• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah kerangka konseptual akuntansi se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah kerangka konseptual akuntansi se"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Akuntansi Sektor Publik

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI

SEKTOR PUBLIK

OLEH:

Manikam Aprilani

Marwah Razak

Naurah Atifah

Eko Hardianyah

Sudirman

Hisbullah

misrad

AKUNTANSI 7.8 ( D )

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA

GOWA

(2)

BAB 4

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

A.Definisi kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, serta pertanggung jawaban organisasi sektor publik seperti pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga peribadatan.

B. Tujuan dan peranan kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai Tujuan, yaitu acuan bagi: a. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk melaksanakan tugasnya, termasuk

tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.

b. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip akuntansi yang diterima umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.

c. Auditor seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.

d. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di sektor publik.

C.Lingkup kerangka konseptual akuntansi sektor publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi: a. Perencanaan publik.

b. Penganggaran publik. c. Realisasi anggaran publik.

d. Pengadaan barang dan jasa publik. e. Pelaporan sektor publik.

f. Audit sektor publik.

g. Pertanggungjawaban sektor publik.

D.Asumsi akuntansi sektor publik

1. Kebutuhan masyarakat

Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak bisa terpisah dari lingkungannya. Manusia juga memiliki banyak kebutuhan seperti krbutuhan ekonomi (pangan, sandang, papan), kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan sosial. Oleh karena itu, manusia disebut sebagai makhluk ekonomi.

(3)

2. Alokasi sumber daya

Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika ada sumber daya yang mendukungnya.

Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, SDM, dAn SDA. Sumber dana organisasi sektor publik dapat diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah dari donor, sumbangan dari donator atau iuran warga. Hal yang temasuk SDA adalah barang tambang, sungai, hasil pertanian, serta apapun yang dihasilkan oleh bumi dimana organisasi sektor publik ini berada.

3. Ketaatan hukum/peraturan

Proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya akan berjalan dengan lancer serta efektif jika didukung oleh regulasi yang memadai sehingga mendorong berlakunya peraktik yang baik, tertib dan akuntabel.dengan demikian,proses perencanaan,penganggaran,pengadaan barang dan jasa,realisasi anggaran,pelaporan keuangan,audit,serta pertanggungjawaban publik yang baik akan di dukung dengan dasar hokum yang baik pula.

Perangkat aturan atau dasar hukum organisasi sektor public ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi.sementara mekanisme penyusunan dan pengesahan dasar hokum itu ditentukan dengan mekanisme yang telah di sepakati oleh organisasi bersangkutan.

4. Dasar akrual

Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sektor public dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya di akui pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas dn setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan.

5. Kelangsungan organisasi

Organisasi menetapkan dasar-dasar hukum atau organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut. Organisasi haru memenuhi tuntutan-tuntutan didalam dasar hukum agar proses berjalan seperti yang dikehendaki (tercantum dalam perencanaan organisasi). Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi public.

6. Akuntabilitas kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kata kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi public. Akuntabilitas kinerja telah menjadi salah satu item yang tercantum didalam dasar hukum atau aturan organisasi. Kinerja organisasi dapat dengan mengefektifkan dan mengefisienkan hasil dari proses organisasi, yakni perencanaan, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban public.

E. Inplementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik

Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik dapat digambarkan dalam sebuah hierarki. Manfaatnya bagi pengambilan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi paling penting. Relevan dan realibilitas merupakan dua kualitas utama atau pokok beserta unsur-unsurnya yaitu :

 Unsur kualitas yang relevan : tepat waktu, nilai prediktif dan nilai umpan balik (feedback).

 Unsur kualitas reliabilitas : teruji, netralitas, dan menggambarkan kejujuran.

Relevan

Terkait dengan “Relevan”, Belkaoui (2004: 186) menyatakan bahwa :

(4)

dihasilkan. Ini memerlukan baik informasi maupun tindakan mengomunikasikan pengaruh

penggunaannya ... terhadap tindakan yang akan diambil”.

Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan masa depan (nilai prediktif) atau untuk menginformasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau nilai feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback) serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.

Keandalan/Reliabilitas

Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal, informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.

Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan standar yang telah disepakati. Informasi yang teruji dapat menghasilakan kembali subtansi bagi pengukur independen yang menggunakan metode pengukuran ang sama.

Penajian jujur dan kelengkapan mengacu pada penyesuaian antara data akuntansi dan data

kejadian yang harus ditunjukkan. Jika pengukuran menggambarkan ‘hal itu layak ditunjukkan’,

maka dapat dinyatakan informasi tersebut bersifat jujur dan lengkap.

