• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF (PENGENALAN BENTUK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. LUSIA MEDAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF (PENGENALAN BENTUK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. LUSIA MEDAN T.A 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL

ENGKLEKTERHADAP PERKEMBANGAN

KOGNITIF (PENGENALAN BENTUK)

ANAK USIA 5-6 TAHUN

T.A 2013/2014

SKRIPSI

OLEH:

SELLY CHRISTI TURNIP

NIM : 1103113051

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL

ENGKLEK TERHADAP PERKEMBANGAN

KOGNITIF (PENGENALAN BENTUK)

ANAK USIA 5-6 TAHUN

T.A 2013/2014

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pada Prodi

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH:

SELLY CHRISTI TURNIP

NIM : 1103113051

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hantarkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa untuk setiap berkat, anugrah dan hikmat serta pemeliharaan Tuhan bahkan kesehatan dan kemampuan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Kognitif (Pengenalan Bentuk) Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Santa Lusia Medan T.A 2013/2014” yang disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana Prodi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapakn banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd Selaku Ketua Program Studi PG PAUD FIP UNIMED. 4. Bapak Drs. Edward Purba,M.A sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi ini sampai selesainya skripsi ini.

5. Bapak Aman Simare- Mare, Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, dan Dra. RatnaUliGultomselaku dosen-dosen penguji, yang telah banyak memberi masukkan yang sangat bermanfaat dan mendukung bagi penulisan skripsi ini. 6. Bapak Dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan terutama Dosen PAUD, terima

(7)

iv

7. Suster Adriani Simatupang, KSFL selaku kepala sekolah serta guru-guru yang mengajar di TK santa Lusia Medan, yang telah memberikan Kesempatan dan membimbing penulis pada saat penulis melakukan penelitian.

8. Teristimewa penulis sampaikan banyak terimakasih kepada Bapak Ng. Turnip dan Ibu R. Malau sebagai orang tua penulis yang tercinta dan terkasih, yang telah mendukung penulis baik dalam doa, finansial dan semangat pada saat suka dan duka dalam mengerjakan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada kakak dan abang kandung penulis Dameria Turnip Dan Roy Tambah Fernandes Turnip, dan Jhon Frengky Hutahurukyang turut serta dalam mendukung penulis.

9. Penulis berterima kasih juga kepada teman-teman penulis yang termasuk dalam “SEINRTRW” Selly, Eka, Imelda, Nathalia, Rika, Tari, Rahel,Wita, Syarifahdan Cahaya Manullang, Eka Dewi Sartika Manullang, Endang Sri Rejeki Manullang, Firman Sihaan dan penulis juga berterimakasih kepada teman spesial penulis Rinaldy Samuel Manullang atas dukungan dan bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis.

10.Teman-teman mahasiswa/i PG PAUD reguler 2010 kelas A seluruhnya,yang mulai dari semester 1 samapi 8 telah berjuang bersama penulis untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.

11.Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua bagi kemajuan pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, 2014

Penulis

(8)

v

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3Batasan Masalah... 6

2.1.1 Permainan tradisional engklek... 9

2.1.2 Pengenalan konsep bentuk geometri... 18

2.2 Kerangka Konseptual... 24

2.3 Hipotesis... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Lokasi Penelitian... 26

(9)

vi 3.3Populasi Dan Sampel

1. Populasi ... ... 26

2. Sampel... ... 26

3.4 Variabel Penelitian... 27

3.5 Defenisi Operasional... ... 28

3.6 Desain Penelitian... ... 29

3.7 Instrumen Penelitian  Pedoman Observasi... 30

3.8 Teknik pengumpulan data... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Data Hasil Penelitian... 39

4.2Analisis Data Hasil Penelitian... 48

4.2.1 Uji Normalitas Data... 48

4.2.2 Uji Homogenitas Data... 49

4.2.3 Pengujian Hipotesis... 49

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan... 53

5.2Saran... 53

(10)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Terutama Pengenalan Bentuk

Di Kelas Kontrol... 42

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi

Perkembangan Kognitif Terutama Pengenalan Bentuk

Kelas Eksperimen... 45 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Perkembangan Kognitif

