• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEORI AKUNTANSI LIABILITAS DAN E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TEORI AKUNTANSI LIABILITAS DAN E"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

LIABILITAS DAN EKUITAS

KELOMPOK 6 :

1. NUR ISNA FAUZANANTO

(1115-28161)

2. JODI AL ANSHARI MUTTAQI (1115-28189)

3. GANIS EKA WIJAYANTI

(1115-28262)

4. ISMI KHOIRUN NISA

(1115-28265)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(2)

TEORI

1. Teori Proprietary (Kepemilikan)

Merupakan teori kepemilikan dimana yang mempunyai uang adalah yang mengelola uangnya sendiri. Peningkatan aset meningkatkan kepemilikannya. Peningkatan beban akan

mengurangi kepemilikannya, karena akan menambah kewajiban atau mengurangi aset. Dalam teori proprietary (kepemilikan), tidak ada pemisahan tanggungjawab

dan kewajiban antara pemilik dan pengelola (manajemen), tidak ada perbedaan antara pemilik dan pengelola (manajemen). Dalam teori ini pemilik sekaligus merupakan pengelola (manajemen) itu sendiri. Yang memiliki (pemilik) usaha/perusahaan juga ikut mengelola (memanajemeni) usahanya, sehingga tidak ada pertanggngjawaban dan bahkan sulit untuk mengukur tanggung jawabnya, karena pemilik sekaligus pengelola bisa dengan seenaknya sendiri dalam menjalankan usahanya.

 Pengelolaannya dikelola sendiri oleh pemilik usaha tersebut, sehingga apabila

dikelola sendiri oleh pemiliknya, maka secara otomatis aset perusahaan juga merupakan aset dari pemiliknya, pendapatan perusahaan juga merupakan pendapatan dari pemiliknya, utang perusahaan juga merupakan utang dari pemiliknya, dan lain-lain. Semua yang terjadi di perusahaan berdampak / berpengaruh kepada pemiliknya. Pemilik tidak memerlukan pertanggungjawaban, tetapi pemilik bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan kepada usaha yang dimiliknya. Seluruh elemen dalam laporan keuangan berkaitan dengan pemiliknya. Perusahaan mempunyai aset, utang, modal, pendapatan, dan biaya yang langsung menjadi tanggung jawab pemiliknya dan mempengaruhi pemiliknya.

2. Teori entity

Teori ini memisahkan antara pemilik uang dengan yang mengelola uangnya, karena terpisah maka pengelola harus menyajikan laporan keuangan, dan pemilik uang meminta

pertanggungjawaban kepada manajemen (pengelola).

LIABILITAS

Definisi

Liabilitas adalah kewajiban untuk menyerahkan manfaat ekonomi di masa akan datang kepada pihak ke tiga, dalam bentuk uang, jasa, maupun aset yang lainnya.

(3)

Definisi kerangka menyatakan bahwa kewajiban yang diharapkan mampu menimbulkan manfaat ekonomis. Dengan demikian, pengorbanan yang sebenarnya masih harus dibuat, pertimbangan yang mendasari adalah bahwa kewajiban sudah hadir dalam kaitannya dengan pengorbanan di masa depan. Sebagai contoh, hutang adalah kewajiban saat ini, timbul dari penyediaan jasa oleh pihak eksternal (misalnya kontrak).

2) Transaksi di masa yang lalu

Kewajiban harus menjadi hasil dari peristiwa masa lalu. Seperti pada contoh pemeliharaan pada contoh sebelumnya, peristiwa masa lalunya ketika penandatanganan kontrak untuk pemeliharaan menimbulkan kewajiban sekarang

3) Dasar pengakuan

Pengakuan adalah proses formal untuk melakukan pencatatan dalam elemen-elemen laporan keuangan.Akuntan memerlukan aturan untuk menentukan apakah itu harus diakui atau tidak. Jenis aturan yang telah diterapkan di masa lalu mirip dengan yang diterapkan untuk pengakuan aset, yaitu:

• Ketergantungan pada hukum

Menggunakan hukum kesesuian yaitu suatu kejadian atau transaksi antar pihak yang menyebabkan adanya kewajiban di masa yang akan datang.

• Penentuan substansi ekonomi

Transaksi kedua belah pihak memiliki nilai ekonomis. • Kemampuan untuk mengukur nilai kewajiban

Adanya kemampuan untuk dapat diukur nilai kewajibannya. Nilai kewajiban akan didasarkan pada nilai yang diharapkan saat ini dari arus kas masa depan, bukan nilai nominal

• Gunakan prinsip konservatisme

Secara historis, akuntan telah mengambil pendekatan konservatif untuk pengakuan aktiva dan kewajiban

Rerangka menurut IASB

Kerangka IASB memberikan panduan dalam kaitannya dengan pengakuan neraca dan unsur-unsur laporan laba rugi. Ayat 82 menyatakan bahwa item yang memenuhi definisi elemen harus diakui jika:

 Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan item

yang akan mengalir ke atau dari entitas; dan

(4)

Ayat 91 memberikan pedoman khusus tambahan. Ini menyatakan bahwa kewajiban diakui di neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi hasil dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah di mana penyelesaian akan berlangsung dapat diukur dengan andal. Oleh karena itu, isu-isu penting yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pengakuan atas kewajiban adalah (a) kemungkinan arus keluar manfaat ekonomi dan (b) reliabilitas pengukuran.

