105 | P A A 7 1 BAB III
TINJAUAN PROJEK
3.1. ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR 3.1.1. Studi Aktivitas
Pengelompokan Aktivitas Pengelola
KELOMPOK PENGELOLA
No Pelaku Aktivitas Waktu Ruang Sifat
1 Direktur Datang 08.00 Drop off Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Mengawasi
kinerja
karyawan
08.00-16.00 R.Direktur Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima
laporan
08.00-16.00 R. Direktur Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
2 General Manager
106 | P A A 7 1
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Mengawasi
kinerja
karyawan
08.00-16.00 R. General Manager/R.
Produksi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. General Manager
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
3 Manager
Binling/Bina
Lingkungan
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Memantau
hubungan
08.00-16.00 R. Manager
Binling
107 | P A A 7 1 pabrik dengan
lingkungan
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Manager
Binling
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
4 Manager Mill Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Mengawasi
kinerja produksi
08.00-16.00 R. Manager
Mill/Ruang Produksi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Manager
Mill
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
108 | P A A 7 1
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
5 Manager
Infrastruktur
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Memantau
infrastruktur
pabrik
08.00-16.00 R. Manager
Infrastruktur/
Seluruh
ruang pabrik
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Manager
Infrastruktur
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
6 Ast. Manager
HRD
Datang 08.00 Drop off Publik
109 | P A A 7 1 Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Manager
HRD
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
7 Ast. Manager
Mill
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Mengawasi
kinerja produksi
08.00-16.00 R. Ast.
Manager
Mill/Ruang Produksi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Manager Mill
110 | P A A 7 1
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
8 Ast. Manager
Infrastruktur
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Memantau
infrastruktur
pabrik
08.00-16.00 R. Ast.
Manager
Infrastruktur/
Seluruh
ruang pabrik
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Manager
Infrastruktur
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
111 | P A A 7 1
9 Ast. Manager
Tata Usaha
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
08.00 Area parkir Publik
Memantau kerja
administrasi
08.00-16.00 R. Ast.
Manager Tata
Usaha/R.
Administrasi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat
laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Manager Tata
Usaha
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
10 Receptionist Datang 07.30 Drop off Publik
Absensi 07.30 R. Absen Publik
Parkir
kendaraan
07.30 Area parkir Publik
Menerima Tamu 07.30-16.00 R. Ast.
Manager Tata
112 | P A A 7 1 Usaha/R.
Administrasi
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
Tabel 4. Studi Aktivitas Pengelola (Sumber: Hasil survey
113 | P A A 7 1 Pola Aktivitas Pengelola
114 | P A A 7 1 Pengelompokan Aktivitas Pendukung
KELOMPOK PENDUKUNG
N o
Pelaku Aktivitas Waktu Ruang Sifat
1 Ast. Sortasi Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Mensortir tandan
buah segar
kelapa sawit
08.00-16.00 Stasiun
Sortasi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Sortasi
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Pulang 16.00 Drop Off Publik
2 Ast. Limbah Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Memantau limbah 08.00-16.00 Stasiun
Limbah
115 | P A A 7 1
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Limbah
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
3 Ast. Pengolahan Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Mengawasi
langsung seluruh
proses
pengolahan
08.00-16.00 R. Produksi Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Pengolahan
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
4 Ast. Maintenance Datang 08.00 Drop off Publik
116 | P A A 7 1
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Mengontrol
mesin-mesin
08.00-16.00 R. Produksi Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Maintenance
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
5 Staff Personalia
dan Hubungan
Ind.
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R.
Personalia
dan
Hubungan
Ind.
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
117 | P A A 7 1
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
6 Staff Klinik Datang 08.00 dan
19.00
Drop off Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Mengobati pasien 08.00-05.00 Klinik Publik
BAK/BAB 08.00-05.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
7 Ast. Payroll Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Membagikan gaji
karyawan
08.00-16.00 R. Ast.
Payroll
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Ast.
Payroll
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
118 | P A A 7 1
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Mengadakan
kerja sama
dengan pihak lain
08.00-16.00 R. Staff CSR Privat
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff CSR Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
9 Staff Perijinan & Kontrak
Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Mengurus
perijinan dan
kontrak
08.00-16.00 R. Staff
Perijinan &
Kontrak
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff
Perijinan &
Kontrak
Privat
119 | P A A 7 1
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
10 Staff Laboratory Datang 08.00 dan
19.00
Drop off Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Pengambilan
sample
08.00-05.00 Ruang
Produksi
Privat
Penelitian/Penguji
an sample
08.00-05.00 R.
Laboratoriu
m
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-05.00 R. Staff
Laboratory
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-05.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
11 Staff Bengkel Datang 08.00 dan
19.00
120 | P A A 7 1
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Mereparasi mesin 08.00-05.00 Bengkel/Wor kshop
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff
Bengkel
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
12 Staff GIS & IT Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff GIS
& IT
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
121 | P A A 7 1
13 Staff Keuangan Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff
Keuangan
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
14 Staff Administrasi Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Pengelolaan
arsip/administratif
08.00-16.00 R. Arsip &
Brankas
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff
Administrasi
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
122 | P A A 7 1
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Mengontrol stok
sparepart
08.00-16.00 Gudang Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Staff
Gudang
Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
16 Kerani Datang 08.00 Drop off Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
keuangan
08.00-16.00 R. Kerani Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
123 | P A A 7 1
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 Area parkir Publik
Mensortir tandan
buah segar
kelapa sawit
08.00-16.00 Stasiun
Sortaso
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Mandor Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
18 Mandor Limbah Datang 08.00 dan
19.00
Drop off Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Mengawasi