(Pengenalan Bentuk) Di Kelas Kontrol Dan

(11)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rancangan Kegiatan Harian... 56

Lampiran 2 Data Mentah Hasil Observasi Perkembangan Kognitif (Pengenalan Bentuk) Kelas Eksperimen... 64

Lampiran 3 Data Mentah Hasil Observasi Perkembangan Kognitif (Pengenalan Bentuk) Kelas Kontrol... 66

Lampiran 4 Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, Data Kelas Kontrol, Dan Kelas Eksperimen... 68

Lampiran 5 Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku Dan Varians Data Hasil Penelitian... 70

Lampiran 6 Hasil Ujian Normalitas Data Hasil Penelitian... 73

Lampiran 7 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Penelitian... 76

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan mengambil peran penting dalam rangka menghasilkan sumberdaya manusia yang seutuhnya.Pendidikan harus dimulai dari sejak usia dini,karena

pendidikan anak usia dini adalah upaya dalam pemberian

stimulus,bimbingan,asuhan,dan kegiatan pembelajaran yang akan dapat menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (Depdiknas,2005:1). Pendidikan usia dini menitik beratkan pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan baik kognitif, fisik, sosio emosional, bahasa dan komunikasi.

Anak usia dini memiliki proses perkembangan dan pertumbuhan yang pesat,usia ini sering disebut “usia emas” ( the golden age ) yang hanya datang sekali dan tidak akan mungkin dapat diulangi lagi,yang sangat menentukan untuk pengembangan kualitas manusia. Selama tahun-tahun pertama otak bayi berkembangan sangat pesat sehingga menghasilkan triliunan sambungan antarsel,sambungan ini akan kuat bila diberikan stimulus (rangsangan) dan semakin sering digunakan. Namun akan melemah bahkan hilang bila tidak pernah diberi stimulus dan tidak pernah digunakan dalam proses kognitif. Hasil penelitian menyebutkan apabila anak jarang disentuh,jarang

(13)

2

diberikan rangsangan,maka perkembangan otaknya 20% sampai 30% lebih kecil dari ukuran normal seusianya.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa:

“Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Pernyataan tersebut menunjukkan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sebagai dasar bagi tercapainya keberhasilan pendidikan yang lebih baik.

Menurut PERMENDIKNAS No. 058 tahun 2009 tentang “standar Pendidikan Anak Usia Dini terdapat 5 dimensi perkembangan yaitu perkembangan fisik motorik,kognitif,bahasa, sosial emosional,nilai agama dan moral (NAM). Salah satu aspek yang harus di kembangkam di PAUD yaitu perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif merupakan salah satu standar dimensi perkembangan yang perlu diperhatikan dimana untuk meningkatkan perkembangan koginitifdapat dilakukan melalui permainan,karena bermain merupakan salah satu karakteristik program pembelajaran di PAUD.

(14)

3

seni,bentuk, warna,ukuran, pola,konsep bilangan,lambang bilangan dan huruf.Oleh karena itu untuk mendidik anak usia dini,perlu dibekali pemahaman tentang bagaimana proses perkembangan pada anak.Anak usia 5-6 tahun dalam tingkat pencapaian perkembangan kognitif antara lain suka bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya, sering bertanya tentang berbagai fenomena melalui uji coba,selain itu anak juga suka mengklasifikasi berbagai benda berdasarkan warna, bentuk,ukuran,jenis dan lain-lain serta gemar berhitung.

Pada dasarnya anak usia 5-6 tahun kemampuan mengenal bentuk sudah memasuki tahapan yaitu anak sudah memiliki kemampuan mengenal bentuk hal ini dapat dilihat anak bisa menyebutkan bentuk-bentuk geometri seperti lingkaran, segitiga dan persegi, anak sudah mampu menunjukkan bentuk geometri yang sudah diperlihatkan oleh gurunya, anak sudah mapu dalam mengelompokkan benda dan memasangkan benda sesuai dengan pasangan bentuk yang sama. Pernyataan diatas sejalan dengan pernyataan Depdiknas (2002:28) berpendapat bahwa indikator kemampuan anak usia 2-3 tahun harus menguasai 2 buah bentuk geometri yaitu lingkaran dan bujur sangkar, untuk anak usia 3-4 tahun harus menguasai 4 buah bentuk geometri lingkaran, persegi panjang, bujur sangkar dan lingkaran sementara anak usia 5-6 tahun anak harus menguasai 7 buah bentuk geometri yaitu, persegi, segitiga, persegi panjang, belah ketupat, trapesium, dan jajar genjang.

