• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN SANTRI PONDOK PESANTREN IMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN SANTRI PONDOK PESANTREN IMA"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUKU PANDUAN SANTRI

PONDOK PESANTREN IMAM IBNU

KATSIR

Jl.Belidang /Pekanbaru – Minas Km.18 Kelurahan Muara Fajar Kec. Rumbai Pekanbaru Riau

Email : ibnkatsir_pku@yahoo.co.id Web : www.ibnukatsirriau.com

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri diantara kalian. Kemudian jika kalian berlaianan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah(Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S : An-Nisa’ : 59)

VISI

(2)

AL-2

QUR’AN DAN AS-SUNNAH SESUAI MANHAJ SALAFUL UMMAH

MISI

1. Mewujudkan sarana pendidikan syar’i dengan fasilitas yang layak dan diakui.

2. Mencetak kader-kader da’i dan lulusan yang menguasai ilmu-ilmu syar’i serta memiliki skill mandiri sehingga mampu berdakwah.

3. Mencetak lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Mencetak lulusan yang berilmu, beramal, berdakwah dan sabar serta tegar dalam menjalani kehidupan.

5. Mencetak lulusan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi namun tidak hanyut dalam pengaruh buruknya.

(3)
(4)

4

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala Rabb pencipta alam semesta, Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan untuk Nabi yang mulia Muhammad Shallallahu ’alahi wasallam, juga untuk keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti Sunnah beliau hingga akhir zaman.

Salah satu dari usaha pondok pesantren Imam Ibnu Katsir untuk mewujudkan akhlaq yang mulia dan kedisiplinan yang dilandasi oleh iman, islam dan ihsan serta takwa bagi seluruh santri yang aktif dalam pendidikan dan tarbiyah, sangat perlu adanya buku panduan santri yang mencakup banyak hal tentang kedisiplinan dan tata tertib. Dengan demikian memudahkan santri untuk menegakkan kedisiplinan dengan petunjuk buku pandauan ini.

(5)

5

melakukan peninjauan ulang dan evaluasi dalam pelaksanaan dan perbaikan buku penduan ini.

Semoga buku panduan ini dapat dijadikan acauan bersama bagi guru, orang tua /wali dan santri dalam mencapai terwujudnya visi dan misi di atas.

PASAL 1

Pengertian Umum Buku Panduan Santri

1. Buku panduan santri mencakup tata tertib dan kedisiplinan serta aturan-aturan tentang hak dan kewajiban, pelanggaran dan sanksi bagi santri Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir selama mereka menjadi santri.

2. Yang disebut dengan santri adalah peserta didik yang tercatat dalam buku Induk Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir.

3. Pihak yang berwenang adalah pihak yang menurut aturan berlaku mempunyai hak untuk menetapkan dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran tata tertib yang telah di tetapkan oleh Pesantren Imam Ibnu Katsir.

PASAL 2

(6)

6

1. Tujuan buku Panduan Santri adalah usaha memaksimalkan pencepaian suasana pendidikan yang kondusif bagi santri selama di Pesantren Imam Ibnu Katsir dalam mengikuti proses belajar mengajar dan tarbiyah dengan baik.

2. Fungsi Buku Panduan Santri adalah :

a. Menjadi acuan atau petunjuk tentang tata tertib, hak, kewajiban, pelanggaran, dan sanksi yang berlaku bagi santri Pesantren Imam Ibnu Katsir.

b. Membantu menegakkan peraturan dan ketertiban dilingkungan Pesantren Imam Ibnu Katsir

c. Menjadi acuan dalam memberikan penilaian sikap dan akhlak untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan santri.

BAB 2

HAK DAN KEWAJIBAN SANTRI

PASAL 3

(7)

7

1. Hak adalah kewenangan yang dimiliki santri dalam mecapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Hak-hak yang dapat diperoleh santri selama mereka berada di Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir adalah :

a. Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pengarahan dari guru sesuai dengan bakat, minat potesnsi dan kemasmpuan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

b. Memperoleh pelayanan diruang akademik, administrasi, kesantrian, kesehatan dan hal-hal pokok yang mencakup keseharaiannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. c. Memanfaatkan fasilitas Pesantren dalam

rangka kegiatan pembelajaran atau yang mendukung kegiatan pembelajaran sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pesantren sesuai dengan tingkatan dan ketentuan yang berlaku.

(8)

8

keberadaannya di dalam lingkungan pesantren.

f. Memperoleh penghargaan dari Pesantren Imam Ibnu Katsir atas prestasi yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Mendapat izin ke luar pesantren untuk suatu

keperluan pribadi atau keperluan Pesantren dengan seizin pihak yang berwenang (departemen kesantrian).

h. Mendapatkan pembelaan apabila terjadi penanganan dan penindakan pelanggaran santri diluar prosedur yang berlaku.

Pasal 4

Kewajiban Santri

1. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh santri demi tercapainya tujuan sesuai dengan tata tertib yang berlaku.

2. Kewajiban dibagi menjadi dua : Kewajiban umum dan Kewajiban Khusus.

a. Kewajiban Umum. Santri Pondok Pesantren Imam Ibnu Katsir berkewajiban :

(9)

9

2. Menjaga dan memelihara nama baik Pesantren Imam Ibnu Katsir.

3. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang telah dibuat oleh pesantren dengan segala konsekuensinya.

4. Mematuhi jadwal kegiatan yang telah ditentukan oleh Pesantren.

5. Menjaga barang-barang pesantren, jika rusak atau hilang akibat kelalaian, perbaikan dan penggantiannya menjadi tanggung jawab santri yang bersangkutan.

6. Menghormati dan bersikap sopan terhadap semua civitas pesantren meliputi Mudir pesantren, Waka.Bid. Kesantrian , Kepala Madrasah, Dewan guru, Wali Asrama (musyrif), Staff Pesantren, Staff Madrasah, Buruh Pesantren, dan Tamu-tamu Pesantren lainnya.

7. Menjaga Kebersamaan Pesantren menuju keindahan, ketertiban, keamanan dan kebersihan pesantren. 8. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar

(10)

10

9. Melaporkan kejadian-kejadian penting dan pelanggaran yang dilakukan santri lainnya kepada wali asrama (musyrif) atau pihak yang berwenang dengan jujur, benar dan bertanggungjawab.

10. Melaksanakan tugas yang diamanahkan pesantren penuh dengan tanggung jawab dan amanah.

b. Kewajiban Khusus. Kewajiban khusus dibagi menjadi dua:

1. Kewajiban selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM):

 Mentaati peraturan sesuai yang telah ditetapkan Pesantren Imam Ibnu Katsir.

 Menghormati dan bersikap baik kepada guru dan wali asrama (musyrif).

 Bertanya dengan bahasa yang baik ketika tidak paham pelajaran.

(11)

11

 Masuk kelas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

 Meminta izin kepada guru piket (pagi/siang), wali asrama (musyrif) piket ketika terlambat

untuk masuk KBM

madrasah/KBM pesantren.

 Menggunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya, dan tidak diperkenankan masuk ke asrama selama KBM madrasah/ KBM pesantren kecuali sifatnya darurat dan diizinkan oleh Waka. Bid. Kesantrian pesantren.

 Meminta izin kepada guru mata pelajaran/wali asrama (musyrif) ketika ingin keluar kelas baik KBM madrasah/KBM pesantren. 2. Kewajiban di luar proses KBM pesantren/madrasah (di lingkungan pesantren)

(12)

12

yang disetujui oleh Mudir Pesantren.

 Menjaga INTERASIH (indah tertib aman dan bersih) dan kenyamanan pesantren

 Melaporakan setiap barang yang dibawa santri ke asrama kepada wali asrama/musyrif (seperti barang yang masuk asrama berkategori dilarang oleh pesantren).

 Mengarahkan tamu yang berkunjung kepada Waka. Bid. Kesantrian /Kepala Madrasah.

(13)

13

BAB 3

PERATURAN DAN TATA TERTIB

Peraturan dan tata tertib santri meliputi banyak hal yang berkaitan dengan keseharian santri di dalam lingkungan madrasah/pesantren dan diatur dalam beberapa pasal berikut ini.