pembuangan
limbah
08.00-05.00 Stasiun
Limbah
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
124 | P A A 7 1
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
19 Mandor
Pengolahan
Datang 08.00 dan
19.00
Drop off Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Mengawasi
Pengolahan
08.00-05.00 Ruang
Produksi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Mandor Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
20 Mandor
Maintenance
Datang 08.00 dan
19.00
Drop off Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
125 | P A A 7 1 Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Mengontrol
mesin-mesin
08.00-05.00 Ruang
Produksi
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Mandor Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
21 Mandor M&E Datang 08.00 dan
19.00
Drop off Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Parkir kendaraan 08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Mengontrol M&E 08.00-05.00 R. Produksi
& R. Kontrol
Privat
Menerima tamu 08.00-16.00 R.Tamu Publik
Menerima dan
membuat laporan
08.00-16.00 R. Mandor Privat
Rapat 08.00-16.00 R.Rapat Privat
126 | P A A 7 1
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
22 Buruh &
Karyawan Pabrik
Datang dan Parkir
kendaraan
07.30 dan
19.00
Area parkir Publik
Absensi 07.30 dan
19.00
R. Absen Publik
Menyimpan
Barang
07.30 R.Loker Publik
Mengerjakan
pekerjaan
pengolahan
08.00-05.00 R. Produksi Privat
Istirahat 12.00-14.00 - -
BAK/BAB 08.00-16.00 Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Tabel 5. Studi Aktivitas Pendukung (Sumber: Hasil survey
127 | P A A 7 1 Pola Aktivitas Pendukung
128 | P A A 7 1 Pengelompokan Aktivitas Penunjang & Service
KELOMPOK PENUNJANG DAN SERVICE
No Pelaku Aktivitas Waktu Ruang Sifat
1 Security Datang dan Parkir kendaraan
07.30 dan
19.00
Area parkir Publik
Absensi 07.30 dan
19.00
R. Absen Publik
Menerima/Membuat
laporan
07.30-05.00
R.Security Privat
Memantau Pabrik 24 jam R. CCTV &
Area Pabrik
Privat
BAK/BAB
08.00-16.00
Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
2 Office Boy/Girl Datang dan Parkir kendaraan
07.30 Area parkir Publik
Absensi 07.30 R. Absen Publik
Menyimpan Barang 07.30 R.Loker Publik
Menyiapkan minuman, mencuci perabot, dan membersihkan ruangan 08.00-16.00
129 | P A A 7 1
Istirahat
12.00-14.00
- -
BAK/BAB
08.00-16.00
Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
3 Perawat Datang dan Parkir
kendaraan
08.00 dan
19.00
Area parkir Publik
Absensi 08.00 dan
19.00
R. Absen Publik
Mengobati pasien
08.00-05.00
Klinik Publik
BAK/BAB
08.00-05.00
Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
4 Tukang Kebun Datang dan Parkir
kendaraan
08.00 Area Parkir Publik
Absensi 08.00 R. Absen Publik
Merawat kebun
08.00-16.00
Kebun
dalam area
pabrik
Publik
BAK/BAB
08.00-16.00
Toilet Servis
Ibadah (Muslim) - Musholla Servis
Tabel 6. Studi Aktivitas Penunjang & Service (Sumber:
130 | P A A 7 1 Pola Aktivitas Penunjang & Service
131 | P A A 7 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan
sarana untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang
dapat berdampak pada cacat dan kematian. Selain itu juga
menjamin kesehatan pekerja dari penyakit yang dapat
ditimbulkan dari tidak higienisnya tempat kerja tersebut.
Sehingga dengan adanya K3 ini diharapkan pekerja dapat
terjamin keselamatannya. Menurut Undang-Undang No,
25 Tahun 1997 tentang perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan kerja dijamin pada pasal 108 yaitu:
1. Keselamatan dan kesehatan kerja,
2. Moral dan kesusilaan,
3. Pelaksanaan yang sesuai dengan harkat dan martabat
sebagai manusia serta nilai-nilai agama.
Dalam proyek ini pun perlu dipertimbangkan unsur-unsur
Keselamatan dan Kesehatan Kerjanya. Berikut
merupakan upaya-upaya K3 pada bangunan ini:
1. Kebisingan yang dihasilkan dari mesin-mesin
pengolahan kelapa sawit dan genset dapat
menyebabkan kerusakan telinga, oleh karena
itu perlu diantisipasi dengan penggunaan
earplug. Penggunaan earplug ini dimaksudkan untuk memblokir saluran telinga sehingga
132 | P A A 7 1
2. Pada pabrik pengolahan kelapa sawit ini
memiliki iklim kerja yang panas dengan adanya
mesin-mesin pengolahan yang menghasilkan
panas seperti sterilizer, turbin uap, dll. Sesuai dengan PP Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No. PER 13/MEN/X/2011 tentang
nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia,
iklim kerja yang diperkenankan yaitu pada suhu
31oC. Untuk mengatasi iklim panas pada pabrik
maka digunakan bukaan-bukaan agar udara
panas dapat keluar sehingga ruang tidak
menjadi pengap yang dapat mempengaruhi
kesehatan pekerja.
3. Pencahayaan akan sangat berpengaruh pada
keamanan kerja. Pencahayaan yang kurang
akan mengakibatkan kurangnya konsentrasi,
kerusakan organ mata dan sakit kepala
sehingga dapat menyebabkan kecelakaan
kerja. Hal ini tercantum dalam Peraturan
Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964,
sehingga pencahayaan harus dibuat terang
sesuai kebutuhan baik menggunakan
133 | P A A 7 1
4. Pada pabrik kelapa sawit ini menghasilkan debu
yang dapat mengganggu kesehatan, debu-debu
ini berasal dari fiber dan penghancuran buah sawit. Untuk penanganannya maka perlunya
dilakukan pembersihan secara berkala.
5. Pabrik ini menghasilkan bau yang sangat kuat
dari proses perebusan/sterilizer, bau ini tidak
berbahaya namun dapat mengganggu
kenyamanan bekerja. Bukaan-bukaan yang
tepat dapat meminimalisir bau yang ada dalam
bangunan.
6. Selain itu diwajibkan alat pelindung diri bagi
para pekerja didalam area pabrik, yaitu:
• Safety Helmet, untuk melindungi kepala dari
benturan, ataupun benda yang jatuh dari
atas,
• Sarung tangan, sarung tangan yang
digunakan merupakan sarung tangan tahan
panas untuk melindungi pekerja dari suhu
panas yang dihasilkan dari proses-proses
pengolahan,
• Safety shoes, berfungsi untuk melindungi
134 | P A A 7 1 tahan licin, tahan air, ringan, tahan api dan
kuat.
• Ear Plug, digunakan untuk melindungi
telinga dari kebisingan tinggi yang dihasilkan
oleh mesin-mesin dan genset.
3.1.2. Studi Fasilitas
Pengelompokan Ruang dan Sifat FASILITAS UTAMA
RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Area Sortasi TBS
PRIVAT INDOOR
Area Sterilizer
Area Pendinginan Area Perontokan Buah
Area Digester
Area Screw Press Area
Klarifikasi/Pemurnian Area Workshop
Power Station
135 | P A A 7 1 FASILITAS PENGELOLA
RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Ruang Direktur
PRIVAT
INDOOR Ruang General
Manager
Ruang Manager
Ruang Asisten Manager
Ruang Mandor Ruang Staff Ruang Rapat
Ruang Administrasi
Ruang Arsip & Brankas
Ruang IT Gudang
Receptionist
PUBLIK Ruang Tamu
Lavatory
SERVIS Pantry
Tabel 8. Studi Fasilitas Pengelola (Sumber: Hasil survey
136 | P A A 7 1 FASILITAS PENDUKUNG
RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
CPO Storage
PRIVAT
INDOOR Laboratory
Warehouse
Gudang Limbah B3 Gudang Limbah Non-B3
Gudang Material Gudang Laboratorium Area Dropping TBS Kolam Limbah
OUTDOOR Jembatan Timbang
Area Parkir Truk dan Karyawan
PUBLIK
FASILITAS PENUNJANG
RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Ruang Ganti Karyawan
dan Loker PRIVAT INDOOR
Klinik
Tabel 9. Studi Fasilitas Pendukung (Sumber: Hasil survey
137 | P A A 7 1 Kantin
PUBLIK Musholla
FASILITAS SERVIS
RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Ruang Security
PRIVAT
INDOOR Ruang CCTV
Ruang M&E
Pantry
PUBLIK Lavatory
Tabel 10. Studi Fasilitas Penunjang (Sumber: Hasil survey
dan Dokumentasi Pribadi)
Tabel 11. Studi Fasilitas Pendukung (Sumber: Hasil survey
138 | P A A 7 1 Pola Ruang
Pola ruang merupakan merupakan analisis dari
pengelompokan aktivitas pada pembahasan sebelumnya.
