• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH CSR DAN IMPLIKASINYA PADA IKLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH CSR DAN IMPLIKASINYA PADA IKLIM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

CSR DAN IMPLIKASINYA PADA IKLIM

PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR)

Disusun Oleh: KELOMPOK MATERI 4

AHMAD ZAINUL ABIDIN 14.05.311.00061

MOH. FAJAR 14.05.311.00072

DWI RAMA MUSTIKA 14.05.311.00056

FARIS ALKOMI 13.05.311.00158

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmad, hidayah dan inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah dengan judul “CSR DAN IMPLIKASINYA PADA IKLIM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA”sebagai tugas mata kuliah Corporate Social Responsibility. Dalam penulisan makalah ini kami banyak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu agar penulisan makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Dengan makalah ini penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Rumusan Masalah...2

1.3. Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1. CSR dan Implikasinya pada iklim penanaman Modal di Indonesia...3

BAB III PENUTUP...13

1. Kesimpulan...13

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

CSR adalah kepanjangan dari Corporate Social Responsibility yang berarti tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan tersebut berdiri atau lingkungan yang terdampak dari perusahaan tersebut. CSR memang belum begitu luas di kenal masyarakat Indonesia, namun telah menjadi sebuah kewajiban dari perusahaan.

Di Indonesia sendiri aturan mengenai CSR sudah dibukukan dan masuk kedalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM) Pasal 74 UU PT yang menyebutkan bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Jika tidak dilakukan, maka perseroan tersebut bakal dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(5)

bertentangan dengan prinsip kerelaan, CSR juga akan memberi beban baru kepada dunia usaha. Apalagi kalau bukan menggerus keuangan suatu perusahaan.

Pikiran-pikiran yang menyatakan kontra terhadap pengaturan CSR menjadi sebuah kewajiban, disinyalir dapat menghambat iklim investasi baik bagi perseroan yang sudah ada maupun yang akan masuk ke Indonesia. Atas dasar berbagai pro dan kontra itulah tulisan ini diangkat untuk memberikan urun rembug terhadap pemahaman CSR dalam perspektif kewajiban hukum.

2. Rumusan Masalah

Dari latarbelakang masalah tersebut, maka permasalahan yang akan di kaji dalam tulisan ini adalah bagaimana CSR dan Implikasinya pada iklim penanaman Modal di Indonesia?

3. Tujuan Penulisan Makalah

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

1. CSR dan Implikasinya pada iklim penanaman Modal di Indonesia

Iklim penanaman modal di Indonesia telah lama mengalami peningkatan, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara mandiri. Hal tersebut secara tidak langsung mengundang para investor asing yang hendak memperluas jaringan perusahaannya di Indonesia dengan cara menanam modal. Banyak penanam modal yang kerap kali menimbulkan masalah karena melupakan tanggung jawabnya terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Oleh karena itu penanaman modal di Indonesia telah memiliki aturan tersendiri yaitu tecantum pada Undang – Undang Penanaman Modal (UUPM) dan Undang – Undang Perseroan Terbatas (UUPT)

Pengerian Penanaman modal dalam UUPM No. 25 Tahun 2007, Pasal 1 angka 1 dinyatakan bahwa ”Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia”. Secara garis besar tujuan dari dikeluarkannya UU PM tentunya disamping memberikan kepastian hukum juga adanya transparansi dan tidak membeda-bedakan serta memberikan perlakuan yang sama kepada investor dalam dan luar negeri.

Dengan adanya kepastian hukum dan jaminan kenyamanan serta keamanan terhadap investor, tentunya akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global yang merosot sejak terjadinya krisis moneter. Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal diharapkan mampu untuk :

a) Menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

b) Menciptakan lapangan kerja

c) Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan

(7)

e) Mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing.

Faktor yang diharapkan saat terbentuknya UU PM, didasarkan pada semangat ingin menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif yang salah satu aturannya mengatur tentang kewajiban untuk menjalankan CSR. Bagi pelaku usaha (pemodal baik dalam maupun asing) memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan CSR baik dalam aspek lingkungan, sosial maupun budaya.