PASAL 5

Kegiatan Harian Pesantren

(14)

14

04.00 –

06.15

-Menyalakan lampu -Bangun pagi

-Shalat subuh berjamaah di masjid

-Halaqah Tahfizh Al-Quran(KBM Madrasah) 06.15 –

07.30

-Sarapan

-Persiapan KBM Madrasah

-Menghafal Mufrodat (Bahasa arab senin – kamis, Bahasa Inggris Jum’at dan sabtu) 07.30 –

14.30

-Kegiatan Intrakurikuler (8 jam pelajaran, 6 hari sepekan)

-Shalat zuhur berjamaah di masjid -Kajian ilmiyyah Ilmu Syar’i -Makan siang

14.30 – 15.15

-Istirahat di asrama (qoilullah/ tidur siang)

15.15 – 20.00

-Persiapan shalat ashar -Muraja’ah tahfizh di masjid -Shalat ashar berjamaah di masjid -Menghafal mufrodat bahasa arab -Kegiatan Ektrakurikuler

(15)

15

-Makan Malam 20.00 –

21.30

- Belajar mandiri di kelas/di masjid

21.30 – 04.00

- Persiapan tidur malam - Pengabsenan sebelum tidur -Matikan lampu

PASAL 6

TATA TERTIB KBM ( KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) MTS IMAM IBNU KATSIR

Tata tertib kegiatan belajar mengajar meliputi :

a. Tata tertib Masuk Kelas

1. Santri diwajibkan masuk kelas ketika bel tanda masuk dibunyikan setiap jam pelajaran 2. Santri tidak diperkenankan berada atau

masuk kedalam asrama selama KBM berlangsung

(16)

16

4. Santri yang masuk 5 menit setelah bel tanda masuk berbunyi maka terhitung terlambat dan akan mendapatkan sanksi serta harus meminta surat izin masuk kepada guru piket yang di setujui Waka. Bid. Kesantrian. 5. Santri yang berhalangan mengikuti KBM

madrasah karena sakit dan lainnya maka harus mendapatkan surat keterangan izin tidak masuk kelas yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

6. Santri yang tidak mendapatkan surat keterangan izin karena sakitnya dan lain-lain maka diperbolehkan mewakilkan kepada Ketua kamar atau temannya jika tidak mampu.

7. Santri yang sakit tidak diperkenankan berada di asrama selama kegiatan KBM madrasah dan harus berada di ruang kesehatan (ruangan isolasi/ UKS).

8. Santri yang berhalangan mengikuti KBM madrasah karena izin bepergian/izin kepulangan dan lain-lain maka harus konfirmasi terlebih dahulu dan mendapatkan surat izin yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

(17)

17

1. Selama KBM berlangsung santri diwajibkan menggunakan seragam madrasah yang telah ditentukan.

2. Seragam yang berlaku dalam KBM madrasah adalah : a. Baju warna putih dan celana biru tua

untuk Mts dan baju warna putih serta celana abu-abu untuk aliyah terdapat logo pesantren dan badge nama santri. b. Baju melayu (berwarna hijau untuk mts

dan merah maron untuk aliyah) yang telah ditentukan pesantren.

c. Baju jubah / gamis variatif pada hari jum’at sesuai yang dimiliki santri.

d. Baju pramuka yang telah ditentukan pesantren sesuai standar Kementerian Agama.

e. Pakaian seragam santri semua tidak boleh melebihi mata kaki, bukan celana dengan banyak kantong atau celana gunung dan olah raga yang ketat.

f. Mengenakan kopiah atau peci.

3. Pemakaian seragam sesuai dengan hari yang telah ditentukan oleh pihak madrasah.

(18)

18

mendapatkan 2 point pelanggaran (di daftar absensi terkategori alpha) kecuali ada surat izin resmi yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

5. Santri wajib menjaga kebersihan diri dan kerapian diri dengan :

 Rambut bersih dan rapi, dengan batasan tidak melebihi alis, telinga dan kerah baju. Tidak disemir atau diwarnai dan bukan model potongan rambut yang menyelisihi syariat

 Kuku bersih dan rapi, tidak panjang (tanpa alasan apapun) dan tidak diwarnai dengan bahan apapun.

c. Tata tertib Dalam Kelas

1. Santri wajib menjaga inventaris madrasah/pesantren yang terdapat dalam kelas

2. Santri wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan kenyaman kelas, serta melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah ditentukan.

(19)

19

4. Santri wajib memiliki buku pelajaran dan membawanya pada jadwal yang telah ditentukan

5. Santri wajib menjaga ketertiban diwilayah pesantren.

6. Selama KBM santri tidak diperkenankan untuk belajar di luar kelas baik kelas permanen maupun kelas alam, kecuali dipandu oleh guru yang bersangkutan dengan pertimbangan yang maslahat ( penelitian, Karya ilmiah, prakarya, motivasi spirit belajar dan yang semisalnya) dikonfirmasikan kepada Waka.Madrasah Bidang Kurikulum.

7. Santri tidak diperkenankan meninggalkan kelas jika guru tidak di tempat.

8. Santri yang terlambat masuk kelas setelah istirahat atau karena keperluan lain tidak dizinkan masuk kelas kecuali setelah mendapatkan izin dari guru piket yang disetujui oleh Kepala Madrasah/ Waka. Bid. Kesantrian.

d. Persyaratan Mengikuti Ujian Semester:

(20)

20

administrasi dan bebas keterkaitan dengan seluruh bidang yang terkait di dalam madrasah dan Pesantern Imam Ibnu Katsir. 2. Santri yang berhak mengikuti ujian semester

wajib memakai tanda peserta ujian dan seragam madrasah lengkap dengan atributnya.

PASAL 7

Tata Tertib Keasramaan

1. Setiap santri harus menempati asrama dan tempat tidur sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Waka. Kesantrian Atau Kesiswaan.

2. Santri tidak diperkenankan pindah asrama (perpindahan asrama harus melaui surat keputusan dari Waka. Kesantrian Atau Kesiswaan).

3. Santri tidak diperkenankan tidur di tempat tidur santri lain.

(21)

21

5. Santri diharapkan dapat menggunakan waktu siang untuk istrihat / tidur siang.

6. Santri tidak diperkenankan membawa nasi dan memakannya di dalam asrama.

7. Santri tidak diperkenankan membuat kelompok-kelompok khusus (ashabiyyah). 8. Santri dilarang membawa dan menyimpan

barang-barang yang dilarang Pesantren, seperti majalah islami, koran atau media cetak, senjata tajam, hp, mp3, dan alat elektronik lainnya ke dalam asrama (aturan lengkap ada didalam kredit point pelanggaran).

9. Santri diizinkan menyimpan pakaian di almari asrama : 15 stel (7 stel pakaian harian, 3 stel pakaian shalat, 3 stel + 1stel jubah pakaian seragam KBM madrasah, 1 stel pakaian olahraga). Jika masih ada barang yang berlebih tapi sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan maka diizinkan setiap santri untuk menggunakan box pakaian. 10. Setiap asrama wajib menerapkan rancangan

(22)

22

kebersihan, hanger, jemuran handuk, rak sepatu,keset, bak sampah dan peralatan lainnya.

11. Santri dilarang menyimpan uang tunai lebih dari Rp 10.000 ( bila ada kehilangan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan)

12. Setiap santri bertanggung jawab terhadap kebersihan asrama dan sekitarnya. (sesuai jadwal piket yang dibuat oleh wali asrama) 13. Santri harus membuang sampah pada

tempatnya.

14. Santri diharapkan hemat dalam penggunaan air dan listrik. Sebelum meninggalkan asrama santri wajib menutup kran air dan mematikan kipas angin serta mengunci almari dan pintu asrama.

15. Santri tidak diperkenankan meletakkan barang-barangnya di sembarang tempat, seperti; teras, jendela,pagar, tangga dll. 16. Santri tidak diperkenankan membawa dan

memelihara hewan dalam bentuk apapun di lingkungan pesantren.

(23)

23

18. Santri tidak diperkenankan membawa tamu (selain anggota asrama) ke dalam asrama kecuali setelah mendapatkan izin dari Kepala Departemen Kesantrian dengan pertimbangan evakuasi santri sakit/visit darurat untuk motivasi santri sakit/darurat yang semisalnya.

