Menapak dalam Proses Belajar
Banyak hambatan yang ditemui mahasiswa saat melakukan KKN seperti masalah kurang pekanya mahasiswa terhadap permasalahan yang ada maupun program yang dicanangkan ternyata tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya menjadi picu gagalnya KKN yang diharapkan meringankan beban masyarakat. “Simple Thing for Big Change”, begitulah kiranya tema yang melatarbelakangi Fosmapet untuk menyelenggarakan acara Training Pra-KKN. Acara yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu tiap hari Sabtu tanggal 23 April, 30 April, dan 7 Mei bertempat di Ruang 4 Fakultas Peternakan UGM mengundang antusias dari semua kalangan. Bukan hanya teman-teman dari Fapet saja namun juga dari fakultas lain, terbukti dengan hadirnya peserta dari Fakultas Teknik dan MIPA pada hari pertama,...., dan Fakultas Pertanian pada hari ketiga.
Keseluruhan acara Training pra-KKN dimulai dengan pemberian materi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan praktik di lapangan. Tempat praktikumnyapun berada di sekitar salesa S1 Fapet UGM. Pengisi materi disesuaikan dengan keahlian pada bidang yang didalaminya yaitu Mba Dita sebagai pemateri pertama hari pertama menyajikan materi tentang pembuatan briket, Mas Satria tentang pembuatan kompos, dan Mas Satya tentang biogas. Namun untuk praktik pembutan biogas tidak dilaksanakan karena keterbatasan alat dan juga tingkat keberhasilan yang dianggap rendah. Hari kedua dilanjutkan Mba Resti dengan materi complete feed, Mas Tias tentang silase, dan Mas Apri tentang es krim. Hari ketiga sebagai hari terakhir penyaji materi tentang kascing adalah Mas Guna, jerami amoniasi oleh Mba Novi,dan fitobiotik oleh Mas Hidayat.
Selain memperhitungkan kebutuhan masyarakat, praktik ini juga mempertimbangkan alat-alat yang digunakan. Alat-alat yang digunakan disesuaikan dengan alat yang mudah ditemui di masyarakat sehingga proses pembuatan tidak tergantung pada alat-alat yang ada di laboatorium. Misalnya untuk pembuatan briket tidak perlu menggunakan cetakan seperti di lab, cukup menggantinya dengan bambu maka didapat hasil yang diinginkan.
kondisi kesehatan unggas di lingkungan masyarakat yang memerlukan perhatian khusus, sedangkan pemerintah belum mengambil tindaa]kan yang nyata. “Pengetahuan baru dan pengalaman yang baru merupakan hal yang saya dapatkan pada acara ini”, ungkap Hana sebagai salah satu peserta.