Netralisasi mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi. Oleh karena itu, informasi yang netral sudah terbebas dari bias untuk memperolah berbagai hasil ang diinginkan atau meyakinkan keterangan tentang cara berperilaku. Hal ini bukan ditujukan untuk menyatakan bahwa personel yang menyiapkan informasi tidak mempunyai tujuan di benaknya ketika menyusun laporan.

Kualitas sekunder

Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh Statement FASB terkait dengan konsep no.2 tentang Laporan Keuangan. Komparabilitas mendeskrifsikan kegunaan metode yang sama dari waktu ke waktu dengan penyajian yang tetap. Prinsip konsistensi mnjelaskan bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau tekniknya yang lebih diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.

Pertimbangan biaya dan manfaat

Pertibangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan pervasif. Informasi akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan dan mendiseminasikan ibformasi keuangan, mafaat serta biaya penyiapan itu harus dibandingkan.

Materialitas

Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya, meterialitas adalah pertimbangan yang harus diberiakan atau tidak tentang informasi yang signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.

Ketika diimplementasikan, karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik juga terlihat sebagai

sebuah hierarki.pada posisi paling bawah, hal itu disebut dengan “perwujudan” yang terdiri dari regulasi dan pelaporan. Setelah “perwujudan”, ada “operasional” yang merupakan sebuah tahapan dimana pelaksanaan transaksi-transaksi publik dilakukan. Posisi di atasnya lagi adalah “pokok

(5)

penganggaran publik, realisasi anggaran publik, pengadaan barang dan jasa publik, pelaporan keuangan sektor publik, audit sektor publik, serta pertanggungjawaban publik) dan karakteristik kualitatif (mudah dipahami, relevan, reliabilitas, dan komparabilitas). Setelah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi akan dapat diwujudkan. Tujuan organisasi dan tujuan kesejahteraan publik berada diatas segala-galanya.

1. Kualitas perencanaan publik

Pengertian kualitas perencanaan publik

Kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.

Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan serta menunjukkan bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas perencanaan membutuhkan prosedur bagi pelaksanaannya.

Penentu kualitas perencanaan yang utama adalah standar kualitas perencanaan yang bisa berwujud sebuah formulir standar yang berisi tentang referensi terhadap standar yang berlaku, prosedur, dan pedoman penggunaan sistem kualitas output organisasi. Hal ini digunakan sebagai kerangka kerja bagi perencanaan kualitas. Standar kualitas terdiri dari :

a. Keterangan mengenai kegiatan organisasi.

b. Kerangka kerja kriteria input dan output dengan membuat referensi terhadap standar utama serta petunjuk yang digunakan dalam melakukan kegiatan organisasi.

c. Pengesahan atau persetujuan pihak terkait atau kelompok pendukung untuk tidak menggunakan atau menyimpang dari standar yang harus dilampirkan demi referensi di masa depan.

d. Perencanaan review jaminan kualitas secara formal.

Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti :

 Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area organisasi.

 Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan. Pimpinan kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.

 Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

Outcome perencanaan publik

Berbagai model siklus perencanaan sering digunakan dengan terminologi berbeda. Namun, pada dasarnya setiap sistem tersebut membutuhkan (Omar, 2001) :

a. Analisis situasi yang menjawab pertanyaan ‘ Dimana kita saat ini?’ b. Penentuan tujuan (prioritas, tujuan, dan target): ‘kemana kita akan pergi?’ c. Seleksi intervensi yang menjawab pertanyaan: ‘bagaiman kita mencapai tujuan?’ d. Menyusun program dan pembiayaan: ‘dengan apa saja kita dapat mencapai tujuan?’ e. Implementasi dan monitoring: ‘apa yang harus didapatkan ketika mencapai tujuan?’

f. Evaluasi yang menjawab pertanyaan: ‘bagaimana kita mengetahui bahwa kita telah

mendapatkan apa yang ingin diperoleh saat mencapai tujuan?’

Semntara itu, pola umum tahap penyusunan rencana adalah sebagai berikut:

a. Materi awal penyiapan bahan utama yang akan digunakan dalam menyusun rancangan rencana.

(6)

 Penyusunan rancangan awal  Penyusunan rancangan (rencana).

c. Musyawarah perencanaan pembangunan/konsultasi publik d. Penyusunan rencana akhir

e. Pengesahan.

Outcome dari proses perencanaan publik adalah dokumen perencanaan yang mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (satu tahunan), dokumen perencanaan jagka menengah (lima tahunan), dan dokumen perencanaan jangka panjang (dua puluh lima tahunan).

Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan publik

Karakteristik kuanlitatif merupakan ciri khas dari kualitas output perencanaan publik. Dua karakteristik kulitatif dari kualitas output perencanaan publik adalah dapat dipahami dan

relevan.

2. Kualitas penganggaran publik

Pengertian kualitas penganggaran publik

Anggaran (budgetmemainkan peran yang cukup penting dalam aktivitas perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan oleh manajer sektor publik; karena itu, manajer sektor publik diharapkan dapat menyusun anggaran yang mencerminkan aktivitas yang akan dilakukan pada suatu periode tertentu. Jika disusun dengan baik, anggaran akan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai oleh organisasi pada periode tertentu.

Penganggaran merupakan rencana keuangan ang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya. Berbagai sistem penganggaran organisasi sektor publik telah dikembangkan untuk mencapai berbagai tujuan termasuk pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas penggunaan data, dan pertanggung jawaban kepada publik.

Penyelenggaraan kegiatan organisasi ang menjadi kewenangan organisasi didanai dari dan atas beban anggaran penyelenggaraan pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:

a. Berdasarkan program.

b. Berdasarkan pusat pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi. c. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

d. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan peraturan yaitu: komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan kapabilitas untuk memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.

Outcome penganggaran publik

Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah, yaitu contoh organisasi sektor publik, menghasilkan dokumen sebagai berikut :

a. Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD b. Raperda RAPBD

c. Nota RAPBD d. Perda APBD

e. Surat keputusan kepala daerah tentang penjabaran APBD.

(7)

rangka meminimalisir kebocoran anggaran, sehingga program publik dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran publik

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas kualitas output penganggaran publik. Sebagaimana kualitatif informasi dalam akuntansi sektor publik, terdapat satu karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran publik, yaitu dapat dibandingkan.

3. Kualitas realisasi anggaran publik Pengertian realisasi anggaran publik

Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi. Proses realisasi anggaran pada umumnya mengikuti langkah-langkah berikut ini:

a. Dana digulirkan untuk berbagai bagian/departemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan. b. Organisasi sektor publik memulai pengeluaran secara langsusng atau dengan pengadaan

barang dan jasa.

c. Pembayaran dilakukan untuk pengeluaran.

d. Transaksi pengeluaran dicatat dalam buku akuntansi.

e. Laporan tahunan dihasilkan dalam satu tahun, yaitu kulminasi akhir tahun dengan penutupan buku akuntansi dan laporan akhir tahun.

Outcome realisasi anggaran publik

Salah satu titik awal yang dilakukan adalah pada fase realisasi anggaran, yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan pengelolaan berbasis kegiatan (activity based-management). Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah sebagai berikut :

a. Pengelolaan kasus usaha b. Menentukan prioritas

c. Menyediakan pembenaran biaya (cost justification) d. Menentukan manfaat

e. Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlangsung

Karakteristik kualitatif kualitas output realisasi anggaran publik

Terdapat dua Karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran publik, yaitu dapat dipahami dan terandalkan.

4. Kualitas pengadaan barang dan jasa publik

Pengertian kualitas pengadaan barang dan jasa publik

Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/atau jasa dengan total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas yang benar, pada waktu yang tepat, pada tempat yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk memperoleh manfaat secara langsung.

Pengelolaan kualitas pengadaan barang dan jasa ang efektif akan membantu mencapai keutuhan teknik dengan membentuk kepercayaan dari pihak yang memperoleh barang dan jasa tersebut sesuai dengan kualitas yang disyaratkan. Pengelolaan kualitas tergantung pada sistem pengelolaan kualitas yang efektif yang terdiri dari :

(8)

Outcome pengadaan barang dan jasa publik

Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran seperti tender.

Tahapan pengadaan barang dan jasa publik

a. Pengumpulan informasi b. Hubungan penyedia c. Review latar belakang d. Negosiasi

e. Pemenuhan

f. Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesaian. g. Pembaharuan (Reneval)

Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa publik

Adapun karakteristik kualitatif kualitas output proses pengadaan barang dan jasa adalah dapat dipahami dan terandalkan

5. Kualitas pelaporan sektor publik

Pengertian kualitas pelaporan sektor publik

Terkait dengan pendefenisian “kualitas pelaporan keuangan”, pustaka-pustaka sebelumnya telah fokus pada hal-hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian keuangan, dan kecurangan yang secara jelas menjadi penghalang tercapainya laporan keuangan yang berkualitas, serta telah mengginakan faktor-faktor tersebut sebagai bukti penurunan konsep dalam proses pelaporan keuangan. Secara khusus, pustaka-pustaka sebelumnya telah memeriksa peran berbagai pelaku dalam jajaran tata pemerintahan (seperti dewan, komite audit, serta auditor internal dan eksternal) dan jangkauan yang baik secara individu maupun kolektif telah berpengaruh terhadap pencapaian laporan keuangan yang lepas dari salah ungkap dan salah saji. Pelaku utama yang teridentifikasi dalam pustaka sebelumnya mencakup dewan direksi, komsi audit, serta audit internal dan eksternal.

