• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Visa Dan Izin Keimigrasian Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Visa Dan Izin Keimigrasian Indonesia"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN VISA DAN IZIN KEIMIGRASIAN INDONESIA

BAB I

PERMOHONAN VISA A. Visa Republik Indonesia

1. Visa Republik Indonesia dapat berbentuk Cap Dinas atau lembaran kertas yang dilampirkan pada paspor. Bisa juga berbentuk Kartu biasa atau Kartu elektronik. Visa tersebut dapat diberikan berdasarkan permohonan, namun pengurusannya dapat dikuasakan pada orang lain;

2. Visa Diplomatik atau Visa Dinas, hanya dapat diberikan kepada pemegang Paspor Diplomatik atau Paspor Dinas. Untuk permohonannya, wajib disertai nota diplomatik atau nota dinas; 3. Kecuali Visa Diplomatik dan Dinas, permohonan visa dapat dikuasakan kepada pihak lain;

4. Permohonan visa diajukan kepada Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri atau kepada pejabat di tempat lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia;

5. Visa yang telah diberikan harus dipergunakan dalam waktu 90 (sembilanpuluh) hari terhitung sejak tanggal visa tersebut dikeluarkan. Dalam hal jangka waktu tersebut terlampaui, orang asing yang berkepentingan dapat mengajukan permintaan ulang.

atas

B. Pejabat yang berwenang

1. Kepala Bidang Imigrasi atau pejabat lain yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, adalah Pejabat Pemberi Visa yang berwenang untuk memberikan atau menolak memberi Visa Diplomatik atau Visa Dinas, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Luar Negeri;

2. Pejabat Pemberi Visa berwenang untuk memberikan atau menolak memberikan Visa Singgah, Visa Kunjungan dan Visa Tinggal Terbatas, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman cq Direktur Jenderal Imigrasi;

3. Direktur Jenderal Imigrasi dapat memberikan kewenangan kepada Pejabat Pemberi Visa, untuk atas kuasa sendiri memberikan atau menolak Visa Singgah dan Visa Kunjungan;

4. Pejabat Pemberi Visa dapat memberi visa atas kuasa sendiri kepada orang asing pemegang dokumen perjalanan/paspor

(2)

5. Dengan persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi, Pejabat Pemberi Visa dapat memberikan Visa kepada perorangan yang tidak memiliki paspor kebangsaan (Stateless/Tanpa Kewarganegaraan); 6. Ijin masuk ke Indonesia tetap menjadi kewenangan dari Pejabat Imigrasi yang bertugas di pelabuhan laut/udara/perbatasan Internasional yang ditunjuk;

7. Dalam keadaan mendesak, Visa Singgah dan Visa Kunjungan dapat diberikan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

atas

C. Persyaratan Umum Memohon Visa

Permohonan Visa diajukan kepada Pejabat Pemberi Visa yang ditunjuk pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, setelah mengisi identitas pemohon pada formulir yang ditentukan, dan melampirkan persyaratan berupa :

1. Paspor atau Dokumen Peijalanan yang sah dan berlaku; 2. Tiket untuk berangkat dan kembah, atau bukti lain untuk melanjutkan perjalanan ke negara tujuan;

3. Pasfoto ukuran 4 x 6 Cm, 2 (dua) lembar;

4. Keterangan jaminan tersedianya biaya hidup selama berada di Indonesia;

5. Tidak termasuk dalam Daftar Penangkalan;

6. Membayar biaya Imigrasi sesuai jenis visa menurut ketentuan yang berlaku.

D. Pemberian Visa

Permohonan Visa tersebut dapat dikabulkan bila orang asing yang bersangkutan :

1. Telah memenuhi persvaratan yang ditentukan; 2. Membayar Biaya Imigrasi sesuai jenis Visa; 3. Tidak tercantum dalam daftar Penangkalan.

atas

E. Penolakan Pemberian Visa

Permohonan Visa tersebut dapat ditolak apabila orang asing yang bersangkutan :

1. Tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan

2. Tercantum dalam daftar Penangkalan, atau termasuk orang asing sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 U.U. No. 9/1992 tentang Keimigrasian, yaitu:

a. Diketahui atau diduga telibat dengan kegiatan sindikat kejahatan internasional;

(3)

b. Pada saat berada di negaranya sendiri atau di negara lain, bersikap bermusuhan terhadap Pemerintah Republik Indonesia, atau melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik bangsa dan Negara Indonesia;

c. Diduga melakukan perbuatan yang bertentangan dengan keamanan dan ketertiban umum, kesusilaan, agama dan adat kebiasaan masyarakat Indonesia;

d. Atas permintaan suatu negara, orang asing berusaha menghindarkan diri dari ancaman dan pelaksanaan hukuman di negara tersebut karena melakukan kejahatan yang juga diancam pidana menurut hukum yang berlaku di Indonesia;

e. Pernah diusir atau di dideportasi dari wilayah Indonesia; f. Menderita penyakit jiwa atau penyakit menular lainnya yang dapat membahayakan masyarakat;

3. Berasal dari negara yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Pemerintah Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman.

atas

F. Penyelesaian Visa

1. Visa diterakan dalam bentuk cap dinas atau bentuk lainnya pada paspor kebangsaan, atau dokumen perjalanan yang sah lainnya;

2. Salinan formulir permohonan Visa yang telah terisi lengkap dan ditandatangani oleh Pejabat Pemberi Visa, dikirimkan secara kolektif pada hari yang sama, kepada Direktur Jenderal Imigrasi; 3. Nomor dan tanggal pemberian Visa dicatat pada formulir permohonan Visa tersebut;

4. Visa yang diberikan ditandatangani oleh Pejabat Pemberi Visa pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;

5. Paspor yang telah tercantum Visa dikembalikan kepada Pemohon.

G. Tata Cara Khusus

Untuk beberapa alasan, permohonan visa dapat diatur dan ditangani oleh sponsor dari orang asing yani bersangkutan di Indonesia. Dalam hal ini, sponsor harus menghadap sendiri ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Imigrasi dengan melaksanakan tata cara sebagai berikut:

1. Atas nama orang asing yang bersangkutan, mengajukan permohonan visa kepada Seksi Visa Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian, dengan mengisi formulir yang telah ditentukan;

(4)

2. Memenuhi persyaratan visa sesuai dengan jenisnya, termasuk permohonan sponsor yang menyatakan tujuan mengundang sertajaminan selama berada di Indonesia.

Apabila tak ada hal-hal yang memberatkan, penguasaan pemberian visa untuk orang asing yang bersangkatan dapat dikirimkan per-teleks atas biaya sponsor kepada Pejabat Pemberi Visa di Perwakilan RI di luar negeri di tempat kediaman orang asing yang bersangkutan. Sejak itu, pemberian visanya akan dilaksanakan oieh Pejabat Pemberi Visa, pada saat orang asing yang bersangkutan menghadap.

BAB II

VISA DAN IZIN KEIMIGRASIAN A. VISA SINGGAH

1. Ketentuan Visa

a. Visa Singgah diberikan kepada orang asing, yang bermaksud singgah di wilayah Negara Republik Indonesia, untuk meneruskan perjalanan ke negara lain atau kembali ke negara asal; b. Pada umumnya Visa Singgah diberikan kepada kapten atau Nakhoda kapal dan para awaknya untuk tujuan Sign On pada pesawat / kapal mereka yang beroperasi di Indonesia;

c. Memiliki paspor / doktimen perjalanan yang masih berlaku sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan.

