• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh permainan tradisional engklek terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh permainan tradisional engklek terhadap"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pada Anak Kelompok A Di Taman PAUD Doa Ibu. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan permainan tradisional engklek dapat meningkatkan kemampuan mengenal bangun ruang pada anak kelompok A di Taman PAUD Doa Ibu. “Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Kemampuan Pengenalan Bentuk Geometri Pada Anak Kelompok A Di Taman PAUD Doa Ibu”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Bermain
  • Permainan Tradisional Engklek
  • Tahap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
  • Aspek-Aspek Kognitif
  • Klasifikasi Pengembangan Kognitif
  • Mengenal Bentuk Geometri

Lestari menjelaskan bahwa “pengenalan bentuk geometris pada anak usia dini merupakan kemampuan anak dalam mengenal, menunjuk, memberi nama, dan mengumpulkan benda-benda disekitarnya berdasarkan bentuk geometris.” Mengenalkan bentuk geometris pada anak usia dini diawali dengan membangun konsep geometri, yaitu dengan mengidentifikasi ciri-ciri bentuk geometris. Mengenalkan macam-macam bentuk geometris pada anak usia dini dapat dilakukan dengan mengajak anak bermain sambil mengamati berbagai benda disekitarnya.

Gambar 2.1. Desain Permainan Engklek
Gambar 2.1. Desain Permainan Engklek

Pengaruh Permainan Tradisional Engklek dalam Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

Sesuai dengan kurikulum di tingkat taman kanak-kanak, bangun-bangun geometri yang perlu dipahami anak dalam pembelajaran ini adalah: persegi panjang, segitiga, segi empat, dan lingkaran. Permainan tradisional engklek merupakan permainan yang sangat digemari oleh anak-anak dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri. Keterkaitan permainan tradisional eng-spot dengan kemampuan kognitif mengenal bentuk geometri adalah anak dapat melihat (secara visual) secara langsung dan konkrit seperti apa bentuk persegi panjang, segitiga, segi empat, dan lingkaran.

Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal bangun ruang pada anak kelompok B melalui metode demonstrasi engklek. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas pada prasiklus 52, siklus I 64,1 dan pada siklus II meningkat menjadi 80. Davia Chairilsyah, Enda Puspitasari yang berjudul “Pengaruh Permainan Dakon Geometri Terhadap Kemampuan Mengenalkan Geometri Bentuk” ( Program Studi PAUD Universitas Riau). Besarnya pengaruh permainan dakon geometri terhadap kemampuan mengenal bangun ruang pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Dahlia Mandiri Desa Muntai Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis adalah sebesar 51,64%.

Kerangka Pikir

Pada dasarnya permainan engklek ini dimainkan secara berkelompok dengan menggunakan gacoan dengan berbagai bentuk dan gambar engklek yang digambar dengan berbagai bentuk agar anak dapat mengenali bentuk-bentuk yang ada dalam permainan tersebut. Harapannya dengan penggunaan permainan engklek ini sebagai media pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan pengenalan bentuk geometris pada anak. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian untuk meningkatkan pengembangan pengenalan bentuk geometris.

Hipotesis Penelitian

Ha : Terdapat pengaruh terhadap kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri setelah disuguhi permainan tradisional engklek di Taman PAUD Doa Ibu. Ho : Tidak terdapat dampak terhadap kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri setelah diberikan perlakuan permainan tradisional engklek di Taman PAUD Doa Ibu.

Rancangan Penelitian

Populasi Penelitian

Sampel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Permainan Engklek

Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

Instrument Penelitian

Untuk mengetahui seberapa efektif dampak penerapan metode atau penerapan model terhadap kegiatan pembelajaran maka dilakukan uji perlakuan. Bentuk tes perlakuan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Lembar Kerja Siswa (LKPD). Peneliti kemudian membuat instrumen penelitian dan kemudian uji validitas dan reliabilitas digunakan dalam penelitian ini.

Dalam setiap instrumen baik tes maupun non tes terdapat butir-butir instrumen yang telah dikonsultasikan dengan ahli kemudian diuji dan dianalisis dengan menggunakan analisis butir atau berbagai tes. Secara internal, reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir instrumen dengan menggunakan teknik tertentu. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan konsistensi internal yang dilakukan dengan menguji instrumen satu kali saja, setelah itu data yang diperoleh dianalisis.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan pada saat kegiatan permainan yaitu dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Sutrisno Hadi (Sugiyono) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua di antaranya yang penting adalah proses observasi dan memori. Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila peneliti menaruh perhatian pada perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam, dan jika jumlah responden yang diamati tidak terlalu banyak.

Observasi dilakukan peneliti pada saat proses pembelajaran sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan menggunakan permainan engklek untuk mengetahui kemajuan pengenalan bentuk geometri pada kelompok A di Taman PAUD Doa Ibu. Dokumentasi adalah proses pengumpulan data dengan cara melihat dan mencatat kembali data-data yang diperlukan dalam penelitian.Metode dokumentasi dipilih karena penelitian ini memerlukan data tertulis dan gambar sebagai bahan analisis perkembangan penelitian. Data yang diperoleh meliputi daftar nama anak, profil sekolah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (DLP), Lembar Kerja Siswa (SWP) dan lembar penilaian perkembangan anak.

Teknik Analisis Data

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Taman PAUD Doa Ibu didirikan pada tahun 2011 dan kini dipimpin oleh kepala sekolah Ny. Hajerah, S.Pd.I., M.Pd. Sekolah ini dilengkapi dengan fasilitas bermain outdoor dan indoor yang memiliki luas 866 m2 dan mempunyai 4 orang guru yang terdiri dari Kepala Sekolah, 2 orang guru Kelompok A yang berperan sebagai tenaga administrasi dan 1 orang guru Kelompok B. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun 2019 sebanyak 20 anak, terdiri dari 11 anak kelompok A dan 9 anak kelompok B.

Program kegiatan mengacu pada Kurikulum 2013 yang dipadukan dengan materi sesuai kebutuhan perkembangan anak usia dini. Pada semester 1 tema yang digunakan terdiri dari aku, negara asalku, kebutuhanku, lingkungan sosial dan hewan, sedangkan tema yang digunakan pada semester 2 meliputi tumbuhan, alat komunikasi, lingkungan alam, pekerjaan, serta kendaraan dan rekreasi. Nama-nama siswa Kelompok A Taman PAUD Doa Ibu yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1. Nama anak didik kelompok A Taman PAUD Doa Ibu
Tabel 4.1. Nama anak didik kelompok A Taman PAUD Doa Ibu

Hasil Analisis Deskriptif

Hasil data pretest menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengenal bentuk geometri perlu ditingkatkan, seiring dengan semakin banyaknya siswa yang memperoleh nilai rendah. Siswa yang rata-rata mendapat nilai rendah perlu meningkatkan kemampuannya dalam menyebutkan bentuk-bentuk geometri. Tes ini menggunakan lembar kerja siswa dan tes lisan untuk melihat kemampuan siswa dalam mengenal bentuk geometri.

Data post-test penelitian penggunaan permainan tradisional engklek terhadap kemampuan anak mengenal bangun ruang di Taman PAUD Doa Ibu setelah diberikan treatment dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hasil posttest menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengenal bentuk geometri mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini didukung ketika selama perlakuan siswa melakukan kegiatan yang mengembangkan kemampuannya dalam mengenal dengan baik bentuk-bentuk geometri yang diberikan peneliti.

Berdasarkan hasil posttest ternyata tingkat kemampuan mengenal bangun geometri siswa berkembang dengan baik, dibuktikan dengan 2 orang siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu dengan nilai 16. 16 menunjukkan bahwa Siswa menunjukkan bahwa kemampuan mereka dalam mengenal bentuk geometris berkembang dengan sangat baik. Tabel di atas menunjukkan bahwa 11 subjek penelitian mengalami peningkatan kemampuan mengenal bentuk geometris setelah diberikan perlakuan permainan tradisional bahasa Inggris.

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil kemampuan anak mengenal bentuk geometri sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.

Tabel 4.3 Skor Posttest Hasil Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri
Tabel 4.3 Skor Posttest Hasil Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

Pembahasan

Pada perlakuan pertama, siswa diperkenalkan dengan permainan tradisional engklek dan bentuk-bentuk geometri yang ada dalam permainan tersebut. Ketika anak disuruh menyebutkan nama-nama bangun ruang dalam permainan eng klek, masih ada sebagian anak yang masih kesulitan membedakan bangun-bangun bangun geometri dalam permainan tersebut. Pada perlakuan tahap kedua, peneliti mengajak siswa memainkan permainan engklek kemudian menyebutkan nama-nama bangun geometri pada permainan yang telah dipelajari sebelumnya, dengan tujuan agar siswa dapat menyebutkan bangun-bangun geometri dengan benar.

Pada perlakuan ini peneliti memberikan permainan engklek kemudian mengarahkan siswa untuk mengelompokkan bangun-bangun geometri sesuai dengan bangun-bangun geometri yang ada pada permainan tradisional engklek. Sebagian siswa sudah mampu mengelompokkan bangun-bangun geometri dengan baik, namun masih ada sebagian anak yang memerlukan bantuan guru atau peneliti. Siswa yang memperoleh nilai tertinggi pada posttest menunjukkan bahwa kemampuannya dalam mengenal bentuk geometris berkembang sangat baik untuk setiap aspek penilaian kemampuan mengenal bentuk geometris.