Pada proyek ini pola ruang dibedakan menjadi pola ruang
kantor pengelola dan pabrik produksi.
a. Pola ruang kantor pengelola
b. Pola ruang pabrik produksi
Bagan 8. Pola Ruang Kantor Pengelola (Sumber: Hasil
survey dan Dokumentasi Pribadi)
Bagan 9. Pola Ruang Pabrik Produksi (Sumber: Hasil
139 | P A A 7 1 Studi Ruang Khusus
Studi ruang khusus pada pabrik pengolahan kelapa sawit
ini dilakukan pada fasilitas utama yaitu area produksi.
1. Stasiun Sortasi
Dalam pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, dibutuhkan bahan baku yang selalu segar sehingga
tidak memerlukan gudang penyimpanan karena
tandan buah segar kelapa sawit yang didatangkan
langsung dari perkebunan kelapa sawit langsung
masuk ke stasiun sortasi dan lalu diolah. Pada stasiun
sortasi ini TBS kelapa sawit langsung diperoleh dari
truk-truk muatan bahan baku, untuk memindahkan
TBS kelapa sawit dari stasiun sortasi ke loading ramp juga membutuhkan bantuan alat berat berupa
bulldozer sehingga stasiun ini harus direncanakan sirkulasi untuk kendaraan berat serta perkerasan yang
tepat. Selain itu juga, lokasi stasiun sortasi harus
berada lebih tinggi dari loading ramp, karena pada stasiun loading ramp menggunakan gaya gravitasi sehingga TBS kelapa sawit dapat turun langsung
masuk kedalam lori-lori buah. Stasiun sortasi
sebaiknya diberi atap sehingga TBS kelapa sawit tidak
terkena cahaya matahari langsung ataupun air hujan
140 | P A A 7 1 2. Loading Ramp
Setelah melalui proses sortasi, Tandan buah segar
kelapa sawit yang layak olah dimasukkan kedalam
loading ramp untuk dimasukkan kedalam lori buah dengan menggunakan gaya gravitasi dan bantuan
tenaga manusia secara manual.
Luasan = 38m x 20m = 760 m2
Gambar 73. Kebutuhan Luasan Stasiun Sortasi
141 | P A A 7 1 Luasan = 36m x 9.5m = 342 m2
Gambar 74. Kebutuhan Luasan Loading Ramp (Sumber: Hasil Survey & Dokumentasi Pribadi)
142 | P A A 7 1 3. Sterilizer/Perebusan
TBS kelapa sawit yang berada di loading ramp akan dimasukkan kedalam lori-lori buah yang ditarik dengan
tenaga manusia untuk dimasukkan kedalam mesin
sterilizer horisontal. Perebusan dilakukan dalam suhu 130oC dengan tekanan 2,8-3 bar. Perebusan ini
dimaksudkan untuk mengurangi lipase yang ada pada
buah sawit. Pada proses perebusan, lori buah ikut
dimasukkan kedalam sterilizer. Jumlah mesin sterilizer untuk kapasitas pabrik 45ton/jam ini adalah 2 buah,
setiap mesin sterilizer bekerja untuk merebus 5 lori buah.
Luasan = (69m x 18m)+(8m x 22m) = 1418 m2 Gambar 76. Kebutuhan Luasan Stasiun Perebusan
143 | P A A 7 1 4. Tippler/Pendinginan
Setelah proses perebusan, buah sawit yang bersuhu
tinggi didiamkan terlebih dahulu didalam mesin tippler yang merupakan mesin penuang buah sawit. Lalu
buah sawit dituang menuju tippler hopper.
144 | P A A 7 1 5. Perontokan Buah/Thresher
Buah sawit yang sudah direbus dipisahkan dari
janjangannya dengan cara pembantingan dengan
masin thresher. Hasil akhir dari proses ini adalah buah sawit/brondolan yang masih mengandung biji dan fiber.
Luasan = (4.5m x 8.6m)+(0.85m x 7m) = 44.65 m2 Gambar 78.Kebutuhan Luasan Stasiun Thresher
145 | P A A 7 1 6. Digester & Screw Press
Buah sawit yang telah dilepaskan dari janjangannya
dibawa menuju mesin digester untuk dipisahkan daging buah dengan bijinya (nut) dan dilumatkan dengan cara dicincang. Mesin ini merupakan satu rangkaian dengan screw press, daging buah yang
sudah terpisah dengan bijinya di lakukan
pengepressan untuk diambil minyak kasarnya. Pada stasiun ini juga menghasilkan fiber.
Luasan = (13m x 9m)+(4m x 0.85m)+(3.5m x 0.9m) = 123.55 m2 Gambar 79. Kebutuhan Luasan Stasiun Digester & Screw
146 | P A A 7 1 7. Klarifikasi/Pemurnian
Minyak kasar yang di alirkan menuju stasiun klarifikasi
untuk dilakukan pemurnian, terdapat 3 proses yaitu
CST (Continous Settling Tank) untuk memisahkan minyak dari lumpur, oil tank untuk memisahkan minyak dengan air dengan sistem berat jenis serta proses
vaccum untuk menghilangkan kandungan air dalam minyak sawit.
Luasan = (4.8m x 5.4m)+(7m x 5.7m)+
(12m x 5,35m)+(19.9m x 4.7m) = 223.55 m2 Gambar 80.Kebutuhan Luasan Stasiun Klarifikasi
147 | P A A 7 1 8. Stasiun Demineralisasi Air
Dalam beberapa proses pengolahan kelapa sawit
membutuhkan air demin atau air yang sudah di
demineralisasi, karena bagi mesin tersebut, mineral
dalam air dapat merusak mesin. Air demin ini banyak
digunakan pada mesin boiler.