2. Masa Berlaku Visa Singgah

a. 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal pemberian visa di luar negeri.

b. Bila jangka waktu tersebut terlampaui, maka orang asing yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan ulang. 3. Masa Berlaku Izin Singgah

a. 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diberikan izin masuk di Indonesia

b. Izin Masuk yang diberikan kepada pemegang Visa Singgah, berlaku juga sebagai Izin Singgah selama berada di Indonesia; c. Apabila orang asing pemegang Izin Singgah, dalam hal jangka waktu tersebut belum dapat melanjutkan perjalanannya karena suatu keadaan memaksa, dapat diberikan Izin untuk Tetap Singgah oleh Kepala Kantor Iniigrasi. Setiap kali pemberian, 14

(5)

(empat belas) hari terhitung sejak tanggal berakhimya Izin Singgah. Paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal diberikan Izin Masuk.

4. Persyaratan

a. Permohonan Visa Singgah diajukan oleh orang asing yang bersangkutan atau sponsornya kepada Pejabat Pemberi Visa di luar negeri, setelah memenuhi persyaratan umum untuk memohon visa; b. Izin untuk Tetap Singgah dapat diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi dalam keadaan yang memaksa, misalnya:

1. Kerusakan berat pada alat angkut 2. Cuaca yang sangat buruk

3. Sakit keras; atau

4. Sebab-sebab lain di luar kemampuan orang asing yang bersangkutan.

atas

B. VISA SINGGAH SAAT KEDATANGAN 1. Ketentuan Visa

a. Visa Singgah Saat Kedatangan diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi pada saat kedatangan di Indonesia, karena keadaan

memaksa, diluar kemampuan orang asing yang bersangkutan; b. Permohonan Visa Singgah Saat Kedatangan diajukan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang membawahi Tempat Pemeriksaan Imigrasi di pelabuhan laut / udara di Indonesia; c. Pemberian visa oleh Kepala Kantor Imigrasi dilakukan setelah diadakan penelitian dan memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi.

3. Masa Berlaku Izin Singgah

a. 14 (empat belas) hari sejak tanggal diberikan izin masuk oleh Pejabat Imigrasi di Indonesia.

b. Izin Masuk yang diberikan kepada pemegang Visa Singgah Saat Kedatangan, berlaku juga sebagai Izin Singgah selama berada di Indonesia;

c. Dalam hal jangka waktu 14 (empat belas) hari tersebut terlampaui namun orang asing yang bersangkutan belum dapat melanjutkan perjalanannya karena suatu keadaan memaksa diluar kemampuanya, Kepala Kantor Imigrasi dapat memberikan Izin untuk Tetap Singgah. Setiap kali pemberian paling lama 14 (empat belas) hari, terhitung sejak tanggal berakhirnya Izin Singgah, sampai paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal diberikan izin masuk.

(6)

4. Persyaratan

a. Identitas dari pemohon;

b. Memiliki Paspor / dokumen perjalanan yang masih berlaku sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan;

c. Surat keterangan dari instansi berwenang tentang keadaan darurat yang menyangkut alat angkut, sakit atu sebab-sebab lain diluar kemampuan yang bersangkutan.

atas

C. VISA KUNJUNGAN

1. Ketentuan Visa

a. Visa kunjungan adalah Visa yang diberikan kepada orang asing yang berkunjung ke Indonesia untuk tujuan:

1. Kunjungan Pemerintah, yang meliputi kegiatan hubungan antara: Pemerintah dengan Pemerintah; Perorangan dengan Pemerintah; Organisasi International dengan Pemerintah; Badan swasta asing dengan Pemerintah Indonesia; 2. Kunjungan Wisata, yang meliputi kegiatan wisata seperti: Mengunjungi objek wisata di Indonesia; Menjajagi kerjasama dalam

mengembangkan industri pariwisata di Indonesia; Mengurus pengiriman Wisatawan asing ke Indonesia;

3. Kunjungan Sosial Budaya, yang meliputi kegiatan sosial budaya seperti : Mengunjungi sanak famili atau handai taulan yang ada di Indonesia; Mengujungi organisasi sosial yang mempunyai kegiatan sejenis seperti lembaga pembinaan cacat mental dsb; Kunjungan pertukaran antar lembaga pendidikan, kesenian dan olah raga;

4. Kunjungan Usaha, yang meliputi kegiatan usaha seperti :

a. Kegiatan Usaha Tidak Untuk Bekerja :

• Melakukan pembicaraan dalam rangka transaksi jual beli;

• Melakukan peninjauan ke lapangan dan membicarakan tentang barang dagangan yang

(7)

akan dibeli atau dijual dalam usaha impor / ekspor;

• Mengadakan pembicaraan dengan perusahaan di Indonesia dalam kaitan permodalan maupun produksi barang dengan

perusahaannya di luar negeri;

• Mengadakan penjajagan dalam rangka penanaman modal di Indonesia dengan calon partnernya di Indonesia;

• Mengikuti pameran internasional;

• Memberikan ceramah atau mengikuti seminar yang tidak bersifat komersial dalam bidang sosial, budaya maupun

pmerintahan, setlah mendapat izin dari instansi yang berwenang;

• Memberikan konsultasi, bimbingan, penyuluhan dan latihan dalam penerapan dan inovasi teknologi untuk meningkatkan mutu dan desain produk-produk, serta kerjasama pemasaran luar negeri bagi Indonesia.

b. Kegiatan usaha untuk pekerjaan yang bersifat sementara :

• Melakukan inspeksi pada cabang-cabang perusahaannya di Indonesia;

• Melakukan pekerjaan yang bersifat mendesak;

• Melayani purna jual;

• Memasang dan reparasi mesin;

• Memberikan ceramah pada seminar-seminar;

(8)

• Melakukan pekerjaan non permanen dalam rangka konstruksi;

• Mengadakan pertunjukan;

• Mengadakan kegiatan olah raga profesional;

• Melakukan kegiatan pengobatan;

• Bergabung untuk bekerja diatas kapal atau alat apung yang beroperasi di wilayah perairan Nusantara, laut teritorial atau pada instalasi landas kontinen serta Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;

• Calon tenaga kerja asing yang akan melakukan uji coba kemampuan sarana pekerjaan. c. Dalam hal orang asing tersebut berkunjung ke Indonesia untuk tujuan tertentu, dapat

diberikan Multipel Visa dalam bentuk Visa Kunjungan Usaha Beberapa Kali Perjalanan.

atas

2. Masa berlaku Visa Kungungan

a. 90 (sembilan puluh) hari, terhitung sejak tanggal Visa tersebut diberikan di luar negeri.

b. Bila jangka waktu tersebut terlampaui, maka orang asing yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan ulang. 3. Masa berlaku Izin Kunjungan

a. 60 (enampuluh) hari terhitung sejak tanggal diberikannya izin masuk oleh pejabat imigrasi di Indonesia, dan dapat diperpanjang b. Izin Masuk yang diberiak kepada pemegang Visa Kunjungan berlaku juga sebagai Izin Kunjungan selama berada di Indonesia. 4. Persyaratan

Persyaratan untuk memohon Visa Kunjungan adalah sebagaimana persyaratan umum, ditambah:

a. Permohonan Visa Kunjungan diajukan oleh orang asing yang bersangkutan atau sponsornya kepada Pejabat Pemberi Visa di luar negeri;

(9)

b. Paspor atau dokumen perjalanan yang masih berlaku sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan; c. Untuk mengadakan kegiatan pertunjukan, perdagangan, olah raga profesional, seminar atau memberikan ceramah yang bersifat komersial, pengobatan dan uji coba kemampuan sarana pekerjaan dapat dilaksanakan setelah mendapat izin dari instansi yang berwenang di Indonesia.

atas

D. VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN 1. Ketentuan Visa

a. Permohonan Visa Singgah Saat Kedatangan diajukan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang membawahi Tempat Pemeriksaan Imigrasi di pelabuhan laut / udara di Indonesia; b. Diberikan kepada warganegara dari negara-negara yang dibebaskan dari kewajiban memiliki visa, namun kedatangannya di Indonesia tidak melalui pelabuhan yang ditentukan untuk itu;

c. Diberikan kepada warganegara lainnya setelah memperoleh persetuan Direktur Jenderal Imigrasi;

d. Dipergunakan untuk keperluan : Kunjungan Pemerintahan; Kunjungan Wisata; Bergabung dengan alat angkut yang beroperasi di perairan Nusantara, laut teritorial, instalasi landas kontinen atau pada Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

2. Masa berlaku Izin Kunjungan Saat Kedatangan

a. Paling lama 30 (tiga puluh) hari, terhitung sejak diberikannya izin masuk oleh Pejabat Imigrasi di Indonesia;

b. Izin Masuk yang diberikan kepada pemegang Visa

Kunjungan Saat Kedatangan, berlaku juga sebagai Izin Kunjungan selama berada di Indonesia.