19. Setiap santri wajib memelihara dan merawat inventaris pesantren yang ada di asrama. 20. Santri dilarang memasang instalasi listrik

dalam bentuk apapun.

21. Santri dilarang memiliki korek api atau barang sejenisnya yang dapat menyebabkan kebakaran.

22. Santri dilarang masak-memasak dalam bentuk apapun di dalam asrama.

23. Santri wajib melaporkan kegaduhan, gangguan dan kerusakan dan yang semisalnya kepada wali asrama dan kemudian melaporkannya ke koordinator keamanan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kadar permasalahannya berdasarkan dengan ketentuan peraturan pesantren yang berlaku. 24. Santri/ketua asrama melaporkan santri yang

(24)

24

asrama/musyrif piket melaporkannya ke koordinator kesehatan untuk diperiksa dan diberikan pertolongan pertama perawatan santri sakit dalam masa observasi waktu 2x24 jam. Jika dalam masa observasi 2x24 jam kondisi santri belum ada perkembangan secara signifikan maka Koordinator Kesehatan melaporkan ke Kepala Departemen Kesantrian untuk dikonfirmasikan ke orang tua/wali santri supaya santri segera dijemput dan ditindaklanjuti, dirujuk ke poly kesehatan( cek laboratorium, poly spesialis untuk rawat jalan, RSU/IGD untuk rawat inap) secara intensif.

25. Santri tidur malam dan bangun kembali 15

menit sebelum adzan subuh

dikumandangkan.

PASAL 8

Tata Tertib Koordinator Kesantrian dan Jam’iyyah Tholabah (OSIS)

(25)

25

dalam struktur Waka. Bid. Kesantrian yang disetujui oleh Mudir Pesantren dengan teknis pelaksanaanya bahwa para koordinator Kesantrian dibantu oleh seksi-seksi Jam’iyyah Thalabah , yaitu sebagai berikut:

Ayat 1

Tata Tertib Lingkup Koordinator dan Seksi Ibadah, Pendidikan dan Dakwah

a. Peraturan-peraturan berkaitan dengan shalat berjama’ah.

1. Santri wajib shalat berjamaah di mesjid Pesantren.

2. Santri wajib bangun 15 menit sebelum adzan Ashar dan Shubuh dikumandangkan.

3. Santri wajib hadir di mesjid sebelum adzan Maghrib selesai dikumandangkan

4. Santri wajib menetap di masjid setelah shalat Maghrib sampai ‘Isya dan setelah shalat shubuh sampai pukul 06.15 wib (kecuali ada pertukaran jadwal/ada instruksi khusus dari Mudir Pesantren waka bidang Kesantrian). 5. Santri wajib mememakai peci ketika

melaksankan sholat.

(26)

26

bergambar yang mengganggu kenyamanan sholat berjama’ah, juga pakaian yang tidak sesuai dengan syariat.

7. Santri tidak diperkenankan bergurau, berbuat gaduh dan membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat di dalam mesjid atau di tempat wudhu dan kamar mandi mesjid.

b. Peraturan-peraturan berkaitan dengan ceramah / muhadharah pekanan.

1. Santri wajib mengikuti muhadharah pekanan setiap malam jum’at usai sholat‘isya sampai dengan selesai.

2. Santri wajib hadir tepat waktu, dan bagi santri yang terlambat wajib melapor kepada koordinator pendidikan dan dakwah.

3. Santri wajib memakai pakaian yang rapi dan syar’i.

(27)

27

5. Tidak diperkenankan bagi penceramah untuk membawa buku ketika menyampaikan materi ceramah kecuali santri baru

6. Bagi seluruh santri kelas 8, 9 MTs, dan 1o Aliyah diwajibkan menyampaikan materi ceramah dengan bahasa arab atau bahasa inggris

c. Peraturan yang berkaitan dengan pergaulan (mu’amalah)

1. Santri wajib berakhlaq mulia dimanapun berada

2. Santri wajib menyebarkan salam kepada saudara muslim yang ia jumpai yang dikenal atau yang tidak dikenal

3. Santri dilarang berkata kotor, bersiul, bernyanyi, bertepuk tangan, berbuat gaduh, dan mengangkat suara yang tidak sewajarnya 4. Santri dilarang mendengarkan musik, berjoged dan membaca bacaan yang tidak syar’i

5. Batas minimal pakaian bawah adalah setengah betis dan maksimalnya adalah diatas mata kaki

(28)

28

7. Santri dilarang tidur dengan kondisi memakai celana pendek, sarung tanpa celana, telanjang dada, atau memakai pakaian yang membentuk aurat (ketat dan tipis)

8. Koordinator pendidikan dan dakwah bersama koordinator keamanan menyita pakaian yang tidak sesuai dengan syariat atau yang identik dengan orang fasik dan kafir 9. Koordinator ibadah, pendidikan dan dakwah

bersama koordinator kemanan akan menyita kaset, CD, Koran, majalah atau hal yang melanggar syariat

Ayat 2

Tata Tertib Koordinator dan Seksi Bahasa

1. Santri wajb berbicara dengan Bahasa Arab (hari Senin-Kamis) dan Bahasa Inggris (hari Jum’at -Sabtu) di area pesantren baik dalam KBM Madrasah maupun KBM Pesantren kecuali dalam keadaan sebagai berikut :

a. Kegiatan belajar mengajar (KBM) mata pelajaran umum.

(29)

29

2. Santri diharapkankan berbicara bahasa arab sesuai dengan kaidah dan bagi yang belum mampu maka diharapkan untuk belajar berbahasa arab dengan sungguh-sungguh

3. Tidak boleh menyisipkan bahasa Indonesia kedalam bahasa arab

4. Santri diwajibkan menulis kosa kata/mufrodat dibuku yang khusus

5. Santri wajib menyetorkan hafalan mufrodat yang telah ditulisnya kepada koordinator bahasa dibantu seksi bahasa Jam’iyyah Thulabah (OSIS) 6. Santri wajib mengikuti percakapan/hiwar pada

hari yang telah ditentukan koordinator bahasa yang disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian

7. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar tata tertib koordinator bahasa

Ayat 3

Tata Tertib Koordinator dan Seksi Keamanan

1. Santri wajib mengikuti hukum syariat yang telah ditetapkan Allah dan Rasulnya

(30)

30

3. Santri wajib istirahat siang dan dilarang berbuat gaduh

4. Santri dilarang bertindak sewenang-wenang dan anarkis dilingkungan pesantren

5. Santri dilarang membawa barang yang dilarang, seperti :

a. Alat elektronik (laptop, hard disk, flash disk, hand phone, walkman, radio, kamera, dan lain sebagainya).

b. Bacaan-bacan yang tidak bermanfaat atau bahkan melanggar syariat (Koran, majalah umum, komik, novel, dan lain sebagainya). c. Alat-alat permainan (catur, karambol,

monopoli, kartu dan lain sebagainya).

d. Pakaian yang tidak sesuai dengan syariat (baju bergambar makhluk hidup, kaos olahraga yang identik dengan orang-orang kafir, celana jeans, dan lain sebagianya). e. Jika didapati santri membawa barang-barang

seperti poin a, b, c,dan d di atas maka akan disita dan tidak dikembalikan lagi, kemudian akan dimanfaatkan untuk kepentingan umum pesantren.

(31)

31

a. Jam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar): dari 07.30-14.30 (senin-kamis) dan 07.30-14.50 (jum’at) WIB.

b. Setelah shalat Maghrib sampai shalat ‘isya. c. Setelah shalat Shubuh sampai jam 06.15 WIB. 7. Santri wajib berada di kamar dan menghentikan seluruh kegiatan pada pukul 22.00 WIB dan dilarang bergadang malam (kecuali malam ahad jika ada acara/instruksi khusus dari Kepala Departemen Kesantrian disetujui oleh Mudir). 8. Santri dilarang melakukan tindakan-tindakan yang

merugikan diri sendiri dan orang lain.