Penerapan kewajiban CSR sebabagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal , Pasal 15 huruf b menyebutkan ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Jika tidak dilakukan maka dapat diberikan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan, hingga pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal (Pasal 34 ayat (1) UU No. 25 Tahun 2007). Sedangkan yang dimaksud “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap jawabnya dalam mengelola lingkungan. ”Pengalaman menunjukkan, bahwa banyak sekali perusahaan yang hanya melakukan kegiatan operasional tetapi kurang sekali memberikan perhatian terhadap kepentingan sosial”. Beberapa contoh kasus , seperti : lumpur Lapindo di Porong, lalu konflik masyarakat Papua dengan PT. Freeport Indonesia, konflik masyarakat Aceh dengan Exxon Mobile yang mengelola gas bumi di Arun, pencemaran oleh Newmont di Teluk Buyat dan sebagainya.

(8)

maupun Menteri Keuangan sejak tahun 1997. ”oleh karena itu, perusahaan yang ada di Indonesia sudah waktunya turut serta memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dimana perusahaan itu berada”.

Tren globalisasi menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sudah menjadi hal yang mendesak bagi kepentingan umat manusia secara keseluruhan. Lingkungan hidup yang sehat merupakan bagian dari hak azasi manusia. Di Inggris dan Belanda misalnya, CSR menjadi sebuah penilaian hukum oleh otoritas pasar modal, disamping penilaian dari publik sendiri. ”Kalau perusahaan itu tidak pernah melakukan CSR justru kinerja saham di bursa saham kurang bagus”.

CSR dalam konteks penanaman modal sesuai undang – undang yang mengaturnya, mempunyai tujuan sebagai berikut :

a) Sebagai instrumen untuk mengurangi praktek bisnis yang tidak etis. Oleh karena itu harus dibantah pendapat yang menyatakan CSR identik dengan kegiatan sukarela, dan menghambat iklim investasi. CSR merupakan sarana untuk meminimalisir dampak negatif dari proses produksi bisnis terhadap publik, khususnya dengan para stakeholdernya. Maka dari itu, sangat tepat apabila CSR diberlakukan sebagai kewajiban yang sifatnya mandatory dan harus dijalankan oleh pihak perseroan selama masih beroperasi.

b) Bermanfaatnya keberadaan prusahaan terhadap lingkungan sekitar, sehingga dapat menjalankan misinya untuk meraih optimalisasi profit, sekaligus dapat menjalankan misi sosialnya untuk kepentingan masyarakat.

c) Tanggung jawab penanam modal yang terealisasi melalui CSR diperlukan untuk mendorong iklim persaingan usaha yang sehat, memperbesar tanggung jawab lingkungan dan pemenuhan hak dan kewajiban serta upaya mendorong ketaatan penanam modal terhadap peraturan perundang-undangan.

(9)

ditolak. Ada kewajiban bagi setiap penanam modal yang datang ke Indonesia wajib mentaati aturan atau hukum yang berlaku di Indonesia, apapun bentuknya. Indonesia masih menjanjikan bagi investor dalam maupun asing. Sumber daya alam masih merupakan daya tarik tersendiri dibandingkan negara-negara sesama ASEAN dalam posisi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Kondisi tersebut dapat terwujud apabila diimbangi dengan manfaat dari kesiapan peningkatan mutu infrastrukturt, manusia, pengetahuan dan fisik.

UU PM memberikan jaminan kepada seluruh investor, baik asing maupun lokal, berdasarkan asas kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara, kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

(10)

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Iklim Penanaman Modal”,(Online),

( http://belajarhukumbisnis.blogspot.com/2012/06/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-dalam.html, diakses tanggal 26 November 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap

Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel yang digunakan diukur dengan mempergunakan model skala 5 tingkat (likert) yang memungkinkan pemegang polis dapat

Input Nilai Siswa Admin.. Gambar 2 menunjukkan interaksi yang dilakukan antara admin dengan sistem. Use case olah data kelas adalah aktivitas yang dilakukan admin

Dapat dikatakan bahwa komunitas moluska bentik di perairan sekitar PLTU Grati tersebut berada dalam kondisi yang cukup stabil.. Secara umum, kekayaan jenis moluska di

Pil pagi disebut juga kontrasepsi pasca coitus (post coital contraception) merupakan pil berisi esterogen dosis tinggi yang diminum pada pagi hari setelah

Ada pun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “apakah melalui penerapan strategi Multiple Intelligence dapat meningkatkan aktivitas belajar

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

Hingga kuartal I 2012, total outstanding kredit konsumsi perseroan men- capai Rp 40,7 triliun, naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun