PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat mendasar yang memberikan kerangka dasar bagi pembentukan dan pengembangan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan pada anak usia dini. Santoso (2004:11) mengatakan bahwa “pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang menentukan pembentukan kepribadian anak”. Pendidikan prasekolah sangat penting sebagai upaya membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak siap memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan seluruh potensi anak usia dini guna mencapai tumbuh kembang anak yang optimal. Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini mendorong pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional membentuk direktorat baru yang diberi nama Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan prasekolah adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilaksanakan dengan memberikan insentif pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, sehingga anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.”
Dapat dikatakan bahwa fungsi pendidikan prasekolah adalah agar kemampuan anak dapat berkembang secara utuh sesuai dengan usianya. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan landasan pertumbuhan dan perkembangan jasmani (koordinasi halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, kreatifitas, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku), agama). , bahasa dan komunikasi, tergantung pada keunikan dan tahapan perkembangan yang dilalui anak kecil.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
5. bangun geometri dan 9 anak lainnya sangat mampu memahami bangun geometri yang diajarkan. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti peningkatan keterampilan kognitif melalui permainan ludo geometri pada anak kelompok B di TK Babussalam Borongboddi Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal bentuk geometri datar melalui permainan ludo geometri. Guru lebih kreatif dan inovatif dalam membentuk media pembelajaran yang baik dan tepat untuk anak prasekolah.
Dapat berkontribusi dalam pengumpulan media pembelajaran bentuk geometri pada anak di lingkungan PAUD dan memberikan informasi mengenai ragam media yang digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam pengenalan bentuk dasar geometri.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka
Kerangka Pikir
Hipotesis Tindakan
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi dan Subjek Penelitian
- Fokus Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Indikator Keberhasilan
Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak adalah permainan Ludo Geometris dengan berbagai jenis gambar. Dari observasi pertama peneliti terdapat 3 orang siswa yang belum bisa (BB), dan 10 orang siswa yang mulai berkembang (MB), dan 1 orang siswa yang belum dapat menyebutkan jumlah benda (berbentuk geometri). 8 Guru mendorong dan memotivasi siswa yang belum dapat melaksanakan kegiatan pelatihan dengan baik, dalam kategori cukup.
3 Guru melakukan kegiatan dengan gambar geometri ayah ludo dan anak mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru kategori cukup. Dari tabel hasil observasi keterampilan kognitif anak melalui kegiatan peningkatan keterampilan kognitif melalui permainan ludo geometri pada anak usia 5-6 tahun kelompok B TK Kecamatan Babussalam Borongboddi. 5 Guru dan peneliti membimbing anak memperlihatkan gambar ludo geometri dan mengenalkan berbagai jenis geometri kategori baik.
Berdasarkan hasil observasi meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan permainan ludo geometri di TK Babussalam Borongboddi Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Dengan judul penelitian : Peningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Ludo Geometri Pada Siswa Kelompok B TK Babussalam Borongbod Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Yang hadir adalah 9 perempuan dan 6 laki-laki, sedangkan 14 siswa, 9 perempuan dan 5 laki-laki hadir. Dalam menjawab soal yang dibacakan oleh guru, setelah anak melakukan kegiatan ini, terdapat 3 orang siswa yang belum mengetahui cara menjawab soal yang dibacakan oleh guru dan 5 orang siswa yang mulai mengetahui cara menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. . Setelah anak menggambar sketsa bangun persegi panjang, terdapat 2 orang siswa yang belum bisa menggambar sketsa bangun persegi dengan cat air dan kertas, dan 7 orang siswa yang dapat melaksanakan kegiatan menggambar sketsa persegi panjang dengan menggunakan cat air dan kertas. kertas Selama kegiatan berlangsung, guru memantau dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan anak.
Mengamati gambar persegi panjang dari karton Pada kegiatan ini terdapat 6 orang siswa yang belum mampu mengamati gambar persegi panjang dari karton dan 8 orang anak sudah mampu mengamati gambar persegi panjang dari karton. Pada pertemuan ketiga, jumlah siswa di TK Babussalam Borongboddi berjumlah 15 siswa, yaitu 9 perempuan dan 6 laki-laki. a) Kegiatan awal. Meremas dan menggulung kertas bekas dengan tangan kanan dan kiri, setelah anak melakukan kegiatan membentuk, terdapat 5 siswa yang mampu melakukan kegiatan membentuk pola segitiga, persegi dan lingkaran dengan menggunakan jari tangan dan telapak tangan untuk meremas dan menggulung dan ada yang 9 orang siswa yang dapat membentuk dirinya menurut suatu pola tanpa bantuan guru.
