• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISTILAH ISTILAH DALAM PANDU HW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISTILAH ISTILAH DALAM PANDU HW"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ISTILAH-ISTILAH DALAM PANDU HW

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan merupakan satu-satunya organisasi Kepanduan yang berdiri sendiri, tanpa intervensi pemerintah. Hizbul Wathan juga satu-satunya organisasi kepanduan yang menggunakan istilah kepanduan di Indonesia, walaupun Pramuka juga merupakan organisasi kepanduan, namun tidak menggunakan istilah kepanduan dalam setiap kegiatannya.

Sebagai sebuah organisasi kepanduan, tentunya dalam beberapa hal terdapat kesamaan dengan Pramuka. Perbedaan yang paling mencolok hanyalah pada seragam dan atributnya serta beberapa istilah. Dalam postingan kali ini, akan kami jelaskan beberapa istilah dalam Kepanduan Hizbul Wathan yang wajib diketahui oleh seluruh anggota kepanduan Hizbul Wathan.

TINGKATAN DALAM ORGANISASI :

Kwartir Pusat = Organisasi kepanduan HW untuk tingkat nasional

Kwartir Wilayah = Organisasi Kepanduan HW untuk tingkat Provinsi

Kwartir Daerah = Organisasi Kepanduan HW untuk tingkat Kota atau Kabupaten

Kwartir Cabang = Organisasi Kepanduan HW untuk tingkat kecamatan / desa

Qabilah = Organisasi Kepanduan HW untuk tingkat amal usaha Muhammadiyah, baik sekolah, masjid dll.

PENGGOLONGAN PESERTA DIDIK

Athfal = Anggota kepanduan HW yang berusia antara 6 - 10 tahun

Pengenal = Anggota kepanduan HW yang berusia antara 11 - 16 tahun

Penghela = Anggota kepanduan HW yang berusia antara 17 - 20 tahun

Penuntun = Anggota kepanduan HW yang berusia antara 21 - 25 tahun

SATUAN / PENGELOMPOKAN PESERTA DIDIK

Kuntum = kumpulan terkecil anggota HW Golongan Athfal sebanyak 6 - 10 orang.

Rumpun = kumpulan atau kesatuan Kuntum yang terdiri dari 4 kuntum

Regu = kumpulan terkecil anggota HW Golongan Pengenal sebanyak 6 - 8 orang

Pasukan = kumpulan atau kesatuan Regu yang terdiri dari 4 regu

(2)

Kerabat = kumpulan atau kesatuan Kawan yang terdiri dari 4 kawan

Nafar = kumpulan terkecil anggota HW Golongan Penuntun sebanyak 6 - 8 orang

Kafilah = kumpulan atau kesatuan Nafar yang terdiri dari 4 Nafar.

SEBUTAN UNTUK PESERTA DIDIK DAN PELATIH / PEMBINA

Ramanda / Ibunda = panggilan untuk pembina, pembantu pembina dan pelatih golongan Athfal. Panggilan ini juga biasa disebutkan untuk panggilan sesama pembina / pelatih.

Rakanda / Ayunda = panggilan untuk pembina, pembantu pembina golongan pengenal, penghela dan penuntun.

Rimata = panggilan untuk pemimpin Kerabat atau pembantu pembina golongan penghela.

Rais = panggilan untuk pemimpin Kafilah atau pembantu pembina golongan penuntun.

Auladi =panggilan untuk anggota HW golongan Athfal

Ananda = panggilan untuk anggota HW golongan Pengenal

Referensi

Dokumen terkait

1) Siswa diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesiayang baik dan benar selama kegiatan ekstrakurikuler. 2) Setiap akan melakukan kegiatan kepanduan Hizbul Wathan dilakukan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai kerjasama dalam kegiatan gerakan kepanduan Hizbul Wathan kafilah penuntun Mohammad Djazman Universitas

Untuk mendiskripsikan hambatan implementasi nilai kerjasama dalam kegiatan kepanduan Hizbul Wathan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.. Untuk mendiskripsikan upaya mengatasi

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai kerjasama dalam kegiatan gerakan kepanduan hizbul wathan kafilah penuntun mohammad djazman universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi mengenai penanaman karakter disiplin dan patriotisme dalam gerakan kepanduan Hizbul Wathan di SMP Muhammadiyah

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam menanamkan Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Muhammadiyah

· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan

Implementasi Nilai Bela Negara Melalui Pendidikan Perdamaian Di Dalam Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan | Irfan Fardian, Adnan Madjid, Yulian Azhari | 235 Teknik analisis data