Outcome pelaporan sektor publik

Berdasarkan ragamnya, outcome laporan keuangan sektor publik terdiri dari: a. Laporan posisi keuangan (Neraca)

b. Laporan kinerja keuangan (laporan surplus-defisit) c. Laporan perubahan aktiva/aktiva neto

d. Laporan arus kas

e. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan

Berbagai statistik keuangan sektor publik

Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan dokumen akuntansi. Masalah ang dihadapi oleh akuntan atau ahli sistem dalam menyusun suatu sistem akuntansi adalah menentukan bentuk laporan seperti apa yang akan disajikan dan dapat bermanfaat dalam kegiatan organisasi atau bisnis suatu organisasi.

Laporan statistik keuangan

Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Disusun setiap bulan b. Disusun setiap tahun

Berbagai dokumen akuntansi dan keuangan sektor publik

(9)

(1) Daftar pendapatan

(2) Daftar akumulasi biaya atau belanja barang (3) Daftar akumulasi surflus defisit

(4) Daftar neraca b. Disusun setiap tahun

(1) Daftar penerimaan (2) Daftar pendapatan

(3) Daftar pendaptan yang diterima dimuka (4) Daftar akumulasi belanja atau biaya barang (5) Daftar neraca

Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik

Karakteristik kualitatif yang utama adalah dapat diperbandingkan.

6. Kualitas audit sektor publik

Pengertian kualitas audit sektor publik

Kualitas audit diartikan sebagai sebuah sitematika dan pemeriksaan independen untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait yang telah sesuai dengan rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif serta sesuai untukmencapai tujuannya.

Outcome audit sektor publik

Produk atau output kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian karakteristik dokumen yang diminta. Pada umumnya, hasil audit sektor publik berupa dokumen atau laporan hasil audit terhadap laporan organisasi publik.

Karakteristik kulitatif kualitas output audit sektor publik

Karakteristik kuantitatif proses audit sektor publik, sama seperti dalam siklus akuntansi sektor publik sebelumnya yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.

7. Kualitas pertanggungjawaban publik

Pengertian kualitas pertanggung jawaban publik

Pertanggungjawaban publik tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukan kelemahan pelaksanaan pengelola organisasi, melainkan juga untuk meningktkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas penyelenggaraan organisasi publik.

Secara tradisional, konsep pertanggung jawaban publik didasarkan pada regulasi dan kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tindakan nasional maupun daerah.

Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik

Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik yaitu dapat dipahami dan

relevan

F. Pengakuan dan pengukuran transaksi publik

1. Definisi pengakuan dan pengukuran transaksi publik

Pengakuan (recognition) dilakuakan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata maupun jumlah uang, dan mencamtumkannya ke dalam laporan posisi keuangan atau posisi keuangan.

Pos yang memenuhi defenisi suatu unsur harus diakui jika:

a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.

(10)

Hubungan antar unsur berarti bahwa suatu pos yang memenuhi defenisi dan kriteria pengakuan unsur lain, misalnya pendapatan atau kewajiban.

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur laporan keuangan sektor publik ke dalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan.

Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut : a. Biaya histor (historical cost)

Aktiva dicacat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar atau sebesar nilai wajar imbalan (consideration) yang diberiakan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicacat sebesar kas (atau seetara kas) yang diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalm pelaksanaan usaha normal.

b. Biaya saat ini (current cost)

Aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang harus dibayar apabila aktiva yang sama diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan (unediskonted), yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang.

c. Nilai realisasi/penyelesai (realizable/settlement value)

Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva tersebut dalam pelepasan normal (orderly disposal). Kewajiban dinyatakan sebesar nilai

d. Nilai sekarang (present value)

Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang, di mna jumlah tersebut ditujukan untuk menyelesaikan keewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

2. Faktor yang berpengaruh dalam pengakuan dan pengukuran transaksi publik Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan berdasarkan bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan sektor publik. Pembayaran piutang mungkin akan dilakukan (probable) dan tidak ada bukti lain yang bertentangan, sehingga dapat dibenarkan untuk mengakui piutang tersebut sebagai aktiva.

Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan tingkat tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyususnan laporan keuangan sektor publik tanpa mengurangi tingkat keandalannya.namun, jika etimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakaui dalam laporan posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan.

(11)

pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi dan perubahan posisi keuangan suatu organisasi oleh pemakaian laporan keuangan sektor publik.

3. Aktiva

Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonominya di masa depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.

Aktiva tidak akan diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi, dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam organisasi setelah periode akuntansi berjalan.sebagai alternatif, transaksi semacam itu meniimbulkan pengakuan pengelola organisasi sektor publik mempunyai maksud lain dalam menghasilkan manfaat ekonomi bagi organisasi di masa depan.

4. Kewajiban

Kewajiaban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Dalam prakteknya, kewajiban (obligation) menrut kontrak yang belum dilaaksanakan oleh keduan belah pihak (misalnya, kewajiban atas pesanan persediaan yang belum diterima) pada umumnya tidak diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan sektor publik.

5. Ekuitas

Ekuitas dapat disubklasikasikan dalam laporan posisi keuangan, di mana relevansi pengklasifikasikannya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemampuan organisasi untuk menggunakan ekuitas.

Pembentukan cadangan sangat dianjurkan untuk memberikan perlindungan tambahan kepada entitas bila terjadi defisit. Eksistensi serta besarnya cadangan menurut peraturan perundangan yang berlaku merupakan saldo surplus.

6. Pendapatan

Pendapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan, yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban,telah terjadi dan dapat diukur dengan handal. Hal ini berarti bahwa pengakuan pendapatan telah terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban .

Prosedur yang biasanya dianut dalam praktek untuk mengakui pendapatan, seperti ketentuan bahwa pendapatan telah diperoleh, merupakan penerapan kriteria pengakuan dalam kerangka dasar ini. Pada umumnya, prosedur semacam ini di maksudkan untuk membatasi pengakuan pendapatan pada pos- pos yang dapat diukur dengan handal dan memiliki derajat kepastian yang cukup.

7. Biaya

Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat di ukur dengan handal. Hal ini berarti bahwa pengakuan biaya terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva (misalnya, akrual hak karyawan atau penyusutan aktiva tetap).

(12)

dengan pendapatan(matching of cost with revenues) ini melibatkan pengakuan pendapatan dan biaya secara bersamaan, yang dihasilkan secara langsung dan bersama – sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama. Namun , penerapan konsep penandinagan (matching)dalam kerangka dasar ini tidak memperkenankan pengakuan pos yang tidak memenuhi definisi aktiva atau kewajiban dalam laporan posisi keuangan.

Manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi, dan hubungannya dengan pendapatan hanya dapat ditentukan secara luas atau tidak langsung. Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis. Hal ini sering diperlakukan dalam pengakuan biaya penyusutan atau amortisasi yang berkaitan dengan penggunaan aktiva seperti aktiva tetap,goodwill, dan paten.prosedur alokasi ini dimaksudkan untuk mengakui biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi dari aktiva bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mencoba membuat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Penguasaan Materi

Proses pencernaan pada ternak ruminansia tidak saja dilakukan oleh aktivitas enzim yang diekskresikan saluran pencernaan, tetapi juga oleh aktivitas mikroorganisme rumen

Oleh karena hukum sifatnya universal dan hukum mengatur semua aspek kehidupan masyarakat ( poleksosbud-hankam ) dengan tidak ada satupun segi kehidupan manusia dalam

Lembaga ini memiliki wewenang utnuk memeriksa seluruh kegiatan yang ada di Pemerintahan baik di tingkat DPRD maupun di tiap Satuan Kerja Perangkat Derah (SKPD). Hal ini

PPAT diangkat dan diberhentikan oleh BPN, tugasnya adalah membantu Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten atau Kota dalam melaksanakan sebagian kegiatan Pendaftaran

Sewa beli adalah suatu perjanjian yang timbul dalam praktek sehingga tidak ada peraturan tertulis untuk itu dan sebaiknya dalam menetapkan siapa yang memi- kul risiko itu

Jika diamati Gambar 6 sampai Gambar 8 pada pola arus dan lama pengelasan cuplikan P1 sampai dengan P6, distribusi tegangan sisa yang terbentuk dan yang paling aman untuk

berpendapat bahwa ciri-ciri remaja yang me- lakukan konformitas terhadap teman sebaya yaitu: (1) Remaja akan berperilaku sama atau sesuai dengan kelompok dan bersikap menerima