9. Pengolahan Kernel
Biji sawit yang telah dipisahkan dari dagingnya pada
mesin digester disalurkan menuju ke stasiun pengolahan kernel untuk dibersihkan dari fiber dan dilakukan pemisahan antara cangkang dan kernel
(inti). Kernel yang sudah dikeringkan lalu disalurkan Luasan = 6m x 11m= 66 m2
Gambar 81. Kebutuhan Luasan Stasiun Demineralisasi Air
148 | P A A 7 1 menuju Kernel Bulk Silo lalu dapat dijual kembali. Sedangkan fiber dan cangkang dapat digunakan
sebagai bahan bakar boiler. Pengolahan biji sawit dibagi menjadi 6 proses:
a. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Gumpalan cake dari stasiun screw press
dipecahkan pada proses ini.
b. Depericarper
Nut dibersihkan kembali dari fiber yang masih melekat, fiber lalu dibawa menuju ke stasiun boiler untuk dijadikan bahan bakar. Pada proses ini
menggunakan prinsip berat massa, fiber dengan massa yang ringan akan terhisap oleh fan sedangkan nut akan jatuh ke Nut Polishing Drum. c. Ripple Mill
Pada proses ini nut dipecahkan dengan
menggunakan rotor dan ripple plate sehingga terpisahkan antara cangkang dan kernelnya.
d. ClayBath
Dilakukan pemisahan cangkang dan inti sawit yang
besar dan beratnya hampir sama. Pada proses ini
menggunakan prinsip berat jenis. Cangkang
149 | P A A 7 1 tenggelam dalam cairan sedangkan kernel akan terapung.
e. HydroCyclone
Proses ini merupakan proses final untuk memisahkan cangkang dari intinya sekaligus
mengurangi kadar kotoran dalam inti sawit.
f. Kernel Dryer
Kadar air pada kernel dikurangi pada proses ini, karena semakin tinggi kadar air dalam kernel maka semakin rendah nilai penjualan kernel tersebut.
Luasan = 9.7m x 26.5m= 257.05 m2
150 | P A A 7 1 10. Kernel Bulk Silo
Kernel Bulk Silo (KSB) merupakan tempat penyimpanan kernel yang telah selesai di proses dan
telah bersih namun masih dalam keadaan basah.
Stasiun ini akan mengurangi kadar air dalam kernel hingga 7% dengan menggunakan suhu 50oC-70oC.
Pada stasiun ini, kernel akan diambil oleh konsumen dengan menggunakan truk.
11. Boiler
Boiler merupakan ketel uap yang menjadi sumber tenaga dan uap yang dipakai dalam pengolah kelapa
sawit. Uap yang dihasilkan dari boiler ini digunakan pada proses perebusan/sterilizer dan stasiun
Luasan = 15m x 5m= 75 m2
151 | P A A 7 1 klarifikasi/pemurnian. Oleh karena itu, uap harus
benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan
menggunakan air demineralisasi sehingga tidak
merusak kualitas dari CPO yang dihasilkan. Selain digunakan untuk proses pengolahan, uap juag
digunakan untuk mnggerakan turbin yang
menghasilkan tenaga listrik. Bahan bakar dari boiler adalah cangkang sawit dan fiber yang merupakan limbah pengolahan kelapa sawit.
Luasan = 24m x 14.5m= 348 m2
152 | P A A 7 1 12. CPO Storage
Merupakan tanki-tanki penyimpanan CPO (Crude Palm Oil) yang telah selesai di proses dan siap untuk didistribusikan. Kapasitas dari masing-masing tanki
adalah 2000 ton.
Luasan = 44.6m x 20.8m= 927.68 m2
153 | P A A 7 1 Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan
FASILITAS UTAMA
NO RUANG
KEBUTUHAN LUAS (m2)
KAPASITAS (ORANG)
1 Area Sortasi TBS 760 12
2 Loading Ramp 342 5
3 Area Sterilizer 1418 10
4 Area Pendinginan 710.2 4
5 Area Perontokan
Buah
44,65 4
6 Area Digester&Screw Press
123.55 4
7 Area
Klarifikasi/Pemurnian
223.55 4
8 CPO Storage 927.68 6
9 Demineralisasi Air 66 4
10 Pengolahan Kernel 257.05 5
11 Kernel Bulk Silo 75 4
12 Boiler 348 6
13 Area Workshop 144 10
14 Power Station 180 9
LUAS TOTAL 5619.68
Luas Total+Sirkulasi 200% 16859.64
154 | P A A 7 1
FASILITAS PENGELOLA
NO RUANG DENAH RUANG KEBUTUHAN
RUANG (m2) KAPASITAS
JUMLAH RUANG
TOTAL LUASAN
(m2) 1 Ruang
Direktur
16
(4x4)
1 1 16
2 Ruang General
Manager
12
(4x3)
155 | P A A 7 1 3 Ruang
Manager
9
(3x3)
3 3 27
4 Ruang Asmen 26
(6.5x4)
4 1 26
5 Ruang Mandor
30
(5x6)
156 | P A A 7 1
6 Ruang Staff 42.25
(6.5x6.5)
16 4 169
7 Ruang Rapat 24
(6x4)
10 1 24
8 Ruang
Administrasi
25
(5x5)
157 | P A A 7 1 9 Ruang Arsip &
Brankas
9
(3x3)
1 1 9
10 Ruang IT 6
(2x3)
2 1 6
11 Gudang 4
(2x2)
158 | P A A 7 1
12 Receptionist 4
(2x2)
2 1 4
13 Ruang Tamu 9
(3x3)
5 1 9
14 Lavatory 2.25
(1.5x1.5)
159 | P A A 7 1
15 Pantry 6
(3x2)
2 1 6
LUAS TOTAL 385
Luas Total+Sirkulasi 20% 462
160 | P A A 7 1
FASILITAS PENDUKUNG
NO RUANG DENAH RUANG KEBUTUHAN
RUANG (m2) KAPASITAS
JUMLAH RUANG
TOTAL LUASAN
(m2)
1 Laboratorium (Hasil Survei Bangunan Sejenis) 24 5 1 24
2 Warehouse (Hasil Survei Bangunan Sejenis) 144 9 1 144
3 Gudang Limbah B3
(Hasil Survei Bangunan Sejenis) 120 1 1 120
4 Gudang
Limbah Non-B3
(Hasil Survei Bangunan Sejenis) 200 1 1 200
5 Gudang Material
(Hasil Survei Bangunan Sejenis) 144 2 1 144
6 Gudang Laboratorium
161 | P A A 7 1 7 Jembatan
Timbang
162 | P A A 7 1 8 Parkir Truk
Bahan Baku
700 10 Truk 1 700
9 Parkir Karyawan
750
20 Mobil
50 Motor
1 750
LUAS TOTAL 2372
Luas Total+Sirkulasi 20% 2846.4
Tabel 14. Studi Luas Fasilitas Pendukung (Sumber: Hasil
163 | P A A 7 1 FASILITAS PENUNJANG
NO RUANG DENAH RUANG KEBUTUHAN
RUANG (m2) KAPASITAS
JUMLAH RUANG
TOTAL LUASAN
(m2) 1 Ruang
Ganti Karyawan dan Loker
9 10 1 9
2 Klinik
164 | P A A 7 1 3 Kantin
48 24 1 48
4 Musholla
16 9 1 16
LUAS TOTAL 83.5
Luas Total+Sirkulasi 20% 100.2
Tabel 15. Studi Luas Fasilitas Penunjang (Sumber: Hasil
165 | P A A 7 1
FASILITAS SERVIS
NO RUANG DENAH RUANG KEBUTUHAN
RUANG (m2) KAPASITAS
JUMLAH RUANG
TOTAL LUASAN