3. Persyaratan

a. Identitas lengkap dari pemohon;

b. Tidak termasuk dalam daftar penangkalan;

c. Memiliki paspor / dokumen perjalanan yang masih berlaku sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak kedatangannya di Indonesia.

atas

E. VISA KUNJUNGAN KOLEKTIF 1. Ketentuan Visa

a. Diberikan oleh Pejabat Pemberi Visa di luar negeri, dengan merakan cap dinas atau dalam bentuk kedinasan yang lain, pada

(10)

daftar kolektif yang dibuat dan ditandatangani oleh perusahaan perjalanan, yang mengatur dan melaksanakan perjalanan; b. Daftar kolektif tersebut hanya dapat memuat daftar nama pemohon, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 25 (dua puluh lima) orang.

2. Masa berlaku Visa Kungungan

a. 90 (sembilan puluh) hari, terhitung sejak tanggal Visa tersebut diberikan di luar negeri.

b. Bila jangka waktu tersebut terlampaui, maka orang asing yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan ulang. 3. Masa berlaku Izin Kunjungan Kolektif

a. 60 (enampuluh) hari terhitung sejak tanggal diberikannya izin masuk oleh pejabat imigrasi di Indonesia, dan dapat diperpanjang b. Izin Masuk yang diberiak kepada pemegang Visa Kunjungan Kolektif berlaku juga sebagai Izin Kunjungan selama berada di Indonesia.

4. Persyaratan

Izin Kunjungan Kolektif hanya diberikan untuk keperluan: a. Kunjungan wisata, yaitu mengunjungi obyek wisata di Indonesia;

b. Kunjungan Sosial Budaya dari organisasi sosial sejenis atau kunjungan antar siswa dari lembaga pendidikan, kesenian dan olah raga.

atas

F. VISA KUNJUNGAN USAHA BEBERAPA KALI PERJALANAN 1. Ketentuan Visa

a. Diberikan kepada orang asing yang untuk tujuannya memerlukan sering kali datang ke Indonesia;

b. Diberikan kepada pemegang paspor / dokumen perjalanan yang masih berlaku sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.

2. Masa Berlaku Visa Kunjungan Usaha Beberapa Kali Perjalanan

1(satu) tahun, terhitung sejak tanggal pemberian visa tersebut di luar negeri.

3. Masa Berlaku Izin Kunjungan Usaha Beberapa Kali Perjalanan

a. 60 (enam puluh) hari, setiap kali kunjungan ke wilayah Indonesia, untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, terhitung sejak pertama kali masuk di Indonesia;

(11)

b. Izin Masuk yang diberikan kepada Pemegang Visa Kunjungan Usaha Beberapa Kali Perjalanan berlaku juga sebagai Izin Kunjungan selama berada di Indonesia.

4. Persyaratan Visa

Persyaratan memohon Visa Kunjungan Usaha Beberapa Kali Perjalanan adalah sebagaimana persyaratan umum, dengan ketentuan tidak untuk bekerja sementara, melainkan untuk keperluan:

a. Melakukan pembicaraan dalam rangka transaksi jual beli;

b. Peninjauan ke lapangan dalam usaha ekspor / impor;

c. Penjajagan dalam rangka penanaman modal dengan calon partnernya di Indonesia;

d. Mengadakan pembicaraan dengan perusahaan di Indonesia yang mempunyai kaitan dalam permodalan maupun produksi barang dengan perusahaannya di luar negeri;

e. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilnnya di Indonesia; f. Melakukan tugas pengawasan terhadap mutu barang-barang yang akan diimpor dari Indonesia.

atas

G. VISA TINGGAL TERBATAS 1. Ketentuan Visa

a. Visa Tinggal Terbatas diberikan kepada orang asing untuk keperluan :

1. Penanaman Modal Asing;

2. Bekerja sebagai tenaga ahli asing pada pemerintah atau swasta;

3. Mengikuti Pendidikan dan Latihan atau Penelitian Ilmiah;

4. Melaksanakan tugas sebagai Rokhaniawan; 5. Menggabungkan diri dengan suami dan atau orang tua bagi isteri dan anak-anak sah yang

berumur di bawah 18 tahun dan belum kawin dari orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas / Izin Tingal Tetap / warganegara Indonesia;

(12)

6. Repatriasi bagi bekas warganegara Indonesia;

7. Memperoleh kembal8i kewarganegaraan Indonesia yang hilang berdasarkan Undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

atas

b. Pejabat Pemberi Visa di luar negeri hanya dapat

memberikan Visa Tinggal Terbatas kepada pemohon visa setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuknya.

c. Visa Tinggal Terbatas dapat diberikan atas kuasa sendiri oleh Pejabat Pemberi Visa kepada Pemohon Visa yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin, dengan ketentuan:

1. Pemohon visa yang lahir di luar negeri setelah ibunya memperoleh Visa Tinggal Terbatas atau Izin Masuk Kembali ke wilayah Indonesia yang masih berlaku;

2. Pemohon visa yang lahir di luar negeri dari orang tua warganegara Indonesia.

d. Bagi pemohon yang tidak memiliki paspor kebangsaan harus menyertakan bukti bahwa sewaktu-waktu dalam 18 (delapan belas) bulan, pemohon yang bersangkutan dapat kembali ke negara yang memberikan Surat Perjalanan, atau ke negara lain yang menjadi tempat tinggal pemohon visa;

e. Izin Tinggal Terbatas diberikan dalam bentuk Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) yang berbentuk segi empat ukuran 7 x 10 Cm. Pada bagian tengah terdapat lambang Imigrasi warna kuning dengan keterangan identitas serta pasfoto yang bersangkutan. 2. Masa Berlaku Visa Tinggal Terbatas

a. 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak visa tersebut diberikan di luar negeri;

b. Bila jangka waktu tersebut terlampaui, maka orang asing yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan ulang. 3. Masa Berlaku Izin Tinggal Terbatas

Izin Tinggal Terbatas dapat diberikan kepada pemegang Visa Tinggal Terbatas untuk tinggal di wilayah Indonesia dalam waktu terbatas yaitu :

a. Paling lama 1 (satu) tahun, terhitung sejak diberikan izin masuk di Indonesia, dan dapat

(13)

diperpanjang paling banyak 5 (lima) kali berturut-turut;

b. Izin Tinggal Terbatas bagi orang asing gugur karena yang bersangkutan :

1. Melepaskan hak Izin Tinggal Terbatasnya atas kemauan sendiri; 2. Berada di luar negeri melebihi batas waktu Izin Masuk Kembali ke Indonesia;

3. Dikenakan tindakan keimigrasian.

atas

4. Persyaratan Visa dan Izin Tinggal Terbatas

a. Persyaratan untuk memohon Visa Tinggal Terbatas adalah sebagaimana persyaratan umum, ditambah:

1. Memiliki Paspor atau dokumen perjalanan yang masih berlaku sedikitnya 18 (delapan belas) bulan;

2. Rekomendasi dari sponsor di negara setempat atau dari sponsor di Indonesia;

3. Bagi pemohon yang mengikuti suami atau orang tua warganegara Indonesia / asing pemegang Izin Tinggal Terbatas, melampirkan akta perkawinan dan atau akta kelahiran;

4. Bagi pemohon yang melakukan kegiatan di bidang misi keagamaan, penelitian, pendidikan dan sosial, melampirkan fotocopy dan asli dari surat rekomendasi dari instansi / Departemen Teknis yang membidanginya;

5. Bagi pemohon yang akan bekerja dalam rangka PMA / PMDN maupu7n sebagi tenaga ahli dalam rangka bantuan teknik luar negeri,

melampirkan surat rekomendasi dari Departemen Teknis dan Departemen Tenaga Kerja / BKPM serta Persetujuan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA);

6. Bagi pemohon repatriasi, melampirkan bukti-bukti surat bekas Warga Negara Indonesia, dan bukti jaminan hidup di Indonesia.