9. Santri dilarang meninggalkan area pesantren tanpa seizin dari Kepala Departemen Kesantrian atau yang mewakilinya.

10. Bagi santri yang telah mendapatkan izin ke luar pesantren, wajib memakai baju keluar Pesantren/gamis syar’i.

11. Santri dilarang untuk mengunjungi tempat permainan, warnet, PS, karaoke, dan tempat-tempat yang dilarang oleh syariat danpPesantren, ketika keluar pesantren.

(32)

32

13. Bagi santri yang telah mendaptkan izin ke kota dan luar kota pada hari ahad, wajib melakukan absen kehadiran pada waktu dan tempat yang telah ditentukanoleh Departemen Kesantrian. 14. Sanksi akan diterapkan kepada santri yang

melanggar peraturan-peraturan koordinator keamanan.

Ayat 4

Tata Tertib Koordinator dan Seksi Kebersihan

1. Santri wajib turut serta dalam mensukseskan

Program BERPESAN INTERASIH (Bersama Pesantren Indah Tertib Aman dan Bersih). Program Berpesan Interasih:

a. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti Harian, meliputi:

1. Membersihkan dan merapikan area internal asrama (tempat tidur, tempat belajar, lemari, ventilasi udara/jendela, kipas angin, area MCK, keset dalam, bak sampah dalam, mengepel lantai dalam asrama)

(33)

33

asrama, rak sepatu jemuran handuk, mengepel lantai luar asrama)

b. Mengkuti dan melaksanakan program kerja bakti kebersihan Pekanan yang terbagi menjadi 10 area obyek pesantren wajib bersih, meliputi:

1. Area Masjid 2. Area MCK Masjid 3. Area Instalasi Gizi 4. Area Gazebo 5. Area Lapangan Atas 6. Area Lapangan Bawah 7. Area Lantai 1(Gedung 1) 8. Area Lantai 2(Gedung 1) 9. Area Lantai 1(Gedung 2) 10. Area Lantai 2(Gedung 2)

c. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti Bulanan, meliputi:

1. Membersihkan dan merapikan area jemuran pakaian

2. Membersihkan dan mencabut rumput-rumput yang tumbuh subur.

d. Mengikuti dan melaksanakan program kerja bakti

(34)

34

f. Menegur pelanggar kebersihan dan melaporkan kepada koordinator kebersihan. 2. Santri wajib menjaga kebersiahn lingkungan

pesantren.

3. Santri wajib membuang sampah dan kotoran pada tempatnya:

a. Meletakkan dan merapikan alas kaki (sandal/sepatu) pada rak-rak yang telah disediakan.

b. Merapikan alas kaki (sandal/sepatu) ketika berada di masjid, ruang makan, kelas, dan lain sebagainya.

c. Tidak meletakkan sesuatu apapun di jendela atau ventilasi.

d. Tidak menggunakan jemuran handuk kecuali untuk menjemur handuk.

e. Tidak meninggalkan peralatan mandi atau sejenisnya di sekitar kamar mandi umum. 4. Santri wajib menjaga kebersihan asrama.

5. Santri wajib menjaga kebersihan ruangan dan inventaris:

a. Tidak mengambil air langsung

b. Mematikan kran air, kipas angin dan lampu sebelum meninggalkan asrama.

(35)

35

7. Santri wajib menjaga kebersihan area tempat air dan minuman.

8. Santri dilarang merubah posisi tempat tidur dan lemari asrama kecuali diizinkan oleh Kepala Departemen Kesantrian.

9. Santri dilarang membawa alas kaki (sandal/sepatu) ke serambi atau kamar mandi masjid.

10. Santri masuk asrama dengan kaki yang bersih. 11. Sanksi akan di berikan kepada santri yang

melanggar tata tertib koordinator kebersihan.

Pasal 9

Tata Tertib Tambahan

Tata tetib tambahan mencakup tata tertib yang belum diatur dalam pasal 6, 7, dan 8

Ayat 1

Tata Tertib Instalasi Gizi

(36)

36

2. Santri dilarang membawa/meminjam peralatan makan/memasak instalasi gizi, kecuali seizin Kepala Departemen Kesantrian.

3. Santri tidak diperkenankan makan di dalam asrama.

4. Santri makan pagi, siang, malam di tempat makan yang telah ditentukan.

5. Santri dilarang masuk ke ruangan masak kecuali setelah mendapat izin dari koordinator instalasi gizi.

6. Santri tidak diperkenankan makan secara berkelompok dalam satu tepak kecuali darurat/ada acara khusus dandi setujui oleh Kepala Departemen Kesantrian..

7. Santri wajib membuang sampah dan sisa makanan di tempat yang telah disediakan, sebelum mencuci tempat makan.

8. Santri dilarang makan dan minum dengan tangan kiri dan atau dalam keadaan berdiri.

9. Santri dilarang mengisi air dispenser dengan menggunakan drigen besar/gallon mini untuk konsumsi pribadi pada saat jam makan/di luar jam makan.

10. Santri dilarang mencela atau menghina makanan dan minuman.

(37)

37

12. Santri wajib mengamalkan dan menjaga adab makan dan minum .

13. Santri wajib antri dengan tertib dan jujur ketika mengambil jatah makan.

14. Bagi santri yang ingin puasa sunnah agar mendaftarkan namanya ke koordinator pendidikan dan dakwah melalui ketua kamar/musyrif asrama masing-masing kemudian akan diajukan ke koordinator instalasi gizi disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian. 15. Santri tidak diizinkan mengambil makan di

instalasi Gizi jika di luar waktu makan yang telah ditentukan kecuali darurat, sakit dan yang semisalnya yang disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian.

16. Bagi santri yang memiliki uzur untuk tidak makan sambal karena penyakit lambung harap melaporkan/mendatakan diri pada OSIS kesehatan gizi/musryrif untuk mendapatkan lauk yang tidak bercabe.

(38)

38

Ayat 2

Tata Tertib Perpustakaan

1. Santri wajib mengucapkan salam sebelum masuk dan keluar perpustakaan.

2. Santri wajib mengisi daftar pengunjung yang telah disediakan.

3. Santri tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam ruang perpustakaan. 4. Sanri dilarang membawa buku perpustakaan

keluar dari ruangan sebelum mendapatkan izin dari petugas perpustakaan.

5. Santri wajib menjaga ketertiban, ketenangan, dan kebersihan ruangan perpustakaan.

6. Santri wajib berhati-hati ketika mengambil dan mengembalikan buku.

7. Santri dilarang tidur di ruangan perpustakaan. 8. Santri dilarang masuk dan keluar perpustakaan

melaui jendela.

9. Santri dilarang masuk ruangan perpustakaan di luar jam yang telah di tentuakan.

10. Sanksi akan diberikan kepada santri yang melanggar peraturan-peraturan di atas.

(39)

39

Tata Tertib Ruangan Tamu dan Ruangan Kantor

1. Santri wajib menghormati peraturan dan tata tertib penerimaan tamu (front office).

2. Santri dilarang masuk ke ruang tamu tanpa izin dan keperluan .

3. Santri dilarang duduk-duduk, ngobrol, dan bergurau di ruang tamu.

4. Santri dilarang masuk ke ruang tamu pada jam kegiatan belajar mengajar kecuali ada keperluan. 5. Santri dilarang menggunakan kamar mandi

asatidzah dan tamu.

6. Santri yang berkepentingan di ruang tamu wajib menjaga kebersihan dan ketenangan.

7. Santri dilarang menitipkan barang dalam bentuk apapun di ruang tamu.

8. Santri dilarang menggunakan invetaris dan fasilitas ruang tamu tanpa seizin Waka. Bid. Kesantrian/Kepala Madrasah.

9. Santri dilarang mengotori area ruangan tamu. 10. Santri tidak diperkenankan mengajak tamu masuk

ke dalam asrama santri dan menginap tanpa seizin Kepala Departemen Kesantrian.

