• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH INVESTASI STUDI KASUS TERHADAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH INVESTASI STUDI KASUS TERHADAP"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH INVESTASI

STUDI KASUS TERHADAP MINAT INVESTASI PERUSAHAAN

PERUSAHAAN UNI EROPA TERHADAP PELUANG INVESTASI YANG

BESAR DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:

NAMA: YUSTISIA PUTRI ERNITA

NPM: 1106073876

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penulisan...

BAB II ISI

A. Ringkasan Kasus Posisi... B. Pembahasan Masalah...

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan... B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian suatu negara, terlebih lagi bagi negara berkembang sangat ditentukan dari pertumbuhan penanaman modal asing. Arus penanaman modal asing bersifat fluktuatif, tergantung dari iklim investasi negara yang bersangkutan. Bagi negara penanam modal, sebelum melakukan investasi terlebih dahulu akan dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek yang turut mempengaruhi iklim penanaman modal, seperti kesempatan ekonomi, kepastian hukum, dan stabilitas politik.

Berbagai studi tentang penanaman modal asing telah menunjukkan bahwa motif suatu perusahaan menanamkan modalnya di suatu negara adalah mencari keuntungan. Keuntungan tersebut dapat diperoleh dari berbagai faktor:

1. Upah buruh yang murah

Untuk menekan biaya produksi, perusahaan negara-negara maju melakukan investasi di negara negara berkembang dengan tujuan untuk mendapatkan upah butuh yang murah. Kebanyakan negara berkembang memiliki tenaga kerja yang melimpah, dengan tingkat upah yang jauh lebih murah dibandingkan upah burruh untuk pekerjaan yang sama di negara negara maju. Dengan menanamkan modal di negara berkembang yang memiliki tenaga kerja yang melimpah, para investor dapat mengembangkan modalnya atau usahanya dengan ongkos biaya yang murah.

2. Dekat dengan sumber bahan mentah

Bahan mentah merupakan faktor yang sangat penting dalam proses produksi. Kebanyakan negara-negara maju memiliki bahan mentah yang sangat terbatas, sedangkan negara-negara berkembang memiliki bahan mentah yang belum dieksploitasi. Untuk itulah, negara-negara maju melakukan penanaman modal dengan memindahkan industrinya ke negara negara berkembang dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari dekatnya bahan mentah, sehingga perusahaan perusahaan tersebut tidak perlu lagi mengimpor bahan mentah yang memakan waktu dan biaya.

(4)

Negara negara maju berusaha untuk menanamkan modalnya di negara lain dengan tujuan untuk menjaga hasil produksinya. Paling tidak ada tiga alasan mengapa investor datang ke suatu negara:

a. Mengamankan komoditi ekspor dan mengambil keuntungan dari rendahnya upah buruh dalam menghasilkan produk-produk teknologi yang rendah;

b. Memperoleh akses terhadap pasar konsumen yang lebih besar;

c. Mengambil keuntungan dari strktur sosial, politik, dan ekonomi yang unik yang tidak mudah ditiru oleh negara lain.

Negara negara berkembang merupakan pasar yang sangat efektif untuk memasarkan hasil produksi dari negara negara maju. Dengan adanya pasar baru, hal tersebut akan membawa keuntungan tersendri bagi negara penananam modal asing.

4. Royalti dari alih tekonologi

Penanaman modal asing seringkali diikuti dengan alih teknologi. Negara investor akna mendapatkan keuntungan dari proses transfer teknologi melalui penjualan hak merek, paten, dan rahasia dagang.

5. Penjualan bahan baku dan suku cadang

Investor asing juga dapat memeproleh keuntungan dari penjualan bahan baku. Hal ini terkait dengan ciri negara berkembang, yaitu bekum dapat memproduksi bahan baku yang memadai yang dapat dijadikan barang jadi.

6. Insentif lainnya

Faktor lain yang menarik investor asing dalam menanamkan modalnya adalah adanya insentif lain, misalnya tax holiday (pembebasan pajak). Di beberapa negara, pemerintah masih memberikan fasilitas pembebasan pajak untuk menarik investor agar menanamkan modalnya di Indonesia.

7. Status khusus negara negara tertentu dalam perdagangan internasional

Tujuan lain dari penanaman modal di luar negeri adalah karena status khusus negara negara tertentu dalam perdagangan internasional. Misalnya investor lebih tertarik membuka usaha di negara negara berkembang yang masih berstatus GSP (General System of Preferences) dari negara maju. Dengan demikian, eskpor yang dilakukan oleh negara yang memiliki status GSP tersebut lebih menguntungkan daripada negara yang tidak lagi memiliki status GSP.