(14)

1. Pada saat kedatangannya di Indonesia, orang asing yang bersangkutan menggunakan Visa Tinggal Terbatas;

2. Yang bersangkutan dan atau sponsornya, melaporkan kedatangannya yang tepat waktu sesuai dengan jangka waktu yang tercantum dalam izin masuknya;

3. Mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersankutan, paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal izin masuk diberikan, dengan mengisi serta

menadatangani formulir yang telah ditentukan; 4. Izin Tinggal Terbatas dapat diberikan kepada anak asing yang lahir di Indonesia, dari seorang ayah asing pemegang Izin Tinggal Terbatas, yang melaporkan kelahiran anaknya selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak tanggal kelahiran anak tersebut dengan mengisi formulir sesuai ketentuan;

5. Melampirkan Curiculum vitae orang asing yang bersangkutan serta bukti-bukti lain sebagai penguat keterangan sesuai dengan permohonan visanya;

6. Jaminan dan keterangan identitas diri sponsor;

7. Paspor kebangsaan atau dokumen perjalanan yang asli serta focopynya.

atas

H. IZIN TINGGAL TERBATAS KEMUDAHAN KHUSUS KEIMIGRASIAN 1. Ketentuan Izin

a. Kemudahan Khusus Keimigrasian (Dahsuskim) diberikan untuk lebih mendayagunakan pembangunan nasional di sektor kelautan;

b. Dahsuskim dikeluarkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi berdasarkan permintaan sponsor, yang akan

mempekerjakan orang asing sebagai Tenaga Ahli, Nakhoda dan awak kapal / alat apung yang beroperasi di wilayah perairan Nusantara, laut teritorial atau instalasi landas kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif;

(15)

c. Nakhoda, awak kapal dan Tenaga Ahli waraga negara asing yang bekerja di kapal / alat apung dibebaskan dari kewajiban memiliki Visa, jika masuk ke wilayah Indonesia dengan

menggunakan kapal / alat apungnya sekaligus diberiakn Izin Tinggal Dahsuskim;

d. Dalam hal Nakhoda, awak kapal dan Tenaga Ahli asing tersebut masuki ke wilayah Indonesia tidak menggunakan kapal atau alat apungnya, wajib memiliki Visa Kunjungan;

e. Orang-orang asing yang telah memikiki Izin Tinggal Terbatas Dahsuskim, dalam hal keluar masuk wilayah Indonesia tidak dengan kapal atau alat apungnya diwajibkan memiliki Izin Masuk Kembali; f. Jangka waktu Izin Masuk kembali sesuai dengan jangka waktu Izin Tinggal Terbatas Dahsuskim, dan dapat diberikan untuk beberapa kali perjalanan;

g. Pelaksanaan Dahsuskim oleh Kepla Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi wilalyah laut yang ditetapkan instansi terkait;

h. Pemberian Izin Tinggal Terbatas Dahsuskim sekaligus dengan Pendaftaran Orang Asing dengan pembebasan dari keharusan pengambilan sidik jari.

2. Masa Berlaku

a.

.

1. 90 (sembilan puluh) hari, terhitung sejak tanggal Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi tentang Dahsuskim ditetapkan, harus dilaksanakan; 2. Dalam hal jangka waktu itu terlampaui, sponsor yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan ulang;

b. Izin Tinggal Terbatas Dahsuskim bger4laku paling lama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal diberikan izin masuk di Indonesia;

c. Keputusan Dahsuskim dapat diperpanjang, dengan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Imigrasi dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum masa berlaku keputsan tersebut berakhir.

atas

3. Persyaratan

a. Permohonan sponsor kepada Direktur Jenderal Imigrasi atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan :

(16)

1. Security Clearance dari Instansi terkait bagi kapal/alat apung yang berbendera asing untuk memasuki wilayah perairan Indonesia;

2. Pemberitahuan Pengoperasian Kapal Asing (PPKA) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; b. Rekomendasi dari instansi terkait yang berwenang sesuai bidang usaha atau kegiatannya;

c. Sponsor yang telah menerima keputusan Dahsuskim segera menghadap ke Kantor Imigrasi untuk melaksanakan keputusan Dahsuskim dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari, terhitung sejak tanggal pengeluaran keputusan tersebut;

d. Sponsor mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Kantor Imigrasi yang ditunjuk untuk melaksanakan Keputusan Dahsuskim dengan mengisi Formulir yang telah ditentukan serta melampirkan : Fotocopy dan asli dari

paspor/dokumen perjalanan Tenaga Ahli, Nakhoda dan awak kapal/alat apung berkebangsaan asing tersebut;

e. Tidak termasuk dalam daftar Penangkalan; f. Membayar biaya Imigrasi;

g. Sponsor sekaligus mengisi formulir Pendaftaran Orang Asing bagi para Tenaga Ahli, Nakhoda dan awak kapal/alat apung tersebut tanpa pengambilan sidik jari.

I. IZIN TINGGAL TETAP

1. Ketentuan Perizinan

a. Izin Tinggal Tetap diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi kepada :

1. Orang asing yang bertempat tinggal di wilayah kerja Kantor Imigrasi tersebut;

2. Anak asing yang lahir di Indonesia dari seorang ayah asing pemegang Izin Tinggal Tetap yang melaporkan kelahiran anaknya tersebut selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal kelahiran anaknya dan mengisi formulir permohonan sesuai ketentuan;

3. Orang asing yang memperoleh keputsan alih staus izin keimigrasian;

atas

b. Izin Tinggal Tetap hanya diberikan kepada orang asing pemegang paspor kebangsaan, untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang;

(17)

c. Izin Tinggal Tetap diberikan oleh Direktur Jenderal Imigrasi atas nama Menteri Kehakiman, melalui Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang

bersangkutan;

d. Izin Tinggal Tetap diberikan dalam bentuk Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) yang berbentuk segi empat ukuran 7 x 10 Cm. Pada bagian tengahnya terdapat lambang Imigrasi berwarna biru dengan muatan keterangan identitas serta pasfoto yang bersangkutan; 2. Masa berlaku

a. 5 (lima) tahun, terhitung sejak tanggal diberikannya Izin Tinggal Tetap, dan dapat diperpanjang setiap jangka waktu 5 (lima) tahun;

b. Izin Tinggal Tetap bagi orang asing gugur bila yang bersangkutan :

1. Melepaskan hak Izin Tinggal Tetapnya atas kemauan sendiri;

2. Berada di luar negeri melebihi batas waktu Izin Masuk Kembali ke Indonesia;

3. Dikenakan tindakan keimigrasian.

atas

3. Persyaratan

a. Izin Tinggal Tetap dapat diperoleh secara alih status dari Izin Tinggal Terbatas;

b. Pengalihan status tersebut dapat diberikan atas dasar permohonan orang asing yang bersangkutan, dengan syarat telah berada di Indonesia sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun berturut-turut terhitung sejak tanggal diberikan Izin Tinggal Terbatas;

c. Persyaratan memohon Izin Tinggal Tetap untuk anak asing yang lahir di Indonesia dari orang tua asing yang ayahnya pemegang Izin Tinggal Tetap :