Berdasarkan hasil penelitian, permainan tradisional bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometris. Permainan tradisional Inggris dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometris, hal ini dikarenakan terdapat beberapa bentuk geometris dalam permainan tradisional Inggris. Hasil yang diperoleh dari data penelitian secara umum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal bentuk geometris pada siswa setelah diberikan permainan tradisional bahasa Inggris.

Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata kemampuan mengenal bentuk geometri dari sebelum diberikan permainan tradisional orang-orangan sawah dan menunjukkan pengaruh yang diperoleh setelah diberikan permainan tradisional orang-orangan sawah.

Simpulan

Saran

Meningkatkan kemampuan mengenal bangun datar geometri melalui permainan tradisional Gotri Legendri untuk anak TK kelas B. 2016. Penerapan permainan tradisional Engklek dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK Bina Guna. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Pengaruh Permainan Tradisional Engklek Terhadap Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar Anak Kelompok B TK Pertiwi Desa Lanne Kabupaten Pangkep. Pembelajaran dengan permainan tradisional Engklek untuk meningkatkan kemampuan mengenal bangun ruang (penelitian tindakan kelas pada anak PAUD AL-Hamra Kota Lubuklinggau). 2016. Meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometris melalui permainan tradisional Gejlik pada anak kelompok bermain PAUD Miftahul Ulum Bendosari Kecamatan Kras Kabupaten Kediri tahun ajaran 2015/2016.

2017. Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Metode Demonstrasi Permainan Tradisional Engklek pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2016/2017. Tesis. (On line). (http://repository.unej).ac.id/handle Diakses 17 Mei 2019). 2014. Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Permainan Dakon Geometri Pada Anak Kelompok A TK Arum Puspita Triharjo Pandak Bantul. Setelah permainan selesai, guru dan anak-anak mengajukan pertanyaan tentang bangun-bangun geometri yang ada dalam permainan tersebut.

Rubrik Penilaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri

Lembar Penilaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pretest dan Posttest

Hasil Penilaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pretest dan Posttest

Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pretest dan Posttest

Skenario Kegiatan

Guru melakukan preview dengan menunjukkan bentuk-bentuk geometris yang disediakan. Kemudian guru meminta anak satu persatu menyebutkan bangun-bangun geometri yang diperlihatkan. Setelah melakukan tes pendahuluan, guru menyuruh anak duduk melingkar dan melanjutkan pembelajaran sesuai tema hari itu. Guru melakukan preview dengan menunjukkan bentuk-bentuk geometri yang telah disediakan. Kemudian guru meminta anak satu per satu mengelompokkan bangun-bangun geometri yang disediakan guru.

Setelah melakukan pre-test, guru mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan sesuai topik yang akan diterapkan. Setelah memainkan permainan tradisional engklek, guru mengajak anak menyebutkan dan menunjuk bentuk-bentuk geometris yang ada dalam permainan engklek. Pendidik mengajak anak mengelompokkan bentuk geometris ke dalam bentuk dalam permainan tradisional Inggris.

Pendidik menjemput kanak-kanak untuk mengumpulkan gambar objek geometri dengan bentuk geometri dalam permainan tradisional Inggeris. Pendidik menjalankan aktiviti perbualan dengan pelajar tentang bentuk geometri dan objek yang terdapat di sekeliling kanak-kanak, bermula daripada nama, warna dan bentuk. Pendidik membuat ujian pasca dengan menunjukkan bentuk geometri yang telah disediakan, dan pendidik menyuruh kanak-kanak satu persatu menamakan bentuk geometri yang ditunjukkan.

Setelah menyelesaikan post test, guru mengarahkan anak untuk duduk melingkar dan melanjutkan pembelajaran sesuai tema hari itu.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

  • Indikator Pencapaian Kompetensi Anak didik mampu
  • Metode Pengajaran Demonstrasi, Tanya jawab
  • Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan
    • Kegiatan Inti a.Eksplorasi
    • Penutup
  • Bahan/Alat
  • Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
    • Kegiatan Pendahuluan a. Apersepsi

Memfasilitasi interaksi antara siswa dengan siswa dan guru secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diajak menyebutkan dan menunjuk bentuk-bentuk geometris dalam permainan tradisional Inggris. Ajaklah siswa untuk mengelompokkan gambar benda-benda yang berbentuk geometris dalam permainan tradisional bahasa Inggris.

Dokumentasi

Peneliti mengajak subjek penelitian untuk mencocokkan bentuk geometris dengan bentuk yang ada dalam permainan.

Persuratan Penelitian

Gambar

Gambar 2.1. Desain Permainan Engklek
Gambar 2.2. Taksonomi Bloom
Gambar  Nama
Tabel 2.2 Bangun ruang
+7

Referensi

Dokumen terkait

As a modern country, general principles of good governance is the spirit for the implementation of the government administration of the Indonesian Republic, especially in the context