• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pendidikan Karakter terhadap Ket

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peranan Pendidikan Karakter terhadap Ket"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Pendidikan Karakter Terhadap Ketahanan

Nasional Negara Indonesia

Dwi Ariyantoni Nugroho 11/316297/FI/03582

Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

(2)

1.1 Latar Belakang Masalah

Persoalan mengenai karakter dan jati diri bangsa kini menjadi masalah yang begitu menjadi sorotan dalam masyarakat. Masalah karakter dan jati diri bangsa jika tidak diseleseikan akan berimpak pada stabilitas keamanan dan ketahanan negara. Bangsa Indonesia yang banyak dikenal dengan berbagai budaya dan suku bangsa harusnya menjadikan keanekaragaman budaya dan perbedaan itu menjadikan sebuah kekuatan bangsa untuk mengantisipasi intervensi dari luar. Namun kenyataannya perbedaan yang ada di Indonesia justru menjadikan suatu masalah oleh pihak-pihak tertentu, akibatnya banyak sekali masalah-masalah tawuran atau konflik antar masyarakat atau suku bangsa, yang tak jarang sampai menimbulkan korban dan merusak berbagai sarana dan prasarana yang ada. Tak hanya persoalan konflik yang membuat bangsa Indonesia kehilangan dari jati diri, persoalan politik dari berbagai pejabat yang melakukan korupsi dan beberapa parpol yang melakukannya membuat Indonesia seharusnya malu jika bangsa ini telah kehilangan jati diri dan karakternya yang didasarkan atas pancasila sebagai ideologi bangsa.

Persoalan-persoalan mengenai korupsi, konflik antar suku agama, ras ataupun masyarakat serta demonstrans yang ricuh merupakan sebagian kecil peristiwa yang menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia telah lepas dan kehilangan karakter dan jati dirinya sebagai negara yang seharusnya bersifat multikulturalisme dan pluraslisme serta menjunjung tinggi pancasila sebagai ideologi Bangsa. Persoalan-persoalan mengenai krisis karakter dan jati diri bangsa dapat berefek kepada ketahanan Nasional, untuk itulah pendidikan karakter dibutuhkan dan mempunyai dampak pada Ketahanan Nasional.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Karakter? 3. Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Nasional?

4. Bagaimana peranan Pendidikan Karakter terhadap Ketahanan Nasional?

2.1 Konsep Pembangunan Karakter dan Pendidikan Karakter

Di dalam Kebijakan Nasional tersebut (2010;4) pembangunan karakter bangsa secara fungsional memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut.

a. Fungsi Pembentukan dan Pengembangan Potensi

(4)

b. Fungsi Perbaikan dan Penguatan

Pembangunan karakter bangsa berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera.

c. Fungsi Penyaring

Pembangunan karakter bangsa berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. Demikian ditegaskan bahwa “...ketiga fungsi tersebut dilakukan melalui (1) Pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, (2) Pengukuhan nilai dan norma konstitusional UUD 45, (3) Penguatan komitmen kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (4) Penguatan nilai-nilai keberagaman sesuai dengan konsepsi Bhinneka Tunggal Ika, serta (5) Penguatan keunggulan dan daya saing bangsa untuk keberlanjutan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia dalam konteks global.”

Sedangkan yang menjadi tujuan (Kebijakan Nasional,2010:5) dari pembangunan karakter bangsa adaalah “...untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Untuk itu maka Pembangunan Karakter Bangsa disikapi dan diperlakukan sebagai suatu gerakan nasional yang harus menjadi 4 komitmen seluruh komponen bangsa dengan tema “...membangun generasi Indonesia yang jujur, cerdas, tangguh, dan peduli.” Melihat sifat komprehensif dan kompleksitas dari pembangunan karakter bangsa tersebut, telah ditetapkan yang menjadi lingkup sasaran pembangunan karakter bangsa mencakup ranah sebagai berikut. (Kebijakan Nasional,2010:5-6)

(5)

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta 7 bertanggung jawab.” Jika dicermati semua elemen dari tujuan tersebut terkait erat dengan karakter.