1. Surat permohonan dan jaminan serta keterangan identitas diri ayah sebagai sponsor; 2. Fotocopy dan asli dari paspor kebangsaan anak yang sah dan berlaku;

3. Fotocopy dan asli dari akta kelahiran dari anak yang sah dan berlaku;

4. Fotocopy dan asli dari akta perkawinan, paspor kebangsaan, Izin Tinggal Tetap orang tua yang sah dan berlaku;

(18)

5. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 2 x 3 Cm, 2 (dua) lembar;

6. Orang tuanya tidak termasuk dalam daftar Cegah-Tangkal;

7. Membayar biaya Imigrasi sesuai dengan ketentuan.

atas

J. IZIN MASUK KEMBALI

1. Ketentuan Perizinan

a. Izin Masuk Kembali diberikan kepada orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap, untuk Satu Kali

Perjalanan dan untuk Beberapa Kali Perjalanan;

b. Pemberian Izin Masuk Kembali paling lama sampai dengan 1 (satu) bulan, sebelum Izin Tinggal orang asing yang bersangkutan berakhir;

c. Izin Masuk Kembali untuk Satu Kali Perjalanan, diberikan kepada orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas paling lama 6 (enam) bulan, atau pemegang Izin Tinggal Tetap, paling lama 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak tanggal Izin Masuk Kembali diberikan, yang bersangkutan harus kembali ke wilayah Indonesia; d. Izin Masuk Kembali untuk Beberapa Kali Perjalanan diberikan kepada orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas dan pemegang Izin Tinggal Tetap yang berlaku paling lama 12 (dua belas) bulansejak tanggal Izin Masuk Kembali diberikan. 2. Masa Berlaku

Paling lama 1 (satu) bulan sebelum Izin Tinggalnya berakhir. 3. Persyaratan

Perintaan Izin Masuk Kembali diajukan oleh orang asing yang bersangkutan atau sponsornya kepada Kepala Kantor Imigrasi, yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon, dengan mengisi formulir yang telah tentukan dengan melampirkan:

a. Surat Permohonan dari orang asing yang bersangkutan atau sponsornya;

b. Paspor atau dokumen perjalanan yang sah dan berlaku;

c. Izin Tinggal yang masih berlaku

BAB III

(19)

A. IZIN KUNJUNGAN

1. Ketentuan Perpanjangan

a. Perpanjangan Izin Kunjungan diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat keberadaan orang asing yang bersangkutan untuk jangka waktu paling lama 7 (tujuh) bulan,terhitung sejak tanggal pemberian izin masuk kepada orang asing pemegang Visa Kunjungan untuk keperluan tugas

pemerintahan, sosial budaya, usaha atau bekerja sementara; b. Perpanjangan Izin Kunjungan tersebut diberikan paling banyak 5 (lima) kali berturut-turut. Setiap kali perpanjangan diberikan waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal berakhirnya Izin Kunjungan, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Perpanjangan yang pertama dan kedua dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi 2. Perpanjangan yang ketiga dan keempat dilaksanakan olch Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman, atau pejabat yang ditunjuknya;

3. Perpanjangan yang kelima dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal Imigrasi melalifi pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuknya.

c. Izin Kunjungan keperluan wisata tidak dapat diperpanjang kecuali dalam kcadaan yang tidak memungkinkan. Dalam hal ini Kepala Kantor Imigrasi dapat memberikan perpanjangan untuk waktu 30 (tiga puluh) hari, setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal Imigrasi.

d. Izin Kunjungan bagi orang asing yang menggunakan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat, tidak bisa diperpanjang.

2. Masa Berlaku

30 (tiga puluh) hari setiap perpanjangan, terhitung sejak tanggal berakhirnya Izin Kunjungan.

3. Persyaratan

a. Permohonan perpanjangan Izin Kunjungan diajukan oleh orang asing yang bersangkutan dan atau sponsornya, 7 (tujuh) hari

(20)

sebelum tanggal berakhir Izin Kunjungan kepada Kepala Kantor Imigrasi setempat, dengan mengisi formulir yang ditentukan b. Surat Keterangan Jaminan dan identitas sponsor;

c. Foto copy dan asli dari paspor kebangsaan atau dokumen perjalanan serta bukti Izin Kunjungan yang sah dan berlaku; d. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 4 (empat) lembar

e. Untuk perpanjangan kedua sampai dengan ke lima,

melampirkan bukti pendaftaran orang asing dari Kantor Imigrasi yang berwenang ;

f. Tidak termasuk dalam daftar cegah-tangkal

g. Mempunyai tiket kembali atau tiket untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain

h. Bagi yang bekerja sementara, melampirkanbukti Izin Kerja Sementara dari Instansi yang berwenang.

atas

B. PERPANJANGAN IZIN TINGGAL TERBATAS 1. Ketentuan Perpanjangan

a. Perpanjangan Izin Tinggal Terbatas diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersangkutan, paling banyak 5 (lima) kali berturut-turut, dengan ketentuan :

1. Perpanjangan pertama dan kedua dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigmsi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuknya;

2. Perpanjangan yang ketiga sampai dengan ke lima dilaksanakan oieh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal Imigrasi melalui pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk;

b. Perpanjangan Izin Tinggal Terbatas bagi orang asing pemegang dokumen perjalanan bukan paspor kebangsaan dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal Iniigrasi melalui

pertinibangan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk;

(21)

c. Dalam hal Izin Tinggal Terbatas berakhir, sementara Keputusan Direktur Jenderal imigrasi atau Mabat yang ditunjuk mengenai permohonan perpanjangan Izin Tinggal Terbatas belum diberikan, Kepala Kantor Iniigrasi yang bersangkutan dapat

memberikan perpanjangan sementara paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak Izin Tinggal Terbatas berakhir;

d. Perpanjangan Izin Tinggal Terbatas tersebut diajukan oleh orang asing yang bersangkutan dan atau sponsor, 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya Izin Tinggal Terbatas kepada Kepala Kantor Imigrasi dengan mengisi dan menandatangani formulir yang ditentukan.

2. Masa Berlaku

1 (satu) tahun setiap kali perpanjangan terhitung sejak tanggal berakhir Izin Tinggal Terbatas sebelumnya, dan dapat diperpanjang paling banyak 5 (lima) kali berturut-turut. 3. Persyaratan

a. Surat Keterangan Jaminan dan identitas sponsor; b. Foto copy dan asli dari paspor atau dokumen perjalanan, Buku Pendaftaran Orang Asing dan Kartu Izin Tinggal Terbatas orang asing yang bersangkutan yang sah dan berlaku

c. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar

d. Tidak termasuk dalam daftar Cegah-Tangkal; e. Membayar biaya Imigrasi sesuai ketentuan ;

f. Melampirkan rekomendasi perpanjangan dari instansi terkait yang berwenang;

g. Bagi isteri dan atau anak yang belum dewasa dan belum kawin, melampirkan akte perkawinan akte kelahiran serta surat identitas suami atau orang tuanya;

h. Bagi Tenaga Keija atau pengusaha asing melampirkan fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Tanda Daftar perusahaan dan Nomor Pendaftaran Wajib Pajak (NPWP)

atas

C. PERPANJANGAN IZIN TINGGAL TETAP 1. Ketentuan Perpanjangan

a. Perpanjangan Izin Tinggal Tetap dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal Imigrasi melalui pertimbangan Kepala Kantor Wüayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk;

(22)

b. Permohonan perpanjangan Izin Tinggal Tetap diajukan kepada Direktur Jenderal Imigrasi melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuknya, dengan mengisi dan menandatangani formulir yang telah ditentukan; c. Permohonan Perpanjangan Izin Tinggal Tetap diajukan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum Izin Tinggal Tetap berakhir;

d. Dalam hal Izin Tinggal Tetap berakhir, sedangkan Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi mengenai permohonan perpanjangan Izin Tinggal Tetap belum diberikan, Kepala Kantor Imigrasi yang

bersangkutan dapat memberikan perpanjangan sementara paling lama 90 (sembilanpuluh) hari, terhitung sejak Izin Tinggal Tetap berakhir;

e. Pelaksanaan perpanjangan dengan menerbitkan Kartu Izin Tinggal Tetap yang baru sebagai pengganti yang lama;

f. Perpanjangan Izin Tinggal Tetap tidak dapat diberikan kepada orang asing pemegang dokumen perjalanan yang bukan paspor kebangsaan.