(5)

1. Mengapa Indonesia memerlukan modal asing?

2. Bagaimana ketentuan umum, asas dan tujuan, kebijakan dasar penanaman modal, bentuk badan usaha, dan perlakuan terhadap penanaman modal dalam menginvestasikan modal asingnya dalam negeri, khususnya Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Terdapat dua tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari Penulis melakukan penulisan makalah ini adalah Penulis ingin mengetahui sejauh mana Indonesia memerlukan penanaman modal asing dalam negeri dan peraturan peraturan yang mengatur penanaman modal asing dalam penanaman modal, bentuk badan usaha, dan perlakuan terhadap penanaman modal yang harus dilakukan dan dipenuhi berkaitan dengan penanaman modal asing dalam negeri, khususnya Indonesia.

BAB II

ISI

A. Ringkasan Kasus Posisi

Uni Eropa (UE) memiliki minat yang besar untuk berinvestasi di Indonesia dan banyak perusahaan-perusahaan dari UE yang telah hadir di Indonesia: ada lebih dari 700 perusahaan Eropa yang telah memiliki perwakilan di Indonesia yang bergerak dalam berbagai sektor, di mana sektor yang paling diminati adalah manufaktur, migas, pertambangan dan perbankan. UE juga memiliki minat besar untuk berinvestasi dalam sektor infrastruktur di Indonesia.

(6)

untuk meningkatkan investasi masih besar. UE merupakan sumber investasi terbesar di dunia, namun baru sebagian kecil saja dari investasi UE di Asia yang masuk ke Indonesia.

Para investor dari Eropa memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia dalam hal:

(1) Lapangan kerja – Investasi UE yang telah ada saat ini menghasilkan lebih dari 500.000 lapangan kerja di Indonesia. Akan tetapi, tingkat penggandaannya jauh lebih besar: satu investor UE baru-baru ini telah melaksanakan suatu kajian independen untuk melihat manfaat tambahan tidak langsung berupa lapangan kerja dari investasinya dalam perekonomian Indonesia – selain memiliki sekitar 10.000 karyawan langsung, kajian tersebut mengidentifikasikan bahwa 150.000 orang Indonesia dipekerjakan dalam sektor perdagangan grosir dan ritel yang terkait dengan produk-produk perusahaan tersebut.

(2) Alih teknologi - Dengan memperluas investasi, perusahaan-perusahaan Eropa membawa teknologi ke pasar Indonesia – yang memberikan tambahan nilai intelektual dan kapasitas secara lokal. Sebagai contoh, sebuah perusahaan di Bandung menjalin kemitraan dengan Airbus dan saat ini memproduksi secara lokal di Indonesia penopang (strut) yang menyatukan sayap Airbus A380 ke badan pesawat,

Ada banyak peluang investasi di Indonesia, termasuk infrastruktur, perekonomian ramah lingkungan, jasa dan manufaktur. Indonesia telah memperkirakan jumlah kebutuhan infrastrukturnya adalah sebesar US$ 21 milyar dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Selain itu, berbagai peluang juga ada di sektor ramah lingkungan terkait dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya sebesar 26% pada tahun 2020 dengan sumberdayanya sendiri dan sebesar 41% dengan bantuan dari dunia internasional.1

B. Pembahasan Masalah

1. Mengapa Indonesia memerlukan modal asing

Berikut adalah alasan alasan mengapa Indonesia memerlukan modal asing: a. Mendorong pertumbuhan ekonomi;

b. Memperluas lapangan kerja;

c. Mengembangkan industri substitusi impor untuk menghemat devisa;

d. Mendorong berkembangnya industri barang barang eskpor non migas untuk mendapatkan devisa;

1 Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Investasi,

(7)

e. Meningkatkan pembangunan daerah daerah tertinggal

Sesuai dengan yang dipaparkan oleh Uni Eropa dalam hal manfaat dari penanaman modal asing di Indonesia, yaitu:

a. Penambahan lapangan kerja

Lapangan kerja yang ada di Indonesia akan bertambah, dengan demikian akan mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. Selain itu, dengan bertambahnya lapangan kerja, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Lapangan kerja yang dibangun juga akan meningkatkan pembangunan dari daerah daerah yang tertinggal.

b. Alih tekonologi

Dengan memperluas investasi, perusahaan-perusahaan Eropa membawa teknologi ke pasar Indonesia – yang memberikan tambahan nilai intelektual dan kapasitas secara local. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi lokal. Selain itu, dengan beralihnya teknologi, akan memancing berkembangnya industri substitusi impor untuk menghemat devisa. Selain itu, dengan adanya alih tekonologi dari perusahaan asing, akan mendorong berkembangnya industri barang barang ekspor non migas untuk mendapatkan devisa.

