• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Smart Office Berbasis WSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sistem Smart Office Berbasis WSN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SISTEM SMART OFFICE BERBASIS WIRELESS SENSOR

NETWORK ( WSN )

Oleh :

SALIM ACHMAD ATTUBELL 121746810880

FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN ELEKTRO UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

(2)

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi yang semakin canggih sangat membantu manusia dalam pengawasan dan pengendalian suatu ruang. Seperti penggunaan Wireless Sensor Network (WSN) atau Sensor Jaringan Nirkabel, yaitu suatu jaringan nirkabel yang terdiri dari beberapa sensor yang diletakkan ditempat-tempat yang berbeda untuk pengawasan kondisi suatu runag. (Moch. Harun Arrosyid, Ir.Anang Tjahjono, dan Epyk Sunarno, 2010)

WSN dapat di aplikasikan pada sebuah Smart Home atau Smart Office. Sistem Smart Home atau Smart Office adalah sistem aplikasi gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikuhususkan pada suatu rumah atau kantor yang bertujuan meningkatkan efisiensi, kenyamanan, keamanan penghuninya. (Tri Fajar Yurmama dan Novi Azman, 2009).

Perlu dirancang suatu sistem untuk melakukan pengawasan dan pengendalian peralatan kantor seperti print menggunakan Wireless, Pintu menggunakan Password, Otomatisasi pintu berdsarkan pergerakan manusia dan efisiensi biaya untuk lampu penerangan taman dapat diaplikasikan dengan metode Wireless Sensor Network (WSN). Semua peralatan dapat diawasi dan dikendalikan melalui sebuah PC secara Real Time tanpa memerlukan kabel yang panjang untuk pengiriman data ke server.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merencanakan sebuah sistem Smart Office untuk Efisiensi, Monitoring dan Controlling :

1. Otomatisasi pintu dengan berbasis Password dan PIR

2. Penerangan lampu taman kantor menggunakan sensor cahaya berbasis WSN?

1.3. TINAUAN PUSTAKA 1.3.1. Smart Office

(3)

SMART OFFICE

INTERNAL

NETWORK INTELEGENT CONTROL AUTOMATIONOFFICE

kantor cerdas ini terdiri dari perangkat control, monitoring dan otomatisasi peralatan di kantor. Sebuah kantor dapat dikatakan Smart Office apabila memiliki beberapa komponen seperti gamba dibawah ini ;

Gambar 1 Komponen Smart Office

Gambar 2 Design Smart Office

1.3.2. Wireless Sensor Network (WSN)

WSN (Wireless sensor network) merupakan jaringan wireless alat yang menggunakan sensor untuk memonitor fisik atau kondisi lingkungan sekitar,seperti suhu, suara, getaran, gelombang elektromagnetik, tekanan, gerakan, dan lain-lain.

(4)

masyarakat sipil, melingkupi pengawasan dan pengontrolan proses dalam industri, mesin pengawasan kesehatan, pemantau kondisi lingkungan, aplikasi untuk kesehatan, otomatisasi pada rumah, dan pengaturan pada lalu lintas.

Dalam penambahan pada satu atau lebih suatu sensor,masing-masing node dalam WSN biasanya dilengkapi dengan radio tranciever atau alat komunikasi wireless lainnya, mikro-kontroler kecil,dan sumber energi, biasanya baterai.

Gambar 3 Prinsip Kerja wireless sensor network

Untuk ukuran node sensor pada WSN memiliki kisaran node sensor yang bisa mencapai besar dari sebuah kotak sepatu hingga seukuran debu. Aplikasi dan penggunaan dari WSN ada banyak dan bervariasi, tapi umumnya adalah untuk monitoring, tracking dan controlling. aplikasi spesifik dari WSN misalnya adalah pengontrolan reaktor nuklir, pendeteksi api, dan monitoring lalu lintas.

(5)

yang dapat mengakses internet maka WSN ini dapat diakses dan berkolaborasi dengan sistem lain seperti yang terlihat pada gambar 2.

1.3.3. MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.

Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.

1.3.3.1. Arsitektur Mikrokontroler AVR ATMEGA8535

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program, memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah : a. Memori program

(6)

b. Memori data

ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM. ATmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga diakses sebagai I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.

c. Memori EEPROM

ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan menggunakan register-register I/O yaitu register EEPROM Address, register EEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.

ATmega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535 dapat dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADC ATmega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.

ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timer/counter 8 bit dan 1 buah timer/counter 16 bit. Ketiga modul timer/counter ini dapat diatur dalam mode yang berbeda secara individu dan tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, semua timer/counter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timer/counter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan cara kerjanya.

Serial Peripheral Interface (SPI) merupakan salah satu mode komunikasi serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiliki oleh ATmega8535. Universal Syncrhronous and Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga merupakan salah satu mode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535.

(7)
(8)
(9)

1.3.3.2. Konfigurasi Pin

Gambar 5 Konfigurasi pin ATMega8535

Deskripsi pin-pin pada Mikrokontroler ATMega8535 : 1. PORT A

Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D converter. Port A juga memiliki fungsi- fungsi yang sangat khusus yaitu :

(10)

4. PA3 ADC3 (ADC input channel 3) 5. PA4 ADC4 (ADC input channel 4) 6. PA5 ADC5 (ADC input channel 5) 7. PA6 ADC6 (ADC input channel 6) 8. PA7 ADC7 (ADC input channel 7)

2. PORT B

Port B (PB0...PB7) merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih dahulu se belum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus yaitu :

1. PB0 T0 = timer/counter 0 external counter input 2. PB1 T1 = timer/counter 0 external counter input 3. PB2 AIN0 = analog comparator positive input 4. PB3 AIN1 = analog comparator negative input 5. PB4 SS = SPI slave select input menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih dahulu se belum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator untuk timer/Counter 2.

(11)

2. PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line) 3. PC6 TOSC1 (Timer Oscilator Pin 1)

4. PC7 TOSC2 (Timer Oscilator Pin 2)

4. PORT D

Port D (PD0...PD1) merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus yaitu :

1. PD0 RDX (UART input line) 2. PD1 TDX (UART output line)

3. PD2 INT0 ( external interrupt 0 input ) 4. PD3 INT1 ( external interrupt 1 input )

5. PD4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match outpu 6. PD5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match outpu 7. PD6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)

8. PD7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output) 5. RESET

Reset merupakan RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-reset. 6. XTAL1

XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock operating circuit.

7. XTAL2

XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier. 8. AVcc

(12)

9. AREF

AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level te gangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.

10. AGND

AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.

1.3.4. LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

(13)

Sumber : www.datasheet4u.com

Konfigurasi terminal I/O pada sebuah LCD akan tampak seperti pada gambar

berikut :

Sumber : www.datasheet4u.com

1.3.5. Keypad 4x3

(14)

Gambar 7 Matriks keypad 4x3

1.3.6. LIGH DEPENDENT RESISTOR (LDR)

LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

Resistansi LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 M dan dalam keadaan terang sebesar 1 k atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti cadmium sulfide. Dengan bahan ini energy dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.

(15)

1.3.7. PASSIVE INFRA RED (PIR)

PIR pada dasarnya terbuat dari sensor piroelektrik (yang dapat anda lihat di atas sebagai logam bulat dengan dengan kristal persegi panjang di tengah), yang dapat mendeteksi tingkat radiasi inframerah. Semua benda di sekitar kita memancarkan beberapa radiasi tingkat rendah, dan dan semakin panas benda tersebut maka akan lebih banyak radiasi yang dipancarkan.

Gambar 8 Passive Infra Red (PIR)

Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat danlitium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

1.3.8. SERIAL TO ETHERNET CONVERTER WIZ110SR

(16)

Gambar 9 Serial to ethernet converter wiz110sr

1.3.9. TRANSISTOR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

(17)

1.3.9.1. TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH

Pada dasarnya prinsip kerja trasistor sebagai switch/saklar adalah memanfaatkan kondisi jenuh dan cut-off suatu transistor, dimana kedua kondisi ini bisa diperoleh dengan pengaturan besarnya arus yang melalui basis transistor. Kondisi jenuh atau saturasi akan diperoleh jika basis transistor diberi arus cukup besar sehingga transistor mengalami jenuh dan berfungsi seperti saklar yang tertutup. Sedangkan kondisi cut-off diperoleh jika arus basis dilalui oleh arus yang sangat kecil atau mendekati nol ampere, sehingga transistor bekerja seperti saklar yang terbuka.

Sebenarnya seri dan jenis transistor memiliki spesifikasi yang berbeda-beda mengenai arus yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi jenuh atau cut-off. Tetapi biasanya tidak terlalu jauh berbeda kecuali terbuat dari bahan semikonduktor yang berbeda (silikon atau germanium).