(m2) 1 Ruang
Security
20
(5x4)
5 1 20
2 Ruang CCTV
12
(4x3)
166 | P A A 7 1 3 Ruang
M&E
16
(4x4)
20 1 16
4 Pantry 6
(3x2)
2 1 6
LUAS TOTAL 54
Luas Total+Sirkulasi 20% 64.8
Tabel 16. Studi Luas Fasilitas Servis (Sumber: Hasil survey
167 | P A A 7 1
NO FASILITAS LUASAN (m2)
1 Fasilitas Utama 16859.64
2 Fasilitas Pengelola 462
3 Fasilitas Pendukung 2846.4
4 Fasilitas Penunjang 100.2
5 Fasilitas Servis 64.8
TOTAL 20333.04
Tabel 17. Studi Luas Bangunan Total (Sumber:
168 | P A A 7 1 Jumlah Pelaku
Pabrik ini beroperasi 20 jam setiap harinya dengan sisa 4
jam digunakan untuk perawatan/maintenance mesin-mesin pabrik. Setiap tandan buah segar yang di proses
membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk selesai diproses
menjadi Crude Palm Oil (CPO). Pada pabrik ini digunakan 2 shift kerja dengan shift pertama pkl.09.00-19.00 dan shift kedua pkl. 19.00-05.00. Berikut ini merupakan jumlah
pelaku berdasarkan pengelompokan aktivitasnya:
Studi Citra Arsitektural
Proyek ini merupakan kompleks bangunan pabrik
pengolahan kelapa sawit yang berlokasi di sebuah
Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dan termasuk
dalam kategori bangunan industri. Menurut Albert Kahn,
bangunan industri merupakan bangunan dengan
“Functional Design” karena fungsi utama dari bangunan
FASILITAS JUMLAH PEKERJA
Pengelola 11 orang
Pendukung 143 orang
Penunjang & Servis 21 orang
TOTAL 175
Tabel 18. Studi Jumlah Pekerja (Sumber:
169 | P A A 7 1 industri adalah untuk memfasilitasi produksi. Sehingga
dalam perancangan sebuah bangunan industri, hal utama
yang harus diperhatikan adalah bangunan ini harus
mendukung fungsi bangunan tersebut yaitu dengan
mewadahi proses produksi dengan tetap memperhatikan
aspek keselamatan dan kenyamanan penghuni bangunan
sekaligus meningkatkan nilai efisiensi produksi. Namun
hal ini bukan berarti bangunan industri tidak memiliki nilai
estetika arsitektural seperti halnya bangunan-bangunan
lainnya. Bangunan industri memiliki nilai estetika tersendiri
yang berbeda dari bangunan lainnya. Hal ini karena
bangunan industri merupakan bangunan yang memiliki
fungsi khusus dengan persyaratan bangunan yang khusus
pula sehingga dalam mendesain bangunan industri harus
memperhatikan hal-hal tersebut. Citra arsitektural tersebut
dikenal dengan “Arsitektur Industrial”. Yang perlu
diperhatikan adalah, fungsi bangunan dan persyaratan
khusus bangunan bukanlah pembatas dalam mendesain
bangunan industri, sama halnya pada bangunan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit di Sei Mangkei ini. Lokasi dari
bangunan ini termasuk ke dalam kategori kawasan industri
percontohan sehingga menuntut desain bangunan industri
dengan estetika yang baik. Penerapan Arsitektur Industrial
170 | P A A 7 1 permainan gubahan bentuk, permainan letak
elemen-elemen bangunan seperti bukaan dan sistem
pencahayaan yang akan menciptakan citra arsitektural
bangunan industri yang modern, indah dan sesuai dengan
fungsi utama bangunan. Selain itu, bangunan industri
merupakan bangunan yang nilai kedekatannya dengan
lingkungan sangat tinggi. Yang dimaksud disini adalah,
bangunan industri memiliki pengaruh yang besar terhadap
lingkungan sehingga langkah yang diambil dalam
mendesain sebuah bangunan pabrik harus
dipertimbangkan dengan matang agar tidak merusak
lingkungan. Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Sei
Mangkei ini menerapkan hal tersebut dengan
mempertimbangkan nilai-nilai kontribusi bangunan
terhadap lingkungan. Dengan konsep arsitektural yang
171 | P A A 7 1 3.2. ANALISA PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN
3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure
Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini dipilih
sesuai dengan kriteria-kriteria sbb:
• Kuat
Struktur yang dipilih harus kuat dalam memikul dan
menahan beban dari bangunan,
• Stabil
Struktur harus saling mendukung sehingga tercipta
stabilitas bangunan,
• Ketahanan
Material yang digunakan tahan lama sehingga tidak
perlu dilakukan penggantian material yang terlalu
sering,
• Keamanan
Struktur harus aman dan dapat melindungi dari
angin, bencana alam, dsb
• Sustainability
Dapat mendukung perkembangan fungsi
bangunan,
• Perawatan yang mudah
Material yang dipilih mudah dalam perawatan dan
172 | P A A 7 1 a. Struktur Bawah
Struktur bawah merupakan struktur pondasi. Proyek ini
merupakan kompleks bangunan yang masing-masing
bangunan memiliki kebutuhan pondasi yang
berbeda-beda. Pada proyek ini dapat digunakan jenis-jenis
pondasi yaitu sebagai berikut:
• Pondasi Plat Beton Lajur
Pondasi ini merupakan pondasi pengganti
pondasi lajur batu kali yang sangat kuat karena
terdiri dari beton bertulang. Selain itu harganya
lebih murah daripada pondasi batu kali. Pondasi
ini dapat diaplikasikan pada
bangunan-bangunan lantai rendah ataupun bangunan-bangunan
dengan beban yang tidak terlalu berat seperti
bangunan kantor pada pabrik pengolahan
kelapa sawit ini
Gambar 86. Potongan Pondasi Beton Lajur(Sumber: Ilmu Konstruksi, Jenis-jenis Pondasi, ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.co.id, jam
173 | P A A 7 1 • Pondasi FootPlate
Pondasi ini terbuat dari beton bertulang, biasa
digunakan pada bangunan 1-2 lantai. Pada
proyek ini, pondasi ini akan digunakan pada
bangunan-bangunan pendukung dan utama
yaitu pabrik pengolahan kelapa sawit.