(40)

40

Ayat 4

Tata Tertib Kesehatan Dan Olah Raga

a. Peraturan Umum

1. Alur santri sakit yang benar adalah santri lapor ke ketua kamar/bagian kesehatan kamar mengarahkan santri yang sakit untuk datang ke POSKESTREN, jika tidak mampu berjalan karena sakitnya ketua kamar atau kesehatan kamar segera melapor ke petugas POSKESTREN untuk visit ke asrama. Jika dalam perawatan Poskestren 2x24 jam kondisi santri tidak ada perkembangan secara signifikan maka koordinator kesehatan/perawat UKS melaporkannya ke Waka. Bid. Kesantrian untuk segera konfirmasi ke orang tua/wali santri perihal tindakan selanjutnya.

2. Santri wajib mengucapkan salam ketika masuk dan keluar ruang pos kesehatan pesantren.

(41)

41

4. Santri dilarang masuk ke ruang pos kesehatan pesantren tanpa ada keperluan.

5. Santri dilarang duduk-duduk dan tidur-tiduran di ruang kesehatan.

6. Santri yang memiliki kepentingan di ruang pos kesehatan pesantren agar menjaga kebersihan dan ketenangan.

7. Santri dilarang masuk ke ruang isoslasi pos kesehatan pesantren.

8. Santri dilarang memberi, menerima, atau mengambil obat tanpa izin dari dokter atau perawat atau petugas/koordinator dan seksi kesehatan jam’iyyah tholabah (OSIS) yang sudah ditraining standar operasional prosedur (SOP) teknis perawatan santri yang ditetapkan oleh Waka. Bid. Kesantrian. 9. Santri dilarang membaca dan membuka buku

diagnosa santri lain.

10. Santri dilarang meminjam dan membawa inventaris ruang pos kesehatan pesantren tanpa seizin Kepala Waka. Bid. Kesantrian. 11. Santri/selain pasien dilarang mengambil air

minum dari ruang pos kesehatan pesantren. 12. Santri berolahraga, senam pagi/sore pada

(42)

42

tempat jemuran pakaian, kelas, teras asrama, dan yang sejenisnya.

13. Diharuskan bagi santri yang berolahraga untuk mengenakan pakaian yang tidak melanggar syariat. Pakaian yang tidak diperbolehkan untuk berolahraga seperti: switer, jaket, kemeja, sarung, pakaian sholat, kaos rompi, celana pendek sedikit di bawah lutut dan yang sejenisnya.

14. Santri wajib meminta izin kepada koordinator olahraga jikia ingin meminjam peralatan olahraga dan mencatatnya di belangko yang telah disediakan.

15. Santri wajib menjaga inventaris dan fasilitas olahraga dan tidak boleh merusaknya. 16. Santri dilarang mengadakan pertandingan

antar kelas/asrama atau dengan pihak luar tanpa seizin dari Waka. Bid. Kesantrian. 17. Pada musim berdebu, dianjurkan kepada

seluruh santri yang akan menggunakan lapangan untuk menyiram lapangan terlebih dahulu.

(43)

43

19. Santri dapat menggunakan fasilitas olahraga sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 20. Sanksi akan diberikan kepada santri yang

melanggar peraturan koordinator Kesehatan dan Olah Raga.

b. Peraturan Khusus Pasien dan Pembesuk

1. Santri yang rawat inap di POSKESTREN wajib mendapat izin terlebih dahulu kepada koordinator kesehatan yang disetujui oleh Waka. Bid. Kesantrian.

2. Pasien wajib membersihkan dan merapikan tempat tidur sesudah menggunakannya. 3. Santri/calon pasien/pembesuk wajib

meletakkan alas kaki di rak yang telah disediakan.

4. Diharuskan bagi santri/pasien yang ingin periksa ke dokter/perawat pesantren untuk mebawa buku status observasi kesehatan santri dari Waka. Bid. Kesantrian.

5. Jam besuk:

(44)

44

d. Malam : 19.45-21.00 WIB

6. Pembesuk wajib menjaga kesopanan, kebersihan, dan ketenangan ketika berada di ruang pos kesehatan pesantren.

7. Tidak diperkenankan bagi pasien yang mengidap penyakit menular untuk meninggalkan ruang pos kesehatan pesantren tanpa seizin dari petugas pos kesehatan pesantren.

BAB IV

PERIZINAN

Pasal 10

Pengertian Perizinan

Perizinan adalah hak santri yang diberikan oleh piphak yang berwenang untuk meninggalkan pesantren sesuai dengan kebutuhan dan keperluan yang dianggap penting atau mendesak dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Pasal 11

(45)

45

1. Memberikan pelayanan kepada santri pada keadaan yang dibutuhkan.

2. Santri tertib dan disiplin.

3. Mendukung program pendidikan di Pesantren Imam Ibnu Katsir.

Pasal 12

Penanggung jawab Perizinan

1. Kepala Departemen Kesantrian

bertanggungjawab terhadap seluruh jenis perizinan.

2. Kepala Departemen Kesantrian bertanggung jawab terhadap perizinan keluar pesantren yang bersifat rutin (kepulangan), darurat, insidental dan yang semisalnya..

Catatan:

 Apabila Kepala Departemen Kesantrian berhalangan hadir/dinas luar dan lainnya, maka tugas dan wewenangnya akan dilaksanakan oleh Pembina Kesantrian sesuai dengan arahan dari Kepala Waka. Bid. Kesantrian.

(46)

46

Koordinator Keamanan, Koordinator Pendidikan dan Dakwah, Koordinator Bahasa, Koordinator Kesehatan dan Koordinator Kebersihan.

3. Perizinan ke luar kota yang meninggalkan KBM, harus mendapatkan rekomendasi dari Waka.Madrasah Bid. Kurikulum, Pembina Kesiswaan dan disetujui oleh Kepala Waka. Bid. Kesantrian.

4. Pembina Kesantrian dan Staff Departemen Kesantrian bertanggungjawab terhadap perizinan masuk dan ke luar asrama juga sekitar lingkungan pesantren.

Pasal 13

Jenis Perizinan

Jenis-jenis perizinan meliputi:

1. Perizinan ke sekitar lingkungan Pesantren. 2. Perizinan dalam kota.

3. Perizinan luar kota.

4. Perizinan liburan madrasah/ pesantren, meliputi semua daerah asal santri.

(47)

47

06.00-09.00 WIB), meliputi wilayah tetangga kampung sekitar lingkungan pesantren.

6. Perizinan jajan sore/ekskul/olah raga sore, berkuda dan lainnya (pukul 16.00 - 17.15), meliputi jajanan yang berada di kantin pesantren saja dan kegiatan ekskul, olah raga sore maksimal sampai di area sekitar pacuan kuda.

7. Perizinan mendadak atau darurat, meliputi semua daerah dengan catatan sebagai berikut:

 Walimah saudara kandung atau orang tua kandung (tidak termasuk saudara sepupu, dan saudara jauh lainnya) dengan pemberitahuan dari pihak keluarga.

 Ta`ziah keluarga kandung dengan pemberitahuan dari pihak keluarga.

 Sakit atau berobat (harus ada rekomendasi dari Dokter Pesantren/Perawat Pesantren) atau jika darurat minimal dari Koordinator Kesehatan dan disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian. .

(48)

48

 Perizinan untuk keperluan lain yang dinilai layak mendapatkan izin.

8. Perizinan-perizinan yang berkategori tersebut di atas wajib untuk diajukan dan dikonfirmasikan ke Kepala Departemen Kesasntrian minimal 1 hari sebelum penjemputan santri terkecuali ada musibah/yang bersifat darurat dan yang semisalnya.

Pasal 14

Tempat, Waktu Permohonan Izin, Dan Masa Perizinan

Ayat 1

Tempat permohonan Izin

1. Tempat permohonan izin adalah di Kantor Departemen Kesantrian.

2. Permohonan izin mendadak dan darurat dapat dilakukan di dalam atau di luar Kantor Departemen Kesantrian tetapi wajib konfirmasi via telepon dan sms/wa ke Kepala Departemen Kesantrian sebagai bukti pengajuan izin secara administratif.

(49)

49

Waktu Permohonan Izin

1. Permohonan izin ke sekitar lingkungan Pesantren adalah: senin - minggu pagi: pukul 05.15 – 07.30, sore: 16.00 s/d 17.15, malam : pukul 18.15 – 21.00 WIB.