Fungsi transistor sebagai saklar berbeda dengan fungsi transistor sebenarnya sebagai penguat. Sebagai penguat transistor akan bekerja pada titik Q atau kondisi kerja transistor. Secara sederhana titik Q ini berada antara kondisi jenuh dan cut-off, jadi pada kondisi ini transistor akan bekerja sebagai penguat.

Gambar 10. Rangkaian transistor sebagai switch 1.3.10. Buzzer

(18)

udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

1.4. PEMBAHASAN DAN HASIL

1.4.1. OTOMATISASI PINTU BERBASIS PASSWORD DAN PIR

Otomatisasi pintu berdasarkan password dan sensor gerak (PIR). Terdapat dua limit switch untuk mengetahui posisi pintu sedang membuka atau menutup. Setiap password yang di masukkan akan ditampilkan pada LCD 2x16. Bila password yang di masukkan kesistem benar maka pintu akan bergerak membuka sampai menyentuh limit switch open yang mengakibatkan motor pintu akan berhenti. Kemudian limit switch akan mengirim sinyal ke sistem bahwa pintu terbuka. Password yang salah akan diberi kesempatan 3 kali untuk memasukkan laagi. Bila sampai ke 4 masih salah maka buzzer akan aktif.

Pintu yang telah terbuka tadi akan menutup secara otomatis sampai sensor PIR yang terpasang di atas pintu bagian dalam mendeteksi adanya gerakan. Sensor akan mengirimkan sinyal ke sistem untuk mengaktifkan motor pintu bergerak menutup. Motor akan bergerak menutup sampai mengenai limit switch close. Kondisi pintu telah tertuutup akan terdeteksi kettika sistem menerima informasi dari limit switch bahwa pintu telah tertutup. Dan ketika penghuni rumah ingin keluar maka tidak perlu memasukkan password untuk membuka pintu. Pintu akan bergerak terbuka ketika sensor gerak (PIR) mendeteksi adanya pergerakan. Dan pintu akan bergerak tertutup berdasarka timer.

(19)

Terdapat satu buah mikrokontroler, menggunakan ATMEGA 8535 yang fungsinya yaitu membaca dari beberapa sensor di pinttu dan lampu penerangan taman. Data atau indikasi yang dihasilkan sensor tadi akan dikirimkan ke PC melalui media wireless. Tentunya dengan terlebih dahulu mengkonversi data keluaran dari mikrokontroler berupa data serial menjadi data Ethernet. Dari PC pemilik kantor juga bisa memberikan perintah atau mengontrol perlatan tersebut, seperti membuka dan menutup pintu, menyalkan buzzer serta mematikan lampu penerangan.

1.4.2. Keypad 3x4

Menggunakan LDR sbagai sensor untuk megetahui intensitas cahaya. Gambar rangkaian seperti dibawah ini. Menggunakan sistem pembagi tegangan output dari pembagi tegangan ini akan mengaktifkan transistor sebelum dikirim ke MCU. Terdapat variable resistor yang berfungsi untuk mengatur kepekaan dari LDR.

Gambar 11. Rangkaian sensor cahaya

(20)

INTENSITAS CAHAYA TRANSISTOR INPUT

GELAP ON 0

TERANG OFF 1

1.4.4. LIMIT SWITCH

Terdaat 2 buah limit switch yang terletak di ujung-ujung pintu. Limit switch berfungsi untuk menunjukkan posisi dari pintu keadaan terbuka atau tertutup. Saat limit switch dalam keadaan ON maka akan mengirimkan logika 0 ke port MCU. Sehingga rangkaian output dari rrangkaian ini adalah aktif low.

Gambar 12 Rangkaian limit switch Pengujian :

LIMIT SWITCH INPUT

ON GND

OFF VCC

1.4.5. LCD 2 x 16

(21)

Gambar 13 Skema Raangkaian LCD

1.4.6. DRIVER MOTOR CW & CCW

Rangkaian driver motor ini untuk menggerakkan pintu. Dikendalikan oleh 2 input. Menggunakan prinsip kerja transistor sebagai saklar. Terdapat 4 buah transistor terdiri dari 2 transistor NPN dan 2 transistor PNP. Transistor NPN akan aktif mengalirkan arus bila tegangan basis aktif high (5V) sedangkan Transistor PNP akan aktif bila basis diberi tegangan (0V). Berikut gambar ranggkaiannya

Gambar 14 Rangkaian driver motor Pengujian :

INPUT TRANSISTOR MOTOR

1 2 1 2 3 4

0 0 OFF ON OFF ON DIAM

0 1 OFF ON ON OFF CCW

1 0 ON OFF OFF ON CW

1 1 OFF ON OFF ON DIAM

1.4.7. DRIVER LAMPU PENERANGAN

(22)

arus jika terdapat arus bias pada kaki basisnya. Relay 12V digunakan untuk penggeraknya dari transistor sebelum ke beban. Relay akan aktif bila ada arus yang mengalir pada coilnya.