PENGUKURAN LIABILITAS

Dasar pengukuran

Berdasarkan IFRS, metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk kewajiban adalah biaya historis. Pada transaksi sewa guna usaha kewajiban diakui pada awal berdasarkan nilai wajar sewa atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum jika lebih rendah ( IAS 17, ayat 20. Pada tahun-tahun berikutnya, kewajiban diukur berdasarkan metode biaya diamortisasi, yaitu biaya dari kewajiban pada awal (nilai wajar atau nilai tunai

pembayaran sewa minimum, jika lebih rendah) disesuaikan dengan dasar tahunan untuk mencerminkan estimasi nilai saat ini. Amortisasi sesuai dengan penyelesaian dengan utangnya. Pengalokasian biaya sesuai dengan tahun yang menikmati. Utang tersebut harus dapat diukur secara reliable.

Employee benefit (pensiun)

Di banyak negara pensiun ditetapkan oleh pemberi kerja untuk memberikan manfaat pensiun untuk karyawannya. Pensiun adalah pembayaran oleh pemberi kerja setelah karyawan tidak aktif lagi, diberikan sampai pegawai tersebut meninggal. Ada unsur ketidakpastian sampai kapan kewajiban membayar pensiun itu masih ada.

Provisi dan contingency

IAS 37/AASB 137 ayat 10 mendefinisikan kewajiban kontinjensi sebagai:

1) kemungkinan kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang keberadaannya akan dikonfirmasi jika sudah terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa masa depan secara pasti tidak sepenuhnya dalam kendali entitas, atau

2) kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena: – tidak tahan kemungkinan arus keluar sumber daya dan manfaat ekonomi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; atau

– jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur dengan keandalan yang cukup.

Jadi, utang contingency adalah utang yang timbul karena adanya peristiwa yang akan datang mengenai apa yang terjadi dan tidak terjadi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat mempertimbangkan kebijakan untuk membuat provosion kerugian yang tidak diasuransikan. Namun, kewajiban tidak dapat diakui berdasarkan PSAK 37 sampai terjadinya suatu

(5)

garansi adalah utang yang timbul jika ada komplain dari pelanggan mengenai produk perusahaan yang disertai dengan kartu garansi.

EKUITAS PEMILIK

Modal adalah sumber dana yang diperoleh dari pemilik dihitung dari selisih aset dengan kewajiban. Dividen merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada pemilik modal yang besarnya tergantung pada kebijakan organisasi. Ada dua fitur penting yang dapat membantu kita untuk membedakan antara kewajiban dan ekuitas pemilik yaitu :

Hak pemilik

Kreditor memiliki hak-hak berikut:

• penyelesaian klaim mereka dengan tanggal tertentu melalui pengalihan aset (barang atau jasa)

• prioritas atas pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal terjadi likuidasi

Karena return yang diharapkan tinggi, maka bagi perusahaan menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan untuk memberikan imbalan bagi investor. Investor diberi hak untuk

mengendalikan perusahaan. Pengendaliannya dalam bentuk mekanisme RUPS berupa hak suara.

KONSEP DAN KLASIFIKASI MODAL

1. Konsep modal

Konsep modal yang digunakan adalah konsep capital maintenance (bagaimana menggunakan modal) karena merupakan sumber dana perusahaan. Jangan sampai modal perusahaan habis. Modal dinyatakan dalam kemampuan daya beli. Tujuan lain dalam konsep capital maintenace yaitu modal juga digunakan sebagai bantalan untuk mengurangi resiko jika ada kerugian agar kreditur dapat terlindungi. Jika perusahaan rugi ditanggung pemodal, jika laba dinikmati pemodal. Kreditur hanya menanggung yang telah disepakati perusahaan.

2. Klasifikasi modal

Klasifikasi dalam ekuitas pemilikbertujuan untuk untuk menjaga memisahkan nilai investasi dari jumlah yang diinvestasikan kembali. Modal diklasifikasikan menjadi modal disetor dan laba ditahan. Modal disetor minimal dari pemilik perusaahan harus ada. Laba ditahan bukan merupakan aktiva dalam diri perusahaan dan oleh karena harus dialokasikan. Laba ditahan dibagikan sebagai dividen dan diberikan kepada pemilik.

PERMASALAHAN PEMBENTUKAN STANDAR

1. Perbedaan antara utang dengan modal

Modal dikeluarkan untuk membentuk bagian dari investor dan pinjaman dari kreditur

merupakan kewajiban. Utang mempunyai tingkat resiko yang rendah karena besarnya sudah dipastikan, sedangkan modal mempunyai tingkat resiko yang tinggi karena belum pasti, besarnya imbalan tergantung pada kinerja perusahaan. Selain itu, modal mempunyai hak suara, hak diberikan setelah pelunasan hutang sedangkan hutang tidak ada hak suara, hutang harus dilunasi dulu sebelum memberi hak kepada pemilik.

(6)

Jika kita berhutang lima kali angsuran sudah dilunasi dua kali kemudian perusahaan mengalami likuiditas maka hutang-hutang perusahaan dianggap lunas dengan adanya perjanjian muncul hutang baru.

Hutang convertible : Hutang bisa hilang jika ada perjanjian hutang akan berubah menjadi modal.

3. Saham bagi karyawan

Referensi

Dokumen terkait

3. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya satu peristiwa di masa yang

Isi PSAP 9 meliputi klasifikasi kewajiban, pengakuan kewajiban, dan pengukuran kewajiban. Klasifikasi kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu

Isi PSAP 9 meliputi klasifikasi kewajiban, pengakuan kewajiban dan pengukuran kewajiban. Klasifikasi kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

UTANG GARANSI.. Kewajiban potensial yang belum pasti atau kewajiban kini yang tidak diakui karena tidak memenuhi salah satu atau kedua kondisi yaitu: a). Kemungkinan

Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonominya di masa depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva

Menurut FASB (SFAC No. 35) : Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer

Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi merupakan hasil dari penyelesaian

Jika timbul kemungkinan besar bahwa diperlukan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan suatu unsur yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai kewajiban