Kelebihan dari pondasi ini adalah:
- Biayanya yang lebih murah karena galian
tanahnya yang sedikit
- Kekuatan dalam menahan beban lebih baik
daripada pondasi batu kali karena diperkuat
oleh tulangan.
Sedangkan kekurangan dari pondasi ini adalah: Gambar 87. Potongan dan Tampak Atas Pondasi FootPlate
(Sumber: Proyek Sipil, Pondasi Setempat,
proyeksipil.blogspot.co.id, jam 13.00, Selasa 17 Januari 2017
174 | P A A 7 1 - Tahap persiapan lebih lama dibandingkan
pondasi batu kali karena dibutuhkan
bekisting
- Perlunya pemahaman struktur untuk
menghitung kebutuhan tulangan
- Waktu pengerjaan lebih lama karena
menunggu beton sesuai umur/kering (±4
hari)
Gambar 88. Pembuatan Pondasi FootPlate (Sumber: Rezky RHK, Pemasangan Pondasi, rhkarya.com, jam 13.00, Selasa
17 Januari 2017 )C
Gambar 89. Pondasi FootPlate Setelah di Cor(Sumber: Harno, Pengecoran Pondasi, satriamadangkara.com, jam
175 | P A A 7 1 • Pondasi Strauss Pile
Pondasi Strauss Pile merupakan pondasi Bore Pile Manual dalam arti kata lain, proses pemasangan dilakukan pengeboran secara
manual menggunakan tenaga manusia tanpa
mesin. Pada proyek ini pondasi strauss pile
dipilih dengan pertimbangan pondasi
menengah yang pengerjaannya tidak memakan
biaya sebanyak pondasi bore pile mesin tetapi memiliki kekuatan yang lebih baik daripada
pondasi sumuran. Pondasi ini digunakan pada
stasiun Loading Ramp pada pabrik karena bebannya yang berat
Gambar 90. Potongan Pondasi Strauss Pile (Sumber: Belajar Sipil, Pondasi Strauss Pile, belajarsipil.blogspot.co.id, jam
176 | P A A 7 1 • Pondasi Sumuran
Pondasi ini merupakan pondasi yang
menggunakan beton berdiameter 60 – 80 cm
dengan kedalaman 1 – 2 meter. Beton tersebut
lalu dicor di tempat menggunakan batu belah
dan beton. Kelebihan dari pondasi ini adalah
dalam pembuatannya tidak membutuhkan alat
berat namun pondasi ini boros adukan beton
dan ukuran sloof nya harus besar.
Gambar 91. Pondasi Strauss Pile (Sumber: Usaha Karya, Pekerjaan Strauss Pile, supri.info, jam 13.00, Selasa 17
177 | P A A 7 1 b. Struktur Tengah
Struktur tengah merupakan struktur bangunan pada
bagian tengah. Struktur tengah harus dapat
menyelesaikan permasalahan fleksibilitas ruang,
kebutuhan utilitas yang kompleks serta merupakan
struktur untuk bangunan tingkat lebih dari 3 lantai. Sistem
struktur pada struktur tengah dibagi menjadi 3 jenis utama:
• Struktur Massif
Pada struktur massif, ruang terbentuk oleh
bagian bangunan yang menerima beban,
sehingga seluruh dinding menerima
beban/dinding structural.
Gambar 92. Pondasi Sumuran(Sumber: Media Project, Jenis Pondasi Sumuran, projectmedias.blogspot.co.id, jam 13.00,
178 | P A A 7 1 • Struktur Plat Dinding Sejajar
Pada struktur dinding sejajar ini, hanya dinding
dinding yang searah/sejajar yang menerima
beban.
Gambar 93. Struktur Massif(Sumber: Frick Heinz, LMF.Purwanto. Sistem bentuk struktur bangunan. 1998 ; 26)
Gambar 94. Struktur Dinding Sejajar(Sumber: Frick Heinz, LMF.Purwanto. Sistem bentuk struktur
179 | P A A 7 1 • Struktur Rangka
Pada struktur rangka, yang menerima
bangunan adalah kolom dan balok, sehingga
dinding merupakan dinding
non-struktural/dinding pengisi saja.
Pada struktur tengah terdapat pelingkup yang digunakan
yaitu lantai dan dinding:
• Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak
diatas tanah langsung, merupakan lantai tingkat
pembatas antara tingkat yang satu dengan
tingkat lainnya. Plat lantai ini didukung oleh
balok yang bertumpu pada kolom bangunan. Gambar 95. Struktur Rangka(Sumber: Frick Heinz, LMF.Purwanto. Sistem bentuk struktur
180 | P A A 7 1 Pada bangunan pabrik digunakan plat lantai
untuk meredam getaran dari mesin, isolator
kebisingan mesin, selain itu struktur plat lantai
pada pabrik juga berfungsi untuk menahan
beban dari mesin-mesin. Plat lantai ini terdiri
dari tulangan-tulangan besi yang kemudian di
cor.
Gambar 96. Tulangan pada Plat Lantai(Sumber: ARS Group, Struktur Pelat Lantai, www.perencanaanstruktur.com, jam
181 | P A A 7 1 • Plat Lantai Wire Mesh
Pada struktur plat lantai ini tidak menggunakan
besi tulangan plat lantai, namun diganti dengan
wiremesh, selain karena harganya yang lebih murah, wiremesh ini juga lebih mudah pemasangannya karena sudah berbentuk
cetakan. Untuk ruang-ruang dengan beban
yang berat seperti area sterilizer pada pabrik pada pemasangan wiremeshnya diberi overlap ±10-15 cm.
Gambar 97. Pengecoran Plat Lantai(Sumber:
Purbo, www.purbolaras.wordpress.com, jam
182 | P A A 7 1 • Floor Hardener
Pada bangunan pabrik ini diperlukan lantai yang
kuat, tahan lama dan mudah dibersihkan. Floor Hardener merupakan finishing lantai yang berfungsi untuk meningkatkan kekerasa beton Gambar 98. Wire Mesh (Sumber: Dunia Baja, www.duniabajasoetta.com, jam 13.00, Selasa
17 Januari 2017 )
Gambar 99. Penggunaan Wire Mesh (Sumber: PT. Krakatau WireMesh Surabaya, www.kwsgresik.com,
183 | P A A 7 1 serta meminimalkan debu pada permukaan
lantai beton. Bentuk material dari Floor Hardener ini adalah berupa bubuk (powder) yang ditaburkan pada beton basah yang lalu
dilakukan proses finishing menggunakan mesin trowel sehingga permukaan beton menjadi lebih keras, rata dan halus.