Pada pertemuan pertama, jumlah siswa kelas B TK Babussalam Borongboddi berjumlah 15 anak, 9 perempuan dan 6 laki-laki, sedangkan jumlah anak yang hadir adalah 13 siswa, 8 perempuan dan 5 laki-laki. a) Kegiatan awal. Kegiatan membentuk berbagai jenis persegi, setelah anak menyelesaikan kegiatan membentuk berbagai jenis persegi, terdapat 1 siswa yang tidak dapat melakukan kegiatan membentuk berbagai jenis persegi, segitiga, persegi panjang. dan lingkaran dengan menggunakan jari tangan dan telapak tangan serta 10 orang siswa yang mampu menyelesaikan kegiatan membentuk pola segitiga, persegi panjang dan lingkaran dengan menggunakan jari tangan dan telapak tangan. Pada pertemuan pertama, jumlah siswa kelompok TK Babussalam Borongboddi sebanyak 15 anak, 9 perempuan dan 6 laki laki, sedangkan jumlah anak yang ikut serta adalah 15 siswa, 9 perempuan dan 6 laki laki. a) Kegiatan awal.
Memotong bentuk lingkaran dan segitiga dengan tangan kanan dan kiri, dengan tangan kanan dan kiri dalam kegiatan memotong bentuk lingkaran dan segitiga. Setelah anak melakukan kegiatan pembentukan, terdapat 8 siswa yang dapat melakukan kegiatan pemotongan pola. 63. segitiga dan lingkaran dengan tangan kanan dan kiri, 7 orang siswa sangat mampu menggunting pola segitiga dan lingkaran dengan jari tangan kanan dan kiri tanpa bantuan guru. Pada pertemuan pertama, jumlah siswa kelompok A TK Babussalam Borongboddi sebanyak 15 anak, yang terdiri dari 9 perempuan dan 6 laki-laki, sedangkan jumlah anak yang hadir sebanyak 15 siswa. a) Kegiatan awal.
Pada kegiatan awal guru mengajak siswa berbaris dan menyanyikan lagu “bunyikan bel” dilanjutkan dengan gerak badan, setelah berbaris guru memeriksa kuku anak. Setelah anak melakukan kegiatan tersebut, terdapat 10 orang siswa yang mampu membentuk pola segitiga, segi empat, dan lingkaran, dan 5 orang siswa sangat terampil dalam melakukan kegiatan membentuk pola segitiga, segi empat, dan lingkaran dengan dan memiliki. 1 siswa yang sangat mampu tanpa bantuan guru. Pada kegiatan ini terdapat 4 orang siswa yang belum dapat mengurutkan balok dan kubus berbentuk persegi panjang dan 11 orang anak dapat melakukan kegiatan mengurutkan balok dan kubus berbentuk persegi panjang.
8 Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa yang belum dapat melakukan aktivitas bentuk dengan baik, dan dapat melakukan aktivitas recall dalam kategori cukup. 8 Guru memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa yang belum dapat melakukan aktivitas bentuk dengan baik dan melakukan aktivitas recall, kategori cukup.
Pembahasan
Oleh karena itu penilaian kemampuan kognitif anak melalui kegiatan permainan ludo geometri pada anak usia 4-5 tahun kelompok B TK Babussalam Borongboddi Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa mengalami peningkatan dan memenuhi standar yang ditetapkan. Tanya jawab tentang gambar persegi panjang - Membuat bentuk persegi panjang dari karton - Menggambar pola segitiga. Nyanyikan bel yang berbunyi - Gambarlah papan ludo geometris - Kertas remuk dan gulung Aktivitas bermain: Individu dengan aktivitas keselamatan.
Susunlah balok dan bujur sangkar berbentuk persegi panjang dari yang terkecil hingga terbesar Aktivitas bermain: Individu dengan aktivitas keselamatan. Jenis Aktivitas: Menampilkan berbagai jenis persegi seperti persegi panjang, lingkaran, setengah lingkaran, persegi, dan trapesium. Guru dan peneliti mendampingi anak dalam melaksanakan kegiatan memperlihatkan gambar berbagai jenis persegi seperti persegi panjang, lingkaran, setengah lingkaran, kubus dan trapesium, kategori baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif melalui permainan ludo pada kelompok B TK Babussalam Borongboddi termasuk dalam kategori baik. Setelah dilakukan observasi siklus I dan siklus II diperoleh hasil adanya peningkatan kemampuan kognitif meningkat hingga 85%, sehingga hipotesis tindakan diterima.
Saran
Guru mengingat berbagai jenis persegi, misalnya persegi panjang, lingkaran, setengah lingkaran, kubus, dan trapesium, kemudian anak mewarnai gambar persegi panjang kategori yang benar.