Gambar 15 Rangkaian driver lampu peneangan Pengujian :

INPUT OUTPUT

1 NYALA

0 MATI

1.4.8. BUZZER

Buzzer digunakan untuk informasi tanda bahaya berupa suara alarm yang terdapat pada ruang pemasangan alat, berikut adalah gambar rangkaian dari buzzer. Dimana resistor digunakan sebagai pembatas tegangan yang masuk pada buzzer.

Gambar 16 Rangkaian buzzer Pengujian :

INPUT OUTPUT

1 OFF

(23)

1.4.9. PASSIVE INFRA RED (PIR)

PIR merupakan sebuan sensor yang berasiskan inframerah. Akan tetapi tidak seperti sensor inframerah keebanyakan yang terdiri dari IR LED dan Fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran inframerah pasif yang dimiliki oleh seiap yang terdetesi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.

Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja, Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.

Ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.

(24)

Gambar 17 Rangkaian PIR

Pengujian

KONDISI TRANSISTOR OUTPU

T

ADA GERAK ON 0

TIDAK ADA GERAK OFF 1

1.4.10. MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

(25)

Gambar 18 Rangkaian Mikrokontroler Pengujian :

INPUT OUTPUT

Sensor Gerak (PIR) LCD Sensor Cahaya Buzzer

Limit Switch Open Lamppu Penerangan Limit Switch Close Motor CW/CCW Keypad

1.5. KESIMPULAN

WSN merupakan jaringan sensor nirkabel. Sistem kerja sensor pada dasarnya sama dengan sensor biasa pada umumnya. Yang membedakan sistem ini adalah proses pengiriman data. Jadi dalam perancangan ini sistem komunikai data semuanya menggunakan jaringan nirkabel dan sistem yang digunakan ini merupakan sistem minimum yang kedepannya bisa ditambahkan berbagai macam sensor tambahan sesuai dengan kebutuhannya.

(26)

Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535. Yokyakarta : Andi Publisher.

Fajar Yurnama, Tri. “ Perancangan Softwere Aplikasi Pervasive Smart Home” Atmel Inc, 2003. “Data Sheet Mikrokontroler ATMega 8535”, Atmel Inc.

Moch Harun Arrosyid 1, Ir. Anang Tjahjono 2, Epyk Sunarno 3, S.ST Implementasi Wireless Sensor Network Untuk Monitoring Parameter Energi Listrik Sebagai Peningktan Layanan Bagi Penyedia Energi Listrik.

Muhammad Hilman Kasyidi 1, Ali Husein Alasiry 2, Dedid Cahaya Happyanto 3, Budi Nur Iman 4, dengan Judul Rancang Bangun Sistem Informasi Keamanan Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler dan SMS Gateway.

www.id.wikipedia.org

Gambar

Gambar 1 Komponen Smart Office
Gambar 3 Prinsip Kerja wireless sensor network
Gambar 4 Arsitektur ATMega8535
Gambar 5 Konfigurasi pin ATMega8535
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu adanya peningkatan signifikan ekspresi faktor proangiogenik poten (VEGF-A) pada endometrium ektopik darah haid

Konstruksi baja untuk struktur gedung... Konstruksi baja jembatan untuk

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, data tingkat inflasi dan suku bunga SBI yang didapat

Proses kimia tersebut juga dapat terjadi pada logam krom yang ada di perairan, karena secara umum krom yang berada di lingkungan air berada pada kondisi ionic

Menurut hasil Riskesdas 2010, persalinan oleh tenaga kesehatan pada kelompok sasaran miskin ( Quintile 1) baru mencapai sekitar 69,3%. Sedangkan persalinan yang dilakukan oleh

[r]

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun sebagai bentuk evaluasi kinerja sekaligus merupakan tolok ukur pertanggungjawaban

menjadi lebih besar sehingga menyebabkan peningkatan pada harga jual produk. Apabila dalam waktu yang relatif lama sebagian besar pedagang melakukan hal yang sama, maka kenaikan