(15)

4

kegiatan bermain seperti bermain playdough 2) Menempelkan bentuk segitiga, lingkaran, dan segiempat 3) Membuat gambar bentuk4) Menyanyikan lagu topi saya bundar dengan gerakan, bernyanyi lingkaran besar, lingkaran kecil dan setengah lingkaran.

(16)

5

gambaran atau konsepsi, dan seterusnya. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada kegiatan bermain sebagai cara mengenalkan bentuk kepada anak. Permainan yang digunakan dalam penelitian ini ialah permainan tradisional engklek.

Istilah ‘engklek’ berasal dari bahasa Jawa dan merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar diatas tanah dengan membuat gambar kotak-kotak, kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya.Engklek merupakan salah satu permainan yang dapat membantu dalam mengembangkan kognitif anak terutama dalam kemampuan mengenalbentuk jugamerupakan permainan yang mempunyai prosedur dan bentuk permainan yang bervariasi, kompleks, dan paling dikenal oleh anak dibandingkan dengan permainan tradisional lainnya dan diduga mempunyai nilai terapiutik tinggi. Nilai terapiutik merupakan nilai yang terkandung dalam permainan yang mempunyai manfaat dalam membantu mengatasi permasalahan anak. Dengan bermain engklek akan membantu anak dalam meningkatkan perkembangan kognitifnya terutama kemampuan mengenal bentuk karena pada saat bermain engklek anak akan belajar tentang bentuk dan dirangsang untuk mengembangkan bentuk seperti lingkaran, segitiga, dan persegi juga dengan bermain engklek pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan dan dengan bermain engklek ini anak akan dibawa kepada kegiatan dan pengalaman yang positif dalam segala aspek seperti kemandirian, bersosialisai, kemampuan jasmani terutama daya pikir anak.

(17)

6

dapat menjadi sumber belajar yang sangat membantu anak dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak, dimana aspek-aspek tersebut harus dikembangkan sehingga anak akan lebih siap menghadapi lingkungan dan dapat lebih mudah mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam bermain engklek ini akan tercipta kepribadian yang negatif ke positif misalnya anak yang tadinya penakut menjadi pemberani, dari egois menjadi mau berbagi, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, permainan tradisional engklek merupakan cara yang efektif dalam mengenalkan bentuk pada anak makapeneliti berkeinginan melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Permainan Tradisional EngklekTerhadap Kemampuan Mengenal BentukAnak Usia 5-6 Tahun Di TkSanta Lusia T.A 2013/2014”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui permainan tradisional engklek dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri anak usia 5-6 tahun?Apakah metode pembelajaran ceramah dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam mengenal bentuk anak usia 5-6 tahun?

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas menunjukkan bahwa banyak cara

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengenalan bentuk.

(18)

7

penggunaanpermainan tradisional engklek dalam meningkatkan kemampuan

mengenalan bentuk anak usia 5-6 tahun.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah pokok tersebut,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah permainan tradisional Engklek dapat mengembangkan kognitif (Pengenalan Bentuk) anak usia 5-6 tahun di Tk Santa Lusia MedanT.A 2013/2014?”

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional engklek terhadap perkembangan kognitif (pengenalan bentuk) anak usia 5-6 tahun di Tk Santa Lusia MedanT.A 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini terbagi dua anataranya

1. Manfaat teoritis

(19)

8

2. Manfaat praktis a. Bagi guru

Sebagai bahan masukkan bagi guru untuk meningkatkan kreatifitas dan memanfaatkan permainan dalam proses pembelajaran sehingga tercipta pembelajaran yang aktif,inovatif,kreatif,efektif,dan menyenangkan.

b. Bagi pihak sekolah

Sebagai bahan masukkan bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan.

c. Bagi peneliti

(20)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Ada pengaruh yang signifikan antara permainan tradisional engklek terhadap perkembangan kognitif terutama pengenalan bentuk anak usia 5-6 tahun di Tk Santa Lusia Medan T.A 2013/2014. Hal tersebut sesuai dari uji hipotesis yang diperoleh thitung = 4,793 > ttabel = 1,671, sehingga Penerapan permainan tradisional engklek terhadap pengenalan bentuk pada anak usia 5-6 tahun di TK Santa Lusia Medan Tahun Ajaran 2013/2014 teruji kebenarannya.