2. Masa Berlaku

5 (lima) tahun setiap kali perpanjangan. terhitung sejak tanggal berakhirnya Izin Tinggal Tetap sebelumnya, selama yang bersangkutan menetap di Indonesia.

3. Persyaratan

a. Surat permohonan dengan mengisi formulir yang telah ditentukan

b. Foto copy dan asli dari paspor atau dokumen perjalanan dan Kartu Izin Tinggal Tetap orang asing yang bersangkutan yang sah dan berlaku;

c. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar

d. Rekomendasi dari Instansi terkait yang berwenang.

BAB IV

(23)

Alih Status Izin Keimigrasian adalah perubahan status Izin Kunjungan menjadi Izin Tinggal Terbatas dan Izin Tinggal Terbatas menjadi Izin Tinggal Tetap.

A. IZIN KUNJUNGAN MENJADI IZIN TINGGAL TERBATAS 1. Ketentuan Alih Status

a. Izin Kunjungan yang dapat dialihstatuskan menjadi Izin Tinggal terbatas adalah:

1. Izin Kunjungan untuk tujuan usaha;

2. Izin Kunjungan untuk tujuan Sosial Budaya; 3. Izin Kunjungan dalam rangka Tugas Pemerintahan.

b. Izin Kunjungan yang tidak dapat dialihstatuskan adalah: 1. Izin Kunjungan untuk tujuan Wisata;

2. Izin Kunjungan Saat Kedatangan; 3. Izin Kunjungan dari Fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat.

c. Diberikan kepada orang asing dalam rangka: 1. Penanaman Modal;

2. Bekerja sebagai Tenaga Ahli 3. Bekerja untuk kegiatan sosial 4. Mengadakan Penelitian Ilmiah;

5. Melaksanakan tugas sebagai Rokhaniawan; 6. Mengikuti Pendidikan dan Latihan;

7. Menggabungkan diri dengan suami yang pemegang Izin Tinggal Terbatas/Izin Tinggal Tetap/ Warganegara Indonesia;

8. Menggabungkan diri dengan orang tua pemegang Izin Tinggal Terbatas/Izin Tinggal Tetap/ Warganegara Indonesia, bagi anak sah yang belum dewasa (18 tahun) dan belum kawin;

9. Repatriasi bagi orang asing dalam rangka memperoleh kembali kewarganegaraan Indonesia 10. Pembangunan Nasional dan hal-hal lain yang berkaitan dengan faktor kemanusiaan.

d. Orang asing yang bersangkutan telah berada di Indonesia sekurang-kurangnya 4 (empat) bulan berturut-turut terhitung sejak tanggal diberikan izin masuk;

e. Pemberian Alih Status Izin Kunjungan menjadi Izin Tinggal Terbatas ditetapkan dengan Keputusan 1 Direktur Jenderal Imigrasi.

(24)

f. Pemberian Alih Status dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat keputusan dari Direktur Jenderal Imigrasi melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk.

atas

2. Persyaratan

Permohonan Alih Status Izin Kunjungan menjadi Izin Tinggal terbatas diajukan kepada Direktur Jenderal Imigrasi atau pejabat yang ditunjuk, melalui Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal pemohon dengan mengisi Formulir yang telah ditentukan dalam rangkap 3 (tiga) dengan melampirkan:

a. Surat permohonan dari yang bersangkutan dan sponsornya yang memuat keterangan mengenai tujuan permohonan alih status danjaminan terhadap orang asing yang bersangkutan selama berada di Indonesia hingga pemulangannya atau keluar dari Indonesia; b. Fotocopy dan asli dari paspor atau dokumen perjalanan yang memuat data identitas diri, visa, Izin Masuk dan Izin Kunjungan yang sah dan berlaku;

c. Pasfoto berwarna terbaru, ukuran 2 x 3 cm sebanyak 4 (empat) lembar

d. Daftar Riwayat Hidup/Curiculum Vitae yang meffluat kelerangan tentang riwayat keluarga, pekerjaan dan pendidikan orang asing yang bersangkutan;

e. Bukti-bukti lain yang memperkuat keterangan, serta rekomendasi dari Instansi terkait yang berwenang;

f. Akta perkawinan dan identitas saami bagi pemohon yang menggabungkan diri dengan suami yang memegang Izin Tinggal Terbatas/Izin Tinggal Tetap atau warga negara Indonesia;

g. Akta Kelahiran dan identitas orang tua bagi pemohon yang menggabungkan diri dengan orang tua yang memegang Izin Tinggal Terbatas/Izin Tinggal Tetap atau Warga Negara Indonesia;

h. Tidak dikenakan Tindakan Keimigrasian serta tidak termasuk dalam daftar Cegah-Tangkal.

atas

B. IZIN TINGGAL TERBATAS MENJADI IZIN TINGGAL TETAP 1. Ketentuan Alih Status

a. Izin Tinggal terbatas dapat dialihkan statusnya menjadi Izin Tinggal Tetap kecuali Izin Tinggal Terbatas Kemudahan Khusus Keimigrasian;

(25)

b. Alih Status Izin Tinggal Terbatas menjadi Izin Tinggal tetap dapat diberikan kepada orang asing yang tergolong sebagai berikut :

1. Penanam modal yang telah menanamkan modalnya di Indonesia;

2. Tenaga Ahli Asing langka dibidang limu Pengetahuan dan Teknologi

3. Tenaga Ahli Asing dalam jabatan Top manager pada perusahaan padat karya dan padat modal;

4. Rokhaniwan Asing;

5. Isteri asing yang bergabung dengan suami warga negara Indonesia / Asing pemegang Izin Tinggal Tetap, dan telah lama menyertainya di Indonesia ;

6. Anak asing sah (benimur dibawah 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin) yang bergabung dengan orang tuanya Warga Negara Indonesia/asing pemegang Izin Tinggal Tetap, dan telah lama menyertainya di Indonesia;

7. Orang asing dalam rangka repatriasi untuk memperoleh kembali kewarganegaraan Indonesia 8. Orang asing yang bermanfaat bagi

pembangunan nasional dan hal-hal lain yang terkait dengan faktor kemanusiaan.

c. Permohonan Alih Status diajukan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersangkutan dengan mengisi formulir yang telah ditentukan dalam rangkap 3 (tiga) dan melampirkan persyaratan yang diperlukan.

atas

2. Persyaratan

a. Surat permohonan yang bersangkutan dan sponsor atau penjamin, yang memuat keterangan mengenai tujuan permintaan alih status, dan jaminan terhadap orang asing yang bersangkutan selama berada di Indonesia hingga pemulangannya atau keluar dari Indonesia ;

b. Fotocopy dan asii dari paspor kebangsaan yang memuat data identitas diri, visa dan Kartu Izin Tinggal Terbatas yang sah dan berlaku, yang menunjukkan bahwa orang asing yang bersangkutan telah 5 (lima) tahun berturut-tunit berada di Indonesia dengan Izin

(26)

Tinggal Terbatas serta belum pernah meninggalkan Indonesia tanpa Izin Masuk Kembali atau berada di luar wilayah Indonesia melebihi jangka waktu yang diizinkan

c. Daftar Riwayat Hidup/Curiculum Vitae yang memuat keterangan tentang riwayat keluarga, pendidikan dan pekerjaan orang asing yang bersangkutan;

d. Bukti-bukti lain yang memperkuat keterangan serta rekornendasi dari Instansi terkait yang berwenang;

e. Akta Perkawinan dan identitas suami bagi isteri yang

bergabung dengan suami Warga Negara Indonesia/asing pemegang Izin Tinggal Tetap;

f. Akta kelahiran dan identitas orang tua bagi anak yang bergabung dengan orang tua Warga Negara Indonesia/asing pemegang Izin Tinggal Tetap;

g. Tidak terkena Tindakan Keimigrasian dan tidak termasuk dalam daftar Cegah-Tangkal.

