• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM E"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM ENDOKRIN BERBASIS

ANDROID UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA

DIDIK MA

THE DEVELOPMENT OF ENDOCRINE SYSTEM LEARNING MEDIA BASED ON ANDROID PLATFORM TO IMPROVE THE COMPREHENSION OF MADRASAH ALIYAH STUDENTS

Oleh: Puspa Hening, Heru Nurcahyo, Yuni Wibowo.

Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta puspaheningg@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android dan (2) mengetahui peningkatan pemahaman konsep sistem endokrin peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) namun dibatasi sampai tahap Develop. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 ahli media, 3 ahli materi, 3 peer reviewer, 2 guru biologi dan peserta didik kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian kualitas media pembelajaran, angket tanggapan peserta didik dan soal tes pemahaman konsep. Hasil penilaian kualitas produk dianalisis dengan statistika deskriptif dan menggunakan modus untuk mengkategorikan kualitas media pembelajaran. Peningkatan pemahaman konsep peserta didik apabila belajar dengan menggunakan media pembelajaran diukur dengan uji gain score. Hasil penelitian menunjukkan kualitas media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi, guru biologi, dan peer reviewer dikategorikan sangat baik, oleh ahli media dikategorikan baik dan respon peserta didik menunjukkan sebagian besar peserta didik setuju media ini layak digunakan. Hasil perhitungan gain score ternormalisasi sebesar 0,32. Simpulan menunjukkan media pembelajaran sistem endokrin berbasis Android ini layak digunakan dan dapat meningkatkan pemahaman konsep dengan kategori sedang.

Kata kunci: Android, endokrin, media, pembelajaran, pengembangan.

Abstract

The aims of this research were (1) to know the quality of endocrine system learning media based on Android

platform and (2) to know the students’ improvement of endocrine system comprehension by using this learning media. This research is categorized as Research and Development with 4-D model (Define, Design, Develop, and Disseminate), but restricted to the Develop stage. Subject of this research are 3 media experts, 3 endocrine system experts, 3 peer reviewers, 2 biology teachers, and grade XI students of MAN Yogyakarta 1. Instruments that used for this research are questionnaire for learning media quality assessment, students’ responses questionnaire, and concept comprehension cognitive test. The data of learning media quality assessment is analyzed by using descriptive statistics to find out the modus to classify the quality of learning media. The improvement of students’ comprehension before and after using this learning media is calculated using gain score test. The results showed that quality of learning media based on endocrine system experts, biology teachers, and peer reviewers’ assessments categorized as very good, media experts categorized this media as good, and students’ responses told that this media is eligible and decent for students learning. The calculation of gain score showed score of 0,32. The conclusion of this research is the endocrine system learning media based on Android platform is worth to use and able to improve endocrine system concept comprehension in medium category.

Keywords: Android, development, endocrine, learning, media.

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan kegiatan yang

mengandung interaksi antara guru dengan

peserta didik dan timbal balik yang berlangsung

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

belajar (Rustaman, 2003: 4). Upaya yang

dilakukan pendidik untuk dapat mencapai

tujuan-tujuan tersebut adalah dengan melibatkan

pemanfaatan komponen pembelajaran, seperti

(2)

Pembelajaran biologi menurut Djohar

(Suratsih, dkk., 2010: 8) idealnya merupakan

perwujudan dari interaksi subjek didik dengan

objek yang terdiri dari benda dan kejadian,

proses dan produk. Interaksi dengan objek dapat

terjadi secara langsung maupun secara tidak

langsung bila interaksi secara langsung dengan

objek tidak mungkin untuk dilakukan. Tidak

semua gejala dan fenomena biologi dapat

diamati secara langsung dengan mata telanjang.

Hal ini terutama yang menyangkut proses-proses

fisiologis yang terjadi di dalam tubuh, oleh

karena itu diperlukan suatu alat bantu atau media

yang dapat mendukung terjadinya proses

pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di

MAN Yogyakarta 1 pada Juli-September 2014

menunjukkan proses pembelajaran di dalam

kelas seringkali dilaksanakan dengan bantuan

media pembelajaran berbasis komputer yakni

Microsoft Power Point, buku teks, LKS, dan

permainan. Peserta didik melalui wawancara

mengeluhkan bahwa hal ini justru menimbulkan

kebosanan bagi mereka karena terlalu sering

menggunakan media tersebut di dalam kelas.

Mekanisme yang kompleks dan tidak mudah

diamati serta banyaknya jumlah organ yang

menyusun sistem endokrin seringkali menjadi

kendala bagi peserta didik untuk memahami

materi tersebut. Berdasarkan wawancara yang

telah dilakukan dengan peserta didik, sistem

endokrin dikeluhkan sebagai materi yang sulit

dipahami oleh peserta didik.