2. Permohonan izin pulang menginap di luar pesantren/di rumah dengan tujuan untuk motivasi santri dengan durasi waktu dikondisikan adalah diizinkan setiap hari pada jam KBM madrasah dan pada jam KBM pesantren yang disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian. 3. Permohonan izin insidental dan yang semisalnya

dapat dilakukan sesuai kondisi dengan persetujuan Kepala Departemen Kesantrian.

Ayat 3

Masa Perizinan

1. Batas waktu perizinan ke sekitar lingkungan Pesantren pukul 14.00 s/d 15.00 WIB.

2. Batas waktu perizinan kategori dalam kota khusus hari Ahad adalah pukul 09.00 s/d 17.00 WIB. 3. Batas waktu perizinan kategori luar kota khusus

(50)

50

4. Batas waktu perizinan kategori dalam dan luar kota dan lainnya yang bersifat darurat dan mendadak disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang diperlukan.

5. Batas waktu perizinan liburan pesantren adalah setiap libur resmi pesantren.

Pasal 15

Hak Izin

Seluruh santri mendapatkan hak izin dengan perincian sebagai berikut:

 Setiap santri yang diizinkan wajib menunaikan administrasi madrasah/pesantren.

 Setiap santri berhak mendapatkan izin sesuai dengan kebutuhan dan disiplin perizinan.

 Setiap santri berhak mendapatkan izin bulanan sesuai waktu kepulangan yang telah ditentukan.

(51)

51

Pasal 16

Alur dan Prosedur Perizinan

Alur perizinan santri terbagi menjadi dua, yaitu:

A. Alur Perizinan Internal Santri B. Alur perizinan eksternal santri

a) Alur perizinan internal santri yang dimaksud adalah format perizinan yang diberikankepada santri dalam lingkup area pesantren dan dalam masa proses melaksanakan kegiatan pesantren/madrasah. Alur perizinan yang benar adalah bahwa santri melapor ke ketua kamar kemudian ketua kamar melaporkannya ke wali asrama (musyrif) kemudian wali asrama akan mencatat, menyiapkan buku perizinan dan melaporkan serta mengajukannya ke Waka. Bid. Kesantrian.

(52)

52

yang benar adalah bahwa orang tua /wali santri minimal sehari sebelum mengajukan permohonan izin konfirmasi ke Waka. Bid. Kesantrian, keesokan harinya orang tua/wali santri menemui Kepala Departemen Kesantrian untuk mengajukan dan memproses perizinan secara administratif. Prosedur perizinan pesantren terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :

Ayat 1

Prosedur Umum

1. Santri yang telah mendapatkan kartu atau surat izin diperbolehkan meninggalkan Pesantren sesuai dengan waktu yang telah ditentukan melalui pintu gerbang pesantren dan menunjukan keabsyahan surat perizinan tersebut kepada satpam.

2. Santri wajib kembali ke Pesantren sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

(53)

53

4. Satpam atau dewan guru/wali asrama berhak memeriksa santri dan barang bawaannya.

Ayat 2

Prosedur Khusus

1. Perizinan ke lingkungan Pesantren.

 Santri menghadap kepada pemberi izin dan menyampaikan alasan izinnya.

 Santri membawa kartu atau bukti izin.

 Santri menghadap dan melapor kepada pemberi izin setelah tiba dari perizinan. 2. Perizinan khusus hari Ahad siang ke dalam kota.

 Santri tercatat namanya di kantor Departemen Kesantrian pada waktu yang telah ditentukan.

 Santri diwajibkan melakukan absen kepada koordinator keamanan di tempat dan waktu yang telah ditentukan. 3. Perizinan ke luar kota (dengan menginap dan

meninggalkan/ tidak meninggalkan KBM)

(54)

54

 Santri menghadap kepada pemberi izin dan menyampaikan alasan izin dengan membawa rekomendasi atau persetujuan termaksud di atas.

4. Perizinan keluar kota yang bersifat darurat dan mendadak.

 Santri meminta rekomendasi dari Waka. Bid Kurikulum dan pihak terkait lainnya(Kepala Departemen Kesantrian) apabila harus meninggalkan KBM.

 Santri menghadap kepada pemberi izin dan menyampaikan alasan izin dengan membawa rekomendasi termaksud di atas.

Pasal 17

Pelanggaran Perizinan

Pelanggaran perizinan meliputi beberapa hal, yaitu;

1. Keluar pesantren tanpa izin.

2. Keluar pesantren tanpa membawa kartu atau surat izin.

(55)

55

4. Menyalah gunakan perizinan.

5. Tidak melakukan absensi pada perizinan. 6. Terlambat datang dari perizinan tanpa ada

pemberitahuan sebelumnya.

7. Tidak melapor kepada Departemen Kesantrian baik ketika pergi maupun datang ke pesantren.

8. Menginap di luar pesantren tanpa izin. 9. Membawa atau membeli barang-barang yang

dilarang oleh pesantren.

10. Tidak bersedia untuk diperiksa barang-barang bawaannya oleh satpam atau dewan guru. 11. Membawa tamu tanpa melapor satpam dan

bagian penerimaan tamu bahkan tidak ada persetujuan Kepala Departemen Kesantrian.

Pasal 18

Sanksi Pelanggaran Perizinan

1. Santri yang tidak disiplin akan mendapatkan konsekuensi sebagaiamana yang telah tercantum dan telah diatur dalam buku kredit point atau dengan kebijakan-kebijakan dari Departemen Kesantrian.

(56)

56

Kesantrian sesuai dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.

BAB V

KUNJUNGAN ORANG TUA DAN TAMU

Bagi orang tua atau wali santri dan tamu yang berkunjung harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Mentaati tata tertib dan peraturan pesantren yang tercantum dalam alur perizinan eksternal santri, alur perizinan kunjungan orang tua/wali santri dan alur kunjungan tamu(visitor).

2. Semua pengunjung (visitor) yang sudah sesuai prosedur untuk masuk area pesantren wajib lapor dan

menemui front office

(57)

57

menemui Musyrif (Wali Asrama) Piket selanjutnya mengisi buku tamu setelahnya akan dipandu sesuai maksud dan tujuan dalam pengisian buku tamu tersebut.

3. Semua pengunjung (visitor) tidak diperkenankan untuk memasuki asrama santri tanpa seizin Kepala Departemen Kesantrian.

4. Semua pengunjung (visitor) tidak diperkenankan merokok di lingkungan pesantren.

5. Semua pengunjung (visitor) pria wajib berpakaian sopan, tidak mengenakan celana pendek (wajib menutupi auratnya).

6. Semua pengunjung (visitor) wanita wajib berbusana muslimah( menutupi aurat wanita).

7. Semua pengunjung (visitor) tidak mengganggu kegiatan belajar santri. 8. Semua pengunjung (visitor)

(58)

58

Departemen Kesantrian atau staffnya kemudian Guru/Musyrif Piket akan memanggil santri yang dimaksud tersebut dan orang tua/wali santri menunggu di lobby/ruang tunggu pengunjung (visitor), jika tujuan kunjungannya hanya sebentar saja maka cukuplah di ruang tunggu pengunjung tetapi jika tujuan kunjungannya untuk motivasi dan lain-lain maka pertemuannya diatur dengan tertib di tempat beristirahat atau di tempat-tempat yang tersedia yang telah ditentukan pesantren (Gazebo, Kantin, Area Pacuan Kuda).

9. Bagi orang tua/wali santri tidak boleh membawa santri lain keluar pesantren tanpa seizin orang tua yang bersangkutan dan disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian. 10. Bagi orang tua/wali santri yang ingin

(59)

59

semisalnya) diharapkan mebawanya setelah kegiatan KBM (kegiatan

belajar mengajar)

madrasah/pesantren selesai disetujui oleh Kepala Departemen Kesantrian .

11. Bagi orang tua yang membawa putranya keluar lingkungan pesantren diharapkan mematuhi waktu yang telah ditentukan, jika ternyata melebihi waktu yang telah ditentukan maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

12. Semua pengunjung (visitor) baik orang tua/wali santri atau tamu dimohon untuk menjaga dan mensukseskan program BERPESAN INTERASIH (Bersama Pesantren menuju Indah Tertib Aman dan Bersih).