2. Selain meningkatkan perkembangan kognitif terutama pengenalan bentuk pada anak usia 5-6 tahun, engklek juga dapat meningkatkan perkembangan meningkatkan perkembangan motorik kasar dan halus, serta meningkatkan sosial emosional anak.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah di kemukakan dapat simampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru dan calon guru PAUD di harapkan dapat menerapkan permainan tradisional engklek dalam upaya meningkatkan perkembangan kognitif anak tertuama dalam pengenalan bentuk pada anak.

2. Kepada pengelola sekolah agar memberikan kebebasan dan kesempatan bagi guru untuk melakukan perubahan dalam kegiatan pembelajaran selama

(21)

2

perubahan tersebut masih berdampak positif bagi perkembangan anak teruma perkembangan kognitif.

(22)

1

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Mulyani,S. 2013. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Legendaris Publishing

Murani,Yuliani & Sujiono. 2009. Konsep Dasar PAUD. Jakarta: PT INDEKS.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain AUD. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar PAUD Sudjana, 2005. Metode Statistika Edisi Ke 6. Bandung: Trasito

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&|D. Bandung: Alfabeta Susanto, Ahmad. 2012. Perkembangan Anak Usia Dini: Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Suyadi, 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA) Triharso, Agung. 2013. Permainan Kreatif & Edukatif Untuk Anak Usia Dini.

Yogyakarta: Andi

Ubaedy, AN. 2009. Cerdas Mengasuh Anak. Jakarta: Kinza Books

Yulianty, R. 2012. Permainan Yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Laskar Aksara.

Sumber Internet:

Iswinarti, M.Si. 2010. Nilai-Nilai Terapiutik Permainan Tradisional Engklek, (Online), dalam research-report.umm.ac.id/index.php/research-report/a, diakses 27 januari 2014.

Prihanti Ika Ratnasari. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Anak Dalam Mengenal Bentuk Geometri Melalui Metode Bermain Puzzle Pada Kelompok A Tk Dharma Wanita Bengle Kecamatan Wonosegoro - Boyolali , (Online), dalam jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/.../pdf, diakses 27 febuari 2014.

(23)

i

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Selly Christi Turnip

b. Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 08 Oktober 1993

c. Agama : Katolik

d. Nama Orang Tua

Nama Ayah : Ngolu Turnip

Nama Ibu : Rantauli Malau

e. Perkerjaan

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Guru

f. Alamat Orangtua : Jl. Binjai Km 16.2 Desa Serbajadi 2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Katolik St. Ignatius 1998 - 2004 b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 2 Binjai 2004 - 2007 c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Binjai 2007 - 2010

Gambar

Gambar 4.1  Diagram Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut terjadi karena pada kelompok perlakuan pemberian stimulasi berupa latihan permainan tradisional engklek seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa

Masalah dalam penelitia ini adalah rendahnya kemampuan anak pada anak saat bermain engklek di Tk Sandhy Putra untuk menggunakan yang dapat merangsang dan meningkatkan

Permainan tradisional sebagai media pembelajaran untuk mengenal lambang bilangan bagi anak usia dini adalah kegiatan bermain yang menyenangkan bagi anak sejalan dengan

Jika dilihat dari tabel 4.11 tentang hubungan variasi bermain dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah 1 responden yang perkembangan kognitifnya kurang

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bermain engklek tradisional terhadap kecerdasan logika matematika anak kelompok B (usia

Kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TK Ananda Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru setelah diberikan perlakuan melalui penerapan permainan tradisional

Berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan permainan engklek dapat mengembangkan sosial anak. Pelaksanaan permainan engklek yang di lakukan pada dikelas eksperimen

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri melalui permainaan