Keberadaan buku teks dan LKS yang

dimiliki peserta didik selama ini dianggap

kurang dapat memfasilitasi kebutuhan dan minat

belajar peserta didik tentang materi sistem

endokrin. Keberadaan buku teks bukan berarti

tidak efektif dalam memberikan pemahaman

konsep pada peserta didik, namun menyoroti

adanya kejenuhan peserta didik terhadap media

pembelajaran yang selama ini digunakan, maka

para pendidik perlu untuk memperhatikan trend

yang saat ini sedang berkembang di masyarakat.

Kepemilikan smartphone Android seiring

dengan kemajuan teknologi informasi menjadi

salah satu trend yang banyak menyita perhatian

peserta didik. Peserta didik juga mengatakan

bahwa pada era global ini penggunaan

smartphone Android menjadi suatu kebutuhan di

dalam kehidupan. smartphone Android juga

memiliki sisi positif apabila diisi dengan

konten-konten yang bermuatan edukasi. Aplikasi

di dalam smartphone Android dapat menjadi

sarana belajar yang menarik dan menyenangkan.

Penggunaan perangkat bergerak (mobile

devices) dalam proses pembelajaran kemudian

dikenal sebagai mobile learning (m-learning).

Kehadiran m-learning ini ditujukan sebagai

pelengkap pembelajaran yang ada serta

memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mempelajari kembali materi yang kurang

dikuasai di mana saja dan kapan saja. Hal ini

tentu dapat memberikan pengalaman yang

berbeda dalam proses pembelajaran bagi peserta

didik (Purbasari, dkk., 2013: 1-2).

Yuniarti (2012: 28) menuliskan bahwa

media pembelajaran yang baik adalah media

pembelajaran yang dapat menginterpretasikan

(3)

mudah dipahami. Hal yang paling penting untuk

ditonjolkan adalah daya tarik media melalui

pengemasan kontennya serta kepraktisan media

pembelajaran untuk digunakan. Pengembangan

media pembelajaran berbasis Android yang

dapat memvisualisasikan konsep-konsep sistem

endokrin dengan menarik sangat diperlukan

sebagai alternatif media pembelajaran yang

digunakan oleh peserta didik di madrasah.

Dengan demikian, media pembelajaran sistem

endokrin berbasis Android sebagai alat bantu

belajar biologi diharapkan dapat memenuhi

tujuan pembelajaran peserta didik dan

meningkatkan pemahaman konsep peserta didik

kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1 pada materi

sistem endokrin.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian

pengembangan (R&D) dengan model 4-D

(Define, Design, Develop, dan Disseminate)

namun dibatasi sampai tahap Develop.

Waktu dan Tempat Penelitian

Pengembangan media pembelajaran

dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret

2015, sedangkan uji coba terbatas dilakukan

pada bulan April hingga Mei 2015.

Target/Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 ahli

media, 3 ahli materi, 3 peer reviewer, 2 guru

biologi dan peserta didik kelas XI IPA MAN

Yogyakarta 1.

Prosedur

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah

Define yang terdiri dari analisis kompetensi,

analisis karakteristik peserta didik dan analisis

instruksional. Tahap kedua adalah Design yang

terdiri dari kegiatan penyusunan kerangka media

pembelajaran, penentuan sistematika dan

penyusunan instrumen penilaian kualitas produk

dan alat evaluasi. Tahap ketiga adalah Develop

yang terdiri dari kegiatan pra-penyusunan,

penyusunan, penyuntingan, revisi dan uji coba

produk. Kemudian diperoleh produk akhir

berupa media pembelajaran sistem endokrin

berbasis Android.

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan adalah angket

penilaian kualitas media pembelajaran untuk ahli

materi, ahli media, peer reviewer, guru biologi;

angket tanggapan peserta didik; dan soal tes

pemahaman konsep sistem endokrin.

Teknik Analisis Data

Data kualitas media pembelajaran berbasis

Android sistem endokrin berupa data deskriptif

kualitatif. Setelah data terkumpul dari reviewer,

dihitung frekuensi kemunculan masing-masing

kriteria yakni Sangat Baik, Baik, Cukup dan

Kurang, kemudian dihitung persentasenya

dengan menggunakan rumus:

Hasil penilaian kualitas produk dianalisis

dengan statistika deskriptif dan menggunakan

(4)

pembelajaran. Media pembelajaran dikatakan

layak apabila memiliki modus minimal baik.