BAB VI

(60)

60

Pasal 19

Pengertian Pelanggaran

Pelanggaran adalah setiap perilaku yang bertentangan dengan tata tertib yang telah ditetapkan MTs Imam Ibnu Katsir/Pesantren dan santri dilarang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib/peraturan yang telah ditetapkan.

Pasal 20

Ayat 1

Jenis-jenis Pelanggaran

Jenis pelanggaran dalam hal kehadiran dan ibadah sebagai berikut:

A. Pelanggaran Ringan

1. Datang terlambat masuk ke kelas.

2. Tidak menghadiri KBM tanpa alasan yang jelas.

3. Terkunci di asrama saat KBM (kegiatan belajar mengajar).

(61)

61

5. Tidak menetap di masjid pada waktu yang telah ditentukan.

6. Tidak mengikuti acara yang diselenggarakan oleh jam`iyyah tholabah.

7. Tidak berada di asrama pada jam istirahat malam.

8. Tidak mengikuti kegiatan pesantren tanpa keterangan.

9. Terlambat shalat fardhu berjamaah di Masjid pesantren.

10. Tidak memakai peci ketika sholat. 11. Tidak hadir di halaqoh Tahfidz

12. Dengan sengaja tidak makan pada waktu yang telah ditentukan.

B. Pelanggaran Sedang

1. Tidak ikut sholat fardhu berjamaah di masjid pesantren.

2. Melampaui batas waktu perizinan ( dalam/luar kota ) dan liburan

C. Pelanggaran Berat

1. Tidak menunaikan sholat fardhu dengan sengaja.

(62)

62

3. keluar dari lingkungan pesantren tanpa izin. 4. Bermalam di luar pesantren tanpa izin.

Ayat 2

Pelanggaran Dalam Hal Etika, Kesusilaan, Dan Perkelahian

pelanggaran dalam hal etika dan norma

A. Pelanggaran Ringan

1. Berpakaian tidak islami. 2. Bersiul

3. Mengenakan kalung, gelang, anting dalam jenis apapun kecuali cincin yang dibolehkan sesuai ketenteuan syar’iat.

4. Berpakaian tidak layak atau tidak memakai peci saat KBM.

5. Tidak memakai seragam yang telah ditentukan.

6. Memanjangkan dan mewarnai kuku.

7. Mewarnai, menyemir dan mengecat rambut. 8. Potongan rambut yang tidak sopan dan tidak

sesuai dengan syar’iat

9. Masuk ruang kantor dan ruang guru tanpa izin.

(63)

63

11. Tidak berperilaku sopan Pada waktu KBM.

B. Pelanggaran sedang

1. Bermain atau mendengarkan musik. 2. bernyanyi, berjoged.

3. Perkelahian dengan tidak terencana.

4. Perbuatan yang menjurus kepada pacaran, (SMS dan surat menyurat yang tak syar`i). 5. Mengintimidasi atau mengancam santri lain. 6. Membuat kegaduhan dan keributan. 7. Tidur berdua dalam satu ranjang.

8. Menambah atau mengurangi atribut seragam sekolah.

9. Berbohong, bersumpah palsu dan atau member kesaksian palsu.

10. Mengeluarkan kata kotor dalam bentuk lisan atau tulisan.

C. Pelanggaran berat

1. Mengancam dan melecehkan baik secara tertulis atau lisan terhadap nama baik pesantren, guru, pegawai, dan jam`iyyah tholabah (OSIS).

2. Menggunakan barang orang lain tanpa izin. 3. Menjadi penyebab perkelahian dengan

(64)

64

4. Menganiaya santri lain. 5. Mencuri barang orang lain.

6. Merokok baik didalam maupun luar pesantren.

7. Menonton film porno.

8. Pacaran : berpegang-pegangan tangan, berdua-duaan, bemesraan dll.

9. Berjudi.

10. Mentato anggota badan.

11. Membentuk kelompok yang mengarah kepada ashabiyyah (SARA).

12. Menolak sanksi yang telah ditetapkan atas pelanggaran yang dilakukan.

13. Menentang peraturan pesantren.

D. Pelanggaran Sangat Berat

1. Melakuakan homoseksual, dan perilaku yang mengarah pada hal tersebut.

2. Berzina.

Ayat 3

Pelanggaran Dalam Hal Administratif

A. Pelanggaran Sedang

(65)

65

2. Mencoret-coret atau merusak peraturan atau perangkat administrasi jam`iyyah tholabah. 3. Mencoret-coret inventaris dan fasilitas umum

pesantren.

4. Merubah, memalsukan dan

menyalahgunakan surat izin (tanda tangan/stempel).

B. Pelanggaran berat

1. Merubah, memalsukan dan

mengnyalahgunakan administrasi pesantren (tanda tangan/stempel)

2. Menyontek atau memberikan contekan ketika ujian.

Ayat 4

Pelanggaran Dalam Hal Permainan Dan Barang atau Benda Terlarang

A. Pelanggaran Ringan

1. Membawa, menyimpan, memiliki, dan membeli senjata tajam.

(66)

66

sejenisnya yang tidak diperbolehkan baik di dalam atau luar pesantren.

3. Menerima titipan barang terlarang (tidak mengetahui isi barang titipan).

4. Membawa peralatan elektronik kecuali al-quran digital yang tidak dapat menyimpan data dan mendapat segel dari Departemen Kesantrian.

B. Pelanggaran Sedang

1. Nonton TV, VCD/DVD film, bioskop dan sejenisnya.

2. Membawa, menyimpan, menyewa, memiliki, membeli, atau menggunakan handphone, mp3-4-5 dst, walk man, camera handy cam, dan barang-barang yang sejenisnya tersebut. 3. Membawa dan memeliahara hewan

peliharaan di lingkungan pesantren.

4. Permainan: playstation, game online, internet, bilyard, kartu, monopoli, karambol, catur dan yang sejenisnya.

5. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli rokok di lingkungan pesantren atau di luar pesantren.

(67)

67

7. Membawa, menyimpan, menyewa, memilki,

membeli, atau menggunakan

petasan/mercon dan yang sejenisnya. 8. Menyewa dan menggunakan kendaran

(motor dan mobil)

C. Pelanggaran Berat

1. Merokok di lingkungan atau di luar pesantren.

2. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli khamr (minuman memabukkan), Mengkonsumsi narkoba, psikotropika atau sejenisnya di dalam atau di luar lingkungan pesantren.

3. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli, dan menggunakan senjata api.

4. Membawa, menyimpan, memiliki, membeli, media elektronik (CD, flashdisc dll) yang digunakan untuk menyimpan konten porno atau semi porno ( gambar, film, tulisan, suara dan sejenisnya) atau media lainnya dan

menggunakan, menonton atau

mempertontonkan hal tersebut di atas. 5. Menyebarkan situs-situs atau konten porno

(68)

68

6. Menerima titipan barang terlarang dengan mengetahui isi barang titipan tersebut.

7. Mencuri di lingkungan pesantren atau di luar pesantren serta berbuat kriminal yang lainnya.

8. Mengancam, memukul, atau menganiaya saksi pelanggaran.

9. Melakukan tindakan pemerasan terhadap orang lain.

10. Mencederai orang lain baik dengan pukulan tangan kosong atau senjata tajam.

11. Memaksa orang lain untuk menerima titipan barang yang dilarang pesantren.

12. Menganiaya guru/musyrif, karyawan/staff atau buruh pesantren.

BAB VII

PENANGANAN SANTRI BERMASALAH

(69)

69

menghasilkan surat pernyataan, jika ada pengakuan dan atau bukti atau saksi. Dari pernyataan yang ada, staff Departemen Kesantrian(koordinator keamanan) memberikan sanksi-sanksi sebagaimana yang telah diatur di dalam tahapan penanganan masalah sebagai berikut:

1. Pelanggaran ringan :

1. Diberikan Bimbingan dan nasehat 2. Diperingatkan.

3. Membuat surat pernyataan diri tidak mengulangi lagi.

4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca Al’quran, hadits, dll

5. Sanksi Spikomotorik Seperti : Kerja bakti 6. Disita barang buktinya.

7. Ganti rugi.

8. Dihukum sesuai kebijaksanaan Pesantren.

9. Apabila dilakukan berulang-ulang kali dengan kesalahan yang sama maka menjadi pelanggaran sedang.

(70)

70

11. Dikenakan Surat Peringatan ( SP 1 ) jika melanggar berulang kali.

2. Pelanggaran Sedang

1. Diberikan Bimbingan dan nasehat 2. Diperingatkan.

3. Membuat surat pernyataan diri tidak mengulangi lagi.

4. Sanksi Kognitif Seperti : Membaca Al’quran, hadits, dll

5. Sanksi Spikomotorik Seperti : Kerja bakti 6. Ganti rugi.

7. Gundul dan disita barang buktinya. 8. Pemanggilan Orang tua

9. Apabila dilakukan berulang-ulang kali dengan kesalahan yang sama maka menjadi pelanggaran berat dan Dikenakan SURAT PERINGATAN ( SP 2 ).