BAB V

ALIH SPONSOR DAN ALIH JABATAN A. ALIH SPONSOR

1. Ketentuan

a. Alih Sponsor adalah perubahan atau pergantian penanggung jawab atau penjamin yang bertanggang jawab terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas dan atau Izin Tinggal Tetap.

b. Alih Sponsor dapat dilakukan dalam hal : 1. Antar badan usaha, perusahaan atau organisasi usaha swasta maupun pemerintah yang masih merupakan satu grup dan atau pemiliknya sama.

2. Antar badan usaha, perusahaan atau organisasi usaha swasta maupun pemerintah yang memiliki ikatan kerjasama yang erat berdasarkan adanya keterkaitan jenis produk yang saling melengkapi.

3. Antar badan usaha, perusahaan atau organisasi usaha swasta maupun pemerintah yang

(27)

memiliki kegiatan usaha berkaitan dengan

pelaksanaan proyek-proyek pemerintah berdasarkan adanya rekomendasi dari instansi yang berwenang

c. Penyelesaian alih sponsor dilaksanakan oleh Kepala Kantor lmigrasi setelah mendapat persetujuan atau keputusan tertulis dari Direktur Jenderal Imigrasi melalui pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk d. Permohonan alih sponsor diajukan oleh orang asing yang bersangkutan dan atau sponsor baru kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersangkutan dengan melengkapi persyaratan yang ditentukan.

atas

2. Persyaratan

a. Surat permohonan dan jaminan dari sponsor baru. b. Paspor atau dokumen perjalanan orang asing yang bersangkutan yang sah dan berlaku

c. Buku Pendaftaran Orang Asing dan Kartu Izin Tinggal yang bersangkutan

d. Surat keterangang dari sponsor lainnya yang menyatakan tidak keberatan orang asing yang bersangkutan melakukan alih sponsor dan bekerja pada sponsor yang baru

e. Tidak termasuk dalam daftar Cegah - Tangkal

f. Melampirkan rekomendasi alih sponsor dari instansi terkait yang berwenang

g. Melampirkan surat Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dari sponsor baru

h. Melampirkan akte pendirian usaha sponsor lama dan sponsor baru.

3. Proses

a. Permohonan alih sponsor diperiksa dan diteruskan oleh Kepala Kantor Imigrasi kepada Direktur Jenderal Imigrasi melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk dengan disertai pertimbangan, saran dan pendapat

b. Penyelesaian alih sponsor dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan atau keputusan tertulis Direktur Jenderal Imigrasi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membatalkan Izin Tinggal Keimigrasian yang lama dan memberikan Izin Tinggal Keimigrasian yang baru

(28)

2. Membubuhkan cap dan catatan perubahan serta nomor dan tanggal surat persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi pada paspor / dokumen perjalanan dan Buku Pendaftaran Orang Asing

c. Dalam hal permohonan alih sponsor ditolak, Kepala Kantor Imigrasi melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Memberitahukan kepada orang asing yang bersangkutan dan atau sponsornya tentang penolakan serta alasannya

2. Membatalkan Izin Tinggal Keimigrasiannya dengan mencabut Kartu Izin Tinggal Keimigrasian dan Buku Pendaftaran Orang Asing yang

bersangkutan

3. Memerintahkan kepada orang yang

bersangkutan untuk meninggalkan Indonesia dengan membubuhkan cap catatan alasan pembatalan serta tanggal batas waktu yang terakhir untuk

meninggalkan Indonesia pada paspor atau dokumen perjalanannya.

atas

B. ALIH JABATAN

1. Ketentuan

a. Alih Jabatan adalah perubahan atau pergantian jenis jabatan atau profesi atau status pekerjaan yang dilakukan oleh orang asing pemegang Izin Tinggal Terbatas dan atau Izin Tinggal Tetap dalam satu perusahaan yang sama

b. Penyelesaian alih jabatan dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal Imigrasi melalui pertimbangan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk

c. Permohonan alih jabatan diajukan oleh orang asing yang bersangkutan atau sponsornya kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang

bersangkutan dengan melengkapi persyaratan yang ditentukan. 2. Persyaratan

a. Surat permohonan dan jaminan sponsor

b. Paspor kebangsaan atau dokumen perjalanan orang asing yang bersangkutan yang sah dan berlaku

c. Buku Pendaftaran Orang Asing dan Kartu Izin Tinggal Keimigrasian yang sah dan berlaku

(29)

d. Tidak termasuk dalam daftar Cegah - Tangkal e. Rekomendasi alih jabatan dari instansi terkait dan berwenang

f. Surat Rencana Penggunaan Tenaga Asing (RPTKA) yang sah dan berlaku.

atas

3. Proses

a. Permohonan alih jabatan diperiksa dan diteruskan oleh Kepala Kantor Imigrasi kepada Direktur Jenderal Imigrasi melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuk disertai pertimbangan, saran dan pendapat

b. Penyelesaian alih jabatan dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan atau keputusan Direktur Jenderal Imigrasi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membatalkan Izin Tinggal Keimigrasian yang lama dan memberikan Izin Tinggal Keimigrasian yang baru

2. Membubuhkan cap dan catatan perubahan serta nomor dan tanggal surat persetujuan atau keputusan Direktur Jenderal Imigrasi pada paspor / dokumen perjalanan dan buku Pendaftaran Orang Asing

c. Dalam hal permohonan alihjabatan ditolak, Kepala Kantor Imigrasi akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Memberitahukan kepada yang bersangkutan dan atau sponsor tentang penolakan dengan

alasannya

2. Membatalkan Izin Tinggal dengan mencabut Kartu Izin Tinggal serta Buku Pendaftaran Orang Asing

3. Memerintahkan kepada orang asing yang bersangkutan untuk meninggalkan Indonesia dengan membubuhkan cap dan catatan alasan pencabutan serta tanggal batas waktu yang terakhir untuk meninggalkan Indonesia pada paspor atau dokumen perjalanannya.

BAB VI

(30)

A. IZIN SINGGAH ATAU KUNJUNGAN 1. Ketentuan

a. Setiap orang asing yang kehilangan dokumen Imigrasi berupa Izin Singgah atau Izin Kunjungan, wajib segera melaporkan perihal kehilangannya ke Kantor Polisi yang terdekat, untuk memperoleh surat keterangan kehilangan dokumen.

b. Setiap orang asing yang tidak dapat lagi menunjukkan dokumen Imigrasi berupa Izin Singgah atau Izin Kunjungan karena rusak, wajib segera mengajukan permohonan penggantian kepada Kantor Imigrasi yang terdekat untuk mendapatkan duplikat Izin Singgah atau Izin Kunjungan sebagai pengganti yang rusak. c. Kepala Kantor Imigrasi atau pejabat yang ditunjuknya akan melakukan pemeriksaan dan telaahan keimigrasian untuk

memperoleh bukti-bukti tentang kemungkinan adanya unsur-unsur kesengajaan atau ketidak sengajaan dalam hal kehilangan atau kerusakannya.

