institusi (UKI)
d) Melaksanakan kegiatan seperti Santri Husada, Saka Bhakti
Husada (SBH), Peningkatan Partisipasi Generasi Muda dalam
Pembangunan Kesehatan (P2GMPK), Peningkatan Peran Wanita
Pembangun Kesehatan (P2WPK)
e) Melakukan pembinaan/ pengendalian teknis kegiatan Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS), Sentra Pengobatan Tradisiona, Upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (UKK)
f) Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi dengan unit kerja lain
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dengan bidang
tugasnya
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
Mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melakukan sebagian fungsi Dinas Kesehatan
dalam kegiatan teknis di Bidang Kesehatan secara profesional sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan bidang keahlian masing-masing.
C. Tata Kelola di Puskesmas
1. Pengertian Tata Kelola
Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD), Pola Tata Kelola merupakan peraturan
internal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja yang akan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD. Selanjutnya dalam
pasal 31 dan 32 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 disebutkan, BLUD
beroperasi berdasarkan Pola Tata Kelola atau peraturan internal, yang
memuat antara lain:
a. Struktur organisasi; menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan wewenang dalam organisasi.
b. Prosedur kerja; menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar
posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.
c. Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian yang
jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang
sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas
d. Pengelolaan sumber daya manusia; merupakan pengaturan dan
kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi
pada pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan
produktif. Meliputi penerimaan pegawai, penempatan, sistem renumerasi,
jenjang karir, pembinaan termasuk sistem reward dan punishment, serta
pemutusan hubungan kerja.
2. Prinsip-Prinsip Tata Kelola
Prinsip-prinsip tata kelola BLUD sebagaimana disebutkan dalam pasal
31 ayat (2) dan pasal 33 Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 terdiri dari :
a. Transparansi, merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar
kebebasan arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima
bagi yang membutuhkan.
b. Akuntabilitas, merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang
dipercayakan pada BLUD agar pengelolaannya dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Responsibilitas, merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam
pengelolaan organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta
perundang-undangan.
d. Independensi, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
3. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola
Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah
Puskesmas bertujuan untuk :
a. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ
puskesmas.
c. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap
stakeholder.
d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan
umum masyarakat melalui pelayanan kesehatan di dalam dan di luar
gedung.
e. Menjaga Pelayanan Kesehatan dapat terselenggaranya dengan
berdasarkan standar pelayanan
4. Landasan Referensi Pola Tata Kelola
Landasan referensi untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas
antara lain adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 tentang Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
d. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.
KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik-Praktik Good Corporate Governance (GCG) di Lingkungan BUMN.
e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman
Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
f. Peraturan Wali Kota Bandar Lampung Nomor 81 Tahun 2012 Tentang
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( PPK –
BLUD ) Unit Pelaksanaan Teknis Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kota
Bandar lampung.
g. Peraturan walikota Bandar Lampung nomor 28A Tahun 2012 tentang tarif
Pelayanan Kesehatan dan sistem Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah ( PPK – BLUD ) Unit Pelaksanaan Teknis Puskesmas
Pada Dinas Kesehatan Kota Bandar lampung.
h. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
5. Perubahan Pola Tata Kelola
Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas dan kebutuhan internal
puskesmas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat di simpulkan dari penjelasan diatas yang menerangkan :
1. Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
2. Pola tata kelola merupakan peraturan internal Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) atau Unit Kerja yang akan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan (PPK) BLUD. Dan pola tata kelola juga mempunyai landasan
refrensi yang diambil dari berbagai subr, seperti yang sudah di jelaskan
diatas.
B. SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang
sangat bermanfaat dan dapat berguna untuk mahasiswa selanjutnya, yaitu :
1. Kepada Dosen
Diharapkan mampu untuk menjelaskan tentang Manajemen Puskesmas yang
sudah diterapkan secara langsung di unit pelayanan kesehatan.
2. Kepada Mahasiswa
Diharapkan mampu untuk mengembangkan lagi makalah ini secara update
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era
Desentralisasi (DRAFT), Jakarta
http://www.dinkesnunukan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4
&Itemid=3
http://dinkes.banyuasinkab.go.id/index.php/tentang-dinkes/tugas-pokok-a-fungsi