3. Pelanggaran Berat dan Sangat Berat

(71)

71

BAB VIII HUKUMAN

Pasal 21

Keputusan Hukuman

Jenis hukuman untuk pelanggaran berat diputuskan oleh Pengasuh dengan mempertimbangkan masukan dari Dewan Pengasuh danPengurus.

Jenis hukuman untuk pelanggaran berat diputuskan oleh

Pengurus

Hukuman yang tidak diindahkan akan ditindak lanjuti dengan hukuman yang lebih berat.

Pasal 22

Konseling

(72)

72

2. Apabila santri hendak menyampaikan permasalahan pada saat KBM, santri meminta izin kepada guru kelas disetujui oleh Waka.Madrasah Bidang Kesantrian.

3. Santri berhak dipanggil saat KBM berlangsung unutk bimbingan.

BAB IX

SANKSI

Pasal 23

1. Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada santri yang melanggar tata tertib MTs/pesantren Imam Ibnu Katsir

2. Sanksi diberikan kepada santri yang tidak melaksanakan kewajiban atau melanggar aturan sebagai tertuang dalam buku panduan santri.

(73)

73

berwenang di MTs/pesantren Imam Ibnu Katsir.

4. Sanksi yang akan diberlakukan terdiri atas beberapa jenis sesuai dengan tingkat pelanggaran, yang meliput i: sanksi kognitif, sanksi afektif, sanksi psikomotorik, sanksi

denda, sanksi administrasif.

Pasal 24

Tata Cara Pemberian Sanksi

Sanksi diberikan dengan cara sebagai berikut :

1. Pemberian sanksi oleh Pimpinan pesantren/Kepala Divisi Pendidikan sebagai berikut :

(74)

74

b. Pemberian sanksi berat ditetapkan

dengan surat keputusan

Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan Pesantren Imam Ibnu Katsir.

2. Pemberian sanksi oleh Kepala Departemen Kesantrian dan Kepala Madrasah sebagai berikut :

a. Kepala Departemen Kesantrian dan

Kepala Madrasah memberikan sanksi kepada santri berdasarkan usulan Pembina Kesantrian dan Waka. Madrasah Bid. Kesiswaan.

b. Pemberian sanksi kepada santri ditetapkan berdasarkan surat keputusan Waka. Bid. Kesantrian dan Kepala Madrasah dan diketahui oleh Pimpinan/Kepala Divisi Pendidikan Pesantren.

3. Pemberian sanksi oleh Pembina Kesantrian dan Waka. Madrasah Bidang Kesiswaaan dan Staff DepartemenKesantrian.

(75)

75

dilakukan oleh santri atau laporan sumber lain yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggunngjawabkan.

4. Pelaksanaan dan pemantauan sanksi dilaksanakan oleh Staff Waka. Bid. Kesantrian.

BAB X

ATURAN TAMBAHAN

PASAL 25

SIDAK

1. Sidak adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan terhadap barang bawaan santri secara mendadak.

(76)

76

3. Target dari sidak adalah segala barang illegal yang dinyatakan dilarang oleh pihak pesantren.

4. Dalam pelaksanaannya sidak dibagi menjadi dua:

a. Sidak Rutin adalah sidak yang dilakukan oleh Staff Waka. Bid. Kesantrian dan Staff Kesantrian secara berkala terhadap

asrama dan kelas minimal 2 kali dalam satu semester.

b. Sidak Insidental adalah sidak yang dilakukan oleh Staff Waka. Bid. Kesantrian dan Staff Kesantrian berdasarkan masukan dari pihak-pihak tertentu dikarenkan adanya sebuah kasus atau kejadian yang mengharuskan dilakukannya sidak.

(77)

77

6. Barang-barang sitaan dikumpulkan, didata dan dimaskukkan dalam form Sidak yang sudah disiapkan kemudian ditandatangani oleh Kepala Departemen Kesantrian.

7. Barang-barang sitaan menjadi milik pesantren dan tidak akan dikembalikan lagi.

BAB XI REWARDS

Pasal 26

Pengertian Reward ( Penghargaan )

Reward ( Penghargaan ) adalah sesuatu yang lebih

diberikan oleh pesantren kepada santri yang memiliki kompetensi dan prestasi.

Pasal 27

Fungsi Rewards (Penghargaan)

(78)

78

Pasal 28 Jenis dan Point Reward

Rewards atau penghargaan dibagi menjadi:

I. Akademik

1. Ranking 1, 2, dan 3 2. Ranking 4 s/d 10

3. Lomba mewakili

madrasah/pesantren

4. Juara lomba mewakili

madrasah/pesantren 5. Juara ekstrakurikuler

6. Tidak pernah absen ( alpha, izin dan sakit )

7. Prestasi nilai tertinggi per kelas 8. Juara umum se-madrasah/pesantren 9. Nila teringgi UAN

10. Juara lomba internal madrasah/pesantren (resmi)

II. Organisasi

(79)

79

III. Keteladanan

1. Ketua kamar 2. Ketua kelas

3. Santri teladan per kelas 4. Santri teladan per asrama 5. Kelas terbersih

6. Asrama terbersih

BAB XII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Jika terdapat kekurangan, kekeliruan, atau kesalahan dalam Buku Panduan Pesantren/MTs Imam Ibnu Katsir ini, maka akan dilakukan perbaikan kemudian hari.

Pasal 30

Hal-hal yang belum diatur dalam Buku Panduan Pesantren dan MTs Imam Ibnu Katsir ini, akan diatur kemudian.

(80)

80

Tata Tertib Pesantren dan MTs Imam Ibnu Katsir ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : Pekanbaru Pada Tanggal : 15 Juli 2017

Disiapkan oleh :

Menyetujui, Mudir Pesantren

USTADZ ABUZ ZUBAER HAWAARY

WAKA. KESANTRIAN/KESISWAAN

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Nurul Barokah supaya santri yang berasal dari luar Sunda dapat beradaptasi dengan baik yaitu pada awal masuk diadakan orientasi

1. Perpindahan dari Unsyiah dapat dilakukan di awal setiap semester. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Dekan Fakultas. Dekan meneruskan permohonan

Suatu implementasi yang dilaksanakan dalam program pengabdian di pondok pesantren Mamba’us Sholihin adalah seperti halnya menjadi pengurus di dalam departemen-departemen yang sudah

Pengganjaran dilakukan dengan memberikan motivasi (penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh santri) dan memberi hukuman atas pelanggaran yang telah dilakukan. Motivasi

Surat Izin Bekerja Perempuan di Luar Daerah untuk selanjutnya disebut SIBPD adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Lurah atas permohonan seorang penduduk kelurahan dan atau

Santri dilarang melakukan kegiatan sendiri maupun secara bersama-sama, baik di dalam maupun di luar pondok dengan tujuan atau untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak

Adapun sumber data yang digunakan adalah data – data wawancara dan observasi.Berdasarkan analisa data yang dilakukan, bahwa telah dihasilkannya aplikasi dompet santri di Pondok

Perihal : Permohonan Bantuan Dana di - Pembangunan Pondok Pesantren Tempat Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Teriring salam dan do’a kami sampaikan, semoga Bpk/Ibu Sdr/I