Peningkatan pemahaman konsep peserta

didik apabila belajar dengan menggunakan

media pembelajaran diukur dengan uji gain score

(Hake, 1999).

Keterangan:

Sf = the final (posttest)/skor akhir Si = initial (pretest)/skor awal

Tabel 1. Interpretasi Nilai Gain Score Nilai <g> Klasifikasi

g < 0,3 Rendah

0,7 > g  0,3 Sedang

g > 0,7 Tinggi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Kualitas Media Pembelajaran

Produk yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan ini diberi nama “ESys Apps” yang merupakan akronim dari “Endocrine System Application” sebagai media pembelajaran

untuk peserta didik kelas XI IPA MAN

Yogyakarta 1. Media pembelajaran ini berisikan

materi, gambar, video, dan kuis tentang materi

sistem endokrin dapat diakses dengan

smartphone berbasis sistem operasi Android.

Media yang dihasilkan digunakan sebagai media

pembelajaran yang dapat dioperasikan secara

personal dan membantu peserta didik dalam

memahami materi biologi khususnya pada materi

sistem endokrin.

Media pembelajaran sistem endokrin

berbasis Android yang dihasilkan disusun dalam

format .apk sehingga dapat dioperasikan dengan

smartphone berbasis Android yang sudah

terinstal dengan aplikasi Adobe AIR (Adobe

Integrated Runtime). Adobe AIR berperan

sebagai aplikasi flash player sehingga aplikasi

yang sudah dikembangkan dapat dioperasikan

pada smartphone Android. Aplikasi ini dapat

diinstal pada smartphone Android dengan

kriteria minimal memiliki versi 4.0-4.0.4 (Ice

Cream Sandwich) yang sudah terinstal aplikasi

Adobe AIR di dalamnya.

Hasil penilaian kualitas media pembelajaran

oleh ahli materi ditinjau dari aspek kelayakan isi

menunjukkan bahwa sebesar 65% dikatakan

sangat baik, 23% dikatakan baik, dan 12%

dikatakan cukup oleh ahli materi. Kriteria sangat

baik memiliki frekuensi kemunculan paling

tinggi, sehingga menjadi modus dalam penilaian

ini. Hal ini menunjukkan bahwa ahli materi

menempatkan kualitas aspek kelayakan isi media

pembelajaran sistem endokrin berbasis Android

dalam kategori sangat baik.

Gambar 1. Diagram Pie Hasil Penilaian Aspek Kelayakan Isi oleh Dosen Ahli Materi

Hasil penilaian aspek kebenaran konsep

pada media pembelajaran sistem endokrin

berbasis Android oleh ahli materi menunjukkan

bahwa persentase kebenaran konsep sebesar 93%

65%

23%

12%

(5)

dikatakan benar dan 7% masih dikatakan salah.

Selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan

terhadap konsep-konsep yang dianggap masih

kurang benar dengan mencari sumber referensi

yang lebih tepat.

Gambar 2. Diagram Pie Hasil Penilaian Aspek Kebenaran Konsep oleh Dosen Ahli Materi

Hasil penilaian kualitas media pembelajaran

oleh ahli media ditinjau dari aspek tampilan,

pemrograman, dan kebahasaan menunjukkan

bahwa persentase kualitas media pembelajaran

sebesar 61% dikatakan baik, 30% dikatakan

sangat baik, dan 9% dikatakan cukup oleh ahli

media. Kriteria baik menjadi modus penilaian.

Hal ini menunjukkan bahwa ahli media

menempatkan kualitas media pembelajaran

sistem endokrin berbasis Android dalam kategori

baik.

Gambar 3. Diagram Pie Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Dosen Ahli Media

Hasil penilaian kualitas media pembelajaran

oleh peer reviewer ditinjau dari aspek kelayakan

isi, tampilan, pemrograman, dan kebahasaan

menunjukkan bahwa persentase kualitas media

pembelajaran sebesar 68% dikatakan sangat

baik, 30% dikatakan baik, dan 2% dikatakan

cukup oleh peer reviewer. Kriteria sangat baik

menjadi modus penilaian. Hal ini menunjukkan

bahwa peer reviewer menempatkan kualitas

media pembelajaran sistem endokrin berbasis

Android dalam kategori sangat baik.

Gambar 4. Diagram Pie Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Peer Reviewer

Hasil penilaian kualitas media pembelajaran

oleh guru biologi ditinjau dari aspek kelayakan

isi, tampilan, pemrograman, dan kebahasaan

menunjukkan bahwa persentase kualitas

kelayakan media pembelajaran sistem endokrin

berbasis Android secara keseluruhan ditinjau

dari empat aspek tersebut sebesar 62% dikatakan

sangat baik dan 38% dikatakan baik oleh guru

biologi. Kriteria sangat baik menjadi modus

penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa guru

biologi menempatkan kualitas media

pembelajaran sistem endokrin berbasis Android

dalam kategori sangat baik.