2. Syarat Syarat untuk Berinvestasi di Indonesia

Terdapat tiga ketentuan umum dalam syarat penanaman modal asing di Indonesia:

a. Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang Undang No 25 tahun 2007 tentang penanaman modal disebutkan bahwa penananaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya, maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

b. Perusahaan joint venture yang saham asingnya mencapai 95%, tetap perusahaan Indonesia. Hal ini diakrenakan perusahaan joint venture tersebut berbentuk perseroan terbatas dan didirikan menurut hukum indonesia. Sehingga perseroan tersebut tunduk pada ketentuan peraturan perundang undangan indonesia, dalam hal ini adalah Undang Undang Perseroan Terbatas No 40 tahun 2007.

(8)

semua sektor wilayah negara Republik Indonesia. Dalam penjelasan pasal ini juga disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia” adalah semua penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau portofolio.

Berdasarkan ketentuan umum tersebut, dapat disimpulkan bahwa, apabila UE berminat untuk melakukan investasi di Indonesia, maka ketentuan ketentuan umum tersebut harus dipatuhi, yaitu:

a. Penanaman modal asing yang dilakukan di Indonesia harus merupakan suatu bentuk usaha. Bentuk usaha yang didirikan harus merupakan perusahaan patungan atau joint venture.

b. Bentuk usaha joint venture yang didirikan oleh penanam modal asing dengan lokal harus merupakan suatu perusahaan, yang didirikan di wilayah Indonesia dan dengan demikian perusahaan tersebut tunduk dan patuh pada peraturan perundang undangan indonesia, dalam hal ini, Undang Undang Perseroan Terbatas No 40 tahun 2007.

c. Apapun bentuk usaha yang didirikan oleh penanam modal asing, terhadapnya berlaku ketentuan Undang Undang Penanaman Modal No 25 tahun 2007, dan undang undang ini berlaku terhadap semua sektor usaha.

3. Asas dan Tujuan

Berdasarkan Pasal 3 Undang Undang No 25 tahun 2007, disebutkan bahwa penanaman modal asing diselenggarakan berdasarkan asas asas berikut:

a. Kepastian Hukum.

b. Perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara.

Asas ini dianut oleh GATT/WTO dalam The Most Favored Nation Principle. c. Akuntabilitas.

d. Prinsip keterbukaan.

Asas ini dianut oleh GATT/WTO dalam The Most Favored Nation Principle. e. Tujuan dari penanaman modal yang dilakukan oleh penanam modal asing

sama dengan tujuan penanaman modal di negara negara berkembang lainnya.

Berdasarkan asas dan tujuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, apabila UE berminat untuk melakukan investasi di Indonesia, maka ketentuan ketentuan umum tersebut harus dipenuhi, yaitu:

(9)

tindakan dalam penanaman modal. Dalam hal UE melakukan penanaman modal asing di Indonesia, kebijakan kebijakan yang diambil haruslah berdasarkan hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia.

b. Dalam asas perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara, Tidak boleh adanya perbedaan perlakuan antara satu investor asing dengan investor asing lainnya, misalnya antara investor asing dari Perancis dibedakan dengan investor asing asal USA.

c. Dalam asas akuntabilitas ditetapkan bahwa dalam setiap kegiatan dan hasil akhir dari penyelenggaraan penanaman modal harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Jadi, dalam hal UE melakukan penanaman modal asing di Indonesia, usaha yang dilakukannya harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat, dalam hal ini, usaha yang dilakukan tidak boleh merugikan dan menyusahkan rakyat. d. Dalam asas keterbukaan, penanaman modal yang dilakukan oleh, dalam hal

ini UE, harus memperhatikan hak hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang jujur, dan tidak diskriminatif terhadap penanaman modal tersebut.

4. Kebijakan Dasar Penanaman Modal

Berdasarkan Pasal 4 Undang Undang No 25 tahun 2007, disebutkan bahwa kebijakan dasar penanaman modal adalah sebagai berikut:

a. mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal untukpenguatan daya saing perekonomian nasional;

b. mempcrcepat peningkatan penanaman modal.;

c. memberi perlakuan yang sama bagi penanam modal asing dalam negeri dan penanam modal asing dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional; d. menjarnin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan kemanan berusaha bagi

penanam modal sejak proses pengurusan perizinan sampai dengan berakhirnya kegiatan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

(10)

Berdasarkan kebijakan dasar penanaman modal tersebut, dapat dikatakan bahwa apabila UE melakukan investasi di Indonesia, UE akan mendapatkan jaminan kebijakan dalam bidan penanaman modal seperti yang telah disebutkan diatas. Jadi, penanaman modal yang dilakukan oleh UE akan lebih terjamin.