2. Persyaratan

a. Permohonan duplikat Izin Singgah atau Izin Kunjungan diajukan oleh orang asing yang bersangkutan atau sponsornya kepada Kepala Kantor Imigrasi yang melakukan pemeriksaan dengan mengisi formulir yang telah ditentukan dan memenuhi kelengkapan persyaratan sebagai berikur:

1. Paspor atau dokumen perjalanan yang baru yang sah dan berlaku.

2. Bukti-bukti tentang Izin Singgah atau Izin Kunjungan yang sah dan berlaku, berdasarkan adanya bukti copy saat masuknya ke Indonesia, Kartu Embarkasi / Deembarkasi (E/D Card),

potongan Boarding Pass dan atau bukti-bukti lainnya yang berkaitan dengan masuk dan beradanya orang asing yang bersangkutan di Indonesia.

3. Dari hasil pemeriksaan diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat adanya unsur kesengajaan. 4. Surat Keterangan kehilangan dari Kantor Polisi bagi yang kehilangan.

b. Tidak termasuk dalam daftar Cegah - Tangkal. c. Membayar biaya Imigrasi sesuai dengan ketentuan.

atas

(31)

1. Ketentuan

a. Setiap orang asing yang kehilangan dokumen Imigrasi berupa Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggat Tetap wajib segera melaporkan ke Kantor Polisi terdekat untak

memperoleh surat keterangan kehilangan dokumen.

b. Setiap orang asing yang tidak dapat lagi menunjukkan dokumen Imigrasi berupa Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggal Tetap karena hilang atau rusak, wajib segera melaporkan kepada Kepala Kantor Imigrasi yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing yang bersangkutan, untuk mendapatkan duplikat Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggal Tetap sebagai penggantinya.

c. Kepala Kantor Imigrasi atau pejabat yang ditunjuknya akan melakukan pemeriksaan pada orang asing yang bersangkutan serta arsip Kantor Imigrasi atas namanya dan membuat telaahan

keimigrasian untuk memperoleh bukti-bukti tentang kemungkinan adanya unsur-unsur kesengajaan atau ketidak sengajaan dalam kehilangan atau kerusakannya.

d. Pemberian duplikat Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggal Tetap dilaksanakan oleh Kepala Kantor Imigrasi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Kepala Kantor Wilayah

Departemen Kehakiman atau pejabat yang ditunjuknya. 2. Persyaratan

a. Permohonan duplikat Kartu Izin Tinggal Terbatas atau Kartu Izin Tinggal Tetap diajukan oleh orang asing yang bersangkutan atau sponsornya kepada Kepala Kantor Imigrasi yang melakukan

pemeriksaan dengan mengisi formulir yang telah ditentukan dan memenuhi persyaratan sebagal berikut:

1. Paspor atau dokumen perjalanan yang sah dan berlaku.

2. Bukti tentang kepemilikan Izin Tinggal Terbatas atau Izin Tinggal Tetap yang sah dan berlaku berdasarkan adanya bukti catatan pada paspor atau dokumen perjalanan, Buku Pendaftaran Orang Asing dan bukti lainnya yang dimiliki

berkenaan dengan beradanya orang asing yang bersangkutan di Indonesia.

3. Dari hasil pemeriksaan diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat adanya unsur kesengajaan.

(32)

4. Surat Keterangan kehilangan dari Kantor Polisi bagi yang kehilangan.

5. Surat keterangan jaminan dari sponsor. b. Tidak termasuk dalam daftar Cegah-Tangkal. c. Membayar biaya Imigrasi sesuai dengan ketentuan.

BAB VII

KEWAJIBAN PENDAFTARAN ORANG ASING

1. Ketentuan Umum

a. Pendaftaran orang asing adalah kegiatan mengenai pencatatan keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia.

b. Pendaftaran ulang adalah kegiatan pencatatan dalam rangka peremajaan data mengenai keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah Indonesia.

2. Kewajiban Pendaftaran Orang Asing

a. Setiap orang asing pemegang dokumen Imigrasi berupa: 1. Izin Kunjungan yang berada di wilayah

Indonesia lebih dari 90 (sembilanpuluh) hari, 2. Izin Tinggal Terbatas; dan

3. Izin Tinggal Tetap.

Wajib mendaftarkan diri pada Kantor Imigrasi setempat;

b. Pendaftaran tersebut dilakukan 1 (satu) kali selama orang asing berada di wilayah Indonesia.

atas

3. Kewajiban Pemegang Dokumen Imigrasi

a. Kewajiban Pendaftaran Orang Asing pemegang Izin Kunjungan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak hari ke- 91 (sembilan puluh satu) terhitung sejak tanggal Izin Masuk diberikan.

b. Pendaftaran Orang Asing pemegang Izin Kunjungan dapat dilakukan bersamaan pada saat yang bersangkutan memperoleh perpanjangan Izin Kunjungan di Kantor Imigrasi.

c. Pendaftaran Orang Asing pemegang Izin Tinggal Terbatas dan Izin Tinggal Tetap, dilakukan di Kantor Imigrasi pada saat izin

(33)

tersebut diberikan, kecuali yang mendapat izin keimigrasian karena alih status.

d. Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir yang telah ditentukan, yang memuat: Nama; Jenis Kelamin; Tempat dan Tanggal Lahir; Pekerjaan; Status Sipil; Status Kewarganegaraan; Agama; Alamat; Nomor dan tanggal berlakunya paspor; Tempat dan tanggal masuk wilayah Indonesia dan masa berlakunya Izin

Keimigrasian, dan diwajibkan membubuhkan sidik jarinya, kecuali orang asing yang mendapat Kemudahan Khusus Keimigrasian. e. Pencatatan pendaftaran dilakukan dalam buku register sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Imigrasi.

4. Dibebaskan dari kewajiban

a. Orang asing yang berada di wilayah Indonesia kurang dari 90

(sembilanpuluh) hari.

b. Orang asing yang menjadi orang tua atau wali dari anak yang belum berumur 14 (empatbelas) hari.

c. Orang asing dan keluarganya yang berada di wilayah Indonesia dalam rangka melaksanakan tugas diplomatik atau konsuler.

5. Bukti Pendaftaran

a. Orang Asing yang mendaftarkan diri diberi bukti berupa Buku Pengawasan Orang Asing.

b. Buku Pengawasan Orang Asing digunakan untuk mencatat segala perubahan keluarga, status sipil, status kewarganegaraan, alamat atau pekerjaan.

c. Buku Pengawasan Orang Asing juga dapat dipergunakan oleh unsur Kepolisian atau instansi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan orang asing untuk mencatat perizinan atau catatan lain sesuai kewenangan masing-masing.

d. Buku Pengawasan Orang Asing tersebut wajib dikembalikan apabila orang asing yang bersangkutan meninggalkan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

berada lebih tinggi dari loading ramp, karena pada stasiun loading ramp menggunakan gaya gravitasi sehingga TBS kelapa sawit dapat turun langsung.. masuk kedalam

(1) Izin Tinggal Terbatas yang diberikan oleh Kepala Kantor Imigrasi atas nama Pejabat Imigrasi pada KEK berdasarkan ketentuan dalam Pasal 5 ayat (2), diberikan

(1) Dalam hal Pantarlih menemukan Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih namun tidak terdaftar dalam data pemilih disebabkan tidak

Dalam rangka meningkatkan kemampuan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIMLITABMAS) di perguruan tinggi dalam unggah dan

Dalam hal ini penulis telah mempelajari penelitian dengan judul “ Studi Komparasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa Kelas VIII antara yang berasal dari MI dan yang

(1) Pelaporan perubahan status keimigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) diajukan kepada Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada Kantor Imigrasi yang wilayah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengembangan dan pengaruh modul fisika berbasis Problem Based Learning pada materi fluida dinamis dalam

Kelurahan Gumawang, memiliki potensi unggulan berupa produksi batik rumahan. Rata-rata warga Gumawang memiliki usaha produksi batik, akan tetapi yang membedakannya adalah jumlah