Gambar 100. Proses Finishing lantai beton dengan Floor Hardener (Sumber: Karya Andy
www.floorhardener.co, jam 13.00, Selasa 17 Januari
2017 )
Gambar 101. Floor Hardener (Sumber: Mega Truss Global, semeninstanmalang.blogspot.co.id,
184 | P A A 7 1 • Epoxy
Setelah proses Floor Hardening, Finishing lantai dapat diperkuat dengan material Epoxy. Material ini memiliki estetika yang lebih menarik
daripada floor hardener, selain itu juga mudah dibersihkan dan memberikan kesan bersih
dalam pabrik pengolahan kelapa sawit ini.
Warna-warna pada epoxy ini juga dapat digunakan sebagai rambu-rambu dalam pabrik.
Seperti warna merah untuk area yang
berbahaya, hijau untuk area aman, dan garis
kuning untuk penunjuk arah alur mesin pada
pabrik.
Gambar 102. Finishing Epoxy (Sumber: Karya Andy Floor, www.karyaandyfloor.esy.es, jam 13.00,
185 | P A A 7 1 • Lantai Keramik
Jenis lantai ini banyak digunakan karena
kelebihannya yaitu fleksibilitas pakai yang
tinggi, kuat, tidak butuh pemolesan seperti lantai
granite dan marmer, selain itu juga mudah dalam perawatannya. Jenis lantai ini dapat
digunakan pada bangunan kantor maupun
pabrik pada proyek ini.
Gambar 103. Lantai Keramik(Sumber: Allia Furniture, www.alliafurniture.com, jam 13.00,
Selasa 17 Januari 2017 )
186 | P A A 7 1 • Lantai Vinil
Finishing lantai vinil sangat mirip dengan parket,
namun harganya lebih murah dan
perawatannya lebih mudah. Finishing ini dapat digunakan pada ruang-ruang bangunan kantor
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit ini.
Gambar 105. Lantai Vinil(Sumber: Rooang, media.rooang.com, jam 13.00, Selasa 17 Januari 2017 )
Gambar 106. Pengaplikasian Lantai Vinil(Sumber: Sarana Bangunan, www.sarana-bangunan.com, jam
187 | P A A 7 1 • Dinding Batu Bata Merah
Batu bata merah merupakan material pembuat
dinding yang terbuat dari tanah merah yang
dibakar. Kelebihan dari batu bata merah adalah
kedap air, jarang terjadi rembesan, keretakan
relatif jarang terjadi, kuat, serta tahan lama.
Sedangkan kekurangannya adalah
pemasangan lebih lama dan biaya lebih mahal.
Gambar 107. Batu Bata Merah(Sumber: Bata Merah Super, www.batamerahsuper.com, jam 13.00, Selasa
17 Januari 2017 )
Gambar 108. Pemasangan Batu Bata Merah(Sumber: Architectaria, www.architectaria.com, jam 13.00, Selasa
188 | P A A 7 1 • Dinding Bata Ringan
Dinding bata ringan merupakan dinding bata
yang beratnya lebih ringan daripada bata
merah. Bata ini tidak membutuhkan plesteran
yang banyak, pemasangannya lebih cepat,
ringan, kuat tekan tinggi serta lebih kedap
suara. Namun bata ini membutuhkan tenaga
pemasang yang berpengalaman dalam
pemasangannya, lebih mahal daripada bata
biasa, dan hanya bisa ditemukan di toko-toko
besar atau distributor.
Gambar 109. Bata Ringan(Sumber: Portal Bangunan, portalbangunan.com, jam 13.00,
189 | P A A 7 1 • Dinding Galvalum
Pada bangunan pabrik, material dinding harus
tahan terhadap api dan tahan lama seperti
dinding galvalume. Dinding ini juga dapat
dilapisi dengan powder coating agar
meningkatkan nilai estetika bangunan.
Gambar 110. Dinding Galvalum(Sumber: Prima Tehnik, primatehnikengineer.indonetwork.co.id, jam
13.00, Selasa 17 Januari 2017 )
Gambar 111. Galvalume Finishing Warna (Sumber: Allbiz, Chennai.all.biz, jam 13.00,
190 | P A A 7 1 c. Struktur Atas
• Struktur Baja Konvensional
Struktur atas merupakan struktur atap. Pada
bangunan pabrik dibutuhkan struktur atap yang
tahan terhadap cuaca pada lingkungan sekitar,
selain itu juga tahan api seperti baja
konvensional.
Gambar 112. Struktur Baja Konvensional(Sumber: PT. Anugerah Bangun Citra, anugerahbanguncitra.com, jam
13.00, Selasa 17 Januari 2017 )
Gambar 113. Rangka Baja Konvensional(Sumber: Aneka Cipta Konstruksi, bengkellaskonstruksibaja.wordpress.com, jam 13.00,
191 | P A A 7 1 • Struktur Space Frame
Space frame adalah suatu sistem kontruksi
rangka ruang dengan menggunakan sistem
sambungan antar batang. Batang-batang
tersebut disambungkan menggunakan bola baja
atau ball joint. Sistem sambungan space frame
akan membentuk segitiga dengan joint-joint
bola baja. Struktur rangka space frame ini
mudah dipasang, dibentuk dan dibongkar
kembali. Sehingga pemasangan struktur ini
lebih cepat. Struktur Space Frame ini ringan, dapat digunakan pada bentang lebar seperti
pabrik, estetika lebih menarik serta
pemasangannya lebih cepat.
Gambar 114. Struktur Space Frame (Sumber: Ilmu Proyek, jasasipil.com, jam 13.00, Selasa
192 | P A A 7 1 • Genteng Metal
Bahan baku dari genteng metal adalah
zyncalume sehingga ringan, tahan terhadap karat dan jamur serta tidak mudah berubah
warna.
• Polycarbonate
Atap yang dapat digunakan untuk luasan yang
besar tanpa sambungan karena bentuknya
yang berupa lembaran besar. Material ini tahan
terhadap radiasi matahari, pemasangannya
mudah dan cepat namun harganya lebih mahal. Gambar 115. Genteng Metal(Sumber:
Avindo Truss, avindotruss.co.id, jam
13.00, Selasa 17 Januari 2017 )
Gambar 116. Polycarbonate (Sumber: Sinar Dwi Karya, sinardwikarya.com, jam
193 | P A A 7 1 • Zincalum
Material ini berbahan dasar aluminium yang
dilapisi dengan zinc. Atap ini 2 kali lipat tahan api & korosi daripada Galvalum, ringan dan
tahan lama.
• Galvalum
Material ini tahan karat, dan api, haganya juga
relatif murah.
