Kontektualitas Politik Luar Negeri dan Domestik | 1 Ahirul Habib Padilah 170820140512
KONTEKTUALITAS POLITIK LUAR NEGERI DAN DOMESTIK Studi ekonomi politik kontemporer telah berkembang luas di mana dimensi ekonomi dan politik telah melibatkan analisis faktor internal dan eksternal dalam perumusan politik luar negeri negara-negara di dunia. Hal ini dapat kita pahami karena memang studi mengenai politik luar negeri pun telah dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada politik dan ekonomi internasional. Dengan tradisi analisis politik luar negeri yang melibatkan teori-teori ekonomi politik akan memaparkan situasi integrasi komprehensif maksimalisasi perjuangan yang dikejar oleh politik luar negeri suatu negara. Seperti dalam sebuah teori ketergantungan, bahwa kebutuhan suatu negara yang satu dengan negara lainnya saling melengkapi (komplementer), tetapi dari satu pihak kadang kala berusaha melakukan dominasi terhadap negara lain agar dapat secara leluasa memperoleh target yang diinginkan secara mudah.
Salah satu contohnya adalah apabila negara-negara yang bersangkutan tidak memiliki sumber daya alam yang yang dibutuhkannya maka negara tersebut menjadi tergantung kepada negara lain. Oleh sebab sumber daya ekonomi bersifat langka untuk kepentingan nasional, negara yang menghendaki sumber daya ekonomi tersebut tidak segan-segan untuk melancarkan kapabilitas nasionalnya yang lain untuk memperolehnya. Pemilikan sumber daya tersebut dapat ditransformasikan dengan mudah ke dalam pengaruh politik, atau bahkan sumber daya ekonomi pun dapat dijadikan kapabilitas utama yang digerakkan untuk maksud-maksud politik. Banyak negara di dunia yang memformulasikan kapabilitas ekonomi dan sumber daya negaranya untuk memperluas pengaruh politik di dunia secara efektif atau untuk tujuan-tujuan lainnya. Analisis politik luar negeri yang akurat akan selalu memperhitungkan metode pendekatan ekonomi politik dalam rancangan-rancangan kebijakan yang dirumuskan.
Kontektualitas Politik Luar Negeri dan Domestik | 2 Ahirul Habib Padilah 170820140512
perdagangan yang dilakukan langsung dari pemerintah maupun pihak swasta (Ikbar, 2007 : 4).
Indonesia sendiri di era globalisasi ini tidak bisa terlepas dari pengaruh luar atau negara lain. Bisa dilihat bagaimana sikap Indonesia ketika terjadi kekurangan atau kelangkaan bahan pangan, pemerintah Indonesia dengan cepat melakukan impor bahan pangan. Ini berarti menunjukkan bahwa Indonesia sangat tergantung dengan negara lain. impor pangan Indonesia bukannya terus menurun dari tahun ke tahun, yang ada malah terus meningkat. Jagung misalnya, berdasarkan data BPS selama semester I tahun 2010 lalu, impor komoditi ini hanya mencapai 600 ribu ton, tetapi pada semester I tahun 2011 impor jagung telah mencapai 2 juta ton. Dan tren kenaikan ini juga terjadi pada komoditi-komoditi pangan lainnya, bukan hanya jagung. Nilai impor pangan Indonesia yang terus meningkat tentu merupakan soal yang amat serius yang harus segera diatasi.
Selain itu di antara jenis bahan pangan kacang-kacangan, kedelai adalah salah satu komoditas sumber protein nabati yang telah lama dikenal penduduk Indonesia. Sejalan dengan perkembangan tersebut, industri pangan berbahan baku kedelai pun terus berkembang. Di lain pihak, kebutuhan akan protein hewani yang juga tinggi, telah mendorong perkembangan industri peternakan, sehingga memacu pertumbuhan industri pakan ternak, di mana bungkil kedelai (biji kedelai yang telah diambil minyaknya) merupakan komponen terpenting kedua setelah jagung. Perkembangan industri pangan dan pakan itulah yang menyebabkan permintaan kedelai terus meningkat melampaui produksi dalam negeri.
Holsti dalam bukunya International Politics : A Framework For Analysis,
membuat suatu kerangka analisis instrumen perdagangan dalam politik luar negeri yang biasanya dilakukan dengan tiga maksud, yaitu :
Kontektualitas Politik Luar Negeri dan Domestik | 3 Ahirul Habib Padilah 170820140512
2. Meningkatkan kapabilitas negara, atau meniadakan potensi kapabilitas negara lawan; Ekonomi politik, umpan balik (feed back) yang dihasilkan dari sebuah peristiwa
Vulnerability1 yang menghasilkan inputs baru bagi pembuatan keputusan baru yang antisipatif, dengan asumsi yang berkaitan dengan usaha pemecahan ketergantungan (dependensinya). Suatu realibilitas suplai dan suatu strategi untuk mencegah gangguan suplai, mengurangi efek Vulnerabilities dan mengurangi kerusakan ekonomis,, maka secara konseptual haruslah meliputi unsur-unsur : kesiapan domestik dalam menghadapi suatu pengurangan suplai, kekuatan ekonomis untuk suatu penyesuaian dengan baik terhadap suatu kenaikan harga energi, dan kehendak politik untuk memperkuat negara-negara konsumen terhadap negara produsen.
Pada perspektif ekonomi politik, hal yang cukup relevan diselidiki ialah menyangkut bentuk motivasi. Motivasi memiliki artian bahwa sesuatu yang mendasari dari perbuatan, tindakan dalam mencapai sasaran, atau tujuan tertentudari aktor (subjek pelaku) yang terkait dalam proses kejadian tertentu, atau peristiwa tertentu, suatu gejala atau fenomena dan juga terhadap aktor itu sendiri. Misalnya, untuk memahami struktur apa yang ada di belakang gerakan perubahan ekonomi, yang melibatkan berbgai aktor dan proses, sehingga menimbulkan peristiwa-peristiwa seperti industrialisasi atau pun modernisasi ekonomi dan reformasi tertentu.
Kontektualitas Politik Luar Negeri dan Domestik | 4 Ahirul Habib Padilah 170820140512
Referensi :
Ikbar, Yanuar. 2007. Ekonomi Politik Internasional 2 Implementasi Konsep dan Teori. Bandung : PT Refika Aditama