5. Bentuk Badan Usaha

Berdasarkan Pasal 5 ayat 2 Undang Undang No 25 tahun 2007, bentuk badan usaha yang diperbolehkan untuk penanaman modal asing harus berbentuk PT kecuali ditentukan lain oleh undang undang, misalnya dalam bidang Migas dan Pendidikan. Tetapi dalam hal dilakukannya Joint Venture Agreement, maka bentuk usaha yang harus didirikan adalah Perusahaan Terbatas (PT).

Dalam Pasal 5 ayat 3 dikatakan bahwa penanam modal dalam negeri dan asing yang melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dilakukan dengan:

a. Mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas; b. Membeli saham;

c. Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Dalam hal UE akan melakukan investasi di Indonesia, dan melalui Joint Venture Agreement, bentuk badan usaha yang harus didirikan adalah PT.

6. Perlakuan Terhadap Penananaman Modal

a. Pada pasal 6 ayat 1 dikatakan bahwa pemerintah memberikan perlakuan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal dari negara manapun yang melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

Jadi, dengan secara tegas disebutkan disini bahwa penanam modal dari negara manapun dijamin tidak akan mendapatkan diskriminasi antara yang lainnya jika melakukan penanaman modal di Indonesia.

b. Indonesia tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi kecuali dengan undang undang. Ganti rugi berdasarkan harga pasar. Penyelesaian sengketa diserahkan kepada Arbitrase.

(11)

Dalam ayat 2 disebutkan bahwa dalam hal pemerintah melakukan tindakan nasionalisasi, pemerintah akan memberikan konpensasi yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan harga pasar. Maksud dari pasal ini adalah, bahwa yang dimaksud dengan “harga pasar” adalah harga yang ditentukan menurut cara yang digunakan secara internasional oleh penilai independen yang ditunjuk oleh para pihak.

Kemudian dalam ayat 3 dikatakan bahwa, jika diantara kedua belah pihak tersebut tidak tercapai kesepakatan tentang konpensasi atau ganti rugi tersebut, penyelesaiannya dilakukan dengan melalui arbitrase. Dalam penjelasan Pasal 7 ayat 3 juga diterangkan bahwa yang dimaksud dengan “Arbitrase” adalah cara penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan yang didasarkan pada kesepakatan tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Jika pemerintah melakukan nasionalisasi dan tidak tercapai kesepakatan mengenai besarnya ganti rugi dan bagaimana cara pembayarannya, sengketa ini akan dibawa kepada DewanArbitrase dari International Center for Settlement of Investment Dispute (ICSID). Ketentuan ini telah diatur oleh Konvensi ICSID dan telah diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang Undang No 5 tahun 1968.

(12)

BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kasus diatas adalah:

a. Peluang Investasi negara negara UE di Indonesia sangat besar. Selain manfaat manfaat yang akan diperoleh dari UE, peraturan perundang undangan di Indonesia sangat mendukung adanya penanaman modal asing. Hal ini dibuktikan dengan disebutkannya secara tertulis dalam undang undang, misalnya jaminan secara tersurat bahwa tidak akan perlakuan diskriminatif terhadap penanam modal asing dan adanya jaminan kepastian hukum dari pemerintah terhadap penanam modal asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia.s

b. Selain manfaat yang akan diperoeleh dari negara negara UE sebagai penanam modal asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia, terdapat manfaat manfaat yang dapat diambil oleh masyarakat indonesia dan pemerintah dalam hal adanya penanaman modal asing di Indonesia, seperti:

1. Penambahan lapangan kerja bagi masyarakat indonesia, sehingga dapat menekan tingkat pengangguran yang besar;

2. Adanya alih tekonologi sehingga diharapkan masyarakat indonesia dapat belajar banyak dengana adanya perusahaan hasil Joint Venture ini;

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Rajagukguk, Erman. Hukum Investasi dan Pembangunan. Jakarta: Universitas Indonesia, Fakultas Hukum, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

This permission does not extend to binding multiple chapters of the book, photocopying or producing copies for other than personal use of the person creating the copy, or

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan bermakna untuk sel radang akut (neutrofil) dengan nilai p=0,638 (p>0,05) dan sel radang kronis (makrofag)

tif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan penilaian, tanggapan,saran-saran, dan angket yang diperoleh yang diperoleh dari reviu ahli desain pembelajaran, ahli

Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel yang digunakan diukur dengan mempergunakan model skala 5 tingkat (likert) yang memungkinkan pemegang polis dapat

Ada pun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “apakah melalui penerapan strategi Multiple Intelligence dapat meningkatkan aktivitas belajar

Hingga kuartal I 2012, total outstanding kredit konsumsi perseroan men- capai Rp 40,7 triliun, naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun

Pil pagi disebut juga kontrasepsi pasca coitus (post coital contraception) merupakan pil berisi esterogen dosis tinggi yang diminum pada pagi hari setelah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa tindak tutur ilokusi pada aktor dalam pementasan drama