Gambar 117. Genteng Zincalum(Sumber: Global, www.globalhardware.co.za, jam
13.00, Selasa 17 Januari 2017 )
Gambar 118. Genteng Galvalum(Sumber: Bangun Harga, bangunharga.blogspot.co.id,
194 | P A A 7 1 • Epanel
Material ini terbuat dari EPS (Expendable Polystyrene). Bentuk dari material ini dapat disesuaikan. Selain itu atap ini dapat dilapisi
dengan berbagai macam lapisan seperti Zinc Coating, Epoxy, dll.
3.2.2. Studi Sistem Bangunan
a. Sistem Penghawaan Alami
Untuk menunjang tema desain “Green Industrial
Building” maka pada bangunan utama pabrik akan
menggunakan sistem penghawaan alami. Menurut
Prasasto Satwiko, ventilasi alami merupakan proses
pergantian udara ruangan oleh udara segar dari luar
ruangan tanpa bantuan peralatan mekanik. Semakin
besar potensi kekotoran udara di suatu ruangan maka
semakin tinggi angka pergantian udara yang
diharuskan. Bangunan pabrik pengolahan kelapa sawit Gambar 119. Epanel (Sumber: Epanel, www.epanel.co.id, jam 13.00, Selasa 17
195 | P A A 7 1 ini memiliki tingkat kekotoran yang tinggi dilihat dari
mesin-mesinnya yang banyak menggunakan air, uap,
memproduksi panas dan menghasilkan minyak
sehingga suhu udara dan kelembaban dalam
bangunan akan sangat tinggi. Oleh karena itu,
digunakan sistem penghawaan alami dengan bukaan
bukaan pada dinding bagian atas dan atap bangunan
sehingga udara panas yang dihasilkan dapat naik
keatas bangunan dan dikeluarkan.
b. Sistem Penghawaan Buatan
Indonesia memiliki iklim yang panas dan lembab,
sehingga kenyamanan bangunan akan sulit dicapai
jika hanya mengandalkan penghawaan alami. Pada
bangunan penunjang kantor pada pabrik pengolahan Gambar 120. Sirkulasi Penghawaan Alami(Sumber: Sekolah Tukang, sekolaharsitek-baula.blogspot.co.id,
196 | P A A 7 1 kelapa sawit ini akan menggunakan penghawaan
buatan yaitu adalah penghawaan yang melibatkan
peralatan mekanik. Penghawaan buatan yang
digunakan pada kantor adalah Air Conditioner, dengan adanya air conditioner maka suhu udara akan lebih mudah diatur, kelembaban mudah diatur, kebersihan
udara terjaga, dan mencegah serangga masuk
kedalam bangunan. Sedangkan pada pabrik akan
menggunakan Turbine Ventilator untuk
memaksimalkan aliran udara pada bangunan pabrik
sehingga tidak lembab dan pengap.
c. Pencahayaan Alami
Pada ruang luar dan ruang dalam bangunan akan
menggunakan pencahayaan alami. Untuk
pencahayaan ruang luar ditujukan untuk parkir
kendaraan, dan sirkulasi kendaraan. Pada siang hari
akan menggunakan pencahayaan alami. Sedangkan
pada ruang dalam baik pada bangunan utama maupun
penunjang akan menggunakan pencahayaan alami
pada siang hari dengan menggunakan bukaan bukaan
seperti jendela, ventilasi maupun atap. Namun
pencahayaan alami ini akan tidak diaplikasikan pada
197 | P A A 7 1 tertentu seperti ruang dengan kegiatan yang
membutuhkan ketelitian.
d. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan pada ruang luar akan digunakan
pada malam hari khususnya untuk tempat parkir dan
sirkulasi kendaraan. Pada area-area ini akan
menggunakan lampu jalan. Pencahayaan buatan
ruang dalam pada kantor akan menggunakan lampu
dengan intensitas cahaya 300 lux, sedangkan pada
pabrik akan menggunakan intensitas cahaya 1500 lux.
Standar cahaya ini sesuai dengan Keputusan Mentri
Kesehatan RI No. 1405/MENKES/SK/XI/02. Pada
ruang dalam juga diatur kesilauannya agar tidak
mengganggu pekerjaan yang berlangsung.
3.2.3. Studi Sistem Utilitas a. Jaringan Listrik
Energi listrik yang dibutuhkan dalam kompleks pabrik ini
akan menggunakan pembangkit listrik sendiri, dengan
pembangkit listrik tenaga uap, pembangkit listrik tenaga
surya dan pembangkit listrik tenaga biogas. Sehingga
energi listrik dari PLN yang merupakan fasilitas kawasan
198 | P A A 7 1 akan dijual kembali ke PLN. Berikut merupakan diagram
aliran jaringan listrik yang akan digunakan di pabrik ini :
b. Jaringan Air Bersih
Pada pabrik pengolahan kelapa sawit ini membutuhkan air
bersih yang cukup banyak untuk mengola kelapa sawit
menjadi CPO. Di setiap ton produksi CPO membutuhkan 5-7.5 ton air bersih. Selain itu diperhitungkan juga air
bersih untuk penghuni didalam bangunan utama dan
bangunan penunjang . Menurut Ditjem Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum tahun 2009 tentang perencanaan air
bersih, untuk area industri membutuhkan 10 liter air bersih
untuk tiap pegawai sehingga kebutuhan air untuk
penghuni adalah 175 orang x 10 liter=1.75 m3 atau 1750
liter air. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka Bagan 10. Skema Jaringan Listrik
199 | P A A 7 1 digunakan rain water harvesting system dan air bersih dari kawasan. Untuk air hujan akan digunakan untuk menyiram
tanaman dan toilet. Sedangkan untuk kebutuhan lainnya
menggunakan air bersih dari kawasan.
c. Pengolahan Limbah Cair
Sistem utilitas pada bangunan pabrik yang utama adalah
pengolahan limbah. Dalam kasus ini, pabrik pengolahan
kelapa sawit terletak di Kawasan Ekonomi Khusus yang
terdapat peraturan yang mengatur mengenai
pembuangan limbah cair bahwa limbah tidak boleh berupa
sludge, kandungan BOD (Biologycal Oxygen Demand) maksimal 600 mg/l dan kandungan COD (Chemical Oxygen Demand) maksimal 800 mg/l. Jika air limbah
mengandung BOD tinggi dibuang ke sungai maka oksigen
yang ada di sungai tersebut akan terhisap material organik
tersebut sehingga makhluk hidup lainnya akan
kekurangan oksigen, Sedangkan angka chemical oxygen demand (COD) adalah angka yang menunjukkan suatu ukuran apakah dapat secara kimiawi dioksidasi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah cair terlebih
dahulu sebelum disalurkan ke WWTP pusat di KEK Sei
200 | P A A 7 1 1. Pendinginan
Limbah Sludge yang dihasilkan dari proses
pengolahan kelapa