(6)

dan nyata berprilaku baik, yang secara koheren memancar sebagai hasil dari olah pikir, olah hati, oleh raga, dan olah rasa dan karsa. Pendidikan karakter atau character education digunakan sebagai umbrella term (www.big.com/character education, diunduh 10/10/2013) untuk mendeskripsikan “...the teaching of children in a manner thet will help them develop variously as moral, civic, good, mannered, behaved, non bullying, healthy, critical, successful, traditional, compliant and/or sociallyacceptable beings. ” Dalam konteks itu di berbagai sumber kepustakaan dikenal beberapa nomenklatur/jargon pendidikan seperti social and emotional learning, moral reasoning/cognitive development, life skills education, health education, violent prevention, critical thinking, ethicalreasoning, and conflict resolution and mediation. Dengan kata lain pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikanwatak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Elkind dan Sweet, dalam goodcharacter.com,unduh 10/10/2013).

2.2 Pengertian Ketahanan Nasional

(7)

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam aspek hidup dan kehidupan nasional.

2.3 Peranan Pendidikan Karakter dalam Ketahanan Nasional

Pendidikan Karakter jelas mempunyai peranan terhadap ketahanan Nasional, apabila pendidikan karakter suatu bangsa dapat berjalan dan berhasil makan stabiitas ketahanan Nasional Bangsa akan aman dan tidak mendapat intervensi baik dari luarmaupun dalam.

Di sini, pendidikan karakter dimaknai sebagai bentuk pengajaran yang sesuai serta memperhatikan kondisi sosial pada setiap lokasi pembelajaran. Artinya, pembelajaran ilmu pengetahuan tidaklah bisa disamakan antara satu tempat atau negara dan negara lain karena jelas mempunyai karakteristik pola tradisi dan budaya yang berbeda.

Begitu pula dengan kondisi di negara kita, Indonesia, bahwa pendidikan karakter menjadi relevan diterapkan untuk mengatasi pelbagai fakta-fakta empiris yang menyiratkan adanya sinyal ketidakberesan di lingkungan pendidikan.

(8)

perilaku keseharian masyarakat dan juga, mungkin, alasan itu pulalah yang menjadi latar belakang Depdiknas yang akhir-akhir ini menggelorakan pentingnya melakukan pendidikan karakter untuk generasi bangsa..

Dengan menegakkan pendidikan karakter, kita optimistis kualitas pendidikan nasional kita kian lebih baik, yang salah satunya ditandai dengan berkurangnya angka kriminalitas, kasus korupsi, dan perbuatan asusila. Dengan berkurangnya angka krminalitas, korupsi dan perbuatan asusila atau tawuran dan konflik stabilitas keamanan dan ketahanan Nasiona; negara menjadi sangat aman dan terwujudlah rasa aman, tentram, nyaman dan damai tanpa adanya intervensi dari pihak luar ataupun dalam

3. Kesimpulan

Secara imperatif pendidikan karakter bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan nasional kita karena tujuan pendidikan nasional dalam semua undang-undang yang pernah berlaku. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta 7 bertanggung jawab.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

(9)

Daftar Pustaka

Elkind dan Sweet, dalam goodcharacter.com, unduh 10/10/2013

http://www.big.com/character education, diunduh 10/10/2013)

Lickona.T. (1991) Educating for Character,New Yok: Bantams Books

Republik Indonesia (2010) Disain Induk Pendidikan Karakter, Jakarta: Kemdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

peneliti memperoleh data hasil dari wawancara, data tersebut akan. disusun secara

Dalam audit laporan keuangan, auditor mengumpulkan bukti dan memberikan tingkat keyakinan tinggi bahwa laporan keuangan mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku umum...

PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN 1943-1967 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Mekanisme pengikatan saponin dan kolesterol telah dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Francis et al (2002) kemungkinan juga merupakan salah satu mekanisme

Menurut Bank dan lembaga keuangan lain (Julius R.Latumaerissa,2011:242) dengan dikeluarkannya paket kebijaksanaan pemerintah dalam hal ini oleh bank Indonesia dalam

Acute Oral Toxicity and Brine Shrimp Lethality of Elaeis guineensis Jacq., (Oil Palm Leaf) Methanol

Begitu pula sebaliknya, instrumen yang tidak baik akan menghasilkan data yang tidak benar sehingga kesimpulan tidak sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2010: 211). Uji

Rangkaian konverter tegangan ke arus jenis floating load (beban mengambang), seperti pada gambar.2. mempunyai dua jenis tegangan input, yaitu Vref, tegangan referensi dan