93%

7%

Benar Salah

30%

61%

9%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

68%

30%

2%

Sangat Baik

Baik

Cukup

(6)

Gambar 5. Diagram Pie Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Guru Biologi

Berdasarkan penilaian yang diperoleh dari

ahli materi, ahli media, peer reviewer dan guru

biologi menunjukkan bahwa media pembelajaran

dikategorikan dengan kualitas sangat baik dan

baik. Kualitas tersebut menunjukkan media

pembelajaran ini layak untuk digunakan dalam

kegiatan pembelajaran di kelas karena memiliki

modus penilaian minimal baik.

Firmantika dan Mukminan (2014: 158)

menjelaskan bahwa kelayakan pada aspek isi

atau materi menunjukkan bahwa dengan

menggunakan media, materi pelajaran menjadi

lebih mudah dan jelas dipahami peserta didik.

Aspek media yang terdiri dari aspek tampilan

dan pemrograman menunjukkan bahwa dengan

menggunakan media, dapat memperlancar proses

penyampaian informasi karena dikemas secara

lebih menarik dan up-to-date. Aspek kebahasaan

menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan

komunikatif dan mudah dipahami peserta didik.

Aspek-aspek ini saling mendukung satu sama

lain dan menjadi satu kesatuan utuh yang

menjadikan media pembelajaran ini dinilai layak

digunakan.

Selanjutnya pada tahap uji coba terbatas,

tanggapan peserta didik terhadap media

pembelajaran sistem endokrin berbasis Android

menunjukkan sebesar 79% peserta didik setuju,

11% kurang setuju, 9% sangat setuju dan 1%

tidak setuju bahwa aspek-aspek yang

dikembangkan dalam media pembelajaran ini

layak untuk disajikan.

Gambar 6. Diagram Pie Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Peserta Didik

Media ini diberi tanggapan positif (sangat

setuju dan setuju) oleh peserta didik sebesar 88%

dan tanggapan negatif (kurang setuju dan tidak

setuju) sebesar 12%. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa aspek-aspek yang dikembangkan dalam

media pembelajaran ini layak dan telah

memenuhi persyaratan dan kriteria untuk

digunakan dalam pembelajaran sistem endokrin.

Hasil Uji Pemahaman Konsep

Hasil uji pemahaman konsep dengan pretest

dan posttest menunjukkan persentase untuk

rata-rata nilai pretest sebesar 44, sedangkan rata-rata

nilai posttest mengalami kenaikan menjadi 62.

Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai gain

score sebesar 0,32 yang menunjukkan

62%

38%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

9%

79%

11%

1%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

(7)

peningkatan pemahaman peserta didik sebelum

dan sesudah menggunakan media pembelajaran

termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukkan

media pembelajaran yang digunakan memiliki

efektivitas sedang untuk meningkatkan

pemahaman konsep peserta didik sesuai dengan

interpretasi nilai gain score yang termasuk

klasifikasi sedang (Hake, 1999).

Tabel 2. Hasil Pretest dan Posttest Peserta Didik Kelas XI IPA 3

Nilai Pretest Posttest

Nilai Terendah 20 45

Nilai Tertinggi 70 75

Rata-Rata 44 62

Gain Score 0,32

Kategori Gain Score Sedang

Komentar dan saran oleh peserta didik yakni

secara keseluruhan penilaian dari responden

menyatakan bahwa media mempermudah

pemahaman peserta didik terhadap materi

pembelajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai

(2002: 2) menjelaskan bahwa media

pembelajaran dapat mempertinggi proses

pembelajaran yang selanjutnya diharapkan dapat

mempertinggi hasil belajar yang dicapai peserta

didik.

Pernyataan tersebut sejalan dengan Hamalik

(Arsyad, 2011: 15), yang mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses

pembelajaran dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap peserta didik. Kemampuan media

pembelajaran untuk dapat meningkatkan

pemahaman konsep dikarenakan media

pembelajaran memiliki fungsi atensi yaitu

menarik dan mengarahkan perhatian peserta

didik untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran,

fungsi kognitif bahwa lambang visual atau

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mengingat informasi atau pesan

yang terkandung dalam gambar, dan fungsi

kompensatoris membantu peserta didik yang

lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Penggunaan gambar, teks, dan video pada media

pembelajaran sistem endokrin berbasis Android

memunculkan fungsi-fungsi tersebut sehingga

dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta

didik.

Dale (Arsyad, 2007: 23) mengemukakan

bahwa bahan-bahan audio visual dapat

memberikan banyak manfaat asalkan guru

berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kemp

dan Dayton (1985: 3-4) menjelaskan bahwa

peran guru dapat berubah ke arah yang lebih

positif, beban guru untuk penjelasan yang

berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat

dikurangi sehingga ia dapat memusatkan

perhatian kepada aspek penting dalam proses

belajar mengajar.

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, kelebihan dari media pembelajaran ini

adalah produk sudah memuat konsep-konsep

sistem endokrin secara lengkap dengan tampilan

yang menarik, dilengkapi gambar ilustrasi dan

video yang lengkap untuk mendukung peserta

didik dalam memahami materi serta mini quiz

yang disajikan seperti permainan. Kelemahan

(8)

saat diuji coba hanya dapat dioperasikan pada

smartphone berbasis Android dengan kriteria

minimum versi Android 4.0-4.0.4 (Ice Cream

Sandwich) dan adanya aplikasi pendukung

(plug-in) yang diperlukan untuk mengoperasikan

media ini sehingga membuat ukuran file semakin

besar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

kualitas media pembelajaran sistem endokrin

berbasis Android dikategorikan sangat baik

menurut ahli materi, guru biologi dan peer

reviewer; baik menurut ahli media; dan respon

sebagia besar peserta didik setuju media

pembelajaran ini layak digunakan. Media

pembelajaran sistem endokrin berbasis Android

yang dikembangkan mampu meningkatkan

pemahaman konsep sistem endokrin pada peserta

didik kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1 dengan

nilai gain score ternormalisasi sebesar 0,32 yang

termasuk kategori sedang.

Saran

Media pembelajaran sistem endokrin

berbasis Android ini perlu dikembangkan lebih

lanjut dengan memuat materi yang kontekstual

dengan kehidupan sehari-hari. Kerjasama dengan

kalangan pendidikan serta industri sangat

prospektif untuk pemanfaatan media ini secara

luas.

DAFTAR PUSTAKA

Firmantika, Lusty dan Mukminan. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk Menanamkan Kesadaran Lingkungan Bagi Siswa SMP. Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 2, 2014. Hlm. 155-164.

Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Score. AERA-D-American Educational Research

Association’s Division D, Measurement and

Research Methodology. Diakses dari

http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Analyz ingChange-Gain.pdf pada tanggal 26 April 2015.

Kemp, J. E. & Dayton, D. K. (1985). Planning Instructional Media. Cambridge: Harper & Row Publishers, New York.

Purbasari, Rohmi Julia, M. Shohibul Kahfi dan Mahmuddin Yunus. (2013). Pengembangan

Aplikasi Android sebagai Media

Pembelajaran Matematika pada Materi Dimensi Tiga untuk Siswa SMA Kelas X. Artikel Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rustaman, Nuryani Y. (2005). Strategi Belajar dan Mengajar Biologi. Malang: UM.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (1992). Media Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Suratsih. (2010). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP SMA di Yogyakarta. Penelitian Unggulan UNY (Multitahun). Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY.

Gambar

Gambar 3. Diagram Pie Hasil Penilaian Media Pembelajaran oleh Dosen Ahli Media
Gambar 5. Diagram Pie Hasil Penilaian Media

Referensi

Dokumen terkait

merupakan aset perusahaan yang sangat berharga. Dibutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup lama untuk membangun reputasi dan citra merek agar suatu citra merek itu mudah di

Berdasarkan kedalamannya, pondasi dibagi menjadi dua yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.Pondasi dangkal disebut pondasi langsung , pondasi ini digunakan apabila

Dengan hormat, dengan ini kami sampaikan Jadwal Kuliah Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 Program Studi Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas

Penurunan populasi disebabkan oleh sejumlah faktor, baik oleh faktor alami maupun faktor manusia., baik di darat maupun di lingkuangan laut, di antaranya kehilangan habitat

Berdoa buat seluruh pengurus Distrik 2 agar tetap solid dan kompak dan setiap program yang direncanakan dapat berjalan dan menjadi berkat untuk cabang- cabang

Adapun variabel yang secara statistik berhubungan den- gan perilaku tes HIV pada Tabel 2 adalah ketersediaan sumber informasi dari keluarga (nilai p = 0,045), dari kader

Penerapan pembelajaran berbasis kontekstual yang diterapkan adalah Relating yaitu: siswa dibimbing untuk menghubungkan pemahamannya akan aturan-aturan yang sudah

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam pengelola pembelajaran matematika dan prestasi belajar matematika dengan menerapkan model